PENDAHULUAN
Tinjauan Pustaka
1. Eastman: terputusnya kehamilan, fetus belum sanggup hidup di luar uterus, berat
janin 400-1000 gram, umur kehamilan kurang dari 28 minggu;
2. Jeffcoat: pengeluaran hasil konsepsi kurang dari umur kehamilan 28 minggu, fetus
belum viable by law, dan
3. Holmer: terputusnya kehamilan kurang dari umur kehamilan 16 minggu, proses
plasentasi belum selesai.
Kesimpulannya:
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan,
berat janin kurang dari 500 gram dan umur kehamilan kurang dari 20 minggu.
Angka kejadian abortus yaitu 15 persen diketahui secara klinis, 30-45 persen dideteksi
dengan beta-hCG assay yang peka. Prevalensi kejadian abortus mengalami peningkatan
sesuai dengan umur ibu yaitu 12 persen wanita usia kurang dari 20 tahun dan 50 % lebih
adalah wanita usia lebih dari 45 tahun.
2.3Etiologi Abortus
Abortus terjadi karena adanya perdarahan desidua basalis yang berdampak terjadi nekrosis
jaringan sekitar sehingga sebagian atau seluruh hasil konsepsi keluar dan menyebabkan
uterus menjadi berkontraksi. Hasil konsepsi kurang dari umur kehamilan 8 minggu dapat
keluar seluruhnya, sedangkan hasil konsepsi dengan umur kehamilan 8–14 minggu maka
hasil konsepsi keluar sebagian atau seluruhnya. Pengeluaran hasil konsepsi umumnya
ditandai dengan perdarahan.3
1. Abortus spontan;
2. Abortus provokatus;
3. Abortus kompletus (keguguran lengkap);
4. Abortus inkompletus (keguguran tidak lengkap);
5. Abortus insipiens (keguguran berlangsung);
6. Abortus iminens (keguguran mengancam);
7. Abortus tertunda (missed abortion), dan
8. Abortus infeksius dan abortus septik.
Abortus provokatus adalah abortus yang disengaja. Abortus provokatus dapat dibagi menjadi:
Abortus kompletus (keguguran lengkap) adalah abortus yang hasil konsepsi (desidua dan
fetus) keluar seluruhnya.
Tanda klinis: rasa nyeri dan perdarahan telah berhenti, ostium tertutup, uterus mengecil,
rongga rahim kosong
Terapi: pemberian uterotonika
2.5.4 Abortus inkompletus (keguguran tidak lengkap)
Abortus inkompletus (keguguran tidak lengkap) adalah abortus yang sebagian hasil
konsepsinya telah keluar, tetapi desidua atau plasenta masih tertinggal.
Tanda klinis: amenore, nyeri perut, perut mules, pedarahan sedikit/ banyak, keluar jaringan/
fetus, servik terbuka
Terapi: pemberian cairan, digital dan kuretase, uterotonika, antibiotik
Abortus insipiens (keguguran berlangsung) adalah abortus yang sedang berlangsung, tidak
dapat dipertahankan.
Tanda: perdarahan banyak, ostium terbuka, ketuban teraba, berlangsung beberapa jam, nyeri
perut
Komplikasi: kematian ibu, infeksi
Terapi: terminasi kehamilan, pemberian cairan, digital dan kuretase, uterotonika, antibiotik
Abortus iminens (keguguran mengancam) adalah keguguran yang mengancam dan dapat
dipertahankan.
Tanda: ostium tertutup, tinggi fundus uteri sesuai umur kehamilan, perdarahan bercak, nyeri
perut bagian bawah
Terapi: bed rest total, obat hormonal, antispasmodika
Apabila perdarahan berlanjut, evaluasi kondisi kehamilan dan jika reaksi kehamilan 2 kali
berturut-turut negatif maka dilakukan kuretase.
Abortus tertunda (Missed abortion) adalah janin sudah mati, masih di dalam uterus dan tidak
keluar 2 bulan atau lebih. Pada fetus yang mati dapat keluar sendiri, atau diresorbsi,
mengering dan menipis, atau menjadi mola karnosa.
Tanda: amenore, perdarahan sedikit berulang warna cokelat gelap, fundus tidak bertambah
tinggi, reaksi kehamilan negatif, servik tertutup dan ada sedikit darah, perut terasa dingin /
kosong
Terapi: pemberian uterotonika, dilatasi dan kuretase, antibiotik
Komplikasi: hipo atau afibrinogenemia
Abortus habitualis (keguguran berulang) adalah keguguran berturut-turut 3 kali atau lebih.
Etiologi: kelainan ovum/ sperma, faktor ibu (disfungsi tiroid, kelainan korpus luteum,
plasenta, malnutrisi, kelainan anatomi, penyakit penyerta kehamilan)
Pemeriksaan: histerosalfingografi, BMR dan kadar iodium darah, psiko analisis
Terapi: pengobatan kelainan endometrium, kurangi/ hentikan kebiasaan buruk. Pada servik
inkompeten dilakukan tibdakan operatif
2.5.10Abortus infeksius dan abortus septik
1. Perdarahan (hemorrhage);
2. Perforasi;
3. Infeksi dan tetanus;
4. Ginjal akut, dan
5. Syok
2.7.1 Pengertian
Embriogenesis adalah proses pembentukan organ dari tahap embrio sampai menjadi organ yang
dapat berfungsi.
2.7.2.1 Pembuahan
Proses pembuahan ini terjadi di ampula tuba fallopi yang merupakan bagian terluas pada saluran
telur dan terletak dekat dengan ovarium.spermatozoa bergerak dengan cepat dari vagina ke rahim
dan selanjutnya masuk kedalam saluran telur