Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI : PERILAKU KEKERASAN

Oleh:

Dwi Puspita Sari

1406544425

Ruang:

Gatotkaca 1

PROGRAM PROFESI NERS 2018/2019


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
2018

1
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
STIMULASI PERSEPSI : PERILAKU KEKERASAN

A. Jenis TAK
TAK Stimulasi Persepsi
Sesi II : Mencegah Perilaku Kekerasan Secara Fisik
B. Latar Belakang
Perilaku kekerasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang melakukan
tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang
lain, maupun lingkungan (Keliat, 2011). Kemudian, terapi aktivitas kelompok
stimulasi persepsi merupakan terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulasi
dan terkait dengan pengalaman dan/atau kehidupan untuk didiskusikan dalam
kelompok, yang berupa kesepakatan persepsi atau alternatif. Terapi aktivitas
kelompok terkait pada perilaku kekerasan dilakukan untuk memberikan klien
pengertian dan penjelasan mengenai perilaku kekerasan dan perubahan terhadap
ekspresi kemarahan kearah yang lebih baik pada klien dengan riwayat perilaku
kekerasan. Pernyataan ini dapat dibuktikan dengan adanya peningkatan pengenalan
perilaku kekerasan yang dilakukan klien setelah dilakukannya terapi aktivitas
kelompok ini.

C. Tujuan
Tujuan Umum :
- Klien mampu mencegah perilaku kekerasan secara fisik

Tujuan Khusus :

- Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien


- Klien dapat menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku
kekerasan
- Klien dapat mendemonstrasikan dua kegiatan fisik yang dapat mencegah
perilaku kekerasan

2
D. Indikasi/ Aktivitas
Aktivitas yang dilakukan pada sesi ini adalah menjelaskan kegiatan fisik yang dapat
digunakan untuk menyalurkan kemarahan secara sehat, seperti tarik nafas dalam,
memukul bantal dan membersihkan lingkungan. Klien yang mempunyai indikasi
adalah klien yang telah melakukan perilaku kekerasan sebelumnya dan mempunyai
resiko untuk melakukan perilaku kekerasan.

E. Pengorganisasian
Tanggal : 27 Novemeber 2018
Jam : 09:00-09:30
Metode : dinamika kelompok dan diskusi tanya jawab

F. Kriteria Peserta TAK


Klien peserta TAK berjumlah 6 orang yang mempunyai riwayat melakukan perilaku
kekerasan dan resiko melakukan perilaku kekerasan

G. Kriteria Hasil
a. Evaluasi Struktur
 Kondisi lingkungan tenang dan dilakukan pada tempat yang
memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan.
 Klien dan terapis duduk bersama membentuk lingkaran
 Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan.
 Alat yang digunakan dalam kondisi baik.
 Semua terapis berperan sebagiana mestinya.
2. Evaluasi Proses
 Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal sampai akhir.
 Leader mampu memimpin acara.
 Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
 Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.

3
 Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah.
 Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok.
 Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal sampai akhir.
3. Evalusi Hasil
Diharapkan 80% dari kelompok mampu :
 Memperkenalkan diri.
 Menyebutkan kegiatan fisik yang biasa dilakukan klien
 Menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku kekerasan
 Mendemonstrasikan dua kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku
kekerasan

H. Struktur Tim Terapis

a. Leader : Dwi Puspita Sari

b. Co-Leader : Wulan Wasiatiningsih

c. Observer : Nur Khotimah Jannah

Asnidar

d. Fasilitator I : Alifah Indrarini

Devi Nurwidyasari

Siti Rofiqoh

e. Fasilitator II : Khairina Zahra

Aan Haryono

4
I. Tugas Struktur Tim Terapis
Leader : Memimpin dalam mempersiapkan program terapi aktivitas kelompok
untuk pasien
Co-Leader : Membantu Leader dalam mengatur dan menjalankan program terapi
aktivitas kelompok untuk pasien.
Observer : Mengobservasi renspon tiap klien dan mencatat semua proses yang
terjadi pada saat pelaksanaan program Terapi Aktivitas Kelompok dan semua
perubahan perlaku klien.
Fasilitator I : Role model, menyusun rencana yang tepat untuk Klien, mengarahkan
kelompok dalam mencapai tujuan, memotivasi anggota, mengatur jalannya
kegiatan, menjelaskan aturan kegiatan dan memimpin jalannya kegiatan.
Fasilitator II : Membantu leader memfasilitasi anggota untuk berperan aktif dan
membantu leader dalam memotivasi anggota.
J. Alat
1. Bantal
2. Karton
3. Buku Catatan dan Pulpen
4. Jadwal Kegiatan Klien
5. Musik dan Bola
K. Metode

