PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Struktur geogologi setempat atau local dalam hubungan dengan struktur regional sejak
perkembangan kerak bumi di suatu tempat. Misalnya geosinklin, oregen, dan lain-lain.
Tektonik merupakan sakah satu tenaga endogen, gerak yang mengalami proses
pengakatan-pengakatan, pembumbungan-pembumbungan dan gerak menurun di
suatu tempat akhirnya digenangi air laut.
Tektonik adalah gejala asal dalam (endongen ). Sebagai akibat dari gaya asal dalam,
maka pada beberapa tempat pada kerak bumi terjadi pengakatan, pembumbungan,
dan lain tempat gerak menurun yang menyebabkan daerah itu digenangi oleh air laut.
Akan tetapi sgera setelah struktur ini muncul di atas permukaan laut maka erosi akan
melakukan pengerjaanya yang menghancurkan, proses yang umumnya meratakan relief
yang telah dibangun dengan gaya-gaya endongen menyebabkan terbentuknya
orogen. Proses orogenesis ini membentuk pengunungan yang berangkai, yang pada
umumnya terdiri dari struktur lipatan atau patahan.
1
BAB II
TEKTONISME
A. PENGERTIAN
Tektonisme adalah pergeseran dan perubahan letak kerak bumi dalam skala besar,
meliputi: lipatan, patahan dan tektonisme lempeng.
Untuk geseran lempeng akan menimbulkan tranformasi fault. Gempa bumi umumnya
terjadi disepanjang tranformasi fault ini. Pada tahun 1968 ditetapkan bahwa litosfer
terdiri atas enam lempeng utama yaitu lempeng Afrika, lempeng Amerika, lempeng
Pasifik, lempeng Eurasia, lempeng India (lempeng Australia) dan lempeng Antartika.
Lipatan terjadi oleh pergerakan perlahan dan kontinyu, berlawanan dengan
pergerakan mendadak pada fault. Pada lipatan, bagian yang naik dinamakan antiklin
sedangkan yang turun dinamakan sinklin. Tenaga endogen yang lebih cepat dapat
menyebabkan lapisan kerak bumi yang kaku atau rapuh tidak dapat membentuk
lipatan, melainkan terputus-putus membentuk patahan.
Pembentukan suatu orogen pada umumnya disertai gerak patahan pengakatan jalur
kerak bumi sehingga menjadi pegunungan dapat pula berlaku dengan sangat lambat
sekali dan meliputi daerah yang sangat luas. Proses demikian kita kenal dengan nama
Epirogenesis. Proses orogenesis berjalan relative lebih cepat dari preoses epirogenesis.
Oleh proses efirogenesis dapat terbentuk pembumbungan kerak bumi yang berbentuk
kubah. Setelah erosi berkerja maka struktur ini pun merupakan pegunungan.
2
B. DAUR ATAU SIKLUS GEOLOGI
Epirogenetik merupakan pergerakan atau pergeseran dari kulit / lapisan bumi yang
berlangsung lambat yang disebabkan oleh tenaga dalam bumi. Gerak epirogenetik
biasanya terjadi secara vertikal (ke atas atau ke bawah) berlangsung dalam waktu
yang lama dan meliputi area yang sangat luas. Gerakan ini sering juga disebut
dengan gerakan pembentuk benua. Gerak epirogenetik dapat dibagi menjadi dua
jenis :
a. Lipatan (Folded)
Lipatan terbentuk karena elastisitas (kelenturan) dari batuan yang terlibat lebih
besar daripada tenaga endogen yang menekannya (baik itu secara horizontal
atau vertikal) sehingga tidak maembuat batuan tersebut patah. Bagian lipatan
yang menurun disebut dengan sinklinal, sedangkan bagian lipatan yang
meninggi (terangkat) disebut dengan antiklinal. Hasil dari lipatan ini biasanya
akan membentuk relief permukaan bumi berupa pegunungan.
3
Beberapa lipatan yang dapat terbentuk antara lain adalah :
1. Normal
2. Asimetris (tidak seimbang antara kiri dan kanan)
3. Tumpang Tindih
Sesar Naik atau Sesar Turun, sesar naik adalah ketika bagian blok patahan suatu
lempeng yang permukaannya lebih tinggi dibandingkan asal lempeng tersebut.
Sedangkan sesar turun adalah ketika bagian suatu lempeng yang pemukannya
lebih rendah dari lempeng asalnya. Silahkan lihat gambar di bawah agar lebih
paham.
C. LIPATAN
Terdapat berbagai macam lipatan pada lapisan kulit bumi. Berdasarkan posisi bidang
sumbunya, lipatan dibagi menjadi 6 yaitu
1. Lipatan tegak
Lipatan ini disebut juga dengan symmetric fold. Sesuai dengan namanya, posisi
bidang sumbu lipatan ini tegak lurus terhadap bidang lipatan. Bidang sumbu juga
membagi antiklin dan sinklin sama besar atau simetris.
4
2. Lipatan miring
Lipatan miring merupakan lipatan tegak yang mendapat tekanan terus- menerus
sehingga bentuknya tidak lagi tegak melainkan miring ke salah satu sisi. Lipatan ini
dikenal juga dengan sebutan asymmetric fold.
3. Lipatan menggantung
Lipatan ini adalah kelanjutan dari lipatan miring yang terus mendapat dorongan.
Sesuai dengan namanya, lipatan ini mempunyai puncak yang menggantung.
4. Lipatan isoklinal
Isoclinal fold mempunyai bidang sumbu yang sejajar satu dengan yang lainnya.
Lipatan ini disebabkan oleh adanya dorongan yang terjadi secara berkelanjutan.
5
5. Lipatan rebah
Lipatan ini disebut juga overtuned fold. Puncak lipatan rebah berbentuk landai
seperti suatu benda yang merebah. Penyebabnya adalah adanya dorongan
secara melintang yang berasal dari satu arah saja.
Lipatan ini merupakan kelanjutan dari lipatan rebah yang terus menerus mendapat
tekanan. Nama lain lipatan sesar sungkup adalah overthrust. Jika lapisan tanah
yang mengalami lipatan sesar sungkup tidak cukup elastis, maka akan terjadi
patahan
6
D. PATAHAN
1. Horst
Horst adalah dataran yang mengalami kenaikan akibat adanya tenaga endogen.
Kenaikan dataran ini akibat adanya gerakan tektogenesa vertikal. Gerakan
tektogenesa adalah gerakan yang berasal dari dalam bumi. Gerakan tektogenesa
memusat dan mendorong sesar melalui dua titik ke arah atas. Hal ini menyebabkan
sesar terangkat ke atas dan menyebabkan patahan di kanan dan kiri sesar. Horst
berbentuk seperti pematang yang lebih tinggi dari dataran di kanan dan kirinya.
Horst juga bisa disebut pematang atau lurah sesar. Horst adalah puncak dari sesar
yang terdorong ke atas. Contoh horst di indonesia adalah dataran tinggi dieng dan
dataran tinggi wonosari di yogyakarta.
2. Graben
Graben adalah dataran yang mengalami penurunan akibat dari tarikan tenaga
endogen. Penurunan ini terjadi secara cepat. Graben terjadi akibat dari gerakan
tektogenesa yang memusat, dan menarik sesar ke arah bawah melalui dua titik.
Graben menyebabkan patahan di kanan dan kiri sesar. Graben dapat berbentuk
lembah. Tekanan tenaga endogen yang berbeda, menyebabkan bentuk grabien
menjadi berbeda juga.
7
3. Menuju Suatu Pusat
Permukaan bumi hasil dari gerakan tekanan horizontal dan tekanan vertikal yang
menyebabkan lapisan bumi menjadi retak dan patah ketika sampai titik pusat bisa
mengakibatkan lonsor kan lapisan bumi retak dan patah
4. Memusat
Patahan merupakan salah satu bentuk permukaan Bumi yang ditimbulkan dari
tenaga- tenaga endogen yang berasal dari dalam Bumi. Patahan yang disebabkan
oleh tenaga endogen ini mempunyai beberapa arah yang berbeda. Salah satu
arah tenaga endogen ini adalah memusat. Arah dari pola memusat ini disebut juga
sebagai zona konvergensi.
8
akan memudahkan timbulnya jalur gunung api yang sejajar dengan zona
perbatasan ini, yang disebut sebagai parit dalam atau palung laut atau trench.
Patahan memusat merupakan sebutan bagi patahan yang dihasilkan dari tenaga
endogen yang memusat. Seperti penjelasan mengenai graben di atas, yang
terbentuk karena ada gerakan yang semakin memusat. Dengan demikian contoh
patahan memusat adalah danau Toba dan Danau Tempe.
