Fisiologi adalah ilmu mengenai mengenai fungsi dari tubuh yang hidup.
1. Hippocrates (460-375 SM), pendiri sekolah pengobatan tertua di Yunani. Juga dikenal
sebagai “Bapak Pengobatan”. Ia memberikan suatu dasar ilmiah di bidang praktik
medis dan namanya dihubungkan dengan sumpah Hippocratic, yang menjadi
pedomanetik profesi kedokteran.
2. Aristoteles (384-322 SM), adalah ahli anatomi komparatif pertama yang memahami
hubungan antara struktur dan fungsi. Ia membuat klasi-klasi sistematika tentang
binatang.
3. Galen (131-201), dianggap sebagai tokoh terpenting dalam sejarah pengobatan setelah
Hippocrates: ia adalah ahli fisiologi eksperimental pertama Bukunya, Uses of the
Parts of the Body of Man. Memperlihatkan bagaimana organ-organ tubuh
terkonstruksi dengan sempurna dan beradaptasi sesuai dengan funsinya.
4. Leonardo Da Vinci (1451-1519) adalah seorang seniman,Insinyur,Penemu,dan ilmuan
yang telah mewariskan gambar-gambar mengenai kerja otot dan aktivitas
kardiovaskular .
5. Andreas Vesalius (1514-1564) adalah seorang guru dan ahli bedah yang menulis
Humani Corporis Fabrica Libri Septem (Tujuh buku mengenai Struktur Tubuh
Manusia) yang menjadi dasar anatomi dan fisiologi modern.
6. William Hervey (1578-1657) salah satu ahli anatomi yang paling terkenal di
sepanjang sejarah. Menemukan proses sirkulasi darah suatu kejadian penting dalam
sejarah pengobatan.
4. HOMEOSTASIS
Mekanisme Umpan Balik Negatif adalah mekanisme dimana informasi balasan untuk
sistem (input) mengurangi perubahan (output) sehingga dapat kembali ke setpoint
yang sesuai. Salah satu contoh adalah kemampuan untuk mempertahankan glukosa
darah pada kadar yang relative konstan yaitu 90 sampai 110/100ml darah.
Setelah makan, peningkatan kadar glukosa darah merangsang keluarnya insulin dari
sel-sel khusus dalam pankreas.
Insulin memfasilitasi masuknya glukosa ke dalam sel-sel tubuh sehingga mengurangi
kadar glukosa darah.
Penurunan kadar glukosa darah kemudian mempengaruhi sel-sel pelepas insulin
(umpan balik negative) untuk mengurangi pelepasan insulin dan glukosa darah
dipertahankan pada kadar yang sesuai.
Mekanisme umpan balik positif adalah mekanisme dimana informasi balasan ke
system meningkatkan atau memperlama, bukannya mengurangi,penyimpangan dari
kondisi fisiologi asal.
3. Salah satu umpan balik positif terjadi saat membran saraf dirangsang.
Bidang Midsagital membagi tubuh menjadi dua bagian, bagian kiri sama besar dengan
bagian kanan.
Bidang Parasagital membagi tubuh menjadi dua bagian, bagian kiri dan kanan yang
tidak sama besar.
2. Bidang Frontal atau Koronal adalah salah satu bidang di bagian kanan bidang sagital.
Bidang ini membagi tubuh atau organ menjadi bagian depan dan belakang.
3. Bidang Transversal (Horizontal, Potong Silang) membagi tubuh atau organ menjadi bagian
atas dan bawah.
B. Posisi Anatomis tubuh digunakan sebagai rujukan agar hubungan dengan seluruh bagian
tubuh dapat dijelaskan. Dalam posisi anatomis, tubuh berdiri tegak dengan mata melihat ke
depan, kaki dirapatkan, lengan disisi tubuh, telapak tangan membuka ke depan dengan ibu
jari mengarah ke luar tubuh, dan jari kelingking mengarah ke tubuh.
1. Bagian Anterior dari tubuh (Ventral pada binatang) merupakan bagian depan tubuh
atau perut. Contoh: hidung merupakan bagian anterior dari keseluruhan bagian wajah.
2. Posterior adalah bagian belakang (pada binatang disebut Dorsal). Contoh: bokong
merupakan bagian posterior dari abdomen.
