BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar pada
setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu menjadi tahu
sepanjang hidupnya. Sedangkan preses belajar mengajar adalah suatu kegiatan yang
di dalamnya terjadi proses siswa belajar dan guru mengajar dalam konteks interaktif,
dan terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa,sehingga terdapat perubahan
dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman dan
keterampilan atau sikap.1
Pendidikan sebagai bagian integral kehidupan masyarakat diera global harus
dapat memberi dan memfasilitasi bagi tumbuh kembangnya keterampilan intelektual,
sosial dan personal. Keterampilan-keterampilan tersebut dibangun tidak hanya dengan
landasan rasio dan logika saja, tetapi juga inspirasi, kreativitas, moral, intuisi (emosi)
dan spiritual.
Sekolah sebagai institusi pendidikan dan miniatur masyarakat perlu
mengembangkan pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan era global.
Karena proses pembelajaran yang baik akan dapat menciptakan prestasi yang
berkualitas. Oleh karena itu guru sebagai salah satu komponen penting keberhasilan
1
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Bumi Aksara, Bandung, 2001), hlm.48
2
pembelajaran. Metode mengajar merupakan salah satu cara yang dipergunakan guru
dalam membelajarkan siswa. Oleh karena itu, peranan metode mengajar sebagai alat
untuk menciptakan proses belajar mengajar.2
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh seorang guru menjawab dari
permasalahan-permasalahan pembelajaran tersebut serta untuk lebih mengaktifkan
pembelajaran di kelas adalah dengan menerapkan pembelajaran kooperatif dengan
metode Think- Pair-Share.Pembelajaran kooperatif dengan metode Think- Pair-
Share terdiri dari tiga tahap kegiatan siswa yang menekankan pada apa yang
dikerjakan siswa pada setiap tahapnya.
Tahap yang pertama adalah berfikir (Think). Pada tahap ini guru
mengajukan pertanyaan yang terkait dengan pelajaran dan siswa berfikir sendiri
mengenai jawaban tersebut. Waktu berfikir ditentukan oleh guru. Pada tahap
selanjutnya siswa berpasangan (pair) dengan temennya dan mendiskusikan
mengenai jawaban masing-masing. Sedangkan pada tahap terakhir, siswa berbagi
(Share) yaitu guru meminta pasangan-pasangan tersebut untuk berbagi atau bekerja
sama dengan kelas secara keseluruhan untuk mengungkapkan mengenai apa yang
telah mereka diskusikan. Dengan berdiskusi dan berfikir sendiri dengan teman,
diharapkan siswa lebih biasa memahami konsep, menambah pengetahuannya serta
dapat menemukan kemungkinan solusi dari permasalahan.
Berpijak pada uraian latar belakang di atas, maka perlu kiranya diadakan
suatu tindakan melalui penelitian pendidikan. Dalam hal ini, peneliti mengangkat
satu topik yang sesuai dengan kondisi yang di hadapi saat ini, yaitu “ Penerapan
Pembelajaran Kooperatif Metode Think, Pair, Shair dalam Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih Kelas VII Excellent MTS
ZAINUL HASAN Balung Kab. Jember Semester Genap Tahun Ajaran
2016/2017.
B. Identifikasi Masalah
1. Kurangnya Guru dalam menggunakan Metode atau Strategi dalam Pembelajaran.
2. Kurangnya Media Pembelajaran yang digunakan Guru untuk menyampaikan
materi tentang Sholat Jenazah.
3. Pembelajaran kurang menarik dan kurang menyenangkan bagi siswa.
2
Suryasubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Jakarta:Rineka Cipta 1997), hal:43
4
4. Rendahnya Prestasi Belajar siswa dalam pelajaran PAI khususnya mata pelajaran
Fiqih.
C. Perumusan Masalah
Sebagai mana telah dikemukakan terdahulu dalam latar belakang masalah serta
dari pengamatan awal ditemukan fenomena-fenomena yang dipilih sebagai objek
perhatian untuk dikaji secara ilmiah dapat di indentifikasikan masalah sebagai berikut
:
1. Apakah metode pembelajaran kooperatif model think-pair-share dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Fiqih materi Shalat
Jenazah kelas VII Excellent MTS Zainul Hasan Balung Kabupaten Jember?”
