Sejarah perusahaan
1. Data singkat perusahaan :
c. Akte perijinan/rekomendasi
1) Akte
Pendirian
Notaris Mestariany Habie, SH
Nomor : 29
Tanggal 25 Januari 1991
Pengesahan Menteri
Kehakiman RI
Nomor : C.2-4406 HT
01.01.TH 1995
2) Perizinan
SIPD
Tanah liat
No.KPTS-446/IX/94
Tanggal 1 September 1994
Batu gamping
No.KPTS-447/IX/94
Tanggal 17 Septembar 1994
BKPM
No. 650/1/PMDN/1994
Tanggal 10 Oktober 1994
No : 20/III/PMDN/1996
Tanggal 09 Mei 1996
AMDAL
No : 67670.1/3018/BKLH
Tanggal 10 Juni 1991
No. 660.1/2742/BLH
Tanggal 20 Juni 1995
4) PENERUS
Pucuk pimpinan dialihkan kepada H.Erwin Aksa pada tahun 2006.
Sebagai CEO dengan latar belakang pendidikan ekonomi dari Universitas
Pittsburgh, Amerika Serikat, Bosowa Corporation mengalami perubahan
signifikan dengan menekankan profesionalisme, efisien dan target hasil yang
terarah serta perencanaan jangka panjang yang matang dengan mencanangkan
periode tahun 2015 sebagai era ‘lapas landas’ menuju Bosowa Excellence.
Sejalan dengan kebutuhan pembangunan, dunia usaha dan
perkembangan teknologi, pada awal tahun 1995 PT. Semen Bosowa Maros
melalui pelaksanaan proyek semen dengan tujuan ikut berpartisipasi dalam
pembangunan industri regional dan nasional.
Sebagai bagian dari pengembangan Bosowa Group setelah penelitian
geologi dan izin pemerintahan seperti izin SIPD, Tanah liat, dan batu gamping
yang dikeluarkan pada tanggal 17 Septembar 1994, izin BKMP tanggal 10
Oktober 1994 juga izin AMDAL tanggal 10 Juni 1991maka diputuskanlah
untuk memulai pelaksana proyek semen pada tanggal 03 April 1995.
Momen dari upaya pembangunan proyek semen ini dilakukan peletakkan
batu pertama pada tanggal 15 Juli 1995 oleh Bapak H.Z. Basri Palaguna
(Gubernur TK I propinsi Sulsel) Disaksikan Mentri keuangan RI kala itu Bapak
Mari’e Muhammad.
PT. Semen Bosowa Maros merupakan salah satu pabrik semen swasta
nasional, berlokasi di Desa Baruga, Kec. Bantimurung, Kab Maros Provinsi
Sulsel. Adapun akte pendirian perusahaan diterbitkan di Makassar dengan akte
No. 29 tanggal 25 Januari 1991 oleh Mestariany Habie, SH. Yang mana pada
tanggal ini pula dijadikan sebagai ulang tahun PT. Semen Bosowa Maros.
Adapun areal konsesinya meliputi 1000 HA untuk bahan baku, 60 HA untuk
lokasi perumahan.
Pabrik PT. Semen Bosowa Maros di bangun dengan system Turn Key
Project, dengan kontraktor utama Daewoo Corporation dari korea Selatan,
dimana kontrak kerja samanya ditanda tangani pada tanggal 05 Juli 1996
dengan jangka waktu penyelesaian proyek selama 24 bulan. Adapun consultant
adalah P.E.G.S.A (Prospective Engenering Gestion) dari Switzerland, sedang
pemasok mesin utama dari FULLER Coorporation dari USA & peralatan listrik
disuplai oleh ABB Power dari Switzerland.
Pendanaan pembangunan proyek dibiayai oleh bank sindikasi yang
dipimpin oleh PT. BDN dengan Bank anggota PT. BNI, PT. Bank Exim, PT.
BTN, PT. Bank Duta, PT. Bank Nusa Internasional dan PT. Bank Umum
Tuga.Meskipun dalam perkembangannya beberapa Bank sindikasi telah
dilikuidasi menjadi bank mandiri.
Tanggal 23 Agustus 1998 Semen Bosowa mulai menghasilkan produksi
percobaan, dengan menghasilkan semen namun masih membeli klinker dari PT.
Semen Tonasa dan PT. Semen Cibinong.
Pada tanggal 08 April 1999 Semen Bosowa telah berasil memproduksi
klinker sendiri, dari hasil pembangunan gugusan gamping areal ekspolorasi
Semen Bosowa.
