Abstrak
Latar belakang: Demam Dengue merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus
Dengue. Tingkat keparahan penyakit Dengue biasanya terlihat pada awal fase kritis. Pada fase ini
sering terjadi terjadi kebocoran plasma yang didahului oleh leukopenia secara progresif dan diikuti
dengan trombositopenia secara cepat.
Tujuan: Untuk mengetahui apakah leukopenia dapat dijadikan prediktor perburukan trombositopenia
pada penderita demam Dengue di Rumah Sakit Umum daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat Periode
Januari-Desember 2016.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional dengan menggunakan data rekam medis
pasien. Terdapat 380 pasien yang menderita demam Dengue di RSUD Provinsi NTB pada bulan
Januari–Desember 2016. Sampel penelitian sebanyak 57 orang didapatkan dengan consecutive
sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan.
Hasil: Berdasarkan uji Chi-square diperoleh hasil bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara
leukopenia dengan perburukan trombositopenia (p=0,001), sehingga leukopenia dapat dijadikan
sebagai prediktor perburukan trombositopenia pada pasien demam Dengue.
Kesimpulan: Penelitian ini menunjukkan bahwa leukopenia dapat dijadikan sebagai prediktor perbu-
rukan trombositopenia pada demam Dengue.
Katakunci
leukopenia, perburukan trombositopenia, demam Dengue
Fakultas Kedokteran Universitas Mataram
*e-mail: jk anggoro@yahoo.co.id
Tabel 2. Hasil Uji Chi Square antara Leukopenia dengan Perburukan Trombositopenia
Perburukan Trombositopenia, n(%)
Ya Tidak Signifikansi (p)
Leukopenia Ya 28 (49,2) 5 (8,8) 0,001
Tidak 10 (17,5) 14 (24,5)
Total 38 (66,7) 19 (33,3)
leukopenia yang tidak mengalami perburukan trombo- sebagai akibat dari proses penekanan virus secara lang-
sitopenia sebanyak 5 orang (8,8%). Sampel yang tidak sung, ataupun karena mekanisme tidak langsung mela-
mengalami leukopenia dan tidak mengalami perburukan lui produksi sitokin-sitokin proinflamasi yang menekan
trombositopenia sebanyak 14 orang (24,5). sumsum tulang. 13 Pada akhir fase demam (hari ke-3)
Berdasarkan hasil uji chi square didapatkan nilai biasanya akan terjadi leukopenia secara signifikan. Pada
p=0,001 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa terda- penelitian ini tidak semua subjek mengalami leukope-
pat signifikansi antara leukopenia dengan perburukan nia, hal ini sama seperti hasil yang diperoleh Masihor et
trombositopenia, sehingga leukopenia dapat dijadikan al. (2013). Pada penelitiannya tersebut didapatkan jum-
sebagai prediktor perburukan trombositopenia pada de- lah pasien leukopenia sebanyak 26,8% dan yang tidak
mam Dengue. mengalami leukopenia sebanyak 73,2%. 14
Menurut teori, leukopenia biasanya diikuti oleh trom-
bositopenia pada demam Dengue. Perubahan pada jum-
lah sel darah putih (leukopenia) berguna untuk mempre-
4. Pembahasan diksi periode kritis dari kebocoran plasma yang nantinya
Pada penelitian ini didapatkan subjek penelitian ber- akan menyebabkan terjadinya trombositopenia. 10 Trom-
jumlah 57 pasien Dengue yang menjalani rawat inap bositopenia memiliki peran penting dalam patogenesis
di RSUP NTB yang berusia ≥17 tahun. Penelitian ini infeksi Dengue. Jumlah trombosit pada pasien infeksi
bertujuan untuk mengetahui apakah leukopenia dapat di- Dengue mengalami penurunan pada hari ke tiga hingga
jadikan prediktor terhadap perburukan trombositopenia hari ke tujuh dan mencapai normal kembali pada hari ke
pada penderita demam Dengue. Sampel yang digunakan delapan atau sembilan. Trombositopenia pada infeksi
merupakan semua pasien Dengue yang mengalami trom- Dengue terjadi melalui mekanisme supresi sumsum tu-
bositopenia pada pemeriksaan laboratorium pertama, lang, destruksi trombosit dan pemendekan masa hidup
yakni sebanyak 57 dengan jumlah 32 laki-laki (56,1%) trombosit. 14
dan 25 perempuan (43,9%). Terlihat bahwa persenta- Dari keseluruhan subjek yang mengalami trombo-
se subjek laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan sitopenia, terdapat subjek yang mengalami perburukan
perempuan dengan perbandingan 1,2 : 1. Hal tersebut dan yang tidak mengalami perburukan trombositopenia.
