Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Struktur geogologi setempat atau local dalam hubungan dengan struktur regional sejak
perkembangan kerak bumi di suatu tempat. Misalnya geosinklin, oregen, dan lain-lain.
Tektonik merupakan sakah satu tenaga endogen, gerak yang mengalami proses
pengakatan-pengakatan, pembumbungan-pembumbungan dan gerak menurun di
suatu tempat akhirnya digenangi air laut.

Tektonik adalah gejala asal dalam (endongen ). Sebagai akibat dari gaya asal dalam,
maka pada beberapa tempat pada kerak bumi terjadi pengakatan, pembumbungan,
dan lain tempat gerak menurun yang menyebabkan daerah itu digenangi oleh air laut.
Akan tetapi sgera setelah struktur ini muncul di atas permukaan laut maka erosi akan
melakukan pengerjaanya yang menghancurkan, proses yang umumnya meratakan relief
yang telah dibangun dengan gaya-gaya endongen menyebabkan terbentuknya
orogen. Proses orogenesis ini membentuk pengunungan yang berangkai, yang pada
umumnya terdiri dari struktur lipatan atau patahan.

Akibat pengakatan tersebut menyebabkan terbentuknya oregen, yang membentuk


pegunungan berantai (pegunungan lipatan). Yang pada umumnya terdiri pada struktur-
struktur lipatan dan patahan. Jadi gunung api bukan kategori ini, tetapi timbul gaya
vulkanisme. Tektogenesis adalah proses pelipatan, geseran yang berlaku dalam bumi
membentuk tektogen barulah diangkat menjadi oregen. Jadi proses tektogenesis
mengalami pembentukan pegunungan.

1
BAB II

TEKTONISME

A. PENGERTIAN

Tektonisme adalah pergeseran dan perubahan letak kerak bumi dalam skala besar,
meliputi: lipatan, patahan dan tektonisme lempeng.

Tektonisme lempeng : menerangkan peristiwa perubahan kedudukan lapisan


permukaan bumi ke arah mendatar ataupun vertikal. Gerak relatif lempeng-lempeng
bumi adalah divergen (saling menjauh), konvergen (saling mendekat) dan geseran.
Batas antara dua lempeng yang divergen terjadi pelebaran dasar samudra. Material
lebur panas dari mantel akan mengisi celah yang terbentuk, mendingin di permukaan
bumi membentuk dasar samudra.

Tumbukan antara lempeng samudra dan lempeng benua akan menyebabkan


lempeng samudra menggeser ke bawah dan terbentuk palung laut. Daerah
persentuhannya disebut subduction zone. Apabila dua lempeng samudra saling
bertumbukan akan menimbulkan pegunungan berapi di dasar samudra. Pegunungan
berapi yang muncul dipermukaan laut disebut busur-busur pulau (island arcs). Bila dua
lempeng benua saling bertumbukan, maka pada ujung kedua lempeng akan terbentuk
lekukan membentuk suatu jalur pegunungan, misalnya pegunungan Himalaya.

Untuk geseran lempeng akan menimbulkan tranformasi fault. Gempa bumi umumnya
terjadi disepanjang tranformasi fault ini. Pada tahun 1968 ditetapkan bahwa litosfer
terdiri atas enam lempeng utama yaitu lempeng Afrika, lempeng Amerika, lempeng
Pasifik, lempeng Eurasia, lempeng India (lempeng Australia) dan lempeng Antartika.
Lipatan terjadi oleh pergerakan perlahan dan kontinyu, berlawanan dengan
pergerakan mendadak pada fault. Pada lipatan, bagian yang naik dinamakan antiklin
sedangkan yang turun dinamakan sinklin. Tenaga endogen yang lebih cepat dapat
menyebabkan lapisan kerak bumi yang kaku atau rapuh tidak dapat membentuk
lipatan, melainkan terputus-putus membentuk patahan.

Pembentukan suatu orogen pada umumnya disertai gerak patahan pengakatan jalur
kerak bumi sehingga menjadi pegunungan dapat pula berlaku dengan sangat lambat
sekali dan meliputi daerah yang sangat luas. Proses demikian kita kenal dengan nama
Epirogenesis. Proses orogenesis berjalan relative lebih cepat dari preoses epirogenesis.
Oleh proses efirogenesis dapat terbentuk pembumbungan kerak bumi yang berbentuk
kubah. Setelah erosi berkerja maka struktur ini pun merupakan pegunungan.

