Anda di halaman 1dari 27

PEDOMAN ORIENTASI

Tenaga Magang , PKWT & Outsourching

BAB -1
RUMAH SAKIT UMUM SIS ALJUFRI PALU
Jl. SIS Aljufri no. 72 Palu
Telp. (0451) 456925-426575 rsu.sis aljufri @gmail.com 0
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan dan gawat darurat. Sesuai Pasal 7 ayat 1 UU No. 44 Tahun 2009 disebutkan
bahwa : Rumah Sakit harus memenuhi persyaratan lokasi, bangynan, prasarana,
sumber daya manusia, kefarmasian, dan peralatan.

RSIJ Cempaka Putih adalah Amal Usaha Muhammadiyah dibidang kesehatan


(AUMKES). Amal Usaha Kesehatan adalah bentuk usaha bidang kesehatan berupa
pelayanan kesehatan dan bentuk lainnya yang dilembagakan, didirikan, dimiliki dan
diselenggarakan serta dikelola secara sepenuhnya oleh Persyarikatan Muhammadiyah.

Dalam melaksanakan pelayanan, RSIJ Cempaka Putih didukung oleh sumber daya
manusia yang terdiri dari tenaga medis, keperawatan, penunjang medis dan
administrasi. Sumber Daya Manusia ini merupakan bagian dari organisasi yang sangat
penting dalam mendukung terselenggaranya program keselamatan pasien sebagai
program utama pelayanan rumah sakit yang berfokus pada pasien karena sumber daya
manusia merupakan pilar utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam upaya
mewujudkan visi dan misi rumah sakit.

Program orientasi ini dibuat agar pegawai baru dapat dengan cepat mengadaptasi lingkungan
pekerjaan baik secara teknis maupun non teknis. Biasanya dalam program ini dilakukan
juga penilaian terhadap pegawai baru, karena bagaimanapun juga sebagai pengelola SDM
organisasi kita harus bisa menilai sisi baik maupun sisi kurang baik dari setiap pegawai
terutama pengetahuan dan skillnya ditambah sikap kerjanya.

Sebagai salah satu elemen dari program pengembangan pegawai pada sebuah organisasi,
program orientasi tentu sangat penting karena penilaian dari proses rekrutmen belum
menyeluruh (komprehensif) terutama yang menyangkut teknis pekerjaan di lapangan.

1
Memang seperti kita ketahui banyak juga organisasi yang menginginkan agar setiap pegawai
baru yang masuk sudah mempunyai pengalaman yang memadai sehingga tidak perlu “repot”
lagi melaksanakan pengembangan atau orientasi bagi pegawai baru dimana waktu yang
diperlukan cukup lama.

ISI PROSEDUR PROGRAM PERENCANAAN ORIENTASI DI HRD


1. Tujuan Program Orientasi Kerja, adalah agar para pegawai Baru, khusus-nya bagi para
pendatang baru yang belum pernah memiliki pengalaman bekerja dapat segera
memahami hal-hal yang terdapat di dalam Organisasi dan agar mereka dapat segera
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan budaya bekerja atau agar mereka yakni bagi
pendatang baru di Organisasi, tetapi telah memiliki pengalaman bekerja di Organisasi
lain dapat segera menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja di Organisasi dan tidak
merasa canggung dan ragu dalam melaksanakan pekerjaan/ tugas. Tujuan yang lebih
dalam adalah agar para Pegawai pendatang baru, siapa-pun adanya mereka, mampu
membuang kebiasaan-kebiasaan lama yang mereka miliki yang kurang bermanfaat atau
akan kurang mendukung keberhasilan mereka dalam menjalankan tugas dan pekerjaan
mereka di Organisasi.
2. Pra-syarat keberhasilan Program Orientasi Kerja, adalah sikap dan perilaku
Manajemen Organisasi dan jajaran-nya yang harus terbuka, rela hati/ iklas dan
bersahabat.
3. Bahan/ materi yang disiapkan Organisasi dan diberikan kepada para pegawai Pendatang
Baru selama masa Orientasi Kerja berlangsung, antara lain meliputi :
a. Pengenalan kepada Organisasi secara umum, yakni hal-hal yang terkait dengan
riwayat, kepemilikan, group usaha jika ada tujuan yang ingin dicapai, jenis dan
kegiatan usaha yang dijalankan, susunan Organisasi Kerja,
b. Pengenalan dan penjabaran atas Prinsip-prinsip moral dan Budaya Kerja
Organisasi, termasuk ketentuan Tata-Tertib, Peraturan Organisasi dan ketentuan-
ketentuan yang terkait dengan Peraturan Organisasi, dll.
c. Penjabaran tentang Produk-produk dari Organisasi, kekuatan dan kemampuan
daya saing produk yang dimiliki, peta organisasi pesaing dengan produk yang sejenis

