A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Klien
1) Nama/Inisial : Ny “H”
2) Tanggal lahir/Umur : 14-08-1978/40 Tahun
3) Jenis kelamin : Perempuan
4) Agama : Islam
5) Alamat : Bulu-bulu
6) Status Perkawinan : Kawin
7) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
8) No. RM : 84 67 96
9) Tanggal masuk RS : 13 Desember 2018
10) Tanggal pengkajian : 18 Desember 2018
11) Diagnosa : Nodul Tiroid
12) Nama Operasi : Tiroidektomi total
b. Penanggung jawab
1) Nama : Ny “N”
2) Umur : 43 Tahun
3) Jenis kelamin : Perempuan
4) Alamat : Bulu-bulu
5) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
6) Hubungan dengan Klien : Saudara
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama : Benjolan dileher disertai nyeri
b. Riwayat kesehatan sekarang
Dialami kurang lebih 4 bulan yang lalu, awalnya muncul benjolan sebesar
kelereng kemudian semakin membesar kemudian keluarga memutuskan
membawah ke RSUP DR Wahidin Sudirohusodo pada tanggal 13 Desember 2018
untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pada saat dikaji tanggal 18 Desember 2018 klien mengatakan nyeri pada
benjolan di leher saat di rabah seperti tertusuk-tusuk dengan skala nyeri 3 (0-10)
NRS dengan durasi 1-2 menit eskpresi wajah meringgis dan kurang nyaman. Klien
juga mengeluh cemas dengan kondisi penyakitnya saat ini dan ada rencana operasi
pada tanggal 18 Desember 2018.
c. Riwayat kesehatan lalu
1) Klien tidak pernah menderita penyakit yang sama
2) Klien pernah dirawat di RS Sebelumnya dengan diagnosa ca payudara dan
batu empedu
3) Tidak ada riwayat alergi
4) Klien tidak mempunyai riwayat minum alcohol, rokok dan obat-obatan
terlarang.
3. Riwayat Psikososial
1) Pola konsep diri
a) Gambaran diri : Klien mengatakan nyeri dan cemas
b) Identitas diri : Klien mengatakan dia sebagai perempuan
c) Peran : Klien sebagai ibu rumah tangga dalam keluarganya
d) Ideal diri : Klien berharap semoga penyakitnya cepat sembuh dan
segera kembali kerumah
e) Harga diri : Klien merasa mendapat perhatian dari keluarga, dokter
maupun perawat.
2) Pola Psikologis
Klien merasa cemas pada penyakitnya
3) Pola kognitif
Klien tidak mengetahui tentang penyakit yang dideritanya.
4) Pola koping
Klien menyerahkan segalanya kepada Allah SWT, terutama masalah kesembuhan
penyakitnya.
5) Pola interaksi
Interaksi dengan keluarga, dokter dan perawat saat klien dirawat sangat baik dan
kolaboratif.
4. Riwayat spiritual
1) Ketaatan klien beribadah
Klien mengatakan sebelum sakit, klien rajin melaksanakan sholat 5 waktu tetapi
selama di rawat di rumah sakit klien tidak pernah sholat 5 waktu.
2) Dukungan keluarga klien
Keluarga klien memberi dukungan dan motivasi kepada klien bahwa ia dapat
sembuh kembali.
5. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum : lemah Kesadaran Composmentis GCS 15 (E4V5M6)
2) Tanda-Tanda Vital
a) Tekanan darah : 110/70 mmHg
b) Suhu : 36,7 0C
c) Nadi : 82 x /menit
d) Pernafasan : 20 x/menit
a. Sistem pernafasan
1) Hidung
Inspeksi :
- Bentuk hidung simetris kiri dan kanan
- Tidak nampak adanya sekret
- Tidak ada polip
- Tidak ada epistaksis
Palpasi :
- Tidak teraba adanya massa
- Tidak ada nyeri tekan
2) Leher
Inspeksi :
- Tampak pembesaran kelenjar tyroid, Tidak ada kesulitan dalam menelan.
- Tampak luka operasi pada leher dibalut verban
- Keadaan luka operasi terdapat darah
Palpasi :
- Teraba adanya pembesaran tyroid
- Ada peningkatan vena jugularis
3) Dada dan thorax
Inspeksi : Normal, simestris kiri dan kanan, nyeri tekan tidak ada
Palpasi : getaran lapang paru kiri dan kanan sama kuat.
Perkusi : Bunyi lapang paru resonance
b. Sistem cardiovaskuler
Inspeksi :
- Konjungtiva tidak anemis
- Bibir lembab
- Arteri carotis teraba
- Bunyi jantung S1 dan S2 murni (lub-dub) pada sela iga 2, 3 dan 4, 5.
c. Sistem pencernaan
1) Mulut
- Tidak ada stomatitis.
- Jumlah gigi lengkap
2) Gaster
Tidak ada nyeri tekan.
3) Abdomen
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : Tympani
Auskultasi : Peristaltik 10 x/menit
4) Anus : tidak dikaji
d. Sistem indera
1) Mata
Inspeksi :
- Bulu mata panjang + alis tebal.
- Konjungtiva tidak anemis.
- Sklera putih.
- Lapang pandang : klien bisa/mampu melihat ke segala arah.
2) Hidung
Inspeksi :
- Lubang hidung simetris kiri dan kanan.
- Tidak ada polip dan serumen
- Tidak ada epistaksis.
Palpasi :
- Tidak ada nyeri tekan.
3) Telinga
Inspeksi :
- Keadaan aurikuler simetris kiri dan kanan.
- Tidak ada serumen.
Palpasi :
- Tidak ada nyeri tekan pada tragus.
e. Sistem saraf
1) Fungsi cerebral
- Status mental orientasi :
Klien mampu mengenal tempat, waktu dan orang, klien mampu mengingat
kejadian di masa lalu, klien mampu menghitung dengan baik dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik.
2) Fungsi cranial
Nervus I (olfaktorius) :Klien mampu membedakan bau
(minyak kayu putih.)
Nervus II (optikus): Klien mampu membaca tulisan dari jarak jauh.
Lapang pandang : klien mampu melihat ke segala arah.
Nervus III, IV, VI (okulomotorius, troklear, abdusen) :
- Klien mampu menggerakkan bola mata ke segala arah.
- Pupil terhadap refleks cahaya isokor.
Nervus V (trigeminus) :Klien mampu merasakan saat
kapas alkohol disentuhkan pada tangannya.
Nervus VII sensorik (facialis) : Klien mampu membedakan rasa manis dan pahit.
Motorik :Klien mampu mengerutkan dahi, menutup mata dan tersenyum.
Nervus VIII (Vestibuloclearis):
- Klien mampu mendengar dengan baik, detak jarum jam tangan pada telinga
kanan dan kiri.
- Keseimbangan : pasien mampu berjalan.
Nervus IX, X (glosofaringeus, vagus) :
- Refleks menelan normal.
- Saat klien dirangsang dengan spatel, klien merasa ingin muntah.
Nervus XI (accesorius) :Klien tidak mampu menahan tahanan pada bahu.
Nervus XII (hypoglosus):Klien mampu menggerakkan lidahnya ke segala arah
kiri, kanan, masuk dan keluar.
3) Fungsi motoric
Ekstremitas atas
Inspeksi : Terpasang infus di tangan kanan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada ekstremitas atas dan Ekstremitas
bawah
Inspeksi :
- Tidak ada kesulitan pada ekstremitas bawah.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Kekuatan otot : 5 5
5 5
Keterangan :
0 : otot sama sekali tidak dapat digerakkan
1 : tampak kontraksi, sedikit gerakan
2 : mampu mengangkat tungkai tetapi tidak dapat menahan gravitasi
3 : mampu menahan gravitasi tetapi sedikit akan jatuh
4 : mampu menahan gravitasi tetapi dorongan yang kurang kekuatan dapat
jatuh
5 : dengan kekuatan penuh dapat menahan gravitasi
4) Fungsi sensorik
- Klien mampu membedakan panas dan dingin.
- Klien mampu merasakan nyeri.
5) Fungsi cerebelum
- Koordinasi : Klien mampu menunjukkan anggota badan yang
diperintahkan.
- Keseimbangan : Klien dapat berdiri tegak.