5. Menyebar
9
6. Flekstur
Bentuk patahan vertikal yang ketiga adalah Fleksur atau yang disebut dengan Fault
Scrap. Fleksur merupakan bentuk patahan yang terjadi oleh akibat dorongan dari
salah satu sisi. Dorongan satu sisi ini menyebabkan salah satu bagian sesar atau
patahan menjadi naik sehingga membentuk sebuah dinding yang terjal yang mana
memiliki posisi lebih tinggi daripada di daerah yang ada di sekitarnya. Patahan yang
satu ini dapat disebut dengan tebing atau cliff.
7. Dekstral
Dekstral adalah patahan horizontal yang bergerak ke arah kanan. Dekstral dapat
diketahui dengan cara berdiri di depan potongan sesar yang besar. jika patahan
tersebut adalah dekstral, maka sesar tersebut akan bergerak ke kiri.
10
8. Sinistral
Sinistral adalah kebalikan dari Dekstral. Jika dekstral adalah patahan horizontal yang
bergerak kearah kanan, maka sinistral adalah patahan horizontal yang bergerak ke
arah kiri. Untuk mengetahu sinistral, caranya sama dengan dekstral. Yaitu berdiri di
depan potongan sesar yang besar. jika sesar tersebut bergerak ke arah kiri, maka
patahan tersebut adalah sinistral.
9. Block Mauntain
Tekanan tersebut membuat tarikan dan dorongan, yang menghasilkan bentuk relief
yang tidak beraturan. Kumpulan patahan ini biasanya akan membentuk berbagai
pegunungan. Pegunungan ini biasanya terdiri dari balok- balok lithosfer. Lithosfer
adalah lapisan bumi atau kulit bumi bagian luar (Baca: Struktur Lapisan Bumi dan
Penjelasannya)
11
E. DAMPAK TEKTONISME BAGI KEHIDUPAN
Dampak Positif
Proses vulkanisme pada gunung api di Indonesia bermanfaat bagi lahan pertanian,
karena abu vulkanik akibat letusan gunung api membuat tanah menjadi subur.
Gunung api merupakan penghasil bahan galian tambang seperti emas, intan, timah
serta bahan bangunan yang lainnya.
Bentuk hasil tenaga endogen dapat dijadikan wisata alam yang sangat menarik.
Dampak Negetif
Lereng-lereng yang terbentuk karena tenaga endogen ada yang terjal dan landai,
yang tidak baik dijadikan daerah pertanian
Daerah-daerah pegunungan yang terjal juga tidak baik dijadikan daerah
pemukiman karena rentan terjadinya tanah longsor sehingga dapat menimbulkan
kerugian, baik materil maupun korban jiwa.
Proses alam endogen dapat menimbulkan gempa bumi dan letusan gunung api.
Gempa bumi dan letusan gunung api dapat menelan korban jiwa manusia,
membahayakan kesehatan masyarakat, serta menimbulkan kerugian material bagi
penduduk setempat.
Pergeseran kerak bumi mendorong terbentuknya berbagai jenis pegunungan dan
cekungan sedimen. Lebih lanjut terjadinya tekanan, regangan, dan deformasi pada
kerak Bumi (pengangkatan, amblesan, retakan, patahan, serta lipatan) didukung
dengan adanya gaya gravitasi Bumi akan menimbulkan terjadinya erosi, longsoran,
dan sedimentasi. Dari proses yang terjadi ini dapat menimbulkan bencana alam
yang mengakibatkan kerugian materiil, harta benda, dan nyawa.
12
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Tektonisme merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi yangmenyebabkan
terjadinya dislokasi (perubahan letak) patahan dan retakan padakulit bumi serta
pada batuan. Berdasarkan jenis gerakan dan luas wilayah yangmempengaruhinya,
tenaga tektonik dapat dibedakan atas gerak orogenesa danepirogenesa. Gerak
orogenesa merupakan gerakan tenaga endogen yang relatif cepat dan meliputi
daerah yang relatif sempit. Gerak orogenetik menyebabkanadanya tekanan
horizontal atau vertikal pada kulit bumi sehingga terjadilahperistiwa dislokasi, baik
dalam bentuk lipatan maupun patahan. Contohnyaterbentuknya deretan lipatan
pegunungan muda Sirkum Pasifik
13
DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/LovegoodLoony/tektonisme-geografi-kelas-
10?qid=dd2e9e98-a980-440d-9a10-c4e0009561ef&v=&b=&from_search=1
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/geomorfologi/bentuk-bentuk-patahan
https://ilmugeografi.com/geologi/macam-patahan-dan-lipatan
https://brainly.co.id/tugas/9256613
https://kumpulanmakalahdotblog.wordpress.com/2018/01/17/makalah-proses-
tektonisme-dan-pengaruhnya-terhadap-kehidupan/
14