Anda di halaman 1dari 21

FORMAT PENGKAJIAN PADA Ny “H” DENGAN

DIAGNOSA MEDIS NODUL TIROID SINISTRA


Nama Mahasiswa : Sartika Sarubang
Tempat Praktek : Lontara 2 Atas Belakang (Bedah Tumor)
Tanggal Praktek : 17 Desember – 22 Desember 2018

A. Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas Klien
1) Nama/Inisial : Ny “H”
2) Tanggal lahir/Umur : 14-08-1978/40 Tahun
3) Jenis kelamin : Perempuan
4) Agama : Islam
5) Alamat : Bulu-bulu
6) Status Perkawinan : Kawin
7) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
8) No. RM : 84 67 96
9) Tanggal masuk RS : 13 Desember 2018
10) Tanggal pengkajian : 18 Desember 2018
11) Diagnosa : Nodul Tiroid
12) Nama Operasi : Tiroidektomi total

b. Penanggung jawab
1) Nama : Ny “N”
2) Umur : 43 Tahun
3) Jenis kelamin : Perempuan
4) Alamat : Bulu-bulu
5) Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
6) Hubungan dengan Klien : Saudara
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama : Benjolan dileher disertai nyeri
b. Riwayat kesehatan sekarang
Dialami kurang lebih 4 bulan yang lalu, awalnya muncul benjolan sebesar
kelereng kemudian semakin membesar kemudian keluarga memutuskan
membawah ke RSUP DR Wahidin Sudirohusodo pada tanggal 13 Desember 2018
untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Pada saat dikaji tanggal 18 Desember 2018 klien mengatakan nyeri pada
benjolan di leher saat di rabah seperti tertusuk-tusuk dengan skala nyeri 3 (0-10)
NRS dengan durasi 1-2 menit eskpresi wajah meringgis dan kurang nyaman. Klien
juga mengeluh cemas dengan kondisi penyakitnya saat ini dan ada rencana operasi
pada tanggal 18 Desember 2018.
c. Riwayat kesehatan lalu
1) Klien tidak pernah menderita penyakit yang sama
2) Klien pernah dirawat di RS Sebelumnya dengan diagnosa ca payudara dan
batu empedu
3) Tidak ada riwayat alergi
4) Klien tidak mempunyai riwayat minum alcohol, rokok dan obat-obatan
terlarang.

d. Riwayat Kesehatan Keluarga


Penyakit anggota keluarga : (tidak ada)
Genogram 3 Generasi
Kesan: Penyakit tidak diturunkan
Ket : : Perempuan
: laki-laki
: Garis keturunan
: Klien
Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti
klien, dan dalam keluarga klien tidak ada yang menderita penyakit menurun seperti,
Diabetes mellitus, hipertensi, klien juga mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang
menderita penyakit menular seperti HIV/AIDS dan TBC.

3. Riwayat Psikososial
1) Pola konsep diri
a) Gambaran diri : Klien mengatakan nyeri dan cemas
b) Identitas diri : Klien mengatakan dia sebagai perempuan
c) Peran : Klien sebagai ibu rumah tangga dalam keluarganya
d) Ideal diri : Klien berharap semoga penyakitnya cepat sembuh dan
segera kembali kerumah
e) Harga diri : Klien merasa mendapat perhatian dari keluarga, dokter
maupun perawat.
2) Pola Psikologis
Klien merasa cemas pada penyakitnya
3) Pola kognitif
Klien tidak mengetahui tentang penyakit yang dideritanya.
4) Pola koping
Klien menyerahkan segalanya kepada Allah SWT, terutama masalah kesembuhan
penyakitnya.
5) Pola interaksi
Interaksi dengan keluarga, dokter dan perawat saat klien dirawat sangat baik dan
kolaboratif.
4. Riwayat spiritual
1) Ketaatan klien beribadah
Klien mengatakan sebelum sakit, klien rajin melaksanakan sholat 5 waktu tetapi
selama di rawat di rumah sakit klien tidak pernah sholat 5 waktu.
2) Dukungan keluarga klien
Keluarga klien memberi dukungan dan motivasi kepada klien bahwa ia dapat
sembuh kembali.

5. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum : lemah Kesadaran Composmentis GCS 15 (E4V5M6)
2) Tanda-Tanda Vital
a) Tekanan darah : 110/70 mmHg
b) Suhu : 36,7 0C
c) Nadi : 82 x /menit
d) Pernafasan : 20 x/menit
a. Sistem pernafasan
1) Hidung
Inspeksi :
- Bentuk hidung simetris kiri dan kanan
- Tidak nampak adanya sekret
- Tidak ada polip
- Tidak ada epistaksis
Palpasi :
- Tidak teraba adanya massa
- Tidak ada nyeri tekan
2) Leher
Inspeksi :
- Tampak pembesaran kelenjar tyroid, Tidak ada kesulitan dalam menelan.
- Tampak luka operasi pada leher dibalut verban
- Keadaan luka operasi terdapat darah
Palpasi :
- Teraba adanya pembesaran tyroid
- Ada peningkatan vena jugularis
3) Dada dan thorax
Inspeksi : Normal, simestris kiri dan kanan, nyeri tekan tidak ada
Palpasi : getaran lapang paru kiri dan kanan sama kuat.
Perkusi : Bunyi lapang paru resonance
b. Sistem cardiovaskuler
Inspeksi :
- Konjungtiva tidak anemis
- Bibir lembab
- Arteri carotis teraba
- Bunyi jantung S1 dan S2 murni (lub-dub) pada sela iga 2, 3 dan 4, 5.
c. Sistem pencernaan
1) Mulut
- Tidak ada stomatitis.
- Jumlah gigi lengkap
2) Gaster
Tidak ada nyeri tekan.
3) Abdomen
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : Tympani
Auskultasi : Peristaltik 10 x/menit
4) Anus : tidak dikaji
d. Sistem indera
1) Mata
Inspeksi :
- Bulu mata panjang + alis tebal.
- Konjungtiva tidak anemis.
- Sklera putih.
- Lapang pandang : klien bisa/mampu melihat ke segala arah.
2) Hidung
Inspeksi :
- Lubang hidung simetris kiri dan kanan.
- Tidak ada polip dan serumen
- Tidak ada epistaksis.
Palpasi :
- Tidak ada nyeri tekan.
3) Telinga
Inspeksi :
- Keadaan aurikuler simetris kiri dan kanan.
- Tidak ada serumen.
Palpasi :
- Tidak ada nyeri tekan pada tragus.
e. Sistem saraf
1) Fungsi cerebral
- Status mental orientasi :
Klien mampu mengenal tempat, waktu dan orang, klien mampu mengingat
kejadian di masa lalu, klien mampu menghitung dengan baik dan menggunakan
bahasa Indonesia yang baik.
2) Fungsi cranial
 Nervus I (olfaktorius) :Klien mampu membedakan bau
(minyak kayu putih.)
 Nervus II (optikus): Klien mampu membaca tulisan dari jarak jauh.
 Lapang pandang : klien mampu melihat ke segala arah.
 Nervus III, IV, VI (okulomotorius, troklear, abdusen) :
- Klien mampu menggerakkan bola mata ke segala arah.
- Pupil terhadap refleks cahaya isokor.
 Nervus V (trigeminus) :Klien mampu merasakan saat
kapas alkohol disentuhkan pada tangannya.
 Nervus VII sensorik (facialis) : Klien mampu membedakan rasa manis dan pahit.
 Motorik :Klien mampu mengerutkan dahi, menutup mata dan tersenyum.
 Nervus VIII (Vestibuloclearis):
- Klien mampu mendengar dengan baik, detak jarum jam tangan pada telinga
kanan dan kiri.
- Keseimbangan : pasien mampu berjalan.
 Nervus IX, X (glosofaringeus, vagus) :
- Refleks menelan normal.
- Saat klien dirangsang dengan spatel, klien merasa ingin muntah.
 Nervus XI (accesorius) :Klien tidak mampu menahan tahanan pada bahu.
 Nervus XII (hypoglosus):Klien mampu menggerakkan lidahnya ke segala arah
kiri, kanan, masuk dan keluar.
3) Fungsi motoric
Ekstremitas atas
Inspeksi : Terpasang infus di tangan kanan
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada ekstremitas atas dan Ekstremitas
bawah
Inspeksi :
- Tidak ada kesulitan pada ekstremitas bawah.
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
Kekuatan otot : 5 5
5 5
Keterangan :
0 : otot sama sekali tidak dapat digerakkan
1 : tampak kontraksi, sedikit gerakan
2 : mampu mengangkat tungkai tetapi tidak dapat menahan gravitasi
3 : mampu menahan gravitasi tetapi sedikit akan jatuh
4 : mampu menahan gravitasi tetapi dorongan yang kurang kekuatan dapat
jatuh
5 : dengan kekuatan penuh dapat menahan gravitasi
4) Fungsi sensorik
- Klien mampu membedakan panas dan dingin.
- Klien mampu merasakan nyeri.
5) Fungsi cerebelum
- Koordinasi : Klien mampu menunjukkan anggota badan yang
diperintahkan.
- Keseimbangan : Klien dapat berdiri tegak.
6) Refleks
- Refleks biceps : (+) Terjadi kontraksi otot dengan gerakan fleksi saat diberi
rangsangan/stimulus.
- Refleks triceps : (+) Terjadi kontraksi otot triceps dan gerakan ekstensi
lengan bawah saat diberi stimulus.
- Refleks patella : (+) Ekstensi saat diberi rangsangan.
- Babinsky : (+) Ekstensi ibu jari, jari yang lain fleksi.
f. Sistem muskuloskeletal
Kepala
Inspeksi :
1) Bentuk kepala mesochepal.
2) Warna rambut hitam.
3) Distribusi/penyebaran rambut merata.
4) Tidak nampak bekas luka.
5) Rambut nampak kotor.
Palpasi :
1) Tidak teraba adanya massa.
2) Tidak ada nyeri tekan.
g. Sistem integumen
1) Kuku
Inspeksi :
- Keadaan kuku nampak bersih.
- Kuku pendek.
- Permukaan kuku licin.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
2) Kulit
Inspeksi :
- Keadaan kulit nampak bersih.
- Warna kulit putih.
- Turgor kulit elastis.
Palpasi : Nyeri tekan ada.
h. Sistem endokrin
Inspeksi :
- Tidak ada benjolan pada rahang klien.
i. Sistem imunitas
- Tidak ada riwayat alergi pada cuaca, debu, bulu binatang dan zat kimia.
- Klien tidak pernah mengalami penyakit yang berhubungan dengan perubahan
cuaca.
6. Pemeriksaan diagnostic
1. Laboratorium klinik
Tanggal Pemeriksaan Hasil Normal
15-12-2018 WBC 9.80 4.00 – 10.0 103 /uL
RBC 5.19 3,80-5,80 x106/PL
HGB 15.8 12.0 – 16.0 g/dl
HCT 44.2 37.0 – 48.0 %
MCV 85.2 80.0 – 97.0 fL
MCH 30.4 26,5-33,5 pg
MCHC 35.7 31,5-35,0 g/dl
PLT 311 150-400 x103/PL
RDW-SD 37.4 37.0 – 54.0 fL
RDW-CV 12.1 10.0 – 15.0 %
PDW 10.5 10.0 – 18.0 fL
MPV 9.4 6.0-11.0 Um3
PCT 0.29 0.150-0.500%
P-LCR 20.1 0.150-0.500%

2. Patologi klinik
Tanggal Pemeriksaan Hasil Normal
15-12-2018 Hematologi
(Koagulasi
PT 10.5 10-14 detik
INR 1.01
APTT 23.4 22-30 detik
Kimia Darah
(Glukosa)
GDS 144 140 mg/dl
Fungsi Ginjal
Ureum 24 10-50 mg/dl
Kreatinin 0.54 L(<13) P(<1.1)
Fungsi Hati
SGOT 17 <38 U/L
SGPT 15 <41 U/L

Kimia Darah
(Elektrolit)
Natrium 145 136-145 mmol/l
Kalium 3.8 3.5-5.1 mmol/l
Klorida 106 97-111 mmol/l
09-11-2018 Imunoserologi
Fungsi Thyroid
FT4 1.09 0.932 – 1.71 mg/dl
TSHs 2.49 0.270 – 4.20 mIU/ml

3. Patologi anatomi
Tanggal: 16 – 11- 2018
Mikroskopik :
- Aspirat: cairan kemerahan 6cc.
- Sediaan apusan aspirat terdiri dari beberapa kelompok sel epitel folikel thyroid
dengan inti bulat,oval, sedikit pleomorfik, kromatin inti relatif halus, tidak ada
inklusi dalam inti. Latar belakang eritroit, massa koloid dan cyst makrofag
4. USG Thyroid :
Tanggal: 09 – 11 2018
- Lobus kanan: ukuran dan echo parenkim dalam batas normal. Tidak tampak
;lesi hipo/hiperechoic
- Lobus kiri : ukuran membesar. Tampak nodul mixechoic berbatas tegas, tepi
reguler, tanpa kalsifikasi ukuran -/+ 2.65x2.49x3.63 cm dengan color doppler
tidak tampak vascularisasi intralesi
- Tampak pembesaran KGB pada submandibula dextra, KGB lainnya dalam
batas normal
- Tsthmus : tidak menebal (0.18 cm)
Kesan :
- Nodul thyroid sinistra (US TIRADS 4B)
- Lymphadenopathy submandibula dextra

7. Terapi
 Infus RL 20 tetes/menit
 Ceftriaxone 1 g/12 jam
 Ranitidine 50 mg/12 jam
 Ketorolac 30 mg/8 jam
 Ondansentron 4 mg /8 jam
 Dexametasone 10 mg/8 jam
DATA FOKUS
Nama pasien : “Ny. H”
No. Rekam Medik : 84 67 96
Ruang rawat : Lontara 2 Atas Belakang (Bedah Tumor)
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
- Klien mengatakan Nyeri pada - Klien Nampak meringis
leher saat di rabah seperti tertusuk- - Klien Nampak gelisah, cemas
tusuk, klien meringis kesakitan, - Keadaan umum lemah dan tirah
skala nyeri 3 NRS (0-10), nyeri baring
dirasakan 1-2 menit. - Tampak benjolan di leher
- Klien mengatakan cemas dengan - Tampak luka operasi tertutup
penyakitnya yang akan dilakukan verban
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
operasi - Terpasang drain
- Klien mengatakan terdapat luka - Terpasang infus RL 20 Tetes/menit
post operasi - TTV:
TD : 110/70 mmHg
N : 82 x/m
S : 36,70 C
P : 20 x/m
ANALISA DATA

Nama pasien : “Ny. H”


No. Rekam Medik : 84 67 96
Ruang rawat : Lontara 2 Atas Belakang (Bedah Tumor)

No Data Masalah
1. DS : Sel-Sel
P = Klien mengatakan nyeri pada leher saat Berkembang Biak Nyeri akut
dirabah Secara Tidak
Q = klien mengatakan nyerinya seperti Terkendali
tertusuk-tusuk
R = nyeri pada leher Neoplasma
S = skala nyeri 3 (NRS)
T = Nyerinya hilang timbul selama 1-2 menit Benjolan Pada
DO : Leher

 Klin nampak meringis Metastasis Ke


 Skala Nyeri 3 NRS Kepala
 Tanda-tanda Vital
- TD: 110 / 70 mmHg Merusak Organ
- N : 82 x/menit Sekitar
- P : 20 x/menit
- S : 36,7o C Reseptor Nyeri
Di Teruskan Ke
Korteks Serebri

Nyeri
Dipersepsikan

Nyeri
- DS : Benjoaln dileher Ansietas
- Klien mengatakan khawatir terhadap
operasi tiroid Perubahan status
- Klien mengatakan ingin cepat sembuh kesehatan
- Ekspresi wajah tampak cemas
Kurang informasi
DO
- Klien tampak gelisah Stressor
meningkat

Koping tidak
adekuat

Ansietas

3. Faktor resiko: Resiko Infeksi


 Terdapat luka operasi tertutup verban Nodul thiroid
 Terpasang infus RL 20 tpm pada tangan ↓
kanan Post operasi
 WBC : 09.80 ↓
 TD :110/70 mmHg RESIKO INFEKSI
N : 82 x/ menit
P : 20 x/ menit
S : 36.70,
 Terpasang drain
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama pasien : “Ny. H”


No. Rekam Medik : 84 67 96
Ruang rawat : Lontara 2 Atas Belakang (Bedah Tumor)

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TGL DI TGL


TEMUKAN TERATASI
1. Nyeri akut berhubungan dengan 18 Desember 2018 Belum teratasi
penekanan terhadap syaraf akibat
dari benjolan

