Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAN SERTA KELUARGA DALAM MENANGANI


PASIEN DENGAN GANGGUAN JIWA
Di Ruang 23 Psikiatri RSUD Dr. Saiful Anwar Malang

Oleh:

TIM PKRS IRNA I

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. SAIFUL ANWAR MALANG
MALANG
2018
LEMBAR PERSETUJUAN

Satuan Acara Penyuluhan dengan materi penyuluhan “Peran Serta Keluarga dalam
Menangani Pasien dengan Gangguan Jiwa” ini telah disetujui untuk disajikan pada
tanggal 5 Oktober 2018 di Ruang 23 Psikiatri RSUD Dr Saiful Anwar Malang.

Malang, Oktober 2018


Praktikan

Mengetahui :

Pembimbing Akademik, Pembimbing Klinik,

M. Rosyidul Ibad, M.Kep Wachid Abdillah S.ST


NIP UMM. 151203101987 NIP: 198005142008011013

Menyetujui,
Kepala Ruangan 23 Psikiatri

Rus Yuliati, S.Kep., Ns


NIP: 196207281986032005
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PERAN SERTA KELUARGA DALAM MENANGANI PASIEN
DENGAN GANGGUAN JIWA

Pokok Bahasan : Peran serta keluarga dalam menangani pasien dengan


gangguan jiwa
Sasaran : Keluarga Pasien
Hari / Tanggal : Jum’at, 05 Oktober 2018
Waktu : 10.00 WIB s/d selesai
Tempat : Ruang 23 Psikiatri RSSA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan jiwa merupakan bentuk pelayanan profesional yang

didasarkan pada ilmu keperawatan jiwa bentuk pelayanan Bio-Psiko-Sosio-

Spritual yang komperhensif. Klien dapat berupa individu, keluarga dan

komunitas baik dalam keadaan sakit maupun sehat. Bentuk Asuhan keperawatan

jiwa meluputi pencegahan primer adalah pendidikan kesehatan, pengubahan

lingkungan dan dukungan sistem sosial (Sulistiyowati, 2015).

Keluarga sebagai orang terdekat dengan klien merupakan sistem

pendukung utama dalam memberikan pelayanan langsung pada saat klien

berada dirumah. Oleh karena itu keluarga memiliki peran penting didalam upaya

pencegahan kekambuhan penyakit pada klien jiwa. Melihat fenomena diatas,

maka keluarga perlu mempunyai pemahaman mengenai cara perawatan

anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Salah satu upaya yang

dilakukan adalah perawat dapat melaksanakan penyuluhan guna memberikan

pendidikan kesehatan kepada keluarga (Damaiyanti, 2012)

1.2 Tujuan

a. Tujuan Umum

Memberikan pendidikan tentang peran keluarga dalam merawat anggota

keluarga yang mengalami gangguan jiwa.


b. Tujuan Khusus

Memberikan pendidikan kesehatan tentang :

1. Pengertian depresi

2. Tanda dan gejala bagi klien yang mengalami gangguan depresi

3. Faktor-faktor penyebab depresi.

4. Peran keluarga dalam mendampingi klien

2 Manfaat

2.1 Buat Keluarga

Keluarga dapat mengetahui tentang gangguan jiwa, tanda dan gejala,

faktor-faktor penyebab serta peran keluarga dalam menangani anggota

keluarga yang menderita depresi.

2.2 Bagi rumah sakit

Rumah sakit dapat memperbaiki kualitas dalam pemberian asuhan

keperawatan bagi pasien depresi

2.3 Mahasiswa

Sebagai acuan dalam pembelajara baik di akademik maupun diklinis


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Depresi

Depresi merupakan kondisi emosional yang biasanya ditandai dengan

kesedihan yang amat sangat, perasaan tidak berarti dan bersalah (menarik

diri, tidak dapat tidur, kehilangan selera, minat dalam aktivitas sehari-hari),

dalam Gerald C. Davison 2004. Menurut Iyus Yosep (2007), depresi adalah

salah satu bentuk gangguan jiwa pada alam perasaan (afektif, mood) yang

ditandai kemurungan, kesedihan, kelesuan, kehilangan gairah hidup, tidak

ada semangat, dan merasa tidak berdaya, perasaan bersalah atau berdosa,

tidak berguna dan putus asa. Pada orang normal, depresi merupakan

keadaan kemurungan (kesedihan, kepatahan semangat) yang ditandai

dengan perasaan tidak pas, menurunnya kegiatan, dan pesimisme

menghadapi masa yang akan datang . Sedangkan pada kasus patologis,

depresi merupakan ketidakmauan ekstrim untuk mereaksi terhadap

perangsang, disertai menurunnya nilai diri, delusi ketidakpasan, tidak mampu

dan putus asa.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

depresi merupakan gangguan emosional atau suasana hati yang buruk yang

ditandai dengan kesedihan yang berkepanjangan, putus harapan, perasaan

bersalah dan tidak berarti. Sehingga seluruh proses mental (berpikir,


berperasaan dan berperilaku) tersebut dapat mempengaruhi motivasi untuk

beraktivitas dalam kehidupan sehari-hari maupun pada hubungan

interpersonal.

