d. Bahan dasar urugan pasir dari sungai / kali yang sudah bersih dan bebas dari
zat orga n- ik lainnya dan lumpur.
e. Pekerjaan pemadatan urugan tanah harus dilaksanakan lapis demi lapis
maksimum 20 CM, dengan menggunakan mesin Soil Compactor (mesin
stamper atau alat sederhana yang disetujui oleh Pengawas) dan dibantu
dengan air pada saat pemadatan.
a. Seme n
Semen yang digunakan adalah terdiri dari suatu jenis Merk dan Mutu yang
baik atas persetujuan Direksi, ditetapkan harus memakai produk Lokal (Ex.
Tonasa) atau yang setara. Kemudian Semen yang tidak boleh digunakan
adalah :
Semen yang telah mengeras sebahagian maupun seluruhnya
Kantong Zaknya telah sobek
Semen yang tertumpah
Semen yang telah dipakai untuk mencampur kering dan sudah
bermalam
Semen yang sudah lama dijemur atau kena matahari.
Keamanan tempat menyimpan semen harus diusahakan sedemikian rupa
sehingga bebas dari kelembaban lantai dan percikan air.
b. Pasir Beton
Pasir Urugan dan Pasir Pasangan yang digunakan adalah pasir dari
jenis yang baik serta bersih dan tidak tercampur dengan tanah liat
atau kotoran dan bahan organis lainnya.
d. Ai r
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan jernih tidak
mengandung mi n- yak, asam, garam, alkohol atau bahan lain yang
dapat merusak beton.
f.Besi Beton
Besi beton yang digunakan adalah mutu yang sesuai dengan
spesifikasi dan kekuatan konstruksi yang diperlukan yaitu Baja
dengan mutu U-24 sesuai PBI 1971.
Besi beton harus bersih dari lapisan minyak lemak, karat dan bebas
dari cacat - cacat seperti serpih dan sebagainya, serta berpenampang
bulat dan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam PBI 1971.
Dimensi dan ukuran penampang, bulat besi beton harus sesuai dengan
petunjuk gambar kerja (FULL dan sesuai standar SII) memenuhi batas
toleransi minimal seperti yang dipersyaratkan PBI 1971.
Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari
lokasi pekerjaan dalam waktu 24 jam setelah ada perintah tertulis
dari Direksi dan biaya menjadi tanggungan Kontraktor.
Batang Baja/Besi Beton harus bebas dari karat dan cacat perubahan
bentuk. Ha- rus disimpan terlepas dari tanah serta tidak
diperbolehkan ditempat terbuka u n- tuk jangka waktu panjang.
Besi Beton harus bersih dari lapisan minyak, karat dan bebas dari cacat
seperti retak, bengkok-bengkok dan lain-lain sebagainya serta harus
berpenampang bu- lat dan memenuhi syarat yang tercantum dalam
PBI 1971.
2. Pekerjaan Pembesian Beton
a. Pembesian atau rakitan besi beton dilaksanakan sesuai dengan gambar
kerja dan diukur dengan mm (melimeter) untuk besaran diameternya
ditetapkan berdasarkan alat ukur SIGMA.
b. Ikatan Besi Beton harus menjadi pembesian hingga tidak berubah tempat
selama pengecoran dan selimut betonnya harus sesuai dengan syarat yang
ditentukan dalam PBI 1971.
c. Besi beton yang dipasang lebih dari satu lapis harus diberi antar a dengan
potongan besi minimal sama dengan diameter besi tersebut.
d. Jarak pemasanagan besi beton harus dapat dilalui oleh material beton
dengan standar PBI 1971 adalah minimal 2,5 CM anatara besi.
e. Ketentuan-ketentuan lain adalah mengikuti syarat yang tercantum dalam
PBI 1971
f. Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan dari
lokasi peker- jaan dalam waktu 1 x 24 jam setelah adanya perintah
tertulis dari Direksi.
3. Jenis dan Mutu Beton
a. Beton Bertulang K 175 , digunakan pada beton praktis seperti, Kolom
praktis, Ring- balk, kuda-kuda beton dan Plat atap, plat strip dan Beton K
225, digunakan untuk Pondasi Poer Plat, Kolom Utama, Sloef, Balok
Lantai, Plat Lantai dan Tangga.
b. Beton tidak bertulang 1Pc : 3Ps : 5 Kr, digunakan untuk lantai kerja Poer
a. Semua beton harus diaduk dalam beton molen, dengan Kapasitas diatas
250 L lebih disukai molem yang bekerja berdasarkan perbandingan berat.
Bila digunakan penga- duk berdasarkan volume, maka Kontraktor harus
menghitung perbandingan mate- rial dalam volume dengan membagi
berat tiap bahan oleh obsorpsi air dan kadar kelembaban.
d. Tolerans i
1) Toleransi intuk beton kasar
Bagian-bagian pekerjaan beton harus tepat dengan toleransi hanya 1
CM dengan syarat toleransi ini tidak boleh komulatif.
Ukuran-ukuran bagian harus dalam batas ketelitian –0,3 dan +0,5 CM
2) Toleransi untuk beton dengan permukaan rata.
Toleransi untuk beton adalah 0,6 CM untuk penempatan bagian-
bagian dan anta- ra 0,00 dan 0,2 CM untuk ukuran-ukuran bagian.
Pergeseran bekesting pada sambungan-sambungan tidak boleh
melebihi 0,1 CM penyimpangan terhadap kelurusan bagian harus
dalam batas 1% tetapi toleransi ini tidak boleh komulatif.
5. Pemadatan Beton
Beton harus dipadatkan benar-benar dengan fibrator yang sudah disetujui dan
mempu- nyai frekuensi minimum 3000 putaran permenit. Tak ada bagian beton
yang boleh dipa- datkan lebih dari 20 detik, kecuali disarankan oleh Direksi.
Bagian beton yang telah mengeras tidak boleh digetarkan baik langsung
maupun melalui penulangan. Pemadatan beton harus memenuhi peraturan-
peraturan dalam PBI 1971.
6. Proses Pengerasan
Kontraktor wajib melindungi beton yang baru dicor terhadap matahari, angin
dan hujan sampai beton tersebut mengeras secara wajar dan menghidarkan
pengeringan yang te r- lalu cepat dengan cara sebagai berikut :
a. Semua bekesting yang mengandung beton yang baru dicor harus dibasahi
secara ter- atur sampai dibongkar.
b. Semua permukaan beton tidak terlindungi harus dibasahi selama 2
(dua) minggu setelah pengecoran.
c. Semua permukaan lantai beton harus dilindungi terhadap pengeringan
dengan me m- beri penutup yang basah.
d. Tidak dibenarkan untuk menimbun barang atau mengangkut barang
7. Pembongkaran Bekisting
1. Pasangan Tembok
a.Bahan pasangan tembok adalah Batu Bata ukuran minimal 50 x 100 x
200 MM yang berkualitas baik, terbakar matang, cukup keras dan tidak
keropos serta tidak pecah-pecah melebihi 5%, mempunyai kekuatan
tekan 60 – 80 Kg/CM2
b. Pasangan trasram dengan campuran 1 Pc : 3 Ps, digunakan untuk kaki
tembok m u- lai dari pasangan diatas sloef beton sampai 20 CM diatas
permukaan lantai dan semua pasangan batu bata yang berhubungan
langsung dengan tanah.
c. Pasangan tembok adukan 1 Pc : 5 Ps, digunakan untuk pasangan tembok
yang ti d- ak termasuk pada point “2” tersebut diatas.
d. Semua batu bata harus direndam atau disiram sebelum dilakukan
pemasangan
e. Semua pasangan harus tegak lurus, rata secara horizontal maupun
vertikal, dan dil- akukan dengan menggunakan tarikan benang yang
dipasang tidak lebih dari 30 cm diatas pasangan sebelah bawahnya dan
batu bata yang patah tidak boleh digunakan.
f. Spesi pasangan dibuat dengan tebal 2 cm untuk yang datar dan 1,5 cm
untuk tegak, kecuali jika ditentukan lain.
g. Setiap pasangan seluas 9 m2 atau dinding dengan lebar 3 m harus diberi
kolom prak- tis berukuran 12 x 12 cm; demikian juga halnya dengan
pertemuan antara pasangan atau pada dinding yang berdiri bebas.
1. Lingkup pekerjaan :
2. Bahan-bahan :
4. Macam Pekerjaan.
Konstruksi dan macam-macam pekerjaan lainnya menggunakan jenis
Aluminium sep- erti dibawah ini.
a. Semua kosen-kosen yang ditentukan dalam gambar
b. Daun pintu Kaca
c. Bingkai jendela kaca
d. Semua ukuran yang terdapat dalam gambar kerja adalah ukuran jadi.
Pekerjaan Kaca
- Kaca Reflektif warna biru tebal 5 MM digunakan semua pemakaian kaca
pintu dan jendela bagian luar.
