Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejak dahulu kala manusia selalu mempertanyakan asal-usul kehidupan
dan dirinya, defenisi evolusi bermacam-macam tergantung dari aspek biologi
yang dikaji. Beberapa definisi yang umum dijumpai di buku-buku Biologi, antara
lain : evolusi pada makhluk hidup adalah perubahan-perubahan yang dialami
makhluk hidup secara perlahan-lahan dalam kurun waktu yang lama dan
diturunkan, sehingga lama kelamaan dapat terbentuk spesies baru.
Evolusi adalah perubahan ferkuensi gen pada populasi dari masa ke
masa, dan evolusi adalah perubahan karakter adaptif pada populasi dari masa ke
masa, evolusi didorong oleh dua mekanisme utama, yaitu seleksi alam dan
hanyutan. Seleksi alam merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat
terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan merupakan sebuah
proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan
hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi dan
sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih kurang.
Evolusi dalam biologi berarti proses kompleks pewarisan sifat organisme
yang berubah dari generasi ke generasi dalam kurun waktu jutaan tahun. Evolusi
berusaha memahami faktor-faktor yang mendorong terbentuknya berbagai
makhluk hidup yang ada di dunia saat ini. Evolusi mempelajari bagaimana spesies
baru dapat muncul dari berbagai spesies tumbuhan dan hewan dalam jangka
waktu tertentu. Evolusi juga mempelajari bagaimana spesies-spesies yang berbeda
dapat memiliki kekerabatan.
Sejak abad ke – 6 sebelum masehi, banyak ahli yang telah berusaha
mengemukakan pendapatnya tentang asal usul berbagai jenis makhluk hidup yang
ada di dunia dan banyak pendapat mereka menjadi pondasi teori evolusi.

1
1. Erasmus Darwin
Ia menulis prosa berjudul zoonomia yang intinya menyatakan
kehidupan itu berawal dari asal mula yang sama dan bahwa respon fungsional
akan diwariskan pada keturunannya.

2. Sir Charles Lyell (1797 – 1875)


Lyell adalah seorang ahli geologi Skotlandia yang berpendapat bahwa
permukaan bumi terbentuk melalui proses bertahap dalam jangka waktu yang
lama.

3. Anaximander (500 SM)


Filsuf Yunani ini sring disebut sebagai evolusionis pertama.
Anaximader mempercayai bahwa manusia berevolusi dari makhluk akuitik
mirip ikan yang pindah ke darat.

4. Empedocles ( 495 – 435 SM )


Empedocles adalah filsuf Yunani yang menyatakan bahwa kehidupan
muncul dari Lumpur dan tumpukan kemudian berubaha menjadi hewan.
Menurut Empedocles, makhluk-makhluk pertama memiliki seperti monster.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evolusi
Evolusi adalah perkembangan makhluk hidup dari bentuk yang sederhana
ke betuk yang lebih kompleks menuju kesempurnaan secara bertahap dan
memakan waktu yang sangat lama. Contoh dari binatang atau hewan kera menjadi
manusia, ikan menjadi reptil, dan lain sebagainya.
Evolusi dalam kajian biologi berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan
suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-
perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi,
dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang
diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam
suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai
sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen
akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies
yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan
oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme.

1. Charles Robert Darwin (1809 – 1882 ) adalah seorang peminat ilmu alam dari
Ingris. Pada tahun 1831, ia mengikuti pelayaran HMS Beagle untuk
mementahkan jalur pelayaran, selama pelayaran ini, Darwin banyak
mengumpulkan fosil, bantuan dan mengamati berbagai makhluk hidup yang ia
jumpai. Ketika Beagle merapat di kepulauan Galapagos, Darwin menjumpai
berbagai makhluk yang menarik perhatiannya, terutama burung-burung finch.
Burung finch juga ditemukan di Ingris, tapi burung-burung finch Galapagos
memiliki berbagai variasi bentuk paruh.
Darwin menyadari bahwa struktur yang bervariasi ini terbentuk karena
adaptasi terhadap lingkungan tertentu. Perbedaan struktur paruh bersesuaian
dengan keanekaragaman sumber makanan yang tersedia. Darwin yakin bahwa
burung finch tersebut berkerabat dekat. Menurut Darwin, burung finch yang

