TESIS
Oleh
Yohanes Waloyo
S951602011
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2018
AKAR PENYEBAB KEGAGALAN PADA ALAT POTONG END MILL
TESIS
Oleh
Yohanes Waloyo
NIM : S951602011
ii
AKAR PENYEBAB KEGAGALAN PADA ALAT POTONG END MILL
TESIS
Oleh
Yohanes Waloyo
S951602011
Tim Penguji
Jabatan Nama Tanda Tangan
Ketua Dr. Nurul Muhayat, S.T., M.T.
NIP. 197003231998021001 …………………
Sekertaris Dr. Eko Surojo, S.T., M.T.
NIP. 196904112000031006 …………………
Anggota 1. Dr. Triyono, S.T., M.T.
Penguji NIP 197406251999031002 …………………
2. D. Danardono. D.P.T., S.T., M.T., Ph.D.
NIP 196905141999031001 ………………….
Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknik UNS Kepala Program Studi Teknik Mesin
Dr. Tech. Ir. Solihin As’ad, M.T. Dr. Triyono, S.T., M.T.
NIP. 196710011997021001 NIP. 197406251999031002
iii
PERNYATAAN KEASLIAN DAN PUBLIKASI TESIS
Yohanes Waloyo
S951602011
iv
Yohanes Waloyo/S951602011. 2018. Akar Penyebab Kegagalan pada Alat Potong
End Mill. TESIS. Pembimbing I: Dr. Triyono, S.T., M.T. Pembimbing 2: Dominicus
Danardono. D.P.T, S.T., M.T., Ph.D. Program Studi Magister Teknik Mesin, Fakultas
Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
ABSTRAK
Industri manufaktur mengutamakan proses produksi cepat, biaya rendah, dan produk
berkualitas tinggi. Salah satu mesin tersebut adalah mesin milling. Di dalam proses
produksi sering terjadi kegagalan, alat potong merupakan komponen yang rentan
terhadap suatu kegagalan. Alat potong end mill HSS patah ketika digunakan untuk proses
penyayatan pada bahan AISI A36. Mesin milling bekerja dengan kekuatan mesin 1,5 kW,
rotasi 640 rpm, kecepatan pemotongan 5,1 ipm, dan kedalaman pemotongan 10 mm.
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti akar sebab terjadinya kegagalan pada alat potong
end mill. Analisis kegagalan dilakukan berurutan dengan penyelidikan struktur makro-
mikro, pengujian komposisi kimia dan pengujian mekanik kekerasan micro hardness.
Pengamatan Scanning Electron Microscopy (SEM) menunjukkan bahwa ada dua bagian
dari permukaan fraktur, yaitu permukaan halus dan kasar. Permukaan kasar
menunjukakan patahan intragranular. Pengujian komposisi kimia dengan spektrometry
dispersif energy (EDS) menemukan bahwa permukaan kasar kehilangan unsur utama
tungsten (W ) dan kobalt (Co). Kedua elemen memiliki fungsi membentuk karbida ganda
untuk meningkatkan kekerasan dan ketahanan panas. Pengujian micro-Vickers hardness
menunjukkan bahwa fraktur terjadi pada konsentrasi tegangan tinggi dan kekerasan
rendah. Bagian permukaan dengan ukuran butir tidak seragam adalah awal kegagalan.
Kegagalan terjadi karena cacat dalam proses manufaktur yang tidak dalam standar
operasional prosedur.
Key Word: End Mill, Cutting Tools, Hss Co, Root Cause, Failure
v
Yohanes Waloyo/S951602011. 2018. Root Cause of End Mill Cutting Tool Failure.
THESIS: Principal Advisor: Dr. Triyono, S.T., M.T. Co-advisor: Dominicus Danardono.
D.P.T, S.T., M.T., Ph.D, . Thesis: The Graduate Program in Mechanical Engineering,
Sebelas Maret University, Surakarta.
ABSTRACT
The manufacturing industry prioritizes on fast production processes with low costs
and high quality products. One of the machines used in the production process is milling
machine. In the production process, failure often occurs, especially in cutting tool which
is components that are susceptible to failure. The HSS end mill tools were broken when
used for the process of cutting on AISI A36 material. The milling machine works with 1.5
kW engine power, 640 rpm rotation, 5.1 ipm cutting speed, and 10 mm cutting depth. This
research was conducted to examine the root cause of failure in end mill cutting tools.
Failure analysis was carried out sequentially by investigating macro-microstructure,
chemical composition testing and mechanical testing of micro hardness. Scanning
Electron Microscopy (SEM) observations showed that there were two parts of the fracture
surface, which were fine and coarse surfaces. The coarse surface showed an intra-
granular fracture. The chemical composition testing with energy dispersive spectrometry
(EDS) found that rough surfaces lost the main elements of tungsten (W) and cobalt (Co).
Both of these elements function to form double carbide which increases hardness and
heat resistance. Vickers micro-hardness testing showed that fractures occur at high stress
and low hardness concentrations. The surface with non-uniform grain size is the
beginning of failure. Failure occurs due to defects in manufacturing processes that are
not in the standard operating procedures.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Tesis ini.
Selama menyelesaikan pendidikan master ini penulis memperoleh banyak pengalaman
dan ilmu akademik maupun non akademik semoga dapat dijadikan bekal untuk masa
depan penulis khususnya dan pengembangan teknologi pada umumnya untuk memajukan
pendidikan Indonesia.
Dalam menyelesaikan pendidikan master ini penulis banyak memperoleh bantuan,
bimbingan, pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga dari berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada :
1. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd., selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dr. Triyono, ST., MT., selaku Ketua Program Magister Teknik Mesin Universitas
Sebelas Maret Surakata dan sekaligus sebagai pembimbing pertama tesis.
3. Dominicus Danardono. D.P.T., ST., M.T., Ph.D., selaku pembimbing kedua tesis.
4. Ir. Tri Prasetyo Utomo, M.Sn., selaku kepala SMK Bina Patria 1 Sukoharjo yang
telah memberikan ijin melanjutkan pendidikan master.
5. Bapak-bapak dosen di program studi Magister Teknik Mesin UNS Surakarta.
6. Bapak dan ibu tercinta yang telah memberikan dukungan material dan spiritual.
7. Istri dan anak-anakku tercinta yang meberikan motifasi.
8. Temen-temen sejawat di SMK Bina Patria 1 Sukoharjo
9. Teman-teman mahasiswa magister teknik mesin yang tidak bisa kami sebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih banyak kekurangannya, untuk itu kiranya
masukan kritik dan saran untuk menyempurnakan tesis ini. Penulis berharap semoga tesis
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
vii
DAFTAR ISI
viii
C. Kerangka Berpikir .......................................................................... 20
D. Hipotesis ......................................................................................... 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................... 22
A. Waktu dan Tempat Penelitian ........................................................... 22
B. Tatalaksana Penelitian ...................................................................... 23
1. Material Penelitian ........................................................................ 23
2. Peralatan Penelitian ...................................................................... 26
C. Metodologi Penelitian ........................................................................ 27
1. Persiapan Spesimen ...................................................................... 27
2. Proses Pengamatan dan Pengujian ............................................... 28
D. Diagram Alir Penelitian ..................................................................... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 31
A. Pengamatan Visual ............................................................................ 31
B. Pengamatan SEM dan Pengujian EDS ............................................. 31
C. Initial Crack ...................................................................................... 34
D. Pengujian Kekerasan Mikro-Vickers ................................................ 36
E. Pengujian Simulasi Metode Elemen Hingga .................................... 38
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 43
A. Kesimpulan ....................................................................................... 43
B. Penutup ............................................................................................. 43
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. (a) Tipikal tegangan-regangan pada logam, (b) tegangan dan
regangan pada baja ditunjukan secara representatif ................. 6
Gambar 2.2. Macam-macam arah pembebanan ............................................. 7
Gambar 2.3. Modulus Resilience ................................................................... 8
Gambar 2.4. Skema penggambaran material liat (ductile) dan getas (brittle) 10
Gambar 2.5. Distribusi Tegangan Geser Puntir ............................................. 12
Gambar 2.6. Kerusakan permukaan fraktur rapuh (a) Transgranular
(b) Intragranular ....................................................................... 13
Gambar 2.7. Model pemecahan masalah ....................................................... 15
Gambar 2.8. End Mill .................................................................................... 16
Gambar 2.9. Klasifikasi logam ...................................................................... 17
Gambar 2.10. Karakteristik dari berbagai material alat potong ....................... 19
Gambar 2.11. Kekerasan Vickers dari material alat potong ............................ 19
Gambar 2.12. Proses kerja mesin frais ............................................................ 20
Gambar 2.13. Tegangan tarik lentur dan geser puntir ..................................... 20
Gambar 2.14. Penampang patahan alat potong end mill.................................. 21
Gambar 3.1. Dimensi end mill ...................................................................... 23
Gambar 3.2. Dimensi end mill spesimen end mill HSS-Co ........................... 24
Gambar 3.3. Penampang patah yang sudah dibersihkan .............................. 27
Gambar 3.4. Mounting spesimen benda kerja .............................................. 28
Gambar 3.5. Diagram alir analisis kegagalan pada end mill HSS-Co............ 30
Gambar 4.1. Patahan end mill ....................................................................... 31
Gambar 4.2. Perbedaan komposisi kimia permukaan halus dan permuakaan
kasar(a) tampilan makro, (b) permukaan kasar, (c) permukaan
kasar, (d) EDS permukaan kasar, (e) EDS permukaan halus ... 32
xi
Gambar 4.5. Perbedaan distribusi kekerasan antara permukaan fraktur dan
lapisan permukaan dalam jarak 25 mm dari fraktur ................. 37
Gambar 4.6. Struktur permukaan pada jarak 25 mm dari fraktur (a) tampilan
makro (b) EDS pada permukaan, (c) tampilan detail pada titik
hitam, (d) EDS pada titik hitam, (e) EDS pada karbida............ 38
Gambar 4.7. (a) Kondisi Geometri (b) Free Body Diagram ......................... 39
Gambar 4.8. Lokasi dan besarnya tegangan maksimum .............................. 40
Gambar 4.9. (a) Meshing, (b) Distribusi tegangan pada aa 14 mm
(b) Distribusi tegangan pada aa 15 mm, (c) Distribusi tegangan
pada aa 16 mm .......................................................................... 41
Gambar 4.10. (a) Penampang potongan pada tegangan maksimum aa 16 mm
(b) Distribusi tegangan pada penampang aa 16 mm ................ 42
xii
DAFTAR RUMUS
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv