Anda di halaman 1dari 27

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk
menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk
mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah.
Reproduksi akan berfungsi apabila seseroang telah dewasa.
Reproduksi juga merupakan bagian dari proses tubuh yang
bertanggung jawab terhadap kelangsungan suatu generasi.
Reproduksi atau perkembangbiakan merupakan bagian dari ilmu faal
(fisiologi).
Reproduksi secara fisiologis tidak vital bagi kehidupan individual
artinya tanpa adanya proses reproduksi makhluk hidup tidak mati.
Akan tetapi bila makhluk tidup tidak dapat bereproduksi maka
kelangsungan generasi makhluk hidup tersebut terancam dan punah,
karena tidak dapat dihasilkan keturunan (anak) yang merupakan
sarana untuk melanjutkan generasi. Oleh sebab itu, sangatlah penting
bagi kita untuk mengetahui apa dan bagaimana itu sex dalam system
reproduksi kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja anatomi organ genetalia interna dan eksterna pria dan
wanita?
2. Apa saja fisiologi organ genetalia interna dan eksterna pria dan
wanita?
3. Apa saja penyakit pada sistem reproduksi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui anatomi organ genetalia interna dan eksterna
pria dan wanita
2. Untuk mengetahui fisiologi organ genetalia interna dan eksterna
pria dan wanita

1
2

3. Agar kita dapat mengetahui apa saja penyakit pada sistem


reproduksi
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Anatomi Organ Genetalian Wanita Dan Pria


a. Organ Genitalia Wanita
1. Genetalia Eksterna

Menurut Manuaba (1998) organ genitalia eksterna terdiri


dari:
1) Mons veneris: disebut juga gunung venus, merupakan
bagian yang menonjol di bagian depan simfisis, terdiri dari
jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat. Setelah dewasa
tertutup oleh rambut yang bentuknya segitiga.
2) Labia mayora: merupakan kelanjutan dari mons venseris,
berbentuk lonjong. Kedua bibir ini di bagian bawah bertemu
membentuk perineum, permukaan ini terdiri dari:
 Bagian luar; tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan
dari rambut pada mons veneris.
 Bagian dalam; tanpa rambut, merupakan selaput yang
mengadung kelenjar sebasea (lemak)
3) Labia minora: merupakan lipatan di bagian dalam labia
mayora, tanpa rambut. Di bagian atas klitoris, labia minora
bertemu membentuk prepusium klitoris dan di bagian
bawahnya bertemu membentuk prenulum klitoris, labia
minora ini mengelilingi orifisium vagina

3
4

4) Klitoris: merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang


bersifat erektil, mengandung banyak pembuluh darah dan
serat saraf sensoris sehingga sangat sensitif dan analog
dengan penis pada laki-laki.
5) Vestibulum: merupakan alat reproduksi bagian luar yang
dibatasi oleh kedua bibir kecil, bagian atas klitoris, dan
bagian belakang pertemuan kedua labia minora. Pada
vestibulum terdapat muara uretra, dua lubang saluran
kelenjar Bartholini dan dua lubang saluran kelenjar Skene.
6) Kelenjar Bartholini: kelenjar yang penting di daerah vulva
dan vagina karena dapat mengeluarkan lendir, pengeluaran
lendir meingkat saat hubungan seks.
7) Hymen (selaput dara): merupakan jaringan yang menutupi
lubang vagina, bersifat rapuh dan mudah robek, hymen ini
berlubang sehingga menjadi saluran dari lendir yang
dikeluarkan uterus dan darah saat menstruasi.
2. Genetalia Interna

Merupakan alat kelamin yang tidak dapat dilihat dari luar,


terletak disebelah dalam dan hanya dapat dilihat dengan alat
khusus atau dengan pembedahan.
1) Vagina (liang sanggama)
Adalah liang atau saluran yang menghubungkan vulva
dan rahim, terletak diantara kandung kencing dan rectum.
Dinding depan vagina panjangnya 7-9 cm dan dinding
belakang 9-11 cm. dinding vagina berlipat-lipat yang berjalan
sirkuler dan disebut rugae, sedangkan ditengahnya ada
5