3. Superior adalah mengarah ke kepala atau bagian tertinggi; superior juga disebut
sebagai sefalik, cranial, atau rostal. Contoh: kepala merupakan bagian superior dari
leher.
4. Inferior adalah arah menjauhi kepala dan mengarah ke bagian bawah tubuh; inferior
juga disebut kauda. Contoh: dada merupakan bagian inferior dari leher.
5. Medial adalah setiap setiap struktur yang terdekat dengan garis an tengah imajiner
tubuh. Contoh: hidung merupakan bagian medial dari mata.
6. Lateral mengarah ke samping, menjauhi garis tengah imajiner tubuh. Contoh: telinga
merupakan bagian lateral dari mata. Ipsilateral berarti terletak di sisi yang sama.
Kontralateral berarti terletak di sisi yang berlawanan.
7. Proksimal mengacu pada bagian suatu struktur yang mendekati garis tengah tubuh,
atau jika mengacu pada satu tungkai, maka mendekati titik asal atau titik perlekatan
terdekat dengan trunkus. Contoh siku adalah bagian proksimal dari pergelangan
tangan.
8. Distal berarti paling jauh dari garis tengah imajiner atau menjauhi titik asal atau titik
perlekatan dengan trunkus. Contoh: kaki merupakan bagian distal dari pergelangan
kaki.
9. Superfisial berarti setiap bagian manapun yang dekat ke permukaan tubuh. Contoh:
kulit merupakan bagian superficial dari otot.
10. Dalam berarti terletak di bagian internal, di dalam tubuh. Contoh: usus halus terletak
jauh lebih kedalam tubuh dari otot-otot dan kulit abdominal.
Rongga Tubuh
Rongga Tubuh adalah ruang dalam bagian aksial tubuh yang berisi organ-organ atau visera
internal. Dua rongga utama yang terletak dalam bagian aksial tubuh: rongga dorsal dan
rongga ventral. Bagian apendikular atau bagian anggota gerak tubuh tidak memiliki rongga.
1. Rongga Tubuh Dorsal terletak di bagian posterior (dorsal) dan terbagi menjadi rongga
cranial dan rongga spinal.Rongga Kranial dikelilingi oleh tulang dan berisi otak.
Rongga Spinal (Vertebral) terbentuk dari susunan tulang belakang serta berisi medulla
spinalis.
2. Rongga Tubuh Ventral terletak di bagian anterior (secara ventral) dan terbagi menjadi
rongga toraks dan rongga abdomen yang dipisahkan diafragma. Rongga Toraks
adalah rongga dada. Rongga ini terdiri dari dari rongga (kantong) pleural kanan dan
kiri, serta mediastinum.
3. Masing-masing Rongga pleural berisi satu paru.
4. Mediastinum berisi jantung yang terletak di Rongga Perikardial, kelenjar timus yang
merupakan bagian dari esofagus, dan mengandung pembuluh darah besar yang
banyak.
5. Rongga Abdominopelvis (Peritoneal) berisi visera abdomen dan bidang pelvis.
6. Rongga kecil tambahan di bagian kepala meliputi: Rongga oral,rongga nasal,rongga
telinga tengah, dan rongga orbital untuk mata.
7. Membran Serosa melapisi rongga toraks dan rongga abdominopelvis, serta
menyelimuti organ-organ dalam rongga-rongga tersebut. Membran Periental melapisi
rongga; sedangkan Membran Viseral menyelimuti organ.
8. Pleura Periental melapisi rongga pleural dan Pleura Visera membungkus paru-paru.
9. Perikardium Perietal melapisi rongga perikardial dan Visera Perikardium
membungkus jantung.
10. Peritonium Perietal melapisi rongga abdominopelvis; Visera Pertonium membungkus
organ abdominal daan organ pelvis lainnya.
D. Regia Abdomen-Pelvis.
Sembilan petunjuk digunakan dalam ilmu anatomis untuk memfasilitasi rujukan struktur
tubuh dan organ-organ internal.1. Regia Umbilikal terletak pada pusat abdomen.
