KEPERAWATAN KELUARGA
oleh
Kelompok 2
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2018
A. KEHADIRAN KELUARGA
1. GAMBARAN SINGKAT TENTANG FILM (SEBUTKAN ANGGOTA KELUARGA DALAM FILM DAN
DESKRIPSIKAN KHUSUS ANGGOTA KELUARGA YANG AKAN MENJADI PASIEN ANDA
“A Beautiful Mind” merupakan sebuah film yang menceritakan seorang mahasiswa yang bernama John
Nash yang mengidap Skizofrenia. Saat di bangku kuliah ia mulai menunjukkan sikap dan tanda-tanda skizofrenia
seperti, ia berbicara dengan teman yang ada dalam bayangannya yaitu Charles Herman yang merupakan teman
kamar John Nash, padahal dalam kamar tersebut John Nash tinggal sendiri. John nash, mahasiswa yang bertekad
untuk menerbitkan naskah dari pemikirannya sendiri. Hingga suatu malam John Nash menemukan ide dan
langsung melakukan konsultasi dengan salah satu profesor. Berawal dari terbitan naskah yang dibuat, John Nash
mendapat pekerjaan.
Hingga suatu hari John Nash kembali lagi ke Pentagon dan ia bertemu dengan Alice mahasiswinya di
kampus. Selain itu John Nash juga bertemu dengan Marcee yang merupakan ponakan dari Charles Herman. Suatu
malam John Nash diundang makan malam oleh Alice, sejak saat itulah timbul rasa suka diantara mereka. Hingga
mereka memutuskan untuk menikah.
Sejak tinggal berdua dengan John, Alice merasa ada yang berubah dari sikap John dan sering kali nampak
John terlihat ketakutan. Hingga Alice memutuskan menghubungi Dr. Rosen yaitu ahli psikologi untuk
mengetahui apa yang terjadi pada john. Dr. Rosen menemui John di kampus dan membawa John secara paksa ke
rumah sakit dan Dr. Rosen mengakatan bahwa John mengidap skizofrenia, yang diduga gejala muncul saat ia
masuk kuliah. Dr. Rosen mengatakan bahwa Charles, Marcee dan William merupakan orang yang berada dalam
imajinasi john.
Kemudian John dirawat di salah satu fasilitas psikiatris. 1 tahun kemudian John kembali ke rumah dan ia
jarang mengkonsumsi obat yang diberikan karena John merasa ia tidak bisa melakukan pekerjaannya, tidak
responsif, dan lesu. Sehingga ia mulai mengobatai penyakit skizofrennya dengan cara menghiraukan Charles,
Marcee dan William sehingga ia diperbolehkan untuk mengajar kembali, dan maret tahun 1994 John nash bertemu
Thomas king yang memebritahukan kepadan John bahwa ia mendapatkan penghargaan nobel dari teman – teman
profesornya.
Adapun anggota keluarga dalam film ini yaitu:
a. John Nash : Seorang ahli matematika yang kecerdasannya melebihi rata – rata, memiliki sikap egois,
kaku, dan suka membolos saat di perkuliahan. Mengidap skizofrenia yang membuatnya sering berhalusinasi
b. Alice : Istri setia, perhatian,dan selalu memberi dukungan perawatan pada John.
5. DIAGNOSA MEDIS
Diagnosa medis Skizofrenia.
6. BAGAIMANA KONDISI KLIEN MEMPENGARUHI KELUARGA DAN REAKSI MEREKA
Awalnya klien tidak tahu bahwa dirinya mengalami sakit karena klien menganggap semua yang dilihatnya
adalah nyata. Sampai akhirnya Dokter Psikiatri dan istrinya memberitahukan bahwa klien sedang sakit
Skizofrenia. Saat klien diberitahu tentang keadannya, klien tampak kesal dan meninggalkan sang Istri, klien juga
masih sempat mengumpulkan berbagai potongan majalah untuk memecahkan sandi dan masih menganggap
bahwa dirinya adalah mata-mata. Bahkan klien sempat dipengaruhi oleh tema khayalannya untuk membunuh
istrinya namun tidak berhasil.
8. KEKUATAN KELUARGA
Keadaan keluarga saling mendukung, terbukti saat klien sudah mampu mengabaikan teman khayalannya
dan melakukan terapi-terapi istrinya masih berada disamping klien. Dukungan Istri klien tak pernah lepas sampai
klien mampu hidup seperti biasa kembali walaupun teman khayalannya itu tak pernah pergi
Pengertian terapi keluarga : Menurut Kartini Kartono dan Gulo dalam kamus
psikologi, family therapy (terapi keluarga) adalah suatu bentuk terapi kelompok
dimana masalah pokoknya adalah hubungan antara pasien dengan anggota-anggota
keluarganya. Oleh sebab itu seluruh anggota keluarga dilibatkan dalam usaha
penyembuhan. Terapi keluarga adalah model terapi yang bertujuan mengubah pola
interaksi keluarga sehingga bisa membenahi masalah-masalah dalam keluarga. Terapi
keluarga muncul dari observasi bahwa masalah-masalah yang ada pada terapi
individual pempunyai konsekuensi dan konteks social.
Indikasi terapi keluarga : Terapi keluarga akan sangat bermanfaat jika digunakan
pada kasus yang tepat.Indikasi terapi dengan pendekatan keluarga yaitu dengan diskusi
apa yang sedang dirasakanya dengan indikasi klien
a. Pasien stroke dengan skizofrenia
b. Pasien dengan terapi psikologis
c. Dan, pasien yang memiliki delusi
2. Orientasi
Dalam tahap ini perawat menetapkan alas an klien untuk mencari
bantuan; membina rasa percaya, penerimaan dan komunikasi terbuka; menggali
pikiran, perasaan dan tindakan-tindakan klien; mengidentifikasi masalah klien;
menetapkan tujuan dengan klien; dan, merumuskan bersama kontrak yang
bersifat saling menguntungkan dengan mencakupkan nama, peran, tanggung
jawab, harapan, tujuan, tepat pertemuan, waktu pertemuan, kondisi untuk
terminasi dan kerahasiaan.
3. Kerja
Perawat memberikan sebuah pertanyaan yang ditujukan kepada klien
guna untuk mengungkapkan perasaan yang sedang di alaminya. Serta perawat
juga menggunakan symtom check list 90 R ( SCL-90-R) yang digunakan pada
gelombang wawancara. Sehingga hasil dari wawancara dapat diukur melalui
statistik
4. Terminasi
Tugas perawat pada tahap ini adalah menjau kembali kemampuan
terapi, mengali perasaan keluarga-pasien, memberikan rencana tindak lanjut
terapi ini dilakukan pada setiap harinya, serta merencanakan kontrak pertemuan
kembali
Evaluasi terapi keluarga : Peneliti menjelaskan bahwa beberapa responden
yang memiliki pendidikan rendah cenderung hanya menjawab 20% dari pertanyaan
yang diberikan. Serta peneliti menjelaskan bahwa para responden dapat
menggambarkan hubungan mereka dengan keluarga mereka dengan pertanyaan
pertanyaan terbuka misalnya “ Siapa yang akan menyediakan X dengan dukungan
emosional ketika dia sedih ? “ dan juga “ menurut anda, apa yang membuat X kesal
atau marah ? “ sehingga wawancara yang melibatkan anggota keluarga sangat baik
untuk menyelidiki pola hubungan yang mengkarakterisasi dimensi individu.
E. CRITICAL APPRAISAL
Nama Penulis (tahun) : Marlène Sapina, Eric D. Widmer, and Katia Iglesias (2016)
Judul Jurna : From support to overload: Patterns of positive and negative family
relationships of adults with mental illness over time
Tujuan : Tujuan dari penelitian pada jurnal Social Networks dengan judul
“From support to overload: Patterns of positive and negative family relationships of adults
with mental illness over time” yaitu meningkatkan kesehatan psikologis pasien gangguan
jiwa parah dengan mengusulkan pendekatan tipologis dari dimensi struktural dukungan
dan konflik dalam jaringan keluarga individu yang mengalami gangguan kejiwaan parah.
Penelitian ini menghasilkan wawasan tentang bagaimana dukungan keluarga dan konflik
dalam jaringan keluarga dapat dihubungkan dengan kesehatan psikologis orang dewasa
yang menderita penyakit mental. Didapatkan fakta bahwa individu dengan penyakit mental
mengembangkan pola hubungan yang berbeda-yang berhubungan dengan kesehatan
psikologis. Hanya sebagian kecil individu yang mengalami pola modal sosial tanpa konflik
keluarga. Berbagai pola pencampuran hubungan keluarga negatif dan positif ada, yang
lebih dari jumlah dukungan dan ikatan konflik. Seluruh pola itu terkait dengan tingkat
tekanan psikologis yang berbeda. Untuk lebih memahami interelasi antara konteks
keluarga dan kesehatan psikologis individu dengan penyakit mental, penyelidikan
hubungan positif dalam jaringan keluarga sangat diharuskan karena dilengkapi dengan
hubungan negatif. Di luar jangkauan dalam penelitian penyakit mental, penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi cara-cara mendasar di mana jaringan keluarga dan
pribadi pasien bervariasi dalam hubungan struktural mereka dan bagaimana dampak
hubungan struktural pada kehidupan individu tersebut.
Sehingga melalui penelitian ini, pengamat dapat menyimpulkan bahwa jurnal ini dapat
dipergunakan sebagai rujukan dalam melakukan asuhan kepada keluarga dengan anggota
penderita gangguan jiwa parah atau skizophrenia.