6) Refleks
- Refleks biceps : (+) Terjadi kontraksi otot dengan gerakan fleksi saat diberi
rangsangan/stimulus.
- Refleks triceps : (+) Terjadi kontraksi otot triceps dan gerakan ekstensi
lengan bawah saat diberi stimulus.
- Refleks patella : (+) Ekstensi saat diberi rangsangan.
- Babinsky : (+) Ekstensi ibu jari, jari yang lain fleksi.
f. Sistem muskuloskeletal
Kepala
Inspeksi :
1) Bentuk kepala mesochepal.
2) Warna rambut hitam.
3) Distribusi/penyebaran rambut merata.
4) Tidak nampak bekas luka.
5) Rambut nampak kotor.
Palpasi :
1) Tidak teraba adanya massa.
2) Tidak ada nyeri tekan.
g. Sistem integumen
1) Kuku
Inspeksi :
- Keadaan kuku nampak bersih.
- Kuku pendek.
- Permukaan kuku licin.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
2) Kulit
Inspeksi :
- Keadaan kulit nampak bersih.
- Warna kulit putih.
- Turgor kulit elastis.
Palpasi : Nyeri tekan ada.
h. Sistem endokrin
Inspeksi :
- Tidak ada benjolan pada rahang klien.
i. Sistem imunitas
- Tidak ada riwayat alergi pada cuaca, debu, bulu binatang dan zat kimia.
- Klien tidak pernah mengalami penyakit yang berhubungan dengan perubahan
cuaca.
6. Pemeriksaan diagnostic
1. Laboratorium klinik
Tanggal Pemeriksaan Hasil Normal
15-12-2018 WBC 9.80 4.00 – 10.0 103 /uL
RBC 5.19 3,80-5,80 x106/PL
HGB 15.8 12.0 – 16.0 g/dl
HCT 44.2 37.0 – 48.0 %
MCV 85.2 80.0 – 97.0 fL
MCH 30.4 26,5-33,5 pg
MCHC 35.7 31,5-35,0 g/dl
PLT 311 150-400 x103/PL
RDW-SD 37.4 37.0 – 54.0 fL
RDW-CV 12.1 10.0 – 15.0 %
PDW 10.5 10.0 – 18.0 fL
MPV 9.4 6.0-11.0 Um3
PCT 0.29 0.150-0.500%
P-LCR 20.1 0.150-0.500%
2. Patologi klinik
Tanggal Pemeriksaan Hasil Normal
15-12-2018 Hematologi
(Koagulasi
PT 10.5 10-14 detik
INR 1.01
APTT 23.4 22-30 detik
Kimia Darah
(Glukosa)
GDS 144 140 mg/dl
Fungsi Ginjal
Ureum 24 10-50 mg/dl
Kreatinin 0.54 L(<13) P(<1.1)
Fungsi Hati
SGOT 17 <38 U/L
SGPT 15 <41 U/L
Kimia Darah
(Elektrolit)
Natrium 145 136-145 mmol/l
Kalium 3.8 3.5-5.1 mmol/l
Klorida 106 97-111 mmol/l
09-11-2018 Imunoserologi
Fungsi Thyroid
FT4 1.09 0.932 – 1.71 mg/dl
TSHs 2.49 0.270 – 4.20 mIU/ml
3. Patologi anatomi
Tanggal: 16 – 11- 2018
Mikroskopik :
- Aspirat: cairan kemerahan 6cc.
