JALAN NAPAS
dr. Ardi Pramono, SpAn
cakuled pitz
Case Report
Seorang laki-laki dibawa ke IGD rumah sakit dengan penurunan kesadaran, napas
dangkal dan lambat. Riwayat minum-minum alkohol +, terdapat bekas sayatan
dan suntikan di lengan pasien.
Seorang perempuan dibawa ke IGD RS karena kecelakaan laulintas dengan tanda
perdarahan di paha kanan +. Luka terbuka dengan banyak perdarahan. Tak lama
kemudian pasien apneu dan GCS 111.
Nah,,yg diatas tu,,outlinenya atau apa aja yang akan dipelajari pada kuliah dr. Ardi kali
ini..
Pengantar…
Oksigen merupakan substansi yg sangat penting dalam kehidupan manusia &
mahluk hidup lainnya
Oksigen diperlukan untuk pernapasan normal oganisme aerobik
Oksigen merupakan 50% komponen penyusun planet bumi, 21% komponen
udara, 89% komponen air.
Regulasi Ventilasi
Diatur oleh pace maker di Medula Oblongata, terdiri beberapa komponen,
subsenter berinteraksi menghasilkan irama rithmis, Output ditransmisikan n.
Phrenicus ke diaphragma
Ventilasi involunter pada keadaan tidur, tidak sadar, ini karena sentrum yg lebih
tinggi di kortikal atau oleh stimulasi Chemik, Mekanik
Sentrum Kortikal : pernafasan bersifat Voluntary kontrol
Mekanikal Reflek : Berasal dari Otot, Pembuluh daarah Paru, Jaringan Paru. Ini
diaktivasi karena peregangan selama inflasi yang diinervasi n. X.
Chemical Stimuli:
Central Chresep : Sensitif terhadap perubaha pH ekstrasel. Dipengaruhi
CO2, CO2 àHCO3,
Perifer Chresep : Pada Bifurcatio Aorta dan sepanjang Arcus Aorta.
Kecepatan aliran darah, dan paO2 akan memepengaruhi dan kurang
peka terhadap PaCO2
GAGAL RESPIRASI
Gagal Pengeluaran Karbon Dioksida
Gagal Ventilasi
Indentik dengan kenaikan CO2 ( Hypercapnia )
PaCO2 naik berkaitan dengan Va
Hypercapnea : VCO2 naik, Va tidak. VCO2 normal, Va turun. VD
naik, tidak diikuti kenaikan Va
VCO2 naik : Panas, Exercises, Hipermetabolik, Gangguan
Respirasi / PPOM / Asma, Gangguan Neuromuskuler
Gagal Ambilan Oksigen
Gagal Transport Oksigen/ O2 yg mencapai jaringan kurang
Gagal Ekstrasi Oksigen / Sel gagal mengikat O2
Hipoksia
Adalah tidak adekuatnya aliran oksigen untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan
Terjadi 4-6 menit setelah ventilasi spontan berhenti
CAUSES:
o V/Q MISMATCH (EX: COPD, PATIENT LAYING ON THEIR SIDE, PE)
o SHUNT (EX: ATELECTASIS, PULM. EDEMA)
o HYPOVENTILATION (EX: DRUG INDUCED)
CAUSES:
o ANEMIA (DECREASED HEMOGLOBIN)
o CARBON MONOXIDE POISONING
o SULFHEMOGLOBIN AND METHEMOGLOBIN
CAUSES:
o DECREASED CARDIAC OUTPUT
o VASCULAR INSUFFICIENCY (SEPSIS)
Mekanisme Hipoksia
- Hipoksemia arteri
- Berkurangnya aliran oksigen krn kegagalan transport, tanpa hipoksenia arteri
- Penggunaan oksigen yang berlebihan di jaringan
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan PaO2 arteri atau saturasi oksigen arteri
Invasif: Analisis Gas Darah
Non-invasif : pulse oximetry
Terapi Oksigen
Tujuan : mengoptimalkan oksigenasi jaringan dan meminimalkan asidosis respiratorik
OXYGEN THERAPY
A. THREE CLINICAL GOALS OF O2 THERAPY
1. TREAT HYPOXEMIA
2. DECREASE WORK OF BREATHING (WOB)
3. DECREASE MYOCARDIAL WORK
B. FACTORS THAT DETERMINE WHICH SYSTEM TO USE
1. PATIENT COMFORT
2. THE LEVEL OF FIO2 THAT IS NEEDED
3. THE REQUIREMENT THAT THE FIO2 BE CONTROLLED
BE CONTROLLED WITHIN A CERTAIN RANGE.