2. Bagaiman Penerapan metode pembelajaran kooperatif model think-pair-share
dalam mata pelajaran Fiqih materi Shalat Jenazah kelas VII Excellent MTS
Zainul Hasan Balung Kabupaten Jember?
D. Perumusan Hipotesis Tindakan
Dengan menggunakan penerapan pembalajaran kooperatif dengan metode
think-pair-share dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Fiqih
kelas VII Excellent MTS Zainul Hasan Balung Kab. Jember.
E. Tujuan Penelitian
1. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui penerapan pembelajaran
kooperatif dengan metode TPS (Think-Pair-Shair) pada mata pelajaran Fiqih
kelas VII Excellent MTS Zainul Hasan Balung Jember.
2. Untuk penerapan model pembelajaran kooperatif model think-pair-share dalam
pelaksanaan pembelajaran Fiqih materi Shalat Jenazah kelas VII Excellent MTS
Zainul Hasan Balung Kabupaten Jember.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi Lembaga Madrasah Tsanawiyah
a) Menjadikan pijakan dasar untuk lembaga atau sekolah dalam kaitannya
menentukan Kurikulum Pengajaran Fiqih yang lebih baik untuk masa
depan.
b) Penelitian ini dapat memberikan suatu informasi kepada sekolah sebagai
langkah perbaikan dalam pemebalajaran.
2. Bagi Guru Madrasah Tsanawiyah
a) Sebagai evaluasi, usaha untuk memperbaiki kualitas diri sebagai Guru
yang profesional dalam upaya untuk meningkatkan mutu pembelajaran
5
4. Bagi Peneliti
a) Menambahkan khazanah pengetahuan dan dapat mengembangkan
wawasan peneliti.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
3
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.( Jakarta: Kencana Prenada
Media Group. 2007). 94
7
Tabel 2.1
Langkah-langkah pebelajaran kooperatif
Fase tahapan tingkah laku guru
1 menyampaikan tujuan dan guru menyampaikan
motivasi siswa. semua tujuan
pembelajaran yang ingin
dicapai pada pelajaran
tersebut dan motivasi
siswa belajar
II Menyajikan informasi guru menyajikan
informasi kepada siswa
dengan jalan demonstrasi
atau lewat bahan bacaan.
III Mengorganisasikan siswa guru menjelaskan kepada
kedalam kelompok kooperatif siswa bagaimana caranya
membentuk kelompok
belajar dan membantu
setiap kelompok agar
melakukan transisi
secara efisien.
IV Membimbing kelompok guru membimbing
bekerja dan belajar kelompok-kelompok
belajar pada saat mereka
mengerjakan tugas
V Evaluasi guru mengevluasi hasil
belajar tentang materi
yang telah dipelajari atau
masing-masing
kelompok
mempresentasikan hasil
belajarnya.
9
4
Hisyam Zaini, dkk., Strategi Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Insan Madani, 2008),48.
10
TPS mampu mengubah asumsi bahwa metode resitasi dan diskusi perlu
diselenggarakan dalam setting kelompok kelas secara keseluruhan. Think-Pair-Share
memberikan kepada siswa waktu untuk berpikir dan merespons serta saling bantu satu
sama lain.
Think-Pair-Share memiliki prosedur yang secara eksplisit untuk memberi
siswa waktu untuk berpikir, menjawab, saling membantu satu sama lain. Dengan
demikian diharapkan siswa mampu bekerja sama, saling membutuhkan, dan saling
bergantung pada kelompok kecil secara kooperatif.
2. Tahapan-Tahapan Pelaksanaan Think-Pair-Share
Susilo, menyebutkan tahapan demi tahapan yang dilakukan pada pelaksanaan
Think-Pair-Share, antara lain :5
a) Tahap satu, think (berpikir).
Pada tahap ini guru memberikan pertanyaan terkait dengan materi
pelajaran. Proses TPS dimulai pada saat ini, yaitu guru mengemukakah
pertanyaan yang mengalakkan berpikir ke seluruh kelas. Pertanyaan ini
hendaknya berupa pertanyaan terbuka yang memungkinkan dijawab dengan
berbagai macam jawaban.
b) Tahap dua, pair (berpasangan).
Pada tahap ini siswa berpikir secara individu. Guru meminta kepada
siswa untuk berpasangan dan mulai memikirkan pertanyaan atau masalah yang
diberikan guru tadi dalam waktu tertentu. Lamanya waktu ditetapkan oleh
guru berdasarkan pemahaman guru terhadap siswanya, sifat pertanyaannya,
dan skedul pembelajaran. Siswa disarankan untuk menulis jawaban atau
pemecahan masalah hasil pemikirannya.
c) Tahap 3, share (berbagi)
Pada tahap ini siswa secara individu mewakili kelompok atau berdua
maju bersama untuk melaporkan hasil diskusinya ke seluruh kelas. Pada tahap
terakhir ini siswa seluruh kelas akan memperoleh keuntungan dalam bentuk
mendengarkan berbagai ungkapan mengenai konsep yang sama dinyatakan
dengan cara yang berbeda oleh individu yang berbeda.
5
Muslimin, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.(Jakarta: Kencana Prenada Media
Group,2003),64
12
Ada beberapa alasan mengapa TPS perlu digunakan antara lain , TPS
membantu merestrukturkan diskusi. Siswa mengikuti proses yang telah ditentukan
sehingga membatasi kesempatan pikirannya melantur dan tingkah lakunya
menyimpang karena harus melapor hasil pemikirannya ke mitranya/temannya. TPS
meningkatkan partisipasi siswa dan meningkatkan banyak informasi yang dapat
diingat siswa. TPS meningkatkan lamanya “Time On Task” dalam kelas dan kualitas
kontribusi siswa dalam diskusi kelas. Siswa dapat mengembangkan kecakapan hidup
sosialnya.
4. Kelebihan Think-Pair-Share
Kelebihan Think Pair Share, antara lain:
a) TPS mudah diterapkan diberbagai jenjang pendidikan dan dalam setiap
kesempatan.
b) Menyediakan waktu berpikir untuk meningkatkan kualitas respons siswa.
c) Siswa menjadi lebih aktif dalam berpikir mengenai konsep dalam mata
pelajaran.
d) Siswa lebih memahami tentang konsep topik pelajaran selama diskusi.
e) Siswa dapat belajar dari siswa lain.
f) Setiap siswa dalam kelompoknya mempunyai kesempatan untuk berbagi
atau menyampaikan idenya.6
5. Kekurangan Think-Pair-Share
a) Guru akan kesulitan mengelompokkan siswa yang memiliki kemampuan
heterogendari segi prestasi akademis dan banyak menghabiskan waktu
untuk diskusi.
b) Siswa dengan kemampuan yang tinggi masih bnyak yang belum terbiasa
untuk menyampaikan atau memberi penjelasan kepada siswa lain
sehingga sulit untuk dipahami.dalam hal ini guru menekankan pentingnya
menjawab dan mengajukan pertanyan kepada siswa lain dalam suatu
kelompok guna menghidupkan suasana pembelajaran kooperatif.
6. Aplikasi Waktu Penggunaan Think Pair Share
Aplikasi waktu dalam menggunakan pembelajaran kooperatif model Think
Pair Share adalah :
6
Hartina,Pembelajran Comperatif Learning,(Jakarta:Rajawali Press,2008),34
13
7
Sumadi Suryabra,Psikologi Pendidikan,(Jakarta:Rajawali Press,1993),5
8
Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru Algesindo. 2005), 45
9
Muhibbinsyah,Psikologi Pendidikan dengan Pendidikan Baru,(Bandung:PT RemajaRosdakarya),125
17
10
Muhibbinsyah,Psikologi Pendidikan dengan Pendidikan Baru,(Bandung:PT RemajaRosdakarya),132
18
11
Muhibbinsyah,Psikologi Pendidikan dengan Pendidikan Baru,(Bandung:PT RemajaRosdakarya 2014),135
19
kembali hal-hal yang telah disampaikan guru atau sebagai jembatan untuk
menuju pelajaran berikutnya. Dilaksanakan setelah selesai pelajaran atau
pokok bahasan disebut postes yaitu untuk mengetahui seberapa besar daya
serap siswa terhadap pelajaran yang disampaikan guru.
2) Tes Mid Semester
Tes ini diadakan pada pertengahan semester, dan dilaksanakan setelah
beberapa pokok bahasan selesai atau telah menyelesaikan sebagian dari
seluruh materi pelajaran dalam satu semester.
3) Tes Akhir Semester
Tes ini diselenggarakan pada akhir semester, yaitu akhir semester satu dan
akhir semester dua. Tujuan akhir semester adalah untuk mengetahui seberapa
jauh yang telah dicapai siswa dalam belajar selama satu semester.
F. Hasil Penelitian Yang Releven
Hasil penelitian sebelumnya yang relevan adalah penelitian yang di lakukan
oleh Karimah ,inayatul.2008 Upaya Penerapan Pembelajaran Kooperatif model Think
Pair Share untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran
Fiqih Materi Shalat Sunah di Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Megaluh,Jombang.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya peningkatan motivasi belajar
siswa kelas VII Madrasah Tsanawiyah Megaluh,Jombang setelah diterapkannya
pendekatan Pembelajaran Kooperatif model Think Pair Share untuk meningkatkan
Prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Fiqih Materi Shalat Sunah di Kelas VII
Madrasah Tsanawiyah Megaluh,Jombang.
Persamaan penelitian ini dengan peneliti lakukan adalah pada kajian yang di
gunakan, sama-sama menggunakan pendekatan Pembelajaran Kooperatif model Think
Pair Share , sama-sama menggunakan mata pelajaran Fiqih , persamaan berikutnya
adalah ada pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran dengan materi yang
di berikan guru terhadap , dan persamaan lainnya adalah sama-sama bertujuan untuk
meningkatkan Prestasi Belajar.
21
BAB III
METODE PENELITIAN
12
Suharsini Arikunto,Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,( Jakarta: Bumi Aksara, 2002), 74
22
Prosedur kerja siklus I dan II dapat dilihat dalam skema dibawah ini:
Orientasi perencanaan
Pelaksanaan
Refleksi Siklus I Tindakan
Pengamatan
Orientasi perencanaan
berikutnya
Perbaikan
perencanaan
Pelaksaan
Refleksi
Siklus II Tindakan
Siklus
berikutnya Pengamatan
23
Siklus I
1. Tahap Perencanaan
Tindakan yang akan dilakukan pada siklus I adalah persiapan pelaksanaan
pembelajaran kooperatif metode think-pair-share. Kegiatan persiapan yang dilakukan
oleh peneliti dan guru pada tahap ini adalah sebagai berikut:
a. Menyusun silabus, rencana pembelajaran dan lembar kerja siswa pada kompetensi dasar
permasalahan Sholat Jenazah dengan pembelajaran kooperatif metode Think-pair-share
2. Tahap Pelaksanaan
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengadakan prsensi terhadap kehadiran siswa
2) Guru memberikan Motivasi
3) Guru melakukan Apersepsi atau tanya jawab tentang pelajaran sebelumnya
4) Guru menyampaikan sebagian dari materi.
5) Guru menjelaskan langkah-langkah yang akan dilaksanakan dengan
pembelajaran kooperatif metode think-pair-share
6) Guru membentuk beberapa kelompok dan membagi sub materi terhadap
kelompok. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok masing-masing kelompok terdiri
dari 4-5orang siswa dalam satu kelompok tingkat kecerdasan dibagi secara
merata.
b. Kegiatan Inti
1) Guru membagikan lembar kerja kelompok kepada masing-masing
kelompok. Pembagian sub materi setiap kelompok berbeda-beda.
24
Siklus II
Pada siklus II, tahap-tahap kegiatan yang dilaksanakan sama dengan pada siklus I
tetapi penentuan kelompok dan tema kerja kelompok yang dibahas ditentukan oleh guru.
Pada siklus II materi tentang Shalat Jenazah. Kegiatan pada siklus II difokuskan untuk lebih
meningkatkan aktivitas belajar siswa selama pembelajaran karena pada siklus I kelompok
tidak seimbang atau tidak heterogen, sehingga peningkatan aktivitas belajar belum maksimal,
karena itu kelompok ditentukan oleh guru. Siklus II dilaksanakan apabila pembelajaran yang
dilakukan pada siklus I belum sesuai dengan indikator ketercapaian yang ditentukan, yaitu
Siklus dihentikan apabila 75% dari jumlah siswa minimal sudah mendapatkan nilai 75.
Apabila siklus II belum berhasil maka akan dilanjutkan dengan siklus berikutnya.
Jadwal Penelitian
2. Pelaksanaan PTK
a. Siklus I
1) Tindakan √ √
praktek
pembelajaran
2) Observasi dan √
refleksi
b. Siklus II
1) tindakan √
praktek
pembelajaran
2) observasi dan
√
refleksi
3. Penyusunan hasil √ √ √ √
laporan
C. Instrumen Penelitian
1. Rencana Pelaksanaan Pebelajaran (RPP)
Rencana pelaksanaan pembelajaran, yaitu panduan langkah-langkah yang
akan dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran yang disusun dalam
skenario kegiatan Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pada siklus 1 dan
siklus 2 dibuat berdasarkan format yang diisyaratkan dalam kurikulum tingkat
satuan pendidikan. Di dalam RPP tertuang skenario pembelajaran pada materi
pokok binatang halal dan haram dengan menggunakan model pembelajaran
think-pair-share
2. Lembar kerja Siswa
Lembar Kerja adalah panduan peserta didik yang digunakan untuk
melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah. Lembar kerja dibuat
berdasarkan langkah-langkah untuk memahami dan mempraktekkan Shalat
Jenazah dengan model pembelajaran think-pair-share
3. Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar
observasi keterlaksanaan pembelajaran. Lembar observasi tersebut digunakan
27
2. Dokumentasi
13
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Edisi V, (Yogyakarta: Rineka Cipta,
2002), 27
28
14
Suharsini Arikunto,Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,( Jakarta: Bumi Aksara, 2002), 53
15
Emzir, Analisis Data: Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta :Rajawali Pers, 2011),129.
29
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1
(RPP)
Kelas/Semester : VII / II
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah
secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
33
B. Kompetensi Dasar
3.2 Memahami Ketentuan Shalat Jenazah
C. Indikator
3.2.1 Menjelaskan Pengertian Shalat Jenazah
3.2.2 Menyebutkan Menyebutkan Syarat Shalat Jenazah.
3.2.3 Menyebutkan Menyebutkan Rukun Shalat Jenazah
3.2.4 Menjelaskan Tata Cara Melaksanakan Shalat Jenazah
3.2.5 Menjelaskan Keutamaan Shalat Jenazah
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui metode dan pendekatan scientific diharapkan peserta didik mampu:
1. Menjelaskan Pengertian Shalat Jenazah.
2. Menyebutkan Menyebutkan Syarat Shalat Jenazah
3. Menyebutkan Menyebutkan Rukun dan Tata Cara Shalat Jenazah
4. Menjelaskan Keutamaan Shalat Jenazah
E. Materi Pembelajran
Shalat jenazah merupakan salah satu praktik ibadah shalat yang dilakukan
umat Muslim jika ada Muslim lainnya yang meninggal dunia. Hukum melakukan
shalat jenazah ini adalah fardhu kifayah. Artinya apabila sebagian kaum muslimin
telah melaksanakan pengurusan jenazah orang muslim yang meninggal dunia,
maka didak ada lagi kewajiban kaum muslim yang lainnya untuk melaksanakan
pengurusan jenazah tersebut.
Adapun syarat-syarat shalat jenazah adalah sebagai berikut:
d. Shalat jenazah sama halnya dengan shalat yang lain, yaitu harus
menutup aurat, suci dari hadats besar dan kecil, suci badan,
pakaian dan tempatnya serta menghadap kiblat.
e. Shalat jenazah baru dilaksanakan apabila jenazah sudah selesai
dimandikan dan dikafani.
f. Jenazah diletakkan disebelah kiblat orang yang menshalatkan.,
kecuali kalau melaksanakan shalat gaib.
Rukun dan tata cara mengerjakan shalat jenazah
Shalat jenazah tidak disertai dengan rukuk dan sujud tidak dengan adzan dan
iqmat. Setelah berdiri sebagaimana mestinya, maka :
g. Bacaan Niat
34
h. Takbir Pertama
Setelah takbiratul ihram, yakni setelah mengucapkan “Allahu
akbar” sambil meletakan tangan kanan di atas tangan kiri di atas
perut (sidekap), tanpa do’a iftitah kemudian langsung membaca Al-
Fatihah.
