Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

GRAFIKA KOMPUTER
“TRANSFORMASI IDENTITAS”

Disusun Oleh:

Bayu Borneo DBC 115 041

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Landasan Teori
1. Grafika komputer
Grafika Komputer adalah bagian dari ilmu komputer yang
berkaitan dengan pembuatan dan manipulasi gambar (visual) secara
digital. Bentuk sederhana dari grafika komputer adalah grafika
komputer 2D yang kemudian berkembang menjadi grafika komputer
3D, pemrosesan citra (image processing), dan pengenalan pola (pattern
recognition). Grafika komputer sering dikenal juga dengan istilah
visualisasi data.
2. Citra dan Pemrosesan Citra
Citra adalah gambar dua dimensi yang dihasilkan dari gambar
analog dua dimensi yang kontinu menjadi gambar diskrit melalui
proses sampling. Gambar analog dibagi menjadi N baris dan M kolom
sehingga menjadi gambar diskrit. Persilangan antara baris dan kolom
tertentu disebut dengan piksel. Contohnya adalah gambar/titik diskrit
pada baris n dan kolom m disebut dengan piksel [n,m].
pemrosesan citra adalah pengubahan atau pengeditan citra ,
khususnya menggunakan komputer, menjadi citra yang kualitasnya
lebih baik atau sesuai dengan keinginan pemakai. Pengolahan citra
bertujuan memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh
manusia atau mesin (dalam hal ini komputer). Teknik-teknik
pengolahan citra mentransformasikan citra ke citra yang lain. Jadi
masukannya adalah citra dan keluarannya juga citra, namun citra
keluaran atau hasil mempunyai kualitas lebih baik dari pada citra
masukan.
3. Grey level
Supaya citra digital bisa diolah oleh komputer, maka citra digital
harus mempunyai format tertentu. Format citra digital yang dipakai
adalah citra skala keabuan (Gray Scale). Format citra ini disebut skala
keabuan karena pada umumnya warna yang dipakai warna hitam
sebagai warna minimal (0) dan warna putih (255) sebagai warna
maksimalnya, sehingga warna antaranya adalah abu-abu, seperti
ditunjukkan pada gambar :

Informasi pallet pada citra skala keabuan

Derajat keabuan sendiri sebenarnya memiliki beberapa nilai, tidak


hanya skala 0 sampai 255. Hal ini tergantung pada nilai kedalaman
pixel yang dimiliki oleh citra. Beberapa pembagian nilai derajat
keabuan yang hubungannya dengan kedalam pixel ditunjukkan pada
tabel berikut ini:

Tabel derajat keabuan

Nilai 1,2,4,8 adalah bilangan bulat positif pada proses kuantisasi


citra. Proses kuantisasi citra adalah salah satu bentuk dari proses
digitalisasi citra yaitu proses untuk merepresentasikan citra dari
fungsi malar (kontinyu) menjadi nilai-nilai diskrit (seperti yang
dijelaskan pada artikel sebelumnya). Proses kuantisasi membagi skala
keabuan (gray scale) (0, L) menjadi sejumlah level, dinotasikan
dengan G dan nilainya berupa bilangan bulat (integer),
biasanya G merupakan hasil perpangkatan dari dua:

G = 2m

dengan G = Derajat keabuan (gray scale) dan m = Bilangan bulat


positif (Fadlisyah,dkk, 2008)
Contoh perbedaan ketajaman citra antara citra dengan nilai
kedalaman pixel 128 level dan citra dengan kedalaman pixel 256 level.

(128 level dan 256 level)


Ada 3 buah cara untuk melakukan Basic grey level
transformation yaitu:
- Linear (negatif dan identity)
- Logaritmic (log dan invers log)
- Power-law (nth power dan nth root)

B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Apakah itu linear transformation ?
2. Apakah itu identity transformation ?

C. Tujuan
Adapun tujuan rumusan masalah pada makalah ini adalah:
1. Mengetahui secara umum apakah itu linear
transformation.
2. Mengetahui apakah itu identity transformation.
BAB II
PEMBAHASAN
BAB III
KESIMPULAN

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai