Anda di halaman 1dari 35

A.

Sejarah perusahaan
1. Data singkat perusahaan :

PT. SEMEN BOSOWA (BONE, SOPPENG, WAJO) dengan data sebagai


berikut:
a. Nama, alamat perusahaan dan bidang perusahaan

Nama Perusahaan : PT. Semen Bosowa Maros


Alamat Kantor : Jl. Urip Sumaharjo
P.O.BOX 27773 Makassar
Sulsel-Indonesia
Telp. 0411-444444 (Hunting)
Fax. 0411-447744
Alamat Pabrik : Desa Baruga Kec. Bantimurung
Kab.Maros, Sulsel, Indonesia.
Telp. 0411-372372
Fax. 0411-372233
Bidang Usaha : Industri Semen Portland
Kapasitas Produksi :1.800.000 Ton/TahunAtau 5.500
Ton/Hari.
b. Luas Areal

Batu Gamping : 750 HA


Tahan Lempung : 250 Ha
Pabrik : 60 Ha
Perumahan : 40 Ha
Jalan Akses : 10 HA
Total : 1.110 H

c. Akte perijinan/rekomendasi
1) Akte
Pendirian
Notaris Mestariany Habie, SH
Nomor : 29
Tanggal 25 Januari 1991
Pengesahan Menteri
Kehakiman RI
Nomor : C.2-4406 HT
01.01.TH 1995
2) Perizinan

SIPD
Tanah liat

No.KPTS-446/IX/94
Tanggal 1 September 1994
Batu gamping

No.KPTS-447/IX/94
Tanggal 17 Septembar 1994

BKPM
No. 650/1/PMDN/1994
Tanggal 10 Oktober 1994
No : 20/III/PMDN/1996
Tanggal 09 Mei 1996

AMDAL
No : 67670.1/3018/BKLH
Tanggal 10 Juni 1991
No. 660.1/2742/BLH
Tanggal 20 Juni 1995

Kelompok usaha Bosowa berawal dari dirikannya sebelum perusahaan


yang bergerak dalam usaha jasa perdagangan, CV Moneter, pada tanggal 22
Februari 1973 di Makassar, Sulawesi Selatan. Nama “Bosowa” berasal dari
akronim Bone, Sopeng dan Wajo, tiga kerajaan di tanah Bugis Selatan, Soppeng
di daratan tinggi Sulawesi Selatan dan Wajo di sekitar danau Tempe.
3) PENDIRI:
Bosowa Corporation didirikan oleh H.M. Aksa Mahmud, dengan
semangat muda dan dorongan energinya yang pada tahun 1970an melandasi
arah perusahaan untuk berkembang menjadi kelompok usaha terbesar yang
berasal dari kawasan Indonesia timur.Didasari oleh jiwa kelautan dan kekuatan
suku Bugis-yang mengurangi laut sampai Madagaskar dan Australia dengan
kapal Phinisi-Bosowa ditakdirkan untuk maju dan tumbuh menjadi besar.

4) PENERUS
Pucuk pimpinan dialihkan kepada H.Erwin Aksa pada tahun 2006.
Sebagai CEO dengan latar belakang pendidikan ekonomi dari Universitas
Pittsburgh, Amerika Serikat, Bosowa Corporation mengalami perubahan
signifikan dengan menekankan profesionalisme, efisien dan target hasil yang
terarah serta perencanaan jangka panjang yang matang dengan mencanangkan
periode tahun 2015 sebagai era ‘lapas landas’ menuju Bosowa Excellence.
Sejalan dengan kebutuhan pembangunan, dunia usaha dan
perkembangan teknologi, pada awal tahun 1995 PT. Semen Bosowa Maros
melalui pelaksanaan proyek semen dengan tujuan ikut berpartisipasi dalam
pembangunan industri regional dan nasional.
Sebagai bagian dari pengembangan Bosowa Group setelah penelitian
geologi dan izin pemerintahan seperti izin SIPD, Tanah liat, dan batu gamping
yang dikeluarkan pada tanggal 17 Septembar 1994, izin BKMP tanggal 10
Oktober 1994 juga izin AMDAL tanggal 10 Juni 1991maka diputuskanlah
untuk memulai pelaksana proyek semen pada tanggal 03 April 1995.
Momen dari upaya pembangunan proyek semen ini dilakukan peletakkan
batu pertama pada tanggal 15 Juli 1995 oleh Bapak H.Z. Basri Palaguna
(Gubernur TK I propinsi Sulsel) Disaksikan Mentri keuangan RI kala itu Bapak
Mari’e Muhammad.
PT. Semen Bosowa Maros merupakan salah satu pabrik semen swasta
nasional, berlokasi di Desa Baruga, Kec. Bantimurung, Kab Maros Provinsi
Sulsel. Adapun akte pendirian perusahaan diterbitkan di Makassar dengan akte
No. 29 tanggal 25 Januari 1991 oleh Mestariany Habie, SH. Yang mana pada
tanggal ini pula dijadikan sebagai ulang tahun PT. Semen Bosowa Maros.
Adapun areal konsesinya meliputi 1000 HA untuk bahan baku, 60 HA untuk
lokasi perumahan.
Pabrik PT. Semen Bosowa Maros di bangun dengan system Turn Key
Project, dengan kontraktor utama Daewoo Corporation dari korea Selatan,
dimana kontrak kerja samanya ditanda tangani pada tanggal 05 Juli 1996
dengan jangka waktu penyelesaian proyek selama 24 bulan. Adapun consultant
adalah P.E.G.S.A (Prospective Engenering Gestion) dari Switzerland, sedang
pemasok mesin utama dari FULLER Coorporation dari USA & peralatan listrik
disuplai oleh ABB Power dari Switzerland.
Pendanaan pembangunan proyek dibiayai oleh bank sindikasi yang
dipimpin oleh PT. BDN dengan Bank anggota PT. BNI, PT. Bank Exim, PT.
BTN, PT. Bank Duta, PT. Bank Nusa Internasional dan PT. Bank Umum
Tuga.Meskipun dalam perkembangannya beberapa Bank sindikasi telah
dilikuidasi menjadi bank mandiri.
Tanggal 23 Agustus 1998 Semen Bosowa mulai menghasilkan produksi
percobaan, dengan menghasilkan semen namun masih membeli klinker dari PT.
Semen Tonasa dan PT. Semen Cibinong.
Pada tanggal 08 April 1999 Semen Bosowa telah berasil memproduksi
klinker sendiri, dari hasil pembangunan gugusan gamping areal ekspolorasi
Semen Bosowa.
Produksi perdana PT. Semen Bosowa Maros dimulai pada tanggal 12
April 1999, dengan berhasilnya diproduksi semen Portland type-1, dengan
menggiling klinker produksi Semen Bosowa dengan gypsum dan bahan
tambahan lainnya.
Adapun daerah pemasaran Semen Bosowa Maros adalah daerah sulsel
dan propinsi lain di daerah kawasan Indonesia, pemasaran semen diperuntukkan
dari pasar dalam negeri sebesar 60 % dan bila kebutuhan semen dalam negeri
telah terpenuhi, maka 40% dipasarkan untuk export.

5) Visi, misi, strategi, & filosofi


Adapun visi, misi, strategi, & filosofi PT, Semen Bosowa Maros, Yaitu :
(a) Visi
Menjadi “TOP” 5 perilaku utama ekonomi nasional yang berbasis dari wilayah
Indonesia timur tahun 2015.
(b) Misi
Menjadi berkat bagi masyarakat nasional dengan semangat kepeloporan
ekonomi Indonesia timur.
(c) Strategi
Terfokus pada pengembangan usaha yang mengoptimalisasikan ‘core
competence’.Pemantapan pasar wilayah Indonesia timur, dan distribusi yang
dekat dengan pasar.Pengembangan industri menufaktur dan infrastruktur untuk
mendukung usaha perdagangan.Memberikan keunggulan teknologi informasi
dan manufaktur yang ramah lingkungan.
(d) Filosofi
Bekerja Keras, artinya secara efisien dan efektif, bekerja dengan penuh
tanggung jawab, inovasi, kreatif, mandiri serta beorietasi pada kualitas kerja
yang prima.
Belajar terus, artinya selalu meningkatkan pengetahuan,keterampilan dan
wawasannya. Sadar akan tuntunan profesionalisme, tanggap akan perubahan
serta mampu menyusaikan dari terdapat perubahan.
Berdoa, artinya selalu memohon perlindungan dan berkah dari Allah,
Tuhan YME, selalu mensyukuri nikmat-Nya, bekerja diyakini sebagai ibadah,
selalu optimis melihat persaingan hidup karena yakni rahmat Allah ada di mana-
mana.

(e) Aktivitas (cemen plant)


Pabrik semen PT. Semen Bosowa Marosdengan kapasitas produksi 5500
Ton/Hari atau 1,800.000 Ton/ Tahun di buat dengan rancangan satu alur (one stream
Line) guna memudahkan pengoperasian, pemeliharaan, transportasi. Selanjutnya
pabrik ini telah menggunakan teknologi terkini seperti konsepmonitoring dan
pengontrolan proses pengolahan semen dilakukan dengan sentralisasi dalam satu
ruangan khusus yang di sebut CCR (Central Control Room).\
Pabrik ini dilengkapi dengan elektrostatik filter presipitator dan bag filters
yang menjamin tingkat penyerapan debu hingga 50 Mg/NM3.Dengan demikian
masalah lingkungan sangat di perhatikan, sebab pabrik didesaign untuk tidak
mengeluarkan debu yang berlebihan.Dimana bila dibandingkan dengan standar
terakhir yang direkomendasikan oleh Pemerintah Indonesia yaitu 80 Mg/NM3.
(f) Fasilitas utama
Dua tahapan system gyratory crushing untuk limestone, dengan kapasitas 100T/Jam
Pemisahan crusher dari aditive coal dan gypsum.
 System chevron stock piling.
Satu raw mill vertical berkapasitas 300 T/jam, untuk penggilingan bahan
baku dan homogenisasi menjadi material yang sangat halus (berbentuk tepung)
diraw mill material tidak hanya mengalami proses penggilingan namun juga
mengalami proses pengeringan.
Single controller flow silo menggambarkan kombinasi antara blending
dan gudang, 2 fungsi dalam 1 konsep.
Rotary kiln terdiri atas 2 bagian, 5 tingkatpreheater, callciner string dan
controlled flow grate cooler.
Pemanfaatan max gas panas kiln dan cooler untuk rawmaterial dan
pengeringan batu bara dengan demikian menjadikan nilai pemakaian energi
panas yang ekonomis.Penempatan gas analyzer dan monitor nox pada system
kiln untuk mengontrol proses dan lingkungan.
Electrostaticprecipitator untuk raw mill dan system penggilingan cement
dan bag filter untuk penggilingan batu bara dan peralatan kecil lainnya.
Clinker silo dengan diameter 40 meter dan tinggi 65 meter mampu
menampung 75.000 ton klinker, di desain dengan kapasitas pengeluaran klinker
2x300 TPH kedalam truck.
Pengadaan silo khusus untuk kliner yang tidak terbakar mencegah
tercampurnya cleaner yang berkualitas bagus kedalam silo utama.
Cement mill berkapasitas 275 ton/jam yang digerakkan dengan motor
tanpa gir (gearless motor)berdiamer 5,2 m, panjang 16,5 m dan berat 165 ton, di
pasang dengan system gearless main drive dan hydrostatic slide shoe bearing,
pada proses penggilingan semen.Cement silo di desain dengan kapasitas
pengeluaran semen curah 4x1 ton perjam, dengan kapasitas 4x7.000 T.
(1) Sistem komputerisasi pengiriman clinker dan cement.
Fasilitas pembuatan kantong semen dengan panduan kertas/plastic
kantong semen dilapisi pada bagian luar untuk menghindari kerusakan selama
pengangkatan dan penyimpanan.
(2) System pengawasan dan control proses secara terpusat.
Tenaga listrik yang digunakan sebesar 30 MVA diambil dari PLN,
sedangkan untuk pembakaran pada kiln digunakan sulfur rendah.

2. Produksi
Semen adalah zat yang digunakan merekat batu, bata, batako, maupun bahan
bagunan lainnya. Semen dibuat dari batu kapur (lime stone) dan campuran material lain
seperti lempung (clay) dan pasir (sand) yang dipanaskan sampai 1450°C di dalam sebuah
tungku pemanas (kiln). Hasil pembakaran ini adalah “clinker” yang kemudian
didinginkan menjadi semen yang kita kenal. Hasil akhir proses produksi dikemas dalam
kantong (sak) dengan berat rata-rata 40 kg dan 50 kg. Produk semen yang dihasilkan oleh
PT. Semen Bosowa Maros antara lain :
a) Semen OPC tipe 1 (ordinary porland cement)
Semen OPC tipe 1 adalah semen hidrolis dibuat denganmenggiling clinker
semen, gypsum, dan bahan tambah. KomposisiOPC yaitu clinker ± 89%, gypsum ±
4%, batu kapur ± 5%,pozzoland ± 2%.
Semen jenis ini digunakan untuk bangunan umum dengan kekuatan tekanan
yang tinggi (tidak memerlukan persyaratan khusus) seperti: bangunan bertingkat
tinggi, perumahan, jembatan dan jalan raya, landasan bandar udara, beton pratekan,
bendungan/saluran irigasi, elemen bangunan seperti genteng, hollo, brick/batako,
paving block, buis beton, roster dan lain-lain,

b) Semen PCC (portland composite cement)


Semen PCC adalah bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama terak
semen portland dan gypsum dengan satu atau lebih bahan anorganik, atau hasil
pencampuran bubuk semen portland dengan bubuk bahan organik lain. Komposisi
semen PCC adalah clinker ± 79%, gypsum ± 4%, batu kapur ± 5%, pozzoland ± 12%.
Kegunaannya semen jenis ini diperuntukkan untuk konstruksi beton umum,
pasangan batu bara, plesteran dan acian, selokan, jalan, pagar dinding, pembuatan
elemen bangunan khusus seperti beton pracetak, beton pratekan, panel beton, bata
beton (plaving block) dan sebagainnya.
B. Organisasi perusahaan
1. Struktur organisasi perusahaan
Struktur organisasi suatu perusahaan di buat dengan maksud agar tujuan
perusahaan dapat tercapai dengan baik,karena sangat berperan dalam pembagian tugas
dan tanggung jawab pada setiap karyawan yang bekerja didalamnya dan setiap karyawan
dapat menyadari dan melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik. Struktur
organiasi cukup memegang peranan penting karena dengan adanya struktur organisasi
yang baik maka setiap departemen akan mengetahui setiap tanggung jawab dan para
pelaku organisasi dapat mengetahui siapa bawahannya dan kepada siapa dia harus
bertanggung jawab. Struktur organisasi juga dimaksud sebagai alat kontrol dan bahkan
diharapkan struktur organisasi dapat membawa pada persatuan dan dinamika suatu
perusahaan,dengan kata lain bahwa struktur organisasi inilah yang mempersatukan fungsi
yang ada dalam lingkungan tersebut.

STRUKTUR ORGANISASI WORKSHOP DEPARTAMENT

PT.SEMEN BOSOWA MAROS

W WORKSHOP DEPT.HEAD

TOOLS KEEPER

MACHINING SPV FABRICATING SPV WELDING SPV

MACHINING FABRICATING WELDING


TEAM LEADER TEAM LEADER TEAM LEADER

MACHINING FABRICATING WELDING


TEAM TEAM TEAM
C. Lokasi perusahaan

Lokasi perusahaan PT.Semen Bosowa Maros yaitu berasal di Desa Baruga,


Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.

D. maintenance
Pengertian dan Tujuan Maintenance
1 Pengertian Maintenance
Maintenance merupakan suatu fungsi dalam suatu industri manufaktur yang sama
pentingnya dengan fungsi-fungsi lain seperti produksi. Hal ini karena apabila kita
mempunyai mesin/peralatan, maka biasanya kita selalu berusaha untuk tetap dapat
mempergunakan mesin/peralatan sehingga kegiatan produksi dapat berjalan lancar. Dalam
usaha untuk dapat menggunakan terus mesin/peralatan agar kontinuitas produksi dapat
terjamin, maka dibutuhkan kegiatan kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang meliputi:

a) Kegiatan pengecekan.
b) Meminyaki (lubrication).
c) Perbaikan/reparasi atas kerusakan-kerusakan yang ada.
d) Penyesuain/penggantian spare part atau komponen.

Ada dua jenis penurunan kemampuan mesin/peralatan yaitu :

a. Natural Deterioration yaitu menurunnya kinerja mesin/peralatan secara alami akibat


terjadi pemburukan/keausan pada fisik mesin/peralatan selama waktu pemakaian
walaupun penggunaan secara benar.
b. Accelerated Deterioration yaitu menurunnya kinerja mesin/peralatan akibat
kesalahan manusia (human error) sehingga dapat mempercepat keausan
mesin/peralatan karena mengakibatkan tindakan dan perlakuan yang tidak seharusnya
dilakukan terhadap mesin/peralatan.