2
atau sama secara umum dan tidak perlu terlalu mendalam > dan tuntutan menghadapi
persaingan pasar.
d. Seluk-beluk tugas/ pekerjaan yang disandang, meliputi ruang lingkup
tugas/pekerjaan yang akan dilakukan, wewenang dan tanggung-jawab dalam
melaksanakan tugas, cara melaksanakan tugas dengan baik agar mencapai hasil/
kinerja optimal, cara-cara menggunakan peralatan bekerja, hubungan tugas/
pekerjaan yang disandang dengan tugas lain di dalam unit kerja yang sama, hasil
kerja yang diharapkan dari tugas/ pekerjaan yang disandang, pengaturan waktu
dalam melaksanakan tugas/ pekerjaan, penjalinan kerjasama dalam melaksanakan
tugas/ pekerjaan, ketentuan-ketentuan bekerja lembur dls-nya.
e. Hubungan kerja dengan Atasan dan rekan sekerja, termasuk sistim dan tata-laksana
pelaporan, sistim pemantauan kegiatan dan hasil kerja sehari-hari, pola kerjasama
didalam kelompok/ tim didalam unit kerja yang sama ataupun diluar unit kerja, dll.
1.
4. Manfaat/ Hasil dari Program Orientasi Kerja, adalah antara lain :
a. Menghilangkan sikap harap-harap cemas, keraguan dan tanda-tanya tersembunyi
yang selalu dimiliki para Pendatang Baru.
b. Mendorong percepatan kemampuan penyesuaian diri para Pegawai baru kepada
lingkungan kerja yang dimasuki.
c. Menumbuhkan keyakinan diri, kemampuan memusatkan diri dan semangat untuk
segera berprestasi, karena merasa diperhatikan.
d. Mulai menimbulkan kemampuan menentukan langkah-langkah yang dianggap terbaik
bagi dirinya dalam menata karier ke masa depan.
5. Menjaga pelaksanaan Program Orientasi Kerja agar dapat berjalan dengan singkat,
padat, effektif dan berhasil ;
a. Memberlakukan Sistim Mentor, demi menjaga keberhasilan komunikasi dan
penyerapan bahan/ materi yang dikenalkan dan harus dikuasai dalam waktu yang
relatif singkat.
b. Organisasi/ Departemen SDM, harus sejak dini menyiapkan bahan-bahan/ materi
tertulis, untuk digunakan sebagai alat Bantu, agar menghemat waktu Mentor.

3
c. Hal-hal yang bersifat/ merupakan Ketentuan atau Peraturan, seperti Riwayat
Organisasi, Struktur Organisasi, Budaya Organisasi, Peraturan Organisasi, Ketentuan
Perilaku dan Tata-Tertib bekerja, Hak dan Kewajiban Pegawai dll, sudah harus
dimiliki secara standar, sehingga memudahkan penjabaran dan menjadi acuan yang
jelas.
d. Petunjuk kerja dan hal-hal yang bersifat teknikal, seperti seluk-beluk pekerjaan,
bentuk hubungan kerja, sistim pelaporan dll, agar diarahkan/ dengan bimbingan
langsung dari Mentor, karena akan sering memerlukan penjelasan yang rinci.
6. Sistim Mentor,
a. Sistim Mentor, adalah sistim orientasi kerja, dimana kepada seorang (Pegawai) baru
diberikan seorang Atasan atau Rekan Sekerja yang sudah berpengalaman, untuk
bertindak sebagai Pembimbing dan Pelatih Kerja sehari-hari. Atau dapat juga
diartikan secara terbalik, dimana Mitra Kerja (Pegawai) baru dititipkan kepada
seorang Mitra Kerja (Pegawai) lain yang sudah memiliki pengalaman dan keahlian
teruji, dengan tugas bagi sang Mitra Kerja (Pegawai) Senior untuk membimbing,
mengajari dan memantau secara ketat Mitra Kerja (Pegawai) baru
b. Manfaat Sistim Mentor, adalah bahwa (Pegawai) baru akan benar-benar terbimbing
dan terpantau dengan baik, karena dirinya selalu dapat dan mudah mendapatkan
tempat bertanya yakni kepada Mentor.
c. Pembatasan Sistim Mentor, adalah bahwa seorang yang ditunjuk/ ditugaskan
sebagai Mentor, hanya membimbing tidak lebih dari 2 ( dua ) orang pegawai baru
didalam kurun waktu yang sama, demi effektifitas tugas yang disandang-nya.

B. TUJUAN
Tujuan Umum :
Pedoman Orientasi Pegawai di Bagian Sumber Daya Insani ini disusun adalah sebagai
acuan untuk program Orientasi bagi pegawai baru di bagian SDI RS Islam Jakarta
Cempaka Putih.
Tujuan Khusus :
1. Memberikan bekal awal dalam melaksanakan tugas, kewajiban dan wewenang
yang diamanatkan.
2. Memberikan kesempatan bagi tenaga baru untuk mengenal dan beradaptasi
dengan lingkungan barunya.

4
3. Mengetahui, memahami dan menerapkan prosedur keamanan dan keselamatan
kerja di Bagian SDI.
4. Mengetahui dan memahami Struktur organisasi di bagian SDI dan unit kerja
dibawahnya.
5. Mengetahui dan memahami tentang pola ketenagaan dan sistem penilaian kinerja
di bagian SDI.
6. Mengetahui, memahami dan mampu berhubungan dengan unit lain yang terkait
dengan bagian SDI.

C. RUANG LINGKUP
Pedoman Orientasi Pegawai di bagian Sumber Daya Insani meliputi alur proses dan
mekanisme orientasi, materi orientasi dan sistem monitoring dan penilaiannya.

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

A. SEJARAH BERDIRI
Gagasan pertama didirikannya RS Islam Jakarta berawal dari dirasakannya
kebutuhan akan pelayanan rumah sakit yang bernafaskan Islam. Dr. Koesnadi
sebagai salah seorang tokoh Muhammadiyah tergugah dan mulai memikirkan perlu
adanya suatu rumah sakit yang pelayanannya bersifat islami.
Dr. Koesnadi menyampaikan gagasannya untuk membangun rumah sakit Islam, dan
meyakinkan tokoh-tokoh persyarikatan Muhammadiyah serta pihak-pihak terkait
untuk mendukung pendirian rumah sakit tersebut, maka pada akhir tahun 1960

5
Pimpinan Muhammadiyah memutuskan untuk mendirikan sebuah rumah sakit di
Jakarta.
Setelah melalui berbagai pertimbangan dan masukan tentang pendirian rumah sakit
serta ketentuan perundangan yang berlaku, pada tanggal 18 April 1967
berdasarkan akte no.36 tahun 1967 dengan notaris R. Surojo Wongsowidjojo
didirikan Yayasan Rumah Sakit Islam Jakarta (YRSIJ) yang diketuai oleh Dr.
Koesnadi. Kemudian pengurus yayasan berupaya mendapatkan dana pembangunan
rumah sakit. Salah satu upaya adalah melalui Nederlandsche Organisatie Voor
Internationale Behulpzaam Heid (NOVIB), yaitu suatu lembaga milik Pemerintah
Belanda. Selain dari NOVIB, YRSIJ juga mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
diantaranya dari para pengusaha muslim dan pemerintah DKI Jakarta masa
kepemimpinan Gubernur Letjen (Purn.) Ali Sadikin.
Pada tanggal 7 Maret 1968, diadakan penandatanganan perjanjian antara pihak
State Committee for Coordinating Foreign Aid (SCCFA) yang diwakili oleh B.J. Oeding
dan pihak Yayasan RSIJ diwakili oleh Dr. Koesnadi dan Drs. Haiban. Dalam perjanjian
tersebut SCCFA memberikan bantuan sebesar 75% dari biaya yang dibutuhkan
untuk membangun RS Islam Jakarta.
Akhirnya pada tanggal 23 Juni 1971, Rumah Sakit Islam Jakarta berdiri dan
diresmikan oleh Presiden Soeharto. Saat itu Rumah Sakit Islam Jakarta baru
memiliki gedung dengan kapasitas 56 tempat tidur. Pada tahun 1972 dengan
bantuan Bapak Presiden Suharto dibangun kamar operasi dan pada tahun 1973
dibangun gedung perawatan untuk kelas I dengan kapasitas 16 tempat tidur.
Atas usaha dan kerja keras Bapak Drs. Fahmi Chotib, Ek sebagai Direktur Keuangan
dan Bapak Projokusumo dari PP Muhammadiyah, tahun 1975 Rumah Sakit Islam
Jakarta mulai memperoleh keuntungan, namun demikian keuntungan tersebut
belum mencukupi untuk pengembangan sarana fisik, alat-alat medik dan
peningkatan kesejahteraan pegawai yang jumlahnya terus meningkat.
Pada tahun 1979 atas bantuan Presiden Soeharto dibangun lagi empat buah gedung
perawatan dan dengan dukungan anggaran pendapatan sendiri, berhasil
membangun apotek, radiologi dan laboratorium. Kemudian tahun 1981 dibangun

6
lagi ruang perawatan kelas I dengan kapasitas 32 tempat tidur dan asrama putera
dengan kapasitas 56 orang.
Pada tahun 1982 didirikan Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) berlantai empat yang
mampu menampung 100 siswa. Pembangunan tersebut mendapat bantuan dari
Pemerintah Saudi Arabia. Pada tahun yang sama dibangun pula ruang perawatan
intensif (Intensive Care Unit) dengan kapasitas delapan tempat tidur.
Dari tahun ke tahun Rumah Sakit Islam Jakarta terus berkembang dan pada tahun
1986/1987 telah memiliki kapasitas 250 tempat tidur, 50% dari total kapasitas
tempat tidur tersebut adalah kelas III. Hal ini sebagai wujud fungsi sosial Rumah
Sakit Islam Jakarta sebagai amal usaha Muhammadiyah yang selalu memperhatikan
kaum dhuafa.
Untuk peningkatan mutu layanan dan sumber daya manusia serta memperkuat
pengelolaan manajemen di segala bidang pada tahun 1996 RSIJCP mengikuti
Akreditasi lima bidang pelayanan, yaitu administrasi manajemen, Rekam Medik,
Pelayanan Medis, Keperawatan dan unit gawat darurat serta mendapat status
Akreditasi Penuh Tingkat Dasar. Pada tahun 2000 dilakukan Akreditasi dua belas
bidang pelayanan, yaitu administrasi manajemen, Rekam Medik, Pelayanan Medis,
Keperawatan, unit gawat darurat, Kesehatan & Keselamatan Kerja, Perinatologi,
Laboratorium, radiologi, Kamar Bedah, Pelayanan Infeksi rumah Sakit dan Farmasi
serta mendapat status Akreditasi Penuh Tingkat Lanjut. Selanjutnya pada tahun
2006 dilakukan akreditasi 16 bidang pelayanan, yaitu 12 pelayanan di atas ditambah
tujuh pelayanan, yaitu pelayanan Gizi, Rehabilitasi Medis, Bank Darah dan Intensif
serta mendapat status Akreditasi Penuh Tingkat Lengkap. Sertifikasi ulang
akreditasi 16 pelayanan dilakukan pada tahun 2012 dengan menyandang predikat
Lulus Tingkat Lengkap.

B. KONDISI SAAT INI


RS Islam Jakarta Cempaka Putih dari tahun ketahun mengalami perubahan dalam
upaya untuk memenuhi tuntutan masyarakat akan pelayanan rumah sakit yang
exellence. Sebagai suatu komitmen manajemen Rumah sakit Islam Jakarta Cempaka

7
Putih (RSIJCP) meningkatkan mutu pelayanan secara berkesinambungan dibuktikan
dengan menerapkan Sistem Manajemen Mutu baik melalui Akreditasi RS. 16
Pelayanan maupun dengan ISO 9001-2008 dan pada Oktober 2014 RSIJCP telah
berhasil lulus terakreditasi sebagai RS Pendidikan Utama.
Saat ini RSIJCP memiliki 411 TT dan didukung oleh 1.276 tenaga. Perbaikan,
pengembangan dan penambahan sarana dan prasarana untuk mendukung
pelayanan secara terus menerus dilakukan termasuk mengembangkan produk
unggulan, penambahan fasilitas rawat inap di gedung Mina, rawat jalan spesialis
dan subspesialis dengan fasilitas yang nyaman di Gedung Raudhah serta
pembangunan gedung Pusdiklat.
Perkembangan yang cukup baik serta tantangan yang terus meningkat,
memerlukan upaya-upaya yang lebih komprehensif agar bisa mempertahankan dan
menjawab tantangan untuk menjadikan RSIJ Cempaka Putih sebagai Rumah Sakit
Kepercayaan Masyarakat.

C. FASILITAS PELAYANAN
Fasilitas pelayanan di RSIJCP didukung oleh tenaga-tenaga profesional meliputi
dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis & sub spesialis, perawat dan
tenaga profesional lainnya yang siap melayani masyarakat yang membutuhkan.
Fasilitas pelayanan terdiri dari :
1. PELAYANAN 24 JAM
 UGD
 LABORATORIUM
 RADIOLOGI
 FARMASI
 BANK DARAH
 AMBULANS

8
2. PELAYANAN RAWAT JALAN
 Klinik Penyakit Dalam ( Penyakit Tropis & Infeksi, Ginjal & Hipertensi,
Rheumatologi, Hematologi, Lambung & Pencernaan, Hepatologi )
 Klinik anak ( Perinatologi, Neurologi )
 Klinik Bedah ( Bedah Umum, Bedah Urologi, Bedah Thoraks, Bedah
Orthopedi, Bedah Onkologi, Bedah Plastik, Bedah Vaskuler, Bedah Anak,
Bedah Syaraf)
 Klinik Kebidanan & Kandungan (Tumor Ginekologi)
 Klinik Hemodialisa
 Klinik Jantung
 Klinik Jiwa/Psikiatri
 Klinik Paru
 Klinik Psikologi
 Klinik Syaraf (termasuk konsultasi demensia)
 Klinik THT
 Klinik Gigi & Mulut ( Bedah mulut, Konservasi Gigi, Periodonti, Orthodonti,
Konsultan Gigi anak )
 Klinik Rehabilitasi Medik
 Klinik Informasi Diabetes
 Klinik Gizi
 Klinik Laktasi.

3. PELAYANAN RAWAT INAP


RIJCP memiliki pelayanan rawat inap dengan kelas yang bervariasi mulai dari
VIP, Utama, kelas I, kelas II dan kelas III, meliputi :
 Paviliun Muzdalifah Atas (DA)
 Paviliun Muzdalifah Bawah (DB)
 Paviliun Arafah Bawah (AB)
 Paviliun Multazam Bawah (ZB)

9
 Paviliun Multazam Atas (ZA)
 Paviliun Arafah Atas (AA)
 Paviliun Shafa-Shafa (SS)
 Paviliun Marwah Atas (WA)
 Paviliun Marwah Bawah (WB)
 Paviliun Matahari Dua (MD)
 Paviliun Shafa Annisa (SA)
 Paviliun Melati (MLT)
 Paviliun Badar (BDR)
 Paviliun Zam-zam (ZZ)
 Perawatan Intensive (ICU & ICCU)
 High Care Unit
 High Care Baby
 Unit Stroke

4. PELAYANAN PENUNJANG
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan maka disediakan alat
penunjang medis sebagai berikut :
 Radiologi :
Radiologi konvensional, MRI, CT-Scan Spiral, Ultrasonografi, Direct Digital
Radiografi (DDR), Mammography
 Diagnostik :
Gastroskopi, Colonoskopi, dan Endoskopi lainnya serta Bronchoskopi, EEG,
EEG Brain Mapping, EMG, EKG, Echo-Cardiografi, Treadmill.
 Laboratorium :
Patologi Anatomi, Patologi Klinik, Bank Darah.
 Farmasi