- Sediaan apusan aspirat terdiri dari beberapa kelompok sel epitel folikel thyroid
dengan inti bulat,oval, sedikit pleomorfik, kromatin inti relatif halus, tidak ada
inklusi dalam inti. Latar belakang eritroit, massa koloid dan cyst makrofag
4. USG Thyroid :
Tanggal: 09 – 11 2018
- Lobus kanan: ukuran dan echo parenkim dalam batas normal. Tidak tampak
;lesi hipo/hiperechoic
- Lobus kiri : ukuran membesar. Tampak nodul mixechoic berbatas tegas, tepi
reguler, tanpa kalsifikasi ukuran -/+ 2.65x2.49x3.63 cm dengan color doppler
tidak tampak vascularisasi intralesi
- Tampak pembesaran KGB pada submandibula dextra, KGB lainnya dalam
batas normal
- Tsthmus : tidak menebal (0.18 cm)
Kesan :
- Nodul thyroid sinistra (US TIRADS 4B)
- Lymphadenopathy submandibula dextra
7. Terapi
Infus RL 20 tetes/menit
Ceftriaxone 1 g/12 jam
Ranitidine 50 mg/12 jam
Ketorolac 30 mg/8 jam
Ondansentron 4 mg /8 jam
Dexametasone 10 mg/8 jam
DATA FOKUS
Nama pasien : “Ny. H”
No. Rekam Medik : 84 67 96
Ruang rawat : Lontara 2 Atas Belakang (Bedah Tumor)
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
- Klien mengatakan Nyeri pada - Klien Nampak meringis
leher saat di rabah seperti tertusuk- - Klien Nampak gelisah, cemas
tusuk, klien meringis kesakitan, - Keadaan umum lemah dan tirah
skala nyeri 3 NRS (0-10), nyeri baring
dirasakan 1-2 menit. - Tampak benjolan di leher
- Klien mengatakan cemas dengan - Tampak luka operasi tertutup
penyakitnya yang akan dilakukan verban
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
operasi - Terpasang drain
- Klien mengatakan terdapat luka - Terpasang infus RL 20 Tetes/menit
post operasi - TTV:
TD : 110/70 mmHg
N : 82 x/m
S : 36,70 C
P : 20 x/m
ANALISA DATA
No Data Masalah
1. DS : Sel-Sel
P = Klien mengatakan nyeri pada leher saat Berkembang Biak Nyeri akut
dirabah Secara Tidak
Q = klien mengatakan nyerinya seperti Terkendali
tertusuk-tusuk
R = nyeri pada leher Neoplasma
S = skala nyeri 3 (NRS)
T = Nyerinya hilang timbul selama 1-2 menit Benjolan Pada
DO : Leher
Nyeri
Dipersepsikan
Nyeri
- DS : Benjoaln dileher Ansietas
- Klien mengatakan khawatir terhadap
operasi tiroid Perubahan status
- Klien mengatakan ingin cepat sembuh kesehatan
- Ekspresi wajah tampak cemas
Kurang informasi
DO
- Klien tampak gelisah Stressor
meningkat
Koping tidak
adekuat
Ansietas
RENCANA KEPERAWATAN
Nama pasien : “Ny. H”
No. Rekam Medik : 84 67 96
Ruang rawat : Lontara 2 Atas Belakang (Bedah Tumor)
Rencana Keperawatan
Diagnosa Tujuan Dan Intervensi
No
Keperawatan Kriteria Hasil Keperawatan
(NOC) (NIC)
1 Nyeri b/d adanya luka pada Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji nyeri secara
leher ditandai dengan keperawatan selama 2x24 komprehensif
DS : jam, maka diharapkan pasien menggunakan
Klien mengatakan nyeri akan : melaporkan nyerinya P,Q,R,S,T
pada luka benjolan di berkurang dengan 2. Observasi reaksi
leher Kriteria Hasil: nonverbal dari
Klien mengatakan a. Melaporkan nyeri ketidaknyamanan
nyerinya hilang timbul berkurang dari skala 4 3. Monitor vital sign
selama 1-2menit (ringan) menjadi skala 2 4. Ajarkan tentang teknik
Klien mengatakan b. Memperlihatkan tehnik non farmakologi:
nyerinya seperti relaksasi secara napas dalam, relaksasi,
tertusuk-tusuk individual yang efektif distraksi, kompres
DO : c. Mampu mengontrol nyeri hangat/ dingin
Klin nampak meringis (tahu penyebab nyeri, 5. Berikan posisi yang
Skala Nyeri 3 NRS mampu menggunakan nyaman
Tanda-tanda Vital teknik nonfarmakologi 6. kolaborasi dengan tim
TD : 130 / 80 mmHg untuk mengurangi nyeri, medis lainnya dalam
N : 80 x/menit mencari bantuan) pemberian analgetik
P : 20 x/menit d. Melaporkan bahwa nyeri untuk mengurangi
S : 36,5o C berkurang dengan nyeri
menggunakan
manajemen nyeri.