2
B. DAUR ATAU SIKLUS GEOLOGI

Berdasarkan kecepatan gerak dan luas daerahnya, tektonisme dibedakan menjadi :

1. Gerak Epirogenetik (Epirogenesa)

Epirogenetik merupakan pergerakan atau pergeseran dari kulit / lapisan bumi yang
berlangsung lambat yang disebabkan oleh tenaga dalam bumi. Gerak epirogenetik
biasanya terjadi secara vertikal (ke atas atau ke bawah) berlangsung dalam waktu
yang lama dan meliputi area yang sangat luas. Gerakan ini sering juga disebut
dengan gerakan pembentuk benua. Gerak epirogenetik dapat dibagi menjadi dua
jenis :

a. Gerak Epirogenetik (Epirogenesa) Positif, merupakan gerak vertikal ke bawah


yang mengakibatkan turunnya lapisan kulit bumi. Gerakan ini membuat
permukaan air laut terlihat lebih tinggi dan daratan menjadi lebih rendah.
b. Gerak Epirogenetik (Epirogenesa) Negatif, merupakan gerak vertikal ke atas yang
mengakibatkan naiknya lapisan kulit bumi. Gerakan ini akan membuat
permukaan air laut terlihat lebih rendah dan daratan terlihat lebih tinggi.

2. Gerak Orogenetik (Orogenesa)

Gerak orogenetik merupakan pergerakan lempeng yang berlangsung sangat cepat


dan meliputi area yang lebih sempit dibandingkan gerakan epirogenetik. Gerakan
ini biasanya terjadi karena adanya tekanan dari tenaga tektonik pada batuan yang
elastis (lentur). Gerak Orogenetik dapat saja berlangsung sampai kelenturan batuan
tersebut mencapai batas maksimalnya sehingga batuan tadi pecah. Gerakan
Orogenetik ini dapat menghasilkan dua jenis struktur permukaan baru, yaitu :

a. Lipatan (Folded)

Lipatan terbentuk karena elastisitas (kelenturan) dari batuan yang terlibat lebih
besar daripada tenaga endogen yang menekannya (baik itu secara horizontal
atau vertikal) sehingga tidak maembuat batuan tersebut patah. Bagian lipatan
yang menurun disebut dengan sinklinal, sedangkan bagian lipatan yang
meninggi (terangkat) disebut dengan antiklinal. Hasil dari lipatan ini biasanya
akan membentuk relief permukaan bumi berupa pegunungan.

3
Beberapa lipatan yang dapat terbentuk antara lain adalah :

1. Normal
2. Asimetris (tidak seimbang antara kiri dan kanan)
3. Tumpang Tindih

b. Patahan / Sesar (Fault)

Patahan terbentuk karena tenaga tektonik menekan (baik secara horizontal


atau vertikal) batuan elastis yang terlibat sampai mencapai batas maksimum
keelastisannya sehingga menyebabkan batuan tersebut pecah, retak atau
patah.

Beberapa jenis patahan yang dapat terbentuk antara lain adalah :

Sesar Naik atau Sesar Turun, sesar naik adalah ketika bagian blok patahan suatu
lempeng yang permukaannya lebih tinggi dibandingkan asal lempeng tersebut.
Sedangkan sesar turun adalah ketika bagian suatu lempeng yang pemukannya
lebih rendah dari lempeng asalnya. Silahkan lihat gambar di bawah agar lebih
paham.

C. LIPATAN
Terdapat berbagai macam lipatan pada lapisan kulit bumi. Berdasarkan posisi bidang
sumbunya, lipatan dibagi menjadi 6 yaitu

1. Lipatan tegak

Lipatan ini disebut juga dengan symmetric fold. Sesuai dengan namanya, posisi
bidang sumbu lipatan ini tegak lurus terhadap bidang lipatan. Bidang sumbu juga
membagi antiklin dan sinklin sama besar atau simetris.

4
2. Lipatan miring

Lipatan miring merupakan lipatan tegak yang mendapat tekanan terus- menerus
sehingga bentuknya tidak lagi tegak melainkan miring ke salah satu sisi. Lipatan ini
dikenal juga dengan sebutan asymmetric fold.

3. Lipatan menggantung

Lipatan ini adalah kelanjutan dari lipatan miring yang terus mendapat dorongan.
Sesuai dengan namanya, lipatan ini mempunyai puncak yang menggantung.

4. Lipatan isoklinal

Isoclinal fold mempunyai bidang sumbu yang sejajar satu dengan yang lainnya.
Lipatan ini disebabkan oleh adanya dorongan yang terjadi secara berkelanjutan.

5
5. Lipatan rebah

Lipatan ini disebut juga overtuned fold. Puncak lipatan rebah berbentuk landai
seperti suatu benda yang merebah. Penyebabnya adalah adanya dorongan
secara melintang yang berasal dari satu arah saja.

6. Lipatan sesar sungkup

Lipatan ini merupakan kelanjutan dari lipatan rebah yang terus menerus mendapat
tekanan. Nama lain lipatan sesar sungkup adalah overthrust. Jika lapisan tanah
yang mengalami lipatan sesar sungkup tidak cukup elastis, maka akan terjadi
patahan

6
D. PATAHAN
1. Horst

Horst adalah dataran yang mengalami kenaikan akibat adanya tenaga endogen.
Kenaikan dataran ini akibat adanya gerakan tektogenesa vertikal. Gerakan
tektogenesa adalah gerakan yang berasal dari dalam bumi. Gerakan tektogenesa
memusat dan mendorong sesar melalui dua titik ke arah atas. Hal ini menyebabkan
sesar terangkat ke atas dan menyebabkan patahan di kanan dan kiri sesar. Horst
berbentuk seperti pematang yang lebih tinggi dari dataran di kanan dan kirinya.
Horst juga bisa disebut pematang atau lurah sesar. Horst adalah puncak dari sesar
yang terdorong ke atas. Contoh horst di indonesia adalah dataran tinggi dieng dan
dataran tinggi wonosari di yogyakarta.

2. Graben

Graben adalah dataran yang mengalami penurunan akibat dari tarikan tenaga
endogen. Penurunan ini terjadi secara cepat. Graben terjadi akibat dari gerakan
tektogenesa yang memusat, dan menarik sesar ke arah bawah melalui dua titik.
Graben menyebabkan patahan di kanan dan kiri sesar. Graben dapat berbentuk
lembah. Tekanan tenaga endogen yang berbeda, menyebabkan bentuk grabien
menjadi berbeda juga.

7
3. Menuju Suatu Pusat

Permukaan bumi hasil dari gerakan tekanan horizontal dan tekanan vertikal yang
menyebabkan lapisan bumi menjadi retak dan patah ketika sampai titik pusat bisa
mengakibatkan lonsor kan lapisan bumi retak dan patah

4. Memusat

Patahan merupakan salah satu bentuk permukaan Bumi yang ditimbulkan dari
tenaga- tenaga endogen yang berasal dari dalam Bumi. Patahan yang disebabkan
oleh tenaga endogen ini mempunyai beberapa arah yang berbeda. Salah satu
arah tenaga endogen ini adalah memusat. Arah dari pola memusat ini disebut juga
sebagai zona konvergensi.

Zona konvergensi atau memusat merupakan perbatasan lempeng (baca: lempeng


tektonik) yang saling bertumbukan, atau yang memiliki gerak memusat ke satu tituk
temu yang disebut juga dengan subduksi. Di perbatasan lempeng ini lempeng-
lempeng saling bertumbukan sehingga terjadi patahan- patahan (baca: jenis
patahan) atau sesar. Maka dari itu patahan atau sesar yang timbul ini juga
dinamakan sebagai patahan memusat. Pada patahan atau sesar memusat ini,
lempeng yang satu masuk ke dalam bumi di bawah lempang yang lainnya. Hal ini

8
akan memudahkan timbulnya jalur gunung api yang sejajar dengan zona
perbatasan ini, yang disebut sebagai parit dalam atau palung laut atau trench.

Contoh Patahan Memusat

Patahan memusat merupakan sebutan bagi patahan yang dihasilkan dari tenaga
endogen yang memusat. Seperti penjelasan mengenai graben di atas, yang
terbentuk karena ada gerakan yang semakin memusat. Dengan demikian contoh
patahan memusat adalah danau Toba dan Danau Tempe.

5. Menyebar

Patahan menyebar merupakan sebuah nama atau sebutan bagi bentukan


patahan yang disebabkan oleh tenaga endogen yang sifatnya menyebar. Tenaga
endogen dalam pembentukan patahan ini dikenal mempunyai gerakan memusat
yang disebut zona konvergensi dan juga gerakan yang menyebar ke segala arah
yang areanya dikenal dengan zona divergensi.

Apabila zona konvergensi merupakan tenaga endogen yang sifatnya memusat,


maka zona divergensi ini merupakan kebalikannya. Zona divergensi (menyebar/
menjauh) merupakan daerah perbatasan lempeng yang bergerak berlawanan
arah atau saling menjauhi satu sama lain, sehingga tidak saling bertumbukan. Ada
pula yang menyatakan bahwa yang dimaksud dengan patahan menyebar
merupakan patahan yang tidak terpusat dan arahnya menuju ke segala penjuru.
Dan seperti halnya jenis patahan lainnya, patahan menyebar ini juga terdapat di
atas Bumi

9
6. Flekstur

Bentuk patahan vertikal yang ketiga adalah Fleksur atau yang disebut dengan Fault
Scrap. Fleksur merupakan bentuk patahan yang terjadi oleh akibat dorongan dari
salah satu sisi. Dorongan satu sisi ini menyebabkan salah satu bagian sesar atau
patahan menjadi naik sehingga membentuk sebuah dinding yang terjal yang mana
memiliki posisi lebih tinggi daripada di daerah yang ada di sekitarnya. Patahan yang
satu ini dapat disebut dengan tebing atau cliff.

7. Dekstral

Dekstral adalah patahan horizontal yang bergerak ke arah kanan. Dekstral dapat
diketahui dengan cara berdiri di depan potongan sesar yang besar. jika patahan
tersebut adalah dekstral, maka sesar tersebut akan bergerak ke kiri.

10
8. Sinistral

Sinistral adalah kebalikan dari Dekstral. Jika dekstral adalah patahan horizontal yang
bergerak kearah kanan, maka sinistral adalah patahan horizontal yang bergerak ke
arah kiri. Untuk mengetahu sinistral, caranya sama dengan dekstral. Yaitu berdiri di
depan potongan sesar yang besar. jika sesar tersebut bergerak ke arah kiri, maka
patahan tersebut adalah sinistral.

9. Block Mauntain

Block Mauntain adalah kumpulan patahan- patahan yang tidak beraturan.


Patahan tersebut membentuk dataran yang memiliki bentuk yang bermacam-
macam. Ada yang naik, turun, maupun miring. Hal ini terjadi dari akibat adanya
beberapa tekanan yang terjadi di satu daerah yang besar.

Tekanan tersebut membuat tarikan dan dorongan, yang menghasilkan bentuk relief
yang tidak beraturan. Kumpulan patahan ini biasanya akan membentuk berbagai
pegunungan. Pegunungan ini biasanya terdiri dari balok- balok lithosfer. Lithosfer
adalah lapisan bumi atau kulit bumi bagian luar (Baca: Struktur Lapisan Bumi dan
Penjelasannya)

11
E. DAMPAK TEKTONISME BAGI KEHIDUPAN
Dampak Positif
Proses vulkanisme pada gunung api di Indonesia bermanfaat bagi lahan pertanian,
karena abu vulkanik akibat letusan gunung api membuat tanah menjadi subur.
Gunung api merupakan penghasil bahan galian tambang seperti emas, intan, timah
serta bahan bangunan yang lainnya.
Bentuk hasil tenaga endogen dapat dijadikan wisata alam yang sangat menarik.

Dampak Negetif
Lereng-lereng yang terbentuk karena tenaga endogen ada yang terjal dan landai,
yang tidak baik dijadikan daerah pertanian
Daerah-daerah pegunungan yang terjal juga tidak baik dijadikan daerah
pemukiman karena rentan terjadinya tanah longsor sehingga dapat menimbulkan
kerugian, baik materil maupun korban jiwa.
Proses alam endogen dapat menimbulkan gempa bumi dan letusan gunung api.
Gempa bumi dan letusan gunung api dapat menelan korban jiwa manusia,
membahayakan kesehatan masyarakat, serta menimbulkan kerugian material bagi
penduduk setempat.
Pergeseran kerak bumi mendorong terbentuknya berbagai jenis pegunungan dan
cekungan sedimen. Lebih lanjut terjadinya tekanan, regangan, dan deformasi pada
kerak Bumi (pengangkatan, amblesan, retakan, patahan, serta lipatan) didukung
dengan adanya gaya gravitasi Bumi akan menimbulkan terjadinya erosi, longsoran,
dan sedimentasi. Dari proses yang terjadi ini dapat menimbulkan bencana alam
yang mengakibatkan kerugian materiil, harta benda, dan nyawa.

12
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Tektonisme merupakan tenaga yang berasal dari dalam bumi yangmenyebabkan
terjadinya dislokasi (perubahan letak) patahan dan retakan padakulit bumi serta
pada batuan. Berdasarkan jenis gerakan dan luas wilayah yangmempengaruhinya,
tenaga tektonik dapat dibedakan atas gerak orogenesa danepirogenesa. Gerak
orogenesa merupakan gerakan tenaga endogen yang relatif cepat dan meliputi
daerah yang relatif sempit. Gerak orogenetik menyebabkanadanya tekanan
horizontal atau vertikal pada kulit bumi sehingga terjadilahperistiwa dislokasi, baik
dalam bentuk lipatan maupun patahan. Contohnyaterbentuknya deretan lipatan
pegunungan muda Sirkum Pasifik

13
DAFTAR PUSTAKA

https://www.slideshare.net/LovegoodLoony/tektonisme-geografi-kelas-
10?qid=dd2e9e98-a980-440d-9a10-c4e0009561ef&v=&b=&from_search=1

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/geomorfologi/bentuk-bentuk-patahan

https://ilmugeografi.com/geologi/macam-patahan-dan-lipatan

https://brainly.co.id/tugas/9256613

https://kumpulanmakalahdotblog.wordpress.com/2018/01/17/makalah-proses-
tektonisme-dan-pengaruhnya-terhadap-kehidupan/

14

Anda mungkin juga menyukai