Produksi perdana PT. Semen Bosowa Maros dimulai pada tanggal 12
April 1999, dengan berhasilnya diproduksi semen Portland type-1, dengan
menggiling klinker produksi Semen Bosowa dengan gypsum dan bahan
tambahan lainnya.
Adapun daerah pemasaran Semen Bosowa Maros adalah daerah sulsel
dan propinsi lain di daerah kawasan Indonesia, pemasaran semen diperuntukkan
dari pasar dalam negeri sebesar 60 % dan bila kebutuhan semen dalam negeri
telah terpenuhi, maka 40% dipasarkan untuk export.
2. Produksi
Semen adalah zat yang digunakan merekat batu, bata, batako, maupun bahan
bagunan lainnya. Semen dibuat dari batu kapur (lime stone) dan campuran material lain
seperti lempung (clay) dan pasir (sand) yang dipanaskan sampai 1450°C di dalam sebuah
tungku pemanas (kiln). Hasil pembakaran ini adalah “clinker” yang kemudian
didinginkan menjadi semen yang kita kenal. Hasil akhir proses produksi dikemas dalam
kantong (sak) dengan berat rata-rata 40 kg dan 50 kg. Produk semen yang dihasilkan oleh
PT. Semen Bosowa Maros antara lain :
a) Semen OPC tipe 1 (ordinary porland cement)
Semen OPC tipe 1 adalah semen hidrolis dibuat denganmenggiling clinker
semen, gypsum, dan bahan tambah. KomposisiOPC yaitu clinker ± 89%, gypsum ±
4%, batu kapur ± 5%,pozzoland ± 2%.
Semen jenis ini digunakan untuk bangunan umum dengan kekuatan tekanan
yang tinggi (tidak memerlukan persyaratan khusus) seperti: bangunan bertingkat
tinggi, perumahan, jembatan dan jalan raya, landasan bandar udara, beton pratekan,
bendungan/saluran irigasi, elemen bangunan seperti genteng, hollo, brick/batako,
paving block, buis beton, roster dan lain-lain,
W WORKSHOP DEPT.HEAD
TOOLS KEEPER
D. maintenance
Pengertian dan Tujuan Maintenance
1 Pengertian Maintenance
Maintenance merupakan suatu fungsi dalam suatu industri manufaktur yang sama
pentingnya dengan fungsi-fungsi lain seperti produksi. Hal ini karena apabila kita
mempunyai mesin/peralatan, maka biasanya kita selalu berusaha untuk tetap dapat
mempergunakan mesin/peralatan sehingga kegiatan produksi dapat berjalan lancar. Dalam
usaha untuk dapat menggunakan terus mesin/peralatan agar kontinuitas produksi dapat
terjamin, maka dibutuhkan kegiatan kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang meliputi:
a) Kegiatan pengecekan.
b) Meminyaki (lubrication).
c) Perbaikan/reparasi atas kerusakan-kerusakan yang ada.
d) Penyesuain/penggantian spare part atau komponen.
Dalam usaha mencegah dan berusaha untuk menghilangkan kerusakan yang timbul ketika
proses produksi berjalan, dibutuhkan cara dan metode untuk mengantisipasinya dengan
melakukan kegiatan pemeliharaan mesin/peralatan.
Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga
mesi/peralatan dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang diperlukan
agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang
direncanakan. Jadi dengan adanya kegiatan maintenance maka mesin/peralatan dapat
dipergunakan sesuai dengan rencana dan tidak mengalami kerusakan selama
dipergunakan untuk proses produksi atau sebelum jangka waktu tertentu direncanakan
tercapai.
Hasil yang diharapakan dari kegiatan pemeliharaan mesin/peralatan (equipment
maintenance) merupakan berdasarkan dua hal sebagai berikut:
2 Tujuan maintenance
Maintenance adalah kegiatan pendukung bagi kegiatan komersil, maka seperti kegiatan
lainnya, maintenance harus efektif, efisien dan berbiaya rendah. Dengan adanya kegiatan
maintenance ini, maka mesin/peralatan produksi dapat digunakan sesuai dengan rencana
dan tidak mengalami kerusakan selama jangka waktu tertentu yang telah direncanakan
tercapai.
Beberapa tujuan maintenance yang utama antara lain:
3. Jenis-Jenis Maintenance
2.2.1 Planned Maintenance (Pemeliharaan Terencana)
Planned maintenance (pemeliharaa terencana) adalah pemeliharaan yang terorganisir dan
dilakukan dengan pemikiran ke masa depan, pengendalian dan pencatatan sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Oleh karena itu program maintenance yang
akan dilakukan harus dinamis dan memerlukan pegawasan dan pengendalian secara aktif
dari bagian maintenance melalui informasi dari catatan riwayat mesin/peralatan.