2. Regia Epigastrium berada di bagian superior dari rega umbilicus.
3. Regia Hipogastrium berada di bagian inferior regia umbilikus.
4. Regia Hipokondrium kanan dan kiri beroprasi lateral terhadapregia epigastrium.
5. Regia Lumbar Kanan Dan Kiri terletak lateral tehadap regia umbilikus.
6. Regia Inguinalis (Iliaka) Kanan dan Kiri terletak lateral dari regia hypogastrium.
E. Empat Petunjuk Abdominopelvis, umumnya dipakai secara klinis, didapat dari garis
imajiner horizontal dan vertikal yang menyilang pada umbilikus. Garis ini membagi abdomen
menjadi Kuadran Kanan dan Kiri Atas serta Kuadran Kanan dan Kiri Bawah (KKAB dan
KKIB).
Fisiologi
Ilmu yang mempelajari fungsi tubuh manusia dalam keadaan normal.Ilmu ini
sangat erat kaitaannya tentang semua makhluk hidup yang tercakup dalam
pelajaran biologi.ilmu ini juga berhubungan erat dengan tugas ahli sitologi yang
mempelajari detail struktur sel dan ahli biokimia yang berurusan dengan
peruahan kimiawi dan kegiatan sel serta menyelidiki proses kimia jasat hidup
yang serba kompleks.
3. Sel merupakan unit atau unsur terkecil tubuh yang dimiliki semua bagian. Sel
disesuaikan dengan tugas dan fungsinya atau,dengan jaringan tempat sel itu
berada. Beberapa sel misalnya yang berada dalam sistem saraf dan otot,memang
sangat khas. Pada umumnya,semakin khusus tugas suatu sel semakin kecil daya
tahannya menghadapi kerusakan dan paling sulit mamperbaikinya.
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi
yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu
fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam cabang
biologi yang dinamakan histologi, sedangkan cabang biologi yang mempelajari
berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit
adalah histopatologi.
Organ adalah sekelompok jaringan (tissue) yang menjalankan suatu tugas.
Sistem Organ merupakan bentuk kerjasama antar organ untuk melakukan fungsi-
fungsi yang lebih kompleks lagi sehingga proses yang berlangsung di dalam tubuh
suatu organisme dapat berjalan dengan baik sesuai aktivitas hidup organisme
yang bersangkutan. Dalam melaksanakan kerja sama ini, setiap organ tidak
bekerja sendiri-sendiri, melainkan organ - organ saling bergantung dan saling
memengaruhi satu sama lainnya. Contoh sistem organ pada hewan dan manusia
antara lain sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem gerak, sistem
reproduksi, sistem peredaran darah, sistem saraf, sistem ekskresi.
4. Homeostasis
Homeostasis adalah kemampuan sistem fisiologi tubuh untuk mempertahankan
keadaan yang relatif konstan didalam tubuh (At aglace fisiologi jeremi
ward,robert klarke dan roger EMC.
5. Cairan Ekstraselular (CES) = 20% dari BB total
Adalah cairan diluar sel. Ukuran relatif dari (CES)menurun dengan peningkatan
usia. Contohnya, pada bayi baru lahir, kira-kir ½ cairan tubuh terkandung didalam
(CES). Setelah 1 tahun, volume relatif dari (CES) menurun sampai kira-kira 1/3
dari volume total. Ini hampir sebanding dengan 15 L dalam rata-rata pria dewasa
(70 kg).
6. Cairan interstisial (CIT)
Adalah Cairan disekitar sel, sama dengan kira-kira 8 L pada orang dewasa. Cairan
limfe termasuk dalam volume interstisial. Relatif terhadap ukuran tubuh, volume
(CIT) kira-kira sebesar 2 kali lebih besar pada bayi baru lahir dibanding orang
dewasa.
7. Faktor lingkungan internal mempengaruhi homeostatis
Untuk menjaga homeostasis, tubuh harus mampu mendeteksi faktor-
faktorpenyimpangan dalam lingkungan internal yang perlu diatasi dengan cepat,
dan harus mampu mengontrol berbagai sistem tubuh yang bertanggung jawab
untuk mengatur fakktor-faktor tersebut. Misalnya untuk memelihara konsentasi
CO2 dalam cairan ekstraseluler pada harga yang optimal, harus ada cara
mendeteksi perubahan konsentrasi CO2 dan kemudian merubah secara tepat
aktivitas respirasi, sehingga konsentrasi CO2 kembali ke tigkat yang diinginkan.