bagian yang lebih keras disebut kolumna rugarum. Dinding


vagina terdiri dari 3 lapisan yaitu : lapisan mukosa yang
merupakan kulit, lapisan otot dan lapisan jaringan ikat.
Berbatasan dengan serviks membentuk ruangan lengkung,
antara lain forniks lateral kanan kiri, forniks anterior dan
posterior. Bagian dari serviks yang menonjol ke dalam
vagina disebut portio. Suplai darah vagina diperoleh dari
arteria uterina, arteria vesikalis inferior, arteria hemoroidalis
mediana san arteria pudendus interna. Fungsi penting
vagina adalah :
 Aluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan sekret
lain dari rahim
 Alat untuk bersenggama
 Jalan lahir pada waktu bersalin
2) Uterus (rahim)
Adalah suatu struktur otot yang cukup kuat, bagian
luarnya ditutupi oleh peritoneum, sedangkan rongga
dalamnya dilapisi oleh mukosa rahim. Dalam keadaan tidak
hamil, rahim terletak dalam rongga panggul kecil diantara
kandung kencing dan rektum. Bentuknya seperti bola lampu
yang gepeng atau buah alpukat yang terdiri dari 3 bagian
yaitu :
 Badan rahim (korpus uteri) berbentuk segitiga
 Leher rahim (serviks uteri) berbentuk silinder
 Rongga rahim (kavum uteri)
Bagian rahim antara kedua pangkal tuba disebut
fundus uteri, merupakan bagian proksimal rahim. Besarnya
rhim berbeda-beda, tergantung pda usia dan pernah
melahirkan anak atau belum. Ukurannya kira-kira sebesar
telur ayam kampong. Uterus mempunyai tiga lapisan, yaitu:
 lapisan serosa (lapisan peritoneum), di luar
6

 lapisan otot (lapisan miometrium)di tengah


 lapisan mukosa (endometrium) di dalam
siklus menstruasi yang selalu berubah adalah
endometrium.
Ligamentum-ligamentum uterus yaitu:
 Ligamentum Latum; terletak di kanan kiri uterus meluas
sampai dinding rongga panggul dan dasar panggul,
seolaholah menggantung pada tuba. Ruangan antar
kedua lembar dari lipatan ini terisi oleh jaringan yang
longgar disebut parametrium dimana berjalan arteria,
vena uterina pembuluh limpa dan ureter.
 Ligamentum Rotundum (Ligamentum Teres Uteri)
Terdapat pada bagian atas lateral dari uterus, kaudal dari
insersi tuba, kedua ligamen ini melelui kanalis inguinalis
kebagian kranial labium mayus. Terdiri dari jaringan otot
polos dan jaringan ikat ligamen. Ligamen ini menahan
uterus dalam antefleksi. Pada saat hamil mengalami
hypertrophi dan dapat diraba dengan pemeriksaan luar.
 Ligamentum Infundibulo Pelvikum (Ligamen
suspensorium) Ada 2 buah kiri kanan dari infundibulum
dan ovarium, ligamen ini menggantungkan uterus pada
dinding panggul. Antara sudut tuba dan ovarium terdapat
ligamentum ovarii propium.
 Ligamentum Kardinale (lateral pelvic ligament/
Mackenrodt’s ligament) Terdapat di kiri kanan dari serviks
setinggi ostium internum ke dinding panggul. Ligamen ini
membantu mempertahankan uterus tetap pada posisi
tengah (menghalangi pergerakan ke kanan ke kiri) dan
mencegah prolap.
 Ligamentum Sakro Uterinum Terdapat di kiri kanan dari
serviks sebelah belakang ke sakrum mengelilingi rectum
7

 Ligamentum Vesiko Uterinum Dari uterus ke kandung


kencing
Fungsi utama uterus :
 setiap bulan berfungsi dalam pengeluaran darah haid
dengan adanya perubahan dan pelepasan dari
endometrium.
 Tempat janin tumbuh dan berkembang
 Tempat melekatnya plasenta
 pada kehamilan, persalinan dan nifas mengadakan
kontraksi untuk lancarnya persalinan dan kembalinya
uterus pada saat involusi.
3) Saluran telur (tuba falopi)
Adalah aluran yang keluar dari kornu rahim kanan
dan kiri, panjangnya 12-13 cm, diameter mencapai 8 mm.
Bagian luarnya diliputi oleh peritoneum visceral yang
merupakan bagian dari ligamentum latum. Bagian dalam
saluran dilapisi silia, yaitu rambut getar yang befungsi untuk
menyalurkan telur dan hasil konsepsi.
Fungi saluran telur adalah sebagai saluran telur,
menangkap dan membawa ovum yang dilepaskan oleh
indung telur, sebagai saluran dari spermatozoa ovum dan
hasil konsepsi, tempat terjadinya pembuahan
(konsepsi/fertilisasi) dan empat pertumbuahn dan
perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk
blastula yang siap mengadakan implantasi.
Tuba fallopi terdiri atas
 Pars interstitialis (intramularis) terletak di antara otot rahim
mulai dari osteum internum tuba.
 Pars istmika tubae, bagian tuba yang berada di luar uterus
dan merupakan bagian yang paling sempit.
8

