DISUSUN OLEH:
1. KRESNA WARDHANA A (161105)
2. LUKMAN DANI F (161107)
3. MAULANA RIZKY A (161108)
4. MOCH. IQBAL H. A (161109)
5. INDRI RESKY BRIANTI (161102)
6. INTAN FADILLAH (161103)
7. KARTIKA DEWI AYU (161104)
8. LELA TRISNAWATI (161106)
9. NING MULIANI (161111)
10. NOVIA LITA ARDINI (161112)
11. NUR CAHYANING M. A (161113)
12. NUR WIJAYANTI (161114)
13. OLA SANDA YULIA W (161116)
PRODI KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN MALANG
TAHUN AJARAN 2018/2019
TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI
A. Latar belakang
stimulus nyata. (Budi Anna Keliat, 2011) Halusinasi adalah persepsi yang
salah (misalnya tanpa stimulus eksternal) atau persepsi sensori yang tidak
yang sebenarnya tidak ada. Pencerapan tanpa adanya rangsang apapun dari
panca indra, dimana orang tersebut sadar dan dalam keadaan terbangun
(Wijayaningsih, 2015)
B. Tujuan
halusinasinya.
2. Tujuan khusus
halusinasinya
C. Waktu dan tempat
a. Hari/tanggal :
b. Jam :
c. Tempat :
D. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Jadwal kegiatan harian (jika ada yang dibuat saat TAK) sebelumya
F. Setting tempat
L CL
P F
Keterangan Gambar:
L : Leader
CL : Co Leader
F : Fasilitator
O : Observer
P : Pasien
G. Pembagian tugas
1. Leader Tugas:
kelompok
2. CO leader Tugas:
a. Membuka acara
b. mendapingi leader
3. fasilitator tugas:
4. Observer Tugas:
H. Pasien
1. Kriteria pasien
a. Pasien dengan halusinasi penglihatan dan pendengaran sudah
yang didengar
2. Proses seleksi
I. Susuna pelaksanaan
a. Leader
b. CO leader
c. Fasilitator
d. Observer
a. Apabila ada klien yang sudah bersedia mengikuti TAK, namun pada
boleh dilakukan
A. Tujuan
B. Setting
C. Alat
1. Sound system
2. Spidol
D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
1. Persiapan
a. Memilih klien sesuai dengan indikasi yaitu klien dengan perubahan
2. Orientasi
c. Kontrak :
panggilan
3. Kerja
berurutan, dimulai dari klien yang berada di sebelah kiri terapis, searah
jarum jam.
b. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu masing-
4. Terminasi
a. Evaluasi
b. Tindak lanjut
berikutnya.
A. Tujuan
halusinansi .
B. Setting
C. Alat
1. Sound system
D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab.
3. Stimulasi.
1. Persiapan
2. Orientasi
b. Evaluasi/validasi:
c. Kontrak
3. Kerja
4. Terminasi
a. Evaluasi
halusinasi
4 Memperagakan menghardik
halusinasi
A. Tujuan
2. Klien dapat menyusun jadwal aktivitas dari pagi sampai tidur malam
B. Setting
C. Alat
3. Spidol
4. White board
D. Metode
1. Diskusi
2. Latihan
1. Persiapan
2. Orientasi
b. Evaluasi / validasi :
menghardik halusinasi
c. Kontrak:
terapis
menyusun jadwal
4. Terminasi
a. Evaluasi
b. Tindak lanjut
A. Tujuan
mengalami halusinasi
B. Setting
C. Alat
1. Spidol
2. White board
D. Metode
1. Diskusi kelompok
2. Simulasi
E. Langkah-langkah kegiatan
1. Persiapan
2. Orientasi
b. Evalusi/validasi;
c. Kontrak
maen
3. Kerja
mengatasi halusinasi.
memperagakan
4. Terminasi
a. Evalusi;
b. Tindak lanjut
2) Mendorong klien untuk memulai bercakap cakap bila ada klien lain
A. Tujuan
B. Setting
C. Alat
3. White board
D. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
3. Simulasi
1. Persiapan
2. Orientasi
b. Evaluasi / validasi :
TAK sebelumnya).
c. Kontrak
b) Jika klien akan keluar dari kelompok, harus meminta izin kepada
terapis
3. Kerja
anjuran
c. Terapis meminta klien untuk menjelaskan ulang pentingnya minum
obat, secara bergantian, searah jarum jam, dimulai dari klien yang
obat, cara penggunakan , waktu dan efek obat (efek terapi dan efek
samping) sesuai dengan contoh obat yang ada di tangan klien masing-
masing. Secara berurutan secara jarum jam, dimulai dari sebelah kiri
terapi.
4. Terminasi
a. Evaluasi
b. Tindak lanjut