2.2 Tanda dan Gejala Depresi

Pada umumnya, individu yang mengalami depresi menunjukkan gejala psikis,

fisik dan sosial yang khas. Beberapa orang memperlihatkan gejala yang

minim, beberapa orang lainnya lebih banyak. Tinggi rendahnya gejala

bervariasi dari waktu ke waktu. Menurut Institut Kesehatan Jiwa Amerika

Serikat (NIMH) dan Diagnostic and Statistical manual IV – Text Revision (DSM

IV - TR) (American Psychiatric Association, 2000). Kriteria depresi dapat

ditegakkan apabila sedikitnya 5 dari gejala dibawah ini telah ditemukan

dalam jangka waktu 2 minggu yang sama dan merupakan satu perubahan

pola fungsi dari sebelumnya. Gejala dan tanda umum depresi adalah sebagai

berikut :

Gejala Fisik

1. Gangguan pola tidur; Sulit tidur (insomnia) atau tidur berlebihan

(hipersomnia)

2. Menurunnya tingkat aktivitas, misalnya kehilangan minat, kesenangan

atas hobi atau aktivitas yang sebelumnya disukai.

3. Sulit makan atau makan berlebihan (bisa menjadi kurus atau kegemukan)
4. Gejala penyakit fisik yang tidak hilang seperti sakit kepala, masalah

pencernaan (diare, sulit BAB dll), sakit lambung dan nyeri kronis

5. Terkadang merasa berat di tangan dan kaki

6. Energi lemah, kelelahan, menjadi lamban

7. Sulit berkonsentrasi, mengingat, memutuskan

Gejala Psikis

1. Rasa sedih, cemas, atau hampa yang terus – menerus.

2. Rasa putus asa dan pesimis

3. Rasa bersalah, tidak berharga, rasa terbebani dan tidak berdaya/tidak

berguna

4. Tidak tenang dan gampang tersinggung

5. Berpikir ingin mati atau bunuh diri

6. Sensitive

7. Kehilangan rasa percaya diri

Gejala Sosial

1. Menurunnya aktivitas dan minat sehari-hari (menarik diri, menyendiri,

malas)

2. Tidak ada motivasi untuk melakukan apapun

3. Hilangnya hasrat untuk hidup dan keinginan untuk bunuh diri


2.3 Faktor-Faktor yang menyebabkan Depresi

Depresi disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor. Jika seseorang di

dalam riwayat kesehatannya memiliki keluarga yang mengalami depresi,

maka terdapat kecenderungan untuk mengalami depresi juga. Menurut

Kaplan (2002) dan Nolen – Hoeksema & Girgus (dalam Krenke & Stremmler,

2002), faktor – faktor yang dihubungkan dengan penyebab dapat dibagi atas

: faktor biologi, faktor psikologis/kepribadian dan faktor sosial. Dimana ketiga

faktor tersebut dapat saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya.

Faktor Biologi

Beberapa peneliti menemukan bahwa gangguan mood melibatkan patologik

dan system limbiks serta ganglia basalis dan hypothalamus. Dalam penelitian

biopsikologi, norepinefrin dan serotonin merupakan dua neurotrasmiter yang

paling berperan dalam patofisiologi gangguan mood. Pada wanita,

perubahan hormon dihubungkan dengan kelahiran anak dan menoupose

juga dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi. Penyakit fisik yang

berkepanjangan sehingga menyebabkan stress dan juga dapat menyebabkan

depresi.

Faktor Psikologis/Kepribadian

Individu yang dependent, memiliki harga diri yang rendah, tidak asertif, dan

menggunakan ruminative coping. Nolen – Hoeksema & Girgus juga


mengatakan bahwa ketika seseorang merasa tertekan akan cenderung

fokuspada tekanan yang mereka rasa dan secara pasif merenung daripada

Faktor stressor

presipitasi mempengaruhi dalam kejiwaan seseorang. Sebagai faktor

stimulus dimana setiap individu mempersepsikan dirinya melawan

tantangan, ancaman, atau tuntutan untuk koping. Masalah khusus tentang

konsep diri disebabkan oleh setiap situasi dimana individu tidak mampu

menyesuaikan. Lingkungan dapat mempengaruhi konsep diri dan

komponennya. Lingkungan dan stressor yang dapat mempengaruhi

gambaran diri dan hilangnya bagian badan, tindakan operasi, proses patologi

penyakit, perubahan struktur dan fungsi tubuh, proses tumbuh kembang,

dan prosedur tindakan serta pengobatan (Stuart & Sundeen, 2008).

mengalihkannya atau melakukan aktivitas untuk merubah situasi. Pemikiran

irasional yaitu pemikiran yang salah dalam berpikir seperti menyalahkan diri

sendiri atas ketidak beruntungan. Sehingga individu yang mengalami depresi

cenderung menganggap bahwa dirinya tidak dapat mengendalikan

lingkungan dan kondisi dirinya. Hal ini dapat menyebabkan pesimisme dan

apatis.
Faktor Sosial

1. Kejadian tragis seperti kehilangan seseorang atau kehilangan dan

kegagalan pekerjaan

2. Paska bencana

3. Melahirkan

4. Masalah keuangan

5. Ketergantungan terhadap narkoba atau alkhohol

6. Trauma masa kecil

7. Terisolasi secara sosial

8. faktor usia dan gender

9. tuntutan dan peran sosial misalnya untuk tampil baik, menjadi juara di

sekolah ataupun tempat kerja

10. Maupun dampak situasi kehidupan sehari-hari lainnya.

2.4 Peran keluarga dalam mendampingi klien dengan depresi

Keluarga merupakan suatu sistem yang memberikan dukungan dan

perawatan langsung pada setiap anggota dalam kedaan sehat maupun sakit.

Keluarga merupakan orang yang terdekat bagi klien yang mengalami

gangguan kesehatan. Pada pasien gangguan jiwa, keluarga memiliki peran

penting, yaitu:
a. Keluarga merupakan tempat dimana individu memulai hubungan

interpersonal dengan lingkungannya. Keluarga berperan dalam

menentukan cara atau asuhan yang diperlukan klien di rumah.

Keberhasilan perawat di rumah sakit dapat sia-sia jika tidak diteruskan

oleh anggota keluarga di rumah sehinga kluen bisa kembali di rawat di

rumah sakit.

b. Keluarga berperan dalam pemenuhan kebutuhan fisik, seperti pangan,

sandang, dan papan.

c. Keluarga berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan sosial.

Dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orang-

orang yang menyayangi klien.

d. Peran keluarga dalam membantu memberikan dan memantau klien saat

minum obat. Saat klien kembali ke rumah, keluarga berperan dalam

mengawasi dan memberi perhatian pada klien agar emosi klien tetap

terjaga.

e. Keluarga harus mempunyai sikap positif untuk mencegah kekambuhan

pada pasien dengan gangguan jiwa. Klien harus memberikan support

kepada pasien supaya meningkatkan motivasi dan tanggung jawan

dalam melaksanakan perawatan secara mandiri. Menghargai pasien

sebagai bagian dari anggota keluarga


BAB III
PENGORGANISASIAN

3.1 Pengorganisasian Tempat

Penyuluh

MODERATOR FASILITATOR

Keluarga/ individu
FASILITATOR

OBSERVER

3.2 Pembagian Tugas


a. Presentator : Annisa’ Zuhroh
b. Moderator : M.Fikri
c. Observer : Halimatussa’diah
LAMPIRAN
Lampiran 1. Soal Pre dan Post

1. Apa yang disebut dengan depresi ?

a. Kepribadian seseorang yang gagal menjalankan tugas

b. kondisi emosional yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang amat

sangat, perasaan tidak berarti dan bersalah

c. Kepribadian seseorang yang memiliki emosi yang labil

2. Apa yang dimaksud dengan gangguan mental?

a. Suka menyendiri, tidak mau berinteraksi dengan orang lain

b. Suka mengikuti kegiatan kelompok

c. Suka merasa bahagia, tidak mudah tersinggung

3. Dibawah ini merupakan tanda dan gejala seseorang mengalami gangguan

jiwa, kecuali?

a. Sedih, cemas, hampa yang terus menerus

b. berinteraksi dengan lingkungan secara baik

c. pikiran tidak sesuai dengan keadaan

4. Apa peran keluarga dirumah yang harus dilakukan pada pasien depresi?

a. Membiarkan pasien melakukan tindakan yang dapat merugikan orang

lain

b. Memarahi pasien jika tidak mau menurut kata-kata keluarga

c. Mamantau pasien minum obat secara rutin


5. Apa yang menyebabkan seseorang mengalami depresi?

a. merasa percaya diri

b. adanya trauma psikis

c. Mudah bergaul, dan banyak teman


Kegiatan Peserta Media dan Metode
No Waktu Kegiatan Penyuluan
Pembukaan :  Menjawab salam
 Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
1. 3 menit  Menjelaskan tujuan dari penyuluhan  Mendengarkan Ceramah
 Menyebutkan materi yang akan diberikan  Mendengarkan
 Kontrak waktu penyuluhan selama ± 30 menit
Pelaksanaan :  Memperhatikan
 Pengertian depresi Ceramah dengan
 Tanda dan gejala bagi klien yang mengalami gangguan depresi  Mendengarkan
 Faktor-faktor penyebab depresi. menampilkan power
 Bertanya dan
2. 15 menit  Peran keluarga dalam mendampingi klien point dan membagikan
menjawab
leaflet
pertanyaan yang
diajukan
Evaluasi :  Menjawab Tanya jawab
3. 10 menit  Menanyakan tentang materi yang telah diberikan dan reinforcement kepada
pertanyaan
peserta
Terminasi :  Mendengarkan Ceramah
4. 2 menit  Menyampaikan kesimpulan
 Menjawab salam
 Mengucapkan salam penutup

Anda mungkin juga menyukai