Anda di halaman 1dari 20

KEPERAWATAN JIWA

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI UMUM

DISUSUN OLEH:

1. NOVIA LITA ARDINI (161112)


2. NUR CAHYANING M. A. (161113)
3. NUR WIJAYANTI (161114)
4. NURCHOLIS (161115)
5. OLA SANDA (161116)
6. OVA RAHAYU (161117)
7. RANGGI ISMA (161118)

PRODI KEPERAWATAN

POLITEKNIK KESEHATAN RS dr. SOEPRAOEN MALANG

TAHUN AJARAN 2018/2019


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala


rahmatNYA sehingga makalah yang berjudul “TERAPI AKTIVITAS
KELOMPOK STIMULASI SENSORI” bertujuan untuk memenuhi dan
melengkapi tugas pada mata kuliah Keperawatan Jiwa di semester V .
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Dian
yang telah memberikan bimbingan kepada kami selama penulisan
makalah ini. Kami menyadari bahwa tugas ini belumlah sempurna maka
dengan kerendahan hati kami mohon saran dan bimbingan kepada
pembaca semua untuk perbaikannya. Dan harapan kami semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,
Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan jiwa merupakan suatu kondisi sehat emosional,


psikologi dan sosial yang terlihat dari hubungan interpersonal yang
memuaskan, perilaku dan koping yang efektif, konsep diri yang positif, dan
kestabilan emosi. Upaya kesehatan jiwa dapat dilakukan oleh perorangan,
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan pekerjaan,
lingkungan masyarakat yang didukung sarana pelayanan kesehatan jiwa
dan sarana lain seperti keluarga dan lingkungan sosial. Lingkungan
tersebut selain menunjang upaya kesehatan jiwa juga merupakan stressor
yang dapat mempengaruhi kondisi jiwa seseorang, pada tingkat tertentu
dapat menyebabkan seseorang jatuh dalam kondisi gangguan jiwa
(Videbeck, 2008).

Meningkatnya pasien dengan gangguan jiwa ini disebabkan banyak


hal. Kondisi lingkungan sosial yang semakin keras diperkirakan menjadi
salah satu penyebab meningkatnya jumlah masyarakat yang mengalami
gangguan kejiwaan. Apalagi untuk individu yang rentan terhadap kondisi
lingkungan dengan tingkat kemiskinan terlalu menekan.

Penatalaksanaan keperawatan klien dengan gangguan jiwa adalah


pemberian terapi modalitas yang salah satunya adalah Terapi Aktifitas
Kelompok (TAK). Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi
modalitas yang dilakukan perawat pada sekelompok klien yang
mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktifitas digunakan
sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan (Fortinash
& Worret, 2004).

Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui


dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi
persyaratan tertentu fokus terapi adalah membuat sadar diri (self-
awareness). Peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan,
atau ketiganya.

Kelompok adalah suatu system social yang khas yang dapat


didefinisikan dan dipelajari. Sebuah kelompok terdiri dari individu yang
saling berinteraksi, interelasi, interdependensi dan saling membagikan
norma social yang sama (Stuart & Sundeen, 1998).

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan umum

Klien mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang


diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya dan klien dapat berespons
terhadap stimulus panca indra yang diberikan.

1.2.2 Tujuan khusus

1. Klien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan kepadanya


dengan tepat.
2. Klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus yang
dialami
3. Klien mampu berespons terhadap suara yang didengar
4. Klien mampu berespons terhadap gambar yang dilihat
5. Klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi

Terapi aktivitas kelompok (TAK): Stimulasi persepsi adalah terapi


yang menggunakan akivitas sebagai stimulus dan terkait dengan
pengalaman dan/ atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok.
Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif
penyelesaian masalah.

2.2 Tujuan

Tujuan Umum TAK stimulasi persepsi adalah klien mempunyai


kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh
paparan stimulus kepadanya.

Sementara, tujuan khususnya:

1. Klien dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan


kepadanya dengan tepat.
2. Klien dapat menyelesaikan masalah yang timbul dari stimulus
yang dialami.

2.3 Aktivitas dan Adiksi

Aktivitas dibagi dalam empat bagian, yaitu mempersepsikan


stimulus nyata sehari-hari, stimulus nyata dan respons yang dialami dalam
kehidupan, stimulus yang tidak nyata dan respons yang dialami dalam
kehidupan, serta stimulus nyata yang mengakibatkan harga diri rendah.

Aktivitas mempersepsikan stimulus nyata sehari-hari :

1. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi :


menonton televisi.
2. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi :
membaca majalah/koran/artikel.
3. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi : melihat
gambar.

Klien yang mempunyai indikasi TAK ini adalah klien perubahan


sensoris persepsi dan klien menarik diri yang telah mengikuti TAKS.
Aktivitas Mempersepsikan Stimulus Nyata dan Respons yang Dialami
dalam Kehidupan. Aktivitas ini khusunya untuk klien perilaku kekerasan.
Aktivitas ini dibagi dalam beberapa sesi yang tidak dapat dipisahkan, yaitu
:

a. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : menegenal


kekerasan yang baisa dilakukan (penyebab, tanda dan gejala,
perilaku kekerasan; akibat perilaku kekerasan)
b. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mencegah
perilaku kekerasan melalui kegiatan fisik
c. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mencegah
perilaku kekerasan melalui interaksi sosial asertif;
d. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mencegah
perilaku kekerasan melalui kepatuhan minum obat;
e. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mencegah
perilaku kekerasan melalui kegiatan ibadah.

Klien yang mempunyai indikasi TAK ini adalah klien perilaku


kekerasan yang kooperatif. Aktivitas mempersepsikan Stimulus Tidak
Nyata dan Respons yang dialami dalam Kehidupan. Aktivitas
mempersepsikan stimulus tidak nyata dan respons yang dialami dalam
kehidupan, khususnya untuk klien halusinasi.

Aktivitas dibagi dalam beberapa sesi yang tidak dapat dipisahkan,


yaitu:

a. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mengenal


halusinasi
b. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi :
mengusir/menghardik halusinasi;
c. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi :mengontrol
halusinasi dengan melakukan kegiatan ;
d. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi: mengontrol
halusinasi dengan bercakap-cakap
e. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi : mengontrol
halusinasi dengan patuh minum obat.

Klien yang mempunyai indikasi TAK ini adalah klien halusinasi.


Aktivitas Mempersiapkan Stimulus Nyata yang Menyebabkan Harga Diri
Rendah.

Aktivitas ini dibagi dalam beberapa sesi yang tidak dapat dipisahkan, yaitu
:

a. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi: mengidentifikasi


aspek yang membuat harga diri rendah dan aspek positif
kemampuan yang dimiliki selama hidup (di rumah dan di rumah
sakit)
b. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi: melatih kemampuan
yang dapat digunakan di rumah sakit dan di rumah.

Klien yang mempunyai indikasi TAK ini adalah klien gangguan


konsep diri : harga diri rendah.

2.4 Waktu dan Tanggal


Hari dan tanggal :
Jam :
Tempat :
2.5 Metode
1. Diskusi
2. Sharing persepsi
2.6 Media dan Alat
1. LCD
2. Leptop
3. Majalah/ koran
4. Gambar
5. Buku catatan dan bulpoin
6. Jadwal kegiatan klien

2.7 Setting Tempat

O
CL
L

P
P

F F
P P

Keterangan Gambar:
L : Leader
CL : C-o Leader
F : Fasilitator
O : Observer
P : Pasien
2.8 Pembagian Tugas
1. Leader
Tugas :
a. Menyiapkan proposal kegiatan TAK
b. Menyiapkan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas
kelompok sebelum kegiatan dimulai
c. Menjelaskan aturan
d. Mampu memotivasi anggota untuk aktiv dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya
e. Mampu memimpin aktivitas kelompok dengan baik
f. Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok
2. Co-leader
Tugas :
a. Mendampingi leader
b. Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang
aktivitas pasien
c. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari
perencanaan yang telah dibuat
d. Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami bloking
dalam proses terapi.
3. Fasilitator
Tugas :
a. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung
b. Ikut serta dalam kegiatan
c. Memfasilitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada
anggota kelompok aktif mengikuti jalannya terapi
4. Observer
a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b. Mengamati serta encatat perilaku verbal dan non-verbal
pasien selam kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang
tersedia)
c. Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dan mulai persisapan,
proses, hingga penutupan.