Konsep planned maintenance ditujukan untuk dapat mengatasi masalah yang dihadapi
manajer dengan pelaksanaan kegiatan maintenance. Komunikasi dapat diperbaiki dengan
informasi yang dapat memberi data yang lengkap untuk mengambil keputusan. Adapun
data yang penting dalam kegiatan maintenance antara lain laporan permintaan
pemeliharaan, laporan pemeriksaan, laporan perbaikan, dan lain-lain. Pemeliharaan
terencana (planned maintenance) terdiri dari tiga bentuk pelaksanaan, yaitu:
1. Inspeksi (Inspections)
Kegiatan teknik meliputi kegiatan percobaan atas peralatan yang baru dibeli dan
kegiatan pengembangan komponen atau peralatan yang perlu diganti, serta melakukan
penelitian-penelitian terhadap kemungkinan pengembangan komponen atau peralatan,
juga berusaha mencegah terjadinya kerusakan.
3. Kegiatan Produksi
4. Kegiatan Administrasi
5. Pemeliharaan Bangunan
PENGANTAR
instruksi ini meliputi instalasi, operasi, dan pemeliharaan dari Separator Fuller O-Sepa.
Karena pemahaman tentang konstruksi dan fungsi mesin juga penting, instruksi khusus
didahului oleh bagian yang menjelaskan peralatan dan prinsip-prinsip yang digunakannya.
Separator ini digunakan sebagai komponen dalam suatu sistem dan, tergantung pada
kebutuhan dan keinginan pelanggan, dapat diberikan dalam bentuk yang paling sederhana
sebagai sistem yang agak rumit itu sendiri yang mencakup sejumlah opsi dan perlengkapan
peralatan tambahan. selain itu Separator tersedia dalam sejumlah ukuran. Terlepas dari
pertimbangan ini Separator itu sendiri adalah dari desain dasar yang sama, fungsi dalam cara
yang sama, memiliki hubungan dasar sam dengan elemen lain dalam sistem, dan
membutuhkan pertimbangan yang sama untuk instalasi, operasi, dan pemeliharaan. faktor
inilah yang dengan kesepakatan intruksi ini
Pakan mentah masuk melalui saluran umpan, didispersikan dan diarahkan oleh pelat dispersi
ke piring penyangga dan diarahkan ke ruang pengklasifikasian yang diklasifikasikan ke
dalam produk halus dan partikel kasar.
Partikel halus dibawa oleh penggolongan udara, mengalir ke dalam bilik melalui saluran inlet
udara primer dan saluran masuk udara sekunder, ke dalam pusat penggolongan ruang di mana
mereka dikumpulkan ke dalam saluran keluar produk yang baik. partikel-partikel kasar
dilemparkan ke bilah pemandu oleh gaya sentrifugal di mana mereka lebih lanjut dipisahkan
oleh penggolongan udara dan dibawa ke hopper (peloncat/semacam alat) lebih rendah. Segel
udara mencegah tercampurnya partikel kasar dengan partikel halus. bilah pemandu, bilah
penggerak, dan pelat partisi berfungsi mengarahkan klasifikasi aliran udara dan mengontrol
titik pengklasifikasian. penyetelan titik pengklasifikasian dilakukan dengan menyalurkan
kecepatan rotor.
Bagian-bagian yang rentan terhadap aus tinggi terbuat dari bahan tahan abrasi.
Piring Dispersi Ni Pengecoran Keras
Pelat Penyangga Ni Pengecoran Keras
Bilah Pemandu Pelat Lasan Las
Housing Mesin Utama Lapisan Keramik
Hopper Lebih Rendah Lapisan Material
Saluran Keluar Ubin Keramik
Housing tangkai Ubin Keramik
Kiat Rotor Semprotan Keramik
Pintu inspeksi disediakan di pinggiran ruang pengklasifikasian dan kerucut outlet, juga
penutup lubang masuk dan inspeksi disediakan di lokasi yang sesuai untuk perbaikan dan
pemeliharaan.
PERINGATAN
JANGAN MEMBUKA PORT PEMERIKSAAN SAAT SEPARATOR SEDANG
BEROPERASI. BAGIAN YANG BERGERAK DAPAT MENYEBABKAN CEDERA
PARAH ATAU KEMATIAN
Sebuah sistem pelumasan minyak sirkulasi disuplai untuk melumasi bantalan atas dan bawah
shaft utama, unit terdiri dari pompa oli, motor, pendingin, filter dengan sakelar tekanan
diferensial, pengukur aliran dengan saklar, termometer, pengukur level, pengukur tekanan,
dan bagian lain yang diperlukan. saklar aliran melindungi bantalan dengan mendeteksi aliran
oli ke bantalan. RTD disediakan untuk memonitor suhu bantalan.
INSTALASI
pemasangan Separator udara dibuat sesuai dengan instalasi dan gambar perakitan umum,
instruksi dan informasi lain yang disediakan. termasuk di antaranya adalah pengaturan fisik,
dimensi yang bersangkutan, interkoneksi mekanik dan listrik, peringkat dan kapasitas, dan
karakteristik lain yang diperlukan dalam pemasangan dan pemasangan semua peralatan yang
disediakan. berikut ini dan beberapa rincian terkait yang akan memfasilitasi pemasangan
PERTIMBANGAN PRA-INSTALASI
Selama periode menunggu atau periode penyimpanan sebelum pemasangan, semua item
peralatan yang memiliki permukaan mesin harus disimpan di area yang memiliki proteksi
dari efek kondisi cuaca buruk sampai diperlukannya untuk proses pemasangan. Meskipun
barang-barang ini cukup tercakup untuk pengiriman, bahan pengemasan memiliki masa yang
relatif terbatas dan tidak boleh diandalkan untuk jangka waktu yang lama dalam berbagai
kondisi cuaca. jika O-sepa harus disimpan untuk jangka waktu yang lama, hubungi teknisi
Fuller untuk prosedur penyimpanan terperinci.
PEMASANGAN
Separator harus dipasang dan dirakit pada struktur pendukung. petunjuk ini mengasumsikan
bahwa struktur yang sesuai telah dipasang dan siap untuk menerima komponen Separator.
Pastikan untuk mengikuti instalasi dan gambar perakitan umum dengan hati-hati. Di antara
aspek-aspek penting lainnya yang mereka gambarkan adalah dimensi kritis tertentu - baik
linier dan sudut - menentukan jarak atau posisi relatif yang harus ada di antara komponen
yang berbeda dan yang harus diperiksa saat pemasangan berlangsung. rakitan yang tidak
benar dapat diindikasikan dari pengukuran yang tidak sesuai, dan pemeriksaan akan
memungkinkan koreksi tepat waktu
PERHATIKAN
SEGEL SEMUA SENDI
Separator adalah struktur kedap debu dan, kecuali jika dinyatakan sebaliknya, semua
sambungan harus disegel saat dirakit. pastikan tidak ada yang terlewatkan. karena
pemeteraian terjadi di hampir semua langkah dalam proses perakitan, instruksi ini tidak
terulang.
Karena setiap anggota atau unit yang berotasi ditambahkan ke perakitan, putar dengan tangan
untuk memverifikasi bahwa kebebasan geraknya tidak menjadi terganggu.
Posisikan rangka yang dirakit pada housing utama yang menempatkan 12 mm shims di
bawah setiap kolom. pasang baut dan ulir pada mur tapi, jangan kencangkan. Gunakan baut
pengunci dengan melepaskan pelat shim, setel bagian mesin dari rangka penyangga
penggerak. tingkatkan frame ke dalam 0,5 mm per meter (0,55 "per kaki) dan kencangkan
semua baut dengan aman
PERAKITAN TANGKAI
referensi gambar perakitan tangkai untuk bagian berikutnya.
Tiriskan kiriman minyak dari housing tangkai dengan mencabut steker(penyumbat) di bagian
bawah pelidung.
Pasang rakitan tangkai dengan menurunkannya melalui lubang di rangka penopang
penggerak, pastikan saluran masuk dan saluran keluar minyak diorientasikan dengan benar
sehubungan dengan lubang saluran keluar minyak di saluran keluar.
CATATAN
JANGAN ANGKAT RAKITAN TANGKAI DENGAN TANGKAI. MANFAATKAN
PENGANGKAT LUGS (kayaknya penyumbat) DI BAGIAN ATAS HOUSING
TANGKAI.
Pasang baut pemasangan dan kencangkan dengan aman. pastikan bahwa tangkai tegak lurus
dengan menempatkan tingkat masinis di bagian tangkai mesin pada empat posisi 900 satu
sama lain - lihat gambar 4. Sesuaikan, jika perlu, dengan memanfaatkan baut pengancing
pada kolom penggerak dan shims.
