Anda di halaman 1dari 4

GULA, SANG TEMBAKAU BARU

Beberapa dekade terakhir, makanan dan minuman siap saji (fast food) menjadi sangat
populer di generasi muda. Hampir ¼ orang Eropa menderita obesitas. Berat badan rata-rata
tiap orang 19 kg lebih berat daripada 50 tahun yang lalu, dan penyakit akibat kelebihan berat
badan ini membunuh 2,8 juta orang dewasa di seluruh dunia setiap tahunnya. Di Indonesia
sendiri pada penelitian tahun 2013, diperkirakan 25% populasi ditemukan kelebihan berat
badan dan hampir 5% ditemukan obesitas.
Seperti tembakau yang terkandung pada rokok, ternyata gula juga memiliki efek
“ketagihan”. Sebagaimana yang telah kita ketahui, bahwa mengkonsumsi makanan/minuman
manis yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan gigi, obesitas (berat badan
berlebih), Diabetes Mellitus (kencing manis), dan penyakit jantung termasuk penyakit
hati (liver). Akibat dari obesitas, generasi orang tua saat ini mungkin akan hidup lebih lama
dari anak-anaknya.

Jadi, berapa banyak gula yang kita butuhkan?


Ø Gula yang dimaksud di sini adalah gula tambahan yaitu monosakarida dan disakarida yang
biasanya ditambahkan ke makanan dan minuman dan beberapa gula yang alami ada di
madu, sirup, jus buah dan konsentrat jus buah.
Ø Sebagian besar gula yang dikonsumsi saat ini "tersembunyi" dalam makanan olahan yang
tidak terlihat seperti biasanya (gula-gula, kue).
Contoh: 1 sendok makan kecap mengandung sekitar 4 gram (sekitar 1 sendok teh) gula;
satu kaleng soda berisi hingga 40 gram (sekitar 10 sendok teh) gula. Tahukah Anda
berapa banyak gula yang terkandung dalam makanan dan minuman yang Anda
konsumsi?
Ø WHO merekomendasikan kurang dari 5 - 10% dari total kebutuhan energi pada anak
dan dewasa.
Ø Untuk tujuan kesehatan, konsumsi optimal adalah nol.
Konsumsi gula sebaiknya dalam jumlah seminimal mungkin, termasuk gula tambahan yang
terdapat dalam makanan/minuman dan gula yang terkandung dalam jus buah, sirup, dan
madu.
Ø Cara untuk mengurangi konsumsi gula di rumah adalah : konsumsi makanan dari bahan
alami yang dimasak sendiri. Contoh: bila makan ikan, maka makanlah ikan yang memang
utuh bukan ikan kalengan.

BIG TOBACCO, BIG SUGAR


Butuh 50 tahun untuk membuktikan fakta bahwa adanya hubungan antara merokok
dan kanker paru-paru yang diterbitkan dalam British Medical Journal; dan membuktikan
bagaimana perusahaan raksasa rokok mampu mempertahankan bisnisnya sebelum
peraturan efektif diperkenalkan. Strateginya yaitu menyangkal, menanamkan keraguan,
membingungkan masyarakat, membeli loyalitas ilmuwan, dan memberikan amunisi untuk
sekutu politik agar perundang-undangan dan kebijakan dapat dimainkan.
Adanya persamaan antara perusahaan raksasa rokok dan industri gula cukup
meresahkan. Publikasi terbaru di JAMA Internal Medicine; menunjukkan bahwa industri gula
membayar tiga ilmuwan Harvard yang berpengaruh, untuk mengecilkan peran gula dalam
penyakit jantung dan menyalahkan lemak (kolesterol). Tahun lalu, New York Times
mengungkapkan bahwa Coca-Cola Company membayar jutaan dolar untuk mendanai
penelitian yang merendahkan peran minuman manis dalam obesitas, dan mendorong
kurangnya olahraga sebagai faktor utama penyebab obesitas. Dan menurut salah satu mantan
menteri kesehatan Inggris; advokasi yang salah dari diet rendah lemak, tinggi karbohidrat, dan
tinggi gula oleh "para ilmuwan yang korup secara moral dan politisi yang membiarkan diri
mereka dimanipulasi oleh pemasok-pemasok makanan" merupakan penyebab kesalahan dan
berdampak pada wabah obesitas global.

Pengumuman mengenai pajak minuman manis di luar negeri termasuk Meksiko,


Perancis, Norway, dan Inggris disambut dengan baik oleh peserta kampanye kesehatan. Pakar
kesehatan masyarakat berpesan bahwa: “Tidak ada yang salah dengan cemilan ringan,
tetapi GULA tidak akan pernah menjadi bagian dari diet yang seimbang dan sehat”.
Sama seperti merokok, diperlukan adanya kebijakan lebih lanjut untuk mengurangi konsumsi
gula (misalnya: melarang iklan minuman manis dan tidak memasukkan sponsor iklan minuman
manis dengan acara olahraga); akan berdampak pada perbaikan kesehatan penduduk dalam
waktu singkat.

Gula adalah tembakau baru, marilah kita mulai memperlakukannya seperti itu.
Disadur dari :

1. https://theday.co.uk/free/sugar-is-new-tobacco-as-junk-food-takes-its-toll
2. http://www.medscape.com/viewarticle/871064
3. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/26627095
4. http://www.who.int/mediacentre/news/releases/2015/sugar-guideline/en/
5. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs394/en/
6. http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/149782/1/9789241549028_eng.pdf?ua=1

Anda mungkin juga menyukai