8. Peran sistem tubuh dalam mempertahan kan homeostasis
Untuk menjaga homeostasis diperlukan aktivitas berbagai sitem tubuh.
Terdapat 9 sistem tubuh utama yang menyumbang homeostasis:
Sistem saraf, adalah salah satu dari dua sistem kontrol tubuh yang utama.
Secara umum sistem saraf mengontrol dan mengkoordinir aktivitas tubuh yang
memerlikan respon yang cepat. Sistem ini secara khusus pentig dalam
maendeteksi dam memberikan reaksi kepada perubahan-perubahan dalam
lingkungan ekstetrnal. Selanjutnya, sistem ini bertanggung jawab pada fungsi-
fungsi yang lebih tinggiyang tidak seluruhnya langsing di bawah pemeliharaan
homeostasis, seperti kesadaran, memori (ingatan), dam kreativitas.
Sistem respirasi, mengambil O2 dari ligkungan eksternal dan mengeluarkan CO2
ke lingkungan eksternal. Dengan mengatur kecepatan pemindahan CO2 sebagai
pembentuk asam (H2CO3), maka sistem respirasi juga penting dalam
pemeliharaan pH yang tepat dalam lingkungan internal.
Sistem urinaria (kemih), mengeluarkan zar sampah selain CO2 dam memegang
peranan penting dalam meregulasi volume, komposisi elektrolit, dan keasaman
cairan ekstraseluler.
Sistem pencernan, mencerna makann yang kita makan menjadi molrkul zat
makann yang siap diabsorbsi ke dalam plasma untuk didistribusikan ke sel-sl
tubuh. Sistem ini juga mentransfer air dan elektrolit dari lingkungan eksternal
ke dalam lingkungan internal.
Sistem reproduksi, pada dasarnya tidak esensial untuk homeostasis dan dengan
demikian tidak esensial untuk kelangsungan hidup individu. Sistem reproduksi
esensial untuk pelestarian spesies.
Sistem endokrin, adalah sistem kontrol utama yang lain. Secara umum, hormon
yang disekresikan meregulasi aktivitas tubuh yang lambat, sistem ni khususnya
penting dalam mengontril konsentrasi nutrien dan pengaturan fungsi ginjal,
mengontrol volume dan komposisi elektrolit lingkungan internal.
Sistem kekebalan (imun), sebagai pertahanan melawan “ penyusup” asing dan
sel-sel tubuh yang telah menjadi kangker. Sistem ini juga membuka jalan untuk
memperbaiki atau mengganti sel-sel yang luka atau usang.
Sistem integumen, berfungsi sebagai pelindung luar untuk melindingi kehilngan
cairan internal dari tabuh dan masuknya microorganisme asing ke dalam tubuh.
Sistem ini juga pnting dalam meregulasi suhu tubuh. Jimlah panas yang hilang
dari permukaan tubuh ke lingkungan luar dapat diatur dengan mengontrol
produksi keringat dan dengan meregulasi aliran darah dan dengan meregulasi
aliran darah yang membawa panas ke kulit.
Musculosketal (Sitem otot), menggerakan tulang-tulang tempat melekatnya.
Dari pandangan homeostasis secara murni, sistem ini memungkinkan suatu
individu bergerak ke arah makanan atau menjauhi bahaya. Selanjutnya panas
yang ditimbulkan oleh otot rangka sangat penting bagi regulasi suhu. Sebagai
tambahan, karena otot rangka dibawah kotrol kesadaran, memungkinkan
seseorang menggunakanya untuk melakukan gerakan lsin yang tidak langsung
kearah pemeliharaan homeostasis.
MEKANISME HOMEOSTASIS
Pengertian Homeostasis
1. Menstabilkan cairan disekitar sel-sel oranisme multi sel atau cairan extrasel (CES)
(Siagian, 2008).
2. Untuk kelangsungan hidup sel
3. Memungkinkan organisme beradaptasi pada lingkungan luar yang mempunyai jumlah
dan habitat yang lebih luas.
4. Menyediakan keadaan dalam (lingkungan dinamis dalam badan organisme) yang
stabil supaya sel-sel dapat menjalankan hidup dengan efisien.
5. Memungkinkan kadar metabolisme diatur secara efisien pada saat tertentu.
6. Dan yang terakhir Memungkinkan enzim-enzim menjalankan fungsinya dengan
optimum
Faktor Yang Mempengaruhi Homeostasis
Salah satu fungsi dari homeostasis adalah menstabilkan atau menyeimbangan cairan,
dan faktor yang mempengaruhu keseimbangan cairan tersebut adalah:
1. Usia,
2. Temperatur lingkungan
Dengan sesuatu organisme banyak terdapat di lingkungan yang panas, maka akan
terjadi proses evaporasi, sehingga dimungkinkan cairan banyak yang keluar.
3. Makanan
4. Obat-obatan
5. Stres
Stres dapat mempengaruhi beberapa hal diantaranya adalah, Mempengaruhi
metabolisme sel, meningkatkan gula darah, meningkatkan osmotik dan ADH akan
meningkatkan sehingga urine menurun.
6. Sakit
Misalnya gagal ginjal, maka organisme akan mengeluarkan cairan yang banyak sehingga
dapat menggau keseimbangan di dalam tubuh organism tersebut. (Irawan, 2008).
- Yang kedua adalah faktor-faktor yang dapat menstabilkan lingkungan internalnya
yaitu :
Mekanisme Homeostasis
Perubahan kondisi lingkungan internal dapat timbul karena 2 hal, yaitu adanya
perubahan aktifitas sel tubuh dan perubahan lingkungan eksternal yang berlangsung terus-
menerus. Untuk menyelenggarakan seluruh aktifitas sel dalam tubuhnya, hewan selalu
memerlukan pasokan berbagai bahan dari lingkungan luar secara konstan, misalnya oksigen,
nutrient dan garam. Sementara itu, aktivitas sel juga menghasilkan bermacam – macam hasil
sekresi sel yang bermanfaat dan berbagai zat sisa, yang di alirkan ke lingkungan internal
yaitu cairan ekstraseluler (CES). Apabila aktifitas sel berubah pengambilan zat dari
lingkungan internal dan pengeluarran berbagai zat dari dalam sel ke lingkungan internal juga
berubah. Perubahan aktifitas sel semacam itu akan mengubah keadaan lingkungan internal.
Perubahan lingkungan internal yang ditimbulkan oleh sebab manapun ( penyebab pertama
atau kedua ) harus selalu dikendalikan agar kondisi homeostasis selalu terjaga.
Mekanisme pengendalian kondisi homeostasis pada hewan berlangsung melalui
system system umpan balik. Akan tetapi, kita tidak boleh lupa bahwa ada 2 macam system
umpan balik, yaitu umpan balik positif dan negative. Sistem umpan balik yang berfungsi
dalam pengendalian kondisi homeostasis pada tubuh hewan adalah system umpan balik
negative.
Homeostatis adalah Proses yang terjkadi dalam organism hidup untuk mempertahankan
lingkungan intern ini dalam kondisi agar optimal bagi kehidupan organisme. Jadi, kesimpulan
dari homeostasis adalah Suatu proses perubahan yang terus menerus atau suatu keadaan
tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi kondisi yang dialaminya
yang sifatnya dinamis yang berlangsung secara konstan, dan terjadi pada setiap organisme.
Proses homeostasis ini dapat terjadi apabila tubuh mengalamai stress sehingga tubuh
secara alamiyah akan melakukam mekanisme pertahanan diri untuk menjaga kondisisi nyang
seimbang.
Homeostasis yang terdapat dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh suatu system
endokrim dan saraf otonom. Secara alamiah proses homeostasis dapat terjadi dalam tubuh
manusia.
Dalam mempelajari cara tubuh melakukan proses homeostasis ini dapat melalui 4 cara
diantaranya:
1. Self regulation dimana sistem ini terjadi secara ototmatis pada orang yang sehat seperti
dalam pengaturan proses sistem fisiologis tubuh manusia.
2. Berkompensasi yaitu tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidak normalan dalam
tubuh sebagai contoh apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin maka proses dalam
tubuh khususnya pembuluh darah akan mengalami kontraksi pembuluh darah perifer dan
merangsang pada pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan pada otot yang
akhirnya menggigil yang dapat menghasilkan panas sehingga suhu tetap stabil. Dengan cara
system umpan balik negative, proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal
segera dirasakn dan diperbaiki dalam tubuh dimana apabila tubuh dalam keadaan tidak
normal akan secara sendiri mengadakan mekanisme umpan balik untuk menyeimbangkan
dari keadaan yang ada. Cara umpam balik untuk mengkoreksi untuk ketidak seimbangan
fisiologis , hal ini dapat dicontohkan apabila seseorang terjadi hipoksia akan terjadi proses
peningkatan denyut jantung yang cepat untuk membawa darah dan oksigen yang cukup kesel
tubuh.
Pengaturan fisiologis digunakan untuk mengembalikan keadaan normal apabila
terganggu.pengaturan sifat pendaparan dilakukan oleh ginjal dan pernafasan. Cairan tubuh
merupakan objek homeostasis karena dalam cairan tubuh diatur keseimbangan bermacam-
macam elektrolit.
Homeostasis juga mengatur keseimbangan asam dan basa. Cairan tubuh diatur agar suhunya
selalu konstan 370C dengan cara mekanisme produksi dan pelepasan panas. Contoh
homeostasis yang ringkas ialah:Apabila cuaca panas, sistem kulit akan merespon dengan
mengeluarkan peluh melalui kelenjar keringat pada epidermis kulit untuk mencegah suhu
darahnya meningkat, pembuluh darah akan mengembang untuk mengeluarkan panas ke
sekitarnya, hal ini juga menyebabkan kulit berwarna merah. Apabila kadar glukosa dalam
darah telah habis atau berkurang dari jumlah tertentu, hati akan dirangsang oleh insulin untuk
mengubah glikogen menjadi glukosa supaya dapat digunakan sebagai tenaga untuk kontraksi
otot.
1. Hati
2. Ginjal
3. Kulit
Apabila kadar garam lebih dari jumlah normal dan kurang air dalam badan, tekanan osmosis
KONSEP HOMEOSTASIS
Sel tubuh berkontrak dengan lingkungan internal yang dipertahankan sendiri dan bukan
dengan lingkungan eksternal yang mengelilingi tubuh.
Apabila tiap-tiap sel memiliki kemampuan dasar untuk bertahan hidup,mengapa sel-sel
tubuh tidak dapat hidup tanpa melakukan tugas-tugas khusus dan terorganisasi sesuai
kekhususan masing-masing menjadi sistem yang melakukan berbagai fungsi yang esensial
agar tubuh keseluruhan dapat bertahan hidup.sel-sel pada organisme multi sel harus memberi
kontribusi bagi kelangsungan hidup organisnme secara keseluruhan dan tidak dapat hidup
dan berfungsi tanpa kontribusi dari sel-sel tubuh lainnya karena sebagian sel tersebut tidak
berkontak langsung dengan lingkungan eksternal tempat organisme tersebut hidup.
Suatu organisme uni sel, semisal amoeba dapat secara langsung memperoleh zat-zat gizi
dan O2 dari dan mengeluarkan zat-zat sisa kelingkungan eksternal disekitarnya. Sebuah sel
otot atau sel lain pada organisme multi sel juga membutuhkan zat dan O 2 dan mengeluarkan
zat-zat sisa, namun sel otot tidak dapat secara langsung melakukan pertukaran ini dengan
lingkungan di sekitar tubuh karena sel tersebut terisolasi dari lingkungan eksternal tersebut.
Bagaimana mungkin sebuah sel otot dapat melakukan pertukaran-pertukaran vital
tersebut dengan lingkungan eksternal yang tidak berkontak dengannya? Kuncinya adalah
adanya suatu lingkungan internal cair yang berkontak langsung dengan sel-sel tubuh.
Lingkungan internal ini terletak di luar sel tetapi di dalam tubuh. Berbagai sistem tubuh
melakukan pertukaran antara lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Demikian juga,
sistem pernapasan memindahkan O2 dari lingkungan eksternal ke dalam plasma. Sistem
sirkulasi mendistribusikan zat-zat gizi dan O2 keseluruh tubuh.
Zat-zat sisa yang dihasilkan oleh sel dikeluarkan kedalam cairan inter stitial, diserap oleh
plasma dan dislurkan ke organ-organ yang khusus, berfungsi membuang zat-zat sisa ini dari
lingkungan internal ke lingkungan eksternal. Paru mengeluarkan CO2 dari plasma, dan ginjal
menyerap zat-zat sisa lainnya untuk dikeluarkan melaui urin.