1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran/simulasi

5
L. Setting Tempat

Keterangan Gambar :
1 : Leader
2 : Co-Leader
3 : Fasilitator
4 : Klien
M. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah ikut sesi 1
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
a. Salam Terapeutik
 Salam dari terapis kepada klien
 Klien dan terapis memakai nama
b. Evaluasi/Validasi
 Menanyakan perasaan klien saat ini
 Menanyakan apakah ada kejadian perilaku kekerasan :
penyebab; tanda dan gejala; perilaku kekerasan serta
akibatnya

6
c. Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu cara fisik untuk mencegah
perilaku kekerasan
 Lama kegiatan 30 menit
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3. Tahap Kerja
a. Mendiskusikan kegiatan fisik yang biasa dilakukan oleh klien.
 Tanyakan kegiatan : rumah tangga, harian dan olahraga yang
biasa dilakukan klien
 Tulis di karton
Contoh tabel
No Nama Kegiatan Fisik 1 Kegiatan Fisik II
Klien

Petunjuk :
Masing-masing peserta menyebutkan kegiatan fisik yang
biasa dilakukan ketika sedang marah, kemudian terapis
menuliskannya di karton
b. Menjelaskan kegiatan fisik yang dapat dilakukan untuk menyalurkan
kemarahan secara sehat seperti tarik nafas dalam, memukul kasur
atau bantal, menyikat kamar mandi, main bola
c. Membantu klien memilih dua kegiatan yang dapat dilakukan

7
d. Bersama klien mempraktikkan dua kegiatan yang dipilih
e. Menanyakan perasaan klien setelah mempraktikkan cara penyaluran
kemarahan
f. Memberikan pujian pada peran serta klien
g. Upayakan semua klien berperan aktif
4. Tahap terminasi
a. Evaluasi
 Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
 Menanyakan ulang cara baru yang sehat untuk mencegah
perilaku kekerasann
b. Tindak Lanjut
 Menganjurkan klien menggunakan cara yang telah dipelajari
jika menghadapi stimulus penyebab perilaku kekerasan
 Menganjurkan klien melatih secara teratur cara yang telah
dipelajari
 Memasukkan pada jadwal kegiatan harian klien
c. Kontrak yang akan datang
 Menyepakati untuk belajar cara baru yang lain yaitu interaksi
social yang asertif
 Menyepakati waktu dan tempat TAK berikutnya

N. Evaluasi dan Dokumentasi


Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan Tujuan TAK. Untuk
TAK stimulasi persepsi perilaku kekerasan sesi 2, kemampuan yang diharapkan
adalah 2 kemampuan mencegah perilaku kekerasan secara fisik. Formulir evaluasi
sebagai berikut :

8
No Aspek yang dinilai Nama Klien
1 Menyebutkan kegiatan fisik yang dapat mencegah
perilaku kekerasan

2 Mendemonstrasikan dua kegiatan fisik yang dapat


mencegah perilaku kekerasan

Petunjuk :

1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
2. Untuk tiap klien, dari penilaian tentang kemampuan klien menyebutkan dan
mendemonstrasikan kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku kekerasan . Beri
tanda  jika klien mampu  jika klien tidak mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan pada catatan proses keperawatan tiap klien. Contoh : klien


mengikuti TAK stimulasi persepsi : perilaku kekerasan. Klien mampu menyebutkan
dan mendemonstrasikan kegiatan fisik yang dapat mencegah perilaku kekerasan.
Anjurkan klien untuk memasukkan kegiatan fisik tersebut kedalam jadwal harian
klien.

