Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PEMBALAJARAN

PENYULUHAN ISPA DI RW 02 KELURAHAN PASEBAN

Pokok bahasan : Penyuluhan Kesehatan Penyakit ISPA


Sub Pokok bahsan : Pengertian, Penyebab, Tanda Dan Gejala, Klasifikasi, Faktor Yang
Menyebabkan Kejadian ISPA, Cara Penularan ISPA, Pencegahan,
Penatalaksanaan, Pengobatan
Sasaran : Kader/Warga RW 02 Kelurahan Paseban
Tempat : PAUD Bahagia
Waktu : Selas, 18 Desember 2018 Jam 16 : 00

A. Tujuan Intruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit di harapkn peserta memahami tentang
penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA)
B. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan pada kader RW 02 mampu :
1. Menyebutkan pengertian ISPA
2. Menyebutkan etiologi ISPA
3. Menyebutkan tanda dan gejala ISPA
4. Menyebutkan penularan ISPA
5. Menyebutkan pencegahan ISPA
6. Menyebutkan penanganan ISPA
C. MATERI
Terlampir
D. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi
E. MEDIA
Leaflet, laptop, LCD
F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon
1 10 Menit Pembukaan
 Mengucapkan salam  Mengucapkan salam
 Meningkatkan kontrak waktu  Menyepakati
 Menjelaskan tujuan dan pokok kontrak
bahasan yang akan disampaikan  mendengarkan
2 40 Menit Pelaksanaan
 Menyebutkan pengetian ISPA Mendengarkan
 Menyebutkan etiologi ISPA penjelasan materi dan
 Menyebutkan tanda dan gejala ISPA peserta aktif berdiskusi
 Menyebutkan penularan ISPA
 Menyebutkan pencegahan ISPA
 Menyebutkan penanganan ISPA
3 10 Menit Penutup
 Merangkum materi yang telah  Mendengarkan
diberikan
 Evaluasi kegiatan  Aktif menjawab
 Mengucap salam  Menjawab salam

G. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. LP dan media yang telah dibuat dikonsultasikan pada pembimbing
b. Tempat penyuluhan telah disiapkan
c. Alat dan media tersedia
d. Setting tempat sesuai rencana
2. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
b. Para kader yang telah hadir secara aktif mengikuti ceramah dan diskusi
c. Mahasiswa mampu menyampaikan materi dengan baik
d. Peserta aktif dan kooperatif berpartisipasi dalam proses
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mengikuti penyuluhan 100% dari awal sampai akhir
b. 80% peserta dapat mengetahui
c. Mahasiswa dapat memberikan penyuluhan dengan baik
d. Media dapat digunakan dengan baik.
MATERI PENYULUAHAN
INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS (ISPA)
A. PENGERTIAN
ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak dengan
gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara bersamaan (Meadow,
Sir Roy, 2002: 153).
ISPA (lnfeksi Saluran Pernafasan Akut) yang diadaptasi dari bahasa Inggris Acute
Respiratory Infection (ARl) mempunyai pengertian sebagai berikut:
 Infeksi adalah masuknya kuman atau mikoorganisme kedalam tubuh manusia dan
berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
 Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alfeoli beserta organ
adneksa seperti simrs-sinus, rongga tengah dan pleura ISPA secara anatomis
mencakup saluran pemafasan bagian atas.
 Infeksi akut adalah infeksi yang berlansung sampai 14 hari. Batas 14 hari diambil
untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang
digolongkan ISPA. Proses ini dapat berlangsung dari 14 hari (Suryana, 2005:57).
B. ETIOLOGI
1. Virus dan bakteri
Seperti virus influeuza sterptococcus, shapilococcus, haemopilus influenzae.
2. Alergen spesifik
Alergi yang disebabkan oleh debu asap dan udara dingin atau panas .
3. Perubahan cuaca dan lingkungan
Kondisi cuaca yang tidak baik seperti peralihan suhu panas ke hujan dan lingkungan
yang tidak bersih atau tercemar.
4. Aktifitas
Kondisi dimana anak memiliki kegiatan yang banyak tanpa memperhatikan kondisi
tubuh atau daya tahan tubuh yang dapat menyebabkan anak-anak menderita ISPA.
5. Asupan gizi yang kurang.
C. TANDA DAN GEJALA
1. Gejala dari ISPA Ringan
Seseorang dinyatakan menderita ISPA ringan jika ditemukan satu atau lebih gejala-
gejala sebagai berikut :
a. Batuk
b. Serak, yaitu anak bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara (misalnya pada
waktu berbicara atau menangis)
c. Pilek, yaitu mengeluarkan lendir atau ingus dari hidung
d. Panas atau demam, suhu badan lebih dari 37oC
2. Gejala dari ISPA Sedang
Seseorang dinyatakan menderita ISPA sedang jika dijumpai gejala dari ISPA ringan
disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut :
a. Pernafasan cepat (fast breating) sesuai umur yaitu: untuk kelompok umur kurang
dari 2 bulan frekuensi nafas 60 kali per menit atau lebih dan kelompok umur 2 bulan
sampai kurang dari 5 tahun : frekuensi nafas 50 kali atau lebih untuk umur 2 sampai
kurang dari 12 bulan dan 40 kali per menit atau lebih pada umur 12 bulan sampai
kurang dari 5 tahun.
b. Suhu lebih dari 39 O C (diukur dengan termometer)
c. Tenggorokan berwarna merah
d. Timbul bercak-bercak merah pada kulit menyerupai bercak campak
e. Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga
f. Pernafasan berbunyi seperti mengorok (mendengkur)
3. Gejala dari ISPA Berat
Seseorang dinyatakan menderita ISPA berat jika dijumpai gejal-gejala ISPA ringan
atau ISPA sedang disertai satu atau lebih gejala-gejala sebagai berikut :
a. Bibir atau kulit membiru
b. Anak tidak sadar atau kesadaran menurun
c. Pernafasan berbunyi seperti mengorok dan anak tampak gelisah
d. Sela iga tertarik kedalam pada waktu bernafas
e. Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba
f. Tenggorokan berwarna merah
D. PENULARAN
Penularan ISPA terutama melalui droplet (percikan air liur) yang keluar saat penderita
bersin, batuk, udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup oleh orang sehat.
Penularan juga dapat terjadi melalui kontak atau kontaminasi tangan oleh sekret saluran
pernapasan, hidung, dan mulut penderita.
E. PENCEGAHAN
Kegiatan atau jenis-jenis yang dapal dilakukan dalam mencegah terjadinya penyakit ISPA
pada anak antara lain :
1. Perbaikan peningkatan gizi
a. Penyusunan atau pengaturan menu
b. Cara pengolahan makanan
c. Variasi menu
2. Perbaikan dan santasi lingkungan
3. Pemeliharaan Kesehatan perorangan
4. Tindakan pencegahan pada bayi:
a. Memberikan imunisasi pada golongan yang rentan terhadap penyakit tertentu.
b. Perbanyak ASI eksklusif
c. Jauhkan dari penderita ISPA
F. PENANGANAN
Perawatan ISPA di rumah
1. Memberi makan
Pemberian makanan yang cukup dan bergizi untuk menghindari penurunan berat badan
yang akan rnengakibatkan malnutrisi. Berikan makan sedikit-sedikit tapi sering dari
biasanya, lebih-lebih jika anak muntah. Pemberian ASI pada bayi yang menyusu juga
tetap diberikan.
2. Pemberian cairan atau minuman
Anak dengan infeksi saluran pernafasan dapat kehilangan cairan lebih banyak dari
biasanya terutama bila demam, menambah pemberian minum atau cairan untuk
menghindari dehidrasi. Dehidrasi akan melemahkan anak dan dapat memperberat
penyakitnya, pemberian cairan akan membantu mengencerkan dahak,
3. Menjaga kelancaran pernafasan
Menjaga kelancaran pernafasan dengan cara mengajarkan anak agar bila ia batuk
lendirnya dikeluarkan.
4. Bersihkan hidung
Membersihkan hidung dengan memakai kain bersih yang lunak untuk membersihkan
lubang hidung,jika hidung tersumbat karena ingus yang telah mengering, tetesilah
dengan air garam untuk membasahinya.
5. Mengatasi panas
Untuk anak usia 2 bulan sampai 5 tahun, demam diatasi dengan paracetamol dan atau
dengan kompres (bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk).
Pemberian kompres dengan cara: gunakan kain bersih celupkan pada air (air hangat
kuku) peras seperlunya, kemudian letakkan diatas dahi anak, lipat paha, lipat ketiak,
ulangi bila kan sudah dingin.
6. Istirahat
Berikan istirahat yang cukup karena dengan istirahat gejala bisa berkurang.
7. Berikan obat batuk herbal
Jeruk nipis ½ sendok teh dicampur dengan kecap atau madu ½ sendok teh , diminum
tiga kali sehari.
Mengamati tanda-tanda bahaya yang mungkin timbul seperti sesak nafas, nafas
cepat, anak tidak mampu minum, suhu tubuh tinggi, bila terjadi segera bawa anak ke
pelayanan kesehatan agar komplikasi tidak terjadi.
LAPORAN PENDAHULUAN
PENYULUHAN KESEHATAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS
DI RW 02 KELURAHAN PASEBAN KECAMATAN SENEN

A. Latar Belakang
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) merupakan penyakit infeksi akut yang
menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas)
hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya seperti sinus, rongga telinga
tengah dan pleura (Irianto, 2015). Menurut WHO (2007), ISPA menjadi salah satu
penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia. Hampir empat juta
orang meninggal akibat ISPA setiap tahun, 98%-nya disebabkan oleh infeksi saluran
pernapasan bawah. Kelompok yang paling berisiko adalah balita, anak-anak, dan orang
lanjut usia, terutama di negara-negara dengan pendapatan per kapita rendah dan
menengah.
ISPA merupakan penyakit yang banyak terjadi di negara berkembang serta salah
satu penyebab kunjungan pasien ke Puskesmas (40%-60%) dan rumah sakit (15%-30%).
Kasus ISPA terbanyak terjadi di India 43 juta kasus, China 21 kasus, Pakistan 10 juta
kasus dan Bangladesh, Indonesia, Nigeria masing-masing 6 juta kasus. Semua kasus ISPA
yang terjadi di masyarakat, 7-13% merupakan kasus berat dan memerlukan perawatan
rumah sakit (Dirjen PP & PL, 2012).
Kasus ISPA di Indonesia pada tiga tahun terakhir menempati urutan pertama
penyebab kematian bayi yaitu sebesar 24,46% (2013), 29,47% (2014) dan 63,45% (2015).
Selain itu, penyakit ISPA juga sering berada pada daftar 10 penyakit terbanyak di rumah
sakit (Kemenkes RI, 2015). Terdapat lima Provinsi dengan ISPA tertinggi yaitu Nusa
Tenggara Timur (41,7%), Papua (31,1%), Aceh (30,0%), Nusa Tenggara Barat (28,3%),
dan Jawa Timur (28,3%). Karakteristik penduduk dengan ISPA yang tertinggi berdasarkan
umur terjadi pada kelompok umur 1- 4 tahun (25,8%). Penyakit ini lebih banyak dialami
pada kelompok penduduk kondisi ekonomi menengah ke bawah (Kemenkes, 2013).
Berdasarkan Angket/kuisioner yang di bagikan di Kelurahan Paseban Khusunya
RW 02, terdapat 280 jiwa (83 KK) dan di RW 02 terdapat 14 orang (5%) anak usia bayi,
balita dan 32 orang (11%) anak usia sekolah. Dari 22 KK yang memiliki bayi dan balita
sebanyak 4 orang ( 28,6%) menderita ISPA dalam 1 bulan terakhir. Dan remaja 25 orang
(70,4%) menderita ISPA. Dari 83 KK di RW 02 sebanyak 62 KK (74,7%) yang rumahnya
tidak memiliki jendela.
Berdasarkan tingkat pengetahuan tentang ISPA di Kelurahan Paseban RW 02
sebanyak 83 KK (65,5%) tidak mengetahui tentang komplikasi ISPA. Berdasarkan hasil
wawancara, dari hasil wawancara oleh beberapa warga mengatakan bahwa penyakit ISPA
sudah biasa terjadi, dan dari hasil wawancara oleh beberapa warga ketika posyandu belum
dilakukan penyuluhan mengenai ISPA. Berdasarkan hasil observasi Dari 14 RT di wilayah
RW 02 Kelurahan Paseban merupakan kawasan yang padat penduduknya. Dari 10 rumah
warga yang diobservasi terdapat keluarga yang merokok di dalam rumah dengan
balitanya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit di harapkn peserta memahami tentang
penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan pada kader RW 02 mampu :
a. Menyebutkan pengertian ISPA
b. Menyebutkan etiologi ISPA
c. Menyebutkan tanda dan gejala ISPA
d. Menyebutkan penularan ISPA
e. Menyebutkan pencegahan ISPA
f. Menyebutkan penanganan ISPA
C. Diagnosa Keperawatan
Defisiensi kesehatan msayarakat : DM wilayah RW 02 Kelurahan Paseban, Kecamatan
Senen, Jakarta Pusat.
D. Perencanaan Kegiatan
a. Metode
Ceramah dan tanya jawab
b. Media dan alat bantu
Leaflet, speaker, laptop, LCD
c. Waktu dan tepat
a. Waktu : Senin, 17 Desember 2018
b. Pukul : 16.00 s/d selesai
c. Tempat : PAUD Bahagia
d. Pengorganisasian
Penanggung Jawab : Ai Aminah, S.Kep
e. Kriteria Evaluasi
a. Struktur
1) LP dan media yang telah dibuat dikonsultasikan pada pembimbing
2) Petugas pemberi materi telah mempersiapkan diri
3) Warga yang akan mengikuti penyuluhan telah diberi tahu
4) Tempat penyuluhan sudah disiapkan
b. Proses
1) Penyuluhan dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan
2) Warga mngikuti penyuluhan dari awal hingga akhir
3) Warga aktif dalam diskusi dan tanya jawab
4) Kader dan mahasiswa mampu menyampaikan materi dengan baik
c. Hasil
1) 75% warga mengikuti penyuluhan dari awal hingga akhir
2) 70% warga mengikuti penyuluhan antusias dalam diskusi dan tanya jawab

Anda mungkin juga menyukai