i. Takbir Kedua
Setelah takbir kedua, lalu membaca shalawat, kemudian
takbir("Allahumma shalli ‘alaa Muhammad)
j. Takbir Ketiga
Setelah takbir yang ketiga, kemudian membaca doa:
Allahummaghfir lahuu warhamhu wa’aafihii wa’fu’anhu
k. Takbir Keempat
Selesai takbir keempat, lalu membaca: Allaahumma Laa
Tahrimnaa Ajrahu Wa Laa Taftinnaa Ba'dahu Waghfir Lanaa Wa
Lahu Wa Li'ikhwaaninal Ladziina Sabaquunaa Bil Hmaani Wa
Laa Taj'al Fii Quluubinaa Ghillan Ulladziina Aamanuu Rabbanaa
Innaka Ra'uu-Furrahiim.
l. Kemudian salam
Keutamaan Keutamaan Melaksanakan Shalat Jenazah sesuai dengan Sabda
Rasulullah :“Barang siapa menghadiri jenazah sampai jenazah itu disalati, maka ia
mendapatkan satu qirath. Dan barang siapa menghadirinya sampai jenazah itu
dikuburkan, maka ia mendapatkan dua qirath. Ada yang bertanya: Apakah dua qirath
itu? Rasulullah saw. bersabda: Sama dengan dua gunung yang besar.” (HR Abu
Hurairah).
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi Metode Think-Pair-Share
3. Tanya jawab
4. Pemberian tugas
G. Media dan Sumber Pembelajaran
1. Media : Papan Tulis,Mapping, dan Kertas
2. Sumber Pembelajaran : Lembar Kerja Siswa Fiqih kelas VII
Semester Genap
35
1. Keaktifan
2. Kerjasama
3. Keberanian berpendapat
5. Sikap tanggungjawab
Skor penilaian :
Skor perolehan
Nilai = x 100
Skor Maksimal
Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali
B = 70 – 79 : Baik
C = 60 – 69 : Cukup
D = ‹60 : Kurang
1. Instrumen dan pedoman penilaian
Guru melakukan penilaian peserta didik pada kegiatan “ PENASARAN? “.
No Nama Siswa Aspek yang Nilai
dinilai
1 a b c
2
3
4
38
dst
Catatan :
1. Tes tertulis
Nama peserta didik:
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat dan benar!
Keterangan skor :
∑ Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal
Kriteria Nilai
Mengetahui
Lampiran 2
LembarPengamatanPengelolaanPembelajaran
Petunjuk
Penilaian
No Aspek yang diamati
1 2 3 4
I Pelaksanaan
A. Pendahuluan
1. MemotivasiSiswa
2. Menyampaikantujuanpembelajaran
B. Kegiatan Inti
1. Mendiskusikanlangkahkegiatanbersamasisw
a.
2. Membimbingsiswamelakukankegiatan.
3. Membimbingsiswamendiskusikanhasilkegiat
andalamkelompok
4. Memberikankesempatanpadasiswauntukme
mpresentasikanhasilpenyelidikan.
5. Membimbingsiswamerumuskankesimpulan/
menemukankonsep.
C. Penutup
1. Membimbingsiswamembuatrangkuman.
2. Memberikanevaluasi.
II Pengelolaanwaktu
41
III Antusiasmekelas
1. Siswaantusias
2. Guru Antusias.
1. Kurangbaik Pengamat
2. Cukupbaik
3. Baik
4. Sangat baik
(…………………)
42
Lampiran 3.
Kelas/semester : Waktu :
Petunjuk Pengisian
Amatilah aktivitas gurudan siswa dalam kelompok sampel selama kegiatan belajar
berlangsung kemudian isilah lembar observasi dengan prosedur sebagai berikut:
Nama Guru:
Pengamat
(………………)
45
Lampiran 4
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e yang dianggap sebagai jawaban yang
paling tepat!
1. Di bawah ini yang bukan termasuk rukun shalat jenazah adalah .... A
a.Membaca Iftitaf
c. Mengucapkan Salam
a. Dhuha
b. Jenazah
c. Tarawih
d. Witir
a. Fatihah
b. Iftitah
c. Niat
d. Shalawat Nabi
46
a. 3 takbir
b. 4 takbir
c. 2 takbir
d. 1 takbir
a. Berakal
b. Menutup Aurat
d. Beragama Islam
a. Fardhu Kifayah
b. Fardhu ‘Ain
c. Sunnah Muakad
a. 3
b. 2
c. 5
d. 4
a. Shalat Mayat
b. Shalat Sunnah
c. Shalat Jenazah
d. Shalat Ghaib
a. Orang Islam
b. Menghadap Kiblat
c. Niat
d. Menutup Aurat
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat dan benar!