Dalam usaha mencegah dan berusaha untuk menghilangkan kerusakan yang timbul ketika
proses produksi berjalan, dibutuhkan cara dan metode untuk mengantisipasinya dengan
melakukan kegiatan pemeliharaan mesin/peralatan.
Pemeliharaan (maintenance) adalah kegiatan untuk memelihara atau menjaga
mesi/peralatan dan mengadakan perbaikan atau penyesuaian/penggantian yang diperlukan
agar terdapat suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang
direncanakan. Jadi dengan adanya kegiatan maintenance maka mesin/peralatan dapat
dipergunakan sesuai dengan rencana dan tidak mengalami kerusakan selama
dipergunakan untuk proses produksi atau sebelum jangka waktu tertentu direncanakan
tercapai.
Hasil yang diharapakan dari kegiatan pemeliharaan mesin/peralatan (equipment
maintenance) merupakan berdasarkan dua hal sebagai berikut:

1. Condition maintenance yaitu mempertahankan kondisi mesin/peralatan agar


berfungsi dengan baik sehingga komponen-komponen yang terdapat dalam mesin
juga berfungsi dengan umur ekonomisnya.
2. Replecement maintenance yaitu melakukan tindakan perbaikan dan penggantian
komponen mesin tepat pada waktunya sesuai dengan jadwal yang telah
diencanakan sebelum kerusakan terjadi.

2 Tujuan maintenance
Maintenance adalah kegiatan pendukung bagi kegiatan komersil, maka seperti kegiatan
lainnya, maintenance harus efektif, efisien dan berbiaya rendah. Dengan adanya kegiatan
maintenance ini, maka mesin/peralatan produksi dapat digunakan sesuai dengan rencana
dan tidak mengalami kerusakan selama jangka waktu tertentu yang telah direncanakan
tercapai.
Beberapa tujuan maintenance yang utama antara lain:

1. Kemampuan berproduksi dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana


produksi.
2. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang dibutuhkan
oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi yang tidak terganggu.
3. Untuk membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan yang diluar
batas dan menjaga modal yang diinvestasikan dalam perusahaan selama waktu
yang ditentukan sesuai dengan kebijakan perusahaan mengenai investasi tersebut.
4. Untuk mencapai tingkat biaya maintenance secara efektif dan efisien
keseluruhannya.
5. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.
6. Memaksimumkan ketersedian semua peralatan sistem produksi (mengurangi
downtime).
7. Untuk memperpanjang umur/masa pakai dari mesin/peralatan.

3. Jenis-Jenis Maintenance
2.2.1 Planned Maintenance (Pemeliharaan Terencana)
Planned maintenance (pemeliharaa terencana) adalah pemeliharaan yang terorganisir dan
dilakukan dengan pemikiran ke masa depan, pengendalian dan pencatatan sesuai dengan
rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Oleh karena itu program maintenance yang
akan dilakukan harus dinamis dan memerlukan pegawasan dan pengendalian secara aktif
dari bagian maintenance melalui informasi dari catatan riwayat mesin/peralatan.
Konsep planned maintenance ditujukan untuk dapat mengatasi masalah yang dihadapi
manajer dengan pelaksanaan kegiatan maintenance. Komunikasi dapat diperbaiki dengan
informasi yang dapat memberi data yang lengkap untuk mengambil keputusan. Adapun
data yang penting dalam kegiatan maintenance antara lain laporan permintaan
pemeliharaan, laporan pemeriksaan, laporan perbaikan, dan lain-lain. Pemeliharaan
terencana (planned maintenance) terdiri dari tiga bentuk pelaksanaan, yaitu:

a. Preventive maintenance (pemeliharaan pencegahan)

Preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan


untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menemukan
kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami
kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi.
Dengan demikian semua fasilitas produksi yang diberikan preventive maintenance
akan terjamin kelancarannya dan selalu diusahakan dalam kondis atau keadaan yang
siap dipergunakan untuk setiap operasi atau proses produksi pada setiap saat.
Sehingga dapatlah dimungkinkan pembuatan suatu rencana dan jadwal pemeliharaan
dan perawatan yang sangat cermat dan rencana produksi yang lebih tepat.

b. Corrective maintenance (Pemeliharaan Perbaikan )

Corrective maintenance adalah suatu kegiatan maintenance yang dilakukan setelah


terjadinya kerusakan atau kelalaian pada mesin/peralatan sehingga tidak dapat
berfungsi dengan baik.
c. Predictive maintenance

Predictive maintenance adalah tindakan-tindakan maintenance yang dilakukan pada


tanggal yang ditetapkan berdasarkan prediksi hasil analisa dan evaluasi data operasi
yang diambil untuk melakukan predictive maintenance itu dapat berupa data getaran,
temperature, vibrasi, flow rate, dan lain-lainnya. Perencanaan predictive maintenance
dapat dilakukan berdasarkan data dari operator di lapangan yang diajukan melalui
work order ke departemen maintenance untuk dilakuakan tindakan tepat sehingga
tidak akan merugikan perusahaan.

4. Unplanned Maintenance (Pemeliharaan Tak Terencana)


Unplanned maintenance biasanya berupa breakdown/emergency maintenance.
Breakdown/emergency maintenance (pemeliharaan darurat) adalah tindakan maintenance
yang tidak dilakukan pada mesin peralatan yang masih dapat beroperasi, sampai
mesin/peralatan tersebut rusak dan tidak dapat berfungsi lagi. Melalui bentuk pelaksanaan
pemeliharaan tak terencana ini, diharapkan penerapan pemeliharaan tersebut akan dapat
memperpanjang umur dari mesin/peralatan, dan dapat memperkecil frekuensi kerusakan.

5. Autonomous Maintenance (Pemeliharaan Mandiri)


Autonomous maintenance atau pemeliharaan mandiri merupakan suatu kegiatan untuk
dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi mesin/peralatan melalui kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan oleh operator untuk memelihara mesin/peralatan yang mereka tangani
sendiri. Prinsip-prinsi yang terdapat pada lima S, merupakan prinsip yang mendasari
kegiatan autonomous maintenance yaitu :

a. Seiri (clearing up): Menyingkirkan benda-benda yang tidak diperlukan.

b. Seiton (organazing): Menempatkan benda-benda yang diperlukan dengan rapi.

c. Seiso (cleaning): Membersikan peralatan dan tempat kerja.

d. Seikatsu(standarizing): Membuat standar kebersihan, pelumasan dan inspeksi.

e. Shitsuke (training and discipline): Meningkatkan skill dan moral.


Autonomous maintenance diimplementasikan melalui 7 langkah yang akan membangun
keahlian yang dibutuhkan operator agar mereka mengetahui tindakan apa yang harus
dilakukan.
Tujuh langkah kegiatan yang terdapat dalam autonomous maintenance adalah :

1. Membersihkan dan memeriksa (clean and inspect).

2. Membuat standar pembersihan dan pelumasan.

3. Menghilangkan sumber masalah dan area yang tidak terjangkau (eliminete


problem and anaccesible area).

4. Melaksanakan pemeliharaan mandiri (conduct autonomous maintenance).

5. Melaksanakan pemeliharaan menyeluruh (conduct general inspection).

6. Pemeliharaan mandiri secara penuh (fully autonomous maintenance).

7. Pengorganisasian dan kerapian (organization and tidines).

6. Tugas dan Pelaksanaan Kegiatan Maintenance


Semua tugas-tugas atau kegiatan dari pada maintenance dapat digolongkan ke dalam salah
satu dari lima tugas pokok yang berikut:

1. Inspeksi (Inspections)

Kegiatan inpeksi meliputi kegiatan pengecekan dan pemeriksaan secara berkalas


(routine schedule check) terhadap mesin/peralatan sesuai dengan rencana yang
bertujuan untuk mengetahui apakah perusahaan selalu mempunyai fasilitas
mesin/peralatan yang baik untuk menjamin kelancaran proses produksi.

2. Kegiatan Teknik (Engineering)

Kegiatan teknik meliputi kegiatan percobaan atas peralatan yang baru dibeli dan
kegiatan pengembangan komponen atau peralatan yang perlu diganti, serta melakukan
penelitian-penelitian terhadap kemungkinan pengembangan komponen atau peralatan,
juga berusaha mencegah terjadinya kerusakan.
3. Kegiatan Produksi

Kegiatan produksi merupakan kegiatan pemeliharaan yang sebenarnya yaitu dengan


memperbaiki seluruh mesin/peralatan produksi.

4. Kegiatan Administrasi

Kegiatan administrasi merupakan kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan-


pencatatan mengenai biaya-biaya yang terjadi dalam melakukan kegiatan
pemeliharaan, penyusunan planning dan schedulling, yaitu rencana kapan kegitan
suatu mesin/peralatan tersebut harus diperiksa, diservice dan diperbaiki.

5. Pemeliharaan Bangunan

Kegiatan pemeliharaan bangunan merupakan kegiatan yang tidak termasuk dalam


kegiatan teknik dan produksi dari bagian maintenance.

