Anda di halaman 1dari 3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN PERCOBAAN

Melakukan pemisahan metabolit sekunder dari ekstrak atau fraksinasi tumbuhan obat
dengan metode ekstraksi cair-cair (ECC).

1.2 DASAR TEORI

Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan
dengan bantuan pelarut atau dapat pula dikatakan ekstraksi merupakan proses pemisahan satu
atau lebih komponen dari suatu campuran homogen menggunakan pelarut cair sebagai
separating gen, pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larut yang berbeda dari komponen-
komponen dalam campuran. Ekstraksi pelarut cair-cair merupakan satu komponen bahan
atau lebih dari suatu campuran yang dipisahkan dengan bantuan pelarut, ektraksi cair-cair
tidak dapat digunakan apabila pemisahan campuran dengan cara destilasi karena
kepekaannya terhadap panas atau tidak ekonomis. Seperti pada ekstraksi padat-cair, ekstraksi
cair-cair selalu terdiri dari pencampuran secara intensif bahan ekstraksi dengan pelarut dan
pemisahan kedua fase cair sempurna (Wibawads, 2012).
Ekstraksi pelarut atau sering disebut juga ekstraksi air merupakan metode pemisahan
atau pengambilan zat terlarut dalam larutan (biasanya dalam air) dengan menggunakan
pelarut lain (biasanya organik) (Khamidinal, 2009).
Ekstraksi cair-cair adalah proses pemisahan zat terlarut di dalam 2 macam zat pelarut
yang tidak saling bercampur atau dengan kata lain perbandingan konsentrasi zat terlarut
dalam pelarut organik, dan pelarut air. Hal tersebut memungkinkan karena adanya sifat
senyawa yang dapat terlarut dalam air dan senyawa yang dapat larut dalam pelarut organik.
Ekstraksi bahan alam dilakukan dengan cara : ekstrak methanol terlebih dahulu dipekatkan
kemudian ditimbang dan ditimbahkan sedikit air hingga diperoleh suspensi yang homogen.
Kemudian dipindahkan kedalam corong pisah dan ditambahkan dietileter (pelarut organik),
setelah itu corong pisah ditutup, dibalik dan kran corong dibuka lalu dikocok satu arah
beberapa kali hingga didapatkan massa yang terdistribusi. Setelah itu kran corong ditutup
lalu corong dibalik dan dibiarkan hingga terjadi pemisahan. Lapisan air dikeluarkan dan
lapisan eter ditampung. Lapisan air dikocok lagi dengan dietil eter kembali biasanya
dilakukan 3 kali ekstraksi (Khamidinal, 2009).
Ekstraksi pelarut menyangkut distribusi suatu zat terlarut (solute) di antara dua fasa
cair yang tidak saling bercampur. Teknik ekstraksi sangat berguna untuk pemisahan secara
cepat dan “bersih” baik untuk zat organic maupun zat anorganik. Cara ini juga dapat
digunakan untuk analisis makro maupun mikro. Selain untuk kepentingan analisis kimia,
ekstraksi juga banyak digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan preparative dalam bidang kimia
organik, biokimia dan anorganik di laboratorium. Alat yang digunakan dapat berupa corong
pemisah (paling sederhana), alat ekstraksi soxhlet sampai yang paling rumit berupa alat
“Counter Current Craig” (Khamidinal,2009).
Menurut Estien Yazid (2005), berdasarkan bentuk campuran yang diekstraksi, suatu
ekstraksi dibedakan menjadi ekstraksi padat-cair dan ekstraksi cair-cair.
1. Ekstraksi padat-cair; zat yang diekstraksi terdapat di dalam campuran yang berbentuk
padatan. Ekstraksi jenis ini banyak dilakukan di dalam usaha mengisolasi zat berkhasiat
yang terkandung di dalam bahan alam seperti steroid, hormon, antibiotika dan lipida pada
biji-bijian.
2. Ekstraksi cair-cair; zat yang diekstraksi terdapat di dalam campuran yang berbentuk cair.
Ekstraksi cair-cair sering juga disebut ekstraksi pelarut banyak dilakukan untuk
memisahkan zat seperti iod atau logam-logam tertentu dalam larutan air.
Ekstraksi cair-cair digunakan untuk memisahkan senyawa atas dasar perbedaan
kelarutan pada dua jenis pelarut yang berbeda yang
tidaksalingbercampur.Jikaanalitberadadalampelarutanorganik, makapelarut yang
digunakanadalahpelarutorganik, dansebaliknya (Almin, 2007).
Padametodeekstraksicair-cair, ekstraksidapatdilakukandengancarabertahap (batch)
ataudengancarakontinyu. Cara paling
sederhanadanbanyakdilakukanadalahekstraksibertahap.Tekniknyacukupdenganmenambahka
npelarutpengekstrak yang tidakbercampurdenganpelarutpertamamelaluicorongpemisah,
kemudiandilakukanpengocokansampaiterjadikesetimbangankonsentrasisolutpadakeduapelaru
t.Setelahdidiamkanbeberapasaatakanterbentukdualapisandanlapisan yang berada di
bawahdengankerapatanlebihbesardapatdipisahkanuntukdilakukananalisisselanjutnya (Raina,
2011).
Ekstraksicair-cairselaluterdiriatassedikitnyaduatahap,
yaitupencampuransecaraintensifbahanekstraksidenganpelarutdanpemisahankeduafasacairitus
esempurnamungkin.Padasaatpencampuranterjadiperpindahanmassa,
yaituekstrakmeninggalkanpelarut yang pertarna (media pembawa)
danmasukkedalampelarutkedua (media ekstraksi). Sebagaisyaratekstraksiini,
bahanekstraksidanpelaruttidaksalingmelarut (atauhanyadalamdaerah yang sempit).Agar
terjadiperpindahanmasa yang baik yang berartiperformansiekstraksi yang
besarharuslahdiusahakan agar terjadibidangkontak yang seluasmungkin di
antarakeduacairantersebut.Untukitusalahsatucairandistribusikanmenjaditetes-teteskecil
(misalnyadenganbantuanperkakaspengaduk) (Zenta, 2006).
EkstraksipadatcairMerupakanpemisahansatukomponendaripadatandenganmelarutkan
nyadalampelarut, tetapikomponenlainnyatidakdapatdilarutkandalampelaruttersebut. Proses
inibiasanyadilakukandalamfasepadatan, sehinggadisebutjugaekstraksipadat-cair.
Dalamekstraksipadat-cair, larutan yang mengandungkomponen yang
diinginkanharusbersifattakcampurdengancairanlainnya. Proses
inibanyakdigunakandalampemisahanminyakdaribahan yang mengandungminyak. (Ibrahim,
2009).
DAFTAR PUSTAKA

Khamidinal. 2009. TeknikLaboratorium Kimia. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Alimin, MS, MuhYunusdanIrfanIdris. 2007. Kimia Analitik. Makassar: UIN Alauddin Makassar.

Raina, 20011.EnsiklopediaTanamanObatUntukKesehatan,Yogyakarta : UII Pres.

Yazid, EstienYazid.2005Kimia FisikauntukParamedis. Yogyakarta: ANDI.

Zenta, Firdausdan H.A.S Kumanireng,2006. TeknikLaboratorium Kimia Organik. Makassar:


UNHAS.

Ibrahim. 2009. Ekstraksi. Bandung: SekolahFarmasi ITB.

Wibawads, Indra.2012,EkstraksiCair-cair.Yogyakarta :UII Pres.

Anda mungkin juga menyukai