PERILAKU KEKERASAN
E. Penatalaksanaan Medis
1. Terapi Medis
Psikofarmaka adalah terapi menggunakan obat dengan tujuan untuk
mengurangi atau menghilangkan gejala gangguan jiwa. Menurut
Depkes (2000), jenis obat psikofarmaka adalah :
1) Clorpromazine (CPZ, Largactile)
Indikasi untuk mensupresi gejala-gejala psikosa :agitasi,
ansietas, ketegangan, kebingungan, insomnia, halusinasi,
waham, dan gejala-gejala lain yang biasanya terdapat pada
penderita skizofrenia, mania depresif, gangguan personalitas,
psikosa involution, psikosa masa kecil.
2) Haloperidol (Haldol, Serenace)
Indikasinya yaitu manifestasi dari gangguan psikotik, sindroma
gilles de la toureette pada anak-anak dan dewasa maupun pada
gangguan perilaku berat pada anak-anak. Dosis oral untuk
dewasa 1-6 mg sehari yang terbagi 6-15 mg untuk keadaan berat.
Kontraindikasinya depresi sistem saraf pusat atau keadaan koma,
penyakit parkinson, hipersensitif terhadap haloperidol. Efek
samping nya sering mengantuk, kaku, tremor lesu, letih, gelisah.
3) Trihexiphenidyl (THP, Artane, Tremin)
Indikasi untuk penatalaksanan manifestasi psikosa khususnya
gejala skizofrenia.
4) ECT (Electro Convulsive Therapy)
ECT adalah pengobatan untuk menimbulkan kejang granmall
secara artificial dengan melewatkan aliran listrik melalui
elektrode yang dipasang satu atau dua temples. Therapi kejang
listrik diberikan pada skizofrenia yang tidak mempan denga
terapi neuroleptika oral atau injeksi, dosis terapi kejang listrik 4-
5 joule/detik.
2. Tindakan Keperawatan
Keliat, dkk. (2002) mengemukakan cara khusus yang dapat
dilakukan keluarga dalam mengatasi marah klien yaitu :
Latihan secara non verbal /perilaku(memukul)
Arahkan klien untuk memukul barang yang tidak mudah rusak
sseperti bantal, kasur.
Latihan cara sosial atau verbal
Bantu klien relaksasi misalnya latihan fisik maupun olahraga.
Latihan pernapasan 2 x/hari, tiap kali 10 kali tarikan dan
hembusan napas. Kemudian Berteriak, menjerit untuk melepaskan
perasaan marah. Bisa juga mengatasi marah dengan dilakukan tiga
cara, yaitu: mengungkapkan, meminta, menolak dengan benar.
Bantu melalui humor. Jaga humor tidak menyakiti orang,
observasi ekspresi muka orang yang menjadi sasaran dan diskusi
cara umum yang sesuai.
2. Daftar Masalah
a. Risiko Perilaku Kekerasan
b. Risiko Mencederai Diri Sendiri
c. Koping Individu tidak Efektif
3. Pohon Masalah
Effect ...... Resiko Mencederai diri sendiri, orang lain dan
lingkungan
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Menurut Keliat (2005), Implementasi keperawatan disesuaikan
dengan rencana tindakan keperawatan dengan memperhatikan dan
mengutamakan masalah utama yang aktual adan mengancam integritas
klien beserta lingkungannya. Sebelum melaksanakan tindakan keperawatan
yang sudah direncanakan, perawat perlu memvalidasi apakah rencana
tindakan keperawatan masih dibutuhkan dan sesuai dengan kondisi klien
pada saat ini (here and now). Hubungan saling percaya antara perawat
dengan klien merupakan dasar utama dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan.
E. EVALUASI KEPERAWATAN
Evaluasi menurut Keliat (2005) adalah proses yang berkelanjutan
untuk menilai efek dari tindakan keperawatan yang dilaksanakan. Evaluasi
dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu : evaluasi proses atau formatif) dan
evaluasi hasil atau sumatif yang dilakukan dengan membandingkan respon
klien dengan tujuan yang telah ditentukan. Hasil yang diharapkan pada
asuhan keperawatan klien dengan perilaku kekerasan adalah :
1. Klien membina hubungan saling percaya.
2. Klien dapat mengidentifikasikan penyebab resiko perilaku
kekerasan.
3. Klien dapat mengidentifikasikan tanda dan gejala perilaku
kekerasan.
4. Klien dapat mengidentifikasikan perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan.
5. Klien dapat mengidentifikasikan akibat perilaku kekerasan.
6. Klien dapat mendemonstrasikan cara fisik untuk mencegah
perilaku kekerasan.
7. Klien dapat mendemonstrasikan cara sosial untuk mencegah
perilaku kekerasan.
8. Klien dapat mendemonstrasikan cara spiritual untuk mencegah
perilaku kekerasan.
9. Klien dapat mendemonstrasikan kepatuhan minum obat untuk
untuk mencegah perilaku kekerasan.
10. Klien dapat mengikuti TAK : stimulasi persepsi pencegahan
perilaku kekerasan.
11. Klien mendapatkan dukungan keluarga dalam melakukan cara
pencegahan perilaku kekerasan
DAFTAR PUSTAKA
Stuart & Sudart. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa.(Edisi 5). Alih Bahasa:
Ramona P, Kapoh. Jakarta: EGC.