2. Ansietas berhubungan dengan 18 Desember 2018 Belum Teratasi


tindakan operasi
Resiko infeksi berhubungan dengan
3. tindakan operasi 19 Desember 2018 Infeksi tidak
terjadi

RENCANA KEPERAWATAN
Nama pasien : “Ny. H”
No. Rekam Medik : 84 67 96
Ruang rawat : Lontara 2 Atas Belakang (Bedah Tumor)

Rencana Keperawatan
Diagnosa Tujuan Dan Intervensi
No
Keperawatan Kriteria Hasil Keperawatan
(NOC) (NIC)
1 Nyeri b/d adanya luka pada Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji nyeri secara
leher ditandai dengan keperawatan selama 2x24 komprehensif
DS : jam, maka diharapkan pasien menggunakan
 Klien mengatakan nyeri akan : melaporkan nyerinya P,Q,R,S,T
pada luka benjolan di berkurang dengan 2. Observasi reaksi
leher Kriteria Hasil: nonverbal dari
 Klien mengatakan a. Melaporkan nyeri ketidaknyamanan
nyerinya hilang timbul berkurang dari skala 4 3. Monitor vital sign
selama 1-2menit (ringan) menjadi skala 2 4. Ajarkan tentang teknik
 Klien mengatakan b. Memperlihatkan tehnik non farmakologi:
nyerinya seperti relaksasi secara napas dalam, relaksasi,
tertusuk-tusuk individual yang efektif distraksi, kompres
DO : c. Mampu mengontrol nyeri hangat/ dingin
 Klin nampak meringis (tahu penyebab nyeri, 5. Berikan posisi yang
 Skala Nyeri 3 NRS mampu menggunakan nyaman
 Tanda-tanda Vital teknik nonfarmakologi 6. kolaborasi dengan tim
TD : 130 / 80 mmHg untuk mengurangi nyeri, medis lainnya dalam
N : 80 x/menit mencari bantuan) pemberian analgetik
P : 20 x/menit d. Melaporkan bahwa nyeri untuk mengurangi
S : 36,5o C berkurang dengan nyeri
menggunakan
manajemen nyeri.

2 Ansietas Setelah dilakukan asuhan 1. Identifikasi tingkat


DS : keperawatan 2x24 jam kecemasan
- Klien mengatakan diharapkan kerusakan 2. Dorong pasien untuk
khawatir terhadap kriteria hasil: mengungkapkan
keadaannya karena  Pasien mampu perasaan, ketakutan dan
Benjolan dileher semakin mengidentifikasi dan presepsi
membesar. mengungkapkan gejala 3. Gunakan pendekatan
- Klien mengatakan cemas yang menenangkan
penyakit-nya merupakan  Mengidentifikasi, 4. Jelaskan semua
beban bagi keluarganya. mengungkapkan dan prosedur dan apa yang
- Klien mengatakan ingin menunjukkan tehnik dirasakan selama
cepat sembuh untuk mengontol cemas prosedur
- Ekspresi wajah tampak  Vital sign dalam batas 5. Dengarkan dengan
cemas normal penuh perhatian
DO  Postur tubuh, ekspresi 6. Dorong keluarga untuk
- Klien tampak gelisah wajah, bahasa tubuh dan menemani pasien
tingkat aktivitas
menunjukkan
berkurangnya kecemasan
3. Resiko infeksi Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tanda-tanda
Faktor resiko: keperawatan 2x24 jam radang
 Terdapat luka operasi diharapkan tidak terjadi 2. Observasi tanda-tanda
tertutup verban infeksi ditandai dengan: vital
 Terpasang infus RL 20  Status imunutas 3. Pertahankan teknik
tpm pada tangan kanan meningkat aseptik saat merawat
 WBC : 09.80  Pengendalian resiko, luka.
 TD :110/70 mmHg proses infeksi 4. Kolaborasi dalam
N : 82 x/ menit  Tidak ada tanda-tanda pemberian antibiotik
P : 20 x/ menit infeksi sesuai indikasi
S : 36.70,  Personal hygiene bagus 5. Kaji tanda dan gejala
 Terpasang drain  Tanda-tanda vital dalam adanya meningitis,
batas normal termasuk kaku kuduk,
iritabel, sakit kepala,
demam, muntah dan
kenjang.
IMPLEMENTASI & EVALUASI

Nama pasien : “Ny. H”


No. Rekam Medik : 84 67 96
Ruang rawat : Lontara 2 Atas Belakang (Bedah Tumor)
No
Hari/tgl Jam Implementasi Evaluasi
DX
1. Rabu, 16.00 1. Mengkaji nyeri secara S : klien mengatakan masih
19-12-2018 komprehensif menggunakan nyeri pada luka benjolan di
P,Q,R,S,T leher
Hasil : klien mengatakan nyeri O : ekspresi wajah nampak
pada luka benjolan meringis, skala nyeri 3
dileher, seperti tertusuk- A : nyeri belum teratasi
tusuk, nyeri hilang timbul P : Lanjutkan intervensi
selama 1 menit, ekspresi 1. Kaji nyeri secara
wajah nampak meringis, komprehensif
skala nyeri 3. menggunakan P,Q,R,S,T
17.00 2. Mengobservasi vital sign 2. Observasi vital sign
Hasil: TD: 110/80, N:72x/mnt, 3. Atur posisi pasien
P:20x/mnt. S: 36,20C senyaman mungkin
17.30 3. Mengatur posisi pasien senyaman 4. Berikan informasi
mungkin mengenai penyebab nyeri
Hasil : pasien nyaman dalam 5. Ajarkan teknik relaksasi
posisi semi fowler 450 nafas dalam
17.35 4. Memberikan informasi mengenai
penyebab nyeri
Hasil : klien belum paham
tentang penyebab nyeri
17.45 5. Mengajarkan teknik relaksasi
nafas dalam
Hasil: klien mengatakn nyeri
berkurang saat melakukan teknik
relaksasi nafas dalam secara
perlahan-lahan
18.00 6. Memberikan ketorolac 30 mg/iv
Hasil: setelah diberikan ketorolac
tidak ada tanda-tanda alergi
19.00 7. Pengkajian ulang nyeri
Hasil: klien mengatakan setelah
diberikan obat ketorolac, nyeri
berkurang. Skala nyeri 3 (0-10)
NRS
2. Rabu, 16.20 1. Mengkaji tingkat kecemasan S : klien mengatakan cemas
19 –12 2018 klien dengan penyakitnya dan
Hasil : klien dan keluarganya bertanya-tanya
cemas Skor 7-14 Kecemasan O : Sering melamun dan
Ringan (HARS) bingung
16.25 2. Mendengarkan keluhan keluarga A : ansietas belum teratasi
mengenai perawatan. P : Lanjutkan intervensi
Hasil : pasien dan keluarga 1. Mengkaji tingkat
mengungkapkan kecemasanklien
kekhawatirannya. 2. Mendengarkan
16.40 3. Memberikan Health Education keluhankeluarga mengenai
tentang penyakitnya yang akan di perawatan.
lakukan operasi 3. Memberikan Health
Hasil : pasien mengerti tentang Education tentang
prognosis penyakitnya penyakitnya sebelum di
16.50 4. Memberikan support kepada operasi
pasien tentang keadaannya 4. Memberikan support kepada
Hasil : Pasien mulai nampak pasien tentang keadaannya
bersemangat dan ceria.

3. Rabu, 17.00 1. Observasi tanda-tanda vital S: -


19-12-2018 Hasil: TD: 110/80, N:72x/mnt, O: Tidak ada tanda-tanda gejala
P:20x/mnt. S: 36,20C infeksi
18.00 2. Pemberian ceftriaxone 1 gr/iv TD : 110/80mmHg
Hasil: tidak ada alergi HR : 72 x/menit
18.05 3. Monitoring hasil pemeriksaan RR : 20 x/menit
leukosit S : 36.2 oC
Hasil: WBC= 9.80 A: Masalah teratasi
18.10 4. Selesai menganjurkan keluarga P : Pertahankan intervensi
pasien mencuci tangan sebelum
kontak dengan pasien
Hasil : Keluarga pasien cuci
18.20 tangan sebelum kontak dengan
pasien
5. Selesai membatasi jumlah
pengunjung pasien
Hasil : Pengunjung pasien
dibatasi

Anda mungkin juga menyukai