- Kaca Bening tebal 5 MM digunakan untuk pemakaian kaca pintu dan
jendela bagian dalam.
- Kaca Buram tebal 5 MM digunakan untuk kaca pintu Kamar Mandi dan
Pintu Shap. Kaca-kaca tersebut tidak boleh ada retak dan cacat dengan
ukuran seperti tertera pada gambar, dipasang pada rangka yang
telah siap, ukuran dan bentuk seperti pada gambar kerja.
c. Cara Pelaksanaan :
Penyambungan balok-balok sesuai dengan persyaratan teknis tentang
kayu dit- ambah dengan menggunakan bout / mur dan beugel.
Besi plat untuk beugel yang digunakan pada kuda-kuda menggunakan
besi ketebalan minimal 3 MM dan lebar secukupnya, bout/mur yang
digunakan diame- ter 12 MM (sesuai gambar kerja)
Pasangan gording setelah kuda-kuda dan skor angin serta konsol-
konsol telah terpasang
Untuk menjaga kestabilan, maka gording harus memakai klos pada
A. Sanitair
1. KM/WC menggunakan Closet Duduk dan Closet Jongkok yang berkualitas
baik setara dengan Merk KIA/Amerikan Standar, Kran-kran air kamar mandi
menggunakan Stain- less Steel lengkap dengan floor drain/pembuangan
pada sisi dalam. Kemudian pada sisi luar dibungkus dengan pasangan batu
bata, sesuai gambar detail.
2. Nat sambungan kramik baik vertikal maupun horizontal memakai ukuran
serapat mung- kin sekitar 2 MM agar memberi kesan bersih.
3. Washtafel, Urinoir dan tempat sabun, yang berkualitas baik setara dengan
Merk Toto atau KIA/Amerikan Standar warna ditentukan kemudian dan
sistim pemasangannya berdasarkan gambar detail dan petunjuk teknis
pemasangan dari pabrik.
4. Septiktank memakai bahan pasangan batu bata, yang diplester licin dengan
campuran kedap air dan menggunakan perembesan/peresapan sesuai
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan pengunci dan penggantung dipasang pada semua daun pintu dan
jendela, s e- lanjutnya pada jendela dipasang grendel dan hak angin.
2. Persyaratan Bahan
a. Engsel-engsel dari Kuningan H – 777, POMEL 4” atau 5”
1. Umu m
Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan,
baik dalam spesifikasi ini maupun yang tertera dalam gambar kerja dimana
bahan-bahan dan peralatan yang dipergunakan harus sesuai dengan
ketentuan pada spesifikasi ini.
Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan
yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan, maka merupakan
kewajiban pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut
sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa ada ketentuan
tambahan biaya.
2. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan
dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.
b. Garis besar lingkup pekerjaan listrik yang dimaksud adalah :
Sekring Kast dan MCB serta kelengkapannya.
Pentanahan / Grounding
Pengadaan dan Pemasangan kabel-kabel serta instalasi yang
tertanam dalam tembok, plat beton, plafond dan lain-lain.
Pengadaan dan Penyambungan Daya Listrik termasuk intalasi luar
d. Grouding
Kawat Grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BBC = Bare
Copper Co n- dector).
Besarnya kawat Grouding yang dapat digunakan, minimal
d.
Pelapisan cat dasar dilakukan minimal 2 (dua) kali jalan, kemudian
diplamur dan di ampelas lagi sampai rata sehingga lubang-lubang serat
kayu sudah tertutup. Pen- gecatan akhir dilakukan minimal 3 (tiga) kali
dengan selang waktu minimal 6 (enam) jam sampai didapat permukaan
yang halus dan warna yang rata tanpa cacat.
3. Pengecatan Tembok dan Plafond
a. Cat tembok yang dapat dipergunakan adalah jenis cat bekualitas setara
dengan produksi Mowilex, Dulux (Ex. Indonesia) dan tata laksana
pengecatan harus mengikuti patent atau petunjuk Pabrik.
b. Sebelum dinding dicat, terlebih dahulu harus diplamur dengan plamur
tembok kemudian diamplas hingga halus, selanjutnya dilakukan
pengecatan.
c. Bagian yang akan dicat tembok adalah :
Seluruh permukaan tembok yang nampak dan telah diaci dengan rata.
Seluruh plafond kalsi board maupun Gypsum board dan lesnya
Seluruh permukaan beton yang nampak (kolom, balok, sunscreen,