Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN PERSALINAN

PADA IBU “RN” UMUR 34 TAHUN

G2P1001 UK 37-38 MINGGU

LETKEP U PUKA T/H + PK I FASE AKTIF

DI VK BERSALIN RSUP SANGGLAH DENPASAR

TANGGAL 5 JANUARI 2010

OLEH KELOMPOK II:

PUTU AYU SRIE UTAMA HANDAYANI AKKB.008.338/28/B

CANDRA SUKMA DEWI AKKB.008.339/29/B

AKADEMI KEBIDANAN KARTINI BALI


SEMETER III B
2009 - 2010
KAJIAN TEORI
PERSALINAN NORMAL

Persalinan normal adalah proses di mana bayi,plasenta dan selaput ketuban keluar dari
uterus ibu.persalina di angap normal jika prosesnya terjadi pada usia kehamilan cukup bulan
/aterem(pada ukehamilan 37>)tanpa di sertai adanya penyulit baik dari ibu maupun bayi.(APN
2008)
Persalinan di mulai(inpartu) sejak uterus berkontraksi dan menyebabkan perubahan pada
servik(membuka dan menipis) dan berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap.ibu di
katakana belim impartu jika kontraksi uterus tidak mengakibatkan perubahan serviks.(APN2008)
Tanda dan gejala impartu termasuk:

 Penipisan dan pembukaan serviks.

 Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan pada serviks(frekuensi minimal 2kali


dalam 10 menit)

 Keluarnya cairan berupa lendir bercampur darah (”show”) melalui Vagina.

 (APN 2008)

PERSALINAN KALA 1 :

FASE PEMATANGAN / PEMBUKAAN SERVIKS

Dimulai pada waktu serviks membuka karena his : kontraksi uterus yang teratur, makin lama,
makin kuat, makin sering, makin terasa nyeri, disertai pengeluaran darah-lendir yang tidak lebih
banyak daripada darah haid.
Berakhir pada waktu pembukaan serviks telah lengkap (pada periksa dalam, bibir porsio serviks
tidak dapat diraba lagi). Selaput ketuban biasanya pecah spontan pada saat akhir kala I.

Fase laten : pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung sekitar 8 jam.


Fase aktif : pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung sekitar 6 jam.

Fase aktif terbagi atas :


1. fase akselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 3 cm sampai 4 cm.
2. fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm sampai 9 cm.
3. fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap (+ 10 cm).

Peristiwa penting pada persalinan kala 1

1. keluar lendir / darah (bloody show) akibat terlepasnya sumbat mukus (mucous plug) yang
selama kehamilan menumpuk di kanalis servikalis, akibat terbukanya vaskular kapiler
serviks, dan akibat pergeseran antara selaput ketuban dengan dinding dalam uterus.
2. ostium uteri internum dan eksternum terbuka sehingga serviks menipis dan mendatar.

3. selaput ketuban pecah spontan (beberapa kepustakaan menyebutkan ketuban pecah dini
jika terjadi pengeluaran cairan ketuban sebelum pembukaan 5 cm).
Pematangan dan pembukaan serviks (cervical effacement) pada primigravida berbeda dengan
pada multipara :
1. pada primigravida terjadi penipisan serviks lebih dahulu sebelum terjadi pembukaan – pada
multipara serviks telah lunak akibat persalinan sebelumnya, sehingga langsung terjadi proses
penipisan dan pembukaan
2. pada primigravida, ostium internum membuka lebih dulu daripada ostium eksternum
(inspekulo ostium tampak berbentuk seperti lingkaran kecil di tengah) – pada multipara, ostium
internum dan eksternum membuka bersamaan (inspekulo ostium tampak berbentuk seperti garis
lebar)
3. periode kala 1 pada primigravida lebih lama (+ 20 jam) dibandingkan multipara (+14 jam)
karena pematangan dan pelunakan serviks pada fase laten pasien primigravida memerlukan
waktu lebih lama.

PERSALINAN KALA 2 :

FASE PENGELUARAN BAYI

DIMULAI pada saat pembukaan serviks telah lengkap.


BERAKHIR pada saat bayi telah lahir lengkap.
His menjadi lebih kuat, lebih sering, lebih lama, sangat kuat.
Selaput ketuban mungkin juga baru pecah spontan pada awal kala 2.

Peristiwa penting pada persalinan kala 2

1. Bagian terbawah janin (pada persalinan normal : kepala) turun sampai dasar panggul.
2. Ibu timbul perasaan / refleks ingin mengejan yang makin berat.

3. Perineum meregang dan anus membuka (hemoroid fisiologik)

4. Kepala dilahirkan lebih dulu, dengan suboksiput di bawah simfisis (simfisis pubis
sebagai sumbu putar / hipomoklion), selanjutnya dilahirkan badan dan anggota badan.

5. Kemungkinan diperlukan pemotongan jaringan perineum untuk memperbesar jalan lahir


(episiotomi).

Lama kala 2 pada primigravida + 1.5 jam, multipara + 0.5 jam.

Gerakan utama pengeluaran janin pada persalinan dengan letak belakang kepala

1. Kepala masuk pintu atas panggul : sumbu kepala janin dapat tegak lurus dengan pintu
atas panggul (sinklitismus) atau miring / membentuk sudut dengan pintu atas panggul
(asinklitismus anterior / posterior).
2. Kepala turun ke dalam rongga panggul, akibat : 1) tekanan langsung dari his dari daerah
fundus ke arah daerah bokong, 2) tekanan dari cairan amnion, 3) kontraksi otot dinding
perut dan diafragma (mengejan), dan 4) badan janin terjadi ekstensi dan menegang.

3. Fleksi : kepala janin fleksi, dagu menempel ke toraks, posisi kepala berubah dari
diameter oksipito-frontalis (puncak kepala) menjadi diameter suboksipito-bregmatikus
(belakang kepala).
4. Rotasi interna (putaran paksi dalam) : selalu disertai turunnya kepala, putaran ubun-ubun
kecil ke arah depan (ke bawah simfisis pubis), membawa kepala melewati distansia
interspinarum dengan diameter biparietalis.

5. Ekstensi : setelah kepala mencapai vulva, terjadi ekstensi setelah oksiput melewati bawah
simfisis pubis bagian posterior. Lahir berturut-turut : oksiput, bregma, dahi, hidung,
mulut, dagu.

6. Rotasi eksterna (putaran paksi luar) : kepala berputar kembali sesuai dengan sumbu rotasi
tubuh, bahu masuk pintu atas panggul dengan posisi anteroposterior sampai di bawah
simfisis, kemudian dilahirkan bahu depan dan bahu belakang.

7. Ekspulsi : setelah bahu lahir, bagian tubuh lainnya akan dikeluarkan dengan mudah.
Selanjutnya lahir badan (toraks,abdomen) dan lengan, pinggul / trokanter depan dan
belakang, tungkai dan kaki.

PERSALINAN KALA 3 :

FASE PENGELUARAN PLASENTA

DIMULAI pada saat bayi telah lahir lengkap.


BERAKHIR dengan lahirnya plasenta.
Kelahiran plasenta : lepasnya plasenta dari insersi pada dinding uterus, serta pengeluaran
plasenta dari kavum uteri.
Lepasnya plasenta dari insersinya : mungkin dari sentral (Schultze) ditandai dengan perdarahan
baru, atau dari tepi / marginal (Matthews-Duncan) jika tidak disertai perdarahan, atau mungkin
juga serempak sentral dan marginal.
Pelepasan plasenta terjadi karena perlekatan plasenta di dinding uterus adalah bersifat adhesi,
sehingga pada saat kontraksi mudah lepas dan berdarah.
Pada keadaan normal, kontraksi uterus bertambah keras, fundus setinggi sekitar / di atas pusat.
Plasenta lepas spontan 5-15 menit setelah bayi lahir.
(jika lepasnya plasenta terjadi sebelum bayi lahir, disebut solusio/abruptio placentae – keadaan
gawat darurat obstetrik !!).

KALA 4 :

OBSERVASI PASCAPERSALINAN

Sampai dengan 1 jam postpartum, dilakukan observasi.

7 pokok penting yang harus diperhatikan pada kala 4 :


1) kontraksi uterus harus baik,
2) tidak ada perdarahan pervaginam atau dari alat genital lain,
3) plasenta dan selaput ketuban harus sudah lahir lengkap,
4) kandung kencing harus kosong,
5) luka-luka di perineum harus dirawat dan tidak ada hematoma,
6) resume keadaan umum bayi, dan
7) resume keadaan umum ibu.
Dalam melakukan asuhan persalina dan kelahiran bayi kita sebagai penolong harus mengunakan
aspek dasar yaitu Aspek lima benang merah.hal ini harus di perhatikan karena saling terkait
dalam persalinan yang bersihg dan aman.
Lima Benang Merah:
1.Membuat keputusan Klinik.
2.Asuhan sayang ibu
3.Pencegahan infeksi.
4.Pencatatan asuhan persalina (Rekam Medik).
5.Rujukan.

1.Membuat keputusan Klinik


Membuat keputusan merupakan proses yang menentukan untuk penyelesaian masalah dan
menentukan asuhan yang di perlukan oleh pasian,keputusan itu harus
akurat,komperhensif(bebjenjang),dan aman,baik bagi pasien dan keluarga maupun petugas
yang memberikan pertolongan.
2.Asuhan sayang ibu.
Asuhan sayang ibu adalah asuhan yang menghargai budaya,kepercayaan, dan keinginan
sang ibu.
Misalnya:
1. Hargai Privasi Ibu.
2. jelaskan prosese persalinan kepada ibu dan keliauganya.
3. dengarkan dan tangapi pertanyaan dan kekhawatiran ibu.
4. berikan dukungan,besarkan hatinya,dan tentramkan perasaan ibu deserta anggota-anggota
keluarganya.
5. Ajarkan suami dan anggota-anggota keluarga mengenai cara-cara bagamana mereka
dapat memperhatikan dan medukung ibu selama persalina dan kelahiran bayinya.
3.Pencegahan infeksi
Tindakan pencegahan infeksi di lakukan untuk melindungi ibu,bayi baru
lahir,keluarga,penolong persalinan dan tenaga persalinan yang lainya dengan mengurangi
infeksi bakter,virus,dan,jamur.selain itu hal ini di lakukan untuk upaya menurunkan risiko
penularan penyakit –penyakit berbahaya yang hingga kini belum di temukan cara
pongobatanya,seperti misalnya Hepatitis dan HIV/AIDS.
4.Pencatatan(Dokumentasi/Rekam medik)
Pencatatan/Dokumentasi dalam melakukan asuhan kebidana dalam hal ini asuhan
persalinan sangat penting di lakukan karena jika asuhan tidak di catat dapat di angap hal
tersebut tidak di lakukan,hal in juga berpengaruh dalam proses membuat keputusan klinik
karena memungkikan penolong persalinan terus menerusmemperhatikan asuhan yang di
berikan selama proses persalinan dan kelahiran bayi.
5.Rujukan
Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu ke fasilitas rujukan atau fasilitas yang
memiliki sarana lebih lengkap,di harapkan mampu menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi
baru lahir.

Untuk melakukan asuhan persalinan normal dirumuskan 58 langkah asuhan persalinan


normal sebagai berikut :

1. Mendengar & Melihat Adanya Tanda Persalinan Kala Dua.

2. Memastikan kelengkapan alat pertolongan persalinan termasuk mematahkan ampul


oksitosin & memasukan alat suntik sekali pakai 2½ ml ke dalam wadah partus set.

3. Memakai celemek plastik.

4. Memastikan lengan tidak memakai perhiasan, mencuci tangan dgn sabun & air mengalir.

5. Menggunakan sarung tangan DTT pada tangan kanan yg akan digunakan untuk
pemeriksaan dalam.

6. Mengambil alat suntik dengan tangan yang bersarung tangan, isi dengan oksitosin dan
letakan kembali kedalam wadah partus set.

7. Membersihkan vulva dan perineum dengan kapas basah dengan gerakan vulva ke
perineum.

8. Melakukan pemeriksaan dalam - pastikan pembukaan sudah lengkap dan selaput ketuban
sudah pecah.

9. Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan ke dalam larutan klorin 0,5%,
membuka sarung tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan
klorin 0,5%.

10. Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai – pastikan DJJ dalam
batas normal (120 – 160 x/menit).

11. Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, meminta ibu
untuk meneran saat ada his apabila ibu sudah merasa ingin meneran.

12. Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran (Pada saat ada
his, bantu ibu dalam posisi setengah duduk dan pastikan ia merasa nyaman.

13. Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk
meneran.

14. Menganjurkan ibu untuk berjalan, berjongkok atau mengambil posisi nyaman, jika ibu
belum merasa ada dorongan untuk meneran dalam 60 menit.
15. Meletakan handuk bersih (untuk mengeringkan bayi) di perut ibu, jika kepala bayi
telah membuka vulva dengan diameter 5 – 6 cm.

16. Meletakan kain bersih yang dilipat 1/3 bagian bawah bokong ibu

17. Membuka tutup partus set dan memperhatikan kembali kelengkapan alat dan bahan

18. Memakai sarung tangan DTT pada kedua tangan.

19. Saat kepala janin terlihat pada vulva dengan diameter 5 – 6 cm, memasang handuk
bersih untuk menderingkan janin pada perut ibu.

20. Memeriksa adanya lilitan tali pusat pada leher janin

21. Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara spontan.

22. Setelah kepala melakukan putaran paksi luar, pegang secara biparental. Menganjurkan
kepada ibu untuk meneran saat kontraksi. Dengan lembut gerakan kepala kearah
bawah dan distal hingga bahu depan muncul dibawah arkus pubis dan kemudian
gerakan arah atas dan distal untuk melahirkan bahu belakang.

23. Setelah bahu lahir, geser tangan bawah kearah perineum ibu untuk menyanggah
kepala, lengan dan siku sebelah bawah. Gunakan tangan atas untuk menelusuri dan
memegang tangan dan siku sebelah atas.

24. Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri punggung kearah bokong dan
tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan ari telinjuk tangan kiri
diantara kedua lutut janin)

25. Melakukan penilaian selintas :

a. Apakah bayi menangi kuat dan atau bernapas tanpa kesulitan?

b. Apakah bayi bergerak aktif ?

26. Mengeringkan tubuh bayi nulai dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya kecuali
bagian tangan tanpa membersihkan verniks. Ganti handuk basah dengan handuk/kain
yang kering. Membiarkan bayi atas perut ibu.

27. Memeriksa kembali uterus untuk memastikan tidak ada lagi bayi dalam uterus.

28. Memberitahu ibu bahwa ia akan disuntik oksitasin agar uterus berkontraksi baik.

29. Dalam waktu 1 menit setelah bayi lahir, suntikan oksitosin 10 unit IM (intramaskuler)
di 1/3 paha atas bagian distal lateral (lakukan aspirasi sebelum menyuntikan
oksitosin).

30. Setelah 2 menit pasca persalinan, jepit tali pusat dengan klem kira-kira 3 cm dari pusat
bayi. Mendorong isi tali pusat ke arah distal (ibu) dan jepit kembali tali pusat pada 2
cm distal dari klem pertama.
31. Dengan satu tangan. Pegang tali pusat yang telah dijepit (lindungi perut bayi), dan
lakukan pengguntingan tali pusat diantara 2 klem tersebut.

32. Mengikat tali pusat dengan benang DTT atau steril pada satu sisi kemudian
melingkarkan kembali benang tersebut dan mengikatnya dengan simpul kunci pada
sisi lainnya.

33. Menyelimuti ibu dan bayi dengan kain hangat dan memasang topi di kepala bayi.

34. Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5 -10 cm dari vulva

35. Meletakan satu tangan diatas kain pada perut ibu, di tepi atas simfisis, untuk
mendeteksi. Tangan lain menegangkan tali pusat.

36. Setelah uterus berkontraksi, menegangkan tali pusat dengan tangan kanan, sementara
tangan kiri menekan uterus dengan hati-hati kearah doroskrainal. Jika plasenta tidak
lahir setelah 30 – 40 detik, hentikan penegangan tali pusat dan menunggu hingga
timbul kontraksi berikutnya dan mengulangi prosedur.

37. melakukan penegangan dan dorongan dorsokranial hingga plasenta terlepas, minta ibu
meneran sambil penolong menarik tali pusat dengan arah sejajar lantai dan kemudian
kearah atas, mengikuti poros jalan lahir (tetap lakukan tekanan dorso-kranial).

38. Setelah plasenta tampak pada vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan hati-hati.
Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan
putaran searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan mencegah robeknya
selaput ketuban.

39. Segera setelah plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri dengan menggosok
fundus uteri secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri hingga
kontraksi uterus baik (fundus teraba keras)

40. Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan untuk
memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap, dan
masukan kedalam kantong plastik yang tersedia.

41. Evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum. Melakukan penjahitan bila
laserasi menyebabkan perdarahan.

42. Memastikan uterus berkontraksi dengan baik dan tidak terjadi perdarahan pervaginam.

43. Membiarkan bayi tetap melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit 1
jam.

44. Setelah satu jam, lakukan penimbangan/pengukuran bayi, beri tetes mata antibiotik
profilaksis, dan vitamin K1 1 mg intramaskuler di paha kiri anterolateral.

45. Setelah satu jam pemberian vitamin K1 berikan suntikan imunisasi Hepatitis B di paha
kanan anterolateral.

46. Melanjutkan pemantauan kontraksi dan mencegah perdarahan pervaginam.


47. Mengajarkan ibu/keluarga cara melakukan masase uterus dan menilai kontraksi.

48. Evaluasi dan estimasi jumlah kehilangan darah.

49. Memeriksakan nadi ibu dan keadaan kandung kemih setiap 15 menit selama 1 jam
pertama pasca persalinan dan setiap 30 menit selama jam kedua pasca persalinan.

50. Memeriksa kembali bayi untuk memastikan bahwa bayi bernafas dengan baik.

51. Menempatkan semua peralatan bekas pakai dalam larutan klorin 0,5% untuk
dekontaminasi (10 menit). Cuci dan bilas peralatan setelah di dekontaminasi.

52. Buang bahan-bahan yang terkontaminasi ke tempat sampah yang sesuai.

53. Membersihkan ibu dengan menggunakan air DDT. Membersihkan sisa cairan ketuban,
lendir dan darah. Bantu ibu memakai memakai pakaian bersih dan kering.

54. Memastikan ibu merasa nyaman dan beritahu keluarga untuk membantu apabila ibu
ingin minum.

55. Dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%.

56. Membersihkan sarung tangan di dalam larutan klorin 0,5% melepaskan sarung tangan
dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%

57. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

58. Melengkapi partograf.


DAFTAR PUSTAKA
 Manuaba,I B Gde.1995.Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
untuk Pendidikan Bidan.Jakarta:EGC

 JNPK-NR.2008.Auhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui Dini .Jakarta:JNPK-


NR
ASUHAN PERSALINAN

PADA IBU “RN” UMUR 34 TAHUN

DENGAN G2P1001 UK 37-38 MINGGU LETKEP U PUKA + PK I FASE AKTIF

DI VK BERSALIN RSUP SANGGLAH DENPASAR

TANGGAL 5 JANUARI 2010

1. DATA SUBJEKTIF
(Tanggal 5 januari 2010 pukul 19.30 wita, oleh :candra dan yani)
1. Identitas (No.CM: 01328357 )
Nama Klien : Ibu “RN” Nama : Bpk” KR”
Umur : 34 tahun Umur : 35 tahun
Suku/Bangsa : Bali?Indonesia Suku/bangsa : Bali/Indonesia
Agama : Hindu Agama : Hindu
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Penghasilan :- Penghasilan :-
Alamat :Br. Mekar Sari Simpangan Bukit Jimbaran Kuta.
2. Alasan Kunjungan :Ibu datang di temani suami ke IRD RSUP SANGGLAH pukul 18.30
Wita dengan mengeluh sakit perut hilang timbul disertai pengeluaran lendir bercampur
darah sejak pukul 16.00 Wita,tanggal 5 januari 2010 dengan gerak anak aktif.
3. Riwayat Menstruasi:
Ibu haid pertama saat Umur 13 tahun, dengan siklus haid teratur 28-30 hari. Lama haid 5-
6 hari. Saat haid ibu mengganti pembalut 2-3x sehari. Ibu tidak pernah mengalami nyeri
perut saat haid. HPHT: 13-04-2009,TP 20-01-2010
4. Riwayat Kawin :
Ibu menikah 1 kali dengan suami sekarang secara sah,umur ibu sewaktu menikah 25
tahun, dan suami 26 tahun. Lama menikah 9 tahun.
5. Riwayat Kehamilam dan Nifas yang lalu

No TGl/thn Tempat dan Jenis Penyulit Seks BB/PB Keadaan Keada


Persalin penolong persalinan prsalina anak anak anak an
an persalinan n NIfas

1 2001 Bidan spontan - Laki- 2700gr Normal Norma


laki /50cm l

2 ini

6 Riwayat KB:
Ibu pernah menggunakan KB Pasang selama 5 tahun, dan ibu juga pernah menggunakan
KB suntik 1 bulan selama 2 tahun
7 Riwayat Kesehatan Ibu :
Ibu tidakpernah menderita penyakit menular, TBC dan hepatitis karena ibu tidak pernah
mengeluh mengenai penyakit tersebut dan ibu tidak pernah memeriksakan dirinya
mengenai penyakit tersebut pula.
8 Riwayat Penyakit Gynekologi Ibu :
Ibu tidak pernah menderita penyakit kelamin seperti GO, sifilis, HIV/AIDS karena ibu
tidak pernah mengeluhkan gejala penyakit tersebut misanya keputihan .
9 Riwayat Penyakit Keluarga :
Baik keluarga Ibu maupun Suami, tidak pernah mengalami penyakit sistemik DM,
Jantung,TBC, hepatitis. Baik dari keluarga ibu maupun suami tidak memiliki riwyat
keturunan kembar.
10 Prilaku Kesehatan :

 Merokok : Ibu tidak pernah merokok, yang merokok dirumah hanyalah


suami.

 Minulm Alkohol : Baik ibu maupun suami tidak memiliki kebiasaan minum-
minuman beralkohol

 Minum Jamu :Sebelum dan selama hamil ibu tidak pernah minum jamu.

 Hewan Pliharaan : Ibu tidak pernah memiliki hewan peliharaan.


11 Pola Kehidupan Sehari-hari
a. Pernafasan : Selama kehamilan ibu tidak pernah mengalami gangguan pernafasan,
dan selama proses persalinan ibu tidak pernah mengalami gangguan pernafasan.
b. Nutrisi : selama hamil ibu makan 3 kali sehari dam minum 8 gelas sehari,selama
proses persalina ibu juga sudah makan satu posrsi nasi besrta lauk,sayur dan minum
kurang lebih 5 gelas air di tambah segelas the manis hangat.
c. Eliminasi : Selama proses persalinan ibu hanya dapat BAK kurang lebih 2-3x
d. Aktifitas : Selama kehamilan ibu beraktifitas seperti biasa sebaagai ibu rumah tangga
dan selama proses persalinan ibu hanya tidur dan berbaring miring kiri.
e. Istirahat : Selam hamil ibu biasa beristirahat tidur malam hari 8 jam dan tidur siang 1
jam, dan selama pproses persalinan ibu tidak dapat beristirshat dengan tenang dan
nyaman karena sakit hilang-timbul yang dirasakannya.
f. Kebersihan Diri : Selama hamil ibu mandi 2 kali, gosok gigi setiap habis mandi dan
ganti baju dang anti pakaian dalam.
12 Keadaan Psikologis :
Ibu tidak tahan menahan sakit. Ibu berharap agar proses perslinannya berjalan dengan
normal dan bayinya lahir dengan selamat, karena bayi sangat diharapkan oleh ibu.
13 Keadaan Psikososial :
Hubungan ibu dengan suami dan keluarga sangat baik, terlihat dari suami dan keluarga
yang dtang ke Rumah sakit untuk menemaninya. Suami dan keluarga berharap agar
persalinannya berjalan dengan lancar dan banyi lahir dengan selamat.
14 Sosial Budaya :
Ibu tidak memiliki atau mitos tertentu yang sadpat mempengaruhi kehamilan maupun
persalinannya.
15 Spiritual :
Selama proses persalinan Ibu berdoa dan berharap proses persalinan berjalan dengan
lancar serta bayi lahir dengan selamat.
16 Kehamilan dan Persalinan sekarang :
Umur kehamilan ibu sekarang 37-38 minggu, gerak anak dirasakan sejak kurang lebih
umur kehamilan 18-19 minggu . ANC 17 kali di bidan praktek swasta. Saat trimester
pertama ibu mengeluh mual dan muntah. Terapi yang sudah didapatkan ibu selama hamil
adalah obat-obatan yang diberikan bidan seperti :Vit.B6, Vit.C, Vit.B complex, SF,
kalsium, dan sudah diminum secara teratur. Ibu sudah dapat imunisasi TT di bidan
sebsanyak 2 kali yaitu : TT1 pada tanggal 6 juni 2009, dan TT2 pada tanggal 10 juli
2009. Selama hamil ibu sudah mendapat KIE entang nutrisi, istirahat, tanda-tanda
persalinan dan persiapan persalinan. Saat persalinan nanti ibu ingin ditemani suami
karena bisa memberikan semangat dan lebih merasa aman dan nyaman bila berada di
dekat suaminya. Persalinan yang sudah disiapkan seperti kain, celana dalam, baju dan
pembalut dan perlengkapan bagi bayi. BB ibu sebelum hamil 59 kg, dan selama
kehamilan 70kg.
Data penujang:
Lab: Hb: 12 gram%
USG:tidak di lakukan
B. DATA OBJEKTIF :
1. KEADAAN UMUM : Baik
TENSI :120/70mmHg KESADARAN :Compos mentis
NADI :80x/menit SUHU :36,7 o C
BB : 70kg PERNAFASAN :20x/menit
LILA : 30cm TB :153 cm
6. INSPEKSI
KEPALA :tidak ada benjolan pada kepala, kulit kepala bersih, tidak berketombe,
rambut tidak rontok.
MUKA : Bentuk muka simetris, tampak bersih, tidak ada cloasma grafidarum,
tidak udema
MATA : sclera putih, konjungtiva berwana merah muda dan terlihat bersih, tanpa
kotoran.
HIDUNG :bersih, tidak ada nafas cuping hidung, tidak ada polip.
LEHER :Tidak tampak pembesaran kelenjar limped an kelenjar tiroid dan
peledaran vena jugularis.
MULUT/GIGI : Mulut simertis,tidak terdapat candidiasis dan sariawan,gigi bersih,tidak
ada yang berlubang,gusi tidak berdarah dan tidak ada odema.
DADA : payudara simetris, putting susu menonjol dan bersih, terdapat
hiperpigmentasi pada daerh ariola mamae dan putting susu, tidak ada
benjolan yang abnormal pada payudara, tidak ada nyeri tekan, colostrums
sudah keluar.
ABDOMEN : tidak ada luka bekas operasi, ada linea nigra dan terdapat striae lipida .
TANGAN :normal tidak ada udema, dan kuku tangan terlihat bersih.
KAKI :normal tidak ada udema, tidak ada Varices pada kedua tungkai, dan kaki
terlihat bersih.
GENETALIA :Tidak ada udema dan tidak ada Varices tanpa ada lendir bercampur
darah.
7. PEMERIKSAAN KEBIDANAN
a. PALPASI
LEOPOD I :TFU 3 jari dibawah px, pada pundus teraba 1 bagian lonjong,
lunak lembek dan jika digoyangkan tidak melenting.
LEOPOD II :pada sisi kanan perut ibu teraba 1 bagian datar, memanjang, keras
seperti papan, dan pada sisi kiri perut ibu teraba bagian-bagian
kecil janin.
LEOPOD III :Pada bagian terbawah teraba 1 bagian bulat, keras,tidak melenting
dan tidak dapat digoyangkan.
LEOPOD IV :Pada bagian terbawah sebagian besar bagian kepala janin sudah
masuk PAP dan posisi tangan divergen.
b. MC.Donald :34 cm, PBB: (34-11) x 155 = 3565
c. DJJ :12.11.12 = 140x/menit
d. Reflek patella :+/+
e. Pemeriksaan Dalam : Pada pukul 19.30 wita, tanggal 5 januari 2010.

VT di lakukan oleh dr.dewi : V/V normal, porsio lunak, pembukaan 4 cm, eff :
50 %, ketuban (+), teraba kepala UUK kanan depan, penyusupan 0, penurunan di
hodge II, tidak teraba bagian-bagian kecil janin dan tali pusat, dan kesan panggul
normal.

C. ASESSMENT :
G2P1001 Uk 37-38 minggu T/H letkep U, puka + PK I Fase Aktif
Dasar :

 G2P1001 : Ibu hamil ke 2, Ibu pernah melahirkan anak aterm sebanyak 1


kali, ibu tidak pernah melahirkan anak premature, ibu tidak pernah abortus, dan jumlah
anak hidup 1 orang.

 Uk 37-38 minggu : berdasarkan hasil palpasi TFU 3 jari di bawah px,dan


Berdasarkan HPHT : 13-04 2009, TP 20 -01-2010.

 Puka: pada saat palpasi Leopold II pada sisi kanan perut ibu teraba bagian janin keras
memanjang seperti papan dan pada sisi kiri perut ibu teraba bagian kecil janin.

 Tungal:berdasarkan hasil palpasi teraba satu bagian janin.

 Hidup;berdasarkan hasil palpadi geraj janin aktif dan pada saat auskultasi Djj +

 Letkep U: berdasarkan hasil palpasi Leopold III Pada bagian terbawah teraba 1 bagian
bulat, keras,tidak melenting dan tidak dapat digoyangkan.

 PK I Fase Aktif : V/V normal, porsio lunak, pembukaan 4 cm, eff : 50 %, ketuban
(+), teraba kepala UUK kanan depan, penyusupan 0, penurunan di hodge II, tidak teraba
bagian-bagian kecil janin dan tali pusat, dan kesan panggul normal.
D. PLANNING
1. Memberikan Informasi dan memberikan penjelasan mengenai tindakan yang di lakukan
dan menandatangani informed consent.
2. Kelola persalinan dengan patograf WHO .
3. Lakukan Asuhan Sayang Ibu.

E. CATATAN PERAWATAN

TANGAL/JAM PELAKSANAAN EVALUASI PARAF

5-01-2010 1. Memberikan Informasi dan Suami sudah mengerti


19.00 wita memberikan penjelasan mengenai dengan penjelasan yang di
tindakan yang di lakukan dan berikan oleh dr dan Bidan
menandatangani informed serta suami sudah
consent. menandatangani informed
consent.

19.15 wita
2. Memberikan Asuhan sayang
ibu yaitu

 Memberikan saran kepada ibu  Ibu sudah minum air


untuk minum air putih atau putih satu gelas aqua.
teh manis.

 Memberikan saran pada ibu  Ibu sudah


untuk makan saat saat ibu menghabiskan satu
tidak merasa sakit. sisir roti tawar.
 Ibu sudah sudah
 Menganjurkan ibu untuk ibu
memilih posisi yang di
untuk memilih posisi yang
angap nyaman yaitu
nyaman seperti miring kekiri.
miring ke kiri.

20.00 wita 3. Observasi lanjut keadaan ibu. Hasil terlampir pada


patograph.
 His(+) 4x dlm 10 menit
dengan durasi 40-45 detik,
DJJ 12.12.12 =(144x/menit),
nadi 80x/menit

21.00 wita 4. Ibu merasa keluar air dari


vagina dan kain ibu menjadi
basah.lalu dokter malakukan
pemeriksaan dalam.
VT oleh dr. dewi:
V/V normal, porsio tidak teraba,
pembukaan lengkap, ketuban (-),
teraba kepala, UUK di depan, Molase
0, penurunan hodge 3+, tidak teraba
bagian kecil/tali pusat, kesan panggul
normal. A : G2P1001, 37-38
minggu. T/H letkep U puki,
PK II.

P: -siapkan diri dan siapkan


alat
16. Pimpin persalinan
17. Lanjut pantau dengan
patograph

5. Menyiapkan diri serta alat-alat


21.05 wita partus kemudian ibu dipimpin
untuk meneran saat ada
HIS,menyuruh dan
mengajarkan cara meneran
yang benar. Bayi lahir spontan
jam.21.10 wita, jenis kelamin
perempuan segera
menangis,gerak aktif,kulit
kemerahan,denyut jantung
110x/menit, Meringis, menarik, A : P2002, Pstp B + PK III
batuk, atau bersin saat stimulasi,.
Apgar skor : 8-9 P : Lakukan manajemen
aktif kala III.
6. Melakukan Manajemen Aktif
21.15
kala III yaitu :
 Injeksi oksitosin pada
sepertiga paha kanan atas IM
 melahirkan plasenta,
palsenta lahir dengan
kotiledon lengkap,,serta utuh,
 mellakukan masase uterus
 observasi robekan
 evaluasi kehilangan darah
yaitu kurang lebih 200cc,

melakukan asuhan bayi baru lahir.


 Membersihkan dan
mengeringkkan
bayi,mengukur LK/LD:33/32
BB:3200, TB: 50 cm,
Anus +, kelainan (-)
 Menyuntikan vit.K
 Memberi salep mata
 Memakaikan pakaian bayi
A:P2002 P spt B+ PK IV
yang sudah disiapkan.
dengan laserasi grade II

P:- lakukan hacting dengan


anastesi
-pantau 2 jam PP dengan
patograf WHO.

Ibu merasa nyeri pada luka


7. Dokter melakukan hacting
jahitan.
21.20 wita dengan anastesi pada bagian
yang robek yaitu pada mokosa
kulit dan perineum.
Hasil terlampir pada
8. Pemantauan 2 jam post partum
: patograph
21.25 wita
- KU baik
- Kesadaran CM
- TD:110/70 mmHg
- Nadi : 80 X/menit
- Suhu 36,6o C
- TFU 2 jari bawah pusat
- Kontraksi uterus
baik,perdarahan aktif(-)
- Kandung kemih kosong
- Laktasi (+)
- BAB/BAK: -/-
- KU bayi baik,tangis
kuat,gerak aktif,warna kulit
kemerahan ,reflek hisap dan
menelan(+)
- BAB/BAK:-/-
- Perdarahan tali pusat
(-)

- Perdarahan tali pusat(-)


- HR:134x/menit
- RR:48 x /mnit
- Suhu 36,7o C
A:P2002 Pspt B+vigerous
baby

P: 1. informasikan hasil
pemeriksaan
2. KIE kontraksi dan
masase uterus
3. KIE ASI on demand
dan ASI eklusif
4. Mobilisasi dini
5. KIE tentang KB
6. Terapi:
Ampycilin 4x 500 gr
Asam mefenamat
3x500 gr
SF 2x1

7. Penuhi kebutuhan
nutrisi Ibu
8. Pindahkan pasien ke
ruang nifas..

9. KIE ibu untuk mobilisasi dini


seperti miring kiri dan kanan. Ibu sudah melakukan
23.10 wita
mobilisasi dini seperti
miring kiri dan kanan
10. KIE ibu tentang KB,sarankan
ibu untuk menggunakkan KB Ibu mengerti dan bersedia
23.12 wita
setelah 42 hari setelah menggunakkan KB.
melahirkkan dan menjelaskan
apa saja jenis-jenis KB.

11. KIE kontraksi dan masase


uterus: jika kontraksi uterus Ibu mengerti dengan
23.15 wita
saat di masas keras dan bulat penjelasan yang diberikan
berarti itu kontraksi yang dan ibu mulai belajar
baik,,jika kontraksi menjadi melakukan masase.
lembek berarti itu
kontraksinya tidak baik.

12. KIE ASI on demand dan ASI


eklusif Ibu mengerti dan bersedia
memberikkan ASI on
23.17wita
demand dan ASI eklusif
pada bayinya.
13. Memberikkan terapi :
Ampycilin 4x 500 gr Ibu tidak mengalami reaksi
Asam mefenamat 3x500 gr alergi terhadap terapi yang
23.20 wita
SF 2x1 diberik.kan

14. Memenuhi kebutuhan nutrisi


ibu dengan memberi makan Ibu bersedia makan nasi
23.25 wita dan minum. yang dapat dirumah sakit
dan air putih( aqua 250 cc)
15. KU ibu baik,,
Ibu dipindahkan ke ruang ibu sudah dipindahkan
23.30 wita bakung Timur ( nifas) bersama dengan bayinya.
LEMBAR PENGESAHAN

Denpasar ,7 januari 2010

Pembimbing Lapangan Pembuat laporan

( Ni Ketut Nuriasih,ST,MM) (kelolmpok II)

Pembimbing Institusi I Pembimbing Institusi II

( Kt Adi Arini,S.sos,SST,MM) ( Desak Putu alit,SST)

Anda mungkin juga menyukai