3
ada di Galapagos terdiri dari suatu spesies burung finch dari Amerika Selatan
yang bermigrasi ke Galapagos.
Selain burung, Darwin juga mengamati keberadaan dua jenis kura-kura
raksasa. Kedua jenis kura-kura ini memiliki sedikit perbedaan morfologi yang
disebabkan oleh perbedaan habitat.
Berawal dari pengamatannya pemikiran Darwin mengenai adanya
variasi mulai berkembang. Darwin kemudian memperoleh ide tentang evolusi
didasarkan atas pokok-pokok pikirannya, yaitu:
a. Makhluk hidup bervariasi dan beberapa variasi sifatnya dapat diturunkan,
tidak ada dua individu yang sama persis dalam suatu spesies (kecuali
kembar identik).
b. Setiap populasi cenderung bertambah banyak, karena setiap makhluk
hidup mampu hidup, mampu berkembang biak. Untuk berkembang biak
perlu adanya makanan yang cukup, dan jumlah individu yang dilahirkan
lebih banyak dari pada yang dapat bertahan hidup.
c. Kenyataan menunjukkan bahwa pertambahan populasi tidak berjalan terus
menerus.
d. Individu-individu berkompetensi untuk memperoleh sumber daya agar
mampu bertahan hidup.
e. Sifat-sifat yang diwariskan milik beberapa individu membuat mereka
dapat bertahan hidup dan bereproduksi pada keadaan lingkungan tertentu.
f. Akibat dari seleksi lingkungan tersebut, hanya individu yang adaptif
terhadap lingkaran yang dapat hidup dan menurunkan sifat adaptif
tersebut.

B. Perkembangan Teori Evolusi Darwin


Banyak hal dan pemikiran ahli yang mempengaruhi teori Darwin, antara
lain :
- ekspedisi ke lautan Galapagos ditemukan bahwa perbedaan bentuk paruh
burung finch disebabkan perbedaan jenis makanannya.

4
- Geolog Charles Lyell (1830) menyatakan bahwa batu-batuan di bumi
selalu mengalami perubahan. Menurut Darwin, hal-hal tersebut
kemungkinan mempengaruhi makhluk hidupnya, pikiran ini juga
didasarkan pada penyelidikan pada fosil.
- Pendapat ekonom Malthus yang menyatakan adanya kecenderungan
kenaikan jumlah penduduk lebih cepat dari kenaikan produksi pangan. Hal
ini menimbulkan terjadinya suatu persaingan untuk kelangsungan hidup.
Oleh Darwin hal ini dibandingkan dengan seleksi yang dilakukan oleh
para peternak untuk memperoleh bibit unggul.
- Pendapat beberapa ahli seperti Geolfroy (1829).

C. Implikasi Teori Evolusi Darwin


1. Asal Usul Spesies
Teori utama Darwin bahwa spesies yang hidup sekarang dari spesies
lain yang hidup di masa lampau dan bisa di urut lebih lanjut semua spesies
makhluk hidup ditirunkan dari nenek moyang umum yang sama seperti
yang juga diperkirakan oleh Darwin. Teorinya akan ditentang banyak
pihak, para penentang teori ini dikatagorikan dalam 3 kelompok utama:
a. Kelompok yang berpendapat bahwa teori Darwin tersebut tidak cukup
“ilmiah”.
b. Kelompok “creationist” yang berpendapat bahwa masing-masing
spesies diciptakan khusus oleh Yang Maha Kuasa untuk tujuan
tertentu.
c. Kelompok penganut filsafat “idealist” yang berpendapat bahwa spesies
tidak berubah. Variasi yang ada merupakan tiruan tidak sempurna dari
pola umum “archetypes”. Geothe mengabstaksikan satu archetype atau
urbild untuk semua tanaman (urpianze) dan beberapa bauplane untuk
hewan.
Untuk para penentang dari kedua kelompok pertama di atas Darwin
cukup menandaskan bahwa keajaiban-keajaiban atau intervensi dari
kekuatan supranatural dalam pembentukan spesies adalah tidak ilmiah.

