Anda di halaman 1dari 16

Pengaruh Manajemen Laba Real Terhadap Nilai

Perusahaan

Ferdawati
Jurusan Akuntansl, Politeknlk Negerl Padang

Abstract

This research is conducted to obtain empirical evidence that (I) there is an influence of real
earning manajement on the firm's value. (ii) Firms value which was practiced real earnings
manajemen more than firms was not practiced. The sample used in this research is non
financial company that listed in Indonesia Stock Exchange (ISE) that performs income
increasing pattern Period 2004 - 2007. Prior to test the hypotheses, the researcher employed
regression model. Then, descriptive statistics, one sample t-test, and two independent samples
t-test are used to test the research. Hypothetical test results show that real earning manajement
is a positive correlation with the firm's value and firms value which was practiced real earnings
manajernen more than firms was not practiced.

Key words: Real Earnings Manajement, Firms Value, Agency TheoryAbstract

1. Pendahuluan dan produksi. Kedua, mengandalkan


pada manipulasi akrual saja membawa
1.1. Latar Belakang risiko. Hal ini disebabkan karena jika
realisasi akhir tahun yang defisit antara
Ada beberapa cara yang dilakukan oleh laba yang tidak dimanipulasi dengan
manajemen dalam melakukan target Iaba yang diinginkan melebihi
manajemen laba, diantaranya adalah jumlah yang dimungkinkan untuk
melalui manipulasi akrual (manajemen memanlpulasi akrual setelah akhir
laba akrual) dan manlpulasi aktivitas perioda fisikal maka laba yang
real (manajemen laba real). dilaporkan akan turun dari target
Perkembangan. penelitian empiris sehingga strategi berbasis akrual yang
mengenai manajemen laba telah digunakan menjadi lemah. Jika target
menemukan bahwa manajer telah laba yang diinginkan tidak tereapai
bergeser dari manajemen laba akrual ke maka manajer dianggap tidak
manajemen laba real. Gunny (2005), mempunyai kinerja yang baik sehingga
Graham et al. (2005), Royehowdhury kesempatan mendapatkan kompensasi
(2006), Zang (2006), Cohen et al. akan hilang atau bahkan bisa berujung
(2008), serta Cohen dan Zarowin (2008) pada pemecatan manajer. Oleh karena
menemukan bahwa manajer sudah itu, melakukan manipulasi melalui
bergeser menjauh dari manajemen laba aktivitas real. merupakan jalan aman
akrual menuju ke manajemen laba real untuk mencapai target laba karena bisa
setelah period a Sarbanes-Oxley Aet dilakukan disepanjang period a operasi
(SOX). perusahaan sehingga kemungkinan
laba kurang dari target bisa ditiadakan.
Pergeseran dari manajemen laba akrual
ke manajemen laba real ini menurut Royehowdhury (2006) menemukan bukti
Royehowdhury (2006) disebabkan bahwa perusahaan menggunakan
karena: pertama, manipulasi akrual berbagai maeam cara manajemen laba
kemungkinan besar akan menarik real sebagai acuan pelaporan keuangan
perhatian auditor atau regulatory untuk menghindari pelaporan kerugian
scrutiny dibanding dengan keputusan- tahunan, hasil penelitiannya
keputusan real, seperti yang menemukan bahwa para manajer
dihubungkan dengan penetapan harga menyediakan tiga cara yaitu dengan
Pengaruh Manajemen Laba Real Terhadap Nilai Perusahaan

melakukan diskon-diskon harga untuk Penelitian ini menarik karena berbeda


menaikkan penjualan sementara, dengan penelitian-penelitian
produksi secara besar-besaran untuk sebelumnya karena menguji dampak
menurunkan kos barang terjual dan langsung dari total manipulasi aktivitas
mengurangi pengeluaran diskresioner real terhadap nilai perusahaan
untuk memperbaiki margin yang sedangkan penelitian-penelitian
dilaporkan. Roychowdhury (2006), Zang (2006),
Cohen et al. (2008), Graham hanya
Manajemen laba real yang dilakukan baru pada tahap pendeteksian adanya
oleh manajemen memperlihatkan manajemen laba real dan
kinerja jangka pendek perusahaan yang kosekuensinya terhadap arus kas.
baik namun demikian secara potensial Penelitian ini memfokuskan pada
akan menurunkan nilai perusahaan. Hal perusahaan yang melakukan
ini disebabkan karena tindakan yang manajemen laba real dengan pola
diambil manajemen untuk meningkatkan income increasing, karena manajemen
lab a tahun sekarang akan mempunyai laba real yang dilakukan manajer
dampak negatif terhadap terhadap dengan cara menaikkan diskon,
aliran kas masa depan (Roychowdhury memotong pengeluaran diskresioner,
2006). Sebagai contoh, dengan ataupun dengan cara mengurangi kos
melakukan pemberian diskon-diskon produksi, semuanya mengarah pada
yang berani tahun ini untuk satu tujuan yaitu untuk menghindari
meningkatkan volume menjualan dan kerugian atau menghindari penurunan
mencapai target jangka pendek akan laba. Sehingga kinerja manager
membuat kustomer berharap akan kelihatan bagus karena berhasil
memperoleh diskon-diskon yang sama mencapai target laba yang ditetapkan.
dimasa yang akan datang, hal tersebut
mengiratkan margin yang rendah untuk Tidak semua laba yang meningkat itu
penjualan masa datang. karena adanya manipulasi oleh
manajemen. Peningkatan laba bisa
Siallangan dan Machfoedz (2006) karena memang kinerja operasional
melakukan penelitian pada perusahaan perusahaan yang baik. Jika hal ini
manufaktur yang terdaftar di BEl terjadi peningkatan laba tahun ini tidak
perioda 2000-2004 menemukan bahwa akan berdampak terhadap penurunan
kualitas laba yang diukur dengan laba tahun berikutnya sehingga nilai
diskresioner akrual berpengaruh positif perusahan juga tidak akan turun. Oleh
terhadap nilai perusahaan. Rachmawati karena itu diduga terjadi perbedaan nilai
dan triatmoko (2007) menemukan pasar perusahaan yang melakukan
bahwa manajemen laba akrual tidak manipulasi aktivitas real dengan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. perusahaan yang tidak melakukan
Herawaty (2008) meneliti pad a manajemen laba real. Hal ini
perusahaan nonkeuangan yang disebabkan baik investor maupun
terdaftar di BEl perioda 2004-2006 yang kreditor akan terhadap laba yang
menyatakan bahwa manajemen laba dilaporkan oleh manajemen.
akrual berpengaruh negatif terhadap
nilai perusahaan. Hal ini
mengendikasikan bahwa laba yang
berkualitaslah yang akan direspon 1.2. Tujuan Penelitian
positif oleh investor sehingga bisa
meningkatkan nilai perusahaan. Jika Tujuan penelitian ini adalah untuk
laba tersebut telah dimanipulasi maka membuktikan secara empiris mengenai
kepercaan investor akan berkurang dari pengaruh manajemen laba real
pad a laba yang tidak dimanipulasi. terhadap nilai perusahaan, serta
60 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 4 No.1 Juni 2009 ISSN 1858-3687 hal 59-74
Pengaruh Manajemen Laba Real Terhadap Nilal Perusahaan

menunjukkan bukti bahwa perusahaan mengeluarkan kebijakan atau


yang melakukan manajemen real akan peraturan-peraturan yang mampu
memiliki nilai perusahaan yang rendah membatasi tindakan manager
~ibandingkan dengan perusahaan yang dalam memanipulasi aktivitas-
tidak melakukan manajemen laba real aktivitas real, seperti peninjauan
walaupun laba perusahaan sama-sama kembali standar tentang
menlngkat. pembebanan kos riset dan
pengembangan, peninjauan
kembali standar tentang aktivitas
sewa guna usaha, yang dapat
1.3. Kontribusl Penelltian dijadikan lahan bagi manager
untuk melakukan tindakan
Penelitian ini diharapkan dapat oportunis.
memberikan kontribusi pemikiran
kepada:

a. Para pemakai laporan keuangan 2. Landasan Teori


penelitian ini memberikan
masukan untuk lebih berhati-hati 2.1. Manajemen laba real
akan adanya manajemen laba
real yang berdampak pada Secara umum manajemen laba
penurunan nilai perusahaan ke merupakan salah satu faktor yang dapat
depan, sehingga harus lebih hati-
mengurangi kredibilitas laporan
hati dalam mengambil keputusan.
keuangan. Schiper (1989) mendefinisi
Jika tujuan Investor untuk
manage-men laba adalah suatu
Investasi jangka panjang, adanya intervensi yang disengaja dilakukan
manajemen laba real ini sangat
untuk memperoleh beberapa
berbahaya dibandingkan dengan keuntungan pribadi pihak tertentu.
manajemen laba akrual karena
Healy dan Wahlen (1999) menyatakan
manajemen laba real akan
manajemen laba terjadi ketika para
berdampak pada kinerja dan arus manajer menggunakan pertimbangan
kas masa depan dibandingkan
dalam pelaporan keuangan dan
sedangkan manajemen laba
penyusunan transaksi untuk merubah
akrual tidak mempunyai dampak laporan keuangan yang menyesatkan
dalam jangka panjang. pemegang saham tentang kinerja
ekonomik organisasi atau untuk
b. Bagi regulator agar dapat sebagai mempengaruhi hasil sesuai dengan
pertimbangan dalam pembuat kontrak yang tergantung pada angka-
aturan-aturan agar pihak-pihak angka akuntansi yang dilaporkan.
yang berkepentingan dalam
perusa-haan kepentingannya bisa
Perkembangan penelitian empiris
diselaraskan, sehingga tidak ada
mengenai manajemen laba telah
pihak yang dirugikan. Beberapa
menunjukkan manajer telah bergeser
peneliti telah menunjukkan bukti
dari manajemen laba akrual ke
empiris bahwa manager beralih
manajemen laba real. Gunny (2005),
menggunakan manajemen laba Graham et al. (2005), Roychowdhury.
real, karena regulator kurang
(2006), Zang (2006), Cohen et al.
memperhatikan jenis manipulasi
(2008), serta Cohen dan Zarowin (2008)
aktivitas-aktivitas real, maka
menemukan bahwa manajer sudah
sudah seharusnya regulator
bergeser menjauh dari manajemen laba
memberikan perhatian pada isu
akrual menuju ke manajemen laba real
manajemen laba real dengan
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 4 No.1 Juni 20091SSN 1858-3687 hal 59-74 61
Pengaruh Manajemen Laba Real Terhadap Nilai Perusahaan

setelah perioda Sarbanes-Oxley Act aktivitas tersebut secara ekonomik


(SOX). signifikan bagi perusahaan. Graham, et.
al. (2005) juga menemukan bahwa para
Pergeseran dari manajemen laba akrual manajer menyukai manipulasi aktivitas
ke manajemen laba real ini menurut riil, seperti mengurangi pengeluaran
Roychowdhury (2006) disebabkan diskresioner atau investasi barang
karena: modal, dari pada manipulasi akrual
sebagai suatu cara untuk mengatur
a. Manipulasi akrual kemungkinan laba. aktivitas manage-men laba real ini
besar akan menarik perhatian secara signifikan berbeda dibanding
auditor atau regulatory scrutiny yang berbasis akrual, manajemen laba
dibanding dengan keputusan- real berpengaruh langsung ke arus kas.
keputusan real, seperti yang
dihubungkan dengan penetapan Penelitian mengenai
harga dan produksi. manajemen laba real juga dilakukan
oleh Chen et al. (2008) menemukan
b. Mengandalkan pada manipulasi bahwa terjadi penurunan nilai yang
akrual saja membawa risiko. signifikan untuk perusahaan yang
Realisasi akhir tahun yang defisit melakukan manajemen laba real yang
antara laba yang tidak menandakan bahwa pasar dapat
dimanipulasi dengan target laba menduga terjadinya manajemen laba
yang diinginkan dapat melebihi real dengan melakukan pengamatan
jumlah yang dimungkinkan untuk terhadap abnormal dalam operasi
memanipulasi akrual setelah akhir perusahaan setelah pengumuman laba
perioda fiskal. Jika laba yang kuartalan. Namun penelitiannya cuma
dilaporkan turun dari target maka memfokuskan manajemen laba real
strategi berbasis akrual yang dengan cara pengurangan pengeluaran
digunakan menjadi lemah. Hal ini kos riset dan pengembangan dan
berarti manajemen tidak akan produksi yang berJebihan sehingga tidak
bisa lagi mencapai target yang menggambarkan dampak manajemen
diinginkannya, dan jika target laba real secara menyeluruh terhadap
yang diinginkan tidak tercapai nilai perusahaan.
maka manajer dianggap tidak
mempunyai kinerja yang baik atau Untuk menangkap menangkap
kesempatan mendapatkan bonus. manajemen laba real peneliti mengikuti
Oleh karena itu, melakukan teknik untuk manipulasi aktivitas real
manipulasi melalui aktivitas real yang dikemukakan oleh Roychowdhury,
merupakan jalan aman untuk (2006) adalah:
mencapai target laba karena bisa
dilakukan disepanjang perioda a. Manipulasi penjualan
operasi perusahaan sehingga
kemungkinan laba kurang dari Manajer penjualan akan berusaha
target bisa ditiadakan. menaikkan penjualan selama
perioda akuntansi dengan tujuan
Graham et al. (2005) juga memberikan meningkatkan laba untuk
bukti bahwa para manager menyukai memcapai target laba. Hal ini bisa
manajemen laba real dibandingkan dilakukan manajer dengan
dengan manajemen laba akrual, karena menambah penjualan atau
aktivitas manajemen laba real sulit mempercepat penjualan dari
dibedakan dari keputusan bisnis optimal perioda mendatang ke perioda
dan lebih sulit untuk dideteksi, meskipun sekarang dengan cara
biaya-biaya yang digunakan dalam menawarkan diskon-diskon yang
62 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 4 No.1 Juni 20091SSN 1858-3687 hal 59-74
Pengaruh Manajemen Laba Real Terhadap Nilai Perusahaan

menarik dan berani serta iklan, penelitian dan


menawarkan jangka waktu kredit pengembangan, beban umum
yang lebih lunak. Dengan penjualan dan administrasi.
melakukan pemberian diskon- Mengurangi beban ini tampa
diskon yang berani tahun ini akan pertimbangan yang cermat
meningkatkan volume menjualan memang bisa meningkatkan laba
sehingga mencapai target jangka perioda berjalan, dan dapat juga
pendek dan kinerjanya kelihatan meningkatkan aliran kas perioda
baik serta manajer bisa sekarang, jika perusahaan secara
memperoleh bonus. Tapi umum membayar biaya seperti itu
pemberian diskon In! akan secara tunai tapi dapat berakibat
membuat kus-tumer berharap buruk terhadap laba masa
untuk memperoleh diskon-diskon depannya. Oleh karena itu
yang sama dimasa yang akan pengurangan pengeluaran
datang, sehingga meningkatkan diskresioner secara ektensif dari
laba tahun sekarang namun kondisi ekonomik normal
mempunyai dampak negatif merupakan tindakan manajemen
terhadap terhadap aliran kas laba.
masadepan.

b. Produksi secara berlebihan

Manajer perusahaan dapat 2.2. Nilal Perusahaan


meningkatkan laba dengan
melakukan produksi besar- Fama (1978) dalam Wahyudi dan
besaran. Produksi dalam skala Pawestri (2006) menyatakan nilai
besar menyebabkan kos perusahaan akan tercermin dari harga
overhead tetap dibagi dengan pasar sahamnya. Dalam menentukan
jumlah unit barang yang besar nilai perusahaan digunakan nilai pasar
mengakibatkan rata-rata kos per ekuitas atau equity market value
unit dan kos barang terjual (MEV) dan Tobin's Q. MEV adalah
menu run. Penurunan kos barang merupakan hasil perkalian antara
terjual tersebut .akan berdampak jumlah sa ham yang beredar dengan
pada peningkatan margin operasi. harga saham penutupan akhir tahun.
Thomas dan Zhang (2002) dalam Rasio Tobin's Q merupakan salah satu
Oktorina (2008) juga altematif yang digunakan dalam
memenemukan bahwa menentukan nilai perusahaan yang
perusahaan melakukan produksi dikembangkan oleh Profesor James
besar-besaran dengan tujuan Tobin. Rasio ini merupakan konsep
untuk meningkatkan laba yang yang penting karena menunjukkan
dilaporkan. Namun produksi estimasi pasar keuangan saat ini
secara besar-besaran tersebut tentang nilai pengembalian dari setiap
menimbulkan masalah banyaknya rupiah investasi inkremental. Arti dari
sediaan, sehingga akan rasio-q ini adalah:
menangung kos pengimpanan a. Jika rasio-q di atas satu, ini
untuk sediaannya. menunjukkan bahwa investasi
dalam aset menghasilkan laba
c. Pengurangan pengeluaran yang memberikan nilai yang lebih
diskresioner tinggi daripada pengeluaran
investasi, hal ini akan meransang
Pengeluaran diskresioner yang investasi baru karena investor
dapat dikurangi adalah beban menilai perusahaan tinggi dan
mempunyai kinerja baik dan
Jurnal Akuntansi &Manajemen Vol 4 No.1 Juni 20091SSN 1858-3687 hal 59-74 63
Pengaruh Manajemen Laba Real Terhadap Nilai Perusahaan

dinilai mampu menghasilkan dalam menguasai informasi dibanding


aliran kas yang lebih baik dimasa pihak lain (pemilik atau pemegang
yang akan datang. saham). Kondisi ini memberikan
kesempatan kepada manager untuk
b. Jika rasio-q dibawah satu, bertindak oportunis untuk memperoleh
investasi dalam aset dinilai keuntungan pribadi. Dalam hal
rendah oleh pasar. Hal ini akan pelaporan keuangan, manager dapat
menyebabkan investor enggan melakukan manajemen laba. Manager
untuk melakukan investasi pada sangat perkepentingan terhadap laba
perusahaan tersebut. karena laba merupakan salah satu
parameter kinerja perusahaan yang
Rasio-q merupakan ukuran yang lebih mendapat perhatian utama dari investor
teliti tentang seberapa efektif dan kreditur karena mereka
manajemen memanfaatkan sumber- menggunakan laba untuk mengevaluasi
sumber daya ekonomik dalam kine~a manajemen.
kekuasaannya. Penelitian yang
dilakukan oleh Copeland (2002), Investor dan kreditor menggunakan
Lindenberg dan Ross (1981) yang informasi laba sebagai salah satu
dikutip oleh Darmawati (2004), informasi untuk menentukan nilai
menunjukkan bagaimana rasio-q dapat perusahaan. Manajemen laba yang
diterapkan pada masing-masing dilakukan manager perusahaan akan
perusahaan. Mereka menemukan mengakibatkan laba yang disajikan tidak
bahwa beberapa perusahaan dapat menggam-barkan keadaan ekonomik
mempertahankan rasio-q yang lebih perusahaan yang sebenarnya yang
besar dari satu. Menurut teori ekonomik dapat menyesatkan investor dalam
bahwa rasio-q yang lebih besar dari menilai perusahaan. Sebagai contoh,
satu akan menarik aliran sumber daya manager melakukan manajemen laba
dan kompetisi baru sampai rasio-q dan melaporkan laba padahal
mendekati satu. sebenarnya perusahaan rugi, laba akan
di reaksi oleh pasar sehingga harga
pasar naik dan nilai perusahaan
meningkat, padahal sebenarnya nilai
3. Pengembangan Hipotesis pasar turun karena kinerja perusahaan
tidak baik.
3.1. Manajemen Laba Real dan Nilai
Perusahaan Manajemen laba real yang dilakukan
oleh manajemen memperlihatkan
Manager sebagai pengelola perusahaan kinerja jangka pendek perusahaan yang
lebih ban yak mengetahui informasi baik namun demikian secara potensial
internal dan prospek perusahaan di akan menurunkan nilai perusahaan. Hal
masa yang akan datang dibandingkan ini disebabkan karena tindakan yang
pemilik. Oleh karena itu, sebagai diambil manajemen untuk meningkatkan
pengelola manager berkewajiban laba tahun sekarang akan mempunyai
memberikan sinyal mengenai kondisi dampak negatif terhadap kinerja (Iaba)
perusahaan kepada pemilik. Sinyal yang perusahaan perioda berikutnya
diberikan dapat dilakukan melalui (Roychowdhury 2006). Kinerja yang
pengungkapan informasi akuntansi turun perioda berikutnya akan
seperti laporan keuangan. Akan tetapi mengakibat-kan turunya harga saham
informasi yang disampaikan terkadang perusahaan sehingga nilai perusahaan
tidak sesuai dengan kondisi perusahaan akan turun. Sebagai contoh, dengan
sebenarnya. Asimetri informasi ini melakukan pemberian diskon-diskon
terjadi karena manager lebih superior yang berani tahun ini untuk
64 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 4 No.1 Juni 20091SSN 1858-3687 hal 59-74
Pengaruh Manajemen Laba Real Terhadap Nilal Perusahaan

meningkatkan jumlah penjualan dan berlebihan pada nilai-nilai ataupun


mencapai target jangka pendek akan aktivitas-aktivitas yang mempengaruhi
membuat kustomer berharap akan laba. Oleh karena itu, jika manager
memperoleh diskon-diskon yang sama melakukan manajemen laba real tahun
di masa yang akan datang, hal tersebut sekarang maka laba perusahaan akan
menyiratkan margin yang rendah untuk meningkat yang akan meningkatkan
penjualan masa datang. Begitu juga kinerja perusahaan, jika kinerja
untuk produksi secara besar-besaran perusahaan meningkat harga pasar
akan mengakibatkan kelebihan sediaan saham akan meningkat sehingga nilai
yang akan menimbulkan penambahan perusahaan akan meningkat.
biaya penyimpanan. Hal yang sama Berdasarkan hal di atas hipotesis
juga bisa te~adi untuk pengurangan pertama dalam penelitian ini adalah:
biaya diskresioner berupa biaya riset
dan pengenbangan serta biaya iklan H1: Manajemen laba real ber-pengaruh
secara ektensif, mengurangi biaya positif terhadap nilai perusahaan.
tersebut secara agresif tanpa
memperhatikan kondisi ekonomi normal
di period a sekarang akan
memungkinkan perusahaan kehilangan 3.2. Nilal Perusahaan yang diduga
kesempatan untuk memperoleh laba melakukan manajemen laba
yang lebih baik di masa yang akan real dan Nllal Perusahaan yang
datang karena kemarnpuan untuk dlduga tldak melakukan
menghadapi persaingan akan manaJemen laba real.
berkurang.
Manajemen laba real bertujuan untuk
Perusahaan yang. melakukan mencapai target laba yang diinginkan
manajemen laba real akan pempunyai oIeh manajer agar kine~anya kelihatan
abnormal aliran kas operasi yang dan bagus. Namun para investor tidak bisa
pengeluaran diskresioner abnormal dibodohi atas informasi laba tersebut.
yang negatif pada perioda tersebut dan laba yang berkualitaslah yang akan
mempunyai kos produksi yang abnormal lebih direspon positif oleh investor
yang positif. sehingga nilai perusahaannya juga akan
dinilai tinggi, sedangkan laba hasil
Manajemen laba real merupakan manipulasi diragukan kualitasnya oleh
tindakan yang sering dilakukan oleh investor yang canggih. Jika laba
manajemen karena aktivitas ini tidak tersebut telah dimanipulasi maka
menjadi sorotan regulator maupun kepercaan investor akan berkurang dari
investor. Namun tindakan ini pada laba yang tidak dimanipulasi.
memberikan suatu dampak negatif yang Oleh karena itu nilai pasar perusahaan
signifikan pada kine~a operasi masa yang melakukan manipulasi aktivitas
depan (Gunny, 2005). real dengan perusahaan yang tidak
melakukan manajemen laba real akan
Secara potensial manajemen laba real berbeda dan peneliti menduga
dimotivasi dengan adanya tekanan perusahaan yang melakukan
ataupun dorongan manager untuk manajemen laba real nilai
menghasilkan laba jangka pendek serta perusahaannya akan lebih rendah dari
rendahnya fokus manajemen terhadap pada perusahaan yang tidak melakukan
rencana jangka panjang perusahaan. manajemen laba real. Oleh karena itu
Dorongan untuk menghasilkan laba hipotesis 2 dalam penelitian ini adalah:
jangka pendek akan memicu
manajemen untuk bertindak oportunis, H2: Nilai perusahaan dari perusahaan
sehingga manajemen akan fokus secara yang diduga melakukan manajemen
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 4 No.1 Juni 20091SSN 1858-3687 hal 59-74 65
Pengaruh Manajemen Laba Real Terhadap Nilai Perusahaan

laba real lebih rendah dari f. Perusahaan yang diestimasi


perusahaan yang tidak diduga melakukan penaikan laba.
melakukan manajemen laba real.
Alasan utama penelitian ini difokuskan
pada perusahaan yang melakukan
manajemen laba dengan pola penaikan
4. Metode Penelitian laba adalah karena manajemen laba
real yang dilakukan manager dengan
4.1. Populasi dan Sampel cara manipulasi penjualan dengan
pemberian diskon-diskon, produksi
Populasi dalam penelitian ini adalah secara besar-besaran untuk
perusahaan-perusahaan yang terdaftar memperkecil kos barang terjual per unit
di Bursa Efek Indonesia (BEl). Sampel serta mengurangi pengeluaran
penelitian adalah perusahaan diskresioner bertujuan untuk menaikkan
nonkeuangan yang terdapat dalam laba tahun sekarang, menghindari
populasi. Metoda pengambilan sam pel kerugian ataupun menghindari
adalah penyampelan bersasaran penurunan laba. Oleh karena itu,
(purposive sampling) dengan kriteria fenomena manajemen laba real lebih
sam pel adalah sebagai berikut: tepat diimplementasikan pada pola
penaikan laba.
a. Perusahaan non keuangan
yang terdaftar di BEl selama Untuk menentukan perusahaan-
lima tahun terakhir, yaitu mulai perusahan yang melakukan penaikan
tahun 2003 sampai dengan laba dilakukan dengan melakukan
2007. regresi yaitu laba tahun ini (Nit) yang
dideflasi dengan aset total tahun
b. Perusahaan yang menerbitkan sebelumnya (TAt-1) sebagai variabel
laporan tahunan yang berakhir dependen dan laba tahun yang lalu (N it_
pada tanggal 31 Desember 1) yang dideflasi dengan aset total dua
selama period a pengamatan. tahun yang lalu sebagai variebel
independen (TAt.2)" Jika diformulakan'
c. Laporan keuangan dinyatakan akan tampak sebagai berikut (Ardiyati,
dalam mata uang rupiah. 2005):

d. Memiliki semua data yang ,\"1. ,\. I. - 1


digunakan untuk menghitung
---,-'- = (!.' -
,'':/1
.~
.. ,. -
TA.. __ " - E;:-

variabel yang menjadi fokus


T_4; ;-1 ... -
dalam penelitian ini seperti
Eror yang terjadi dari persamaan di atas
untuk menghitung aliran kas digunakan untuk menentukan apakah
abnormal dari kegiatan operasi, perusahaan berada pad a eror positif
kos produksi abnormal, ataukan pada eror negatif. Jika erornya
pengeluaran diskresioner
positif, maka perusahaan diestimasi
abnormal serta untuk
mengalami kenaikan laba relatif
menentukan nilai perusahaan. terhadap industri (pola penaikan laba),
dan jika eror negatif, maka perusahaan
e. Memiliki data mengenai
komisaris independen, tidak mengalami kenaikan laba (pola
kepemilikan institusio-nal, penurunan laba). Untuk kepentingan
kepemilikan managerial dan penelitian ini pemilihan sam pel secara
auditor. ringkas dapat dilihat di tabel 1.

66 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 4 No.1 Juni 2009 ISSN 1858-3687 hal 59-74
Pengaruh Manajemen laba Real Terhadap Nilal Perusahaan

Tabel1. Pemilihan Sam pel Penelitian menggunakan tiga proksi yaitu: aliran
kas operasi abnormal (AKOABN), kos
Jumlah PerusahaanITahun produksi abnormal (KPABN) dan
Keterangan pengeluaran diskresioner abnormal
2007 2006 2005 2004 (OKRABN). Namun untuk menentukan
besarnya nilai abnormal darialiran kas
Perusahaan
yang terdaftar operasi, kos produksi dan pengeluaran
290 290 290 290 diskresioner peneliti mengunakan cara
di BEl tahun
yang berbeda dengan model yang
2003 ·2007
digunakan oleh kebanyakan penelitian
Perusahaan sebelumnya seperti Roychowdhurry
(50) (50) (50) (50) (2006), Bartove dan Cohen (2006) serta
keuangan
Cohen et a/. (2008). Perbadaan peneliti
Perusahaan dengan peneliti sebe-Iumnya adalah
yang datanya dalam menentukan nilai normal dari ke
tidak lengkapl (77) (77) (77) (77) tiga proksi tersebut, dalam hal ini
dinyatakan peneliti menentukan nilai normalnya
dalam dolar dengan menggunakan nilai rata-rata
Total masing-masing proksi untuk setiap
perusahaan perusahaan selama perioda penelitian.
yang 163 163 163 163 Nilai abnormal dari ke tiga proksi
dijadikan tersebut didapatkan dengan cara
sampel mengurangi nilai aktual dengan nilai
normalnya.
Perusahaan
yang a. AUran kas operasi abnormal
melakukan 51 80 69 89 (AKOABN)
income
increasing AKOABN merupakan selisih
Total antara aliran kas operasi aktual
289 (AKOA) yang dengan aliran kas
observasi
operasi normal. Aliran kas
operasi normal merupakan rata-
rata dari aliran kas operasi aktual
selama perioda pengamatan. Jika
Data yang digunakan dalam penelitian aliran kas operasi abnormal
ini di peroleh dari database BEl berupa bernilai negatif, hal tersebut
Laporan Tahunan perusahaan yang mengindikasi perusahaan
terdaftar di BEl dan dari ICMD tersebut melakukan manajemen
(Indonesia Capital Market Directory). laba real melalui manipulasi
penjualan. Untuk mengestimasi
aliran kas operasi abnormal,
dilakukan dengan cara sebagai
4.2. Operasional Variabel berikut:
4.2.1. Manajemen laba real )' AKOA;t
AKOA .. - Aset: .:-1
Variabel independen dalam penelitian AKOABN =
ini adalah manajemen laba real. Proksi Ase( ~-1
yang digunakan untuk manajemen laba
real diambil dari penelitian
Roychowdhurry (2006) yang
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 4 No.1 Juni 20091SSN 1858·3687 hal 59·74 67
Pengaruh Manajemen Laba Real Terhadap Nilai Perusahaan

b. Kos Produksi Abnormal Sebagai proksi keseluruhan dari


(KPABN) manajemen laba real maka aliran kas
operasi abnormal, kos produksi
Kos produksi didefinisi sebagai abnormal dan pengeluaran diskresioner
jumlah kos barang terjual dan abnormal dijumlahkan untuk dapat
perubahan sediaan selama tahun menangkap efek keseluruhan dari
berjalan. Kos produksi abnormal manajemen laba real. Untuk
(KPABN) merupakan selisih menyamakan arahnya maka kos
antara kos produksi aktual (KPA) produksi abnormal dikalikan dengan
dengan kos produksi normal. Kos minus 1 sebelum dijumlahkan. Variabel
produksi normal dihitung dengan hasil penambahan proksi manajemen
rata-rata dari kos produksi selama laba real tersebut ini diberimana MlR.
perioda penelitian. Perusahaan
diduga melakukan manajemen MlR =
AKOABN + (KPABN x -1) +
laba real melalui produksi secara PDABN
berlebihan jika KPABN bernilai
positif. Untuk mengestimasi kos Untuk membedakan perusahaan yang
produksi abnormal dilakukan diduga melakukan manajemen laba real
dengan cara sebagai berikut: dengan yang tidak melakukan
manajemen laba real digunakan
L KPAi:" variabel dummy yaitu 1 untuk
Aset:.t_l perusahaan yang diduga melakukan
KPABN= manajemen laba real dan 0 untuk
Aseti.t_l n perusahaan yang tidak diduga
melakukan manajemen laba real.
Perusahaan yang diduga melakukan
manajemen laba real mempunyai nilai
c. Pengeluaran Diskresloner MlRT yang negatif.
Abnormal (PDABN)

Pengeluaran diskresioner
abnormal diperoleh dari 4.2.2. Nilai Perusahaan
pengeluaran diskresioner aktual
(PDA) dikurang pengeluaran Varjabel dependen dalam penelitjan inj
diskresioner normal. Pengeluaran adalah nilai perusahaan yang diukur
diskresioner normal dihitung dengan menggunakan Tobin's Q yang
dengan rata-rata dari pengeluaran dihitung dengan menggunakan rumus:
diskresioner normal selama
perioda penelitian. Jika PDABN j\·lVE+ DEBT
bernilai negatif, hal tersebut Q= TA
mengindikasikan perusahaan
tersebut melakukan manajemen
laba real melalui pengurangan Keterangan
pengeluran diskresioner.
Pengeluaran diskresio-ner Q: Nilai perusahaan
abnormal diestimasi dengan
persamaan berikut: DEBT: (utang lancar - aktiva lancar) +
nilai buku sediaan + utang
jangka panjang

PDABN = TA: Total aset

68 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 4 No.1 Juni 2009 ISSN 1858-3687 hal 59-74
Pengaruh Manajemen Laba Real Terhadap Nilai Perusahaan

MVE: Nilai pasar ekuitas (Equity variabel yang menjadi fokus penelitian
Market Value), merupakan dari ini digambarkan pada tabel 2.
hasil perkalian harga saham
penutupan (closing price) akhir Tabel2. Statistik deskriptif
tahun dengan jumlah saham
yang beredar pada akhir tahun.
Variabel

Q MLR
4.3. Model Penelitian
N 289 289
Berdasarkan pengembangan hipotesis
di atas maka dapat diterapkan model Minimum -0,2978 -1,6008
regresisebagaiberikut
Makslmum 10.9741 2.0814
Model yang digunakan untuk menguji
hipotesis. Mean 1,0922 -0,0178

Devlasi 1,1402 0,3374


Sandar

4.4. Pengujlan Hlpotesls Tabel 2 di atas memperlihatkan nilai


mean dari nilai perusahaan (0) sampel
Pengujian hip6tesis pertama dilakukan yang diobservasi adalah 1,0922. Nilai
dengan menggunakan persamaan tertinggi Q adalah 10,9741 sedangka
regresi. Sebelum pengujian hip6tesis nilai terendah adalah -0,2978 dengan
dilakukan pengujian asumsi klasik deviasi standar sebesar 1.1402. Dari
terlebih dahulu. Pengujian hipotesis data terse but terlihat bahwa nilai
kedua dilakukan dengan terendah 0 perusahaan negatif yang
membandingkan nilai rata-rata nilai menandakan adanya perusahaan yang
perusahaan antara perusahaan yang asetnya dinilai sangat rendah oleh
diduga melakukan manajemen laba real pasar.
dengan perusahaan yang tidak diduga
melakukan manajemen lab a real Nilai mean manajemen laba real
melalui. Untuk meyakinkan bahwa nilai (MLR) dari sampel yang diobservasi
rerata terse but signifikan secara statistik adalah -0,0178. Nilai tertinggi MLR
maka dilakukan uji beda atau adalah 2,0814 sedangkan nilai terendah
independent sampat t-test. adalah -1.6008 dengan deviasi standar
sebesar 0,3374. Nilai mean MLR yang
bertanda negatif menunjukkan bahwa
secara rata-rata sampel yang
5. Analisls Data dan Pembahasan diobservasi melakukan manajemen laba
real dalam bentuk manipulasi penjualan,
5.1. Statistik Deskriptif produksi secara berlebihan dan
pengurangan pengeluaran diskresioner
Sebelum melakukan uji hipotesis maka dengan tujuan untuk meningkatkan
akan dilihat terlebih dahulu statistik laba perusahaan. Hasil ini konsisten
deskriptif setiap variabel yang diuji dengan temuan Oktarina dan Hutagaoul
dalam penelitian ini. Statistik deskriptif (2008) yang memberikan bukti empiris
bahwa perusahaan cenderung

Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 4 No.1 Juni 20091SSN 1858-3687 hal 59-74 69
Pengaruh Manajemen Laba Real Terhadap Nilai Perusahaan

melakukan manipulasi aktivitas real tingkat signifikansi sebesar a = 5%,


melalui aliran kas kegiatan operasi. maka hal tersebut menunjukkan adanya
hubu-ngan regresional variabel
independen dengan varia bel dependen,
sehingga dapat dinyatakan bahwa
5.2. PenguJian Asumsl Klasik terdapat hubungan regresional antara
manajemen laba real dengan nilai
Pengujian atas hipotesis yang perusahaan. Nilai R2 sesuaian (Adjusted
diajukan dalam penelitian 1m R2) sebesar 1,5%. Hal ini menunjukkan
menggunakan teknik analisis regresi. bahwa variansi variabel nilai
Teknik estimasi variabel dependen yang perusahaan mampu dijelaskan oleh
melandasi analisis regresi disebut variansi varia bel manajemen laba real
ordinary least squares (OlS). Menurut sebesar 1,5%.
Gujarati (2003), terdapat sepuluh
asumsi utama yang mendasari model Tabel 3. Hasil pengujian hipotesis
regresi linier klasik dengan
menggunakan model OlS. Dari sepuluh
Variabel Model
asumsi tersebut, terdapat 3 asumsi
yang penting untuk diperhatikan, yaitu Variabel
heteroskedastisitas, autokorelasi, dan dependen:
multikolinearitas. Dalam penelitian ini
ketiga asumsi tersebut terpenuhi. Tobin's Q Koefisien
Variabel (t stat)
Independen
0,424
5.3. Pembahasan C (19,299)***
Pengujian hipotesis dilakukan dengan 0,169
menggunakan analisis. Pengujian ini MLR (2,336)**
bertujuan untuk mengetahui tingkat
signifikansi statistis masing-masing *** signitikan 1%, ** signifikan 5%,
variabel independen. Apabila
signifikansi statistis (p-value) yang Pengaruh manajemen laba real
diperoleh lebih kecil dari 0,05 maka HO terhadap nilai perusahaan secara
dapat ditolak atau dengan a = 5% statistis signifikan pada a. (alfa)= 5%.
variabel independen tersebut Hal ini ditunjukkan melalui nilai t
berhubungan dengan varia bel (19,299) dan signifikansi (0,020).
dependennya. Ringkasan hasil Koefisien hubungan manajemen laba
pengujian regresi dapat dilihat pada real dengan nilai perusahaan bernilai
Tabel 3. Hipotesis 1 menguji pengaruh positif (0,169). Hal ini menunjukkan
manajemen laba real (MLR) terhadap bahwa semakin tinggi manajemen laba
nilai perusahaan secara langsung. real maka semakin tinggi nilai
Hipotesis yang diajukan adalah sebagai perusahaan.
berikut:
Berdasarkan pengujian hipotesis di atas
H1: Manajemen laba real berpengaruh menunjukkan bahwa hipotesis pertama
positif terhadap nilai perusahaan. terdukung secara statistis. Hasil
pengujian hipotesis pertama
Tabel 3 untuk model 1 digunakan untuk menunjukkan semakin besar
menguji hipotesis pertama, manajemen melakukan manajemen
menunjukkan nilai uji F sebesar 5,455 laba real maka semakin tinggi nilai
dengan nilai p sebesar 0,020. Dengan perusahaan. Hasil penelitian ini
70 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 4 No.1 Juni 20091SSN 1858-3687 l1a159-74
Pengaruh Manajemen Laba Real Terhadap Nilai Perusahaan

konsisten dengan Oktarina dan Tabel4. Hasil Pengujian Hipotesis


Hutagaoul (2008). Disamping itu hasil ini kedua
juga menunjukkan bahwa investor
bereaksi terhadap laba akuntansi. Keterangan Nilai

Namun hasil penelitian ini bertentangan Mean nilai


dengan Herawaty (2008) yang perusahaan yang 0,0491361
menyatakan bahwa manajemen laba melakukan MLR
akrual berpengaruh negatif terhadap Mean nilai
nilai perusahaan untuk kasus di perusahaan yang
0,1193328
Indonesia. Perbedaan hasil tersebut tidak melakukan
dapat dijelaskan karena investor masih MLR
fokus terhadap manajemen laba akrual Nilai F hitung 12,994
yang dilakukan oleh manajemen, Levene test
sehingga manajemen akrual lebih
mudah dideteksi sehingga kualitas laba Nilai p Levene test 0,000
dari manajemen laba akrual Nilai Uji beda . -1,783
dipertanyakan oleh investor sehingga
nilai perusahaan turun karena investor Nilai p uji beda 0,006
tidak percaya pada kinerja manajemen. (pengujian 2 sisi)
Sedangkan manajemen laba real belum Nilai p uji beda 0,003
menjadi fokus pengamatan oteh investor (pengujian 1 sisi)
sehingga manajemen laba real yang
dilakukan sulit untuk dideteksi karena
sullt dibedakan dari aktivitas normal
perusahaan (Graham et aI., 2005 dan Pengujian hipotesis kedua yang
Roychowd-hury, 2006) dan jika terangkum pada tabel 4 menunjukkan
manajemen mengumumkan laba maka mean nilai perusahaan berbeda antara
investor akan bereak-si yang bisa perusahaan yang melalukan
meningkatkan harga saham dan nilai Manajemen Laba Real (MLR) dengan
perusahaan, namun demikian nilai yang tidak melalulan MLR yaitu sebesar
perusahaan yang meningkat hanya 0,0491361 untuk perusahaan yang
dalam jangka pendek. melakukan MLR dan sebesar
0,1193328 untuk perusahaan yang tidak
Pengujian hipotesis 2 bertujuan untuk melakukan MLR. Olel1 karena itu,
menjawab apakah nilai perusahaan dari berdasarkan nilai mean niali
perusahaan yang diduga melakukan perusahaan terlihat bahwa perusahaan
manajemen laba real lebih rendah dari yang diduga melakukan MLR memiliki
perusahaan yang tidak diduga nilai mean nilai perusaha<Jn yang lebih
melakukan manajemen laba real. rendah daripada perusah8;m yang tidak
Hipotesis yang diajukan adalah sebagai melakukan MLR . Namun untuk melihat
berikut: apakah mean tersebut berbeda secara
statistis, dapat dilihat pada hasil uji
H2: Nilai perusahaan dari perusahaan beda.
yang diduga melakukan manajemen
laba real lebih rendah dari perusahaan Dari tabel 3 terlihat bahw~ nilai F hitung
yang tidak diduga melakukan Levene test sebesar 12,994 dengan
manajemen laba real. probabilitas 0,00. Karen<J nilai F Levene
secara statistis signifikan, maka
digunakan asumsi vari;:msi berbeda.
Dengan asumsi ini, nilai uji beda adalah
-1,783 dengan nilai p sebesar 0,003.
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 4 No.1 Juni 2009 ISSN 1858-3687 hal 59-7,1 71
Pengaruh Manajemen Laba Real Terhadap Nilai Perusahaan

Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai lintuk jangka panjang.


perusahaan antara perusahaan yang Padahal efek dari
melakukan MLR berbeda secara managemen real In!
statistis dengan perusahaan yang tidak berpengaruh terhadap kinerja
melakukan MLR. Oleh karena itu jangka panjang perusahaan.
hipotesis kedua yang menyatakan Berbeda dengan managemen
bahwa Nilai perusahaan dari laba akrual yang tidak
perusahaan yang diduga melakukan mempunyai pengaruh
manajemen laba real lebih rendah dari terhaqap kine~a jangka
perusahaan yang tidak diduga panjang perusahan.
melakukan manajemen laba real 2. Sam pel yang digunakan
terdukung secara statistis pada tingkat adalah perusahaan
a=5%. nonkeuangan, dan tidak dikla-
sifikasikan lagi dari
Terdukungnya hipotesis kedua perusahaan non keuangan
menandakan bahwa laba yang terse but ke dalam perusa-
berkualitas atau laba yang diduga tidak hewn manufaktur dan
merupakan hasil malagemen laba akan nonmanufaktur, padahal
dinilai tinggi oleh investor dan akan karakteristik perusahaan
meningkatkan nilai perusahaan. Hal ini tersebut berbeda.
mengindikasikan jika investor tidak
dapat dibodohi dengan mudah dengan
angka laba yang disajikan.
6.3. S"ran

Peneli~ian selanjutnya disarankan


6. Keslmpulan, Keterbatasan dan
Saran untuk menggunakan perioda
pengamatan yang lebih panjang
6.1. Keslmpulan serta menguji nilai perusahaan
untuk tahun-tahun berikutnya
tidak hanya pada tahun
a. Terdapat bukti yang mendukung
bahwa manajemen laba real perusJl,aan diduga melakukan
man:-:(:"men l:lba real. Disamping
mempunyai pengaruh positif
itu pt-r ,diti "!::hnjutnya diharapkan
terhadap nilai perusahaan.
mem ,C.Uk-Y:lIl varia bel tata kelola
peru::;~:! 1(J;l11 karena dengan tata
b. Terdapat bukti bahwa nilai
kelol, perusahaan yang baik
perusahaan yang melakukan
kemunqkin:1n manajemen laba
manajemen laba real lebih rendah
akan !;bill sulit dilakukan oleh
dari nilai perusahaan yang tidak
man;'!,-;mo!l, sehingga tata kelola
melakukan manajemen laba real.
peru- ; ,'laEll1 mungkin sebagai
vari8'''~1 [)emoderasi antara
man~'j, men I;:'ba real dengan nilai
peru.;:rlla cl'l.
6.2. Keterbatasan penelitian

1. Periode pengamatan yang


relatif pendek yaitu cuma 4
DaftarRe' il~nsi
tahun, sehingga belum dapat
menggambarkan pengaruh
Ardiati, /\Y. 2005. Pengaruh
managemen laba real
M<'jell1cn Laba Terhadap
terhadap nilai perusahaan
72 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 4 No.1 Juni 2009 ISSN 1858-3687 hal 59-74
Pengaruh Manajemen Laba Real Terhadap Nilai Perusahaan

Return Saham pada Accounting Horizon. Vol 13 No.


Perusahaan yang Diaudit oleh 4, pp. 365-383.
KAP Big 5 dan KAP Non Big 5.
Jumal Riset Akuntansi Herawaty, Vinola .2008. Peran Praktek
Indonesia, Vol.8, No.3, Corporate Governance sebagai
September, hal 235-249. Modera-ting Variable dari
Pengaruh Earnings Manajement
Cohen, Daniel A, dan P. Zarowin. 2008. terhadap Nilai Perusahaan.
Accrual-Real Earnings Makalah SNA XI.
Manajement Around Seasoned
Equity Offerings. httD://ssm.com Jensen, Michael C. dan W.H. Meckling.
14-08-2008 1976. Theory of The Firm:
Manajerial Behavior, Agency
Cohen, Daniel A, Aiyesha Dey, dan Cost and Ownership Structure.
Thomas Z. Lys. 2008. Real and Joumal of Financial Economics
Accrual-based Earnings 3: pp. 305-360.
Manajement in the Pre- and
Post- Sarbanes Oxley Periods. .Oktorina, Megawati, dan Hutagaoul.
The Accounting Review Vol.83, 2008. Analisis Arlls Kas
No.3, pp. 757-787. Kegiatan Operasi dalam
Mendeteksi Manipulasi Aktivitas
Cornett M. M., J. Marcuss Saunders, RiiI dan Dampaknya lerhadap
and Tehranian H. 2006. Kinerja Pasar. Makalah
Earnings Manajement, Simposium Nasional Akuntansi
Corporate Governance, and XI.
True Financial Performance.
Rachamawati, A, dan Hanung
http://papers.ssm.com. Triatmoko 2007. Analisis F3klor-
Faktor yang Mp.mpcncpruhi
Dechow, P. 1995. Accounting Earnings Kualitas Laba dan Nilai
and Cash Flows as Measures of Perusahaan. Makalah
Firm Performance: The Role of Simposium Nasional Akuntansi
Accounting Accruals. Joumal of X.
Accounting and Economics 18:
pp.3-42. Roychowdhury, S. 20('1). [;1"~;ngs
Manajement thriil]h j eal
Graham, J. R., C. R. Harvey, dan S. Activities Manipu-Iation. Jou.nal
Rajgopal 2005. The Economic of Accounting and Economics,
Implications of Corporate 42: pp. 335-370.
Financial Reporting. Joumal of
Accounting and Economics 40: Siallagan, H., dan Mas'ud Machfoedz.
pp.3-73. 2006. Mekanisll18 COr:;H:-)te
Governance, Kuo!i':lS Lab ('an
j

Gunny, K. 2005. What are The Nilai Perusahaail. Mfdah


Consequences of Real Earnings Simposium Nasional A!wntn17si
Manajement? Working Paper. IX.
University of Colorado.
Sloan, Richard G. 1996. Do Stock Fully
Healay, Paul M. dan Wahlen. 1999. A Reflect Information in f>.'~r::rtlal
Reviw of The Earnings and Cash Flow /\hOI:l'it:lre
Manajemen Literature and Its Earning. The !\cco ·).'·ng
Implication for Standard Setting. Review pp.289-315.
Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 4 No.1 Juni 20091SSN 1858-3687 hal 59-74 73
Pengaruh Manajemen Laba Real Terhadap Nilai Perusahaan

Watts, R. dan J. Zimmerman. 1986.


Positive Accounting Theory.
Prentice-Hall, Englewood Cliffs,
NJ.

Zang, A. Z. 2006. Evidence on The


Tradeoff between Real
Manipulation and Accrual
manipulation. Working Paper,
Duke University

74 Jurnal Akuntansi & Manajemen Vol 4 No.1 Juni 20091SSN 1858-3687 hal 59-74

Anda mungkin juga menyukai