2.9 Tata Tertib dan Antisipasi Masalah


1. Tata tertib pelaksanan TAK
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan
selesai
b. Peserta wajib hadir 10 menit sebelum acara dimulai
c. Peserta berpakaian rapi, bersih, dan sudah mandi
d. Peserta tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama
kegiatan TAK berlangsung
e. Jika ingin mengajukan atau menjawab pertanyaan, peserta
mengangkat tangan kanan dan berbicara setelah
dipersilahkan oleh pemimpin
f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan
dari permainan
g. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara
selelsai
h. Apabila waktu yang ditentukan untuk melakukan TAK telah
habis, sedangkan permainan belum selesai maka pemimpin
akan meminta persetujuan anggota untuk memperpanjang
TAK.
2. Antisipasi kejadian tdak diinginkan pada proses TAK
a. Penanganan pasien yang tidak aktif saat aktivitas kelompok
1) Memanggil nama pasien
2) Memberi kesempatan pada psien tersebut untuk
menjawat sapaan perawat atau pasien yang lain
b. Bila pasien meninggalkan permainan tanpa pamit
1) Panggil nama pasien
2) Tanya alsan pasien mengapa meninggalkan permainan
3) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan
penjelsan pada pasien bahwa pasien dapat
melaksanakan keperluannya setelah itu pasien boleh
kembali lagi.
2.10 TAK Stimulasi Persepsi Umum

Sesi 1 : Menonton Televisi

 Tujuan
1. Klien mampu menyebutkan apa yang dilihat
2. Klien dapat memberikan pendapat terhadap acara TV yang
ditonton
3. Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien
lain
 Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama setengah lingkaran
menghadap TV.
2. Ruangan nyaman dan tenang
 Alat
1. Leptop
2. LCD
3. Buku catatan dan pulpen
4. Jadwal kegiatan klien
 Metode
1. Dinamika Kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
 Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Memilih dan membuat kontrak dengan klien sesuai dengan
indikasi: klien perubahan sensori persepsi dan klien menarik
diri yang telah mengikuti TAKS
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
1. Salam dari terapis.
2. Perkenalan nama, dan panggilan terapius (pakai papan
nama).
3. Menanyakan nama dan panggilan semua klien (beri
papan nama).
b. Evaluasi/validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini
2. Menanyakan masalah yang dirasakan.
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menonton TV dan
bercakap-cakap tentang TV yang ditonton.
2. Menjelaskan aturan main berikut.
3. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis.
4. Lama kegiatan 45 menit .
5. Klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
3. Tahap kerja
a. Tentukan acara televisi yang menarik dan mudah dimengerti
oleh klien
b. Beri kesempatann bagi klien untuk menonton acara TV
selama 10 menit dan setelah itu TV dimatikan.
c. Tanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat klien
sebelumnya.
d. Berikan pujian/penghargaan atas kemampuan klien
memberi pendapat.
e. Ulangi c,d, dan e sampai semua klien mendapat
kesempatan
f. Beri kesimpulan tentang acara TV yang ditonton.
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Tindak lanjut
1. Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan
mempersepsikan tayangan TV tertentu dan
mendiskusikannya pada orang lain
2. Membuat jadwal nonton TV
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang
2. Menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khusunya pada


tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi umum, Sesi 1
kemampuan yang diharapkan adalah memberi pendapat tentang acara
TV, memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain dan mengikuti
kegiatan sampai selesai. Formulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 1 : TAK

Stimulasi persepsi umum

Nama Klien
No Aspek yang dinilai

Memberi pendapat tentang acara


1.
TV
Memberi tanggapan terhadap
2.
pendapat klien lain

Mengikuti kegiatan sampai


3.
selesai

Kemampuan persepsi : Menonton TV

Petunjuk :

1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut
TAK.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda

Sesi 2 : Membaca Majalah/Koran/Artikel

 Tujuan :
1. Klien dapat menyebutkan kembali isi bacaan
2. Klien dapat memberikan pendapat terhadap isi bacaan
3. Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien lain
 Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran
2. Ruangan nyaman dan tenang
 Alat
1. Majalah/Koran/artikel
2. Buku catatan dan pulpen
3. Jadwal kegiatan klien
 Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan Tanya jawab
 Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Membuat kontrak dengan klien tentang TAK
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi/validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini
2. Menanyakan masalah yang dirasakan
3. Menanyakan penerapan TAK yang lalu
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu membaca
majalah/Koran/artikel
2. Menjelaskan aturan main berikut
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus meminta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai
3. Tahap kerja
a. Tentukan bacaan yang akan dibaca
b. Bacalah isi makalah/Koran/artikel selama 10 menit (jika
mungkin berikan fotokopi bacaan pada klien)
c. Tanyakan pendapat seorang klien mengenai isi bacaan
d. Tanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat klien
sebelumnya
e. Berikan pujian/ penghargaan atas kemampuan klien
memberi pendapat
f. Ulangi c, d dan e sampai semua klien mendapat
kesempatan
g. Beri kesimpulan tentang bacaan
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
1. Menganjurkan klien untuk melatih kemampuan
membaca dan mendiskusikannya pada orang lain.
2. Membuat jadwal membaca
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang
2. Menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi dan dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada


tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi umum sesi 2,
kemampuan yang diharapkan adalah memberi pendapat tentang bacaan,
memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain dan mengikuti kegiatan
sampai selesai. Formulir evaluasi sebagai berikut.

