Anda di halaman 1dari 14

06/06/2015

Aspek Keselamatan Bangunan Gedung
Oleh : M. Agung Wahyudi, MT.
Disampaikan dalam Forum Diskusi Arsitektur Universitas PGRi Semarang 21 Mei 2015

Aspek Keselamatan (Safety) Bangunan
Mengapa diperlukan?
• Keselamatan jiwa adalah prioritas utama 
kehidupan manusia
• Isi bangunan adalah berharga
• Bangunan dibuat dengan biaya yang tidak sedikit 
& waktu yang lama.

1
06/06/2015

Fakta mengenai Keselamatan Bangunan
• Pada pengguna:
Banyak yang tidak mengindahkan aspek 
keselamatan, baik dalam perancangan maupun 
saat operasional (untuk bangunan baru).
• Pada pemerintah:
o Pemeliharaan peralatan proteksi kebakaran 
yang belum baik.
o Pengawasan mengenai standar keselamatan 
pada bangunan yang masih kurang.

Mengapa hal tersebut terjadi?
• Kurangnya kesadaran akan pentingnya 
keselamatan dalam bangunan.
• Menganggap investasi dalam bidang 
keselamatan adalah pemborosan/bukan prioritas
• Kurangnya pengetahuan akan cara yang benar
dalam merancang & membuat bangunan yang 
memenuhi aspek keselamatan
• Baru menyadari pentingnya keselamatan setelah 
semuanya terjadi....

2
06/06/2015

Kemungkinan bahaya yang menimpa bangunan
• Kebakaran
• Petir
• Angin ribut/tornado/puting beliung
• Banjir 
• Gempa bumi
• Keruntuhan struktur
• Aksi kejahatan/terorisme

Kemungkinan bahaya yang menimpa bangunan
• Kebakaran
• Petir
• Angin ribut/tornado/puting beliung
• Banjir 
• Gempa bumi
• Keruntuhan struktur
• Aksi kejahatan/terorisme

3
06/06/2015

Bagaimana agar bangunan bisa memenuhi 
aspek keselamatan?
• Perlu kesadaran akan bahaya yang bisa 
MASYARAKAT
menimpa bangunan maupun pengguna

• Perlu ada aturan keselamatan bangunan

• Perlu ada pengawasan berkala terhadap  PEMERINTAH

kesiapan personil maupun peralatan 
proteksi bahaya pada bangunan

Peraturan mengenai keselamatan bangunan 
NO JENIS & NO. PERATURAN JUDUL PERATURAN

1 UU No.28/2002 Bangunan Gedung
Tanggal 16/12/2002
2 PP No.36/2005  Peraturan Pelaksanaan UU No.28/2002 tentang 
tanggal 10/09/2005 Bangunan Gedung
3 Kepmen PU No.10/KPTS/2000 Ketentuan Teknis Pengamanan terhadap Bahaya 
Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan
4 Kepmen PU No.11/KPTS/2000 Ketentuan Teknis Manajemen Penanggulangan 
Kebakaran di Perkotaan
5 Permen PU  Pedoman Teknis Izin Mendirikan Bangunan 
No.24/PRT/M/2007 Gedung
6 Permen PU  Pedoman Sertifikat Laik Fungsi Bangunan Gedung 
No.25/PRT/M/2007
7 Permen PU No.  Pedoman Tim Ahli Bangunan Gedung
26/PRT/M/2007
8 Permen No. 26/PRT/M/2008  Persyaratan Teknis Sistem Proteksi Kebakaran pada 
tgl 30/12/2008 Bangunan Gedung dan Lingkungan

4
06/06/2015

Standar mengenai keselamatan bangunan 
NO JENIS & NO.  NAMA STANDAR
STANDAR
1 SNI 03‐1735‐2000 Tata Cara Perencanaan Akses Bangunan dan Akses 
Lingkungan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada 
Bangunan Gedung
2 SNI 03‐1736‐2000 Tata Cara Perencanaan Sistem Proteksi Pasif untuk 
Pencegahan Bahaya Kebakaran pada Bangunan Rumah 
dan Gedung
3 SNI 03‐1745‐2000 Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem Pipa 
Tegak dan Slang untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran 
pada Bangunan Rumah dan Gedung
4 SNI 03‐1746‐2000 Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sarana Jalan 
keluar untuk Penyelamatan terhadap Bahaya Kebakaran 
pada Bangunan Gedung