E. Maintenance yang ada di perusahaan


Di setiap perusahaan besar maintenance sangat dibutuhkan, bahkan
anggarannya untuk disediakan untuk setiap tahunnya. Termasuk PT. semen bosowa
itu sendiri telah mempersiapkan maintenance untuk kelancaran produksi dan
menperkecil dampak kekurasakan dan menjaga performa mesin agar tetap optimal.
Pemeliharaan adalah Suatu bentuk tindakan yang dilakukan dengan sadar untuk
menjaga agar suatu peralatan selalu dalam keadaan siap pakai atau tindakan melakukan
perbaikan sampai pada kondisi peralatan tersebut dapat bekerja kembali sesuai fungsinya.
Secara garis besar pemeliharaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : pemeliharaan
terencana dan pemeliharaan tak terencana.
pemeliharaan adalah mutlak dilaksanakan pada setiap peralatan atau mesin sesuai
dengan aturan yang ada pada manual book peralatan tersebut. Maka dari itu disetiap
perusahaan perlu menerapkan berbagai jenis pemeliharaan.

PENGANTAR
instruksi ini meliputi instalasi, operasi, dan pemeliharaan dari Separator Fuller O-Sepa.
Karena pemahaman tentang konstruksi dan fungsi mesin juga penting, instruksi khusus
didahului oleh bagian yang menjelaskan peralatan dan prinsip-prinsip yang digunakannya.
Separator ini digunakan sebagai komponen dalam suatu sistem dan, tergantung pada
kebutuhan dan keinginan pelanggan, dapat diberikan dalam bentuk yang paling sederhana
sebagai sistem yang agak rumit itu sendiri yang mencakup sejumlah opsi dan perlengkapan
peralatan tambahan. selain itu Separator tersedia dalam sejumlah ukuran. Terlepas dari
pertimbangan ini Separator itu sendiri adalah dari desain dasar yang sama, fungsi dalam cara
yang sama, memiliki hubungan dasar sam dengan elemen lain dalam sistem, dan
membutuhkan pertimbangan yang sama untuk instalasi, operasi, dan pemeliharaan. faktor
inilah yang dengan kesepakatan intruksi ini

PENERIMAAN DAN PENYIMPANAN


Sebelum dan sesudah pemeriksaan, cari kerusakan yang mungkin terjadi saat transit. periksa
kekurangan dengan membandingkan setiap item yang diterima dengan yang terdaftar di
manifes pengiriman. jika kerusakan atau kekurangan dicatat, beri tahu operator dalam waktu
15 hari sejak penerimaan dan mintalah laporan inspeksi. amke klaim yang tepat dengan
pengangkut dan bagian penggantian pesanan dari Fuller.
Selama masa tunggu atau penyimpanan sebelum pemasangan semua item peralatan yang
memiliki permesinan permesinan harus disimpan di area yang memberikan perlindungan dari
efek kondisi cuaca buruk sampai diperlukan untuk pemasangan. Meskipun barang-barang ini
cukup tercakup untuk pengiriman, bahan pengemasan memiliki kehidupan yang relatif
terbatas dan tidak boleh diandalkan untuk jangka waktu yang lama dalam berbagai kondisi
cuaca. prosedur penyimpanan jangka panjang O-Sepa tersedia dari Fuller.
PERALATAN DAN DESKRIPSI OPERASI
Separator Fuller O-Sepa adalah pengelompokan tipe sentrifugal yang terdiri dari daftar utama
di bawah ini dan ditampilkan pada gambar 1 dan 2 berikut
A. Perakitan Housing Utama
B. Perakitan Lower Hopper
C. Perakitan saluran keluar
D. Perakitan Rotor
E. Perakitan Shaft
F. Perakitan Drive
G. Perakitan Katup Flap
H. Perakitan Pelumasan
Batang/tangkai/shaft berputar dan baling-baling digerakkan oleh salah satu jenis mesin
vertikal melalui peredam tipe vertikal yang langsung dipasangkan ke shaft utama, atau oleh
mesin horizontal melalui peredam sudut kanan.

Pakan mentah masuk melalui saluran umpan, didispersikan dan diarahkan oleh pelat dispersi
ke piring penyangga dan diarahkan ke ruang pengklasifikasian yang diklasifikasikan ke
dalam produk halus dan partikel kasar.

Partikel halus dibawa oleh penggolongan udara, mengalir ke dalam bilik melalui saluran inlet
udara primer dan saluran masuk udara sekunder, ke dalam pusat penggolongan ruang di mana
mereka dikumpulkan ke dalam saluran keluar produk yang baik. partikel-partikel kasar
dilemparkan ke bilah pemandu oleh gaya sentrifugal di mana mereka lebih lanjut dipisahkan
oleh penggolongan udara dan dibawa ke hopper (peloncat/semacam alat) lebih rendah. Segel
udara mencegah tercampurnya partikel kasar dengan partikel halus. bilah pemandu, bilah
penggerak, dan pelat partisi berfungsi mengarahkan klasifikasi aliran udara dan mengontrol
titik pengklasifikasian. penyetelan titik pengklasifikasian dilakukan dengan menyalurkan
kecepatan rotor.
Bagian-bagian yang rentan terhadap aus tinggi terbuat dari bahan tahan abrasi.
Piring Dispersi Ni Pengecoran Keras
Pelat Penyangga Ni Pengecoran Keras
Bilah Pemandu Pelat Lasan Las
Housing Mesin Utama Lapisan Keramik
Hopper Lebih Rendah Lapisan Material
Saluran Keluar Ubin Keramik
Housing tangkai Ubin Keramik
Kiat Rotor Semprotan Keramik
Pintu inspeksi disediakan di pinggiran ruang pengklasifikasian dan kerucut outlet, juga
penutup lubang masuk dan inspeksi disediakan di lokasi yang sesuai untuk perbaikan dan
pemeliharaan.
PERINGATAN
JANGAN MEMBUKA PORT PEMERIKSAAN SAAT SEPARATOR SEDANG
BEROPERASI. BAGIAN YANG BERGERAK DAPAT MENYEBABKAN CEDERA
PARAH ATAU KEMATIAN
Sebuah sistem pelumasan minyak sirkulasi disuplai untuk melumasi bantalan atas dan bawah
shaft utama, unit terdiri dari pompa oli, motor, pendingin, filter dengan sakelar tekanan
diferensial, pengukur aliran dengan saklar, termometer, pengukur level, pengukur tekanan,
dan bagian lain yang diperlukan. saklar aliran melindungi bantalan dengan mendeteksi aliran
oli ke bantalan. RTD disediakan untuk memonitor suhu bantalan.

INSTALASI
pemasangan Separator udara dibuat sesuai dengan instalasi dan gambar perakitan umum,
instruksi dan informasi lain yang disediakan. termasuk di antaranya adalah pengaturan fisik,
dimensi yang bersangkutan, interkoneksi mekanik dan listrik, peringkat dan kapasitas, dan
karakteristik lain yang diperlukan dalam pemasangan dan pemasangan semua peralatan yang
disediakan. berikut ini dan beberapa rincian terkait yang akan memfasilitasi pemasangan

PERTIMBANGAN PRA-INSTALASI
Selama periode menunggu atau periode penyimpanan sebelum pemasangan, semua item
peralatan yang memiliki permukaan mesin harus disimpan di area yang memiliki proteksi
dari efek kondisi cuaca buruk sampai diperlukannya untuk proses pemasangan. Meskipun
barang-barang ini cukup tercakup untuk pengiriman, bahan pengemasan memiliki masa yang
relatif terbatas dan tidak boleh diandalkan untuk jangka waktu yang lama dalam berbagai
kondisi cuaca. jika O-sepa harus disimpan untuk jangka waktu yang lama, hubungi teknisi
Fuller untuk prosedur penyimpanan terperinci.

PEMASANGAN
Separator harus dipasang dan dirakit pada struktur pendukung. petunjuk ini mengasumsikan
bahwa struktur yang sesuai telah dipasang dan siap untuk menerima komponen Separator.
Pastikan untuk mengikuti instalasi dan gambar perakitan umum dengan hati-hati. Di antara
aspek-aspek penting lainnya yang mereka gambarkan adalah dimensi kritis tertentu - baik
linier dan sudut - menentukan jarak atau posisi relatif yang harus ada di antara komponen
yang berbeda dan yang harus diperiksa saat pemasangan berlangsung. rakitan yang tidak
benar dapat diindikasikan dari pengukuran yang tidak sesuai, dan pemeriksaan akan
memungkinkan koreksi tepat waktu

PERHATIKAN
SEGEL SEMUA SENDI
Separator adalah struktur kedap debu dan, kecuali jika dinyatakan sebaliknya, semua
sambungan harus disegel saat dirakit. pastikan tidak ada yang terlewatkan. karena
pemeteraian terjadi di hampir semua langkah dalam proses perakitan, instruksi ini tidak
terulang.
Karena setiap anggota atau unit yang berotasi ditambahkan ke perakitan, putar dengan tangan
untuk memverifikasi bahwa kebebasan geraknya tidak menjadi terganggu.

PERAKITAN HOUSING UTAMA


Sesuai gambar perakitan housing utama, posisi dan pasang dua sisi housing pendukung untuk
housing yang memerlukan ini. ini akan berlaku untuk N-2000 O-Sepa dan lebih besar. N-
1500 dan O-Sepa yang lebih kecil memiliki dukungan yang dilas di dalam toko.
Angkat housing utama pada posisinya pada struktur pendukung dengan memanfaatkan balok
silang sebagai titik angkat di empat lokasi seperti yang ditunjukkan pada gambar 3. pastikan
saluran udara primer dan sekunder diarahkan untuk menjaga permukaan atas dari tingkat
balok silang ke dalam 833 mm (0,010 inci per kaki) per meter di sepanjang masing-masing
balok dan dengan hati-hati satu sama lain. pasang baut penahan (tidak diberikan) dan torsi ke
nilai yang ditentukan pada gambar perakitan dan grafik torsi baut

PERAKITAN SALURAN KELUAR


Referensi gambar saluran keluar dan pengaturan sistem untuk menempatkan saluran keluar
dengan benar di atas housing utama. menggunakan alat pengangkat yang disediakan di
saluran keluar. pasang mesin cuci kunci dan mur dan torsi per gambar perakitan dan / atau
grafik torsi baut. pasang dan mengelas dudukan penopang saluran di mana disediakan.

JANGAN memasang penutup segel sampai setelah pemasangan rakitan shaft.


PERAKITAN PENGGERAK PENDUKUNG
sesuai gambar perakitan drive, rakit masing-masing dari empat kolom ke frame penggeral
seperti yang ditunjukkan. torsi baut ke nilai yang ditentukan. verifikasi bahwa bingkai persegi
di semua arah. pasang penyangga diagonal seperti yang diilustrasikan.

Posisikan rangka yang dirakit pada housing utama yang menempatkan 12 mm shims di
bawah setiap kolom. pasang baut dan ulir pada mur tapi, jangan kencangkan. Gunakan baut
pengunci dengan melepaskan pelat shim, setel bagian mesin dari rangka penyangga
penggerak. tingkatkan frame ke dalam 0,5 mm per meter (0,55 "per kaki) dan kencangkan
semua baut dengan aman

PERAKITAN TANGKAI
referensi gambar perakitan tangkai untuk bagian berikutnya.
Tiriskan kiriman minyak dari housing tangkai dengan mencabut steker(penyumbat) di bagian
bawah pelidung.
Pasang rakitan tangkai dengan menurunkannya melalui lubang di rangka penopang
penggerak, pastikan saluran masuk dan saluran keluar minyak diorientasikan dengan benar
sehubungan dengan lubang saluran keluar minyak di saluran keluar.

CATATAN
JANGAN ANGKAT RAKITAN TANGKAI DENGAN TANGKAI. MANFAATKAN
PENGANGKAT LUGS (kayaknya penyumbat) DI BAGIAN ATAS HOUSING
TANGKAI.

Pasang baut pemasangan dan kencangkan dengan aman. pastikan bahwa tangkai tegak lurus
dengan menempatkan tingkat masinis di bagian tangkai mesin pada empat posisi 900 satu
sama lain - lihat gambar 4. Sesuaikan, jika perlu, dengan memanfaatkan baut pengancing
pada kolom penggerak dan shims.

Pusatkan perakitan tangkai dengan mengambil pengukuran radial dari housing tangkai ke
bagian dalam segel udara atas. Ukur di enam lokasi. Keenam pengukuran harus sama
3.175mm - lihat gambar 4. sesuaikan, jika perlu, dengan menggeser rangka penggerak
pendukung dengan memanfaatkan celah di lubang pemasangan. setelah perakitan pusat
tangkai tercapai, periksa kembali tangkai geser seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Setelah perakitan pusat tangkai telah tercapai, pasang batang housing tangkai seperti yang
ditunjukkan. torsi batang secara merata seperti yang ditentukan pada rakitan medan tangkai
dan / atau grafik torsi baut

PERINGATAN
MENANGANI DAN MEMASANG BAGIAN-BAGIAN INI DENGAN SANGAT HATI-
HATI
PERAKITAN ROTOR
Angkat rotor ke atas batang. Cara pengangkatan yang disarankan ditunjukkan dalam fugure 5
Untuk ukuran O-SEPA N-1000 dan lebih kecil, metode pengangkatan rotor berikut juga
dapat digunakan:

"Lepaskan dua baut berjarak 1800 terpisah dari pelat rotor liner. letakkan baut mata dengan
kapasitas pengangkatan yang cukup ke masing-masing lubang baut. (lihat tabel 3 untuk bobot
rotor). jalankan kabel pengangkat dari masing-masing baut mata melalui saluran umpan dari
housing utama. Angkat rotor ke tempatnya di tangkai(batang) O-Sepa "

Hati-hati menginstal kunci tangkai dan menginstal mesin cuci dan kastil mur. kencangkan
mur dengan erat dan pastikan bahwa pusat rotor berada di bahu tangkai di ujung atas. pasang
pasak. putar seluruh rakitan rotor untuk memastikan bahwa itu terputar bebas. jika pengikatan
terjadi antara segel udara atas dan bawah, geser rakitan tangkai sebagai berikut:

Masalah: Gangguan Vertikal


Solusi: Putuskan housing endukung tangkai batang dan lepaskan shims di bawah empat
kolom penggerak penopang untuk menurunkan seluruh rakitan tangkai/batang dan rotor.
Berhati-hatilah untuk membuang jumlah shim yang sama di bawah setiap kolom untuk
menjaga kekakuan tangkai/batang. Celah vertikal dapat diverifikasi seperti yang ditunjukkan
di atas. mengukur kesenjangan di enam lokasi.

Memposisikan kembali kerah pelidung tangkai/batang jika perlu untuk mendapatkan


dukungan batang horizontal dan hubungkan kembali dan torsi batang seperti yang dilakukan
sebelumnya.
Masalah : Gangguan Radial
Solusi : Putuskan sambungan batang dan dorong drive frame secara horizontal ke arah yang
tepat untuk menghilangkan gangguan. celah radial antara segel harus 12,5 mm ± 6,25 dan
dapat diukur dengan memasukkan meteran seperti yang ditunjukkan di atas. periksa celah di
enam lokasi. hubungkan kembali batang dan torsi seperti yang dilakukan sebelumnya.

FINAL ROTOR / SHAFT MAJELIS


Ketika kondisi berjalan bebas tercapai, torsi semua baut tangkai/batang ke torsi yang
ditentukan pada gambar perakitan. periksa torsi pada batang housing tangkai/batang
pendukung dan lagi periksa kondisi rotor berjalan bebas. sesuaikan jika perlu. bor dan ratakan
flens bantalan tangkai/batang dan bantaan piringan di dua tempat dan dorong gulungan pin.
ini akan memastikan relokasi akurat jika rakitan shaft dilepaskan dan kemudian dipasang
kembali. Merakit segel saluran keluar di bagian atas saluran keluar setiap gambar saluran
keluar.
PERINGATAN
ROTASI MANUAL ROTOR TIDAK HARUS DILAKUKAN DENGAN DAYA YANG
TERSEDIA DENGAN DRIVE. BEBERAPA CEDERA DAPAT TERJADI

PERINGATAN
TANGANI DAN MENGINSTAL DI SITUS BAGIAN DENGAN PERAWATAN BAIK

PERAKITAN DRIVE
Gambar perakitan drive adalah referensi di bagian ini.

Pasang satu setengah dari kopling vertikal pada tangkai O-Sepa dan satu setengah di peredam
kecepatan rendah tangkai/batang, sesuai instruktur pabrikan yang disertakan.

Posisikan dukungan peredam pada rangka penyangga drive atas dan pasang baut dan
kencangkan tangan. posisikan peredam di atas peredam pendukung dan sejajarkan kecepatan
rendah tangkai dengan tangkai O-Sepa ke dalam toleransi yang diizinkan oleh pembuatan
kopling. shim peredam baut dukungan sesuai gambar perakitan dan merakit kopling
kecepatan rendah bersama-sama. melumasi kopling per instruksi pabrikan jika diperlukan.

Bor dan ratakan peredam flensa pendukung di dua tempat seperti yang ditunjukkan pada
gambar perakitan dan drive dalam pin roll. ini akan memastikan relokasi yang tepat dari
seluruh drive harus dihapus dan diinstal ulang

Las memberhetikan penutup di bagian atas peredam pendukung di sudut peredam untuk
menjaga peredam dari pergeseran.
Jangan memasang penutup akses pada peredam pendukung sampai setelah saluran suplai
pelumasan dan saluran RTD telah dipasang.

Akhirnya, pasang kopling motor setengah ke shaft motor, separuh peredam seharusnya sudah
terpasang di pabrik, dan turunkan motor ke housing lentera peredam, berhati-hati untuk
memasukkan kopling motor setengah ke setengah peredam kopling.

Pada peredam dengan pendingin air, pasang pipa air (tidak disediakan). ukuran koneksi
ditunjukkan ke gambar peredam.
Pada reduksi dengan pendingin udara, pasang pendingin di dekat peredam dan pasang pipa
interkoneksi (tidak disediakan) dan pasang mesin pendingin udara. ukuran koneksi dan
karakteristik listrik mesin disertakan dengan informasi peredam.

RENDAH HOPPER
Sesuai gambar perakitan hopper bawah, pasang katup flap ke hopper seperti yang
ditunjukkan. torsi baut per gambar perakitan. periksa orientasi yang benar dari hopper yang
lebih rendah dan posisikan sesuai pada flage bawah dari rumah utama. kencangkan semua
baut.

Untuk menyelesaikan pemasangan, pasang semua palka dan pintu yang belum dirakit
sebelumnya. verifikasi bahwa semua tali temali, alat, dll., telah dikeluarkan dari Separator.

INSTALASI LISTRIK
pilih dan pasang perangkat listrik dan bahan yang sesuai dengan karakteristik dan peringkat
peralatan listrik yang akan digunakan. rujukan lembar data peralatan listrik yang dikeluarkan
secara terpisah untuk informasi ini. pastikan bahwa tegangan pengenal yang ditentukan akan
diterapkan di terminal setiap perangkat di bawah semua kondisi operasi. sentakka semua
mesin di instalasi untuk memverifikasi rotasi yang benar.

PERINGATAN
INSTALASI LISTRIK HARUS SESUAI DENGAN KODE LOKAL MENGGUNAKAN
PRAKTIK KESELAMATAN YANG SECARA UMUM DITERIMA OLEH
PERSONEL KOMPETEN
KOMPONEN LISTRIK
Komponen listrik dari O-Sepa terdiri dari:
Sistem Pelumas
1. Pompa Lumbuh motor
2. saklar filter tekanan differensial
3. saklar aliran
4. tangki pemanas imersi
5. saklar suhu dan mesin kipas - hanya unit pendingin udara
Sheet No. 17

Perakit Tangkai
1. detektor suhu resistansi - bantalan atas dan bawah

Perakit Drive
1. mesin utama - AC atau DC
2. Kontroler - Ac frekuensi variabel atau Dc - SCR Variabel kecepatan
3. Transformator isolasi
4. Peredam - Aliran atau Saklar tekanan
saklar suhu

INTERLOCK YANG DISARANKAN


Motor pompa pelumas harus saling bertautan dengan kipas sistem sehingga sistem pelumasan
akan menyala dengan kipas. ini diperlukan karena rotor akan berputar bebas sebagai akibat
aliran udara kipas

Saklar filter tekanan diferensial harus disambungkan hanya untuk alarm (alarm tidak
disediakan) dan tujuannya adalah untuk memperingatkan kondisi filter yang kotor.

Aliran dan / atau sakelar tekanan harus saling bertautan dengan motor O-Sepa dan motor
kipas sistem untuk mematikan Separator dan kipas pada kondisi aliran rendah dan
memperingatkan situasi (alarm tidak disediakan).

Saklar suhu pada peredam hanya untuk alarm saja.


Pemanas imersi, dengan termostat, disediakan dalam tangki pelumas untuk menghangatkan
minyak dalam kondisi dingin dan harus dipasang di lapangan.

Kedua bantalan shaft O-Sepa dilengkapi dengan resistan detektor suhu yang harus saling
bertatutan ke monitor atau perekam suhu yang disediakan pelanggan. ini harus saling
mengunci ke alarm atau mematikan O-Sepa pada suhu bantalan tinggi atau terlalu tinggi.

Penggerak kecepatan variabel harus dihubungkan sesuai instruksi dan gambar pabrik.

untuk peringkat semua komponen di atas, rujuk lembar data peralatan listrik yang diterbitkan
secara terpisah.

lihat bagian instruksi operasi dari manual ini untuk titik setel saklar, pengaturan pemanas, dan
titik-titik alarm suhu bantalan.

SISTEM PELUMASAN
Pasang unit pelumasan bersirkulasi dan pipa interkoneksi (tidak disediakan) untuk bantalan
shaft utama sesuai dengan gambar pelumasan pelumasan.

dianjurkan unit pelumas dipasang pada ketinggian yang sama dengan dukungan pelidung
utama atau lebih rendah, tidak pernah lebih tinggi. jangan letakkan sistem pelumas lebih jauh
dari 15 meter dari O-Sepa juga.

Perpipaan kembali harus miring minimal seratus tujuh puluh lima (175) mm per meter (dua
inci per kaki) dan panas yang ditelusuri jika nafas di garis kembali seperti yang ditunjukkan.

Perawatan harus diambil untuk memastikan bahwa koneksi pipa dan sambungan pipa yang
saling terhubung bebas dari kotoran sebelum operasi.

Pada sistem dengan pendinginan air, hubungkan pipa air (tidak disediakan). ukuran koneksi
ditunjukkan pada unit pelumasan. pada sistem dengan pendinginan udara, motor kipas harus
saling bertautan dengan saklar suhu di tangki pelumas untuk menghidupkan kipas dan
mematikan sesuai kebutuhan. peringkat listrik ditunjukkan pada lembar data peralatan listrik
yang dikeluarkan secara terpisah.
PERINGATAN
KUNCI DAYA SEPARATOR DRIVE SEBELUM INSPEKSI

INSPEKSI PRA OPERASI


Setelah instalasi selesai, lakukan pemeriksaan melalui sebelum menempatkan Separator
dalam operasi. poin-poin berikut harus dimasukkan:
A. Pastikan bahwa semua blok pendukung sementara, struktur, dan perangkat telah
dihapus. Bersihkan interior. Hapus semua alat, bahan, dan sampah.
B. Periksa semua sambungan dan koneksi untuk memastikan semuanya rapat; bahwa
tidak akan ada kebocoran udara.

C. Periksa semua sirkuit untuk akurasi dan untuk koneksi yang ketat. Sebelumnya,
menerapkan kekuatan untuk setiap anggota berputar, periksa kebebasan gerak dengan
memutarnya secara manual.
D. Periksa arah putaran motor utama dengan memutarnya motor unit pelumas.
E. Pastikan bahwa semua akses ditutup dan diamankan.
F. Periksa permukaan luar untuk melihat apakah cat sudah rusak. sentuh seperlunya
untuk memberikan perlindungan.
G. Isi dan verifikasi bahwa level oli peredam adalah sesuai spesifikasi pabrik.
H. Isi unit pelumas untuk shaft utama dengan oli seperti yang ditentukan dalam bagian
pemeliharaan manual ini.
I. Menggunakan pemanas imersi, menghangatkan minyak di waduk hingga kira-kira 50
celcius (1200 F)
J. mulai motor pompa pelumas dan amati tingkat minyak dalam tangki. tingkat akan
turun sampai housing tangkai telah diisi ke elevasi pemulangan kembali tertinggi
setelah minyak akan mulai kembali ke tangki oleh gravitasi. putuskan jalur
kembalinya ke tangki untuk mengamati arus balik. jika minyak tidak kembali sebelum
level minyak dalam tangki turun ke tingkat sump saringan, tutup sistem dan tunggu
hingga lima menit. jika minyak tidak kembali setelah lima menit, isi tangki dan mulai
sistem pelumas lagi dan amati kadar minyak. matikan lagi jika minyak jatuh ke
tingkat saringan sebelum minyak kembali ke tnk. ulangi sampai minyak kembali ke
tangki. pada startup awal, tangkai, housing tangkai, dan pemipaan akan menjadi
dingin dan akan menghambat arus balik oli. Oleh karena itu, perawatan harus diambil
untuk tidak melimpahkan housing tangkai. Penelusuran panas dari pemulangan
kembali akan membantu meringankan masalah ini. setelah level oli stabil, tambahkan
susunan minyak ke atas tangki pelumas.

PERINGATAN
LAMA PENGOPERASIAN POMPA DENGAN TINGKAT MINYAK DI BAWAH
SARINGAN BAH DAPAT MERUSAK POMPA.

K. Periksa aliran oli dari unit pelumasan shaft utama dan pengaturan sakelar aliran.
Aliran harus melebihi 3,75 lpm (1 gpm) dan saklar aliran harus diatur untuk 3,75 lpm
(1 gpm) naik.
L. Dengan motor utama terkunci, masukkan O-Sepa dan periksa kebocoran oli di segel
shaft bawah. jika kebocoran ditemukan, lepaskan penutup segel dan periksa
pemasangan segel.
M. Sesuaikan pengaturan RTD ke alarm pada 80 Celcius (175 F) dan matikan Separator
pada 88 Celcius (190 F).
N. Karena bagian yang berputar seimbang di pabrik, Separator dapat dioperasikan
dengan lancar jika telah dipasang dengan benar.
O. Periksa rotasi bebas dengan memutar pisau secara manual.

MENJALANKAN PRA OPERASI

A. Mulai motor unit pelumas dan motor penggerak utama


B. Jalankan O-Sepa naik dan turun melalui rentang kecepatan dan amati getaran mesin.
jika dianggap berlebihan, matikan mesin dan hubungi teknisi penuh sebelum
melanjutkan.
C. Periksa apakah ada suara abnormal dan kondisi kenaikan suhu yang signifikan dari
bantalan shaft.
D. Periksa kenaikan suhu oli untuk unit pelumas peredam dan unit pelumasan shaft
utama. Suhu minyak yang keluar dari pendingin sebaiknya tidak lebih dari 60 celcius
(140 F). Periksa pasokan air atau aliran udara jika suhu melebihi 60 Celcius (140 F).
E. Periksa kebocoran oli pada semua jalur pelumasan.
F. Matikan dan periksa kebocoran musuh di segel shaft bawah lagi.
HATI-HATI
JANGAN MASUKKAN O-SEPA DENGAN ROTOR MASIH BERPUTAR ATAU

INSTRUKSI OPERASI SISTEM O-SEPA


Secara umum, urutan awal dalam sistem O-Sepa harus sedemikian rupa sehingga peralatan
hilir dimulai pertama dan melanjutkan ke hulu sehingga beban tidak diterapkan pada
peralatan sampai beroperasi. Urutan penghentian biasanya kebalikannya. Setiap item
peralatan dihentikan setelah muatan telah dihapus darinya. Instruksi yang ditentukan berikut
ini berlaku untuk memulai dan menghentikan Separator O-Sepa.

MULAI TINDAKAN PENCEGAHAN


1. Setelah menyelesaikan instalasi sistem O-Sepa, pastikan untuk sepenuhnya
memastikan bahwa tidak ada sisa logam atau alat yang telah dilupakan, terutama di
lift ember pembuangan pabrik dan O-Sepa. Jika tidak, kerusakan besar pada O-Sepa
dapat terjadi.
2. Pada saat start up, buka damper kipas debu kolektor secara bertahap. Hal ini karena
suhu udara yang mengklasifikasikan akan rendah pada saat start up dan dapat
menyebabkan overload fan kolektor di ruang kontrol pusat, karena harus berhati-hati
karena kerusakan sistem dapat terjadi.
3. ketika membuka kolektor untuk pertama kalinya, itu harus dijalankan selama lebih
dari 24 jam pada aliran udara yaitu sekitar 80% dari nilai yang ditentukan tanpa
memberikan penggilingan dengan bantuan penggilingan atau penyemprotan air. Hal
ini karena jumlah partikel debu yang banyak tidak melekat pada kain saringan dan
mengoperasikan damper kipas kolektor debu yang sepenuhnya terbuka saat start up
akan menyebabkan debu masuk ke dalam kain saring dan mencegah banyak debu
yang terkumpul. Uder situasi ini, filter debu yang terkumpul. Dalam situasi ini,
penurunan tekanan kain saring akan meningkat secara signifikan, menyebabkan aliran
udara menurun.

URUTAN MEMULAI
1. Segera sebelum memulai, verifikasi bahwa semua akses ditutup dan bahwa penjaga
keamanan dari mesin penggerak sudah terpasang.
2. memulai konveyor yang disediakan di bagian pembuangan produk dari kolektor debu
dan siklon (hanya jika apllicable).
3. Mulai kolektor debu dan kipas kolektor debu pada saat sistem pelumas O-Sepa harus
dimulai. Periksa aliran minyak.
4. Mulai kipas daur ulang (Hanya jika berlaku)
5. Mulai O-Sepa dan biarkan berjalan selama lima menit sebelum melanjutkan.
6. Setelah lima menit, mulai konveyor dari lift ember ke ceruk O-Sepa.
7. Mulai lift ember pembuangan pabrik.
8. Mulai penggilingan.
9. Mulai pengumpan pabrik. Mulai menyimpulkan.

URUTAN UNTUK MENGHENTIKAN


1. Hentikan umpan pabrik.
2. hentikan penggilingan setelah 3-5 menit.
3. hentikan lift ember pembuangan pabrik.
4. Hentikan konveyor dari lift ember ke lubang O-Sepa.
5. Hentikan O-Sepa, kipas daur ulang (jika ada), kipas kolektor debu, dan konveyor
produk.
6. Hentikan O-Sepa rejecting conveyor

PERINGATAN
JANGAN BUKA SEPARATOR SELAGI ROTOR SEDANG BERJALAN

TINDAKAN LAINNYA
1. Perawatan harus dilakukan untuk mencegah air masuk ke dalam aliran udara dingin
O-Sepa. Infiltrasi air dapat menyebabkan kekeringan, penurunan tekanan dan / atau
arus udara turbulen di O-Sepa
2. Sistem O-Sepa harus diperiksa secara teratur untuk akumulasi debu. penurunan
tekanan dapat ditingkatkan, dengan penurunan yang dihasilkan dalam aliran
klasifikasi udara, jika akumulasi debu berlebihan.
3. Jangan buka seperator saat sedang beroperasi.

BAHAYA
JANGAN BUKA SEPARATOR SELAGI ROTOR SEDANG BEROPERASI

PERINGATAN
JANGAN MEMERIKSA SISTEM UNTUK AKUN AKUMULASI SAAT SISTEM
DAN O-SEPA DALAM PENGOPERASIAN

LUBRIKASI
Untuk kenyamanan dan untuk menghindari kelalaian, daftar periksa yang mengidentifikasi
semua titik pelumasan dan pelumas yang akan digunakan harus disiapkan oleh pengguna
untuk semua peralatan yang merupakan atau aksesori untuk Separator. daftar juga harus
mencakup prosedur atau urutan khusus yang harus diikuti. ikuti rekomendasi dari produsen
dan pengalaman yang diperoleh dengan sistem di lingkungannya sendiri. penambahan dan
modifikasi mungkin diperlukan agar sesuai dengan isntasi yang diberikan. Hindari pelumas
yang berlebihan.

ITEM PELUMASAN
Circulating lubrication system Turbine or circulation oil 800 SSU @38 Celcius
Peredam Lihat instruksi pabrik yang termasuk dalam
manual ini
INSPEKSI
Titik kunci dari maintanance yang baik adalah program inspeksi rutin. Pada dua halaman
berikut, daftar periksa dapat ditemukan untuk inspirasi harian (selama operasi) dan
pemeriksaan rutin (selama shut down)
DAFTAR PEMERIKSAAN INSPEKSI HARIAN (SELAMA OPERASI)

ITEM INSPEKSI

 Periksa suara yang tidak normal


Peredam
 Periksa level minyak
 Periksa kebocoran oli
 Periksa suhu minyak
 Periksa aliran air pendingin dan suhu

Unit pelumasan cirlucating untuk shaft utama  Periksa suhu minyak


 Periksa aliran minyak
 Periksa level minyak
 Periksa tekanan diferensial filter
 Periksa kebocoran oli
 Periksa suara pompa yang tidak normal
 Periksa aliran air pendingin dan suhu

 Periksa suara yang tidak normal


 Periksa getaran abnormal
 Bandingkan ampli motor dengan nilai
toleransi
Separator  Periksa kebocoran debu
 Periksa tekanan statis pada saluran
masuk dan outlet
 Periksa baut yang longgar atau rusak
 Periksa kebocoran oli

 Periksa suhu bantalan shaft atas dan


Perakitan shaft utama bawah
 Periksa kebocoran minyak di jalur lube
eksternal

DAFTAR PERIKSA INSPEKSI RUTIN (SELAMA MENUTUP)

ITEM INSPEKSI

 Periksa level minyak


Unit pelumasan shaft utama
 Periksa kualitas minyak
 Periksa penyaring
 Periksa saklar tekanan diferensial dan
saklar aliran untuk aktuasi yang tepat
 Periksa segel untuk kebocoran minyak
Perakitan shaft utama
 Periksa kebocoran minyak di semua pipa
minyak
 Periksa deformasi rotor
 Periksa keausan bagian-bagian berikut:
Lapisan keramik
Rotor swirl blade dan pelat partisi
Batang dukungan batang
Segel udara material
Pelat penyangga
Pakan lapisan parasut
Giude vane
Piring dispersi
Periksa lapisan semen pada semua
internal

PERINGATAN
JANGAN BUKA SEPARATOR SELAGI ROTOR SEDANG BEROPERASI

PEMELIHARAAN
Maintanance, termasuk pelumasan aksesori sistem yang berbeda, harus dilakukan sesuai
dengan instruksi dan rekomendasi dari masing-masing produsen. jika mereka dilengkapi oleh
Fuller, informasi tersebut disediakan secara terpisah, baik sebagai suplemen untuk manual ini
atau sebagai bagian dari materi instruksi lainnya.

PEMINDAHAN PERAKITAN MAIN SHAFT


1. Putuskan sambungan daya dari motor penggerak.
2. Kunci semu peralatan bantu, termasuk unit pelumas

PERINGATAN
PUTUSKAN DAYA DAN KUNCI SEMUA PERALATAN SEBELUM MEMPROSES

3. Tiriskan semua pelumas dari rakitan shaft dengan melepas penyumbat di bagian
bawah housing bantalan bawah
4. Putuskan saluran pelumas dan saluran RTD
5. Pindahkan penutup akses pada dukungan peredam dan bongkar kopling per instruksi
pabrikan
6. Lepaskan baut yang mengamankan dukungan peredam ke pelat pemasangan
7. Lepaskan motor / peredam / dukungan peredam sebagai satu unit.
8. Dukung rotor
9. Lepaskan pin cotter dan mur yang menahan rotor ke shaft, bersama dengan kunci
shaft. jika kesulitan yang ditemukan menghapus kunci shaft, sepotong bar dapat dilas
ke kunci untuk membantu menghilangkan.

PENTING: KUNCI SHAFT HARUS DIHAPUS SEBELUM MENURUNKAN ROTOR

10. Hati-hati menurunkan rotor ke hopper bawah, memungkinkan rotor ke e didukung


oleh dinding hopper.
11. Lepaskan segel material di bagian atas saluran keluar.
12. Lepasakan batang pendukung tangkai.
13. Lepaskan baut flens dan hati-hati ekstrak shaft.

PERINGATAN
JANGAN MENGANGKAT SHAFTDENGAN MEMANFAATKAN DENGAN
MEMBAWA SHAFT KEATAS HOUSING SHAFT

MAIN SHAFT ASSEMBLY INSTALASI


1. Hati-hati turunkan rakitan shaft ke posisinya
2. Pasang baut erat-erat
3. sejajarkan rakitan menggunakan lubang gulungan pin
4. drive kedalam dua pin gulungan baru
5. kencangkan baut ke spesifikasi
6. verifikasi kelarutan shaft dan pasang batang pendukung dan kencangkan ke
spesifikasi
7. angkat rotor rakitan pada posisinya di shaft
8. hati-hati memasang kunci, waher dan kacang kastil. Kencangkan slug, pasang pin
cotter

PERINGATAN
TANGANI DAN MENGINSTAL PARTS INI DENGAN SANGAT BAIK

9. Pindahkan pendukung rotor. putar rotor dengan tangan untuk memeriksa pengikat.
10. Memasang segel pengaman housing di bagian atas saluran keluar. torsi semua baut.
11. Dengan hati-hati letakkan rakitan dukungan motor / peredam / peredam.
12. Pasang baut erat-erat
13. Sejajarkan shaft menggunakan lubang pin roll, drive di pin roll baru dan torsi baut.
14. Pasang kembali kopling sesuai dengan instruksi pabrikan
15. hubungkan kembali jalur pelumasan dan saluran RTD
16. ganti penutup akses
17. isi unit lubrikasi dengan pelumas yang tepat. pastikan steker pembuangan di rumah
shaft telah diganti
18. hubungkan kembali catu daya motor
19. lepaskan lock-out pada peralatan bantu.

MEMBONGKAR SHAFT UTAMA DAN BANTALAN


1. Lepaskan rakitan shaft dari Separator seperti yang dijelaskan sebelumnya
2. lepaskan penahan segel atas, kerah segel dan segel.
3. lepaskan dua kunci mur yang mengamankan bantalan atas
4. keluarkan dasar segel penahan, segel, bantalan spacer, dan O-Ring dengan melepas
locknut dan geser dari batang
5. Amankan shaft housing dan tekan shaft keluar ke arah bantalan bawah. memanaskan
housing shaft pada bantalan bawah akan memudahkan pelepasan
6. geser shaft keluar dari housing dengan bantalan yang lebih rendah masih pada shaft
7. bantalan atas sekarang dapat dilepas dari housing. panaskan housing di dekat bantalan
atas diperlukan untuk melepasnya.
8. lepaskan bantalan dari shaft.

MERAKIT SHAFT UTAMA DAN BANTALAN


1. Pastikan shaft bebas dari kotoran atau karat sebelum dirakit
2. pasang roller half of thrust bearing pada ujung drive shaft dan amankan di tempat
dengan kunci mur ganda dan cincin penutup.
3. periksa internal housingn bebas dari segala kotoran, karat, atau skala pabrik sebelum
perakitan
4. pasang cincin yang sesuai dari bantalan dorong ke dalam housing shaft memastikan
duduk dengan benar.
5. percobaan sesuai dengan bantalan yang lebih rendah di housing shaft

NDA MENGERTIKA DI PART INI


O-SEPA PELEPASAN SEGEL LOWER SHAFT DAN SEGEL O-RING
Prosedur berikut harus digunakan untuk penggantian segel lower shaft dan segel O-ring dari
Alat Separator O-Sepa. Daftar tabel berikut identifikasi dan celah instalasi segel shaft dan O-
ring untuk operasi yang tepat.
*Catatan : Segel yang terdaftar sebagai “hot” adalah yang digunakan untuk aplikasi suhu
tinggi seperti sirkuit pabrik mentah.
Ada dua kemungkinan prosedur untuk mengganti segel yang tergantung pada lokasi O-SEPA
dalam kaitannya dengan peralatan, jalan setapak, platform, dll. dan kemampuan mengangkat
di daerah O-Sepa
prosedur pertama dilakukan dengan rakitan shaft di tempat. yang kedua melibatkan
penghilangan susunan shaft dari O-Sepa
I. MENGGANTI SEGEL DENGAN RAKITAN SHAFT DI TEMPAT.
A. Lepas lower hopper dari Housing utama O-Sepa
B. Lepaskan Rotor dari Shaft. Lihat tabel 3 untuk berat rotor
C. Bersihkan area bawah segel dari semen [ lihat figure 6 ]
D. Verifikasi jika minyak bocor dari segel shaft melalui celah atau melewati segel
O'Ring di bawah shaft.
E. Sebelum melepas retainer seal, periksa celah seperti yang ditunjukkan. periksa di 4
lokasi 90 derajat dari satu sama lain. Jarak harus seperti yang ditunjukkan pada tabel
1. jika jarak tidak dalam rentang yang ditentukan, periksa ke kunci locknut. ini
mungkin menjadi penyebab kebocoran dan dieratkan ulang dapat memecahkan
masalah dan tidak diperlukan tindakan lebih lanjut. jika tidak, lanjutkan.
F. Tiriskan minyak dari housing shaft dengan cara melepas steker dari segel retainer
G. Lepaskan pengunci mur dimana akan membiarkan pelepasan segel retainer, spacer, O-
ring, dan segel dari lower half of shaft.
H. Lepaskan bagian atas shaft dari housing shaft
I. Periksa O-ring dan segel shaft dari kerusakan, lepas bila perlu.
J. Sebelum di segel baru di bongkar, bersihkan penutup segel dari semua minyak –
PENTING
K. Kumpulkan dan cek kembali. Kunci mur harus sesuai.
L. Tambahkan minyak pada housing shaft dan periksa segel dari kebocoran
M. Pasang ulang rotor dan lower hopper.

Penting : ketika menarik rotor dari shaft, pasang shims di celah di 4 lokasi untuk mengindari
ikut tertariknya shaft. Hal ini dpat merusak segel jika tdk dilakukan. Lepaskan shims ketika
rotor sudah ditempatnya.
II. MENGGANTI SEGEL DENGAN MELEPAS RAKITAN SHAFT
A. Rendahkan Rotor ke Lower Hopper O-Sepa. Lihat bobot di tabel 3
B. Putuskan semua pipa dan kabel dari rakitan shaft
C. Matchmark dan bongkar radial pedukung housing shaft
D. Lepaskan motor/peredam/pedukung sebagai satu unit jika memungkinkan. Lihat
bobot di tabel 3 ( bobot berat diberikan dalam kilogram). Verifikasi lokasi paku untuk
perakitas kembali
E. Angkat rakitan shaft dari O-Sepa. Lihat bobot berat di tabel 3. Jangan mengankat
dengan shaft. Angkat housing shaftnya – Penting.
F. Ketika menggantung rakitan shaft secara vertical. Ikuti instruksi sebelumnya 1C
melalui 1L
G. Merakit kambali menggunakan dowel untuk merelokasi housing shft dan drive.

Anda mungkin juga menyukai