Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN

Burung atau dalam ruang lingkup ilmu biologi disebut juga sebagai aves,
merupakan kelas pada vertebrata dengan jumlah taksa terbanyak kedua setelah Pisces
dengan persebaran yang luas, meliputi hutan hujan tropis, gurun, hingga kutub utara.
Aves merupakan hewan vertebrata yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh bulu. Bulu
tersebut berasal dari epidermis kulit dan merupakan modifikasi dari sisik pada hewan
reptile. Bulu pada burung dapat beradaptasi pada lingkungannya dengan membentuk
sayap, sehingga sebagian aves memiliki kemampuan untuk terbang. Adapun burung
yang memiliki sayap tetapi tidak dapat terbang seperti burung Onta, ayam, kiwi, kalkun,
dan lain-lain. Selain itu, aves merupakan hewan homoiterm atau hewan berdarah panas
serta berkembang biak dengan bertelur dan kemudian dierami sampai menetas (ovipar).
Ilmu yang mempelajari tentang burung yaitu Ortinology. Aves adalah hewan yang
terspesialisasi untuk terbang jauh, dengan perkecualian pada beberapa jenis yang
dikelompokkan dalam aves/burung primitif. Tubuhnya ditutupi oleh bulu kecuali pada
beberapa bagian tubuh. Bulu-bulu tersebut tersusun sedemikian rupa sehingga mampu
menolak air dan memelihara tubuh burung tetap hangat di tengah udara dingin1.

Aves (burung) ialah sekelompok hewan yang bertulang belakang


(vertebrata) yang unik, karena pada sebagian besar aves adalah binatang yang
beradaptasi dengan kehidupan yang secara sempurna. Aves adalah hewan berdarah
panas sama saja seperti mamalia, aves ini berkembang biak dengan opivar (bertelur).
Sebagian besar hidup menetap, dan ada juga yang hidup berpindah-pindah tempat.
Seiring perkembangan waktu, jumlah spesies burung yang terdapat didalam habitatnya
semakin berkurang. Hal ini disebabkan berbagai macam faktor seperti permukaan lahan
yang menyebabkan habitat burung menjadi terancam, selain itu kegiatan perburuan
yang dilakukan juga mengancam populasi burung di habitatnya, serta faktor -faktor lain
yang berpotensi mengganggu keberadaannya di alam2.

1
Herman Munaf, “Taksonomi Vertebrata”, (Padang: Universitas Padang, 2006), hlm. 34-41
2
Ryan Hidayat, Slamet Rifanjani, dan Wahdina, “Studi Keanekaragaman Jenis Burung Diurnal di Hutan
Sebadal Taman Nasional Gunung Palangkung Kabupaten Kayong Utara”, Jurnal Hutan Lestari, Volume
5, Nomor 3, 2017, hlm. 696-703
Burung merupakan hewan ciptaan Allah SWT yang mempunyai
keistimewaan dan mendapatkan perhatian khusus dalam Al-Qur’an. Terbukti terdapat
20 kali dalam surah yang Terdapat dalam Al-Qur’an menyebut kata burung, dan sejalan
dengan hal ini tercantum dalam firman Allah SWT QS. An-Nahl [16]: 79 sebagai
berikut:

٧٩ – ‫الس َم ۤا ِء ۗ َما يُ ْم ِس ُكه َُّن ِااَّل اهّٰلل ُ ۗ ِا َّن يِف ْ ٰذكِل َ اَل ٰيٰ ٍت ِل ّ َق ْو ٍم ي ُّ ْؤ ِمنُ ْو َن‬ َّ ‫َالَ ْم يَ َر ْوا ِاىَل‬
َّ ‫الطرْي ِ ُم َسخ َّٰر ٍت يِف ْ َج ِّو‬

Artinya: “Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang dapat terbang di


angkasa dengan mudah. Tidak ada yang menahannya selain Allah. Sungguh,
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah)
bagi orang-orang yang beriman”. (QS. An-Nahl [16]: 79)3.

Dalam Tafsir Al-Mishbah (Shihab, 2002) menjelaskan tentang penciptaan

َّ atau “Burung-burung” artinya Allah SWT menciptakan burung-burung


hewan “ ِ ‫”الطرْي‬

tersebut dengan kemampuan bebas terbang di udara. Kemudahan tersebut memiliki


suatu potensi sehingga burung mampu menyesuaikan terbang sesuai dengan hukum-
hukum yang sudah ditetapkan oleh allah SWT. Menurut Qurais Shihab (2002) yang
menemukan dalam tafsir Al-Muntakhab menjelaskan bahwa ilmuwan menguraikan
terdapat faktor yang menjadikan burung mampu terbang dengan mudah, yaitu tipikal
bentuk tubuh burung yang ramping, sayap yang dilengkapi bulu-bulu serta tulang-tulang
berongga, dan juga terdapat kantung-kantung udara yang disimpan dalam perut yang
menggantung pada paru-paru. Adanya kantong udara tersebut dapat membantu proses
terbang burung secara otomatis sehingga ketika terbang, berat badan burung menjadi
berkurang4.

2.1 Ciri-ciri Umum Hewan Kelas Aves

Ada beberapa ciri-ciri umum yang dimiliki ole haves (burung), diantaranya yaitu:

1. Tubuh aves tertutup oleh bulu yang tersusun dari zat keratin.

3
QS. An-Nahl [16]: 79, (https://quran.kemenag.go.id/sura/16 ), diakses pada 31 Mei 2021
4
Ruly Puspa Rini, 2018, Skripsi: “Kelimpahan Jenis Burung Diurnal di Hutan Kota Malabar dan
Taman Kunang-Kunang Kota Malang”, (Malang: Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim,
2018), hlm. 1-2
2. Tulang-tulang burung (aves) berongga yang berfungsi untuk memudahkan
saat terbang, karena dengan tulan yang berongga maka tubuh aves menjadi
ringan.
3. Mempunyai sayap untuk terbang.
4. Mempunyai tulang dada yang pipih dan kuat. Tulang dada berfungsi sebagai
tempat melekatnya otot-otot dada yang besar dan kuat.
5. Burung (aves) termasuk hewan ovipar karena menghasilkan telur.
6. Pembuahan terjadi di dalam induk betinanya (internal).
7. Aves termasuk hewan homoiterm karena suhu tubuhnya tetap, meskipun
suhu dilingkungan sekitarnya berubah-ubah.
8. Burung (aves) bernapas dengan paru-paru dan dibantu dengan pundi-pundi
udara. Pundi-pundi udara tersebut berfungsi untuk menyimpan udara pada
saat terbang.
9. Bentuk paruh burung (aves) yang berbeda menunjukkan jenis makanannya,
bentuk kaki yang berbeda menunjukkan tempat hidupnya (apakah burung
itu hidup di daerah rawa,di hutan, di darat, dan lain-lain)5.

2.7 Peranan Hewan-Hewan Aves

Keanekaragaman dan kelimpahan jenis burung yang ditemukan di suatu


kawasan dapat mengindikasikan bagaimana keadaan di kawa san tersebut. Sebagai
salah satu komponen dalam ekosistem, keberadaan burung dapat menjadi indikator
apakah lingkungan tersebut mendukaung kehidupan suatu organisme atau tidak
karena mempunyai hubungan timbal balik dan saling bergantung dengan
lingkungannya6.

Selain berperan sebagai indikator lingkungan terdapat jenis-jenis burung


yang berperan dalam penyebaran biji, biasanya burung tersebut memakan buah
-buahan yang berdaging berserta bijinya. Biji-biji tersebut tidak hancur melalui
sistem pencernaan burung, sehingga apabila dikeluarkan biji tersebut utuh dan
mampu tumbuh pada tempat yang sesuai. Anggota suku Nectariniidae dan 12 jenis
5
Ili Laili, 2011, “Ciri Umum Aves dan Mamalia”, (Dikutip dari:
https://id.scribd.com/doc/76292400/Ciri-Umum-Aves-Dan-Mamalia ), diakses pada 31 Mei 2021
6
Elviana Chandra, 2015, “Keanekaragaman dan Kelimpahan Burung di Kawasan Mangrove Center
Tuban”, Jurnal Lentera Bio, Volume 4, Nomor 3, hlm. 161
burung lainnya, membantu terjadi penyerbukan bunga -bunga yang secara potensial
kesemuanya memiliki kemampuan untuk membantu penyerbukan, sehingga
kehadirannya mutlak diperlukan7.

Burung sanngat berperan dalam ekosistem, perubahan struktur dan


komposisi vegetasi akan berpengaruh pada keanekaragaman spesies burung.
Keanekaragaman burung pada suatu daerah dapat dijadikan indikator untuk
kestabilan daerah itu sendiri. Dalam ekosistem, aves merupakan hewan yang
memiliki peran yang menguntungkan seperti sebagai penyebar biji dan penyerbuk
alami bagi tumbuhan yang sangat membantu petani dalam budidaya tanaman
pangan. Selain itu juga sebagai pemangsa dan mempercepat pelapukan kayu-kayu
busuk8.

Burung mempunyai manfaat yang cukup besar bagi masyarakat, antara


lain membantu mengendalikan serangga hama, membantu proses penyerbukan
bunga, mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, mempunyai nilai estetika serta
mempunyai manfaat yang besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem karena
perannya di dalam rantai makanan9.

SUMBER RUJUKAN

Chandra, Elviana. 2015. “Keanekaragaman dan Kelimpahan Burung di Kawasan


Mangrove Center Tuban”. Jurnal Lentera Bio. Volume 4. Nomor 3. hlm. 161.

Firdaus, A. Basyir. 2014. “Keanekaragaman Spesies Burung di Repong Damar Pekon


Pahmungan Kecamatan Pesisir Tengah Krui Kabupaten Lampung Barat”.
Jurnal Sylva Lestari. Volume 2. Nomor 7. hlm. 1-2.
Hidayat, Ryan, Slamet Rifanjani, dan Wahdina. 2017. “Studi Keanekaragaman Jenis
Burung Diurnal di Hutan Sebadal Taman Nasional Gunung Palangkung
Kabupaten Kayong Utara”. Jurnal Hutan Lestari. Volume 5. Nomor 3: hlm.
696-703.
7
Jarwadi, 1989, “Suatu Tinjauan Terhadap Keanekaragaman Jenis Burung dan Perannya di Hutan
Lindung Bukit Soeharto Kalimantan Timur”, Jurnal Media Konservasi, Volume 2, Nomor 2, hlm. 32
8
Iwan Setia Kurniawan, dkk, 2019, “Keanekaragaman Aves di Kawasan Cagar Alam Pananjung
Pangandaran”, Jurnal Ilmiah Multi Sciences, Volume 11, Nomor 1, hlm. 37-38
9
A. Basyir Firdaus, 2014, “Keanekaragaman Spesies Burung di Repong Damar Pekon Pahmungan
Kecamatan Pesisir Tengah Krui Kabupaten Lampung Barat”, Jurnal Sylva Lestari, Volume 2, Nomor 7,
hlm. 1-2
Jarwadi. 1989. “Suatu Tinjauan Terhadap Keanekaragaman Jenis Burung dan
Perannya di Hutan Lindung Bukit Soeharto Kalimantan Timur”. Jurnal Media
Konservasi. Volume 2. Nomor 2. hlm. 32.
Kurniawan, Iwan Setia, dkk. 2019. “Keanekaragaman Aves di Kawasan Cagar Alam
Pananjung Pangandaran”. Jurnal Ilmiah Multi Sciences. Volume 11. Nomor
1. hlm. 37-38.
Laili, Ili. 2011. “Ciri Umum Aves dan Mamalia”, (Dikutip dari:
https://id.scribd.com/doc/76292400/Ciri-Umum-Aves-Dan-Mamalia ).
Diakses pada 31 Mei 2021
Munaf, Herman. 2006. “Taksonomi Vertebrata”. Padang: Universitas Padang.
QS. An-Nahl [16]: 79, (https://quran.kemenag.go.id/sura/16 ), diakses pada 31 Mei
2021

Anda mungkin juga menyukai