Anda di halaman 1dari 5

 

 Tuan A. 40 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan demam 39°C. Selama 4 hari pasien
mengeluh nyeri dibagian perut, lemas, pusing, mual muntah, terdapat bintik merah di tangan dan
kaki. Merasa nyeri dan sensasi panas saat buang air kecil. Tekanan darah pasien 130/80 mmHg.
Hasil laboratorium menunjukan nilai trombosit pasien 95 ribu/mm3 dan nilai HT 53,3%. Dokter
menyatakan bahwa Tuan A. menderita Demam Berdarah Dengueyang disertai dengan ISK.

Terapi yang akan diberikan kepada Tuan A.oleh dokter adalah

1.      Paracetamol tablet 500 mg 3 kali sehari (bila demam)

Lameson 4 mg 2 kali sehari DBD

Ciprokfloksin 250 mg 2 kali sehari untuk mengatasi ISK

Baquinor 250 mg 2 kali sehari untuk mengatasi ISK

Metoklopramid inj

Amoksilin injeksi untuk DBD

Amoxsan 500 mg 2 kali sehari DBD

Imbos Forces 1 kali sehari

Infus RL

BAB IV

PEMBAHASAN

Penatalaksanaan Kasus Metode FARM

A.    Findings

Sesuai dengan diagnosis dokter yang dilengkapi dengan hasil pengecekan laboratorium, Tuan A.
menderita DBD dan  ISK.

1.      Riwayat Penyakit
Demam 39°C, nyeri dibagian perut, lemas, pusing, mual muntah, dan terdapat bintik merah di
tangan dan kaki, merasa nyeri (Gejala DBD) dan sensasi panas pada saat buang air kecil (Gejala
ISK)

2.      Riwayat Penyakit Dahulu

(Tidak ada dalam laporan perawat/rekam medic pasien)

Terapi yang akan diberikan kepada Tuan A.oleh dokter adalah

1.      Paracetamol tablet 500 mg 3 kali sehari (bila demam)

Lameson 4 mg 2 kali sehari DBD

Ciprokfloksin 250 mg 2 kali sehari untuk mengatasi ISK

Baquinor 250 mg 2 kali sehari untuk mengatasi ISK

Metoklopramind inj

Amoksilin injeksi untuk DBD

Amoxsan 500 mg 2 kali sehari DBD

Imbos Forces 1 kali sehari

Infus RL

B.    Assesmant

DRP’s

a)      Obat tanpa Indikasi

Amoxilin untuk DBD yang juga sinonim dengan Amoxan (obat ganda) yang di resepkan dokter
adalah antibiotik. Sedangkan DBD adalah penyakit yang disebabkan oleh virus, dimana penyakit
yang disebabkan oleh virus adalah penyakit yang belum dapat diobati hingga sekarang. Sehingga
tidak membutuhkan terapi antibiotik dalam kasus ini amoxisilin.

b)      Obat Ganda

Ciprofloxasin dan Baquinor adalah obat yang sama (sinonim). Harus dipillih salah satu.

C.     Resolution

Alternatif terapi yang disarankan oleh kami adalah:

a)      Farmakologi
1.      Paracetamol untuk menurunkan demam, karna biasanya pasien DBD akan mengalami
gejala demam dari hari pertama 1-7 hari, sedangkan pasien tuan A. adalah pasien yang mengeluh
demam hari ke-4. Kami berkesimpulan bahwa tuan A. masih akan mengalami demam.

Dosis 1-2 tab tiap 4-6 jam diberikan hanya jika Tuan A. demam  >38’C

2.      Ciprofloxasin untuk  ISK (salah satu DRP’s kasus ini adalah dosis ganda terhadap
Ciprofloxasin dan Baquinor, kami memilih Ciprofloxasin karena alasan Ciprofloxasin harganya
lebih murah)

Dosis 250 mg untuk ISK ringan atau sedang 2x/ hari. Jika tuan A. ISK berat dosis yang diberikan
adalah 500 mg 2x/ hari. Pada rekam medik tidak dijelaskan apakah pasien menderita ISK berat
atau ringan, juga dari gejala-gejala yang ada tidak dapat kami pastikan apakah pasien menderita
ISK berat atau ringan.

3.      Infus RL untuk menghindari dehidrasi karena biasanya pasien DBD mengalami mual dan
muntah-muntah yang kemungkinan akan mengakibatkan dehidrasi.

4.      Metoklorpamid untuk mual muntah

3x sehari 10 mg injection (setelah infuse, obat pertama yang diberikan selanjutnya adalah
Metoklorpamid ini agar obat yang lain dapat diberikan melalui oral). Obat diberikan secara
injeksi karena pasien sudah mengalami mual muntah sehingga jika diberikan per oral reaksi obat
tidak akan efektif.

5.      Imbos Force

Vitamin 1x/hari untuk menambah daya tahan tubuh pasien. Karena penyakit DBD disebabkan
virus sehingga membutuhkan pertahanan daya tahan tubuh yang baik.

