Anda di halaman 1dari 19

Defenisi

Fisiologi adalah ilmu mengenai mengenai fungsi dari tubuh yang hidup.

1. Seperti ilmu anatomi,ilmu fisiologi juga mencakup bidang-bidang khusus mengenai


fungsi system organ tertentu. Misalnya, neurofisiologi,kardiofisiologi,atau fisiologi
reproduksi.
2. Ilmu mengenai fisiologi

Beberapa tokoh historis di bidang anatomi dan fisiologi antara lain:

1. Hippocrates (460-375 SM), pendiri sekolah pengobatan tertua di Yunani. Juga dikenal
sebagai “Bapak Pengobatan”. Ia memberikan suatu dasar ilmiah di bidang praktik
medis dan namanya dihubungkan dengan sumpah Hippocratic, yang menjadi
pedomanetik profesi kedokteran.
2. Aristoteles (384-322 SM), adalah ahli anatomi komparatif pertama yang memahami
hubungan antara struktur dan fungsi. Ia membuat klasi-klasi sistematika tentang
binatang.
3. Galen (131-201), dianggap sebagai tokoh terpenting dalam sejarah pengobatan setelah
Hippocrates: ia adalah ahli fisiologi eksperimental pertama Bukunya, Uses of the
Parts of the Body of Man. Memperlihatkan bagaimana organ-organ tubuh
terkonstruksi dengan sempurna dan beradaptasi sesuai dengan funsinya.
4. Leonardo Da Vinci (1451-1519) adalah seorang seniman,Insinyur,Penemu,dan ilmuan
yang telah mewariskan gambar-gambar mengenai kerja otot dan aktivitas
kardiovaskular .
5. Andreas Vesalius (1514-1564) adalah seorang guru dan ahli bedah yang menulis
Humani Corporis Fabrica Libri Septem (Tujuh buku mengenai Struktur Tubuh
Manusia) yang menjadi dasar anatomi dan fisiologi modern.
6. William Hervey (1578-1657) salah satu ahli anatomi yang paling terkenal di
sepanjang sejarah. Menemukan proses sirkulasi darah suatu kejadian penting dalam
sejarah pengobatan.

2. TINGKAT STRUKTURAL ORGANISASI TUBUH.


Organisasi structural tubuh manusia berkemabang dari organisasi tingkat terendah (atom dan
molekul) sampai tingkat yang lebih tinggi dan lebih kompleks untuk membentuk keseluruhan
tubuh.

 Tingkat Kimia. Atom, seperti hydrogen.oksigen,karbon,nitrogen ,dan natrium,


bargabung untuk membentuk molekul seperti air dan garam, dan makromolekul
seperti karbohidrat,protein,dan lemak.
 Sel merupakan unit dasar dari makhluk hidup.Struktur selular,seperti nukleus,
ribosom, mitokondria, dan lisosom, menjalankan fungsi-fungsi pertahan hidup sel.
 Jaringan. Sekelompok sel dengan struktur yang sama dan melakukan fungsi yang
sama disebut Jaringan ada empat jenis jaringan dasar: jaringan epitel,jaringan
ikat,jaringan otot,dan jaringan saraf.
 Organ. Dua jaringan atau lebih bergabung untuk membentuk satu organ seperti
perut,ginjal,atau mata. Sebuah organ berfungsi sebagai pusat fisiologi khusus untuk
aktivitas tubuh.
 Sistem Organ. jika beberapa organ bekerja sama untuk melakukan fungsi yang saling
berkaitan, maka organ-organ tersebut membentuk suatu sistem organ. Sistem organ
pada tubuh meliputi:intergumen,rangka,muscular,saraf,endokrin,kardiovaskuler
(sirkulasi),limfatik,pernapasan,pencernaan,perkemihan,dan sistem reproduksi.

3. KARAKTERISTIK MAKHLUK HIDUP


adalah sifat-sifat yang membedakan benda hidup dari beda mati dan yang memungkinkan sel-
sel hidup untuk untuk melaksanakan aktivitas yang diperlukan untuk mempertahankan hidup.
Sifat-sifat tersebut meliputi:

1. Iritabilitas atau keresponsifan adalah kemampuan untuk merespons rangsang yang


berasal dari dalam atau dari luar lingkungan.
2. Konduktivitas adalah kemampuan untuk melakukan atau mentransmisikan iritabilitas
(rangsang) dari satu sisi ke sisi lain. Sifat ini sangat berkembang dalam sel saraf dan
sel otot.
3. Pergerakan adalah hasil dari penyusutan atau pengerutan sel dan sifat ini berkembang
dengan baik terutama dalam sel otot.
4. Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran sel individu atau pertambahan jumlah sel.
5. Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk melipat gandakan jumlah
mereka.
6. Metabolisme adalah jumlah total dari seluruh reaksi kimia yang terjadi pada makhluk
hidup. Proses kimia yang dimaksud adalah katabolisme, atau pemecahan molekul
kompleks menjadi zat yang lebih sederhana, dan anabolisme, pembentukan
makromolekul kompleks dari zat yang lebih sederhana.

Metabolisme dalam tubuh bergantung pada proses berikut ini.

 Pencernaan adalah proses pemecahan makanan kompleks (karbohidrat,protein,dan


lemak) menjadi molekul-molekul sederhana (gula/glukosa,asam amino,asam
lemak,dan gliserol) untuk diabsorbsi.
 Pernapasan mengacu pada proses pertukaran oksigen dan karbondioksida antara sel-
sel tubuh dengan lingkungan luar.
 Pernapasan Selular adalah proses pemakaian nutrisi oksigen oleh sel tubuh untuk
memperoduksi energi dan karbondioksida.
 Sirkulasi cairan tubuh membawa oksigen dan nutrisi menuju sel dan mengeluarkan
hasil metabolisme dari sel.
 Ekskresi adalah pengeluaran sisa hasil metabolisme dari tubuh.

4. HOMEOSTASIS

 Konsep Homeostatis (Keadaan Tetap) mengacu pada mempertahankan kondisi fisik


dan kimia yang relative konstan dalam lingkungan sel organisme,menurut batas-batas
fisiologis. Persyaratan kimia untuk mempertahankan kondisi yang konstan
meliputi,volume air yang mencukupi,nutrisi,dan oksigen yang mancukupi;
persyaratan fisik meliputi suhu dan tekanan atmosfir.
 Mekanisme Homeostatis melibatkan hampir seluruh sistem organ tubuh walaupun
kondisi internal berubah secara konstan, tubuh melindungi terhadap perubahan yang
besar dengan mekanisme control pengaturan sendiri seperti sistem umpan balik.
Sistem ini mengacu pada pemberian informasi dari suatu sistem (output) kembali ke
sistem (input ) untuk menimbulkan respons.