 Pars ampuralis tubae, bagian tuba yang paling luas dan


berbentuk “s”.
 Pars infindibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki
lumbai yang disebut fimbriae tubae.
4) Indung telur (ovarium)
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak
kiri dan kanan uterus dibawah tuba uterina dan terikat
di sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus.
Bentuknya seperti buah almon, sebesar ibu jari tangan
(jempol) berukuran 2,5-5 cm x 1,5-2 cm x 0,6-1 cm.
Fungsi indung telur adalah menghasilkan ovum,
hormon-hormon (progesteron dan estrogen) dan ikut serta
mengatur haid. Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan
pematangan folikel menjadi ovum, ovulasi, sintesis, dan
sekresi hormon – hormon steroid.
Ada 2 jenis bagian dari ovarium yaitu
1) Korteks ovarii
a. Mengandung folikel primordial
b. Berbagai fase pertumbuhan folikel menuju folikel de
graff
c. Terdapat corpus luteum dan
2) Medula ovarii
a. Terdapat pembuluh darah dan limfe
b. Terdapat serat saraf
Memasuki pubertas yaitu sekitar usia 13-16
tahun dimulai pertumbuhan folikel primordial ovarium
yang mengeluarkan hormon estrogen. Estrogen
merupakan hormone terpenting pada wanita.
Pengeluaran hormone ini menumbuhkan tanda seks
sekunder pada wanita seperti pembesaran payudara,
pertumbuhan rambut pubis, pertumbuhan rambut
9

ketiak, dan akhirnya terjadi pengeluaran darah


menstruasi pertama yang disebut menarche. Awal-awal
menstruasi sering tidak teratur karena folikel graaf belum
melepaskan ovum yang disebut ovulasi. Hal ini
terjadi karena memberikan kesempatan pada
estrogen untuk menumbuhkan tanda-tanda seks
sekunder. Pada usia 17-18 tahun menstruasi sudah
teratur dengan interval 28-30 hari yang berlangsung
kurang lebih 2-3 hari disertai dengan ovulasi, sebagai
kematangan organ reproduksi wanita.
5) Parametium
Jaringan ikat yang terdapat diantara kedua lembar
ligamentum latum disebut parametrium. Parametrium ini
dibatasi oleh:
 Bagian atas terdapat tuba falopii dengan
mesosalphing
 Bagian depan mengandung ligamentum teres uteri
 Bagian kaudal berhubungan dengan mesometrium
 Bagian belakang terdapat ligamentum ovarii propium
Ke samping berjalan ligamentum suspensorium
ovarii. Pada parametrium ini terdapat uretra kanan dan
kiri dan pembuluh darah arteria uterina. Pertumbuhan
alat genetalia wanita berasal dari duktus Muller (tuba
falopii, uterus, vagian bagian atas) dan kloaka (vagina
bagian bawah, hymen, kandung kemih, anus).
b. Genetalia Pria
1. Genetalia eksterna
10

1) Penis
Penis terdiri dari:
 Akar (menempel pada didnding perut)
 Badan (merupakan bagian tengah dari penis
 Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti
kerucut)
Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air
kemih) terdapat di umung glans penis.
Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan
erektil:
 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus
kavernosus, terletak bersebelahan.
 Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum,
mengelilingi uretra. Jika rongga tersebut terisi darah,
maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak
(mengalami ereksi).
Secara umum fungsi penis ada dua, yaitu;
1. Urination, penis berfungsi sebagai tempat keluarnya air
seni atau urin dari kandung kemih
2. Ejakulasi, penis berfungsi untuk mengeluarkan semen
(air mani) dari kelenjar prostat dan sperma dari testis.
2) Mons Pubis
Merupakan daerah di atas simfisis pubis pria yang
ditumbuhi rambut. Pada pria dewasa, rambut pubis
panjang, padat, kasar, dan ikal, membentuk pola
berbentuk intan, dari umbilikus sampai ke anus
3) Skrotum
Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang
mengelilingi dan melindungi testis. Fungsi skrotum adalah
menjaga suhu dari testis agar tetap optimal yakni di bawah
suhu tubuh.
11

4) Preputium/Foresin
Adalah kulit yang melingkari dan menutupi penis. Ujung
preputium yang menutupi ujung glans penis (bagian depan
penis) akan di potong, inilah yang disebut khitan,
sirkumsisi, atau sunat.
5) Glans Penis
Adalah bagian depan atau kepala penis. Glans banyak
mengandung pembuluh darah dan syaraf. Kepala penis
memiliki beberapa fungsi yaitu meningkatkan peluang
untuk pembuahan telur, menciptakan gesekan saat
berhubungan seks dan bertindak sebagai penumbuk atau
penekan di dalam vagina selama berhubungan seksual.
6) Corona
Berarti mahkota. Mahkota ini merupakan undakan yang
mengelilingi glans dan membatasi glans dengan batang
penis. Preputium dipotong sampai batas ini.
7) Uretra/Meatus
Meatus ini adalah lubang tempat keluarnya air seni dan
air mani. Meatus merupakan ujung dari uretra, yaitu
saluran yang di sepanjang penis sampai kandung kemih.
2. Genetalia Interna

1) Testis
Testis dilapisi kantong skrotum. Disebut juga sebagai
buah pelir/buah zakar. Merupakan organ yang
12

menghasilkan spermatozoa (cikal bakal sperma) dan


hormon testosteron..
Testis dikelilingi oleh tiga lapisan jaringan
 Tunika vaginalis, merupakan membran ganda, yang
membentuk lapisan luar testes, serta merupakakn
bagian peritoneum abdomen dan pelvis yang tumbuh
kebawah.
 Tunika albuginea, merupakan jaringan fibrosa yang
berada dibawah tunika vaginalis yang mengelilingi
testes lapisan ini tumbuh kedalam membentuk septa,
yang membagi struktur kelenjar testes menjadi lobulus.
 Tunika Vaskulosa, terdiri atas jaringan kapiler yang
ditunjung oleh jaringan ikat halus. (Elly Nurachmah dan
Rida Anggriani, 2011)
2) Saluran Penegeluaran
Saluran pengeluaran pada organ reproduksi terdiri
atas dua yaitu epididimis, vas deverens.
 Epididimis merupakan saluran berkelok–kelok didalam
skrotum yang keluar dari testis fungsi epididimis adalah
sebagai tempat penyimpan sementara sperma, sampai
sperma menjadi matang dan bergerak menuju vas
deverens. ( Fuad Izzudin, S.Si dan Tajudin, S.Si, 2010
 Vas deverens adalah sebuah saluran yang berjalan dari
bagian bawah epididimis. Naik dibelakang testis, masuk
ketali mani ( funikulus spermatikus ), dan mencapai
rongga abdomen melalui saluran inguinal , dan
akhirnya berjalan masuk kedalam pelvis. ( Evelyn C.
Pearce, 2009).
3) Saluran Ejakulasi
Merupakan saluran pendek yang menghubungkan
kantung semen dengan uretra (kantung kemih). Fungsi
13

saluran ejakulasi adalah untuk mengeluarkan sperma agar


masuk kedalam uretra. duktus ejakulatori dibentuk dengan
gabungan ampulla pada vas deverens dan duktus pada
vesikel seminalis. Duktus ejakulasi kemudian menembus
kelenjar prostat, meneruskan melalui ini dan
mengosongkan diri ke dalam uretra ( Fuad izzudin S.Si dan
Tajudin, S.Si, 2010 & Aniyek maryuni, 2009 )
4) Uretra
Uretra merupakan saluran akhir reproduksi yang
terdapat didalam penis. Uretra berfungsi sebagai saluran
kelamin yang berasal dari kantung semen da saluran untuk
membuang urine dari kantung kemih. ( Fuad Izzudin, S.Si
dan Tajudin, S.Si, 2010 )
5) Kelenjar Asesoris
Kelenjar asesoris mempunyai fungsi sebagai
penghasil sekret yang akan bercampur dengan sperma
membetuk air mani (semen) sekret berfungsi untuk
menetralkan asam–asam yang berada dalam vagiana,
memberi makanan pada sperma, dan sebagai media
sperma agar dapat bergerak aktif. Kelenjar asesoris
merupakan kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula
seminalis, kelenjar prostat dan kelenjar couper. ( Fuad
Izzudin, S.Si dan Tajudin, S.Si, 2010 )
 Vesikula seminalis adalah dua kantung fibromuskular
berukuran kecil yang dilapisi epitelium kolumnar, dan
berada dibagian posterior kandung kemih.)
 Kelenjar prostat barada di rongga pelvis di depan
rekcatum dan di belakang simpisis pubis, mengelilingi
bagian pertama uretra. Bagian luar kelenjar ini
dibungkus oleh lapisan fibrosa, suatu lapisan otot polos
14

dan substansi glandula yang terdiri atas sel epitelium


kolumnar.
 Kelenjar Cowper terdapat tepat di bawah prostat.
Kelenjar ini adalah kelenjar tubulo-alveolar kompleks
dan menghasilkan sekret kental, bersifat alkali dan
terang. ( dr. Jan Tambayong, 2009 )

B. Fisiologi Sistem Reproduksi Pria dan Wanita


a) Laki-laki
1. Hormon pada Laki-laki
a. FSH (follicle-stimulating hormone): menstimulir
spermatogenesis
b. LH (luteinizing hormone): menstimulir Sel Interstitiil Leydig
untuk memproduksi Testosteron.
c. Testosteron: bertanggung jawab dalam perubahan fisik laki-
laki terutama organ seks sekundernya.
Efek hormon testoteron pada pria:
a. Maskulinasi saluran reproduksi dan genital eksternal
b. Mendorong penurunan testis ke skrotum
Efek reproduksi:
a. Pertumbuhan dan pematangan organ reproduksi
b. Penting dalam spermatogenesis Pertumbuhan tanda
kelamin sekunder
2. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah perkembangan spermatogonia
menjadi spermatozoa. Berlangsung 64 hari. Spermatogonia
berkembang menjadi spermatozit primer. Spermatozit primer
menjadi spermatozit sekunder. Spermatozit sekunder
berkembang menjadi spermatid. Tahap akhir spermatogenesis
adalah pematangan spermatid menjadi spermatozoa. Ukuran
15

spermatozoa adalah 60 mikron. Spermatozoa terdiri dari kepala,


badan dan ekor.
Proses pembentukan dan pemasakan spermatozoa
disebut spermatogenesis. Spermatogenesis terjadi di tubulus
seminiferus. Spermatogenesis mencakup pematangan sel epitel
germinal melalui proses pembelahan dan diferensiasi sel, yang
bertujuan untuk membentuk sperma fungsional. Pematangan
sel terjadi di tubulus seminiferus yang kemudian disimpan di
epididimis. Dinding tubulus seminiferus tersusun dari jaringan
ikat dan jaringan epitelium germinal (jaringan epitelium benih)
yang berfungsi pada saat spermatogenesis. Pintalan-pintalan
tubulus seminiferus terdapat di dalam ruang-ruang testis
(lobulus testis). Satu testis umumnya mengandung sekitar 250
lobulus testis. Tubulus seminiferus terdiri dari sejumlah besar
sel epitel germinal (sel epitel benih) yang disebut spermatogonia
(spermatogonium= tunggal). Spermatogonia terletak di dua
sampai tiga lapisan luar sel-sel epitel tubulus seminiferus.
Spermatogonia terus-menerus membelah untuk memperbanyak
diri, sebagian dari spermatogonia berdiferensiasi melalui tahap-
tahap perkembangan tertentu untuk membentuk sperma. Pada
tubulus seminiferus terdapat sel-sel induk spermatozoa atau
spermatogonium, sel Sertoli, dan sel Leydig. Sel Sertoli
berfungsi memberi makan spermatozoa sedangkan sel Leydig
yang terdapat di antara tubulus seminiferus berfungsi
menghasilkan testosteron. Proses pembentukan spermatozoa
dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon yang dihasilkan
kelenjar hipofisis yaitu:
 LH (Luteinizing Hormone) merangsang sel Leydig untuk
menghasilkan hormon testosteron. Pada masa pubertas,
androgen/testosteron memacu tumbuhnya sifat kelamin
sekunder.
16

 FSH (Folicle Stimulating Hormone) merangsang sel Sertoli


untuk menghasilkan ABP (Androgen Binding Protein) yang
akan memacu spermatogonium untuk memulai proses
spermatogenesis. Proses pemasakan spermatosit menjadi
spermatozoa disebut spermiogenesis. Spermiogenesis terjadi
di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari.
Tahap pembentukan spermatozoa dibagi atas tiga tahap
yaitu:
1. Spermatocytogenesis Merupakan spermatogonia yang
mengalami mitosis berkali-kali yang akan menjadi
spermatosit primer. Spermatogonia merupakan struktur
primitif dan dapat melakukan reproduksi (membelah) dengan
cara mitosis. Spermatogonia ini mendapatkan nutrisi dari sel-
sel sertoli dan berkembang menjadi spermatosit primer.
Spermatogonia yang bersifat diploid (2n atau mengandung 23
kromosom berpasangan), berkumpul di tepi membran epitel
germinal yang disebut spermatogonia tipe A. Spermatogonia
tipe A membelah secara mitosis menjadi spermatogonia tipe
B. Kemudian, setelah beberapa kali membelah, sel-sel ini
akhirnya menjadi spermatosit primer yang masih bersifat
diploid Spermatosit primer mengandung kromosom diploid
(2n) pada inti selnya dan mengalami meiosis. Satu
spermatosit akan menghasilkan dua sel anak, yaitu
spermatosit sekunder.
2. Tahapan Meiois
Spermatosit primer menjauh dari lamina basalis,
sitoplasma makin banyak dan segera mengalami meiosis I
menghasilkan spermatosit sekunder yang n kromosom
(haploid). Spermatosit sekunder kemudian membelah lagi
secara meiosis II membentuk empat buah spermatid yang
haploid juga. Sitokenesis pada meiosis I dan II ternyata tidak
17

membagi sel benih yang lengkap terpisah, tapi masih


berhubungan lewat suatu jembatan (Interceluler bridge).
Dibandingkan dengan spermatosit I, spermatosit II memiliki
inti yang gelap.
3. Tahapan Spermiogenesis
Merupakan transformasi spermatid menjadi spermatozoa
yang meliputi 4 fase yaitu fase golgi, fase tutup, fase akrosom
dan fase pematangan. Hasil akhir berupa empat spermatozoa
(sperma) masak. Ketika spermatid dibentuk pertama kali,
spermatid memiliki bentuk seperti sel-sel epitel. Namun,
setelah spermatid mulai memanjang menjadi sperma, akan
terlihat bentuk yang terdiri dari kepala dan ekor.
Bila spermatogenesis sudah selesai, maka ABP
testosteron (Androgen Binding Protein Testosteron) tidak
diperlukan lagi, sel Sertoli akan menghasilkan hormon inhibin
untuk memberi umpan balik kepada hipofisis agar
menghentikan sekresi FSH dan LH. Spermatozoa akan
keluar melalui uretra bersama-sama dengan cairan yang
dihasilkan oleh kelenjar vesikula seminalis, kelenjar prostat
dan kelenjar cowper. Spermatozoa bersama cairan dari
kelenjarkelenjar tersebut dikenal sebagai semen atau air
mani. Pada waktu ejakulasi, seorang laki-laki dapat
mengeluarkan 300 – 400 juta sel spermatozoa.
b) Wanita
1. Hormon Reproduksi pada wanita
1) Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang pertumbuhan
sel-sel folikel sekitar sel ovum.
2) Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi
hormone LH.
3) Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi
(yaitu proses ematangan sel ovum).
18

4) Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat


sekresi FSH dan LH
2. Proses Oogenesis
Proses pembentukan ovum disebut oogenesis dan terjadi
di ovarium. Pembentukan ovum diawali dengan pembelahan
mitosis lapisan luar ovarium untuk membentuk oogonium yang
diploid. Setiap oogonium dilapisi oleh sel folikel. Keseluruhan
struktur ini disebut folikel primer. Ketika folikel tumbuh, oosit
primer membelah secara meiosis I menghasilkan satu oosit
sekunder dan badan kutub. Oosit sekunder kemudian
berkembang menjadi ovum haploid yang siap untuk dibuahi oleh
sperma
3. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio
Fertilisasi adalah proses pembuahan. Ovum matang
dilepas ovarium dan ditangkap rumbai-rumbai pada corong tuba
fallopi. Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi sperma.
Ovum yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot
bergerak menuju rahim. Jika ovum tidak dibuahi sperma,
jaringan dalam dinding rahim yang telah menebal dan banyak
pembuluh darah akan rusak dan luruh sehingga terjadi
menstruasi.
Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel
dinding rahim tumbuh menebal dan banyak pembuluh darah
sehingga pada saat zigot datang dan menempel tidak terjadi
gangguan. Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim
dipengaruhi hormon esterogen dan progesterone. Di rahim
embrio berkembang selama 9 bulan untuk menjadi bayi.
Perkembangan embrio:
1) Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.
2) Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi,
mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.
19

3) Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah


terlihat seperti bayi. Ukuran kepalanya lebih besar dari pada
ukuran badan.
4) Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan
memilliki organ yang sudah lengkap.
5) Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama
dalam rahim, embrio mendapatkan nutrisi dari induknya
melalui plasenta. Plasenta mempunyai fungsi sebagai berikut.

 Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.


 Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah
induknya.
 Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman
penyakit.
4. Siklus Menstruasi
Siklus menstruasi terdiri dari 4 fase yaitu :
1) Fase Menstruasi yaitu peristiwa luruhnya sel ovum matang
yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium
yang robek. Dapat diakbiatkan juga karena berhentinya
sekresi hormone estrogen dan progresteron sehingga
kandungan hormone dalam darah menjadi tidaka ada.
2) Fase Proliferasi/fase Folikuler ditandai dengan menurunnya
hormone progesteron sehingga memacu kelenjar hipofisis
untuk mensekresikan FSH dan merangsang folikel dalam
ovarium, serta dapat membuat hormone estrogen diproduksi
kembali. Sel folikel berkembang menjadi folikel de Graaf yang
masak dan menghasilkan hormone estrogern yang
20

merangsangnya keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen dapat


menghambat sekersei FSH tetapi dapat memperbaiki dinding
endometrium yang robek.
3) Fase Ovulasi/fase Luteal ditandai dengan sekresi LH yang
memacu matangnya sel ovum pada hari ke-14 sesudah
mentruasi pertama. Sel ovum yang matang akan
meninggalkan folikel dan folikel aka mengkerut dan berubah
menjadi corpus luteum. Corpus luteum berfungsi untuk
menghasilkan hormone progesteron yang berfungsi untuk
mempertebal dinding endometrium yang kaya akan pembuluh
darah.
4) Fase pasca ovulasi/fase Sekresi ditandai dengan Corpus
luteum yang mengecil dan menghilang dan berubah menjadi
Corpus albicans yang berfungsi untuk menghambat sekresi
hormone estrogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif
mensekresikan FSH dan LH. Dengan terhentinya sekresi
progesteron maka penebalan dinding endometrium akan
terhenti sehingga menyebabkan endometrium mengering dan
robek. Terjadilah fase pendarahan/menstruasi.

C. Hormon pada Sistem Reproduksi Manusia


Tanda-tanda pubertas sangat dipengaruhi oleh hormon. Berikut
adalah beberapa hormon pada sistem reproduksi manusia:
a) Progesteron
Hormon Progesteron dihasilkan oleh badan kuning atau korpus
luteum di dalam ovarium. Progesteron berperan dalam proses
pembentukan lapisan endometrium pada dinding rahim untuk
menerima ovum yang telah dibuahi. Pada saat terjadi kehamilan,
progesteron bersama-sama dengan hormon estrogen menjaga
agar endometrium tetap mengalami pertumbuhan, membentuk
21

plasenta, menahan agar otot uterus tidak berkontraksi, dan


merangsang kelenjar susu guna memproduksi ASI.
b) Testosteron Hormon Testosteron merupakan hormon yang
dihasilkan testis dan berperan dalam spermatogenesis dan
penampakan ciri-ciri kelamin sekunder pada pria.
c) Laktogen Hormon Laktogen merupakan hormon yang dihasilkan
oleh kelenjar hipofisis yang bersama-sama dengan progesteron
merangsang pembentukan air susu.
d) Relaksin Hormon Relaksin dihasilkan oleh plasenta, berperan untuk
merangsang relaksasi ligamen pelvis pada proses kelahiran.
e) Oksitosin Hormon Oksitosin dihasilkan oleh hipofisis. Oksitosin
berperan pada proses kelahiran, untuk merangsang kontraksi awal
dari otot uterus.
f) LH (Luteinizing Hormone) Hormon ini juga dihasilkan oleh kelenjar
hipofisis. Hormon ini dapat merangsang proses pembentukan
korpus luteum atau badan kuning di dalam ovarium, setelah terjadi
poses pelepasan sel telur (ovulasi).
g) FSH (Follicle Stimulating Hormone) FSH merupakan hormon yang
dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormon FSH berperan dalam
proses pembentukan dan pematangan spermatozoa yang dikenal
sebagai spermatogenesis dan ovum yang dikenal sebagai
oogenesis. Selain itu FSH juga berperan merangsang produksi
hormon estrogen pada wanita dan testoseron pada pria.
h) Estrogen Hormon Estrogen dihasilkan oleh folikel graaf di dalam
ovarium. Estrogen berperan alam oogenesis dan penampakan ciri-
ciri kelamin sekunder pada wanita. Di samping itu, hormon ini juga
berperan untuk menghambat produksi FSH dan merangsang
produksi LH.
22

D. Kelenjar Pada Sistem Reproduksi Manusia


Sistem reproduksi pada manusia juga terdiri dari berbagai
kelenjar yang mendukung proses reproduksi. Berikut merupakan
beberapa kelenjar pada sistem reproduksi manusia:
a) Kelenjar Bartholini
Kelenjar Bartholini merupakan kelenjar yang terdapat pada
vagina wanita yang berfungsi menghasilkan lendir yang alkalis saat
melakukan hubungan badan.
b) Kelenjar bulbourethralis
Bulbourethralis adalah kelenjar yang terdapat pada uretra
wanita yang berperan mensekresi cairan lendir bening untuk
menetralkan cairan urine yang bersifat asam pada uretra.
b) Kelenjar Prostat
Kelenjar Prostat merupakan kelenjar pada pria yang berfungsi
sebagai penghasil semen terbesar yang bersifat encer, berwarna
putih dan berisi makanan untuk sperma.
c) Vesika Seminalis Vesika Seminalis merupakan kelenjar pada pria
yang menghasilkan cairan pekat berwarna kuning, mengandung
makanan sebagai sumber energi bagi pergerakan sperma.

E. Penyakit Pada Sistem Reproduksi


1) AIDS
AIDS Acquired Immuno Deficiency Syndrome atau Acquired
Immune Deficiency Syndrome. Penyakit AIDS disebabkan oleh
virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia, sehingga penderita AIDS menjadi rentan
terhadap berbagai infeksi. Penyakit Flu bisa membuat penderita
AIDS meninggal.
2) Kanker Payudara
Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Ini
adalah jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum
23

pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun


kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1000. Pengobatan
yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu
dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi.
3) Vulvovaginitis
Vulvovaginitis adalah peradangan pada vulva dan vagina
yang sering menimbulkan gejala keputihan (flour albus) yaitu
keluarnya cairan putih kehijauan dari vagina. Penyakit ini
disebabkan oleh bakteri Gardnertella vaginalis. Dapat pula
disebabkan oleh protozoa, misalnya Trichomonas vaginalis atau
oleh jamur Candida albicans.
4) Impotensi
Adalah ketidakmampuan mempertahankan ereksi penis.
Impotensi dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain
gangguan produksi hormon testosterone, kelainan psikis, penyakit
diabetes mellitus, kecanduan alcohol, obat-obatan, dan gangguan
sistem saraf.
5) Gonorea
Gonorea merupakan penyakit infeksi akut yang menyerang
selaput lendir pada uretra, serviks, rectum, sendi, tulang, faring,
dan mata. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Neisseria
gonorrhoeae. Gonorea yang ditularkan dari ibu ke anaknya saat
kelahiran dapat menyebabkan kebutaan. Bakteri Neisseria mudah
bermutasi sehingga resisten terhadap antibiotic. Oleh karena itu
penyakit ini harus segera ditangani. Gejalanya rasa sakit saat
buang air kecil dan kelurnya nanah berwarna kuning kehijauan dari
uretra.
6) Hipertropik Prostat
Hipertropik Prostat adalah pembesaran prostat yang terjadi
pada pria berusia 50 tahun. Penyakit ini diduga berhubungan
dengan penuaan dan proses perubahan hormone. Gejalanya
24

adalah rasa ingin kencing terus menerus. Dapat diobati dengan


operasi.
7) Prostatis
Prostatis adalah peradangan pada prostat yang sering
disertai dengan peradangan uretra. Gejalanya berupa
pembengkakan yang dapat menyumbat uretra sehingga timbul rasa
nyeri dan sulit buang air kecil
8) Infertilitas
Infertilitas adalah ketidakmampuan menghasilkan keturunan
atau mandul. Infertilitas ini bisa disebabkan pria atau wanita.
9) Kanker Serviks
Kanker Serviks (kanker leher rahim) banyak dialami wanita
berusia 40-55 tahun. Kanker serviks di duga erat denagn infeksi
Virus Herpes Simpleks tipe dua dan human papilloma virus.
Pengobatannya dengan operasi, sinar radioaktif dan obat.
10) Sifilis
Sifilis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri
Treponema palladium. Infeksi terjadi pada organ kelamin bagian
luar. Sifilis dapat berkembang ke tahap sekunder dan tersier yang
sulit diamati. Sifilis sekunder menular sedangkan yang tersier tidak
menular. Akan tetapi sifilis tersier menimbulkan dapat menimbulkan
kerusakan pada otak, jantung, pembuluh darah, hati.
11) NGU
NGU (Non-Gonococal urethritis) merupakan peradangan pada
uretra dan serviks yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia
trachomatis dan Ureaplasma urealyticum.
12) Endometriosis
Endometriosis adalah terdapatnya jaringan endometrium di luar
rahim. Misalnya dapat ditemukan di ovarium, peritoneum, usus
besar, dan kandung kemih, akibat pengaliran balik darah
menstruasi melalui Tuba Fallopi. Gejalanya adalah rasa nyeri saat
25

menstruasi karena jaringan endometrisis luruh bersamaan dengan


menstruasi. Dapat diobati dengan operasi atau pemberian hormon
progesteron.
13) Sindrom Premenstrual
Sindrom Premenstrual adalah keadaan dimana terjadi
gangguan emosi, lesu, sakit kepala, bengkak pada tungkai, rasa
pedih, dan nyeri payudara yang terjadi beberapa hari sebelum
menstruasi. Penyebabnya diduga adalah kadar estrogen tinggi,
progesterone rendah, gangguan metabolisme karbohidrat, kadar
prolaktin tinggi, dan gangguan psikis.
26

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem reproduksi pria dan wanita berbeda. Pada reproduksi pria
memiliki penis dan kelenjar testis untuk menghasi lkan sperma,
kematangan sel sperma ditandai dengan mimpi basah pada usia
pubertas. Pada system reproduksi wanita memiliki vagina dan ovarium
untuk menghasilkan ovum. Kematangan sel telur atau ovum ditandai
menarche pada usia antara 13-16 tahun.
Apabila terjadi pertemuan antara sel sperma dan sel ovum akan
ter jadi kehamilan yang akan berkembang menjadi janin.

B. Saran
Pengetahuan mengenai seks & seksualitas hendaknya dimiliki
oleh semua orang. Dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan
orang tersebut akan dapat menjaga alat reproduksinya untuk tidak
digunakan secar bebas tanpa mengatahui dampaknya, Pengetahuan
yang diberikan harus mudah dipahami, tepat sasaran, dan tidak
menyesatkan. Dengan demikian orang tersebut akan dapat
menghadapi rangsangan dari luar dengan cara yang sehat, matang
dan bertanggung jawab.

26
27

DAFTAR PUSTAKA

https://unitedscience.wordpress.com/ipa-3/bab-2-sistem-reproduksi-
manusia/
https://www.zonasiswa.com/2015/04/sistem-reproduksi-manusia-laki-
laki.html?m=1
https://hellosehat.com/pusat-kesehatan/kanker-serviks/informasi-sistem-
reproduksi-wanita
http://www.ayahbunda.co.id/prakonsepsi-gizi-kesehatan/sistem-
reproduksi-wanita-
https://www.slideshare.net/mobile/elvinasalvi/anatomi-fisiologi-organ-
reproduksi-wanita-review
https://dosenbiologi.com/manusia/alat-reproduksi-pria/amp
https://hedisasrawan.blogspot.com/2015/04/sistem-reproduksi-pria-materi-
lengkap.html?m=1

27

Anda mungkin juga menyukai