TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Salah satu jenis dari penyakit anemia adalah Anemia aplastik yang
merupakan gangguan hematopoesis yang ditandai oleh penurunan
produksi eritroid, myeloid dan megakariosit dalam sumsum tulang dengan
akibat adanya pansitopenia pada darah tepi, serta tidak dijumpai adanya
system keganasan hematopoitik ataupun kanker metastatik yang
menekan sumsum tulang. Aplastik ini dapat terjadi hanya pada satu, dua
atau ketiga system hematopoisis. Aplastik yang hanya mengenai system
eritropoitik disebut anemia hipoplastik (ertroblastopenia), yang hanya
mengenai system granulopoitik disebut agranulositosis sedangkan yang
hanya mengenai system megakariositik disebut Purpura Trombositopenik
Amegakariositik (PTA). Bila mengenai ketiga sistem disebut
Panmieloptisis atau lazimya disebut anemia aplastik.
5
6
2. Jenis Anemia
Menurut penyebabnya:
a. Anemia perdarahan
Terjadi sebagai akibat perdarahan massif seperti kecelakaan,
operasi dan persalinan, dengan perdarahan menahun seperti pada
penyakit cacingan.
b. Anemia devisiensi
Terjadi karena kekurangan bahan baku pembuat sel darah merah.
c. Anemia hemolitik
Terjadi karena penghancuran sel darah merah dalam pembuluh
darah sehingga umur eritrosit pendek (Umureritrosit 100-120 hari)
karena:
- Faktor intrasel: misalnya Talasemia
- Faktor ekstrasel
Karena intoksikasi, infeksi (malaria), imunologi (reaksi hemolitik
pada transfuse darah ).
d. Anemia aplastik
Disebabkan karena pembuatan sel darah oleh sumsum tulang
belakang (kerusakan sumsum tulang belakang).
3. Etiologi
a. Faktor genetic
b. Apabila sel eritrosit yang paling berat maka keluhan gejala anemia
yang paling menonjol : lemah, dyspnoed’effort, palpitasicordis,
tachycardia, cadena, pucat, dan lain-lain.
manifestasi perdarahan.
4. Manifestasi Klinis
6. Mual akibat penurunan aliran darah saluran cerna dan susunan saraf
pusat.
5. Patofisiologi
Tanda dan gejala yang sering timbul adalah gelisah, takikardi, dan
sesak napas. Namun pengurangan akibat masa sel darah merah dalam
waktu beberapa bulan memungkinkan konpensasi dalam tubuh untuk
menyesuaikan diri dan biasanya penderita asimptomatik pada aktivitas
yang berat. Salah satu tanda yang sering dikaitkan dari anemia adalah
pucat ,ini umumnya diakibatkan oleh berkurangnya volume darah,
9
6. Patoflow
Kurangnya Informasi
tentang penyakit Anemia (Hb )
Penurunan transport O2
Intoleransi Aktivitas
Gangguan perfusi Gangguan fungsi otak
jaringan perifer
7. Komplikasi
8. Pemeriksaan Penunjang
9. Penatalaksanaan
a. Transfusi darah
b. Pemberian oksigen
c. Pemberian tablet zat besi, Vitamin B12, Asam folat
d. Penyuluhan tentang gizi
11
1. Pengkajian
a. Identitas
b. Keluhan Utama
c. Riwayat Penyakit
f. Pemeriksaan Fisik
b. SIRKULASI
DS : Riwayat kehilangan darah, kronis, misal perdarahan GI kronis,
menstruasi berat angina, CHF (akibat kerja jantung berlebihan).
c. INTEGRITAS EGO
DS : Keyakinan agama atau budaya mempengaruhi pilihan pengobatan,
misal, penolakan transfusi darah.
12
DO : Depresi
d. ELIMINASI
DS : Riwayat pielonefritis, gagal ginjal. Flatulen, sindrom malabsorbsi.
Hematemensis feses dengan darah segar, melena. Diare/konstipasi.
Penurunan haluaran urine.
DO : Distensi abdomen.
e. MAKANAN/CAIRAN
DS : Penurunan masukan diet, masukan diet protein hewan rendah atau
masukan produk sereal tinggi. Nyeri mulut atau lidah, kesulitan menelan
(ulkus pada faring). Mual atau muntah, dyspepsia, anoreksia. Adanya
penurunan BB.
DO : Lidah tampak merah daging (halus, defisiensi asam folat dan vitamin
B12). Membran mukosa kering pucat. Turgor kulit: buruk, kering, tampak
kusut atau hilang elastisitas. Stomatitis dan glositis (status defisiensi).
Bibir: selitis, misal: inflamasi bibir dengan sudut mulut pecah.
f. HIGIENE
DO : Kurang bertenaga penampilan tak rapi.
g. NEUROSENSORI
DS : Sakit kepala, berdenyut, vertigo, tinnitus, ketidakmampuan
berkonsentrasi. Insomnia, penurunan penglihatan dan bayangan pada
mata. Kelemahan, keseimbangan buruk kaki goyah, parestesia tangan
atau kaki klaudikosi sensasi menjadi dingin.
i. PERNAFASAN
DS : Riwayat TB, asbes, paru, nafas pendek pada istirahat dan aktivitas.
j. KEAMANAN
DS : Riwayat pekerjaan terpanjang terhadap bahan kimia, misal bensin,
insektisida, fenilbutabon, naftalen. Riwayat terpanjang pada radiasi baik
sebagai pengobatan atau kecelakaan. Riwayat kanker, terapi kanker.
Tidak toleran terhadap dingin dan panas. Transfusi darah sebelumnya
gangguan penglihatan, penyembuhan luka buruk, sering infeksi.
k. PENYULUHAN
DS : Kecenderungan keluarga untuk anemia, penggunaan antikonvulsan
masa lalu atau saat ini, antibiotik, agen hemoterapi (gagal sumsum
belakang) aspirin, obat anti inflamasi atau anti koagulan. Penggunaan
alkoholis kronis. Adanya atau berulangnya episode perdarahan aktif.
Riwayat penyakit hati, ginjal: masalah hematology, penyakit seliak atau
penyakit malabsorbsi lain enteritis regional, poliendokrinopati, masalah
autoimun (Misal : antibody pada sel parietal, faktor intrinsik, anti bodi tiroid
dan sel T). pembedahan sebelumnya, mis: splenektomi, eksisi tumor,
penggantian katup prostetik, eksisi bedah duodenum. Reseksi gaster,
gastrektomi parsial atau total riwayat adanya masalah dari penyembuhan
luka atau perdarahan, infeksi kronis penyakit granulomatus kronis atau
kanker. Pertimbangan rencana penulangan: DRG menuju rerata lama
dirawat 4,6 hari. Dapat memerlukan bantuan dalam pengobatan (injeksi),
aktivitas perawatan diri dan atau pemeliharaan ramah, perubahan
rencana diet.
C. Diagnosa Keperawatan
D. Intervensi Keperawatan
Intervensi :
f. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menetapkan komposisi dan jenis diet
yang tepat.
Kriteria Hasil :
Intervensi :
a. Kaji Tanda-Tanda Vital
Kriteria Hasil :
Intervensi :