Sesi 3 : Melihat gambar

 Tujuan
1. Klien dapat menyebutkan nama gambar yang dilihat
2. Klien dapat memberikan tanggapan terhadap pendapat klien
lain
 Setting
1. Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkungan
2. Ruangan nyaman dan tenang
 Alat
1. Beberapa gambar
2. Buku catatan dan pulpen
3. Jadwal kegiatan
 Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan Tanya jawab
 Langkah kegiatan
1. Persiapan
a. Membuat kontrak dengan klien tentang TAK
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam terapeutik
Salam dari terapis kepada klien
b. Evaluasi/validasi
1. Menanyakan perasaan klien saat ini
2. Menanyakan masalah yang dirasakan
3. Menanyakan penerapan TAK yang lalu
c. Kontrak
1. Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu melihat gambar
2. Menjelaskan aturan main berikut
 Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,
harus meminta izin kepada terapis.
 Lama kegiatan 45 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai
selesai
3. Tahap kerja
a. Tentukan 1 atau 2 gambar yang umum dikenal orang
b. Tunjukan gambar pada klien (Jika besar dapat di depan
saja, jika kecil diedarkan).
c. Tanyakan pendapat seorang klien mengenai gambar yang
dilihat
d. Tanyakan pendapat klien lain terhadap pendapat klien
sebelumnya
e. Berikan pujian/penghargaan atas kemampuan klien
memberi pendapat
f. Ulangi c, d dan e sampai semua klien mendapat
kesempatan
g. Beri kesimpulan pada tiap gambar yang dipaparkan
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti
TAK
2. Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
b. Tindak lanjut
1. Menganjurkan klien melatih melihat gambar( di tv, Koran,
majalah, album) dan mendiskusikannya pada orang lain .
2. Membuat jadwal melihat gambar
c. Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati kegiatan TAK yang akan datang
2. Menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi dan dokumentasi

Evaluasi

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya pada


tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai
dengan tujuan TAK. Untuk TAK stimulasi persepsi umum sesi 3
kemampuan yang diharapkan adalah memberi pendapat tentang gambar,
memberi tanggapan terhadap pendapat klien lain, dan mengikuti kegiatan
sampai selesai. Formulir evaluasi sebagai berikut:
Sesi 3 : TAK

Stimulasi persepsi umum

Kemampuan persepsi : Melihat gambar

Nama Klien
No Aspek yang dinilai

1 Memberi pendapat tentang gambar

Memberi tanggapan terhadap


2
pendapat klien lain

3 Mengikuti kegiatan sampai selesai

Petunjuk :

1. Di bawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut
TAK.
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda
BAB III

PENUTUP

Terapi aktivitas kelompok (TAK): Stimulasi persepsi adalah terapi


yang menggunakan akivitas sebagai stimulus dan terkait dengan
pengalaman dan/ atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok.
Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternatif
penyelesaian masalah.

Penatalaksanaan keperawatan klien dengan gangguan jiwa adalah


pemberian terapi modalitas yang salah satunya adalah Terapi Aktifitas
Kelompok (TAK). Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi
modalitas yang dilakukan perawat pada sekelompok klien yang
mempunyai masalah keperawatan yang sama. Aktifitas digunakan
sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target asuhan (Fortinash
& Worret, 2004).

Terapi kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui


dalam rancangan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi
persyaratan tertentu fokus terapi adalah membuat sadar diri (self-
awareness). Peningkatan hubungan interpersonal, membuat perubahan,
atau ketiganya.

Kelompok adalah suatu system social yang khas yang dapat


didefinisikan dan dipelajari. Sebuah kelompok terdiri dari individu yang
saling berinteraksi, interelasi, interdependensi dan saling membagikan
norma social yang sama (Stuart & Sundeen, 1998).

Anda mungkin juga menyukai