4. THE LEVEL OF HUMIDIFICATION AND OR NEBULIZATION
Note: jadi tujuan dari terapi oksigen adalah untuk mengobati hipoksemia, memperingan kerja
pernafasan, dan memperingan kerja jantung. Dan factor yang mempengaruhi penggunaan
oksigen itu antara lain adalah kenyamanan pasien, kadar atau jumlah oksigen yang dibutuhkan
dll.
COMPLICATIONS OF O2 THERAPY
1. RETROLENTAL FIBROPLASIA (RLF)
DANGER IF PAO2 > 150 mmHg
EFFECT: BLINDNESS DUE TO VASOCONSTRICTION AND ISCHHEMIA (PREMATURE
INFANTS ONLY)
2. OXYGEN TOXICITY
ONSET PROPORTIONAL TO FIO2 & DURATION 100% > 24 HOURS. 50% FOR
GREATER THAN 3 WEEKS.
EFFECT: CONSOLIDATION (DECREASING PaO2S) FIBROSIS. VICIOUS CIRCLE INCREASE
FIO2 INCREASED DAMAGE/FIBROSIS, DECREASING PAO2 ETC.
3. ABSORPTION ATELECTASIS
100% FIO2 BREATHING ASSOCIATED WITH DECREASED VENTILATION. (EX:
OBSTRUCTION, MUCOUS PLUGGING, HYPOVENTILATION, ETC.) MAY OCCUR WITHIN
30 MIN.
EFFECT: LUNG COLLAPSE WITH CONCOMITANT DECREASE IN PAO2.
4. DECREASED HYPOXIC DRIVE
DECREASED VE DUE TO ALLEVIATION OF DRIVE OCCURS ONLY IN PATIENTS WHO
O2 DELIVERY DEVICES Cont.
ARE CHRONIC CO2 RETAINERS.
EFFECT: HYPOVENTILATION WITH ACIDEMIA, IF UNCORRECTED CAN RESULT IN
EQUIPMENT FLOW FIO2 SPECIAL NOTES
DEATH
NASAL CANNULA 1/2 - 6 L/M .24 - 44*** 6 L/M MAX.
VARIABLE PERFORMANCE
Administer uncontrolled oxygen therapy
The patient creates the inspired mixture by the act of breathing
Ex : nasal catheter, nasal cannula, mask shells with or without rebreathing bag.
FIXED PERFORMANCE
Allow controlled oxygen dosage
Create a constant proportion of air /oxygen mixture in excess of patient
inspiratory flow rate and are independent of patient factors or fit to the face
With gas flow constantly in excess of patient demand and with enhanced CO2
washout, rebreathing is virtually eliminated.
Venturi Mask Ventimask
Laringoskop Intubasi
EKSTUBASI
Ekstubasi ditunda sampai pasien benar- benar sadar, jika :
intubasi kembali akan menimbulkan kesulitan
paska ekstubasi ada resiko aspirasi
Ekstubasi dikerjakan umumnya pada keadaan anestesi sudah ringan dengan
catatan tidak akan terjadi spasme laring
Sebelum ekstubasi, bersihkan rongga mulut – laring – faring dari sekret dan
cairan lainnya