5. PELAYANAN LAIN

10
Selain pelayanan rawat jalan, rawat inap dan penunjang medis, RSIJCP juga
menyediakan pelayanan khusus, antara lain :
 Pelayanan Bimbingan Rohani
Pelayanan di RSIJCP tidak hanya terfokus kepada kesehatan fisik dan
psikologis saja, tetapi juga melalui pendekatan agama (bimbingan rohani).
Pelayanan bimbingan rohani tidak hanya ditujukan kepada pasien dan
keluarganya tetapi juga pegawai dan keluarganya. Pelayanan lain yang
tergabung dalam pelayanan bimbingan rohani adalah layanan ambulans
jenazah, penyelenggaraan jenazah ”Nafsul Mutmainnah” serta layanan
konsultasi keluarga sakinah.
 Pelayanan Preventif, Promotif dan Rehabilitatif
Proses penyembuhan suatu penyakit juga tidak terlepas dari kegiatan olah
raga yang bertujuan mengoptimalkan fungsi-fungsi organ. Oleh sebab itu
di RSIJCP telah dibentuk klub - klub kesehatan, yaitu : Asma, Jantung,
Diabetes, Stroke dan Tulang Sehat dengan salah satu kegiatannya adalah
senam.
 Home Care dan Home Service
 Medical Check Up , yaitu untuk Pre Employment, calon mahasiswa, calon
pelajar, Narkoba, Pre Marital dan Mobile. Paket : Silver, Gold, Platinum.

11
BAB III
VISI DAN MISI ORGANISASI

A. FALSAFAH, VISI, MISI, TUJUAN DAN MOTTO RUMAH SAKIT


1. FALSAFAH
Falsafah Rumah sakit Islam Jakarta adalah perwujudan dari iman sebagai amal
shaleh kepada Allah SWT dan menjadikannya sebagai sarana ibadah. “dan
sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik bagi
mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai didalamnya”(QS.Al
baqarah ayat 25).

12
o SK.BPH RSIJ NO: 021/KEP/I.6.AU/C/2013 Tanggal 14 November 2013, tentang Visi,
Misi dan Tujuan RSIJCP
o SK. Direktur Utama RSIJCP No. 228/KEP/XII/11/2013 Tentang Pemberlakuan SK.
BPH RSIJ No : 021/KEP/I.6.AU/C/2013 Tanggal 14 November 2013, tentang Visi,
Misi dan Tujuan RSIJCP

2. VISI
RSIJ Cempaka Putih sebagai rumah sakit kepercayaan masyarakat yang berfungsi
sebagai Pusat Pendidikan Kedokteran dan Perkaderan Persyarikatan
Muhammadiyah di bidang kesehatan.

3. MISI
a Pelayanan kesehatan yang islami, profesional dan bermutu dengan tetap peduli
pada kaum dhuafa.
b Mampu memimpin pengembangan Rumah Sakit Islam lainnya.
c Mampu menyelenggarakan Pendidikan Kedokteran dan Perkaderan bagi
tenaga kesehatan lainnya.
4. TUJUAN
a. Mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi semua lapisan
masyarakat melalui pendekatan pemeliharaan kesehatan (promotif),
pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan
pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh
sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta tuntunan ajaran Islam
dengan tidak memandang agama, golongan dan kedudukan.
b. Menyelenggarakan Pendidikan Kedokteran yang bermutu dan sesuai ajaran
Islam.

5. MOTTO
Bekerja sebagai ibadah, ihsan dalam pelayanan.

13
6. KEBIJAKAN MUTU RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA
Rumah Sakit Islam Jakarta senantiasa melakukan perbaikan Sistem Manajemen
Mutu yang berorientasi kepada kebutuhan, dan kepuasan pelanggan serta
keselamatan pasien melalui pelayanan yang Ramah, Cepat dan Tepat

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT
RS. Islam Jakarta Cempaka Putih adalah RS Umum dengan Klasifikasi Kelas B berdasarkan
Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
832/MENKES/SK/VII/2010 tanggal 9 juli 2010. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya,
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih dipimpin oleh Direktur Utama dan dibantu oleh
4 (empat ) Direktur yaitu : Direktur Pelayanan Klinik, Direktur Penunjang Klinik, Direktur
Administrasi Keuangan & Sistim Informasi Rumah Sakit (SIRS), dan Direktur SDI dan
Bindatra. Direktur Utama beserta Direktur lainnya merupakan Direksi Rumah Sakit Islam
Jakarta Cempaka Putih dan secara kolegial bertanggung jawab kepada Badan Pelaksana
Harian Rumah Sakit Islam Jakarta. Bagan Struktur Organisasi RSIJ Cempaka Putih adalah
seperti gambar 1 dibawah ini :
Gambar 4.1
Bagan Struktur Organisasi RSIJ Cempaka Putih

14
Bagian Sumber Daya Insani merupakan bagian yang berfungsi mengelola dan
mengembangkan sistem manajemen SDI di rumah sakit yang meliputi Pelayanan
Pegawai, Pendidikan dan Latihan Pegawai, Pengembangan Pegawai dan peningkatan
mutu pegawai yang secara struktural berada dibawah garis komando Direktur SDI dan
Bindatra.
Dalam menjalankan fungsinya bagian SDI dipimpin oleh seorang Manajer dan dibantu
oleh 2 orang kepala Seksi yaitu : Kepala Seksi Pelayanan Pegawai dan Kepala Seksi
Pengembangan Pegawai. Bagan Struktur Organisasi bagian SDI RS Islam Jakarta
Cempaka Putih dapat dilihat pada gambar 4.2 dibawah ini.

Gambar 4.2
Bagan Struktur Organisasi Bagian SDI RSIJ Cempaka Putih

15
BAB V
KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA MAGANG

A. KEWAJIBAN
Kewajiban Umum
a. Senantiasa mentaati peraturan dan tata tertib rumah sakit.
b. Melaksanakan tugas dan kewajiban dengan kesungguhan hati, disiplin, tekun,
jujur, cermat, bersemangat, penuh minat dan penuh tanggung jawab.
c. Senantiasa memegang rahasia sesuatu yang sifatnya atau menurut perintah
harus dirahasiakan.

16
d. Senantiasa memelihara dan menjunjung tinggi dan nama baik rumah sakit.
e. Senantiasa mentaati segala bentuk perundang-undangan yang berlaku.
f. Senantiasa bersikap dan bertindak sesuai aqidah, syari'ah dan akhlak Islam.
g. Menggalang persatuan dan kesatuan antara sesama pegawai dalam rangka
menciptakan kerjasama antar unit kerja dan suasana saling membantu.
h. Mewujudkan dan memelihara persatuan dan kesatuan pegawai,
mendahulukan kepentingan Rumah Sakit di atas kepentingan pribadi dan/atau
golongan.

Kewajiban Khusus
a. Kewajiban pada saat masuk kerja :
a.1. Masuk kerja tepat waktu
a.2. Mencatatkan kehadirannya pada saat masuk.
a.3. Memakai tanda pengenal (badge) selama bertugas.
a.4. Memakai/menggunakan perlengkapan kerja sesuai dengan persyaratan kerja
a.5. Memakai pakaian kerja/dinas yang telah ditentukan Rumah Sakit
a.6. Berdo'a sebelum memulai pekerjaan.

b. Kewajiban selama jam kerja


b.1. Tetap berada di tempat kerja selama jam kerja dan apabila meninggalkan
tempat kerja harus mendapatkan izin atasan.
b.2. Melaksanakan dan mematuhi perintah /instruksi yang layak dari atasannya
atau pimpinan yang berwenang sesuai lingkup pekerjaannya.
b.3. Menjaga kebersihan dan kerapihan ruangan, peralatan kerja dan lingkungan
Rumah Sakit.
b.4. Menggunakan atau memelihara alat-alat kerja dengan sebaik-baiknya.
b.5. Menggunakan sumber daya Rumah Sakit secara efisien.
b.6. Melakukan tugas pekerjaan dengan sebaik-baiknya.
b.7. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang baik.

17
b.8. Menjaga lingkungan area kerja terhadap pencemaran, keselamatan dan
ganguan keamanan.

c. Kewajiban selesai kerja


c.1. Mempersiapkan tugas untuk hari berikutnya.
c.2. Menyimpan alat-alat kerja pada tempatnya setelah selesai dipergunakan.
c.3. Mematikan kran, lampu, AC dan peralatan kerja yang seharusnya dimatikan
setelah selesai dipergunakan.
c.4. Membaca doa setelah selesai bekerja
c.5. Mencatatkan kepulangan pada waktu pulang kerja.

B. Hak
1. Mendapatkan perlindungan hukum / advokasi dalam melaksanakan tugas.
2. Mendapatkan gaji / penghasilan sesuai peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
Islam Jakarta.
3. Mendapat kesempatan untuk meningkatkan kemampuan profesional sesuai
kebutuhan rumah sakit dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, keterampilan
dan pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan perawatan.
4. Menolak mempergunakan pengetahuan dan keterampilan untuk tujuan yang
bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan.
5. Mendapat perlakuan adil dan jujur dari rumah sakit .
6. Mendapat informasi atau pembinaan terkait bidang tugasnya.

18
BAB VI
PELAKSANAAN ORIENTASI

A. ATURAN DAN KEBIJAKAN UMUM UNTUK TENAGA MAGANG


Mutu pelayanan Rumah Sakit ditentukan oleh ketersediaan & kualitas sumber daya
yang dimiliki oleh Rumah Sakit. Salah satu sumber daya yang sangat menentukan
terletak pada kualitas Sumber Daya Insani (SDI) yang melaksanakan pelayanan
tersebut. Untuk mendapatkan SDI yang berkualitas maka sistem rekrutmen & seleksi
penerimaan pegawai baru (tenaga magang) menjadi penting untuk disesuaikan
dengan kebutuhan Rumah Sakit yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan
masyarakat yang berkualitas.

19
Pelaksanaan rekrutmen dan seleksi di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
merupakan suatu rangkaian kegiatan melalui beberapa tahapan kegiatan, dari
perencanaan, pelaksanaan seleksi dan tahap orientasi pegawai baru/tenaga magang.
Tahap orientasi bertujuan agar pegawai baru/tenaga magang mengenal secara baik
keberadaan organisasi Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih dan dapat
menyesuaikan dengan tuntutan pekerjaan/keahlian serta sikap kerja dalam unit kerja
tertentu sesuai dengan standar kompetensi pegawai dan kebutuhan Rumah Sakit
Islam Jakarta Cempaka Putih.
Kebijakan Rekrutmen calon pegawai di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
adalah melalui program magang kerja selama 6 bulan & dalam kurun waktu tersebut
adalah merupakan tahap orientasi sesuai dengan tujuan yang telah diuraikan di atas.
Orientasi Pegawai baru/tenaga magang melalui tiga tahap yaitu tahap Orientasi
Umum (Induction Training), tahap Orientasi di unit kerja masing-masing dan
Orientasi di tempat kerja (on the job training) .

B. JENIS ORIENTASI
1.ORIENTASI UMUM ( INDUCTION TRAINING)
Dilaksanakan secara klasikal bersama-sama dengan tenaga magang yang
ditempatkan di Unit lain. Penanggung Jawab pelaksanaan adalah bagian Diklat
Rumah Sakit Islam Jakarta. Adapun isi materinya sebagai berikut :
Materi :
a. Visi, Misi, Struktur Organisasi, dan Kebijakan RSIJ Cempaka Putih
b. Al Islam dan Kemuhammadiyahan
c. Prinsip-prinsip pelayanan pelanggan (customer Service) berbasis API
(Aplikasi Perilaku Islami)
d. Model Kompetensi dan Sistem SDI RSIJ berbasis kompetensi
e. Perjanjian Kerja Bersama (PKB) RSIJ

20
f. Kebijakan, sistem dan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja RSIJ
Cempaka Putih
g. Prinsip-prinsip pelayanan pelanggan (costumer Service)
h. Kebijakan dan prosedur Manajemen Risiko (Mutu, K-3, PIRS, KPRS)
i. Aspek Hukum dalam Pelayanan Rumah Sakit
j. Aplikasi Prilaku Islami

2.ORIENTASI DI UNIT KERJA


Dilaksanakan secara khusus di bagian SDI, adapun isi materinya adalah sebagai
berikut:
a. Pedoman Orientasi Tenaga Magang
b. Visi dan Misi unit kerja
c. Aplikasi Perilaku Islami
d. Struktur Organisasi bagian SDI
e. Kompetensi SDI
f. Uraian Pekerjaan
g. Kebijakan SDI
h. Penerapan Manajemen Mutu Rumah Sakit
i. SOP dan Juknis
j. Manajemen Risiko

3.ORIENTASI DI TEMPAT KERJA ( ON THE JOB TRAINING )


Orientasi di tempat kerja dilaksanakan dengan sistem bimbingan oleh
pembimbing yang ditunjuk atau oleh manajer, yang di programkan secara
sistematis dan dimonitor oleh manajer. Jadwal orientasi dibuat sedemikian rupa
sehingga peserta magang dapat memahami seluruh alur proses pelayanan dan
administratif unit kerja.
Target dalam bimbingan adalah tenaga magang dapat memenuhi kompetensi
dasar dan melaksanakan kegiatan - kegiatan manajerial yang dapat menunjang
kelancaran pelayanan unit kerja.

C. TARGET ORIENTASI TENAGA MAGANG DI UNIT KERJA ADALAH :


1. BULAN I – III
a Menerapkan Aplikasi Perilaku Islami

21
b Dapat menyebutkan Visi, Misi,Falsafah dan tujuan RS
c Dapat menyebutkan Visi dan Misi unit kerja
d Dapat menyebutkan Struktur RSIJ sampai dengan Unit Kerja terkait
e Dapat memahami uraian tugas yang ada di Unit Kerja terkait
f Melakukan Orientasi ruangan dan fasilitas yang ada di unit kerja
g Mengenal macam – macam kegiatan yang ada di unit kerja
h Mengenal format –format yang ada di unit kerja
i Memahami Standar Operasional Prosedur yang ada di unit kerja
j Melakukan Prosedur kompetensi dasar
k Mengamati dan membantu kegiatan-kegiatan unit kerja

2. BULAN IV – VI
Mampu melakukan semua kegiatan yang ada di unit kerja.

D. PEMBINAAN BINROH
Pembinaan dari bagian Bimbingan Rohani ( Binroh ) dilakukan 6 kali pertemuan
sesuai dengan jadwal yang ditentukan, materi pembinaan meliputi :
a. Akhlak
b. Aqidah
c. Ibadah ( Sholat )
d. Muamalah
e. Praktek sholat
f. Evaluasi

E. EVALUASI PELAKSANAAN ORIENTASI TENAGA MAGANG


N TANGGAL PENCAPAIA TANDA
HAL YANG DICAPAI
0 PELAKSANAAN N (%) TANGAN
1 Orientasi Klasikal dari SDI
2 Orientasi di tempat Kerja
(Ruangan)
-Target bulan I-III
-Target bulan IV-VI
3 Pembinaan dari Binroh

EVALUASI
a. Evaluasi dilakukan oleh Kepala Seksi dan Manajer SDI sesuai dengan instrumen
evaluasi

22
b. Evaluasi dilakukan sampai evaluasi level 3 (perilaku)
c. Evaluasi dilakukan secara periodik (triwulan) dan pada akhir magang ( 2 kali
penilaian : 3 Bulan Pertama dan 3 bulan kedua )
d. Lamanya magang 6 bulan

Beberapa aspek penilaian yang dinilai antara lain :


1) Sikap & Penampilan
2) Kedisiplinan kerja
3) Komitmen Organisasi
4) Kemampuan adaptasi dengan lingkungan kerja
5) Kemampuan komunikasi
6) Kerjasama Tim
7) Orientasi Pelayanan
8) Kemampuan Profesi
9) Pelaksanaan ibadah & Keikutsertaan dalam pembinaan Al Islam &
Kemuhammadiyahan

HASIL EVALUASI DIBAGI KEDALAM 3 KATEGORI, YAITU :


a. Masa magang tidak dapat dilanjutkan sebelum masa magang berakhir
b. Masa magang dapat dilanjutkan dengan catatan/pembinaan khusus hingga
masa magang berakhir
c. Setelah masa magang direkomendasikan dapat diikutsertakan tes pengangkatan
menjadi pegawai tetap.

23
Form/CP/05/01/016-Rev A
FORMULIR EVALUASI TENAGA MAGANG
RS ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH

Nama :
Tempat/Tgl. Lahir :
Profesi/Unit Kerja :
Mulai Magang :
Periode Penilaian :
NILAI
Aspek Penilaian Sangat Kurang Kurang Cukup
No.
<4 4-5 6-7
1. Sikap & Penampilan
2. Kedisiplinan Kerja
3. Komitmen Organisasi
Kemampuan adaptasi dengan
4.
lingkungan kerja
5. Kemampuan Berkomunikasi
6. Kerjasama Tim
7. Orientasi Pelayanan
8. Kemampuan Profesi
Pelaksanaan ibadah &
9. keikutsertaan dalam pembinaan Al
islam & KM
TOTAL NILAI/RATA-RATA

24
Rekomendasi (lingkari salah satu yang yang sesuai) : Jakarta,…….................
1. Diakhiri masa magang Manajer/Ka…………..
2. Bisa dilanjutkan dengan pembinaan khusus
3. Bisa dilanjutkan

(………………………….......... )
DEFENISI OPERASIONAL

1. Sikap dan Penampilan : Keinginan dan kemampuan untuk menunjukkan sikap


ramah, sopan, santun, empati, rapih, bersih dalam
pelayanan /melaksanakan tugas sehingga menimbulkan
citra positif dimata customer.

2. Kedisiplinan Kerja : Keinginan, pemahaman dan kemampuan untuk mentaati


dan mengaplikasikan peraturan, tata tertib seperti :
disiplin kehadiran dan efektifitas pelaksanaan tugas
dalam jam kerja.

3. Komitmen Organisasi : Keinginan dan kemampuan untuk mengikuti kebijakan


organisasi (Rumah Sakit & Persyarikatan
Muhammadiyah) termasuk SOP, menunjukkan sikap
bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan dan
mengutamakan kepentingan organisasi diatas
kepentingan pribadi.

4. Kemampuan adaptasi : Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan anggota


dengan lingkungan kelompok dalam satu unit kerja atau antar unit kerja.
kerja

5. Komunikasi : Kemampuan menerima dan memahami informasi dari


orang lain,dengan sikap caring/peduli, responsive,
proaktif dan empati.

6. Kerjasama Tim : Keinginan dan kemampuan untuk bekerjasama secara


kooperatif dengan orang lain baik intern atau antar unit
kerja.

7. Orientasi Pelayanan : Keinginan untuk membantu atau melayani orang lain


untuk memenuhi kebutuhan customer, dengan sikap
caring.peduli, responsive, proaktif dan empati.

8. Kemampuan Profesi : Kemampuan yang dapat ditujukkan melalui aplikasi

25
pengetahuan, keterampilan dan sikap/etika sesuai
denganbidang tugasnya.

9. Pelaksanaan ibadah & : Kesediaan, kemapuan & kesungguhan dalam


keikutsertaan dalam melaksanakan sholat 5 waktu sesuai tuntunan Rosululloh
Pembinaan Al Islam & dan mengikuti kegiatan pembinaan Al Islam dan
KM Kemuhammadiyahan yang dilakukan oleh Bagian Binroh.

BAB VII
PENUTUP

Demikian Pedoman Orientasi Tenaga Magang disusun , sehingga dapat dijadikan sebagai
acuan dalam pelaksanaan orientasi dan Evaluasi pelaksanaan orientasi Tenaga Magang di
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih sehingga pegawai baru yang akan bekerja siap
dan mampu beradaptasi dalam lingkungan kerja yang baru dan mampu bersinergi bersama
dalam unit kerjanya untuk mendorong kinerja organisasi mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

26

Anda mungkin juga menyukai