9
Daftar Pustaka
Keliat, B A & Akemat. (2011). Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Kusnanto. (2004). Pengantar Profesi & Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Riyadi, S & Purwanto, T. (2009). Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogjakarta : Graha Ilmu
Stuart, G W & Laraia, M T. (2005). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. 8th
edition. Philadelphia : Elsevier Mosby.
Videbeck, Sheila L. (2008). Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Alih Bahasa. Renata
Komalasari. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC

10
SCRIPT TAK STIMULASI PERSEPSI : PERILAKU KEKERASAN

1. Leader = Dwi Puspita Srai


2. CO leader = Wulan Wasiatiningsih
3. Observer = Nur Khotimah Jannah
4. Perawat 1 = Alifah Indrarini
5. Perawat 2 = Khairina Zahra
6. Perawat 3 = Putri Siti Nur
7. Perawat 4 = Aan Haryono
8. Perawat 5 = Asnidar
9. Perawat 6 = Devi Nurwidyasari
10. Perawat 7 = Siti Rofiqoh
11. Peserta = Pasien RPK

1. Salam terapeutik

Leader: "Selamat pagi semuanya..."

Peserta TAK: "Selamat pagi sus..."

Leader: "Perkenalkan nama saya Dwi Puspita Sari, bisa dipanggil suster Dwi. Saya adalah
leader pada kegiatan terapi aktivitas kelompok sesi 2 hari ini. Jadi hari ini kita akan
melangsungkan kegiatan TAK sesi 2 dari pukul 09:00 – 09:30. Tujuannya yaitu untuk
mengetahui kegiatan fisik yang dapat mencegah perilakun kekerasan.

Leader: “Baiklah, kegiatan selanjutnya akan kita mulai dengan perkenalan diri dari co
leader yang akan membantu saya selama proses TAK ini.”

Co-Leader: “Selamat Pagi Semua…”

Peserta TAK: “Selamat pagi Suster”

11
Co-Leader : “Perkenalkan nama saya Wulan Wasiatingingsih, Teman-teman bisa
memenaggil saya dengan suster Wulan”

Observer: “Selamat pagi semua…”

Peserta TAK: Selamat pagi suster”

Observer: “Perkenalkan nama saya Nur Khotimah Jannah. Teman-teman bisa memenaggil
saya dengan suster Jannah”

Perawat 1: “Selamat pagi semua…”

Peserta TAK: “Selamat pagi suster”

Perawat 1: “Perkenalkan nama saya suster Alifah Indrarini, Teman-teman bisa memenaggil
saya dengan suster Alifah”

Perawat 2: “Selamat pagi semua…”

Peserta TAK: “Selamat pagi suster”

Perawat 2: “Perkenalkan nama saya suster Khairina Zahra, Teman-teman bisa memenaggil
saya dengan suster Khai”

(sampai perawat yang ke-6)

Leader: “Terima kasih kepada Co leader, observer saya dan suster lainnya. Baiklah kalau
begitu kita lanjutkan dengan perkenalan dari para peserta nya yang akan dipimpin oleh
fasilitator kita”

Fasilitator 1: “iya terima kasih kepada leader atas kepercayaannya. Baiklah kalau begitu
kita mulai perkenalan dari para peserta. Iya silahkan kepada peserta pertama saya tunjuk
.............”

Peserta 1: “Pagi semua, perkenalkan nama saya ................., biasa dipanggil ..........”

Peserta 2: “Pagi semua, perkenalkan nama saya .................., biasa dipanggil ..........”

12
Peserta 3: “Pagi semua, perkenalkan nama saya .................., biasa dipanggil ...........”

Peserta 4: “Pagi semua, perkenalkan nama saya .................., biasa dipanggil ...........”

2. Evaluasi / validasi

Fasilitator 2: “Iya semua sudah memperkenalkan dirinya ya. Sekarang suster mau tanya
bagaimana keadaan kalian semua? Nah kita mulai dari ............. ya”

Peserta 1: “...........................”

Peserta 2: “............................”

Peserta 3: “............................”

Peserta 4: “.............................”

3. Kontrak

Fasilitator 1: “saya senang sekali mendengar kabar teman-teman, saya juga senang sekali
bisa berkumpul bersama teman-teman semua. Nah, sekarang suster mempunyai sebuah
permainan, permainan ini akan kita lakukan disini selama 30 menit. Bagaimana teman-
teman apakah semua bersedia?”

