Kondisi DAS bagian hulu yang tadinya merupakan hutan lebat, belakangan
ini akibat ulah manusia menjadi gundul.
Pertanyaan:
a. Apa akibat terjadinya perubahan penggundulan hutan tersebut terhadap
lingkungan hutan tersebut.
a. Akibat dari penggundulan hutan dikawasan hulu terhadap lingkungan
hutan yaitu akan mengakibatkan fungsi hidrologis hutan sebagai kawasan
retensi dan detensi air akan berkurang sehingga akan menyebabkan
berbagai macam bencana. Bencana yang bisa terjadi dengan
dilakukannya penggundulan hutan yaitu berupa bencana banjir ketika
musim penghujan dan kekeringan ketika kemarau. Selain banjir dan
kekeringan , akibat lain dari penggundulan hutan yaitu habitat makhluk
hidup akan hilang dan berangsur – angsur mahkluk hidup tersebut akan
punah atau mereka akan melakukan migrasi kedaerah lain yang tidak
jarang memasuki kawasan pemukiman seperti yang terjadi dewasa ini.
b. Bagaimana dampaknya terhadap kawasan budidaya pertanian dan
permukiman.
b. Dampak dari penggundulan hutan terhadap kawasan budidaya pertanian
dan permukiman
Kawasan budidaya pertanian: dampak yang akan terjadi dari
penggundulan hutan yaitu gagal panen karena tanaman menjadi
busuk akibat banjir, gagal panen karena tanaman tidak mendapat
pasokan air akibat kekeringan, gagal panen akibat produktivitas
tamanan nihil dimakan oleh makhluk hidup yang bermigrasi akibat dari
rusaknya habitat asli.
Kawasan permukiman: dampak yang akan terjadi dari penggundulan
hutan yaitu terjadinya banjir ketika musim penghujan yang dapat
merusak sarana prasarana umum, kekeringan yang akan mengurangi
suplai air baku untuk kebutuhan sehari – hari.
Sebagai bentuk tanggung jawab, maka pihak rumah sakit perlu membentuk
sistem manajemen limbah B3 yang baik dengan langkah – langkah awal berupa
penempatan masing – masing limbah sesuai dengan jenisnya pada kantong
khusus. Misal untuk limbah padat ditempatkan pada kantong berwarna hitam,
limbah infeksius dan sitotoksik ditempatkan pada kantong berwarna kuning,
limbah kimia atau farmasi ditempatkan pada kantong berwarna coklat, dan
limbah radio aktif ditempatkan pada kantong berwarna merah.
Setelah dilakukan proses pemilihan tersebut, selanjutnya limbah dapat ditangani
lebih lanjut. Sebagai contoh untuk limbah infeksius harus ditangani dengan
teknologi insenerator dimana prinsip kerja dari teknologi ini adalah
memusnahkan limbah dengan pembakaran bersuhu tinggi (1000-1200oC)