1. Komponen sistem umpan balik


 Setpoint adalah nilai fisiologi normal dari masing-masing variabel tubuh,seperti suhu
normal,konsentrasi zat dalam cairan ekstraselular, atau kadar keasaman dan kadar
kebasaan darah.
 Sensor (Penerima) mendeteksi suatu penyimpangan dari setiap variabel normal.
 Pusat Pengendalian meneriama informasi dari berbagai sensor,mengitegrasi dan
memproses informasi tersebut,kemudian menentukan respons balasan untuk kembali
ke setpoint.
 Efektor menjelaskan respons, yang terus berlangsung sampai setpoint tercapai
kembali.

2. Contoh Sitem Umpan Balik

 Mekanisme Umpan Balik Negatif adalah mekanisme dimana informasi balasan untuk
sistem (input) mengurangi perubahan (output) sehingga dapat kembali ke setpoint
yang sesuai. Salah satu contoh adalah kemampuan untuk mempertahankan glukosa
darah pada kadar yang relative konstan yaitu 90 sampai 110/100ml darah.
 Setelah makan, peningkatan kadar glukosa darah merangsang keluarnya insulin dari
sel-sel khusus dalam pankreas.
 Insulin memfasilitasi masuknya glukosa ke dalam sel-sel tubuh sehingga mengurangi
kadar glukosa darah.
 Penurunan kadar glukosa darah kemudian mempengaruhi sel-sel pelepas insulin
(umpan balik negative) untuk mengurangi pelepasan insulin dan glukosa darah
dipertahankan pada kadar yang sesuai.
 Mekanisme umpan balik positif adalah mekanisme dimana informasi balasan ke
system meningkatkan atau memperlama, bukannya mengurangi,penyimpangan dari
kondisi fisiologi asal.

3. Salah satu umpan balik positif terjadi saat membran saraf dirangsang.

 Rangsang mengubah permeabilitas membrane terhadap ion-ion natrium, yang


kemudian mengalir melewati membrane.
 Arus ion natrium ini kemudian menambah permeabilitas membrane tehadap ion
natrium sehingga ion natrium yang melewatinya semakin banyak. Hasil dari kejadian
tersebut adalah cetusan impuls saraf.
 Umpan balik positif juga bisa terjadi dalam mekanisme pembekuan darah. Cetusan
pada proses pembekuan darah menyebabkan keluarnya zat-zat kimia yang
mempercepat proses pembekuan darah.

5. BIDANG STRUKTURAL TUBUH.


Ilmu mengenai anatomi memerlukan terminology mengenai posisi dan arah serta poin-poin
rujukan.
A. Bidang (seksio) tubuh adalah bidang datar imajiner yang menembus tubuh untuk
menunjukkan poin-poin rujukan.
1. Bidang Sagital membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan.

 Bidang Midsagital membagi tubuh menjadi dua bagian, bagian kiri sama besar dengan
bagian kanan.
 Bidang Parasagital membagi tubuh menjadi dua bagian, bagian kiri dan kanan yang
tidak sama besar.
2. Bidang Frontal atau Koronal adalah salah satu bidang di bagian kanan bidang sagital.
Bidang ini membagi tubuh atau organ menjadi bagian depan dan belakang.
3. Bidang Transversal (Horizontal, Potong Silang) membagi tubuh atau organ menjadi bagian
atas dan bawah.

B. Posisi Anatomis tubuh digunakan sebagai rujukan agar hubungan dengan seluruh bagian
tubuh dapat dijelaskan. Dalam posisi anatomis, tubuh berdiri tegak dengan mata melihat ke
depan, kaki dirapatkan, lengan disisi tubuh, telapak tangan membuka ke depan dengan ibu
jari mengarah ke luar tubuh, dan jari kelingking mengarah ke tubuh.

1. Bagian Anterior dari tubuh (Ventral pada binatang) merupakan bagian depan tubuh
atau perut. Contoh: hidung merupakan bagian anterior dari keseluruhan bagian wajah.
2. Posterior adalah bagian belakang (pada binatang disebut Dorsal). Contoh: bokong
merupakan bagian posterior dari abdomen.
3. Superior adalah mengarah ke kepala atau bagian tertinggi; superior juga disebut
sebagai sefalik, cranial, atau rostal. Contoh: kepala merupakan bagian superior dari
leher.
4. Inferior adalah arah menjauhi kepala dan mengarah ke bagian bawah tubuh; inferior
juga disebut kauda. Contoh: dada merupakan bagian inferior dari leher.
5. Medial adalah setiap setiap struktur yang terdekat dengan garis an tengah imajiner
tubuh. Contoh: hidung merupakan bagian medial dari mata.
6. Lateral mengarah ke samping, menjauhi garis tengah imajiner tubuh. Contoh: telinga
merupakan bagian lateral dari mata. Ipsilateral berarti terletak di sisi yang sama.
Kontralateral berarti terletak di sisi yang berlawanan.
7. Proksimal mengacu pada bagian suatu struktur yang mendekati garis tengah tubuh,
atau jika mengacu pada satu tungkai, maka mendekati titik asal atau titik perlekatan
terdekat dengan trunkus. Contoh siku adalah bagian proksimal dari pergelangan
tangan.
8. Distal berarti paling jauh dari garis tengah imajiner atau menjauhi titik asal atau titik
perlekatan dengan trunkus. Contoh: kaki merupakan bagian distal dari pergelangan
kaki.
9. Superfisial berarti setiap bagian manapun yang dekat ke permukaan tubuh. Contoh:
kulit merupakan bagian superficial dari otot.
10. Dalam berarti terletak di bagian internal, di dalam tubuh. Contoh: usus halus terletak
jauh lebih kedalam tubuh dari otot-otot dan kulit abdominal.

Rongga Tubuh
Rongga Tubuh adalah ruang dalam bagian aksial tubuh yang berisi organ-organ atau visera
internal. Dua rongga utama yang terletak dalam bagian aksial tubuh: rongga dorsal dan
rongga ventral. Bagian apendikular atau bagian anggota gerak tubuh tidak memiliki rongga.

1. Rongga Tubuh Dorsal terletak di bagian posterior (dorsal) dan terbagi menjadi rongga
cranial dan rongga spinal.Rongga Kranial dikelilingi oleh tulang dan berisi otak.
Rongga Spinal (Vertebral) terbentuk dari susunan tulang belakang serta berisi medulla
spinalis.
2. Rongga Tubuh Ventral terletak di bagian anterior (secara ventral) dan terbagi menjadi
rongga toraks dan rongga abdomen yang dipisahkan diafragma. Rongga Toraks
adalah rongga dada. Rongga ini terdiri dari dari rongga (kantong) pleural kanan dan
kiri, serta mediastinum.
3. Masing-masing Rongga pleural berisi satu paru.
4. Mediastinum berisi jantung yang terletak di Rongga Perikardial, kelenjar timus yang
merupakan bagian dari esofagus, dan mengandung pembuluh darah besar yang
banyak.
5. Rongga Abdominopelvis (Peritoneal) berisi visera abdomen dan bidang pelvis.
6. Rongga kecil tambahan di bagian kepala meliputi: Rongga oral,rongga nasal,rongga
telinga tengah, dan rongga orbital untuk mata.
7. Membran Serosa melapisi rongga toraks dan rongga abdominopelvis, serta
menyelimuti organ-organ dalam rongga-rongga tersebut. Membran Periental melapisi
rongga; sedangkan Membran Viseral menyelimuti organ.
8. Pleura Periental melapisi rongga pleural dan Pleura Visera membungkus paru-paru.
9. Perikardium Perietal melapisi rongga perikardial dan Visera Perikardium
membungkus jantung.
10. Peritonium Perietal melapisi rongga abdominopelvis; Visera Pertonium membungkus
organ abdominal daan organ pelvis lainnya.

D. Regia Abdomen-Pelvis.
Sembilan petunjuk digunakan dalam ilmu anatomis untuk memfasilitasi rujukan struktur
tubuh dan organ-organ internal.1. Regia Umbilikal terletak pada pusat abdomen.
2. Regia Epigastrium berada di bagian superior dari rega umbilicus.
3. Regia Hipogastrium berada di bagian inferior regia umbilikus.
4. Regia Hipokondrium kanan dan kiri beroprasi lateral terhadapregia epigastrium.
5. Regia Lumbar Kanan Dan Kiri terletak lateral tehadap regia umbilikus.
6. Regia Inguinalis (Iliaka) Kanan dan Kiri terletak lateral dari regia hypogastrium.

E. Empat Petunjuk Abdominopelvis, umumnya dipakai secara klinis, didapat dari garis
imajiner horizontal dan vertikal yang menyilang pada umbilikus. Garis ini membagi abdomen
menjadi Kuadran Kanan dan Kiri Atas serta Kuadran Kanan dan Kiri Bawah (KKAB dan
KKIB).