serupa dengan penelitian lainnya yang memperlihatkan Perburukan trombositopenia diartikan sebagai trombo-
bahwa penderita laki-laki lebih banyak dibandingkan de- sitopenia yang mengalami penurunan dalam waktu 24
ngan perempuan seperti yang dilaporkan oleh Rasyada jam setelah terdiagnosa trombositopenia pada saat pe-
(2014) dengan perbandingan 1,6 : 1. 12 meriksaan awal laboratorium. Pada tabel 4 didapatkan
Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa sebagian besar jumlah subjek yang mengalami perburukan trombosito-
pasien mulai masuk rumah sakit pada sekitar hari ke penia sebanyak 38 subjek (65,51%). Sedangkan, jumlah
3-8 demam. Sampel terbanyak yang berkunjung ke ru- subjek yang tidak mengalami perburukan sebanyak 19
mah sakit yakni pada hari ke-4 dan ke-6 dengan jumlah subjek (34,48%). Peneliti belum menemukan penelitian
masing-masing 15 subjek (26,31%). Hal tersebut serupa sebelumnya mengenai perburukan trombositopenia pada
dengan penelitian yang dilakukan oleh Ho et al (2013) demam Dengue.
di Rumah sakit Cheng Kung pada periode Januari – De- Uji statistik (uji Chi-square) dilakukan untuk meng-
sember 2007, dimana kebanyakan pasien Dengue mulai analisa hubungan antara leukopenia dengan perburuk-
masuk rumah sakit yakni pada hari ke–4 demam. 1 Me- an trombositopenia. Dari hasil uji tersebut diperoleh
nurut WHO (2012) hari ke 3-8 merupakan fase kritis p=0,001 (p<0,05) yang artinya terdapat hubungan yang
dari demam Dengue. Adapun fase kritis ditandai de- bermakna antara leukopenia dengan perburukan trom-
ngan kebocoran plasma dan leukopenia secara progresif bositopenia. Dengan hasil tersebut leukopenia dapat
yang diikuti dengan penurunan jumlah trombosit secara dijadikan sebagai prediktor perburukan trombositopenia
cepat. 6 pada demam Dengue. Terdapat penelitian sebelumnya
Data pada Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 57 sub- yang menggunakan leukopenia sebagai prediktor Sin-
jek penelitian terdapat 33 subjek (57,9%) yang mengala- drom Syok Dengue (SSD) pada anak demam Dengue. 8
mi leukopenia, jumlah ini lebih banyak daripada jumlah Penelitian ini menunjukkan bahwa leukopenia tidak ha-
subjek yang tidak mengalami leukopenia, yakni seba- nya dapat dijadikan sebagai prediktor pada SSD, mela-
nyak 24 subjek (42,1%). Sebelumnya telah dijelaskan inkan dapat juga dijadikan sebagai prediktor perburukan
pada infeksi virus umumnya akan disertai leukopenia. trombositopenia.
Salah satu penyebab terjadinya leukopenia pada infeksi Penelitian ini tidak lepas dari berbagai kelemahan
virus Dengue yaitu adanya penekanan sumsum tulang karena peneliti tidak mengendalikan faktor-faktor lain
yang diduga dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan 9. Srilanka Epidemiological Unit. Guidelines on Ma-
leukosit dan trombosit pasien. Faktor-faktor tersebut nagement of Dengue Fever & Dengue Haemorrha-
meliputi waktu pemeriksaan darah di laboratorium yang gic Fever In Adults. 2010;Available from: http:
tidak seragam, adanya riwayat penyakit lain, imunitas //www.epid.gov.lk.
pasien, serta jenis obat-obatan yang. 15–17
10. Nusa KC, Mantik MF, Rampengan N. Hubungan
Ratio Neurtofil dan Limfosit pada Penderita Penya-
kit Infeksi Virus Dengue. e-Clinic. 2015;3(1).
5. Kesimpulan
11. Gurugama P, Garg P, Perera J, Wijewickrama A, Se-
Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa leukopenia neviratne SL. Dengue viral infections. Indian jour-
dapat dijadikan sebagai prediktor perburukan trombosi- nal of dermatology. 2010;55(1):68. Available from:
topenia pada demam Dengue. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/
articles/PMC2856379/#!po=67.1429.
4. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Profil 16. Fauci AS, et al. Harrison’s principles of internal
Kesehatan Indonesia tahun 2013. Jakarta: Departe- medicine. vol. 2. McGraw-Hill, Medical Publishing
men Kesehatan Republik Indonesia; 2014. Division New York; 2008.