Homeostasis penting bagi kelangsungan hidup sel, sebagai bagian dari sistem yang
terorganisasi, memberi kontribusi bagi homeostasis
Sel-sel tubuh dapat hidup dan berfungsi hanya jika dibasuh oleh cairan ekstra sel yang
cocok bagi kelangsungan hidup mereka, dengan demikian komposisi kimiawi dan keadaan
fisik lingkungan internal hanya diperbolehkan menyimpang dalam batas-batas yang sempit.
Sewaktu sel mengeluarkan zat-zat gizi dan O2 dari lingkungan internal, bahan-bahan esensial
ini harus secara terus menerus dilengkapi lagi agar proses sel mempertahankan hidupnya
yang berlangsung terus menerus dapat berlanjut.
Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh setiap sistem tubuh ikut berperan dalam
mempertahankan homeostasis, sehingga lingkungan yang diperlukan untuk kelangsungan
hidup dan fungsi semua sel yang membentuk tubuh dapat dipertahankan.
Faktor-faktor lingkungan internal yang harus dipertahankan secara homeostasis:
1. Konsentrasi molekul zat-zat gizi.
2. Konsentrasi O2 dan CO2.
3. Konsentrasi zat-zat sisa.
4. pH.
5. Konsentrasi garam-garam, air, dan elektrolit-elektrolit lain.
6. Suhu.
7. Volume dan tekanan.
Terdapat sebelas sistem tubuh utama yang berkontribusi terpenting dalam untuk
homeostasis
1. Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi yang membawa berbagai zat.
2. Sistem pencernaan, menguraikan makanan menjadi molekul-molekul kecil zat gizi yang
dapat diserap kedalam plasma untuk didistribusikan keseluruh tubuh.
3. Sistem respirasi, mengambil O2 dari dan mengeluarkan CO2 ke lingkungan eksternal.
4. Sistem kemih, mengeluarkan kelebihan garam, air, dan elektrolit lain dari plasma melalui
urin, bersama zat-zat sisa selain CO2.
5. Sistem rangka, memberi penunjang dan proteksi bagi jaringan lunak dan organ-organ. Sistem
ini juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan kalsium(Ca++).
6. Sistem otot, menggerakan tulang-tulang yang melekat kepadanya. Sistem ini memungkinkan
individu mendekati makanan dan menjauhi bahaya. Panas yang dihasilkan oleh kontraksi otot
penting untuk mengatur suhu.
7. Sistem integumen, sebagai sawar protektif bagian luar yang mencegah cairan internal keluar
dari tubuh dan mikroorganisme asing masuk ke dalam tubuh. Sistem ini juga penting dalam
mengatur suhu tubuh.
8. Sistem imun, mempertahankan tubuh dari serangan benda asing dan sel-sel tubuh yang telah
menjadi kanker. Sistem ini juga mempermudah jalan untuk perbaikan dan penggantian sel
yang tua atau cedera.
9. Sistem saraf adalah salah satu dari dua sistem pengatur(kontrol) utama tubuh. Sistem ini
sangat penting terutama untukmendeteksi dan mencetuskan reaksi terhadap berbagai
perubahan lingkungan intrnal. Sistem ini juga bertanggung jawab atas fungsi lain yang lebih
tinggi yang tidak seluruhnya ditujukan untuk mempertahankan homeostasis.
10. Sistem endokrin adalah sistem kontrol utama lainnya. Sistem ini terutama penting untuk
mengontrol konsentrasi zat-zat gizi dan, dengan menyesuaikan fungsi ginjal, mengontrol
volume serta komposisi elektrolit lingkungan internal.
11. Sistem reproduksi, tidak esensial bagi homeostasis. sehingga tidak penting bagi kelangsungan
hidup individu, akan tetapi sistem ini penting bagi kelangsungan hidup suatu spesies.
Gangguan pada homeostasis dapat menyebabkan penyakit dan kematian
Jika satu atau lebih sistem tubuh gagal berfungsi secara benar, homeostasis terganggu
dan semua sel akan menderita karena mereka tidak lagi memperoleh lingkungan yang optimal
tempat mereka hidup dan berfungsi. Jika gangguan terhadap homeostasis menjadi sedemikian
berat sehingga tidak lagi memungkinkan kelangsungan hidup, timbul kematian.
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook