Anda di halaman 1dari 6

ESSAY COMPLEMENTARY ALTERNATIVE

MEDICINE (CAM) PADA KEPERAWATAN MEDIKAL


BEDAH TENTANG MANFAAT TERAPI BEKAM
TERHADAP KADAR ASAM URAT
Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas Keperawatan Komplementer di Semester 7

Di susun oleh:

CINDY KARMILA
11151040000105

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2018 M/1439 H
MANFAAT TERAPI BEKAM TERHADAP KADAR
ASAM URAT

Pendahuluan

Asam urat merupakan suatu fenomena yang sering terjadi di kalangan


masyarakat. Asam urat juga dianggap radang sendi, padahal tidak semua penyakit
radang sendi disebut asam urat. Asam urat adalah asam yang terbentuk kristal-kristal
yang merupakan hasil akhir dari metabolisme purin (bentuk turunan nukleoprotein),
yaitu salah satu komponen asam nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tubuh.
Berdasarkan penyeledikan bahwa 90% dari asam urat merupakan hasil katabolisme
purin yang dibantu oleh enzim guanase dan ksantin oksidase (Shamley, 2016).
Peningkatan kadar asam urat menjadi masalah kesehatan yang cukup serius, terutama
bagi pria yang berusia 40 tahun keatas. Kelebihan asam urat akan menyebabkan
pengkristalan pada persendian dan pembuluh darah kapiler, terutama yang dekat
dengan persendian. Akibatkan, apabila persendian digerakkan akan terjadi gesekan
kristal-kristal tersebut sehingga menimbulkan rasa nyeri (Damayanti, 2012). Asam
urat yang berlebihan tidak akan tertampung dan termetabolisme seluruhnya oleh
tubuh, maka akan tertampung dan termetabolisme seluruhnya oleh tubuh, maka akan
terjadi peningkatan kadar asam urat dalam darah yang disebut sebagai hiperurisemia
(Januarti. 2010).

Hiperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan kadar asam urat


darah diatas normal. Batasan dikatakan hiperurisemia jika nilai kadar asam urat diatas
7 mg% pada laki-laki dan diatas 6 mg % pada perempuan (Widodo, 2017). Kadar
asam urat dalam serum merupakan hasil keseimbangan antara proses produksi dan
sekresi. Ketika terjadi ketidakseimbangan dua proses tersebut maka terjadi keadaan
hiperurisemia, yang menimbulkan hipersaturasi asam urat, yaitu kelarutan asam urat
di serum yang melewati ambang batasnya, sehingga merangsang timbunan urat dalam
bentuk garamnya terutama monosodium urat di berbagai tempat jaringan (Widodo,
2017). Keseimbangan produksi dan ekskresi asam urat mejadi kunci kendali asam urat
dalam darah. Kelebihan produksi dan kekurangannya ekskresi asam urat
menyebabkan kadar asam urat dalam darah meningkat. Jumlah asam urat yang
diekskresikan sedikit karena sam urat tidak larut dalam air (Widodo, 2017).

Apa akibat dari hiperurisemia?

Hiperurisemia yang berkepanjangan dapat menyebabkan gout atau pirai,


namun tidak semua hiperurisemia akan menimbulkan kelainan patologi berupa gout
dengan manifestasi kelainan artritis pirai atau artritis gout, pembentukan tophus,
kelainan ginjal berupa nefropati urat dan pembentukan batu urat pada saluran

2
perkemihan (Putra, 2009). Hidayat, 2009., menyatakan bahwa gout dengan lantar
belakang yaitu hiperurisemia, masih menjadi masalah yang serius, dengan manifestasi
tidak hanya terbatas pada sendi, namun juga bisa menimbulkan gangguan fungsi
ginjal hingga kondisi gagal ginjal kronik, jantung dan mata. Penegakkan diagnosis
dan penanganan yang tepat diperlukan untuk meminimalisir berbagai komplikasi
akibat keadaan ini. Edukasi yang baik dan perubahan pola hidup termasuk diet harus
dilakukan. Selanjutnya diperlukan juga terapi farmakologis untuk serangan akut,
terapi pencegahan dan terapi jangka panjang berupa urate-lowering agent, baik
golongan xanthine oxidase inhibitor maupun uricosuric agent.

Adakah solusi alternatifnya?

Sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, berkembang pula berbagai


teknik pengobatan dalam dunia kedokteran dan kesehatan. Hal ini terlihat dengan
ditemukannya berbagai metode komplementer yang terbukti dapat mengatasi masalah
kesehatan dan tengah teruji secara klinis manfaatnya, serta banyak dijadikan sebagai
pilihan utama dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan yang dialami. Terlebih
lagi penyakit yang secara teknik modern tidak dapat diselesaikan. Salah satu metode
komplementer yang digunakan ialah teknik bekam.

Dahulu bekam dianggap sebagai pengubatan alternatif, tetapi sekarang banyak


masyarakat yang telah mengakuo bahwa bekam dalah pengobatan solutif bahkan
utama dilakukan ketika sakit maupun sehat untuk merawat dan memanjakan
kesehatan tubuh. Terapi bekam merupakan pengobatan yang paling diutamakan oleh
Rasulullah SAW.

Rassulullah telah bersabda:

“Sebaik-baik sesuatu yang kamu pergunakan menjadi obat adalah Al Hijamah


(Bekam).” (HR, Bukhori Muslim).

Terapi Bekam

Bekam merupakan metode pengobatan dengan cara mengeluarkan darah rusak


akibat oksidan atau radikal bebas dari dalam tubuh melalui permukaan kulit (Widada,
2011). Bekam adalah metode pengobatan dengan menggunakan tabung atau gelas
vakum yang ditelungkupkan pada permukaan kulit agar menimbulkan bendungan
lokal. Pada bekam basah pembendungan dilanjutkan dengan pengeluaran darah
(Widada, 2011). Bekam merupakan cara pengobatan tradisional yang memiliki
prinsip kerja mengeluarkan darah (blood letting) di area tertentu di punggung
sehingga dapat menyembuhkan penyakit. Pada pelaksanaan terapi bekam yang
dilakukan secara teratur terbukti dapat memberikan efek sebagai antioksidan yaitu
menurunkan radikal bebas (Widada, 2011). Bekam merupakan suatu metoda
pengobatan klasik yang telah digunakan dalam perawatan dan pengobatan berbagai

3
masalah kesehatan seperti hipertensi, penyakit reumatik, sakit punggung, migren,
gelisah atau anxietas dan masalah fisik umum maupun mental (Widada, 2011).

Pembuangan darah (blood letting) seperti dalam cara kerja bekam ini terbukti
dapat menjaga dan sekaligus meningkatkan sistem kekebalan tubuh (Widada, 2011).
Sistem kekebalan dalam darah adalah tanggung jawab sistem humoral (cairan, darah)
dan seluler (sel, jaringan), dalam hal ini sel limfosit T sitotoksik adalah sistem
kekebalan tubuh dari seluler. Peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh bekam
terhadap peningkatan sistem kekebalan tubuh seluler yaitu sel limfosit T sitotoksik
(sel T pembunuh).

Beberapa penelitian tentang bekam menyimpulkan bahwa bekam dapat


memperbaiki mikrosirkulasi dan fungsi sel dengan cepat. Bekam juga diketahu dapat
meningkatkan kemampuan regenerasi eritrosit. Terapi bekam yang dilakukan secara
teraut diduga kaut dapat menstimulasi kerja kekebalan seluler sehingga daya tahan
tubuh meningkat baik sebagai pencegahan maupun perlawanan terhadap penyakit.
Menurut penelitian Widodo, 2017., terapi bekam secara statistik tidak dapat
menurunkan kadar asam urat pada terapi yang dilakukan pertama kali, namun dapat
menurunkan kadar asam urat apabila terapi bekam dilakukan untuk kedua kalinya
atau lebih. Dan pada penelitian yang dilakukan oleh Nugraha, 2014., terapi bekam
sangat berpengaruh menurunkan kadar asam urat pada pria dewasa. Penelitian yang
dilakukan oleh Hidayaturrofiah, et al. 2014., menyimpulkan bahwa adanya pengaruh
terapi bekam terhadap kadar asam urat, yaitu terjadi penurunan kadar asam urat
setelah dilakukan terapi bekam secara rutin.

Pembahasan

Pada pembekaman, dimana terjadi bendungan lokal, stimulasi titik meridian,


hipoksia dan radang, dapat memperbaiki mikrosirkulasi dan fungsi sel dengan cepat.
Lima belas hari setelah pembekaman terbukti terjadi peningkatan elastisitas spektrin
(Widada, 2011), dapat menstimulasi kerja sistem kekebalan tubuh: sel pembunuh
alami (Natural Killer cells) sehingga daya tahan tubuh meningkat, baik sebagai
pencegahan maupun perlawanan terhadap penyakit (Widada, 2011).

Ketidakseimbangan aktioksidan dan radikal bebas di dalam tubuh dalam


kehidupan sehari-hari akibat terpapar zat kimia dalam makanan, polusi udara,
pestisida, kuman penyakit, stress psikis dan lain-lain, disebut Stress oksidatif. Kondisi
ini menyebabkan kadar oksidan (radikal bebas) menjadi meningkat dan bersifat
merusak. Konsekuensi awal dari meningkatnya radikal bebas adalah gangguan
oksigenasi pada mikrosirkulasi yang kemudian berimbas pada perubahan fungsi
system sel. Biasanya kondisi ini diatasi dengan pemberian antioksidan. Namun karena
system ini bersifat keseimbangan maka bila radikal bebas masuk kedalam tubuh
secara terus menerus maka sistem pertahanan tubuh lama-lama menurun.

4
Meridian atau potent points merupakan suatu sistem saluran yang membujur
dan melintang di seluruh tubuh yang secara kedokteran tidak terlihat nyata tetapi
dapat dibuktikan keberadaannya dengan radioaktif teknesium perteknetat, yang
menghubungkan permukaan tubuh dengan organ dalam tubuh, organ satu dengan
organ lainnya, organ dengan jaringan penunjang-jaringan penunjang lainnya sehingga
membentuk suatu kesatuan yang bereaksi bersama apabila ada rangsangan dari
kulit (Madjid, 2008).

Menurut Majid, 2008., dibawah kulit, otot, maupun fascia terdapat suatu point
atau titik yang mempunyai sifat istimewa. Antara poin satu dengan poin lainnya
saling berhubungan membujur dan melintang membentuk jaring-jaring (jala). Jala ini
dapat disamakan dengan meridian. Dengan adanya jala maka ada hubungan yang erat
antar bagian tubuh sehingga membentuk satu kesatuan yang tak terpisahkan dan dapat
bereaksi secara serentak. Kelainan yang terjadi pada satu point dapat menular dan
mempengaruhi point lainnya. Pengobatan pada satu titik juga bisa mengobati titik
yang lain.

Kesimpulan

Tidak diragukan lagi bahwa terapi bekam dapat dijadikan pengobatan utama
bagi kesehatan, khususnya terhadap kadar asam urat. Ketidakseimbangan dari proses
produksi dan sekresi urat yang dapat menyebabkan hiperurisemia dapat diatasi
melalui pembekaman. Pembekaman terbukti meningkatan elastisitas spektrin yang
dapat menstimulasi kerja sistem kekebalan tubuh: sel pembunuh alami (Natural Killer
cells), sehingga dapat membantu menyeimbangkan kembali produksi dan sekresi urat
dalam tubuh.

5
Daftar Pustaka

Damayanti, D. 2012. Panduan Lengkap Menengah dan Mengobati Asam Urat.


Yogyakarta: Araska.

Hidayaturrofiah, dkk. 2014. Pengaruh Terapi Bekam Teradap Kadar Asam Urat pada
Penderita AsamUrat di Puskesmas Keling I Kecamatan Keling Kabupaten
Jepara. STIKes Karya Husada Semarang. 21.

Januarti, E.S. 2010. Efek Fraksi Kloroform Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium
Polunthum Wight) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat pada Mencit Putih
(Mas Musculus) Jantan Galur Balb-C yang Diinduksi Kalium Oksonat. http ://
etd. eprints. ums. ac. Id /2252/ 1/ K100040082. pdf. Di akses pada 05
September 2018.

Majid, B. 2008. Kajian Terapi BekamTerhadap Profil Lipoprotein dan Komponen


Darah Perokok. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.

Putra, T.R. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi V. Jakarta: InternaPublishing.

Shamley, D. 2016. Pathophysiology an Essential Text for The Allied Health


Professions. USA: Elsivier Limited.

Widada, W. 2011. Pengaruh Bekam Terhadap Peningkatan Sistem Kekebalam


Tubuh: Sel Limfosit T Sitotoksik. Jember: Universitas Muhammadiyah.

Widodo, Sri dan A. Mustofa. 2017. Bekam Basah Menurunkan Kadar Asam Urat
dalam Darah pada Penderita Hiperurisemia di Kota Semarang. Prosiding
Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat Universitas Muhammadiyah Semarang. 361-370.

Anda mungkin juga menyukai