id
SKRIPSI
RIA WIDOWATI
G 0006217
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Surakarta
2010
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id 2
digilib.uns.ac.id
PENGESAHAN SKRIPSI
Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada Hari ................, Tanggal ..... .................... 2010
Pembimbing Utama
Nama : DR.Noer Rachma, dr., SpRM.
NIP : 19550628 198312 2 001 (.......................................)
Pembimbing Pendamping
Nama : Sinu Andhi Yusup, dr., MKes., AIFM.
NIP : 19700607 200112 1 002 (.......................................)
Penguji Utama
Nama : Tri Lastiti W, dr., SpRM., M.Kes
NIP : 19550403 198312 2 001 (.......................................)
Anggota Penguji
Nama : Siswarni, dr., SpRM
NIP : 19571004 198303 2 002 (.......................................)
Surakarta,
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id 3
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan antara kelompok kontrol (dengan mean skor
kuesioner 359,7 ±75,53) dan kelompok perlakuan (dengan mean 270,47 ±57,69)
terdapat perbedaan yang bermakna.
Simpulan : Dari hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh yang sinifikan dari
intervensi pursed-lip breathing exercise terhadap penurunan frekwensi serangan
pasien PPOK
commit to user
3
perpustakaan.uns.ac.id 4
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Results : The results showed that among the control group (with mean scores
questionnaires 359.7 ± 75.53) and treatment group (with mean 270.47 ± 57.69)
showed significant difference.
Conclusion : The results of research showed that there was a significant influence
of intervention pursed-lip breathing exercises to decrease attack frequency in
COPD patients.
commit to user
4
perpustakaan.uns.ac.id 5
digilib.uns.ac.id
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah dalam daftar pustaka.
Ria Widowati
NIM G0006217
commit to user
5
perpustakaan.uns.ac.id 6
digilib.uns.ac.id
PRAKATA
Ria Widowati
commit to user
6
perpustakaan.uns.ac.id 7
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
PRAKATA .................................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN
C.Hipotesis ........................................................................................ 26
7
perpustakaan.uns.ac.id 8
digilib.uns.ac.id
A. Simpulan ....................................................................................... 51
B. Saran ............................................................................................. 51
LAMPIRAN
commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
halaman
commit to user
9
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GRAFIK
Halaman
commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 6 Kuesioner
Lampiran 7 SGRQ
commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
yang ditandai dengan keterbatasan aliran udara didalam saluran napas yang
karena terjadinya inflamasi kronik akibat pajanan partikel atau gas beracun
yang terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama dengan gejala utama sesak
lebih kecil, dan mempersempit yang lebih besar. Saluran udara tersumbat
dengan lendir. Meskipun ketika inspirasi udara dapat terus mencapai alveoli,
namun udara tersebut tersebut terjebak dalamnya (air trapping), tidak bisa
menahun, dan batuk berdahak. Namun pada kasus yang ringan tidak
menimbulkan gejala apapun. Beberapa ciri dari PPOK yaitu : biasanya dialami
commit to user
oleh perokok berat, gejala muncul pada usia 40-an, gejala semakin lama
12
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id
pasien dengan PPOK, tujuan dari terapi adalah untuk meningkatkan kualitas
akan lebih dalam dan membuat setiap nafas lebih efektif (Tiep, 1986).
13
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id
melalui bibir yang berada pada posisi bersiul. Hal ini dilakukan dengan atau
mana perbaikan kualitas hidup dapat dilihat dari frekuensi serangan yang
pasien PPOK.