Fisiologi
Ilmu yang mempelajari fungsi tubuh manusia dalam keadaan normal.Ilmu ini
sangat erat kaitaannya tentang semua makhluk hidup yang tercakup dalam
pelajaran biologi.ilmu ini juga berhubungan erat dengan tugas ahli sitologi yang
mempelajari detail struktur sel dan ahli biokimia yang berurusan dengan
peruahan kimiawi dan kegiatan sel serta menyelidiki proses kimia jasat hidup
yang serba kompleks.
3. Sel merupakan unit atau unsur terkecil tubuh yang dimiliki semua bagian. Sel
disesuaikan dengan tugas dan fungsinya atau,dengan jaringan tempat sel itu
berada. Beberapa sel misalnya yang berada dalam sistem saraf dan otot,memang
sangat khas. Pada umumnya,semakin khusus tugas suatu sel semakin kecil daya
tahannya menghadapi kerusakan dan paling sulit mamperbaikinya.
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi
yang sama. Jaringan-jaringan yang berbeda dapat bekerja sama untuk suatu
fungsi fisiologi yang sama membentuk organ. Jaringan dipelajari dalam cabang
biologi yang dinamakan histologi, sedangkan cabang biologi yang mempelajari
berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam hubungannya dengan penyakit
adalah histopatologi.
Organ adalah sekelompok jaringan (tissue) yang menjalankan suatu tugas.
Sistem Organ merupakan bentuk kerjasama antar organ untuk melakukan fungsi-
fungsi yang lebih kompleks lagi sehingga proses yang berlangsung di dalam tubuh
suatu organisme dapat berjalan dengan baik sesuai aktivitas hidup organisme
yang bersangkutan. Dalam melaksanakan kerja sama ini, setiap organ tidak
bekerja sendiri-sendiri, melainkan organ - organ saling bergantung dan saling
memengaruhi satu sama lainnya. Contoh sistem organ pada hewan dan manusia
antara lain sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem gerak, sistem
reproduksi, sistem peredaran darah, sistem saraf, sistem ekskresi.
4. Homeostasis
Homeostasis adalah kemampuan sistem fisiologi tubuh untuk mempertahankan
keadaan yang relatif konstan didalam tubuh (At aglace fisiologi jeremi
ward,robert klarke dan roger EMC.
5. Cairan Ekstraselular (CES) = 20% dari BB total
Adalah cairan diluar sel. Ukuran relatif dari (CES)menurun dengan peningkatan
usia. Contohnya, pada bayi baru lahir, kira-kir ½ cairan tubuh terkandung didalam
(CES). Setelah 1 tahun, volume relatif dari (CES) menurun sampai kira-kira 1/3
dari volume total. Ini hampir sebanding dengan 15 L dalam rata-rata pria dewasa
(70 kg).
6. Cairan interstisial (CIT)
Adalah Cairan disekitar sel, sama dengan kira-kira 8 L pada orang dewasa. Cairan
limfe termasuk dalam volume interstisial. Relatif terhadap ukuran tubuh, volume
(CIT) kira-kira sebesar 2 kali lebih besar pada bayi baru lahir dibanding orang
dewasa.
7. Faktor lingkungan internal mempengaruhi homeostatis
Untuk menjaga homeostasis, tubuh harus mampu mendeteksi faktor-
faktorpenyimpangan dalam lingkungan internal yang perlu diatasi dengan cepat,
dan harus mampu mengontrol berbagai sistem tubuh yang bertanggung jawab
untuk mengatur fakktor-faktor tersebut. Misalnya untuk memelihara konsentasi
CO2 dalam cairan ekstraseluler pada harga yang optimal, harus ada cara
mendeteksi perubahan konsentrasi CO2 dan kemudian merubah secara tepat
aktivitas respirasi, sehingga konsentrasi CO2 kembali ke tigkat yang diinginkan.
8. Peran sistem tubuh dalam mempertahan kan homeostasis
Untuk menjaga homeostasis diperlukan aktivitas berbagai sitem tubuh.
Terdapat 9 sistem tubuh utama yang menyumbang homeostasis:
 Sistem saraf, adalah salah satu dari dua sistem kontrol tubuh yang utama.
Secara umum sistem saraf mengontrol dan mengkoordinir aktivitas tubuh yang
memerlikan respon yang cepat. Sistem ini secara khusus pentig dalam
maendeteksi dam memberikan reaksi kepada perubahan-perubahan dalam
lingkungan ekstetrnal. Selanjutnya, sistem ini bertanggung jawab pada fungsi-
fungsi yang lebih tinggiyang tidak seluruhnya langsing di bawah pemeliharaan
homeostasis, seperti kesadaran, memori (ingatan), dam kreativitas.
 Sistem respirasi, mengambil O2 dari ligkungan eksternal dan mengeluarkan CO2
ke lingkungan eksternal. Dengan mengatur kecepatan pemindahan CO2 sebagai
pembentuk asam (H2CO3), maka sistem respirasi juga penting dalam
pemeliharaan pH yang tepat dalam lingkungan internal.
 Sistem urinaria (kemih), mengeluarkan zar sampah selain CO2 dam memegang
peranan penting dalam meregulasi volume, komposisi elektrolit, dan keasaman
cairan ekstraseluler.
 Sistem pencernan, mencerna makann yang kita makan menjadi molrkul zat
makann yang siap diabsorbsi ke dalam plasma untuk didistribusikan ke sel-sl
tubuh. Sistem ini juga mentransfer air dan elektrolit dari lingkungan eksternal
ke dalam lingkungan internal.
 Sistem reproduksi, pada dasarnya tidak esensial untuk homeostasis dan dengan
demikian tidak esensial untuk kelangsungan hidup individu. Sistem reproduksi
esensial untuk pelestarian spesies.
 Sistem endokrin, adalah sistem kontrol utama yang lain. Secara umum, hormon
yang disekresikan meregulasi aktivitas tubuh yang lambat, sistem ni khususnya
penting dalam mengontril konsentrasi nutrien dan pengaturan fungsi ginjal,
mengontrol volume dan komposisi elektrolit lingkungan internal.
 Sistem kekebalan (imun), sebagai pertahanan melawan “ penyusup” asing dan
sel-sel tubuh yang telah menjadi kangker. Sistem ini juga membuka jalan untuk
memperbaiki atau mengganti sel-sel yang luka atau usang.
 Sistem integumen, berfungsi sebagai pelindung luar untuk melindingi kehilngan
cairan internal dari tabuh dan masuknya microorganisme asing ke dalam tubuh.
Sistem ini juga pnting dalam meregulasi suhu tubuh. Jimlah panas yang hilang
dari permukaan tubuh ke lingkungan luar dapat diatur dengan mengontrol
produksi keringat dan dengan meregulasi aliran darah dan dengan meregulasi
aliran darah yang membawa panas ke kulit.
 Musculosketal (Sitem otot), menggerakan tulang-tulang tempat melekatnya.
Dari pandangan homeostasis secara murni, sistem ini memungkinkan suatu
individu bergerak ke arah makanan atau menjauhi bahaya. Selanjutnya panas
yang ditimbulkan oleh otot rangka sangat penting bagi regulasi suhu. Sebagai
tambahan, karena otot rangka dibawah kotrol kesadaran, memungkinkan
seseorang menggunakanya untuk melakukan gerakan lsin yang tidak langsung
kearah pemeliharaan homeostasis.

MEKANISME HOMEOSTASIS

Pengertian Homeostasis

keseimbangan sudah barang tentu merupakan jaminan kelangsungan


suatu proses kehidupan. seperti yang terjadi dalam tubuh manusia. Manusia
akan selalu berinteraksi dengan berbagai lingkugan yang berpotensi
memunculkan masalah bagi tubuhnya sendiri, baik itu lingkungan dalam tubuh
maupun yang didapat dari luar tubuh. sedikit saja keseimbangan itu terganggu
dan tubuh tidak dapat memeperbaikinya maka dapat dipastikan akan menjurus
pada kerusakan fatal.

Mekanisme yang berlangsung untuk menjaga keseimbangan dalam tubuh mulai


tingkatan ekstraseluler hingga intraseluler disebut homeostasis. Tubuh akan tetap berfungsi
hanya jika kosentrasi air, nutirisi, oksigen, tekanan, kondisi panas dapat dipertahankan dalam
batas aman .
Perubahan kecil dalam lingkungan dinamis dalam tubuh dapat menyebabkan sel-sel
mati, misalnya;
1. saat dehidrasi tubuh akan kekurangan cairan, sel mula-mula akan mengkerut dan
lama kelamaan mati.
2. zat makanan yang kurang mengakibatkan tubuh kekurangan energi sehingga tubuh
akan merespon dengan menghentikan kinerja beberap organ untuk menghemat energi.
3. menumpuknya racun dalam tubuh membuat kondisi toksis didalam lingkungan
tubuh.
4. suhu yang berubah ekstrim akan diikuti oleh kerusakan berbagai sel dalam tubuh.
Seorang peneliti biologi Walter Cannon menyebut kemampuan mempertahankan
keadaan dalam yang dimiliki oleh makhluk hidup multiseluler sebagai homeostasis.
Homeostasis berasal dari bahasa yunani yaitu, homeo yang berati sama dan stasis yang
berati mempertahankan keadaan. Homeostasis kemudian sering diartikan sebagai semua
proses yang terjadi dalam organisme hidup untuk mempertahankan lingkungan internal,
dalam kondisi tertentu agar tecipata kondisi yang optimal bagi kehidupan organisme yang
bersangkutan. Hemeostasis merupakan mekanisme pengaturan lingkungan kesetimbangan
yang dinamis di dalam tubuh hewan yang konstan. Dalam homeostasis keadaan konstan
terdapat dua jenis, yaitu yang pertama adalah system tertutup yang dimaksud dengan system
tertutup adalah sebuah keseimbangan statis, yang dimana keadaan dalam tubuh tidak
berubah. Sedangkan yang kedua adalah system terbuka, yang dimaksud dengan system
terbuka adalah kesetimbangan dinamis, yaitu keadaan dalam tubuh yang konstan, sedangkan
system terus berubah.
Konsep homeostasis ini mengacu kepada pemeliharaan suatu keadaan stabil dinamis
di dalam lingkungan cairan internal yang membasuh semua sel tubuh. Karena sel-sel tubuh
tidak berkontak langsung dengan lingkungan luar, kelangsungan hidup sel bergantung pada
pemeliharaan lingkungan cairan internal yang stabil yang berhubungan langsung dengan sel.
Sebagai contoh, di lingkungan internal O2 dan zat-zat gizi harus terus menerus diganti sesuai
kecepatan penggunaannya oleh sel. Jadi homeostasis dapat disimpulkan sebagai upaya untuk
mempertahankan lingkungan dalam yang stabil
Homeostasis memiliki banyak fungsi yang sangat penting bagi kehidupan makhluk
hidup, antara lain :

1. Menstabilkan cairan disekitar sel-sel oranisme multi sel atau cairan extrasel (CES)
(Siagian, 2008).
2. Untuk kelangsungan hidup sel
3. Memungkinkan organisme beradaptasi pada lingkungan luar yang mempunyai jumlah
dan habitat yang lebih luas.
4. Menyediakan keadaan dalam (lingkungan dinamis dalam badan organisme) yang
stabil supaya sel-sel dapat menjalankan hidup dengan efisien.
5. Memungkinkan kadar metabolisme diatur secara efisien pada saat tertentu.
6. Dan yang terakhir Memungkinkan enzim-enzim menjalankan fungsinya dengan
optimum
Faktor Yang Mempengaruhi Homeostasis

Salah satu fungsi dari homeostasis adalah menstabilkan atau menyeimbangan cairan,
dan faktor yang mempengaruhu keseimbangan cairan tersebut adalah:

1. Usia,

Dengan bertambahnya usia organisme, maka organ yang mengatur keseimbangan


akan menurun fungsinya, dengan begitu hasil untuk kesimbangan pun akan menurun.

2. Temperatur lingkungan

Dengan sesuatu organisme banyak terdapat di lingkungan yang panas, maka akan
terjadi proses evaporasi, sehingga dimungkinkan cairan banyak yang keluar.

3. Makanan
4. Obat-obatan
5. Stres
Stres dapat mempengaruhi beberapa hal diantaranya adalah, Mempengaruhi
metabolisme sel, meningkatkan gula darah, meningkatkan osmotik dan ADH akan
meningkatkan sehingga urine menurun.
6. Sakit
Misalnya gagal ginjal, maka organisme akan mengeluarkan cairan yang banyak sehingga
dapat menggau keseimbangan di dalam tubuh organism tersebut. (Irawan, 2008).
- Yang kedua adalah faktor-faktor yang dapat menstabilkan lingkungan internalnya
yaitu :

1. Konsentrasi molekul-molekul nutrien


2. konsentrasi O2 dan CO2
3. konsentrasi zat-zat sisa
4. pH
5. konsentrasi air, garam dan elektrolit lain,

Homeostatis mengenal dua jenis keadaan konstan, yaitu:


1. Sistem tertutup – Keseimbangan statis

 Keadaan dalam, tidak berubah seperti botol tertutup.


2. Sistem terbuka – Keseimbangan dinamik
 Keadaan dalam, konstan walaupun sistem ini terus berubah contohnya seperti
sebuah kolam di dasar air terjun
Cannon mengajukan empat postulat penting dalam homeostasis, yaitu:
1. Peran sistem syaraf dalam mempertahankan kesetimbangan antara lingkungan dalam tubuh
dengan lingkungan luar.
2. Adanya kegiatan pengendalian yang bersifat tonik.
3. Adanya pengendalian yang bersifat antagonistik.
4. Suatu sinyal kimia dapat memberikan pengaruh yang berbeda pada jaringan yang berbeda
(Minarma,2004).
Kemampuan homeostasis suatu organisme dipengaruhi beberapa hal diantaranya
adalah :
1. Variasi diurnal
Suhu tubuh akan bervariasi pada siang dan malam hari. Suhu terendah manusia yang
tidur pada malam hari dan bangun sepanjang siang terjadi pada awal pagi dan tertinggi pada
awal malam. Pada hasil pengamatan, hal ini dibuktikan dengan tingginya temperatur tubuh
sebelum tidur malam (sekitar pukul 23.30 wib) yaitu 36,6˚C. Temperatur tubuh pada
kegiatan yang lain rata rata berada dibawah temperatur tersebut
2. Kerja jasmani / aktivitas fisik
Setelah melakukan latihan fisik atau kerja jasmani suhu tubuh akan naik terkait
dengan kerja yang dilakukan oleh otot rangka. Setelah melakukan latihan berat, suhu tubuh
dapat mencapai 40 ºC. Pada hasil pengamatan, terlihat bahwa suhu tubuh setelah melakukan
olahraga tergolong tinggi dibandingkan setelah melakukan kegiatan lain, yaitu sebesar
36,5˚C.
3. Jenis kelamin
Sesuai dengan kegiatan metabolisme, suhu tubuh pria lebih tinggi daripada wanita.
Suhu tubuh wanita dipengaruhi daur haid. Pada saat ovulasi, suhu tubuh wanita pada pagi
hari saat bangun meningkat 0,3 – 0,5 ºC.
4. Lingkungan
Suhu lingkungan yang tinggi akan meningkatkan suhu tubuh. Udara lingkungan yang
lembab juga akan meningkatkan suhu tubuh karena menyebabkan hambatan penguapan
keringat, sehingga panas tertahan di dalam tubuh. Pada hasil pengamatan didapatkan bahwa
suhu tubuh setelah aktivitas di malam hari lebih tinggi daripada aktivitas yang dilakukan
malam hari.
Dalam menyelenggarakan homeostasis ini tubuh harus senantiasa memantau adanya
perubahan-perubahan nilai berbagai parameter, lalu mengkoordinasikan respons yang sesuai
sehingga perubahan yang terjadi dapat diredam. Untuk itusel-sel tubuh harus mampu
berkomunikasi satu dengan lainnya. Komunikasi antar sel ini merupakan media yang
menopang pengendalian fungsi sel atau organ tubuh. Pengendalian yang paling sederhana
terjadi secara local (intrinsik), yaitu yang dilakukan dengan komunikasi antara sel yang
berdekatan. Pengendalian ekstrinsik (ekstrinsik) lebih kompleks dan dimungkinkan melalui
refleks yang melibatkan sistem saraf (lengkung refleks) maupun sistem endokrin (pengaturan
umpan balik).

Mekanisme Homeostasis
Perubahan kondisi lingkungan internal dapat timbul karena 2 hal, yaitu adanya
perubahan aktifitas sel tubuh dan perubahan lingkungan eksternal yang berlangsung terus-
menerus. Untuk menyelenggarakan seluruh aktifitas sel dalam tubuhnya, hewan selalu
memerlukan pasokan berbagai bahan dari lingkungan luar secara konstan, misalnya oksigen,
nutrient dan garam. Sementara itu, aktivitas sel juga menghasilkan bermacam – macam hasil
sekresi sel yang bermanfaat dan berbagai zat sisa, yang di alirkan ke lingkungan internal
yaitu cairan ekstraseluler (CES). Apabila aktifitas sel berubah pengambilan zat dari
lingkungan internal dan pengeluarran berbagai zat dari dalam sel ke lingkungan internal juga
berubah. Perubahan aktifitas sel semacam itu akan mengubah keadaan lingkungan internal.
Perubahan lingkungan internal yang ditimbulkan oleh sebab manapun ( penyebab pertama
atau kedua ) harus selalu dikendalikan agar kondisi homeostasis selalu terjaga.
Mekanisme pengendalian kondisi homeostasis pada hewan berlangsung melalui
system system umpan balik. Akan tetapi, kita tidak boleh lupa bahwa ada 2 macam system
umpan balik, yaitu umpan balik positif dan negative. Sistem umpan balik yang berfungsi
dalam pengendalian kondisi homeostasis pada tubuh hewan adalah system umpan balik
negative.

Sistem Umpan Balik


Sistem umpan balik dapat didefinisikan sebagai perubahan suatu variable yang
dilawan oleh tanggapan yang cenderung mengembalikan perubahan tersebut dalam keadaan
semula. Didalam proses umpan balik, informasi indrawi tentang variabel suhu atau pH
misalnya, digunakan untuk mengendalikan proses dalam sel dan jaringan serta organ yang
berpengaruh terhadap level variabel tersebut. Mekanisme homeostasis yang utama adalah
diatur oleh hipotalamus. System umpan balik ada dua macam, yaitu system umpan balik
positif dan system umpan balik negative. Tetapi system umpan balik yang befungsi dalam
pengendalian kondisi homeostasis pada tubuh hewan adalah adalah system balik negative.
Mengapa yang digunakan dalam proses pengendalian kondisi homeostasis, hanya
menggunakan umpan balik negative, karena sistem umpan balik negative didefinisikan
sebagai perubahan suatu variable yang dilawan oleh tanggapan yang cenderung
mengembalikan perubahan tersebut ke keadaan semula. Juga perlu diketahui umpan balik
negative dalam pengendalian homeostasis sesungguhnya merupkan keseimbangan antara
input dan output.
Terdapat dua macam pengaturan umpan balik dalam homeostasis, yaitu
1. Umpan balik negatif (negative feedback)
Sebagai gambaran tentang umpan balik negatif adalah dengan mengamati bekerjanya
thermostat yang dipasang dalam akuarium untuk menjaga agar suhu air dalam akuarium
tersebut berada pada suhu yang diinginkan. Bilamana suhu air medium lebih rendah dari suhu
yang diinginkan, sensor memberikan informasi agar pemanas memanaskan medium. Jadi
pengaturan suhu tubuh membutuhkan “thermostat” yang informasinya harus diberikan pada
sistem pengendali suhu. Jika informasi yang sampai pada sistem pengendali suhu adalah
bahwa suhu tubuh lebih rendah dari yang semestinya, maka sistem pengendali akan
meningkatkan suhu tubuh sampai kondisi semestinya dan pemanasan berhenti sampai
terjadinya penurunan suhu lebih rendah dari yang semestinya.
Pada mamalia yang senantiasa mempertahankan suhu tubuh konstan, meningkatnya
suhu tubuh menghasilkan respon yang mengembalikan suhu tubuh sebagaimana kondisi yang
semestinya. Jadi, umpan balik negatif mengarahkan pada stabilitas sistem fisiologis. Hal ini
merupakan kebalikan dari sistem umpan balik positif dimana perubahan awal suatu variable
menghasilkan perubahan lebih lanjut.
Sebagai contoh, peristiwa yang terjadi pada burung dan mamalia pada waktu
mempertahankan suhu tubuhnya supaya tetap konstan. Peningkatan suhu tubuh sebesar 0,5o
C akan mendorong timbulnya tanggapan yang akan mengembalikan suhu tubuh ke suhu
awal, yaitu suhu seharusnya. Pada mamalia, suhu seharusnya adalah 37o C dengan demikian,
system umpan balik negative pada contoh di atas akan selalu membawa system fisiologis
kepada suhu tubuh 37o C.
Gambar 2. Negatif Feedback
2. Umpan Balik Positif (Positive Feedback)
Peristiwa yang terjadi pada system umpan balik positif berlawan dengan
peristiwa yang terjadi pada system umpan balik negative. Pada system umpan balik positif,
perubahan aawal suatu variable akan menghasilkan perubahan yang semakin besar, misalnya
proses pembekuan darah. proses pembekuan darah sebenarnya bekerja melalui mekanisme
system umpan balik positif, yang bertujuan untuk menghentikan pendarahan. Namun, hasil
dari proses tersebut selanjutnya bermakna sangat penting untuk memepertahankan volume
darah yang bersirkulasi agar tetap konstan.
Mekanisme umpan balik posistif tidak terlibat dalam proses menjaga kondisi
homeostasis, tetapi terlibat dalam penyelenggaraan fungsi fisiologis tertentu (proses
pembekuan darah dan fungsi sel saraf.) Mekanisme umpan balik positif dalam
mengendalikan fungsi fisiologis pada hewan dapat berbahaya.Misalnya, suhu tubuh mamalia
meningkat, jika gangguan awal ini kemudian mengalami umpan balik positif maka hasilnya
adalah peningkatan suhu tubuh lebih lanjut yang tentunya berbahaya bagi hewan tersebut.
Contoh lain umpan balik positif adalah pada fungsi saraf. Jika terdapat rangsang pada sel
syaraf akan menyebabkan perubahan permeabilitas selaput yang memungkinkan adanya
aliran ion sodium (Na+) masuk kedalam neuron. Aliran masuk ion Na+ pada fase awal
terjadinya potensial aksi menghasilkan respon depolarisasi yang menyebabkan aliran masuk
ion Na+ lebih lanjut.
PENGERTIAN HOMEOSTASIS
Homeostasis adalah Konsistensi dan uniformitas dari lingkungan internal tubuh yang
mempertahankan fungsi normal tubuh ( Anderson, 1996 ). Pendapat lain mengatakan bahwa
Homeostasis adalah suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam
menghadapi kondisi yang di alaminya.
Homeostasis adalah Kemampuan proses fisiologis tubuh dalam mempertahankan
keseimbangan dan kecenderungan semua jaringan hidup guna memelihara dan
mempertahankan kondisi setimbang atau ekuilibrium ( Cannon, 1926 )
Homeostasis adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan atau terhadap lingkungan
internal atau eksternal yang senantiasa berubah sebagai suatu kunci keberhasilan, bertahan
dan tetap hidup, atau suatu keadaan seimbang yang sifatnya dinamis, yang dipertahankan
tubuh melalui pergeseran dan penyesuaian atau adaptasi terhadap ancaman yang berlangsung
secara konstan ( Dubois, 1965 )
Homeostasis merujuk pada ketahanan atau mekanisme pengaturan lingkungan
kesetimbangan dinamis dalam (badan organisme) yang konstan. Homeostasis merupakan
salah satu konsep yang paling penting dalam biologi. Bidang fisiologi dapat
mengklasifkasikan mekanisme homeostasis pengaturan dalam organisme. Umpan balik
homeostasis terjadi pada setiap organisme. ( www.wikipedia.com)

Homeostatis adalah Proses yang terjkadi dalam organism hidup untuk mempertahankan
lingkungan intern ini dalam kondisi agar optimal bagi kehidupan organisme. Jadi, kesimpulan
dari homeostasis adalah Suatu proses perubahan yang terus menerus atau suatu keadaan
tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dalam menghadapi kondisi yang dialaminya
yang sifatnya dinamis yang berlangsung secara konstan, dan terjadi pada setiap organisme.

Proses homeostasis ini dapat terjadi apabila tubuh mengalamai stress sehingga tubuh
secara alamiyah akan melakukam mekanisme pertahanan diri untuk menjaga kondisisi nyang
seimbang.
Homeostasis yang terdapat dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh suatu system
endokrim dan saraf otonom. Secara alamiah proses homeostasis dapat terjadi dalam tubuh
manusia.
Dalam mempelajari cara tubuh melakukan proses homeostasis ini dapat melalui 4 cara
diantaranya:
1. Self regulation dimana sistem ini terjadi secara ototmatis pada orang yang sehat seperti
dalam pengaturan proses sistem fisiologis tubuh manusia.
2. Berkompensasi yaitu tubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidak normalan dalam
tubuh sebagai contoh apabila secara tiba-tiba lingkungan menjadi dingin maka proses dalam
tubuh khususnya pembuluh darah akan mengalami kontraksi pembuluh darah perifer dan
merangsang pada pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan pada otot yang
akhirnya menggigil yang dapat menghasilkan panas sehingga suhu tetap stabil. Dengan cara
system umpan balik negative, proses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal
segera dirasakn dan diperbaiki dalam tubuh dimana apabila tubuh dalam keadaan tidak
normal akan secara sendiri mengadakan mekanisme umpan balik untuk menyeimbangkan
dari keadaan yang ada. Cara umpam balik untuk mengkoreksi untuk ketidak seimbangan
fisiologis , hal ini dapat dicontohkan apabila seseorang terjadi hipoksia akan terjadi proses
peningkatan denyut jantung yang cepat untuk membawa darah dan oksigen yang cukup kesel
tubuh.
Pengaturan fisiologis digunakan untuk mengembalikan keadaan normal apabila
terganggu.pengaturan sifat pendaparan dilakukan oleh ginjal dan pernafasan. Cairan tubuh
merupakan objek homeostasis karena dalam cairan tubuh diatur keseimbangan bermacam-
macam elektrolit.
Homeostasis juga mengatur keseimbangan asam dan basa. Cairan tubuh diatur agar suhunya
selalu konstan 370C dengan cara mekanisme produksi dan pelepasan panas. Contoh
homeostasis yang ringkas ialah:Apabila cuaca panas, sistem kulit akan merespon dengan
mengeluarkan peluh melalui kelenjar keringat pada epidermis kulit untuk mencegah suhu
darahnya meningkat, pembuluh darah akan mengembang untuk mengeluarkan panas ke
sekitarnya, hal ini juga menyebabkan kulit berwarna merah. Apabila kadar glukosa dalam
darah telah habis atau berkurang dari jumlah tertentu, hati akan dirangsang oleh insulin untuk
mengubah glikogen menjadi glukosa supaya dapat digunakan sebagai tenaga untuk kontraksi
otot.

Organ-organ yang terlibat dalam pengaturan homeostasis antara lain:

1.  Hati
2.  Ginjal
3.  Kulit

Proses pengaturan dalam tubuh manusia


Diantara kemungkinannya ialah:

1. Apabila banyak garam dalam badan dan kurang air


2. Apabila kurang garam dalam badan dan banyak air

Apabila kadar garam lebih dari jumlah normal dan kurang air dalam badan, tekanan osmosis

