Anda di halaman 1dari 10

FAKULTAS KEPERAWATAN

PRAKTEK PROFESI KEPERAWATAN ANAK

NAMA : MELDA YULINDA


NIM : 1341312025
Kelompok :M
Periode : 2013-2014

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2014
JUDUL : Sindroma Nefrotik
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Definisi Penyakit
Sindroma Nefrotik merupakan kumpulan gejala yang disebabkan oleh adanya
injury glomerulas yang terjadi pada anak dengan karakteristik: proteinuria,
hipoproteinemia, hipoalbuminemia, hiperlipidemia, dan edema (Suryadi, 2001)

2. Etiologi dan Patofisiologi


a. Etiologi
1. Timbul pasca kerusakan glomerulus akibat CLSE, DM, purpura anafilatoid
2. Penyakit Infeksi
 Hepatitis B, HIV
 Glomerulonefritis
 Endokarditis bakteri sub akut
 Plasmodium vivax
3. Gangguan sirkulasi mekanik
 Sindroma uremik-kemolitik
 Thrombosis vena renalis
 Sindroma good pasure
4. Respon imun glomerulonefritis dan respon alergika

b. Patofisiologi
Pada Sindroma Nefrotik, terjadi peningkatan permeabilitas dinding kapiler
glomerulus, sehingga protein keluar melalui urin. Sebagian besar protein yang keluar
dari urin adalah albumin, sehingga terjadi hipoalbuminemia. Hal ini menyebabkan
retensi garam dan air. Menurunnya tekanan osmotic menyebabkan perpindahan cairan
dari vaskuler ke intrasel dan mengakibatkan edema generalisata. Penurunan sirkulasi
volume darah akan dikompensasi dengan merangsang rennin angiostensin sehingga
retensi air dan Na berlanjut. Penurunan protein dalam serum menstimulasi sintesis
lipoprotein hepar dan peningkatan konsentrasi lemak di darah (hiperlipidemia)

3. Tanda dan Gejala


a. Episode pertama penyakit sering mengikuti sindrom seperti influenza dan
bengkak periobital.
b. Edema : muka, tungkai, abdomen,mata, vulva dan skrotum.
c. Output urine berkurang atau oliguria.
d. Anoreksia.
e. Cepat lelah atau malase
f. Diare : odema pada mukosa intestinal sehingga menurunnya abstruksi.
g. Mudah inpeksi.
h. Sesak nafas.
i. Anemia ringan.
j. Nyeri perut
k. Syok dengan perpindahan volume plasma kerongga ketiga.
l. Bila demam berat dapat dapat terjadi dispnea akibat efusi pleura
m. Sakit kepala dan iritabilitas

4. WOC (terlampir)

5. Data Fokus:
a. Wawancara
 Identitas Anak
Nama, umur, jenis kelamin, tampat tanggal lahir, tanggal masuk, berat badan dan
tinggi badan.
 Riwayat Kesehatan Sekarang
Edema ( muka, mata , skrotum, vulva ), anoreksia,BB bertambah, diare, sesak
nafas, oliguri, suhu meningkat, dan nyeri perut.
 Riwayat Kesehatan Dahulu
Penyakit yang diderita sebelumnya seperti DM, penyakit sistemik,lupus, penyakit
ginjal dan keganasan.
 Riwayat Kesehatan Keluarga.
Penyakit nefrotik bukan merupakan penyakit keturunan.

b. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum
 Kesadaran : compos mentis, apatis atau coma.
 TTV : Temperatur, RR dan nadi
2) Kepala dan rambut = normal
3) Mata dan wajah
 Mata : Konjungtiva : anemis, dan palpelora: edema
 Mulut dan bibir normal
4) Leher
Biasanya tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
5) Dada / thorak
 Paru : nafas pendek, suara nafas biasa normal, bunyi nafas normal /
ronchi, tektil fremitus normal atau melemah.
 Jantung : Distritmia atau bradikardi, iktus kardis tidak terlihat, batas
jantung normal.
6) Abdomen
Edema abdomen atau asites, adanya nyeri perut apabila dipalpasi
7) Ekstremitas
Ekstremitas atas dan bawah edema, akral dingin
8) Genitalia
Edema

c. Pemeriksaan Penunjuang
- Uji Urin
o Protein urin : meningkat
o Urinalisis : cost hialin dan granular, hematuria
o Dipstick urine : positif untuk urin dan darah
o Berat jenis : meningkat
- Uji Darah
o Albumin serum : menurun
o Kolesterol serum : meningkat
o Hb dan Ht : meningkat (hemokonsentrasi)
o LED : meningkat
o Elektrolit Serum : bervariasi
6. Analisa Data
NO Data Fokus Etiologi Masalah
1. DO: Penurunan tekanan ontotik / osmotik Kelebihan Volume
- Oliguri plasma Cairan
- BB SN
bertambah ( 40% )
- Protein Kerusakan Glomerulus
Urine ++
DS: Proteinuria( Protein urin ++)
- Ibu
mengatakan seluruh Hiperalbuminemia
badan anaknya
bengkak. Tekanan oskontik plasma menurun
- Ibu
mengatakan Hipovolemia
anaknya sesak nafas
Peningkatan sekresi ADH dan aldosteron

(Oliguria) Retensi air dan Na

Edema ( anosarko ) BB meningkat


2 DO :- klien tidak mau makan Anoreksia ketidakseimbangan
- Mual dan SN nutrisi kurang dari
muntah kebutuhan tubuh
- Protenuria(+ Tekanan ontotik / osmotik
+)> 3-5 Menurun
gr/hari
- Albumin Peningkatan ADH dan aldosteron
menurun dan
globulin Retensi air dan Na
meningkat
DS: - Ibu klien Edema
mengatakan
anaknya susah Diafragma tertekan
makan
Diare : Nyeri perut, anoreksia, mual dan
muntah

malaise

intoleransi aktivitas Intoleransi aktifitas

3 DO: Hipoalbuminemia Permeabilitas glomerolus meningkat Resiko infeksi


Hiperlipidemia
Leukosit meningkat
Suhu tubuh meningkat Protein plasma menurun

DS: Ibu mengatakan anaknya Albumin serum sintesis lemak


demam
Hipoalbuminemia Hiperlipidemia

Sel imun tertekan

Imunosupresi

4 DO: Anak tampak gelisah edema Gangguan rasa


Anak tampak meringis nyaman
asites
DS: Anak mengeluh tidak
nyaman dan nyeri pada penekanan rongga abdomen
perutnya
gangguan rasa nyaman

nyeri

7. Diagnosa Keperawatan Teoritis


a. Kelebihan volume cairan b.d gangguan mekanisme regulasi
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuha tubuh b.d ketidakmampuan
mengabsorbsi nutrient
c. Intoleransi Aktifitas b.d kelemahan umum
d. Resiko infeksi b.d ketidakadekuatan pertahanan sekunder: imunosupresi
e. Gangguan rasa nyaman b.d agen cedera (biologis)
8. Rencana Asuhan Keperawatan
No. Diagnosa (NANDA) NOC NIC

1. Kelebihan volume Keseimbangan cairan: 1. Manajemen cairan dan elektrolit


cairan b.d gangguan - TD - Monitor TTV
MAP - Monitor hasil lab terkait
mekanisme regulasi -
- JVP cairan dan elektrolit
- Pertahankan terapi IV pada
- Balance cairan
- Asites tdk ada aliran yang constant
- Monitor intake dan output
- Edema tdk ada
- Monitor jumlah dan
- BB stabil
karakteristik urin
- Ht 2. Monitoring cairan
- Hidrasi - Pantau hasil lab
- Kelembaban membrane - Monitor total protein dan
mukosa serum albumin
- Monitor membrane mukosa,
turgor dan rasa haus
- Monitor tanda dan gejala
asites
- Pantau BB
2. Ketidakseimbangan 1. Status nutrisi: intake 1. Manajemen Nutrisi
nutrisi kurang dari cairan dan makanan - Anjurkan keluarga
Intake untuk menjauhkan makanan
kebutuhan tubuh b.d -

makanan oral yang mengandung garam


ketidakmampuan - Kaji makanan
menyerap nutrien - Intake
kesukaan klien
makanan parenteral - Anjurkan makan
- Intake cairan sedikit tapi sering
oral - Anjurkan keluarga
- TPN untuk menyuapi anak jika
2. Status nutrisi: nutrisi mengalami kesulitan makan
- Kalori
- Protein 2. Terapi Nutrisi
- Lemak - Kolaborasi diet yang
- Karbohidrat sesuai
- Vitamin
- Mineral 3. Monitor Nutrisi
- Fe - Pantau kebiasaan
makan
- Pantau mual muntah
- Pantau asupan dan
kebutuhan kalori

3. Intoleransi Aktifitas Terapi aktifitas: 1. Konservasi Energi


b.d kelemahan - Menentukan - Aktivitas istirahat
penyebab intoleransi seimbang
umum
- Berikan istirahat saat
- Mengetahui batasan
energy
berktifitas
- Mengubah gaya
- Minimalkan kerja
hidup
kardiopulmonal - Memelihara nutrisi
- Tingkatkan aktivitas
yang adekuat
secara bertahap
- Monitor intake 2. Toleransi aktivitas
nutrisi - Saturasi O2
- Bantu ADL
- Nadi
- Napas
- TD
- Kekuatan ADL

3. Terapi relaksasi
- Anjurkan teknik
napas dalam saat merasa
tidak nyaman
- Anjurkan istirahat

4. Manajemen lingkungan:
kenyamanan
- Kaji
ketidaknyamanan klien
- Berikan posisi yang
nyaman
- Batasi pengunjung

4 Gangguan rasa Tujuan: 1. Manajemen Nyeri


nyaman b.d agen 1. kontrol nyeri - Lakukan penilaian nyeri secara
cedera (biologis) Kriteria Hasil: komprehensif: lokasi, karekteristik,
- melaporkan nyeri durasi dan penyebabnya
- Tentukan dampak nyeri terhadap
berkurang/terkontrol
kehidupan sehari-hari
- dapat beraktivitas dengan
- Kontrol faktor lingkungan yang
nyaman dapat meningkatkan nyeri
- menggunakan teknik - Libatkan pasien dalam pemilihan
pengontrolan nyeri non kontrol nyeri
farmakologik - Ajarkan kontrol nyeri secara non
farmakologis

2. Manajemen Lingkungan
- Kaji ketidaknyamanan klien
- Berikan posisi yang nyaman
- Batasi pengunjung
5 Resiko infeksi b.d Tujuan: 1. Pengontrolan infeksi
ketidakadekuatan 1. Pengetahuan: - Ciptakan lingkungan bersih
pertahanan sekunder pengendalian infeksi dan nyaman.
Kriteria hasil: - ajarkan cara mencuci tangan
- Menjelaskan cara sebagai upaya gaya hidup
perpindahan. sehat.
- menjelaskan faktor yang - terapkan kewaspadaan
berperan dalam universal
perpindahan - jaga dan lindungi area atau
- menjelaskan tanda dan ruanagan yang diiidikasikan
gejala. dan digunakan untuk infasif
- menjelaskan perwatan - gunakan sarung tangan
untuk infeksi yang
terdiagnosa. 2. Proteksi infeksi
- Monitor tanda dan gejala
2. perilaku perawatan: sistemik dan lokla dari infeksi
penyakit dan perlukaan - Tingkatkan intake nutrisi yang
Kriteria hasil: cukup
- Patuh pada anjuran - beri agen imun untuk
tindakan pencegahan meningkatkan status imun
- menghidari perilaku - ajari keluarga cara pencegahan
yang berpotensi infeksi
penyakit - informasikan kepada keluarga
- melaksanakan pentingnya mencegah infeksi.
perawatan diri yang
sesuai kemampuan

3.status imun
Kriteria hasil
- suhu dalam batas
normal
- suhu integritas kulit
- integritas mukosa
- kesesuaian reaksi uji
kulit
Dengan pemaparan
- Kelelahan kronis tidak
tampak
9. Daftar Pustaka

Herdman, T. H. (2009). NANDA International Nursing Diagnoses: Definition and


Classification. USA: Willey Blackwell

Johnson, M dkk. (2009). Nursing Outcomes Classification (NOC). USA: Mosby

Mc. Closkey. J, ddk. (1996). Nursing Intervention Classification (NIC). USA: Mosby

Suryadi & Yuliani, Rita. (2001). Praktek Klinik Asuhan Keperawatan pada Anak.
Sagung Seto: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai