PENDAHULUAN
Maka dari itu, perencanaan struktur yang sangat matang amat sangat
diperlukan, mengingat potensi bahaya yang mungkin bisa terjadi akibat adanya
1
kesalahan perencanaan yang kemungkinan besar dapat menimbulkan banyak
korban jiwa.
Secara umum pada perencanaan struktur maupun pemodelan struktur suatu
struktur menggunakan bantuan software, perletakan dasar dari kolom diasumsikan
sebagai tumpuan jepit yang kaku atau dengan tumpuan sendi yang dapat mengalami
perputaran sudut pada level sloof. Hal tersebut menunjukkan bahwa struktur atas
(superstructure) dianggap terpisah dengan struktur bawah (substructure) dalam hal
ini pondasi dan tanah dasarnya, meskipun pada kenyataannya dua komponen
tersebut merupakan sebuah sistem struktur utuh yang bekerja sama dalam menahan
beban yang bekerja.
Pada tumpuan jepit jika diberikan gaya gempa, struktur bangunan akan
berdeformasi tetapi tanah dianggap tidak mengalami pergerakan. Padahal dalam
keadaan yang sebenarnya jika terjadi gempa selain terjadi deformasi struktur
bangunan, tanah juga mengalami pergerakan. Pergerakan struktur akibat respon dari
tanah ataupun sebaliknya yang saling mempengaruhi satu sama lain, disebut soil
structure interaction (Smadi, 2015).
Dengan menggunakan pemodelan interaksi struktur dan tanah dapat diketahui
pengaruh tanah terhadap struktur saat terjadi gempa. Dimana hal ini merupakan
keadaan yang sebenarnya terjadi di lapangan, sehingga perencanaan sebaiknya
meninjau aspek interaksi tanah dan struktur itu sendiri guna memperoleh data yang
lebih kompeten dan detail mengenai struktur tersebut saat mengalami gaya gempa.
Kondisi lapisan tanah akan sangat berbeda antara tanah bebas (free field) dan
ketika terdapat bangunan diatasnya (Buidling Mass Effect). Massa bangunan akan
berdampak pada bertambahnya kekakuan tanah sehingga secara teori respons
dinamik yang dihasilkan akan berbeda. Perbedaan respons seperti ini perlu ditinjau
lebih lanjut untuk memberikan informasi seberapa besar pengaruh bangunan
terhadap respons dinamik tanah di bawahnya. Seiring bertambahnya intensitas
beban gempa, respons tanah sudah akan memasuki respons inelastik. Mengingat
tanah mempunyai hubungan beban-deformasi yang sifatnya non-linier, maka pada
beban yang besar respons struktur akan menjadi analisis non-linier inelastik.
Tugas Akhir ini merupakan studi untuk menganalisis Pengaruh Interaksi
Struktur Baja dan Tanah dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus
(SRPMK).
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah disebutkan di atas maka dalam penulisan
Tugas Akhir ini terdapat permasalahan yaitu bagaimana perilaku struktur baja
SRPMK yang dimodelkan dengan memperhitungkan interaksi tanah struktur
(model fleksibel) dan tanpa memperhitungkan interaksi tanah dengan struktur
(model kaku).
3
running analysis dari website : petagempa.pusjatan.pu.go.id seperti pada
Gambar 1.2.
4
interaksi tanah struktur. Dari hasil analisis tersebut diharapkan diperoleh model
struktur yang efisien untuk kebutuhan praktis perencanaan struktur.
5
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menyajikan penjelasan mengenai kesimpulan yang dapat diambil dari
keseluruhan penulisan tugas akhir ini dan saran-saran yang dapat diterima penulis
agar lebih baik lagi kedepannya.