KONSEP HOMEOSTASIS
Sel tubuh berkontrak dengan lingkungan internal yang dipertahankan sendiri dan bukan
dengan lingkungan eksternal yang mengelilingi tubuh.
Apabila tiap-tiap sel memiliki kemampuan dasar untuk bertahan hidup,mengapa sel-sel
tubuh tidak dapat hidup tanpa melakukan tugas-tugas khusus dan terorganisasi sesuai
kekhususan masing-masing menjadi sistem yang melakukan berbagai fungsi yang esensial
agar tubuh keseluruhan dapat bertahan hidup.sel-sel pada organisme multi sel harus memberi
kontribusi bagi kelangsungan hidup organisnme secara keseluruhan dan tidak dapat hidup
dan berfungsi tanpa kontribusi dari sel-sel tubuh lainnya karena sebagian sel tersebut tidak
berkontak langsung dengan lingkungan eksternal tempat organisme tersebut hidup.
Suatu organisme uni sel, semisal amoeba dapat secara langsung memperoleh zat-zat gizi
dan O2 dari dan mengeluarkan zat-zat sisa kelingkungan eksternal disekitarnya. Sebuah sel
otot atau sel lain pada organisme multi sel juga membutuhkan zat dan O 2 dan mengeluarkan
zat-zat sisa, namun sel otot tidak dapat secara langsung melakukan pertukaran ini dengan
lingkungan di sekitar tubuh karena sel tersebut terisolasi dari lingkungan eksternal tersebut.
Bagaimana mungkin sebuah sel otot dapat melakukan pertukaran-pertukaran vital
tersebut dengan lingkungan eksternal yang tidak berkontak dengannya? Kuncinya adalah
adanya suatu lingkungan internal cair yang berkontak langsung dengan sel-sel tubuh.
Lingkungan internal ini terletak di luar sel tetapi di dalam tubuh. Berbagai sistem tubuh
melakukan pertukaran antara lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Demikian juga,
sistem pernapasan memindahkan O2 dari lingkungan eksternal ke dalam plasma. Sistem
sirkulasi mendistribusikan zat-zat gizi dan O2 keseluruh tubuh.
Zat-zat sisa yang dihasilkan oleh sel dikeluarkan kedalam cairan inter stitial, diserap oleh
plasma dan dislurkan ke organ-organ yang khusus, berfungsi membuang zat-zat sisa ini dari
lingkungan internal ke lingkungan eksternal. Paru mengeluarkan CO2 dari plasma, dan ginjal
menyerap zat-zat sisa lainnya untuk dikeluarkan melaui urin.
Homeostasis penting bagi kelangsungan hidup sel, sebagai bagian dari sistem yang
terorganisasi, memberi kontribusi bagi homeostasis
Sel-sel tubuh dapat hidup dan berfungsi hanya jika dibasuh oleh cairan ekstra sel yang
cocok bagi kelangsungan hidup mereka, dengan demikian komposisi kimiawi dan keadaan
fisik lingkungan internal hanya diperbolehkan menyimpang dalam batas-batas yang sempit.
Sewaktu sel mengeluarkan zat-zat gizi dan O2 dari lingkungan internal, bahan-bahan esensial
ini harus secara terus menerus dilengkapi lagi agar proses sel mempertahankan hidupnya
yang berlangsung terus menerus dapat berlanjut.
Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh setiap sistem tubuh ikut berperan dalam
mempertahankan homeostasis, sehingga lingkungan yang diperlukan untuk kelangsungan
hidup dan fungsi semua sel yang membentuk tubuh dapat dipertahankan.
Faktor-faktor lingkungan internal yang harus dipertahankan secara homeostasis:
1. Konsentrasi molekul zat-zat gizi.
2. Konsentrasi O2 dan CO2.
3. Konsentrasi zat-zat sisa.
4. pH.
5. Konsentrasi garam-garam, air, dan elektrolit-elektrolit lain.
6. Suhu.
7. Volume dan tekanan.
Terdapat sebelas sistem tubuh utama yang berkontribusi terpenting dalam untuk
homeostasis
1. Sistem sirkulasi adalah sistem transportasi yang membawa berbagai zat.
2. Sistem pencernaan, menguraikan makanan menjadi molekul-molekul kecil zat gizi yang
dapat diserap kedalam plasma untuk didistribusikan keseluruh tubuh.
3. Sistem respirasi, mengambil O2 dari dan mengeluarkan CO2 ke lingkungan eksternal.
4. Sistem kemih, mengeluarkan kelebihan garam, air, dan elektrolit lain dari plasma melalui
urin, bersama zat-zat sisa selain CO2.
5. Sistem rangka, memberi penunjang dan proteksi bagi jaringan lunak dan organ-organ. Sistem
ini juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan kalsium(Ca++).
6. Sistem otot, menggerakan tulang-tulang yang melekat kepadanya. Sistem ini memungkinkan
individu mendekati makanan dan menjauhi bahaya. Panas yang dihasilkan oleh kontraksi otot
penting untuk mengatur suhu.
7. Sistem integumen, sebagai sawar protektif bagian luar yang mencegah cairan internal keluar
dari tubuh dan mikroorganisme asing masuk ke dalam tubuh. Sistem ini juga penting dalam
mengatur suhu tubuh.
8. Sistem imun, mempertahankan tubuh dari serangan benda asing dan sel-sel tubuh yang telah
menjadi kanker. Sistem ini juga mempermudah jalan untuk perbaikan dan penggantian sel
yang tua atau cedera.
9. Sistem saraf adalah salah satu dari dua sistem pengatur(kontrol) utama tubuh. Sistem ini
sangat penting terutama untukmendeteksi dan mencetuskan reaksi terhadap berbagai
perubahan lingkungan intrnal. Sistem ini juga bertanggung jawab atas fungsi lain yang lebih
tinggi yang tidak seluruhnya ditujukan untuk mempertahankan homeostasis.
10. Sistem endokrin adalah sistem kontrol utama lainnya. Sistem ini terutama penting untuk
mengontrol konsentrasi zat-zat gizi dan, dengan menyesuaikan fungsi ginjal, mengontrol
volume serta komposisi elektrolit lingkungan internal.
11. Sistem reproduksi, tidak esensial bagi homeostasis. sehingga tidak penting bagi kelangsungan
hidup individu, akan tetapi sistem ini penting bagi kelangsungan hidup suatu spesies.
Gangguan pada homeostasis dapat menyebabkan penyakit dan kematian
Jika satu atau lebih sistem tubuh gagal berfungsi secara benar, homeostasis terganggu
dan semua sel akan menderita karena mereka tidak lagi memperoleh lingkungan yang optimal
tempat mereka hidup dan berfungsi. Jika gangguan terhadap homeostasis menjadi sedemikian
berat sehingga tidak lagi memungkinkan kelangsungan hidup, timbul kematian.
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to Facebook

Anda mungkin juga menyukai