Standar mengenai keselamatan bangunan 
NO JENIS & NO.  NAMA STANDAR
STANDAR
5 SNI 03‐3985‐2000 Tata Cara Perencanaan, Pemasangan dan Pengujian 
Sistem Deteksi dan Alarm Kebakaran untuk Pencegahan 
Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung
6 SNI 03‐3989‐2000 Tata Cara Perencanaan dan Pemasangan Sistem Sprinkler 
Otomatik untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada 
Bangunan Gedung
7 SNI 03‐6571‐2001 Sistem Pengendalian Asap Kebakaran pada Bangunan 
Gedung
8 SNI 03‐6572‐2001 Tata Cara Perancangan Sistem Ventilasi dan 
Pengkondisian Udara
9 SNI 03‐6574‐2001 Tata Cara Perancangan Pencahayaan Darurat, Tanda Arah 
dan Sistem Peringatan Bahaya pada Bangunan Gedung

5
06/06/2015

Standar mengenai keselamatan bangunan 
NO JENIS & NO.  NAMA STANDAR
STANDAR
10 SNI 03‐6575‐2001 Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Buatan pada 
Bangunan Gedung
11 SNI 03‐6570‐2001 Instalasi Pompa yang Dipasang Tetap untuk Proteksi 
Kebakaran
12 SNI 04‐0225‐2000 Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000)

13 SNI 03‐1726‐2002 Perencanaan Ketahanan Gempa

14 SNI 03‐1729‐2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan 
Gedung
15 SNI 03‐2847‐2002 Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan 
Gedung

Upaya Mengatasi Bahaya terhadap Bangunan

PENCEGAHAN/ PENANGGULANGAN/
PREVENTIF KURATIF

Sebelum & selama  Setelah bangunan 
bangunan beroperasi beroperasi
sistem 
proteksi pasif
Perancangan yang  Adanya sistem 
benar proteksi bahaya
sistem 
Standar keselamatan Perawatan sistem  proteksi aktif
proteksi bahaya
Training keselamatan
Ujicoba & simulasi

6
06/06/2015

Aspek Keselamatan pada UU No. 28/2002
BAB IV PERSYARATAN BANGUNAN
Bagian Pertama | Umum
Pasal 7 
Ayat (1) : setiap bangunan gedung harus memenuhi 
persyaratan administratif dan persyaratan teknis 
sesuai dengan fungi bangunan gedung
Ayat (3) : Persyaratan Teknis Bangunan gedung sebagaimana 
dimaksud dalam ayat (1) meliputi persyaratan tata 
bangunan dan persyaratan keandalan bangunan 
gedung.

Aspek Keselamatan pada UU No. 28/2002
Bagian Keempat | Persyaratan Keandalan bangunan gedung 
| Paragraf 1 Umum
Pasal 16 : Persyaratan keandalan bangunan sebagaimana 
dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) meliputi persyaratan 
keselamatan, kesehatan, kenyamanan dan kemudahan.
Paragraf 2 | Persyaratan Keselamatan
Pasal 17
Ayat (1) : Persyaratan keselamatan bangunan gedung 
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) meliputi 
persyaratan kemampuan bangunan gedung untuk 
mendukung beban muatan, serta kemampuan bangunan 
gedung dalam mencegah dan menanggulangi bahaya 
kebakaran dan bahaya petir.

7
06/06/2015

Aspek Keselamatan pada UU No. 28/2002
Paragraf 2 | Persyaratan Keselamatan
Pasal 17
Ayat (2) : persyaratan kemampuan bangunan gedung untuk 
mendukung beban muatannya sebagaimana 
dimaksud dalam ayat (1) merupakan kemampuan 
struktur bangunan gedung yang stabil dan kukuh 
dalam mendukung beban muatan.
Ayat (3) : persyaratan kemampuan bangunan gedung dalam 
mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran 
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) merupakan 
kemampuan bangunan gedung untuk melakukan 
pengamanan terhadap bahaya kebakaran melalui 
sistem proteksi pasif dan/ atau proteksi aktif.

Aspek Keselamatan pada UU No. 28/2002
Pasal 19
Ayat (1) : pengamanan terhadap bahaya kebakaran dilakukan 
dengan sistem proteksi pasif sebagaimana dimaksud dalam 
Pasal 17 ayat (3) meliputi kemampuan stabilitas struktur dan 
elemennya, konstruksi tahan api, kompartemenisasi dan 
pemisahan, serta proteksi pada bukaan yang ada untuk 
menahan dan membatasi kecepatan menjalarnya api dan 
asap kebakaran.
Ayat (2) : pengamanan terhadap bahaya kebakaran dilakukan 
dengan sistem proteksi aktif sebagaimana dimaksud dalam 
Pasal 17 ayat (3) meliputi kemampuan peralatan dalam 
mendeteksi dan memadamkan kebakaran, pengendalian 
asap, dan sarana penyelamatan kebakaran.

8
06/06/2015

Aspek Keselamatan pada UU No. 28/2002
Pasal 19
Ayat (3) : bangunan gedung, selain rumah tinggal, harus 
dilengkapi dengan sistem proteksi pasif dan aktif.

Aspek Keselamatan pada PP No.36/2005
Pasal 34 (1) : setiap gedung kecuali rumah tinggal tunggal dan 
rumah deret sederhana, harus dilindungi terhadap bahaya 
kebakaran dengan sistem proteksi pasis dan proteksi aktif.

Pasal 36 (1) Setiap bangunan gedung yang dilengkapi dengan 
instalasi listrik termasuk sumber daya listriknya harus dijamin 
aman, andal, dan akrab lingkungan.

9
06/06/2015

Aspek Keselamatan yang diatur Permen PU No. 
26/PRT/M/2008 tanggal 30/12/2008
Ruang lingkup persyaratan teknis ini meliputi : 
(1) Ketentuan Umum. 
(2) Akses dan Pasokan Air untuk Pemadaman Kebakaran. 
(3) Sarana Penyelamatan. 
(4) Sistem Proteksi Kebakaran Pasif. 
(5) Sistem Proteksi Kebakaran Aktif. 
(6) Utilitas Bangunan Gedung. 
(7) Pencegahan Kebakaran pada Bangunan Gedung. 
(8) Ketentuan Umum Pengelolaan Sistem Proteksi Kebakaran 
Pada Bangunan Gedung. 
(9) Pengawasan dan Pengendalian. 

Contoh Aturan Teknis dalam Permen PU No. 
26/PRT/M/2008 tanggal 30/12/2008

10
06/06/2015

Contoh Aturan Teknis dalam Permen PU No. 
26/PRT/M/2008 tanggal 30/12/2008

Contoh Aturan Teknis dalam Permen PU No. 
26/PRT/M/2008 tanggal 30/12/2008

11
06/06/2015

Contoh Aturan Teknis dalam Permen PU No. 
26/PRT/M/2008 tanggal 30/12/2008

Contoh Aturan Teknis dalam Permen PU No. 
26/PRT/M/2008 tanggal 30/12/2008

12
06/06/2015

Contoh Aturan Teknis dalam Permen PU No. 
26/PRT/M/2008 tanggal 30/12/2008

TANTANGAN
Bagaimana agar bangunan kuno/cagar budaya 
bisa digunakan untuk fungsi masa kini dan 
mendatang dengan tetap memenuhi 
persyaratan keamanan bangunan?
BANGUNAN
KUNO ? DAHULU
WAKTU

MODERN

SEKARANG
•TUNTUTAN ARSITEKTURAL & FUNGSIONAL
•TUNTUTAN KESELAMATAN

13
06/06/2015

Terimakasih......

14

Anda mungkin juga menyukai