TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
sel-sel tubuh akan nutrien dan oksigen secara adekuat. Hal ini mengakibatkan
dan menebal. Jantung hanya mampu memompa darah untuk waktu yang
singkat dan dinding otot jantung yang melemah tidak mampu memompa
dengan kuat. Sebagai akibatnya, ginjal sering merespons dengan menahan air
dan garam. Hal ini akan mengakibatkan bendungan cairan dalam beberapa
organ tubuh seperti tangan, kaki, paru, atau organ lainnya sehingga tubuh
2. kelas 2 : Bila pasien tidak dapat melakukan aktifitas lebih berat dari
keluhan.
4. kelas 4 Bila pasien sama sekali tidak dapat melakukan aktifitas apapun
2.3 Etiologi
yaitu:
1. Faktor eksterna (dari luar jantung); hipertensi renal, hipertiroid, dan
mana curah jantung (CO: Cardiac output) adalah fungsi frekuensi jantung
Frekuensi jantung adalah fungsi dari sistem saraf otonom. Bila curah
curah jantung.
kontraksi, yang tergantung pada 3 faktor, yaitu: (1) Preload (yaitu sinonim
dengan Hukum Starling pada jantung yang menyatakan bahwa jumlah darah
perubahan kekuatan kontraksi yang terjadi pada tingkat sel dan berhubungan
dengan perubahan panjang serabut jantung dan kadar kalsium); (3) Afterload
arteriole).
terjadi baik pada jantung dan secara sistemik. Jika volume sekuncup kedua
ventrikel berkurang akibat penekanan kontraktilitas atau afterload yang
sangat meningkat, maka volume dan tekanan pada akhir diastolik di dalam
kedua ruang jantung akan meningkat. Hal ini akan meningkatkan panjang
menjadi singkat. Jika kondisi ini berlangsung lama, maka akan terjadi dilatasi
ventrikel. Cardiac output pada saat istirahat masih bisa berfungsi dengan baik
sistem saraf dan humoral. Peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis akan
cardiac output, adaptasi itu sendiri dapat mengganggu tubuh. Oleh karena itu,
tetapi jika aktivasi ini sangat meningkat malah akan menurunkan aliran ke
ginjal dan jaringan. Salah satu efek penting penurunan cardiac output adalah
penurunan aliran darah ginjal dan penurunan kecepatan filtrasi glomerolus,
2. Kongesti jaringan akibat tekanan arteri dan vena yang meningkat akibat
terhadap latihan dan suhu panas, ekstremitas dingin, dan oliguria akibat
1. Hitung sel darah lengkap: anemia berat atau anemia gravis atau
polisitemia vera
2. Hitung sel darah putih: Lekositosis atau keadaan infeksi lain
3. Analisa gas darah (AGD): menilai derajat gangguan keseimbangan asam
adrenal
6. Sedimentasi meningkat akibat adanya inflamasi akut.
7. Tes fungsi ginjal dan hati: menilai efek yang terjadi akibat CHF terhadap
2.7 Penatalaksanaan
vasodilator.
2-4 hari.
Digoksin IV 0,75 - 1 mg dalam 4 dosis selama 24 jam.
Cedilanid IV 1,2 - 1,6 mg dalam 24 jam.
b. Dosis penunjang untuk gagal jantung: digoksin 0,25 mg sehari.
gagal jantung ringan dan 1 gr pada gagal jantung berat. Jumlah cairan
1 liter pada gagal jantung berat dan 1,5 liter pada gagal jantung ringan.
sedang.
8. Revaskularisasi koroner
9. Transplantasi jantung
10. Kardoimioplasti
3.1 Konsep Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
a. Pengkajian Primer
Airways
Breathing
Circulation
Riwayat Keperawatan
1. Keluhan
a. Dada terasa berat (seperti memakai baju ketat).
b. Palpitasi atau berdebar-debar.
c. Paroxysmal Nocturnal Dyspnea (PND) atau orthopnea,
alkohol.
4. Riwayat pengobatan: toleransi obat, obat-obat penekan
obat tertentu.
5. Pola eliminasi orine: oliguria, nokturia.
6. Merokok: perokok, cara/ jumlah batang per hari, jangka
waktu
7. Postur, kegelisahan, kecemasan
8. Faktor predisposisi dan presipitasi: obesitas, asma, atau
c. Pemeriksaan Fisik
rales, wheezing)
3. Tampak pulsasi vena jugularis, JVP > 3 cmH2O, hepatojugular
refluks
4. Evaluasi faktor stress: menilai insomnia, gugup atau rasa
sekuncup
emboli
curah jantung.
hipertensi pulmonal
6. Cemas b/d penyakit kritis, takut kematian atau kecacatan, perubahan
permanen.
Diagnosa Keperawatan
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
respon fisiologis otot jantung, Cardiac Pump effectiveness Evaluasi adanya nyeri
menandakan gagal
kesadaran jantung
Monitor abdomen
sebagai indicator
penurunan perfusi
Monitor adanya
perubahan tekanan
darah
terhadap efek
pengobatan antiaritmia
menghindari kelelahan
Monitor toleransi
aktivitas pasien
Monitor adanya
dyspneu, fatigue,
Anjurkan untuk
menurunkan stress
suhu, dan RR
Catat adanya fluktuasi
tekanan darah
Monitor VS saat
pasien berbaring,
Auskultasi TD pada
bandingkan
setelah aktivitas
nadi
alterans
irama pernapasan
pola pernapasan
abnormal
Monitor suhu, warna,
Monitor sianosis
perifer
Monitor adanya
bradikardi,
peningkatan sistolik)
Identifikasi penyebab
sign
Monitor adanya
kecemasan pasien
terhadap oksigenasi
Informasikan pada
tentang teknik
relaksasi untuk
memperbaiki pola
nafas
Ajarkan bagaimana
air/kelembaban)
- Diskolorisasi kulit
- Perubahan suhu
kulit
- Perubahan sensasi
- Kebiru-biruan
- Perubahan tekanan
darah di
ekstremitas
- Bruit
- Terlambat sembuh
- Pulsasi arterial
berkurang
pada elevasi,
warna tidak
kembali pada
penurunan kaki
Cerebral
- Abnormalitas
bicara
- Kelemahan
ekstremitas atau
paralis
- Perubahan status
mental
- Perubahan pada
respon motorik
- Perubahan reaksi
pupil
- Kesulitan untuk
menelan
- Perubahan
kebiasaan
Kardiopulmonar
- Perubahan
frekuensi respirasi
di luar batas
parameter
- Penggunaan otot
pernafasan
tambahan
3 detik (Capillary
refill)
- Abnormal gas
darah arteri
- Perasaan
”Impending
Doom” (Takdir
terancam)
- Bronkospasme
- Dyspnea
- Aritmia
- Hidung kemerahan
- Retraksi dada
- Nyeri dada
- Hipovolemia
- Hipervolemia
- Exchange problems
- Hipoventilasi
darah arteri
- Kerusakan transport
kapiler
darah
- Keracunan enzim
- Perubahan
afinitas/ikatan O2 dengan
Hb
- Penurunan konsentrasi
Hb dalam darah
4 Gangguan pertukaran gas b/d NOC : NIC :
dan penurunan curah jantung. Vital Sign Status guanakan teknik chin
Definisi : Kelebihan atau Kriteria Hasil : lift atau jaw thrust bila
- warna kulit abnormal Tanda tanda vital dalam Lakukan suction pada
usaha respirasi
Catat pergerakan
dada,amati
kesimetrisan,
penggunaan otot
supraclavicular dan
intercostal
seperti dengkur
bradipena, takipenia,
kussmaul,
hiperventilasi, cheyne
stokes, biot
diagfragma ( gerakan
paradoksis )
suction dengan
mengauskultasi
utama
mengetahui hasilnya
AcidBase Managemen
Monitro IV line
Pertahankanjalan nafas
paten
elektrolit
Monitor status
hemodinamik(CVP,
MAP, PAP)
Lakukan terapi
oksigen
Monitor status
neurologi
Tingkatkan oral
hygiene
5 Kelebihan volume cairan b/d NOC : Fluid management
berkurangnya curah jantung, Electrolit and acid base balance Pertahankan catatan
retensi cairan dan natrium oleh Fluid balance intake dan output yang
Definisi : Retensi cairan isotomik Terbebas dari edema, efusi, jika diperlukan
pada waktu yang singkat Terbebas dari distensi vena Hmt , osmolalitas
Tentukan
kemungkinan faktor
seimbangan cairan
(Hipertermia, terapi
diuretik, kelainan
diaporesis, disfungsi
hati, dll )
elektrolit urine
osmilalitas urine
RR
orthostatik dan
perubahan irama
jantung
Monitor parameter
hemodinamik infasif
Monitor adanya
penambahan BB
Monitor tanda dan
Resah
Ketakutan diagnosis, tindakan
Sedih prognosis
Dengarkan dengan
penuh perhatian
Identifikasi tingkat
kecemasan
Bantu pasien
menimbulkan
kecemasan
mengungkapkan
perasaan, ketakutan,
persepsi
Instruksikan pasien
menggunakan teknik
relaksasi
mengurangi
kecemasan
7 Kurang pengetahuan b/d NOC : NIC :
terhadap informasi yang salah, dijelaskan perawat/tim dengan cara yang tepat
kemungkinan
penyebab, dengna cara
yang tepat
Sediakan informasi
yang tepat
kosong
Sediakan bagi
keluarga atau SO
informasi tentang
kemajuan pasien
Diskusikan perubahan
mungkin diperlukan
untuk mencegah
komplikasi di masa
atau proses
pengontrolan penyakit
Diskusikan pilihan
mendapatkan second
diindikasikan
Eksplorasi
kemungkinan sumber
komunitas lokal,
Instruksikan pasien
gejala untuk
melaporkan pada
pemberi perawatan
yang tepat
DAFTAR PUSTAKA
Ardini, Desta N. 2007. Perbedaaan Etiologi Gagal jantung Kongestif pada Usia Lanjut
dengan Usia Dewasa Di Rumah Sakit Dr. Kariadi Januari - Desember 2006.
Semarang: UNDIP
http://rentalhikari.wordpress.com/2010/03/22/lp-gagal-jantung-kongestif/ (diakses
Johnson, M.,et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition. New
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius
Mc Closkey, C.J., Iet all. 1996. Nursing Interventions Classification (NIC) Second Edition.
Santosa, Budi. 2007. Panduan Diagnosa Keperawatan NANDA 2005-2006. Jakarta: Prima
Medika