6.       Lameson untuk  inflamasi liver dosis 4 mg 2 kali sehari

Pasien DBD biasanya juga akan mengalami inflamasi hati dan ginjal, sehingga lameson
merupakan salah satu pilihan untuk terapi DBD, tatapi pada kasus tuan A. ini rekam mediknya
belum menjelaskan secara rinci mengenai ada tidaknya gejala inflamasi pada liver pasien selain
nyeri pada perut (misal adanya pembengkakan pada saat meraba bagian perut letak organ hati).
Jika telah dilakukan pemeriksaan liver dan terbukti terjadi inflamasi atau jika terjadi perdarahan
(mimisan, dll) maka tuan A. segera diberikan terapi lameson ini. Lameson jika diberikan untuk
pasien DBD yang disertai ensefalopah dengue untuk mengatasi inflamasi yang terjadi.
(Keterangan: Jika Mual Muntah Terjadi Terus Menerus, Obat-Obat Tersebut Tidak Dapat
Diberikan Secara Oral Maka Obat-Obat Tersebut Diberikan Melalui Rute Injeksi)

b)      Non-farmakologi :

1.      Rehabilitasi : (Jika oleh dokter  pasien telah dibolehkan pulang ke rumah)

·         Anjurkan pasien minum cairan dalam jumlah yang banyak untuk mencegah dehidrasi dan
menjaga asupan nutrisi yang sesuai (jika pasien telah dapat makan/tidak muntah, infus telah
dilepas) juga untuk mempercepat penyembuhan ISK tuan A.

·         Untuk perlindungan, gunakan obat anti nyamuk yg mengandung DEET saat mengunjungi
daerah endemi Dengue (Saat pulang ke Rumah) dan  atau gunakan celana panjang dan baju
lengan panjang

·         Buang sampah pada tempatnya dan perbaiki tempat penyimpanan air misalnya tempat
penampungan (pada saat pasien pulang ke rumah)

·         Batasi paparan nyamuk dengan tidak membiarkan air tergenang dan berada di area terbuka
sebelum matahari terbit dan terbenam dan cegah perkembangbiakan nyamuk melalui pemberian
dan penyemprotan berkala insektisida.

2.      Anjurkan untuk pasien menghindari konsumsi minuman beralkohol, minuman ringan (soft
drink, makanan yang berempah dan kopi) karena semua makanan atau minuman ini dapat
mengiritasi kandung kemih, segera buang air kecil jika keinginan itu timbul dan mencuci tangan
dan alat kelamin sebelum dan sesudah berhubungan seksual serta menjalani hidup bersih dengan
mencuci anus dan bagian genital sekurang-kurangnya sekali sehari, terutama sesudah BAB.

D.    Monitoring

1.      Masih ada gejala penyakit atau tidak

Mual muntah, nyeri perut,  lemas, dan pusing  atau tidak. Kenormalan Trombosit sudah naik atau
belum dari 95 ribu (Normal di atas 150 ribu), HT sudah turun dari 53,3%atau belum (N
4%),  Masih ada bintik bintik atau tidak, Sudah terjadi penurunan Demam atau tidak (Jika terjadi
demam di hari ke 5)

2.      Fungsi Ginjal

Perhatikan pengeluaran kencing penderita, apabila kencing penderita banyak (jumlahnya biasa)
berarti penderita dalam kondisi “baik”. Sebaliknya, bila tidak dapat/ sangat jarang kencing
(pengeluaran sedikit), menunjukan tanda yang “memburuk” untuk DBD secara umum dan untuk
ISK secara khusus apakah masih disertai nyeri pada saat kencing atau tidak.

3.      Efek-efek samping obat


Ada atau tidaknya mual muntah, kadang-kadang terjadi neuritis. Zat ini tidak dapat digunakan
bila fungsi ginjal terganggu, retensi Na, dan cairan, gangguan penyembuhan luka, gangguan
metabolisme karbohidrat, lemah otot, osteoporosis, reaksi ekstrapiramidal, pusing, lelah,
mengantuk, sakit kepala, depresi, gelisah, hipertensi, gangguan GI ringan dan reaksi alergi.

BAB IV

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Tuan A menderita DBD yang disertai dengan ISK, terdapat beberapa DRP’s atas terapi yang
diberikan oleh dokter diantaranya adalah penggunaan obat ganda (Ciprofloxasin dan Baquinor)
dan obat tanpa indikasi (antibiotik amoxilin dan amoxan yang juga merupakan obat ganda).
Sehingga kami menyarankan pilihan terapi: paracetamol, Ciprofloxasin, infus RL,
metoklorpamid, imbos force dan lameson saja.

B.    Saran

1.      Sebaiknya dilakukan pemeriksaan liver, apakah terjadi inflamasi atau tidak pada tuan A
lebih dahulu, agar dapat dipastikan obat lameson tepat indikasi atau tidak .

2.      Meminta petugas yang berwenang untuk memastikan pasien tuan A. menderita ISK berat
atau ringan, agar dapat ditentukan ketepatan dosis Ciprofloxasin yang akan diberikan.

Anda mungkin juga menyukai