5
Dalam menanggapi kelompok idealist (Seperti Owen dan Iois Agassiz)
Darwin mampu menangkis dengan baik, pada Origin edisi pertama,
Darwin (1959) menyimpulkan bahwa penjelasan owen pada masalah
archetype adalah “interesting” dan “unity of type” nya merupakan
:hukum” biologi yang penting.

2. Seleksi Alam
Darwin mengemukakan bahwa seleksi alam merupakan agen utama
penyebab terjadinya evolusi. Darwin (dan Wallale) menyimpulkan seleksi
dari prinsip yang dikemukakan oleh Malthus bahwa setiap populasi
cenderung bertambah jumlahnya seperti deret ukur, dan sebagai akibatnya
cepat atau lambat akan terjadi perbenturan antar anggota dalam
pemanfaatan sumber daya khususnya bila ketersediaannya terbatas. Hanya
sebagian, seringkali merupakan bagian kecil, dari keturunannya bertahan
hidup, sementara besar lainnya tereleminasi.

D. Faktor yang Mempengaruhi Evolusi


Seoarang professor matematika dari Inggris, Godfrey Harold Hardy dan
seorang dokter dari Jerman, Withem Weinherg, secara terpisah mempublikasikan
analisisnya mengenai keseimbangan dari gen dalam populasi yang dikenal sebagai
Hukum Hardy-Weinbery.
Hukum Hardy-Weinbery mengatakan bahwa frekuensi alel atau gen dalam
populasi dapat tetap stabil dan tetap berada dalam keseimbangan dari suatu
generasi dengan syarat :
1. Jumlah populasi besar.
2. Perkawinan secara acak atau random.
3. Tidak terjadi mutasi maju atau balik.
4. Tidak ada seleksi.
5. Tidak ada migrasi.
Frekuensi gen adalah perbandingan antara suatu gen atau genotip dengan
gen atau genotip yang lain di dalam suatu populasi.

6
E. Terbentuknya Spesies Baru

Timbulnya spesies baru (spesiasi) merupakan suatu mekanisme evolusi.

Apabila dua varietas dari suatu spesies tertentu menghuni dua tempat yang sangat

berbeda, sehingga tidak dapat mengadakan hubungan reproduksi, maka varietas

tersebut akan mengalami perubahan dan akhirnya menjadi dua spesies yang

berlainan.

Isolasi merupakan kunci terjadinya spesies baru, karena isolasi mencegah

terciptanya kembali keseragaman antar spesies melalui hibridisasi. Contohnya

pada pembentukan 13 spesies burung Finch di kepulauan Galapagos yang berasal

dari Amerika Selatan.

Isolasi ada 2 macam yaitu :

- isolasi geografi, yang dipisahkan oleh tempat

- isolasi reproduksi, dapat terjadi melalui isolasi ekologi,musim, tingkah laku,

mekanik, dan isolasi gamet.

4. Isolasi geografi

Isolasi geografi adalah isolasi yang terjadi akibat keadaan alam. Isolasi

geografi terjadi jika organisme dari suatu spesies berpindah kelingkungan baru

yang berbeda dari lingkungan asal dan dipisahkan oleh laut, gunung, atau gurun.

Di lingkungan baru ini, organisme akan beradaptasi dan membentuk populasi.

Bentuk adaptasi ini dapat mengarah pada pembentukan spesies baru.

5. Isolasi Ekologi

Isolasi ekologi disebabkan karena dua spesies yang berkerabat dekat

terdapat didaerah geografi yang sama, namun pada habitat berbeda. Contohnya

7
katak pohon kawin didanau yang tidak permanent (kubangan), sedangkan katak

banteng kawin didanau atau badan air permanen yang lebih besar.

6. Isolasi Musim

Isolasi musim (temporal) disebabkan oleh masa kawin atau kematangan

gamet yang berbeda. Contohnya, masa kawin lalat buah Drosophila

pseudoobseura pada sore hari sedangkan masa kawin Drosophila pseumilis pada

pagi hari.

7. Isolasi Tingkah Laku

Isolasi tingkah laku menghalangi fertilisasi karena adanya perilaku

tertentu atau ritual yang berbeda – beda sebelum terjadi perkawinan. Ritual ini

dapat berupa pertukaran sinyal antara jantan dan betina. Biasanya hewan jantan

memberi tanda atau sinyal tertentu yang dapat berupa tingkah laku, suara, atau

ekskresi zat kimia.

8. Isolasi Mekanik

Isolasi mekanik menghalangi perkawinan akibat struktur kelamin yang

berbeda. Perbedaan marfologi atau anatomi membuat dua spesies yang

berbeda tidak dapat kawin, contohnya tanaman sage hitam memiliki bunga

kecil yang hanya dapat disebutkan oleh lebah kecil. Berbeda dengan sage

putih yang memiliki struktur bunga yang besar yang hanya dapat disebutkan

oleh lebah besar.

9. Isolasi Gamet

Isolasi gamet menghalangi terjadinya pembuahan akibat susunan kimiawi

melekul yang berbeda antara dua sel gamet, contohnya pada ikan. Telur ikan

8
yang dikeluarkan di air tidak akan dibuahi oleh sperma dari spesies lain karena

selaput sel telur mengandung protein tertentu yang hanya dapat mengikat

malekul sel seperma dari spesies yang sama.

Jika ada dua kelompok individu yang berbeda individu yang berbeda

spesies menempati habitat yang sama, disebut populasi simpatrik. Jika

menempati habitat yang berbeda, disebut populasi alopatrik

Spesies baru dapat pula berkelompok melalui peristiwa poliploidi (berlipat

gandanya Jumlah kromorom dalam sel) akibat pengaruh dari radiasi dan zat

kimia tertentu, dan secara sepontan melalui domestikasi.

Demestigasi adalah menjadikan hewan ternak dari hewan liar, dan

tanaman budidaya dari tumbuhan yang semula hidup liar. Jadi domestikasi

adalah langkah terbentuknya spesies baru yang mekanismenya terjadi karena

adanya campur tangan manusia.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori evolusi adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada makhluk
hidup dari zaman kezaman dipelajari dalam suati materi, evolusi dalam biologi
berarti proses komplek pewarisan sifat organisme yang berubah dari generasi
kegenerasi dalam kuruh waktu jutaan tahun. Tidak ada satu individupun yang
sama di muka bumi ini yang sama persis dengan individu lain. Hal ini disebabkan
karana adanya variasi. Akibat dari evolusi mempengaruhi setiap aspekdari bentuk
dan prilaku organisme, yang paling terlihat adalah adaptasi prilaku dan fisik yang
disebabkan oleh seleksi alam. Evolusi dibagi menjadi makroevolusi dan
mikroevolusi, makroevolusi adalah evolusi yang terjadi pada tingkat diatas spesies
seperti kepunahan dan spesiasi sedangkan mikroevolusi adalah perubahan
evolusioner yang kecil.
Timbulnya spesies baru merupakan (spesiasi) merupakan suatu mekanisme
evolusi, Isolasi merupakan kunci terjadinya spesies baru.
Isolasi ada dua macam yaitu :
- Isolasi geografi dan isolasi reproduksi
Dalam biologi dikenal tiga teori asal-usul kehidupan yaitu :
- Teori abiogenesis
- Biogenesis
- Evolusi kimia.

10

Anda mungkin juga menyukai