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
commit to user
14
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id
D. Manfaat Penelitian
A. Aspek Teoritis
B. Aspek aplikatif
commit to user
15
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
a. sistem saluran udara yang terdiri dari luar ke dalam paru. Pada bagian
karbon dioksida (O2 dan CO2) secara tepat malalui proses difusi.
e. sistem sirkulasi darah yang membaa O2 dan CO2 ke dan dari jaringan
tubuh.
faring, laring dan trakea. Trakea akan bercabang dua menjadi bronkus
primer kanan dan kiri. Di dalam paru bronkus primer akan bercabang
16
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id
alveolus.
selalu terbuka, agar udara dapat mengalir masuk dan keluar alveoli. Trakea
Dindingnya terdiri dari jaringan fibrosa dan diperkuat oleh tulang rawan
terputus-putus.
sel epitel gepeng. Setiap alveolus dikelilingi oleh jalinan kapiler paru yang
2. Mekanika pernafasan
paru dipisahkan dari dinding dada oleh ruang sempit yang dibentuk oleh
dua lapisan jaringan pleura. Jaringan pleura yang melapisi bagian dalam
17
perpustakaan.uns.ac.id 18
digilib.uns.ac.id
keadaan normal tekanan dalam ruang antara jaringan paru dan dinding
level” yaitu suatu keadaan seimbang yang merupakan resultan antara sifat
paru yang cenderung kolaps dengan sifat dinding dada yang cenderung
a. Proses Inspirasi
pernafasn kuat dan pada keadaan darurat (misal: olahraga atau sesak
18
perpustakaan.uns.ac.id 19
digilib.uns.ac.id
b. Proses Ekspirasi
diafragma.
3. Gangguan pernafasan
Ada dua tipe utama penyakit paru, yaitu obstruksi dan restriksi:
massa dalam lumen (seperti sekret, benda asing, tumor), lumen yang
commit to user
19
perpustakaan.uns.ac.id 20
digilib.uns.ac.id
al., 2004).
nafas. Pada orang sehat, diameter sistem saluran udara cukup besar besar
sehingga tahanan didalamnya relatif rendah. Oleh karena itu pada keadaan
sebesar 1-2 mmHg sudah cukup menjamin terjadinya aliran udara yang
jaringan paru. Dimana elastisitas jaringan paru ini terdiri dari daya recoil
20
perpustakaan.uns.ac.id 21
digilib.uns.ac.id
mudah mengembang.
keadaan ini dibutuhkan perbedaan tekanan udara yang lebih besar. Untuk
kerja fisik akan sangat akan sangat terbatas, karena proses respirasi sendiri
kebutuhan.
Dyspnea berupa perasaan sesak dan berat saat bernafas diiringi kesadaran
akhirnya oto inspirasi menjadi lelah. Keadaan ini dapat terjadi disebab kan
perubahan kadar gas di darah/jaringan dan akibat kerja berat dan berlebih.
21
perpustakaan.uns.ac.id 22
digilib.uns.ac.id
Kelainan paru yang terjadi ditandai oleh keterbatasan aliran udara yang
dan terjadi akibat respons inflamasi abnormal paru terhadap partikel dan
berat gejala (terutama sesak napas dan penurunan kapasitas latihan), efek
sistemik, dan penyakit penyerta yang ada pada pasien (Yunus, 2007).
berat seperti hipertensi pulmonal dan gagal jantung kanan (Hunter & King,
2003).
a. Patofisiologi
22
perpustakaan.uns.ac.id 23
digilib.uns.ac.id
(Barnes, 2007).
menjadi merasa panik, gelisah dan akhirnya frustasi. Gejala ini adalah
commit to user
23
perpustakaan.uns.ac.id 24
digilib.uns.ac.id
nilai faal paru dan nilai ini tidak akan kembali ke baseline setelah fase
tepat dan adekuat agar eksaserbasi akut tidak terjadi dan bilamana
24
perpustakaan.uns.ac.id 25
digilib.uns.ac.id
(Gosselink, 2003).
b. Etiologi
a). Genetik
a). merokok
commit to user
25
perpustakaan.uns.ac.id 26
digilib.uns.ac.id
pembakaran kayu.
c). pertambangan
d). infeksi
sesak napas, batuk kronik yang bisa produktif serta ada riwayat pa-
janan zat berbahaya seperti asap rokok, bahan di tempat kerja, atau
pada tahap awal penyakit. Namun bila penyakit sudah lanjut akan
tong (barrel chest), jantung yang relatif mengecil, dan letak diafragma
yang rendah. Selain itu dapat juga ditemukan jari tabuh. Pemeriksaan
commit to user
26
perpustakaan.uns.ac.id 27
digilib.uns.ac.id
keluarga
untuk PPOK derajat sedang adalah FEV1 kurang dari 60% dari
nilai ramal atau risio FEV1/FVC yang lebih kecil dari 60%
(Alsagaff, 2008).