Pusatkan perakitan tangkai dengan mengambil pengukuran radial dari housing tangkai ke
bagian dalam segel udara atas. Ukur di enam lokasi. Keenam pengukuran harus sama
3.175mm - lihat gambar 4. sesuaikan, jika perlu, dengan menggeser rangka penggerak
pendukung dengan memanfaatkan celah di lubang pemasangan. setelah perakitan pusat
tangkai tercapai, periksa kembali tangkai geser seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Setelah perakitan pusat tangkai telah tercapai, pasang batang housing tangkai seperti yang
ditunjukkan. torsi batang secara merata seperti yang ditentukan pada rakitan medan tangkai
dan / atau grafik torsi baut
PERINGATAN
MENANGANI DAN MEMASANG BAGIAN-BAGIAN INI DENGAN SANGAT HATI-
HATI
PERAKITAN ROTOR
Angkat rotor ke atas batang. Cara pengangkatan yang disarankan ditunjukkan dalam fugure 5
Untuk ukuran O-SEPA N-1000 dan lebih kecil, metode pengangkatan rotor berikut juga
dapat digunakan:
"Lepaskan dua baut berjarak 1800 terpisah dari pelat rotor liner. letakkan baut mata dengan
kapasitas pengangkatan yang cukup ke masing-masing lubang baut. (lihat tabel 3 untuk bobot
rotor). jalankan kabel pengangkat dari masing-masing baut mata melalui saluran umpan dari
housing utama. Angkat rotor ke tempatnya di tangkai(batang) O-Sepa "
Hati-hati menginstal kunci tangkai dan menginstal mesin cuci dan kastil mur. kencangkan
mur dengan erat dan pastikan bahwa pusat rotor berada di bahu tangkai di ujung atas. pasang
pasak. putar seluruh rakitan rotor untuk memastikan bahwa itu terputar bebas. jika pengikatan
terjadi antara segel udara atas dan bawah, geser rakitan tangkai sebagai berikut:
PERINGATAN
TANGANI DAN MENGINSTAL DI SITUS BAGIAN DENGAN PERAWATAN BAIK
PERAKITAN DRIVE
Gambar perakitan drive adalah referensi di bagian ini.
Pasang satu setengah dari kopling vertikal pada tangkai O-Sepa dan satu setengah di peredam
kecepatan rendah tangkai/batang, sesuai instruktur pabrikan yang disertakan.
Posisikan dukungan peredam pada rangka penyangga drive atas dan pasang baut dan
kencangkan tangan. posisikan peredam di atas peredam pendukung dan sejajarkan kecepatan
rendah tangkai dengan tangkai O-Sepa ke dalam toleransi yang diizinkan oleh pembuatan
kopling. shim peredam baut dukungan sesuai gambar perakitan dan merakit kopling
kecepatan rendah bersama-sama. melumasi kopling per instruksi pabrikan jika diperlukan.
Bor dan ratakan peredam flensa pendukung di dua tempat seperti yang ditunjukkan pada
gambar perakitan dan drive dalam pin roll. ini akan memastikan relokasi yang tepat dari
seluruh drive harus dihapus dan diinstal ulang
Las memberhetikan penutup di bagian atas peredam pendukung di sudut peredam untuk
menjaga peredam dari pergeseran.
Jangan memasang penutup akses pada peredam pendukung sampai setelah saluran suplai
pelumasan dan saluran RTD telah dipasang.
Akhirnya, pasang kopling motor setengah ke shaft motor, separuh peredam seharusnya sudah
terpasang di pabrik, dan turunkan motor ke housing lentera peredam, berhati-hati untuk
memasukkan kopling motor setengah ke setengah peredam kopling.
Pada peredam dengan pendingin air, pasang pipa air (tidak disediakan). ukuran koneksi
ditunjukkan ke gambar peredam.
Pada reduksi dengan pendingin udara, pasang pendingin di dekat peredam dan pasang pipa
interkoneksi (tidak disediakan) dan pasang mesin pendingin udara. ukuran koneksi dan
karakteristik listrik mesin disertakan dengan informasi peredam.
RENDAH HOPPER
Sesuai gambar perakitan hopper bawah, pasang katup flap ke hopper seperti yang
ditunjukkan. torsi baut per gambar perakitan. periksa orientasi yang benar dari hopper yang
lebih rendah dan posisikan sesuai pada flage bawah dari rumah utama. kencangkan semua
baut.
Untuk menyelesaikan pemasangan, pasang semua palka dan pintu yang belum dirakit
sebelumnya. verifikasi bahwa semua tali temali, alat, dll., telah dikeluarkan dari Separator.
INSTALASI LISTRIK
pilih dan pasang perangkat listrik dan bahan yang sesuai dengan karakteristik dan peringkat
peralatan listrik yang akan digunakan. rujukan lembar data peralatan listrik yang dikeluarkan
secara terpisah untuk informasi ini. pastikan bahwa tegangan pengenal yang ditentukan akan
diterapkan di terminal setiap perangkat di bawah semua kondisi operasi. sentakka semua
mesin di instalasi untuk memverifikasi rotasi yang benar.
PERINGATAN
INSTALASI LISTRIK HARUS SESUAI DENGAN KODE LOKAL MENGGUNAKAN
PRAKTIK KESELAMATAN YANG SECARA UMUM DITERIMA OLEH
PERSONEL KOMPETEN
KOMPONEN LISTRIK
Komponen listrik dari O-Sepa terdiri dari:
Sistem Pelumas
1. Pompa Lumbuh motor
2. saklar filter tekanan differensial
3. saklar aliran
4. tangki pemanas imersi
5. saklar suhu dan mesin kipas - hanya unit pendingin udara
Sheet No. 17
Perakit Tangkai
1. detektor suhu resistansi - bantalan atas dan bawah
Perakit Drive
1. mesin utama - AC atau DC
2. Kontroler - Ac frekuensi variabel atau Dc - SCR Variabel kecepatan
3. Transformator isolasi
4. Peredam - Aliran atau Saklar tekanan
saklar suhu
Saklar filter tekanan diferensial harus disambungkan hanya untuk alarm (alarm tidak
disediakan) dan tujuannya adalah untuk memperingatkan kondisi filter yang kotor.
Aliran dan / atau sakelar tekanan harus saling bertautan dengan motor O-Sepa dan motor
kipas sistem untuk mematikan Separator dan kipas pada kondisi aliran rendah dan
memperingatkan situasi (alarm tidak disediakan).
Kedua bantalan shaft O-Sepa dilengkapi dengan resistan detektor suhu yang harus saling
bertatutan ke monitor atau perekam suhu yang disediakan pelanggan. ini harus saling
mengunci ke alarm atau mematikan O-Sepa pada suhu bantalan tinggi atau terlalu tinggi.
Penggerak kecepatan variabel harus dihubungkan sesuai instruksi dan gambar pabrik.
untuk peringkat semua komponen di atas, rujuk lembar data peralatan listrik yang diterbitkan
secara terpisah.
lihat bagian instruksi operasi dari manual ini untuk titik setel saklar, pengaturan pemanas, dan
titik-titik alarm suhu bantalan.
SISTEM PELUMASAN
Pasang unit pelumasan bersirkulasi dan pipa interkoneksi (tidak disediakan) untuk bantalan
shaft utama sesuai dengan gambar pelumasan pelumasan.
dianjurkan unit pelumas dipasang pada ketinggian yang sama dengan dukungan pelidung
utama atau lebih rendah, tidak pernah lebih tinggi. jangan letakkan sistem pelumas lebih jauh
dari 15 meter dari O-Sepa juga.
Perpipaan kembali harus miring minimal seratus tujuh puluh lima (175) mm per meter (dua
inci per kaki) dan panas yang ditelusuri jika nafas di garis kembali seperti yang ditunjukkan.
Perawatan harus diambil untuk memastikan bahwa koneksi pipa dan sambungan pipa yang
saling terhubung bebas dari kotoran sebelum operasi.
Pada sistem dengan pendinginan air, hubungkan pipa air (tidak disediakan). ukuran koneksi
ditunjukkan pada unit pelumasan. pada sistem dengan pendinginan udara, motor kipas harus
saling bertautan dengan saklar suhu di tangki pelumas untuk menghidupkan kipas dan
mematikan sesuai kebutuhan. peringkat listrik ditunjukkan pada lembar data peralatan listrik
yang dikeluarkan secara terpisah.
PERINGATAN
KUNCI DAYA SEPARATOR DRIVE SEBELUM INSPEKSI
C. Periksa semua sirkuit untuk akurasi dan untuk koneksi yang ketat. Sebelumnya,
menerapkan kekuatan untuk setiap anggota berputar, periksa kebebasan gerak dengan
memutarnya secara manual.
D. Periksa arah putaran motor utama dengan memutarnya motor unit pelumas.
E. Pastikan bahwa semua akses ditutup dan diamankan.
F. Periksa permukaan luar untuk melihat apakah cat sudah rusak. sentuh seperlunya
untuk memberikan perlindungan.
G. Isi dan verifikasi bahwa level oli peredam adalah sesuai spesifikasi pabrik.
H. Isi unit pelumas untuk shaft utama dengan oli seperti yang ditentukan dalam bagian
pemeliharaan manual ini.
I. Menggunakan pemanas imersi, menghangatkan minyak di waduk hingga kira-kira 50
celcius (1200 F)
J. mulai motor pompa pelumas dan amati tingkat minyak dalam tangki. tingkat akan
turun sampai housing tangkai telah diisi ke elevasi pemulangan kembali tertinggi
setelah minyak akan mulai kembali ke tangki oleh gravitasi. putuskan jalur
kembalinya ke tangki untuk mengamati arus balik. jika minyak tidak kembali sebelum
level minyak dalam tangki turun ke tingkat sump saringan, tutup sistem dan tunggu
hingga lima menit. jika minyak tidak kembali setelah lima menit, isi tangki dan mulai
sistem pelumas lagi dan amati kadar minyak. matikan lagi jika minyak jatuh ke
tingkat saringan sebelum minyak kembali ke tnk. ulangi sampai minyak kembali ke
tangki. pada startup awal, tangkai, housing tangkai, dan pemipaan akan menjadi
dingin dan akan menghambat arus balik oli. Oleh karena itu, perawatan harus diambil
untuk tidak melimpahkan housing tangkai. Penelusuran panas dari pemulangan
kembali akan membantu meringankan masalah ini. setelah level oli stabil, tambahkan
susunan minyak ke atas tangki pelumas.
PERINGATAN
LAMA PENGOPERASIAN POMPA DENGAN TINGKAT MINYAK DI BAWAH
SARINGAN BAH DAPAT MERUSAK POMPA.
K. Periksa aliran oli dari unit pelumasan shaft utama dan pengaturan sakelar aliran.
Aliran harus melebihi 3,75 lpm (1 gpm) dan saklar aliran harus diatur untuk 3,75 lpm
(1 gpm) naik.
L. Dengan motor utama terkunci, masukkan O-Sepa dan periksa kebocoran oli di segel
shaft bawah. jika kebocoran ditemukan, lepaskan penutup segel dan periksa
pemasangan segel.
M. Sesuaikan pengaturan RTD ke alarm pada 80 Celcius (175 F) dan matikan Separator
pada 88 Celcius (190 F).
N. Karena bagian yang berputar seimbang di pabrik, Separator dapat dioperasikan
dengan lancar jika telah dipasang dengan benar.
O. Periksa rotasi bebas dengan memutar pisau secara manual.
URUTAN MEMULAI
1. Segera sebelum memulai, verifikasi bahwa semua akses ditutup dan bahwa penjaga
keamanan dari mesin penggerak sudah terpasang.
2. memulai konveyor yang disediakan di bagian pembuangan produk dari kolektor debu
dan siklon (hanya jika apllicable).
3. Mulai kolektor debu dan kipas kolektor debu pada saat sistem pelumas O-Sepa harus
dimulai. Periksa aliran minyak.
4. Mulai kipas daur ulang (Hanya jika berlaku)
5. Mulai O-Sepa dan biarkan berjalan selama lima menit sebelum melanjutkan.
6. Setelah lima menit, mulai konveyor dari lift ember ke ceruk O-Sepa.
7. Mulai lift ember pembuangan pabrik.
8. Mulai penggilingan.
9. Mulai pengumpan pabrik. Mulai menyimpulkan.
PERINGATAN
JANGAN BUKA SEPARATOR SELAGI ROTOR SEDANG BERJALAN
TINDAKAN LAINNYA
1. Perawatan harus dilakukan untuk mencegah air masuk ke dalam aliran udara dingin
O-Sepa. Infiltrasi air dapat menyebabkan kekeringan, penurunan tekanan dan / atau
arus udara turbulen di O-Sepa
2. Sistem O-Sepa harus diperiksa secara teratur untuk akumulasi debu. penurunan
tekanan dapat ditingkatkan, dengan penurunan yang dihasilkan dalam aliran
klasifikasi udara, jika akumulasi debu berlebihan.
3. Jangan buka seperator saat sedang beroperasi.
BAHAYA
JANGAN BUKA SEPARATOR SELAGI ROTOR SEDANG BEROPERASI
PERINGATAN
JANGAN MEMERIKSA SISTEM UNTUK AKUN AKUMULASI SAAT SISTEM
DAN O-SEPA DALAM PENGOPERASIAN
LUBRIKASI
Untuk kenyamanan dan untuk menghindari kelalaian, daftar periksa yang mengidentifikasi
semua titik pelumasan dan pelumas yang akan digunakan harus disiapkan oleh pengguna
untuk semua peralatan yang merupakan atau aksesori untuk Separator. daftar juga harus
mencakup prosedur atau urutan khusus yang harus diikuti. ikuti rekomendasi dari produsen
dan pengalaman yang diperoleh dengan sistem di lingkungannya sendiri. penambahan dan
modifikasi mungkin diperlukan agar sesuai dengan isntasi yang diberikan. Hindari pelumas
yang berlebihan.
ITEM PELUMASAN
Circulating lubrication system Turbine or circulation oil 800 SSU @38 Celcius
Peredam Lihat instruksi pabrik yang termasuk dalam
manual ini
INSPEKSI
Titik kunci dari maintanance yang baik adalah program inspeksi rutin. Pada dua halaman
berikut, daftar periksa dapat ditemukan untuk inspirasi harian (selama operasi) dan
pemeriksaan rutin (selama shut down)
DAFTAR PEMERIKSAAN INSPEKSI HARIAN (SELAMA OPERASI)
ITEM INSPEKSI
ITEM INSPEKSI
PERINGATAN
JANGAN BUKA SEPARATOR SELAGI ROTOR SEDANG BEROPERASI
PEMELIHARAAN
Maintanance, termasuk pelumasan aksesori sistem yang berbeda, harus dilakukan sesuai
dengan instruksi dan rekomendasi dari masing-masing produsen. jika mereka dilengkapi oleh
Fuller, informasi tersebut disediakan secara terpisah, baik sebagai suplemen untuk manual ini
atau sebagai bagian dari materi instruksi lainnya.
PERINGATAN
PUTUSKAN DAYA DAN KUNCI SEMUA PERALATAN SEBELUM MEMPROSES
3. Tiriskan semua pelumas dari rakitan shaft dengan melepas penyumbat di bagian
bawah housing bantalan bawah
4. Putuskan saluran pelumas dan saluran RTD
5. Pindahkan penutup akses pada dukungan peredam dan bongkar kopling per instruksi
pabrikan
6. Lepaskan baut yang mengamankan dukungan peredam ke pelat pemasangan
7. Lepaskan motor / peredam / dukungan peredam sebagai satu unit.
8. Dukung rotor
9. Lepaskan pin cotter dan mur yang menahan rotor ke shaft, bersama dengan kunci
shaft. jika kesulitan yang ditemukan menghapus kunci shaft, sepotong bar dapat dilas
ke kunci untuk membantu menghilangkan.
PERINGATAN
JANGAN MENGANGKAT SHAFTDENGAN MEMANFAATKAN DENGAN
MEMBAWA SHAFT KEATAS HOUSING SHAFT
PERINGATAN
TANGANI DAN MENGINSTAL PARTS INI DENGAN SANGAT BAIK
9. Pindahkan pendukung rotor. putar rotor dengan tangan untuk memeriksa pengikat.
10. Memasang segel pengaman housing di bagian atas saluran keluar. torsi semua baut.
11. Dengan hati-hati letakkan rakitan dukungan motor / peredam / peredam.
12. Pasang baut erat-erat
13. Sejajarkan shaft menggunakan lubang pin roll, drive di pin roll baru dan torsi baut.
14. Pasang kembali kopling sesuai dengan instruksi pabrikan
15. hubungkan kembali jalur pelumasan dan saluran RTD
16. ganti penutup akses
17. isi unit lubrikasi dengan pelumas yang tepat. pastikan steker pembuangan di rumah
shaft telah diganti
18. hubungkan kembali catu daya motor
19. lepaskan lock-out pada peralatan bantu.
Penting : ketika menarik rotor dari shaft, pasang shims di celah di 4 lokasi untuk mengindari
ikut tertariknya shaft. Hal ini dpat merusak segel jika tdk dilakukan. Lepaskan shims ketika
rotor sudah ditempatnya.
II. MENGGANTI SEGEL DENGAN MELEPAS RAKITAN SHAFT
A. Rendahkan Rotor ke Lower Hopper O-Sepa. Lihat bobot di tabel 3
B. Putuskan semua pipa dan kabel dari rakitan shaft
C. Matchmark dan bongkar radial pedukung housing shaft
D. Lepaskan motor/peredam/pedukung sebagai satu unit jika memungkinkan. Lihat
bobot di tabel 3 ( bobot berat diberikan dalam kilogram). Verifikasi lokasi paku untuk
perakitas kembali
E. Angkat rakitan shaft dari O-Sepa. Lihat bobot berat di tabel 3. Jangan mengankat
dengan shaft. Angkat housing shaftnya – Penting.
F. Ketika menggantung rakitan shaft secara vertical. Ikuti instruksi sebelumnya 1C
melalui 1L
G. Merakit kambali menggunakan dowel untuk merelokasi housing shft dan drive.