Usul Penelitian
Untuk memenuhi persyaratan melakukan
Penelitian dalam rangka penyusunan skripsi
Oleh
Andini Utami
NIM SF15008
NOVEMBER 2018
i
1
I. LATAR BELAKANG
produk sarang. Burung walet membangun sarang dari sekresi saliva kental oleh
kelenjar sativa burung walet jantan. Sarang tersebut berfungsi sebagai tempat
berkembang biak, meletakan telur dan merawat burung sampai dapat terbang
(Guo, et al., 2006). Burung walet merupakan burung yang dapat membuat sarang
menggunakan air liurnya. Sarang yang dihasilkan tersebut bersifat edible nest
peringkat pertama sebagai Negara penghasil sarang walet terbesar dan Malaysia
berada pada tingkat kedua. Negara lain yang merupakan pesaing Indonesia adalah
burung walet dari Negara tersebut merupakan komoditas ekspor yang menjanjikan
(Alfianto & Kowa, 2016). Adapun pemanfaatan sarang burung walet di Indonesia
belum banyak dilakukan dan dikembangkan. Lebih dari 75% kebutuhan dunia
akan sarang burung walet dipenuhi oleh Indonesia. Sisanya dipenuhi oleh
dari spesies burung walet yang banyak ditemukan di Asia seperti Thailand,
Indonesia, dan Malaysia (Hamzah, et al., 2013). Kualitas sarang burung walet
disetiap daerah sangat beragam, dan sangat dipengaruhi oleh faktor habitat makro
dan mikro burung walet. Habitat makro dari sarang burung walet meliputi daerah
tempat burung tersebut mencari makan. Adapun habitat mikro burung walet yaitu
tempat tinggal, tempat bersarang, dan faktor kelembaban serta suhu yang serupa
(Umar, 2017). Berdasarkan hal tersebut, maka dapat terjadi kemungkinan bahwa
sarang burung walet antar daerah di Indonesia juga memiliki kandungan yang
dan dapat memperkuat tulang. Edible bird’s nest mengandung banyak senyawa
laktoferin, asam sialik, asam amino, asam amino, triasilgliserol, vitamin, mineral,
dan antioksidan lainnya (Yida, et al., 2014). Menurut laporan Elfita (2014),
menemukan bahwa 16 asam amino yang terkandung dalam Sarang Burung Walet
terdapat 7 jenis asam amino essensial yang terkandung dalam sarang burung
walet. Salah satunya adalah peptide yang dihasilkan dari pencernaan makanan
al., 2012). Antioksidan adalah senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu
atau lebih elektron kepada radikal bebas reaktif, sehingga membentuk radikal
bebas yang tidak reaktif dan relatif lebih stabil (Brewer, 2011).
sarang burung walet, tetapi sedikit sekali yang dilaporkan tentang kajian aktivitas
3
antioksidan dari ekstrak air sarang burung walet putih. Sehingga, penulis tertarik
aktivitas antioksidan yang terdapat didalam ekstrak air sarang burung walet
a. Apakah ekstrak air sarang bururng walet putih (Aerodramus fuciphagus) asal
Tengah?
aktivitas antioksidan dari ekstrak air sarang burung walet putih (Aerodramus
fuciphagus).
terkait denga sumber antioksidan alami yang berasal dari produk hewani.
c. Penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti lain untuk penelitian lebih
V. TINJAUAN PUSTAKA
5.1. Sarang Burung Walet
Walet adalah burung pemakan serangga yang bermigrasi dari
(Elfita, 2014).
disekresikan oleh kelenjar ludah burung walet (Liu et al., 2012). Sebagai
5
dengan nilai yang tinggi. Sarang burung walet mengandung kalori, protein,
lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, vitamin, dan mineral. Asam amino yang
dikandung dalam sarang walet juga lengkap, mulai dari asam amino
esensial, asam amino semi esensial, dan asam amino non esensial. (Panduan
Lengkap Walet, 2011). Menurut Aswir (2011), Sarang Burung Walet adalah
sarang yang terbuat dari saliva burung walet yang mengering dan dibuat saat
Kingdom : Animalia
Fillum : Chordata
Subfillum : Vertebrata
Kelas : Aves
6
Ordo : Apodiformes
Familia : Apodidae
Genus : Collocalia
Spesies : fuciphaga
sarang, fondasi sarang, dinding sarang, bibir sarang, dan dasar sarang.
Kaki sarang terletak di kedua ujung sarang walet. Jarak antar kaki berkisar
6-10 cm, tergantung ukuran sarang. Kaki sarang dibangun dari air liur
paku yang menempel pada papan sirip dan tempat sarang menggantung.
Kedua kaki sarang dihubungkan oleh fondasi sarang. Fondasi sarang juga
menempel pada papan sirip. Fungsi fondasi adalah untuk mendukung kaki
sebagai tempat untuk bertelur, mengeram, dan kasur bagi anak walet
(piyik). Pada bagian ini, terdapat rongga yang suhunya lebih hangat dan
berkisar 2-5 cm dengan ketebalan 1-2 mm. Dinding sarang dibangun dari
serat-serat air liur yang sejajar dan melekat satu sama lain. Bibir sarang
kaki lebih besar. Fungsi bibir sarang yaitu sebagai batas sehingga telur
atau piyik tidak mudah jatuh dari sarang (Panduan Lengkap Walet, 2011).
protein, 25% karbohidrat, dan 10% air. Pada tahun 1987 telah diketahui
amino yang terkandung dalam Sarang Burung Walet terdapat 7 jenis asam
5.5. Antioksidan
Antioksidan adalah zat yang dapat melawan pengaruh bahaya dari
hasil dari reaksi-reaksi kimia dan proses metabolik yang terjadi di dalam
dalam kerusakan biologis yang disebabkan oleh reaksi oksidasi. Uji ini
9
yang stabil pada suhu kamar dan sering digunakan untuk mengevaluasi
50%. Semakin kecil nilai IC50 bearti makin tinggi aktivitas antioksidan
nilai IC50 251-500 ppm menunjukan antioksidan lemah, dan nilai IC50
>500 ppm menunjukan kekuatan antioksidan tidak aktif (Jun, et.al., 2003).
aktivitas antioksidan yang dimiliki suatu ekstrak atau bahan uji (Helio, et
al., 2010).
VI. HIPOTESIS
whatman, pinset, blender, freeze dry, kain kasa, dan alat-alat gelas lain
7.2.2 Bahan
Sarang burung walet putih (Aerodramus fuciphagus) yang
dry dan disimpan pada suhu -20C (Yida, 2014 dan Liu et al., 2012).
2009).
13
yang digunakan dalam uji (ppm) dibagi dengan niai IC50 yang
sedang, AAI > 1-2 menandakan aktivitas antioksidan kuat, dan AAI >
Kegiatan Bulan ke
12 1 2 3 4
Perizinan X
Pengumpulan Sampel X
Ekstrasi Sampel X
Pengujian Aktivitas Antioksidan X
Analisis Data X X
Penyusunan Skripsi X X X
17
Alfianto, E. & K.D. Kowa. 2016. Rancang Bangun Rumah Budidaya Burung
Walet Dengan Sistem Pengendalian Suhu Otomatis Sederhana
Menggunakan Arduino UNO. E-jurnal Narodroid. 2(1).
Amrun, M., U. Umiyah., E.U. Umayah. 2007. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak
Air Dan Ekstrak Metanol Beberapa Varian Buah Kenitu (Chrysophyllum
cainito L.) dari daerah Jember. Berk. Penel. Hayati. 13: 45-50.
Aswir, A.R., & W.M. Nazaimoon. 2011. Effect of Edible Bird’s Nest On Cell
and Tumor Necrosis Factor-alpha (TNF-α) Release In Vitro.
International Food Research Journal. 18: 1123-1127.
Dinar, D.D., N. Nasrullah., T.A. Prasetyo., 2005. Prototipe Alat Pengering Protein
(Non Vacum) Pada Industri Pencucian Sarang Walet. Jurnal Teknik
Mesin. 2:65-74.
Elfita, L. 2014. Analisis Profil Protein Dan Asam Amino Sarang Burung Walet
(Collocalia Fuchipaga) Asal Painan. Jurnal Sains Farmasi & Klinis.
1: 27-37.
Hamzah, Z., N.H. Ibrahim., Sarijini., K. Hussin., O. Hashim., B.B. Lee. 2013.
Nutritional Properties of Edible Bird Nest. Journal of Asian Scientific
Research. 3:600-607.
Helio, F., N. Gil., C. Baptista., A.P. Duarte. 2010. Antioxidant Activity of
Lignin Phenolic Compounds Extracted from Kraft and Sulphite Black
Liquors. Journal of Moleculer. 15:9308-9322.
18
Jun, M.H.Y., J. Fong., X. Wan., C.S. Yang., C.T. Ho. 2003. Camparison of
Antioxidant Activities of Isoflavones Form Kudzu Root (Puerarua
labata). Journal Food Science Institute of Technologist. 68: 2117-
2122.
Ma, Fucui., & D. Liu. 2012. Sketch of The Edible Bird’s Nest and Its Important
Bioactivities. Food Research International, 48 (2012) 559-567.
Nuroini, Fitri. 2013. Efek Antiinflamasi Ekstrak Air Sarang Burung Walet Pada
Mencit Yang Diinduksi Karagenan. Tesis. Universitas Gadjah Mada,
Yogyakarta.
Tim Penulis P.S. 2011. Panduan Lengkap Walet. Penebar Swadaya, Jakarta.
Umar, C.U.P. 2017. Uji Ekstrak Sarang Burung Walet Collocalia Fuciphaga
Menggunakan Pelarut Metanol dalam Menghambat Pertumbuhan
Propionibacterium Acnes dan Candida Albicans. Skripsi. Departemen
Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Hasanuddin, Makassar.