PENGANTAR AKUNTANSI 1
Disusun Oleh :
H. Ahmad Mi’roji,. SE, M.A
NIK : 12020094
NIDN : 0404027803
Bahan
Pengantar Akuntansi Ajar Mata Kuliah
1 – H.Ahmad Miroji,– SE,
STIEM.A
BINA BANGSA - 2016 halaman 0
BAB I
SEJARAH, PENGERTIAN, KEGUNAAN, PEMAKAI
DAN BIDANG PROFESI AKUNTANSI
IAI membuat standar akuntansi yang sering disebut dengan Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK)
1. Pengertian Akuntansi
Ditinjau dari segi bahasa, istilah accounting berasal dari kata “to account”
yang berarti menghitung atau mempertanggungjawabkan. Istilah “account”
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi “akun” atau “perkiraan”.
Ditinjau dari segi rangkaian prosedur, akuntansi didefinisikan sebagai “suatu
teknik atau seni (art) untuk mencatat, menggolongkan dan menyimpulkan transaksi-
transaksi, atau kejadia-kejadian yang bersifat keuangan, dalam nilai mata uang,
serta menganalisis hasil dari teknik tersebut”. Dengan kata lain akuntansi adalah
seni pencatatan, pengelompokan dan pengikhtisaran segala transaksi dan kejadian
yang bersifat keuangan dan kemudian menafsirkan hasilnya.
2. Kegunaan Akuntansi
Secara singkat dapat dikatakan bahwa tujuan pokok dari akuntansi adalah
menyediakan informasi dalam bentuk laporan keuangan yang berguna bagi
pimpinan perusahaan, serta pihak-pihak lain yang membutuhkan informasi-informasi
tersebut, baik dari dalam perusahaan (intern) maupun dari luar perusahaan
(ekstern).
Akuntansi menyediakan cara-cara untuk mengumpulkan dan melaporkan data
ekonomis kepada bermaca-macam pihak yang membutuhkan. Pemilik dan calon
pemilik dapat mengetahui bagaimana posisi keuangan dan prospek perusahaan di
4. Bidang Akuntansi
5. Profesi Akuntan
Akuntan merupakan suatu profesi yang setara dengan profesi dokter,
pengacara, atau insinyur. Masyarakat memberikan penghargaan khusus pada
profesi-profesi tersebut karena kewenangan teknisnya itu tidak lazim dimiliki oleh
orang biasa. Profesi akuntan dapat digolongkan menjadi:
a. Akuntan Publik, yaitu akuntan yang berprofesi sebagai pemeriksa bebas
(independen) terhadap laporan keuangan perusahaan. Hasil pemeriksaan mereka
dinyatakan dalam laporan akuntan yang berisi pendapat mereka tentang
kewajaran atau kelayakan laporan keuangan yang diperiksanya. Akuntan Publik
terikat pada kode etik profesi dan melakukan pemeriksaan sesuai norma-norma
pemeriksaan akuntan.
b. Akuntan Manajemen, yaitu akuntan yang bekerja sebagai akuntan internal
suatu perusahaan. Mereka menduduki salah satu jabatan dalam perusahaan dan
bertanggung jawab atas fungsi akuntansi keuangan maupun akuntansi
manajemen.
c. Akuntan Pemerintah, yaitu akuntan yang bekerja pada badan-badan
pemerintah. Tugas mereka bervariasi, mulai dari mengawasi keuangan dan
kekayaan negara sampai mengelola kekayaan dan keuangan negara.
d. Akuntan Pendidik, yaitu akuntan-akuntan yang menjadi tenaga pengajar
(dosen). Akuntan-akuntan ini bekerja untuk pendidikan dan pengembangan
akuntansi.
1. Pengertian Akun
Akun adalah daftar atau tempat yang digunakan untuk mencatat dan
menggolongkan tiap-tiap transaksi yang mengakibatkan perubahan-perubahan pada
harta, utang, modal, pendapatan, dan biaya. Tiap-tiap jenis harta, utang, modal,
pendapatan dan beban disediakan sebuah akun tersendiri. Dengan demikian banyaknya
akun yang diperlukan oleh setiap perusahaan berlainan dengan perusahaan lain, yaitu
disesuaikan dengan kebutuhan.
2. Penggolongan Akun
a. Harta (Assets), adalah semua hak milik (kekayaan) perusahaan, baik yang berwujud
maupun yang tidak berwujud, yang dapat dinilai dengan uang. Pada umumnya harta
dapat dibagi menjadi 5 golongan:
1) Harta Lancar (Current Assets), yaitu uang tunai dan harta lain yang
diharapkan dapat dicairkan menjadi uang tunai dalam jangka waktu 1 tahun atau
kurang, melalui operasi normal perusahaan. Yang termasuk golongan ini antara
lain :
- Kas (Cash), yaitu semua uang tunai dan surat berharga yang berfungsi
sebagai uang tunai.
- Efek (Surat Berharga), yaitu surat berharga berupa saham atau obligasi
yang dapat diperjualbelikan melalui bursa.
- Piutang (Account Receivable), yaitu tagihan kepada pihak lain tanpa
perjanjian tertulis yang pelunasannya terjadi dalam jangka pendek atau
dibawah satu tahun.
- Wesel Tagih (Notes Receivable), yaitu tagihan kepada pihak lain dengan
perjanjian tertulis yang pelunasannya terjadi dalam jangka pendek atau
dibawah satu tahun.
- Perlengkapan (supplies), barang habis pakai yang digunakan untuk
kegiatan perusahaan dalam jangka waktu dibawah satu tahun.
- Beban Dibayar Di muka, yaitu beban yang telah dikeluarkan tetapi belum
menerima manfaatnya atau belum menjadi kewajiban. Contoh: sewa dibayar
di muka, bunga dibayar di muka.
- Pendapatan yang Akan Diterima, yaitu pendapatan atas pekerjaan yang telah
diselesaikan, tetapi belum menerima pembayarannya.
- Persediaan, yaitu barang siap untuk dijual.
4) Harta Tak Berwujud, yaitu harta yang berupa hak-hak istimewa atau posisi
yang menguntungkan perusahaan. Harta ini antara lain:
- Hak Patent, adalah hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah melalui
Direktorat Patent kepada seseorang atau badan untuk penemuan baru.
Contoh penemuan produk formula.
- Hak Cipta, adalah hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah kepada
seseorang atau badan untuk memperbanyak dan menjual hasil karya seni
atau karya intelektual. Contoh menulis buku, mencipta lagu.
- Hak Merk, adalah hak tunggal yang diberikan oleh pemerintah kepada
seseorang atau badan untuk menggunakan cap, nama, logo, lambang,
atau merk usaha.
- Franchise, adalah hak tunggal atau istimewa yang diperoleh suatu
perusahaan dari pemerintah, orang, atau perusahaan lain. Contoh:
Franchise dari Kentucky Fried Chicken.
- Goodwill, adalah suatu nilai lebih yang dimiliki oleh suatu perusahaan
karena adanya keistimewaan tertentu, misalnya karena letak strategis,
merk terkenal, personalia yang profesional, pelayanan yang memuaskan,
dll.
5) Harta Lain-lain, yaitu harta yang tidak dapat dikelompokan pada kriteria
diatas. Misalnya mesin yang tak terpakai, tanah yang tidak dijadikan tempat
usaha.
e. Beban, yaitu pengorbanan yang dikeluarkan untuk memperoleh hasil. Beban dapat
dibedakan menjadi:
a. Beban Operasional/Beban Usaha, yaitu beban yang dikeluarkan untuk
dapat mendapat hasil dari usaha pokoknya. Misalnya Beban gaji, beban listrik,
telepon, dll.
b. Beban diluar usaha/Beban Non Operasional, yaitu beban yang
dikeluarkan yang tidak ada hubungannya dengan usaha pokok/utamanya.
Misalnya beban bunga, rugi penjualan aktiva.
B. KODE AKUN
100 Kas
101 Bank
121 Tanah
122 Gedung
c. Kode Blok, dalam cara ini, akun yang ada dikelompokkan menjadi beberapa
kelompok, tiap kelompok dibagi menjadi beberapa golongan, dan tiap golongan
menjadi beberapa jenis. Masing-masing kelompok, golongan, dan jenis diberi
satu blok nomor kode yang berbeda. Contoh :
Kelompok Kode
Golongan Kode
Kas 100
Piutang 101
Peralatan 150
Kendaraan 151
2. Kode Desimal, pada cara ini akun diklasifikasikan menjadi kelompok atau rubrik,
tiap rubrik menjadi golongan, dan tiap golongan dibagi menjadi jenis akun. Setiap
rubrik, golongan dan jenis akun diberi nomor kode mulai 0 sampai 9.
a. Akun dibagi menjadi beberapa rubrik, misalnya :
Rubrik 0 : Akun Harta Lancar
Rubrik 1 : Akun Harta Tetap
Rubrik 2 : Akun Utang Lancar
Rubrik 3 : Akun Utang Jangka Panjang
Rubrik 4 : Akun Modal
Rubrik 5 : Akun Pendapatan
Rubrik 6 : Akun Beban
3. Kode Mnemonik, pada cara ini pemberian kode dilakukan dengan menggunakan
huruf. Contoh :
Jenis Kode
Harta H
Harta Lancar HL
Harta Tetap HT
Utang U
Utang Lancar UL
Modal M
Jenis Kode
Harta H
Harta Lancar HL
Kas HL 01
Piutang HL 02
Harta Tetap HT
Utang U
Utang Lancar UL
Utang Dagang UL 01
Modal M
HARTA = MODAL
Dalam akuntansi penulisan utang ditulis sebelum modal, hal ini dimaksudkan dalam
hal hak atas kekayaan, kreditur harus didahulukan dari pemilik modal. Sedangkan hal
pemilik ditangguhkan setelah kewajiban kepada pihak lain dilunasi.
Dalam operasi usaha dimungkinkan adanya pendaptan dan beban. Pendapatan
merupakan kenaikan dari harta yang diperoleh dari hasil penjualan barang atau jasa.
Sedangkan beban merupakan penurunan harta, karena merupakan pengorbanan untuk
memperoleh pendapatan.
Pendapatan mempunyai sifat menambah modal, sedangkan beban mempunyai sifat
mengurangi modal. Dengan demikian pendapatan dan beban akan mempengaruhi
keadaan modal. Sehingga dalam persamaan akuntansi dicatat dalam komponen modal.
Namun untuk mengembangkan persamaan akuntansi pencatatan pendapatan dan beban
dapat dipisahkan dari modal. Bentuk persamaan akuntansinya adalah sebagai berikut :
Kegiatan ini akan selalu berulang, sehingga merupakan suatu siklus. Tahap-
tahap kegiatan mulai transaksi sapai penyusunan Lapoaran Keuangan periode akuntansi
berikutnya disebut sklus akuntansi (accounting cycle). Secara rinci siklus akuntansi
mencakup kegiatan : tahap pencatatan dan penggolongan serta tahap pengikhtisaran.
Tahap Pengikhtisaran
a. Menyusun Neraca Saldo
b. Membuat Jurnal Penyesuaian
c. Membuat Kertas Kerja/Neraca Lajur
d. Menyusun Laporan Keuangan
e. Membuat Jurnal Penutup
f. Membuat Neraca Saldo Setelah Penutupan
2. Bukti Pencatatan
Faktur, adalah perhitungan penjualan kredit yang dibuat oleh pihak penjual
disampaikan pada pihak pembeli. Faktur ini biasanya dibuat rangkap, yang asli
diberikan kepada pembeli sebagai bukti pembelian barang secara kredit, sedangkan
copy-nya dipegang pihak penjual sebagai bukti pencatatan penjualan kredit.
Kuitansi, adalah bukti pembayaran uang yang dibuat oleh pihak penerima uang.
Nota, adalah penjualan/pembelian barang secara tunai. Nota biasanya dibuat
rangkap, dimana yang aslli diberikan pada pembeli, copy-nya dijadikan bukti
pencatatan bagi penjualan.
Nota Debit, adalah perhitungan atau pemberitahuan yang dikirim oleh suatu
perusahaan kepada langganannya, bahwa akunnya telah didebet dengan jumlah
tertentu. Bagi langganan yang menerima Nota Debit ini akan mencatat pada akun
pihak pengirim nota pada sisi yang berlawanan, yaitu sisi kredit.
NOTA DEBIT
Hormat kami,
Mayangsari
Nota Kredit, adalah perhitungan atau pemberitahuan yang dikirim oleh suatu perusahaan
kepada langganannya, bahwa akunnya telah dikredit dengan jumlah tertentu. Bagi
langganannya yang menerima Nota Debit ini akan mencatat pada akun pihak pengirim
nota pada sisi yang berlawanan, yaitu sisi debit.
Kepada
Yth. Usaha Bersama
Jl. Jend. A.Yani 21 Serang
NOTA KREDIT
Hormat kami,
Mayangsari
Memo (Bukti Memorial), adalah bukti pencatatan yang dikeluarkan oleh pimpinan
perusahaan atau orang yang diberi wewenang untuk kejadian-kejadian yang berlangsung
di dalam intern perusahaan itu sendiri.
Kepada
Bagian Akuntansi
NOTA MEMORIAL
Penyesuaian untuk penyusutan peralatan salon bulan Oktober sebesar Rp. 500.000,00
Hormat Kami,
Mayangsari
Pengaruh suatu transaksi terhadap dua atau lebih akun dilakukan dengan
menambah atau mengurangi atau dengan kata lain mendebit atau mengkredit sejumlah
nilai tertentu pada akun tersebut. Setiap akun mempunyai posisi normal/seharusnya.
Posisi normal akun dasar pemikirannya adalah posisi sebuah neraca
Dengan demikian akun-akun harta mempunyai posisi normal sebelah kiri (debet), jika
harta bertambah, harta akan di-debet, sebaliknya jika harta berkurang, harta akan
dikredit. Secara lebih jelas posisi normal akun seperti tabel berikut :
C. JURNAL UMUM
1. Pengertian Jurnal
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan jurnal mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. Fungsi historis, artinya pencatatan setiap bukti transaksi dilakukan secara kronologis
berdasarkan tanggal terjadinya.
b. Fungsi Pencatatan, artinya semua transaksi dicatat dalam buku jurnal tanpa ada yang
tertinggal.
c. Fungsi instruktif, artinya catatan dalam jurnal merupakan perintah untuk mendebet
atau mengkredit akun-akun tertentu dalam jumlah dan nilai yang tertentu pula.
d. Fungsi analisis, artinya pencatatan dalam jurnal merupakan hasil analisis dalam
bentuk pendebetan atau pengkreditan akun-akun dalam jumlah atau nilai tertentu.
e. Fungsi Informatif, artinya catatan dalam jurnal memberikan penjelasan mengenai
transaksi yang terjadi.
2. Bentuk Jurnal
Secara umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu jurnal umum dan jurnal khusus.
Pada bab ini yang akan dijelaskan adalah Jurnal Umum. Adapun bentuk jurnal umum
adalah sebagai berikut.
JURNAL UMUM
Halaman :
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
a. Bentuk T
Akun Buku Besar bentuk T ini terdiri atas dua bagian yang persis sama sebelah
menyebelah. Bagian sebelah kiri disebut sisi Debet dan bagian sebelah kanan disebut sisi
Kredit. Adapun setiap akun memiliki :
a. Judul Akun (Nama dan Nomor Kode Akun)
b. Bagian/kolom penambahan
c. Bagian/kolom pengurangan
Kas No : 111
Bentuk ini disebut Bentuk Bersaldo karena pada bentuk ini disediakan kolom khusus
untuk mencatat sisa atau saldo dari akun tersebut setiap terjadi perubahan akibat
terjadinya suatu transaksi. Bentuk bersaldo ini terdiri dari : Akun Bersaldo 3 kolom
dan 4 kolom.
KAS No : 111
c. Cantumkan nomor halaman buku jurnal ke kolom Ref (referensi) akun Buku Besar.
d. Cantumkan nomor kode akun Buku Besar ke kolom Ref (referensi) Jurnal.
JURNAL UMUM
Halaman : 01
Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit
KAS No : 111
Saldo
Tgl Uraian Ref Debet Kredit
Debet Kredit
A. NERACA SALDO
Setelah tahapan pencatatan ke dalam Jurnal dan Buku Besar dilakukan, tahap
selanjutnya adalah tahap pengikhtisaran, yaitu menghitung saldo-saldo setiap akun Buku
Besar yang ada dalam suatu perusahaan. Saldo setiap akun kemudian dikumpulkan
dalam suatu daftar yang disebut Neraca Saldo. Adanya Neraca Saldo berguna untuk
menentukan :
a. Ketelitian pencatatan dalam Jurnal dan Buku Besar.
b. Kekeliruan yang mungkin terjadi pada proses pencatatan.
c. Mempermudah penyusunan Laporan Keuangan.
NAMA PERUSAHAAN
NERACA SALDO
Untuk Periode 31 Desember 200…
B. JURNAL PENYESUAIAN
1) Perlengkapan
Pada tanggal 02 Januari 2016 perusahaan membeli perlengkapan kantor secara
tunai sebesar Rp. 4.000.000,00 (D). Pada akhir Januari, perlengkapan kantor yang
tersisa menunjukkan nilai Rp. 650.000,00.
C. WORKSHEET
Jurnal Penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan saldo akun dalam Neraca Saldo
menjadi saldo yang sebenarnya/sesungguhnya. Saldo setelah penyesuaian tersebut
disebut dengan Neraca Saldo yang Disesuaikan atau Neraca Saldo Setelah Penyesuaian.
Neraca Saldo Setelah Penyesuaian ini merupakan dasar penyusunan Laporan Keuangan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu akun-akun dalam Neraca Saldo terdiri
atas 2 kelompok akun, yaitu :
a. Kelompok Neraca/Riil, yang terdiri dari akun-akun Harta, Utang, dan Modal
b. Kelompok Laba-Rugi/Nominal, yang terdiri dari akun-akun Pendapatan dan Beban.
Bentuk akun format Kertas Kerja atau Worksheet dapat dibuat dalam 6 kolom, 8
kolom, 10 kolom, atau 12 kolom. Format yang sering digunakan adalah format 10
kolom.
Laba-
No Nama Neraca Saldo Penyesuaian Neraca
Rugi
Akun Akun
D K D K D K D K
Sebagaimana ayat-ayat jurnal umum diposting ke akun-akun Buku Besar, maka ayat
jurnal penyesuaian pun diposting ke akun Buku Besar yang bersangkutan. Tahap
selanjutnya setelah dilakukan posting dari jurnal penyesuaian ke Buku Besar adalah
menutup akun Buku Besar melalui ayat jurnal penutup.
Jurnal Penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk meng-
nol-kan akun-akun nominal/sementara untuk dipindahkan ke akun modal melalui ikhtisar
L/R. Menutup akun-akun nominal merupakan proses akhir untuk menentukan
kemampuan dalam memperoleh laba selama satu periode akuntansi.
Ayat jurnal penutup merupakan jurnal untuk menutup akun-akun pendapatan, akun-
akun beban, akun ikhtisar L/R, dan akun Prive. Dengan demikian jurnal penutup
berfungsi mengikhtisarkan semua pos-pos yang mempengaruhi perubahan modal selama
satu periode akuntansi.
Laporan Keuangan adalah laporan yang berisi informasi tentang kondisi keuangan
dan hasil operasi perusahaan pada suatu periode tertentu. Menurut Standar Akuntansi
Keuangan, Laporan Keuangan utama meliputi :
1. Laporan Laba-Rugi
Yaitu Laporan mengenai Pendapatan, Beban dan Laba atau Rugi suatu Perusahaan
dalam suatu Periode
2. Laporan Perubahan Ekuitas
Yaitu Laporan yang menyajikan perubahan Modal Karena penambahan dan
pengurangan dari Laba/Rugi dan transaksi Pemilik
3. Neraca
Yaitu Laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu perusahaan yang
meliputi ; aktiva, kewajiban dan ekuitas pada suatu periode tertentu
4. Laporan Arus Kas
Yaitu Laporan yang menggambarkan penerimaan dan pengeluaran kas selama satu
periode tertentu.
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan Laba Rugi adalah ringkasan dari pendapatan dan beban suatu
perusahaan dalam jangka waktu tertentu, misalnya sebulan atau setahun. Laporan Laba
Rugi menggambarkan hasil usaha selama periode tertentu. Jika pendatapan lebih besar
dari beban berarti perusahaan laba, sebaliknya jika pendapatan lebih kecil dari beban
berarti perusahaan rugi.
Penyajian laporan laba-rugi harus memuat laporan secara rinci semua unsur
pendapatan dan beban dalam jangka waktu tertentu. Laporan Laba-Rugi dapat dibuat
dalam dua bentuk yaitu :
a. Bentuk single step atau bentuk langsung, yaitu semua pendapatan dikelompokkan
tersendiri di bagian atas dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan
tersendiri di bagian bawah dan juga dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi
jumlah beban dimana selisihya merupakan laba bersih atau rugi bersih.
b. Bentuk multiple step atau bertahap, yaitu bentuk laporan dimana pendapatan dan
beban dibedakan dalam pendapatan dan beban operasional serta pendapatandan
beban non operasional. Pendapatan dan beban operasional disajikan pertama,
pendapatan dan beban non operasional disajukan kemudian.
Laporan Laba Rugi bentuk single step dan multiple step dapat dilihat seperti pada contoh
berikut.
HASAN TAYLOR
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode yang Berakhir 31 Januari 2016
Pendapatan :
Pendapatan Jasa Rp. xx
Pendapatan Bunga Rp. xx
Jumlan pendapatan Rp. xx
Beban :
Beban pemakaian perlengkapan Rp. xx
Beban sewa Rp. xx
Beban upah dan gaji Rp. xx
Beban bunga Rp. xx
Jumlah beban (Rp. xx)
Laba Bersih Rp. xx
HASAN TAYLOR
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode yang Berakhir 31 Januari 2016
Beban :
Beban pemakaian perlengkapan Rp. xx
Beban sewa Rp. xx
Beban upah dan gaji Rp. xx
Jumlah beban ( Rp. xx )
HASAN TAYLOR
Laporan Laba Rugi
Untuk Periode yang Berakhir 31 Januari 2016
Pengambilan/prive (Rp. xx )
Neraca adalah suatu daftar Harta, Utang, dan Modal perusahaan pada tanggal
tertentu, yang biasanya pada akhir bulan atau akhir tahun. Neraca dapat dibuat dalam 2
bentuk, yaitu bentuk perkiraan (Bentuk T) dan bentuk laporan.
Pada bentuk perkiraan, harta dicantumkan di sisi kiri Neraca, sedangkan utang
dan modal dicantumkan di sisi kanan Neraca. Pada bentuk Laporan, utang dan modal
dicantumkan dibawah harta. Untuk lebih jelas berikut diberikan ilustrasi kedua bentuk
tersebut.
HASAN TAYLOR
Neraca
Per 31 Januari 2016
Harta : Utang dan Modal :
Kas Rp. xx Utang :
Perlengkapan Rp. xx Utang Bank Rp. xx
Peralatan Rp. xx Modal :
Modal Hani Rp. xx
HASAN TAYLOR
Neraca
Per 31 Januari 2016
Harta
Harta Lancar :
Kas Rp. xx
Perlengkapan Rp. xx
Jumlah harta lancar Rp. xx
Harta Tetap
Peralatan Rp. xx
Jumlah Harta Rp. xx
Laporan arus kas berguna bagi pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai
kebutuhan perusahaan menggunakan arus kas tersebut. Laporan Arus Kas
Arus kas dapat disusun dengan menggunakan salah satu dari dua metode berikut ini :
a. Metode langsung, dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto
dan pengeluaran kas bruto diungkapkan.
b. Metode tidak langsung, dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaiakan
dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan (deferral) atau
akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi masa lalu dan masa
depan, dan unsure penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas
investasi atau pendanaan.
Bentuk laporan arus kas, untuk kedua metode di atas seperti disajikan dalam ilustrasi
berikut ini.
HASAN TAYLOR
Laporan Arus Kas
Untuk Periode yang Berakhir 31 Januari 2016
HASAN TAYLOR
Laporan Arus Kas
Untuk Periode yang Berakhir 31 Januari 2016