Peserta TAK: “Iya suster kami bersedia”

Fase Kerja

“ Disini, suster Dwi punya karton yang sudah bertuliskan tabel kegiatan fisik yang biasa
dilakukan teman-teman ketika sedang marah.. Nah, ayo sebutkan dua kegiatan fisik yang
biasa dilakukan ketika marah.. “

13
(Klien menjawab kegiatan fisik yang biasa dilakukan dirumah pada saat marah, perawat
menuliskannya di karton)

“ Ini kan sudah semua ya kegiatan fisik yang biasa dilakukan..”

“ Sekarang suster mau ngajarin cara untuk mencegah kemarahan, yaitu ada tarik nafas
dalam dan memukul bantal”

(Perawat mendemonstrasikan cara tarik nafas dalam sebanyak 5 kali dan memukul bantal.
Tarik nafas dalam juga diikuti oleh seluruh peserta)

“ Nah sekarang suster punya bola dan music, nanti bolanya dipindah dari teman yang satu
ke teman yang lain, ketika lagunya berhenti dan bolanya berhenti maka yang mendapat
bolanya harus mendemonstrasikan cara melakukan pencegahan perilaku kekerasan”

“ Baik suster”

Fase Terminasi

1. Evaluasi Respon Klien terhadap Tindakan Keperawatan

Fasilitator 1: “Wah baik sekali semua, sudah dapat mendemonstrasikan cara mencegah
perilaku kekerasan dengan baik. Bagaimana perasaannya setelah kita melakukan kegiatan
ini? Suster mau tanya dari ............”

Pasien 2: “..........................”

Pasien 1: “..........................”

Pasien 3: “..........................”

Pasien 4: “..........................”

14
Fasilitator 2: “Wah syukurlah teman-teman merasa senang. Tadi apa yang teman-teman
lakukan sudah sangat baik sekali, sebagai apresiasi terhadap apa yang sudah kita lakuakan
tadi berikan tepuk tangan teman-teman sekalian.

(tepuk tangan)

2. Rencana Tindak Lanjut

Fasilitator 1: “Setelah kita melakukan kegiatan hari ini, saya anjurkan pada teman-teman
untuk melakukan kegiatan fisik yang telah suster ajarkan ketika kalian merasa emosi dan
marah. Nah, kalian bisa masukkan ke jadwal harian kalian yaa”

3. Kontrak Yang akan Datang

Fasilitator 2: “Jadi untuk pertemuan selanjutnya kita akan melakukan kegiatan TAK lagi
dengan tema berikutnya yaitu interaksi social yang asertif:

Fasilitator 1: “Untuk waktunya akan kita adakan pada tanggal …….. pukul .........-..........
WIB di tempat ini, ya.”

Fasilitator 2: “sekarang saya kembalikan kegiatan ini kepada Leader”

Leader: “Nah jadi, saya sangat senang karena kegiatan TAK ini dapat berjalan lancar.
Selain itu saya juga sangat mengapresiasi sekali kepada peserta dan untuk perawat yang
telah membimbing acara TAK hari ini dengan sangat baik. Saya harapkan untuk kegiatan
TAK selanjutnya akan sama baiknya dengan kegiatan hari ini.”

Co-Leader: “Saya ucapkan juga terima kasih kepada suster Dwi yang sudah memimpin
kegiatan hari ini dengan sangat baik dan sudah menjadi role model yang baik juga untuk
kita semua.”

Observer: “Jadi setelah saya memantau kegiatan ini, saya rasa sudah cukup baik, semua
peserta bisa berpartisipasi dan bekerja sama dengan baik. Seperti halnya yang dikatakan
suster ..........., untuk selanjutnya jika bertemu dengan orang lain dapat menyapanya dengan
nama panggilan mereka.”

15
Leader: “Kalau begitu kita sudahi saja kegiatan TAK hari ini, untuk menutup kegiatan hari
ini ada baiknya kita berdoa terlebih dahulu, doa mulai.”

(berdoa bersama)

Leader: “Sekian, terima kasih, selamat pagi semua”

16

Anda mungkin juga menyukai