Anda di halaman 1dari 14

PEDOMAN SINGKAT BAGI PENULIS

PETUNJUK UMUM dst) dan nama tabel ditulis di atas tabel di


Redaksi menerima tulisan/naskah/karya ilmiah tengah. Jika tabel besar dapat dibuat satu
yang meliputi hasil pemikiran, hasil penelitian atau kolom.
simulasi ilmiah dalam bidang Teknik Mesin yang 6. Heading ditulis dengan huruf besar dan tanpa
terbuka untuk umum. Tulisan harus asli, bukan nomor apapun. Sub-heading tanpa nomor
merupakan terjemahan atau saduran dari artikel apapun dan maksimal 2 (dua) peringkat. Sub-
lain. heading peringkat 1 (bold) dan awal kata huruf
besar. Sub-heading peringkat 2 (italic bold)
PENULISAN NASKAH awal kata huruf besar.
Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia atau 7. Margin pengetikan: atas 2,5 cm, bawah 3 cm,
bahasa Inggris. Naskah diketik satu spasi dengan kiri 3,5 cm, kanan 2,5 cm. Header 1,27 cm dan
MS-Word (file DOC, atau RTF), huruf Arial 10 pada footer 1,27 cm. Nomor halaman digunakan
halaman kertas A4 dalam dua kolom kecuali huruf Arial 8 dan ditempatkan di bagian bawah
abstrak atau gambar dan tabel yang cukup besar. tengah. Gambar harus diberi judul dan nomor
urut dari 1, 2, 3 dst yang ditempatkan di bawah
HALAMAN JUDUL gambar dengan posisi di tengah.
Judul ditulis singkat dan padat, tidak menimbulkan 8. Rujukan pustaka ditunjukan nama penulis dan
penapsiran yang beraneka ragam, dan sesuai tahun, ditulis di akhir kalimat seperti Liu et al.
dengan isi artikel. Judul ditulis dengan huruf kapital (1998), atau (Carey, 1998). Daftar pustaka
Arial 12 bold, simetri ditengah dengan spasi 1 dan ditulis urut urut abjad, lihat conoth di bawah.
maksimal 20 kata. 9. Batas pengetikan: atas 2,5 cm, bawah 3 cm
kiri 3,5 cm, kanan 2,5 cm. Header 1,27 cm
SISTEMATIKA PENULISAN dan Footer 1,27. Nomor halaman digunakan
Judul, nama penulis tanpa gelar, afiliasi dengan huruf arial 8.
alamat lengkap, abstrak maksimum 200 kata ditulis 10. Penulisan Daftar Pustaka:
dalam bahasa Inggris dan dicetak miring atau italic, a. Artikel, jurnal, majalah, proceeding/ kumpulan
kata kunci 3-5 kata, pendahuluan yang berisi latar artikel.
belakang, tujuan dan review penelitian sebelumnya Carey V.P., 1998, Modeling of microscale transport
atau tinjauan pustaka; metode penelitian yang in multiphase systems, Proceedings of the
dapat berisi skema alat penelitian atau benda uji Eleventh Heat Transfer Conference, Taylor
dan prosedur penelitian, alat dan bahan penelitian, & Francis, Philadelphia, PA.
jangka waktu penelitian, tempat penelitian, Joys M.M., Kuswarji T.G., 2011, Flow boiling
variabel-variabel yang diteliti, kondisi eksperimen; pressure drop in microchannels, Third Micro
hasil dan pembahasan; kesimpulan; ucapan and Nano Flows Conference, Thessaloniki,
terimakasih (jika ada); daftar notasi; daftar pustaka; Greece, 22-24 August.
lampiran jika ada. Liu Q.S., Roux B., Velarde B.G., 1998,
Thermocapillary convection in two-layer
NAMA PENULIS systems, International
1. Ditulis di bawah judul tanpa gelar dengan huruf Journal of Heat and Mass Transfer, vol. 41,
Arial 10 bold. no. 11, 1499-1511.
2. Afiliasi ditulis dengan lengkap untuk semua b. Buku:
penulis jika masing-masing berbeda afiliasinya, Bejan A., 1995, Convection Heat Transfer, 2nd
Arial 8. edition, Wiley, New York.
3. Beri tanda * penulis yang mewakili c. Laporan, skripsi, thesis, disertasi:
korespondensi dan tulis alamat emailnya. Pardi F.K., 2015, Pengaruh jumlah pipa terhadap
unjuk kerja pemanas air tenaga surya
TEKNIK PENULISAN dengan absorber batu kerikil, Tugas Akhir,
1. Untuk kata asing ditulis dengan huruf miring Teknik Mesin, Universitas Mataram.
jika naskah ditulis dalam bahasa Indonesia. Ini Vanka S.P., 1989, Efficient computation of viscous
tidak berlaku untuk naskah yang ditulis untuk internal flows, SBIR Phase-I Report, NAS3-
dalam bahasa Inggris. 25573, Propulsion Research Associates,
2. Alinea baru dimulai pada 1 cm ( 1 tab atau Westmont, IL.
First line 1 cm) dari margin kiri. Antar alinea d. Paten
tidak diberi spasi. Burns T., 1995, US Patent No. 358498.
3. Semua bilangan ditulis dengan angka kecuali 11. Penulisan rumus/ formula/ model matematika
di awal kalimat. dimulai dari margin kiri dan rumus diberi nomor
4. Naskah ditulis dengan ukuran kertas A4 dalam urut (1), (2), (3) dst. Gunakan persamaan
2 (dua) kolom dengan lebar kolom masing- Microsoft Equation 3, pada MS Word. Jika
masing 7,25 cm. persamaannya panjang dapat dipecah/split.
5. Tabel hanya diberi garis horizontal sederhana, 12. Lampiran (jika ada) diberi nomor A, B, C dst
tidak perlu garis vertikal atau variasi bentuk dan ditempatkan setelah daftar pustaka.
yang bermacam-macam seperti shadow, bold, 13. Panjang tulisan beserta lampiran, minimal 6
miring dsb. Tabel diberi nomor urut (1, 2, 3 halaman dan maksimal 12 halaman.
JURNAL KEILMUAN DAN TERAPAN TEKNIK MESIN

DINAMIKA TEKNIK MESIN


Ketua Editor:
Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
M. Mirmanto, ST., MT., Ph.D
Universitas Mataram, Indonesia
Wakil Ketua Editor:
Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Made Mara, ST., M.Sc.
Universitas Mataram, Indonesia

Dewan Editor:
Prof. Dr. Ir. Indarto , DEA Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Gadjah Mada, Indonesia
Prof. Dr. Agustinus Purna Irawan, ST., MT., Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Tarumanagara, Indonesia
Prof. Dr. Dwi Aries Himawanto, ST., MT. Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Sebelas Maret, Surakarta,
Indonesia
Tri Rachmanto, ST., M.Sc., Ph.D Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Mataram, Indonesia
S. Sugiman, ST., MT., Ph.D Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Mataram, Indonesia
I Kade Wiratama, ST., MSc., Ph.D Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Mataram, Indonesia
Hendry Sakke Tira, ST., MT., Ph.D Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Mataram, Indonesia
Dr. I Gede Bawa Susana, ST., MT. Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Mataram, Indonesia
Dr. Suyitno ST., MSc. Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Gadjah Mada, Indonesia
Dr. Eng. Andi Erwin Eka Putra, ST., MT, Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Hasanudin, Indonesia
M. K. Herliansyah, ST., MT., Ph.D Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Gadjah Mada, Indonesia
I D Made Cipta Santosa, ST., M.Sc., Ph.D Teknik Mesin, Politeknik Negeri Bali,
Indonesia

Editor Pelaksana:
Yesung Allo Padang, ST., M.Eng. Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Mataram, Indonesia
I Made Wirawan, ST., MT. Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Mataram, Indonesia
I Made Adi Sayoga,ST.,MT Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Mataram, Indonesia
Dr. Ing. Salman, ST., MSc. Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Mataram, Indonesia
Pandri Pandiatmi, ST., MT. Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Mataram, Indonesia
IGAK Chatur Adhi, ST., MT. Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Mataram, Indonesia
I Made Nuarsa, ST., MT. Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Matarm, Indonesia
Administrasi dan Desain Grafis:
Ahmad Iryanto, ST.
Teknik Mesin, Fakultas Teknik,
Universitas Mataram, Indonesia
p-ISSN : 2088-088X, e-ISSN: 2502-1729
Volume 6, Nomor 1, Juni 2016
JURNAL KEILMUAN DAN TERAPAN TEKNIK MESIN

DINAMIKA TEKNIK MESIN


DAFTAR ISI
Pengaruh debit terhadap unjuk kerja alat penukar kalor dan 1-7
penurunan suhu ruangan
Mirmanto, I Made Adi Sayoga, Zulkarnain

Karakterstik serapan suara komposit polyester 8-14


berpenguat serat tapis kelapa
I Made Astika, I Gusti Komang Dwijana

Rancangan ruang pengering berbasis ergonomi menurunkan keluhan 15-21


muskuloskeletal perajin ikan
I Gede Bawa Susana

Pengaruh ketinggian lubang udara pada tungku pembakaran 22-30


biomassa terhadap unjuk kerjanya
Arif Mulyanto, Mirmanto, Muhammad Athar

Pengaruh absorsi gas co2 dan h2s dalam biogas menggunakan pasta 31-37
batu apung terhadap peningkatan unjuk kerja motor bakar
Rudy Sutanto, Ida Bagus Alit, Gilang Rezeki

Optimasi parameter permesinan terhadap waktu proses pada 38-50


pemrograman cnc milling dengan berbasis cad/cam
I G.N.K. Yudhyadi, Tri Rachmanto, Adnan Dedy Ramadan,

Analisis perilaku aliran terhadap kinerja roda air arus bawah untuk 51-59
pembangkit listrik skala pikohidro
Kristianus Jamlay, Luther Sule, Duma Hasan

Studi kelayakan penggunaan mesin diesel dengan metode break 60-69


even point (bep) dan analisis sensitivitas pada PLTD (studi kasus :
PT PLN Persero Sektor Pembangkitan Lombok PLTD Ampenan)
Made Wijana, A.A. Alit Triadi, Lalu Syahrul Anwar

Potensi pasir lokal tanjung bintang pada aluminium sand casting 70-75
terhadap porositas produk hasil cor aluminium
Yusup Hendronursito, Yogi Prayanda

Karakteristik sifat mekanik komposit serat bambu resin polyester tak 76-82
jenuh dengan filler partikel sekam
Agus Budiman, Sugiman
JURNAL KEILMUAN DAN TERAPAN TEKNIK MESIN

DINAMIKA TEKNIK MESIN


PRAKATA
Jurnal Keilmuan dan Terapan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas
Mataram “Dinamika Teknik Mesin" telah berjalan selama kurang lebih hampir 6
tahun yaitu mulai terbitan pertama Volume 1 nomor 1 tahun 2011 dan hingga
terbitan ini Volume 1 nomor 1 tahun 2016. Namun mulai dari berdiri hingga
terbitan Volume 6 nomor 2 tahun 2015, jurnal ini bersetatus belum online yaitu
dengan p-ISSN 2088-088X, sedangkan mulai terbitan sekarang ini Volume 6
nomor 1 tahun 2016 jurnal Dinamaika Teknik Mesin telah menjadi jurnal online
dengan e-ISSN 2502-1729 yang dapat diakses di tautan ini http://
www.jurnal.unram.ac.id/index.php/dinamika. Edisi ini memuat sepuluh (10)
artikel yang berasal dari dalam Jurusan Teknik Mesin Universitas Mataram
sendiri dan dari PT lain di Indonesia.
Pada kesempatan Dewan Penyunting mengucapkan banyak terimakasih
kepada para penulis yang telah memberikan kontribusi berupa artikel yang
dimuat pada Volume 6 nomor 1. Serta tidak lupa Dewan Penyunting
memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para reviewer baik yang
duduk dalam Dewan Editor maupun yang bersifat individu atas partisipasinya
untuk mengecek isi dan merekomendasi setiap jurnal yang dipublikasi pada
terbitan ini.
Selanjutnya Dewan Penyuntuing mengajak para peneliti, pengajar,
praktisi dan mahasiswa Teknik Mesin untuk mempublikasinkan hasil karyanya
melalui Dinamika Teknik Mesin agar segala karyanya dapat dilihat oleh dunia.
Dinamika Teknik Mesin sudah online sehingga hasil karya yang diterbitkan di
jurnal ini dapat diakses dari mana saja, termasuk di Google dan gratis (open
acces). Mempublikasikan hasil karya di jurnal Dinamika Teknik Mesin tidak
dipungut biaya dan aturan penlusisannya dapat di download di tautan di atas
pada ikon Author guideline atau pada bagian PEDOMAN SINGKAT BAGI
PENULIS di terbitan ini. Akhirnya segala kritik yang konstruktif dari para penulis
dan pembaca sangat diharapkan demi kemajuan jurnal Dinamika Teknik Mesin.

Dewan Penyunting
Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa.

KARAKTERSTIK SERAPAN SUARA KOMPOSIT POLYESTER


BERPENGUAT SERAT TAPIS KELAPA
I Made Astika*, I Gusti Komang Dwijana
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana Kampus Bukit Jimbaran, Bali
Indonesia 80362. Phone/Fax: 0361 703321
*Email: imdastika@yahoo.com

ABSTRACT
The purpose of this study is to investigate of sound absorption of coconut filter fiber
composites. The research material made with coconut filter fiber as reinforcement and matrix
resin unsaturated polyester (UPRs) type Yukalac BQTN 157 with 1% hardener types MEKPO
(Methyl Ethyl Ketone Peroxide) and fiber treatment by 0,5% KMnO4. Production methods is
poltrusion and the variations of fiber volume fraction are 20, 25 and 30% and fiber length are 5,
10 and 15 mm. Testing of sound absorption frequency are 250, 500, 1000, 2000 and 4000 Hz.
The results of research show that the highest value of sound absorption coefficient is on the
composites with composition of 10 mm fiber length and 30% fiber volume fraction, that is
0.550828. The values are included in the class “Sound Absorption Coefficient Class D
(Extremely absorbing)” with the range 0.40 – 0.60 based on ISO standard 11654:1997.

Keywords : composites, coconut filter fiber, sound absorption

PENDAHULUAN Sedangkan bila α bernilai 1, artinya semua


Perkembangan jaman yang semakin (100 %) bunyi yang datang diserap oleh
maju menyebabkan semakin berkembangnya bahan (Farina, 2000) Pada tahun 2002 telah
peralatan yang digunakan oleh manusia dikembangkan bahan peredam suara dari
seperti peralatan produksi, transportasi, serat bambu yang mutunya bisa sebagus
komunikasi, sarana informasi dan hiburan. glasswool (Koizumi, 2003). Dan pada tahun
Sebagian besar peralatan tersebut 2003 telah dikembangkan peredam suara dari
menghasilkan suara-suara yang tidak serat polyester daur ulang dan melakukan
diinginkan sehingga menimbulkan kebisingan. penelitian tentang penggunaan jerami untuk
Untuk mengatasi hal tersebut dikembangkan campuran bahan bangunan yang bisa
berbagai jenis bahan peredam suara. meningkatkan penyerapan bunyi (Youneung
Disamping itu peredam suara juga dibutuhkan Lee, 2003). Jika dilihat lebih mendalam,
untuk menciptakan bangunan atau gedung benda-benda disekeliling kita yang tampak
dengan karakteristik akustik tertentu sehingga kurang berguna ada yang bisa dimanfaatkan
tercipta kenyamanan bagi penggunanya. sebagai bahan peredam suara, salah satunya
Jenis bahan peredam suara yang adalah serat tapis kelapa.
sudah ada yaitu bahan berpori, resonator dan Dari permasalahan tersebut, dilakukan
panel. Dari ketiga jenis bahan tersebut, bahan penelitian untuk mengetahui karakteristik
berporilah yang sering digunakan, khususnya redaman suara pada komposit polyester
untuk ruangan yang sempit seperti dengan penguat serat tapis kelapa. Komposit
perumahan dan perkantoran. Hal ini ini dapat diaplikasikan seperti pada komponen
disebabkan karena bahan berpori relatif lebih alat musik tradisional dan modern, maupun
murah dan ringan dibandingkan dengan sebagai panel untuk interior ruangan ataupun
peredam lain (Youneung Lee, 2003). Material asesoris kendaraan.
yang digunakan pada peredam suara jenis ini
adalah glasswool dan rockwool. Karena TINJAUAN PUSTAKA
harganya mahal, berbagai bahan pengganti Komposit
material tersebut mulai dibuat. Diantaranya Komposit adalah suatu material yang
adalah berbagai macam gabus maupun terbentuk dari kombinasi dua atau lebih
bahan berkomposisi serat. material, dimana sifat mekanik dari material
Kualitas dari bahan peredam suara pembentuknya berbeda-beda dimana satu
ditunjukkan dengan harga α (koefisien material sebagai pengisi (Matrik) dan lainnya
penyerapan suara terhadap bunyi). Nilai α sebagai fasa penguat (Reinforcement).
bernilai dari 0 sampai 1. Semakin besar α Komposit biasanya terdiri dari dua bahan
maka semakin baik digunakan sebagai dasar yaitu serat dan matrik. Serat biasanya
peredam suara. Jika α bernilai 0 berarti tidak bersifat elastis, mempunyai kekuatan tarik
ada bunyi yang diserap (dipantulkan). yang baik, namun tidak dapat digunakan pada
8
Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa.

temperatur yang tinggi sedangkan matrik Tanaman kelapa (Cocos nucifera L) banyak
biasanya bersifat ulet, lunak dan bersifat terdapat di daerah beriklim tropis. Pohon
mengikat jika sudah mencapai titik bekunya. kelapa diperkirakan dapat ditemukan di lebih
Kedua bahan yang mempunyai sifat berbeda dari 80 negara. Indonesia merupakan negara
ini digabungkan untuk mendapatkan satu agraris yang menempati posisi ketiga setelah
bahan baru (komposit) yang mempunyai sifat filipina dan india, sebagai penghasil kelapa
yang berbeda dari sifat partikel penyusunnya terbesar di dunia. Pohon ini merupakan
(Gibson, 1994). tanaman yang sangat produktif, dimana dari
Suatu material komposit merupakan daun hingga akarnya dapat diolah menjadi
suatu material yang kompleks dimana produk teknologi maupun untuk bangunan
terkomposisikan dari dua material atau lebih atau keperluan sehari-hari sehingga pohon
yang digabungkan/disatukan secara kelapa dijuluki sebagai The Tree of Life
bersamaan pada skala makroskopik (pohon kehidupan) dan A Heavenly Tree
membentuk suatu produk yang berguna, yang (pohon surga) (Brahmakumar, 2005).
didesain untuk menghasilkan kualitas maupun Tapis kelapa awalnya digunakan oleh
sifat terbaik. Penguat biasanya bersifat masyarakat tradisional sebagai saringan
elastis, dan mempunyai kekuatan tarik yang kawat dan plastik yang memiliki kerapatan
baik namun tidak dapat digunakan pada yang lebih merata tapis kelapa pun mulai
temperatur yang tinggi, sedangkan matrik ditinggalkan biasanya hanya digunakan untuk
biasanya bersifat ulet, lunak dan bersifat menyaring santan. Namun sekarang hanya
mengikat jika sudah mencapai titik bekunya. menjadi limbah. Serat ini tersusun dari bahan
Kedua bahan yang mempunyai sifat berbeda yang menyerupai bahan pembentuk serabut
ini digabungkan untuk mendapatkan satu kelapa. Walaupun jumlah yang dapat
bahan baru (komposit) yang mempunyai sifat dihasilkan dalam satu pohon sangat terbatas
yang berbeda dari sifat partikel penyusunnya namun tapis kelapa mempunyai keunggulan
(Jacob, 2005). yaitu seratnya sudah tersusun dengan baik
Di dalam komposit dapat tebentuk secara alami. Susunan serat dari tapis kelapa
interphase yaitu fase diantara fase matrik dan menyilang antara lapisan serat atas dengan
penguat yang dapat timbul akibat interaksi lapisan serat bagian bawah. Karena
kimia antara kimia antara fase matrik dan fase keunggulan tersebut serat tapis kelapa cocok
penguat. untuk dijadikan serat alternatif untuk
pembuatan komposit.

Gambar 1. Fase-fase dalam komposit, Jacob


(2005)
Gambar 2. Tapis kelapa
Semakin berkembangnya teknologi
memungkinkan komposit dapat didesain
sedemikian rupa sesuai dengan karakteristik
material yang diinginkan sehingga dapat
dibuat menjadi lebih kuat, ringan dan kaku.
Dengan beberapa kelebihan tersebut,
menyebabkan komposit banyak diaplikasikan
dalam peralatan-peralatan teknologi tinggi di
bidang industri, transportasi dan konstruksi
bangunan.
Gambar 3. Serat tapis kelapa
Serat Tapis Kelapa
Tapis Kelapa adalah serat yang Suara (Sound)
terdapat pada pangkal tangkai daun pohon Kata suara (sound) dapat terdefinisikan
kelapa yang berfungsi menutupi pelepahnya. berdasarkan pandangan dari segi fisisnya
9
Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa.

adalah suatu penyimpangan tekanan kesetimbangannya, yaitu posisi partikel bila


(pressure), per-geseran partikel dalam suatu tidak ada gelombang bunyi yang diteruskan.
medium elastik yang mana dalam hal ini Kecepatan rambat gelombang bunyi
0 0
adalah udara (air). Bunyi merupakan sensasi pada temperatur ruang 68 F (20 C) adalah
pendengaran yang melewati telinga dan sekitar 1.130 ft/s (344 m/s). Apabila suatu
timbul karena penyimpangan tekanan udara gelombang bunyi yang berupa energy
(air pressure deviation). Penyimpangan ini mengalami penumbukkan pada suatu bahan
biasanya disebabkan oleh beberapa benda atau material tertentu maka kemungkinan
yang bergetar, misalnya dawai gitar yang yang terjadi dari gelombang bunyi tersebut
dipetik, atau garpu tala yang dipukul. antara lain dipantulkan (deflect), diserap
Pada kenyataannya suara merupakan (absorp), disebarkan (difuse), dibelokkan
suatu getaran, sehingga demikian (diffraction), dengung, ataupun diteruskan.
berhubungan dengan getaran-getaran suara,
yang ditimbulkan oleh apa yang dinamakan Penyerapan suara (Sound Absorption)
sebuah sumber suara, misalnya suara Bahan lembut, berpori dan kain serta
manusia, alat musik, radio dan sebagainya berbagai bahan lainnya; termasuk manusia,
yang menghasilkan suara. Udara atau zat-zat menyerap sebagian besar gelombang bunyi
lain yang berfungsi sebagai media getaran, yang menumbuk kepadanya, dengan kata lain
meneruskan getaran-getaran ini dan semua mereka adalah bahan penyerap bunyi. Dari
ini sampai pada selaput gendang definisi, penyerapan bunyi adalah perubahan
pendengaran manusia, dimana mereka energi bunyi menjadi suatu bentuk lain,
menimbulkan sebuah suara. biasanya panas, ketika melewati suatu bahan
Sewaktu udara atau zat lain melakukan atau ketika menumbuk suatu permukaan.
getaran, bagian-bagian kecil tidak berpindah Jumlah panas yang dihasilkan pada
tempat, melainkan mereka bergerak ke sana perubahan energi ini adalah sangat kecil,
ke mari mencari keseimbangan. Mereka sedang kecepatan perambatan gelombang
bersentuhan dengan bagian-bagian yang bunyi tidak dipengaruhi oleh penyerapan.
berada di samping mereka, yang pada Efisiensi penyerapan bunyi suatu
gilirannya membuat gerakan-gerakan serupa bahan pada suatu frekuensi tertentu yang
dan menyentuh pula bagian-bagian kecil dinyatakan dengan suatu Koefisien
lainnya. Hal inilah yang dinamakan dengan Penyerapan Bunyi (coefficient of sound
laju pertumbuhan getaran. absorption). Koefisien penyerapan bunyi
suatu permukaan adalah bagian energi bunyi
datang yang diserap, atau tidak dipantulkan
oleh permukaan. Satuan ini dinyatakan dalam
huruf Geek α. Nilai α dapat berada antara 0
sampai dengan 1; misalnya pada 500 Hz bila
material akustik menyerap 65% dari energi
bunyi datang dan memantulkan 35%
daripadanya, maka koefisien penyerapan
bunyi bahan ini adalah 0,65. Koefisien
penyerapan bunyi berubah dengan sudut
Gambar 4. Garpu tala yang dipukul datang gelombang bunyi pada bahan dan
menghasilkan perubahan tekanan udara denga frekuensi. Nilai koefisien penyerapan
karena getarannya dan menghasilkan bunyi, bunyi pada suatu frekuensi tertentu, dirata-
Farina (2000) rata terhadap semua sudut datang pada suatu
frekuensi tertentu (datang acak).
Rambatan gelombang bunyi Penyerapan bunyi suatu permukaan
disebabkan oleh lapisan perapatan dan (penyerapan permukaan) diukur dalam
peregangan partikel-partikel udara yang sabins, sebelumnya disebut satuan jendela
bergerak kea rah luar, yaitu karena terbuka (open-window units). Satu sabin
2
penyimpangan tekanan. Hal ini sama saja menyatakan suatu permukaan seluas 1 ft
dengan penyebaran gelombang air pada 2
(atau 1 m ) yang mempunyai koefisien
permukaan kolam dan titik dimana batu penyerapan α = 1.0. penyerapan permukaan
dijatuhkan pada kolam tersebut. Partikel- diperoleh dengan mengalikan luas permukaan
2 2
partikel udara yang meneruskan gelombang dalam ft (atau m ), dengan koefisien
bunyi tidak berubah posisi normalnya; mereka penyerapan bunyinya. Berdasarkan standar
hanya bergetar sekitar posisi ISO 11654:1997 tentang rating koefisien
absorbsi suara pada material untuk

10
Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa.

komponen bangunan, didapatkan suatu masukan nominal angka frekuensi yang


acuan kelas koefisien absorbsi suara seperti diinginkan, tekan tombol ’Ent’ lagi, ubah
berikut. status gelombang dari ’off’ ke ’cont’ untuk
mengaktifkan gelombang sinus.3) Cari lalu
catat tekanan maksimum dan minimum di
dalam standing wave tube, dengan cara
menggeser-geserkan mikrofon secara
perlahan. Besarnya tekanan maksimum
maupun minimum dapat dibaca pada tampilan
di dalam komputer atau laptop dengan
menggunakan software Adobe Audition. 4)
Pastikan ketepatan antara nilai lamda (λ)
teoritis/hitung mendekati nilai lamda pada
hasil responsi tekanan maksimum dan
minimum untuk menetapkan nilai kepastian
dari tekanan maksimum dan minimum bahan
berdasarkan pada tampilan yang tertera di
Gambar 5. Standar kelas koefisien absorbsi laptop atau komputer. 5) Hitung nilai n dengan
suara pada material, http://www.sasint.co.uk/ persamaan
acoustic-comfort.php
Pmaks
n (1)
Adalah suatu kebiasaan standar Pmin
untuk membuat daftar nilai koefisien
penyerapan bunyi pada wakil frekuensi kemudian hitung nilai koefisien/angka serapan
standar yang meliputi bagian yang paling suara bahan dengan persamaan
penting dari jangkauan audio, yaitu 125, 250,
500, 1000, 2000, 4000 dan 8000 Hz atau 128, 2
256, 512, 1024, 2048, 4096 dan 8192 Hz. n 1
1 (2)
n 1
METODE PENELITIAN
Komposit dibuat dengan menggunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
serat tapis kelapa dengan matriks resin Berikut adalah data hasil pengujian
Unsaturated-Polyester (UPRs) jenis Yucalac serapan suara untuk variasi panjang dan
157 QBTN, campuran 1 % hardener jenis fraksi volume serat tapis kelapa.
MEKPO (Methyl Ethyl Ketone Peroxide) dan
perendaman serat dalam larutan alkali
KMnO4. Metode produksi yang digunakan
adalah metode pultrusion dengan orientasi
serat acak. Variasi fraksi volume serat 20, 25
dan 30%, dan apanjang seart 5, 10 dan 15
mm dengan frekwensi inputan 250, 500, 1000,
2000 dan 4000 Hz.
Alat uji uji koefisien/angka serapan suara
bahan (impedance tube standing wave
method) yang digunakan dengan spesifikasi :
Measuring Amplifier merk Brüel & Kjær
type 2636
Sine Generator merk Brüel & Kjær type Gambar 6. Koefisien serapan suara rata-rata
1054 di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume
Pelaksanaan pengujiannya dapat pada inputan frekuensi 250 Hz
dijelaskan sebagai berikut: 1) Tempatkan
bahan yang akan diuji pada ujung tabung Dilihat dari hasil pengujian koefisien serapan
yang telah ditentukan. 2) Posisikan ’ON’ pada suara ini, didapat hasil yang bervariasi seperti
Sine Generator kemudian atur frekuensi pada tabel 1. Pada dasarnya nilai yang
masukan pada sine generator sesuai dengan didapat dari hasil pengujian tersebut bersifat
frekuensi yang diteliti dengan cara memutar identik. Dalam artian secara keseluruhan data
aturan decrease/increase pada sine hasil ujinya memiliki angka koefisien serapan
generator, atau dengan meng-input masukkan suara yang lebih dari 0,1 (α > 0,1). Hal ini
frekuensi dengan menekan tombol ’Ent’ lalu disebabkan karena adanya perbedaan

11
Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa.

karakteristik dari permukaan komposit dan


juga densitas dari material uji. Untuk hasil
tertinggi terdapat pada inputan frekuensi 2000
Hz dengan komposisi panjang serat 5 mm
dengan fraksi volume 20% yaitu sebesar
0.930. Mengacu pada standar ISO 11654
:1997 mengenai level rating koefisien
absorpsi suara pada material untuk ruang,
bahan ini diklasifikasikan sebagai “Sound
Absorption Coeffitient Class A” dengan batas
kelas adalah 0,90 – 1,00 (Seddeq, 2009).

Gambar 7. Koefisien serapan suara rata-rata


di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume
pada inputan frekuensi 500 Hz

Tabel 1. Rata-rata koefisien serapan suara (α)


Koefisien Serapan Suara (α)
Fraksi Volume Rata-Rata
Spesimen Uji
Serat (%) Frekuensi Input (Hz)
250 500 1000
20 0.274 0.166 0.498
Panjang serat
5 mm 25 0.196 0.178 0.599
30 0.287 0.126 0.551
20 0.575 0.382 0.715
Panjang serat
10 mm 25 0.227 0.281 0.887
30 0.402 0.425 0.753
20 0.114 0.147 0.580
Panjang serat
15 mm 25 0.467 0.295 0.865
30 0.661 0.260 0.785

Koefisien Serapan Suara (α)


Fraksi Volume Serat Rata-Rata
Spesimen Uji
(%) Frekuensi Input (Hz)
2000 4000
20 0.930 0.760
Panjang serat
5 mm 25 0.332 0.605
30 0.813 0.507
20 0.707 0.820
Panjang serat
10 mm 25 0.870 0.664
30 0.825 0.796
20 0.859 0.776
Panjang serat
15 mm 25 0.922 0.546
30 0.560 0.409

12
Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa.

material untuk ruang, yang biasa


diklasifikasikan sebagai “Sound
Absorption Coeffitient Class A” dengan
batas kelas adalah 0,90 – 1,00.

UCAPAN TERIMAKASIH
Tim Peneliti mengucapkan terima kasih
kepada DP2M DIKTI yang telah mendanai
penelitian ini melalui skim Penelitian
Fundamental tahun 2015 dengan Surat
Gambar 8. Koefisien serapan suara rata-rata Perjanjian Penugasan Dalam Rangka
di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume Pelaksanaan Penelitian Kompetitif Nasional
pada inputan frekuensi 1000 Hz Tahun Anggaran 2015, Nomor: 311-
142/UN14.2/PNL.01.03.00/2015, tanggal 30
Maret 2015. Ungkapan terima kasih yang
tulus juga kami sampaikan kepada Ary
Dharma Susila yang telah membantu kegiatan
penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Anonimous, Percobaan pengukuran koefisien
redaman akustik bahan, Universitas
Gajah Mada, Yogyakarta.
Brahmakumar, M., Pavithran, C., Pillai, R.M.,
Gambar 9. Koefisien serapan suara rata-rata 2005, Coconut fiber reinforced
di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume polyethylene composites such as effect
pada inputan frekuensi 2000 Hz of natural waxy surface layer of the
fiber on fiber or matrix interfacial
bonding and strength of composites,
Elsevier, Composite Science and
Technology, 65 pp. 563-569.
Farina, Angelo, Fausti, Patrizio., 2000,
Standing wave tube techniques for
measuring the normal incidence
absorption coefficient: Comparison of
different experimental setups.
Universitá di Parma, Italy.
Gibson, R. F., 1994, Principles Of Composite
Gambar 10. Koefisien serapan suara rata-rata Material Mechanics, McGraw Hill Book
di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume Co.
pada inputan frekuensi 4000 Hz http://www.sasint.co.uk/acoustic-comfort.php.
Jacobs, James, A., Thomas F., 2005,
SIMPULAN Engineering materials technology,
Dari pengolahan data hasil pengukuran Structures, Processing, Properties and
koefisien absorpsi suara dapat ditarik th
Selection 5 , New Jersey Columbus,
beberapa kesimpulan sebagai berikut: Ohio.
1. Komposit berpenguat serat tapis kelapa
Koizumi, T., 2000, The development of sound
dapat digunakan sebagai bahan peredam absorpsing material using natural
suara walaupun tidak terdapat bamboo fiber, Jurnal Universitas
kecenderungan tertentu antara variasi Doshisha, Jepang.
panjang dan fraksi volume serat terhadap Seddeq, Hoda S., 2009, Factors influencing
nilai koefisien serapan suara. acoustic performance of sound
2. Nilai tertinggi koefisien serapan suara
absorptive materials, Australian Journal
terdapat pada inputan frekuensi 2000 Hz of Basic and Applied Sciences, 3(4):
yaitu pada komposisi komposit dengan 4610-4617 ISSN 1991-8178, INSInet
panjang serat 5 mm dan fraksi volume Publication.
serat 20% yaitu 0,930. Mengacu pada Youneung-Lee., 2003, The development of
standar ISO 11654 :1997 mengenai level
sound absorpsing material using
rating koefisien absorpsi suara pada

13
Dinamika Teknik Mesin, Volume 6 No. 1 Juni 2016 Astika, Dwijana: Karakteristik serapan suara komposit
p. ISSN: 2088-088X, e. ISSN: 2502-1729 polyester penguat serat tapis kelapa.

natural bamboo fiber , Jurnal


Universitas Doshisha, Jepang.

14

Anda mungkin juga menyukai