27
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id
penderita PPOK dengan FEV1 kurang dari 1,5 loter atau EKG
d. Klasifikasi PPOK
1). Ringan
Tidak ada gejala saat istrahat atau saat bekerja. Tidak ada gejala
saat istirahat dan aktivitas ringan, tapi ada gejala pada aktifitas
2). Sedang
Tidak ada gejala saat istirahat, tapi ada gejala pada aktivitas ringan
3). Berat
e. Penatalaksanaan
commit to user
28
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id
antikolinergik.
kuman nya.
commit to user
29
perpustakaan.uns.ac.id 30
digilib.uns.ac.id
aktifitas fisik.
gangguan fungsi paru yang yang sudah terjadi, tapi gejala sesak
nafas akan berkurang. Hal ini terjadi oleh karena dengan mengikuti
musculoskeletal.
30
perpustakaan.uns.ac.id 31
digilib.uns.ac.id
31
perpustakaan.uns.ac.id 32
digilib.uns.ac.id
aktivitas fisik, dan otot-otot menjadi atrofi. Latihan fisik yang teratur akan
2007).
1993).
commit to user
32
perpustakaan.uns.ac.id 33
digilib.uns.ac.id
1993).
33
perpustakaan.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id
1993).
paru. Hiperinflasi paru akhirnya punya efek buruk yang signifikan pada
commit to user
34
perpustakaan.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id
pada pasien PPOK. Efek positif ini tampaknya berkaitan dengan teknik
pada parameter ventilasi dan gas darah arteri pada orang dengan PPOK.
Colby, 1990).
35
perpustakaan.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id
yang berada pada posisi bersiul. Hal ini dilakukan dengan atau tanpa
kontraksi dari otot-otot perut. Terapi ini adalah untuk efisiensi pernapasan
bernapas dengan lebih dalam, dan lebih lambat. Selain itu, akan membantu
PPOK akan mendapat hasil yang lebih baik (Dechman & Wilson, 2004).
15°-25°
di bawah klavikula
mengembung
commit to user
36
perpustakaan.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id
B. Kerangka Pemikiran
PPOK
Pursed-Lip Obat-
Breathing Serangan Berulang obatan
Hasil
Keterangan :
C. Hipotesis
commit to user
37
perpustakaan.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Lokasi Penelitian
C. Subyek Penelitian
1. Kriteria Inklusi
selama 1 tahun.
commit to user
38
perpustakaan.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id
paru.
2. Kriteria Eksklusi
penyakit lainnya.
inklusi dan eksklusi sesuai standar penelitian (Murti, 2006). Populasi sumber
PPOK di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta dan yang memasuki kriteria
inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. Berdasarkan
39
perpustakaan.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id
Sampel merupakan sebuah subset yang dicuplik dari populasi yang akan
keterangan :
n : ukuran sampel
N : ukuran populasi
Dengan rumus di atas maka sampel yang digunakan pada penelitian ini
sebesar 10% )
N
n=
1+Nε²
30
n=
1 + 30 (10%)²
n = 25
kelompok kontrol yang belum pernah menerima chest physical therapy jenis
apapun sebelumnya.
commit to user
40
perpustakaan.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id
3. Variabel luar
1. Variabel Bebas :
bagian perut dan tangan lain di dada, tepat di bawah clavikula. Pasien
Demikian seterusnya sampai sekitar 5-10 menit dan diulangi 3-4 kali
sehari.
berikut:
commit to user
41
perpustakaan.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id
2. Variabel terikat :
a. Umur
Umur adalah jumlah tahun yang dihitung sejak kelahiran sampai ulang
b. Jenis kelamin
42
perpustakaan.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id
yang berupa pertanyaan terbuka dan tertutup. Pertanyaan tertutup ini tidak
reabilitasnya.
dalamprosentase.
lebih baik.
commit to user
43
perpustakaan.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id
4). Bila jawaban banyak atau ganda terhadap suatu pertanyaan jumlah
I. Alur Penelitian
Penderita PPOK
Pursed-Lip Purse-Lip
Breathing(+) Breathing(-)
Frekuensi Frekuensi
Serangan PPOK Serangan PPOK
Hasil Hasil
Uji T tidak
berpasangan
commit to user
44
perpustakaan.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id
dianalisa dengan menggunakan Program SPSS 10.0. Dalam hal ini untuk
T tidak berpasangan.
dengan tingkat signifikansi 95% atau 0,05. Artinya jika nilai probabilitas
menunjukkan nilai > 0,05 maka ditolak dan jika jika nilai probabilitas
commit to user
45
perpustakaan.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Maret
keseluruhan jumlah populasi yang ada yang memenuhi kriteria inklusi dan
kontrol yang belum pernah menerima chest physical therapy jenis apapun
A. Karakteristisk Responden
1. Distribusi Umur
50% 48%
45%
40%
Jumlah (%)
35% 32%
30%
60-65 Tahun
25%
20% 66-70 Tahun
20%
15% 71-75 Tahun
10%
5%
0%
Kelompok Umur
commit to user
46
perpustakaan.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id
Dari diagram 1 dapat di lihat bahwa umur sample paling banyak yang tidak
40%
36% 36%
35%
30% 28%
Jumlah (%)
25%
60-65 Tahun
20%
66-70 Tahun
15% 71-75 Tahun
10%
5%
0%
Kelompok Umur
Dari digram 2 dapat di lihat bahwa umur sample yang mendapat pursed-lip
breathing exercise paling banyak adalah usia 66-70 tahun (40%). Sedangkan
70%
64%
60%
50%
Jumlah (%)
1
40%
2
30% 3
24%
4
20%
5
10% 8%
4%
0%
0%
Frekuensi Kekambuhan
commit to user
47
perpustakaan.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id
kontrol untuk item pertanyaan no 1 yaitu sejak 1 tahun lalu mengalami batuk
hampir setiap hari dalam seminggu sebanyak 2 orang (8%), beberapa hari
dalam seminggu sebesar 16 orang (64%), beberapa hari dalam sebulan sebesar
6 orang (24%), hanya kalau ada infeksi pernafasan sebesar 0% dan tidak ada
40%
36%
35% 32%
30%
Jumlah (%)
25% 24% 1
2
20%
3
15% 4
10% 8% 5
5%
0%
0%
Frekuensi Kekambuhan
(8%), beberapa hari dalam seminggu sebanyak 8 orang (32%), beberapa hari
dalam sebulan 6 orang (24%), hanya ada infeksi pernafasan 0% dan tidak ada
commit to user
48
perpustakaan.uns.ac.id 49
digilib.uns.ac.id
60%
60%
50%
Jumlah (%)
40% 1
2
30%
24% 3
20% 4
12% 5
10%
4%
0%
0%
Frekuensi Kekambuhan
beberapa hari dalam sebulan sebanyak 3 orang (12%), beberapa hari dalam
sebulan 6 orang (24%), hanya ada infeksi pernafasan 1(4%) dan tidak ada
keluhan 0%.
80%
72%
70%
60%
Jumlah (%)
50% 1
2
40%
3
30% 4
20% 16% 5
12%
10%
0% 0%
0%
Frekuensi Kekambuhan
commit to user
49
perpustakaan.uns.ac.id 50
digilib.uns.ac.id
kontrol untuk item %. Pertanyaan no 4 yaitu sejak 1 tahun yang lalu napas
beberapa hari dalam seminggu sebanyak 3 orang (12%), beberapa hari dalam
sebulan sebanyak 4 orang (16%), dan infeksi pernafasan 0 % dan tidak ada
50% 48%
45%
40%
35%
Jumlah (%)
1
30% 28%
2
25%
3
20%
15% 12% 4
10% 8% 5
5% 4%
0%
Frekuensi Kekambuhan
kontrol untuk item pertanyaan no 5 yaitu selama 1 tahun yang lalu beberapa
kali masalah pernapasan berat yang dialami lebih dari 3 kali sebanyak 1 orang
(4%), 3 kali sebanyak 2 orang (8%), 2 kali sebanyak 7 orang (28%), 1 kali
commit to user
50
perpustakaan.uns.ac.id 51
digilib.uns.ac.id
60% 56%
50%
Jumlah (%)
40%
1
2
30%
24% 3
20% 4
12% 5
10% 8%
0%
0%
Frekuensi Kekambuhan
(56%), 3 hari atau lebih sebanyak 6 orang (24%), 1 atau 2 hari sebanyak 0%,
infeksi pernafasan 2 orang (8%) dan tidak ada keluhan 3 orang (12%)
70%
64%
60%
50%
Jumlah (%)
1
40% 2
30% 3
20% 4
20% 16%
5
10%
0% 0%
0%
Frekuensi Kekambuhan
51
perpustakaan.uns.ac.id 52
digilib.uns.ac.id
mengalami keluhan ringan) tidak ada sebanyak 5 orang (20%), 1-2 dalam
hamper setiap hari tiada keluhan atau hanya sedikit masalah 0% dan setiap
100% 92%
90%
80%
Jumlah (%)
70%
60%
50% Ya
40% Tidak
30%
20% 8%
10%
0%
Frekuensi Kekambuhan
kontrol untuk item pertanyaan nomer 8 sejak 1 tahun lalu apakah nafas
berbunyi lebih parah pada pagi hari yang menjawab YA sebanyak 2 orang
commit to user
52
perpustakaan.uns.ac.id 53
digilib.uns.ac.id
80%
80%
70%
60%
Jumlah (%) 50% 1
2
40%
3
30%
4
20% 5
10% 8% 8%
4%
0%
0%
Frekuensi Kekambuhan
kontrol untuk item pertanyaan no 1 yaitu sejak 1 tahun lalu mengalami batuk
hampir setiap hari dalam seminggu sebanyak 1 orang (4%), beberapa hari
dalam seminggu sebesar 20 orang (80%), beberapa hari dalam sebulan 2 orang
(8%), hanya kalau ada infeksi pernafasan sebesar 2 orang (8%) dan tidak ada
60% 56%
50%
Jumlah (%)
40% 1
2
30%
24% 3
20% 16% 4
5
10%
4%
0%
0%
Frekuensi Kekambuhan
53
perpustakaan.uns.ac.id 54
digilib.uns.ac.id
(4%), beberapa hari dalam seminggu sebanyak 14 orang (56%), beberapa hari
dalam sebulan 0%, hanya ada infeksi pernafasan 6 orang (24%) dan tidak ada
keluhan 16%.
70% 68%
60%
50%
Jumlah (%)
1
40% 2
30% 3
20% 4
20%
5
10% 8%
4%
0%
0%
Frekuensi Kekambuhan
beberapa hari dalam seminggu sebanyak 5 orang (20%), beberapa hari dalam
commit to user
54
perpustakaan.uns.ac.id 55
digilib.uns.ac.id
90% 88%
80%
70%
Jumlah (%)
60% 1
50% 2
40% 3
30% 4
20% 5
12%
10%
0% 0% 0%
0%
Frekuensi Kekambuhan
kontrol untuk item pertanyaan no 4 yaitu sejak 1 tahun yang lalu napas saya
beberapa hari dalam seminggu sebanyak 0 orang (0%), beberapa hari dalam
sebulan sebanyak 0%, dan infeksi pernafasan 0% dan tidak ada keluhan
60%
52%
50%
40%
Jumlah (%)
40% 1
2
30%
3
20% 4
8% 5
10%
0% 0%
0%
Frekuensi Kekambuhan
commit to user
55
perpustakaan.uns.ac.id 56
digilib.uns.ac.id
kontrol untuk item pertanyaan no 5 yaitu selama 1 tahun yang lalu beberapa
kali masalah pernapasan berat yang dialami lebih dari 3 kali sebanyak 0%, 3
kali sebanyak 0%, 2 kali sebanyak 2 orang (8%), 1 kali sebanyak 10 orang
60%
52%
50%
Jumlah (%)
40% 1
32% 2
30%
3
20% 4
5
10% 8% 8%
0%
0%
Frekuensi Kekambuhan
(8%), 3 hari atau lebih sebanyak 8 orang (32%), 1 atau 2 hari sebanyak 2
orang (8%), infeksi pernafasan sebanyak 0% dan tidak ada keluhan 13 orang
(52%)
commit to user
56
perpustakaan.uns.ac.id 57
digilib.uns.ac.id
90% 84%
80%
70%
Jumlah (%)
60% 1
50% 2
40% 3
30% 4
20% 5
12%
10% 4%
0% 0%
0%
Frekuensi Kekambuhan
kontrol untuk item pertanyaan no 7 yaitu sejak 1 tahun yang lalu dalam
mengalami keluhan ringan) tidak ada sebanyak 1 orang (4%), 1-2 dalam
hampir setiap hari tiada keluhan atau hanya sedikit masalah 0% dan setiap hari
100%
100%
90%
80%
Jumlah (%)
70%
60%
50% Tidak
40% Ya
30%
20%
10% 0%
0%
Frekuensi Kekambuhan
57
perpustakaan.uns.ac.id 58
digilib.uns.ac.id
kontrol untuk item pertanyaan nomer 8 sejak 1 tahun lalu apakah nafas
berbunyi lebih parah pada pagi hari yang menjawab YA sebanyak 0%, dan
Serangan PPOK.
sedangkan nilai t hitung sebesar 4,237 dengan p value sebesar 0,000 < 0,05
commit to user
58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
PEMBAHASAN
A. Pembahasan
Kelainan paru yang terjadi ditandai oleh keterbatasan aliran udara yang
irreversible. Gangguan aliran udara ini akibat dari respons inflamasi abnormal
Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah pasien PPOK di Rumah
dialami oleh perokok berat, pekerja pabrik, atau orang-orang yang sering
terkena polusi udara seperti polisi lalu lintas, gejala muncul pada usia 40-an,
gejala semakin lama semakin bertambah buruk, gejala memburuk pada musim
PPOK, hal ini dapat dibandingkan pada kelompok kontrol atau pasien yang
commit exercise
tidak melalukan pursed-lip brething to user mengalami tingkat kekambuhan
59
perpustakaan.uns.ac.id 60
digilib.uns.ac.id
yang lebih tinggi (mean = 359,74) dibanding kelompok perlakuan atau pasien
sesuai dengan pernyataan menurut Hunter & King (2003) yang mengatakan
breathing.
gejala, dan memperlambat kemerosotan progresif fungsi paru. Hal ini sesuai
dengan teori. Menurut Tiep (1986) salah satu teknik yang membantu
memungkinkan napas berikut menjadi lebih dalam dan membuat setiap nafas
lebih efektif.
mana perbaikan kualitas hidup dapat dilihat dari frekuensi serangan yang
Melalui bibir yang menyempit ini udara menjadi sulit keluar, sehingga
60
perpustakaan.uns.ac.id 61
digilib.uns.ac.id
PPOK. Efek positif ini tampaknya berkaitan dengan teknik kemampuan untuk
parameter ventilasi dan gas darah arteri pada orang dengan PPOK. Mereka
(Dechman&Wilson,2004).
dengan lebih dalam, dan lebih lambat. Selain itu, akan membantu Anda untuk
mengosongkan paru-paru Anda lebih utuh. Terapi ini terutama penting dalam
brething 4-5 kali sehari, maka pasien PPOK akan mendapat hasil yang lebih
commit to user
61
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
62
BAB VI
A. Kesimpulan
B. Saran
breathing exercise sebagai salah satu terapi pada pasien PPOK agar
commit to user