Abstraksi
Sistem Pakar untuk penyakit mata merupakan salah satu penerapan kepakaran dalam bidang
kesehatan. Metode sistem pakar yang digunakan adalah forward dan backward chaining dengan
pembuatan tree dari data-data penunjang. Sistem pakar penyakit mata dengan WML dan PHP
pada perangkat mobile melaksanakan tapahan-tahapan yaitu : pengumpulan data-dan analisa
data-data penyakit dan gejala menjadi tree antara penyakit dan gejala, analisa dan perancangan
sistem yang berorientasi objek, implementasi berupa percobaan akses sistem melalui emulator dan
perangkat mobile, serta penarikan kesimpulan dan kegunaan dari sistem pakar yang diterapkan.
Fasilitas yang ditawarkan pada sistem pakar ini untuk user umum dan administrator, sehingga
sistem bisa dipergunakan oleh user dan administrator sesuai dengan hak akses dan kebutuhannya
masing-masing. User diberikan informasi mengenai berbagai macam penyakit mata beserta
gejala-gejala klinisnya dan juga konsultasi mengenai gejala klinis yang menuntut user untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan sistem untuk mengetahui hasil diagnosa. Sedangkan
administrator dimudahkan dalam memanajemen sistem, baik proses tambah, hapus maupun update
data terbaru.
Kata kunci: Perangkat Mobile, Sistem Pakar, Forward Dan Backward Chaining, WAP.
Aronson, dan Ting-Peng Liang, 2005 : 714). penjelasan mengenai perbedaan Breadth First
Konsep dasar sistem pakar mencakup beberapa Search (BFS) dan Depth First Search (DFS).
persoalan mendasar, antara lain apa yang
Breadth Fisrt Search
dimaksud dengan keahlian, siapa yang disebut
Breadth First Search melakukan pencarian
pakar, bagaimana keahlian dapat ditransfer, dan
pada semua node dalam setiap level secara
bagaimana sistem bekerja.
berurutandari kiri ke kanan. Jika pada suatu
B. Struktur Sistem Pakar level belum ditemukan solusi, maka
Tiga komponen utama yang tampak secara pencarian dilanjutkan pada level berikutnya.
virtual di setiap sistem pakar adalah basis
Depth Fisrt Search
pengetahuan, mesin inferensi, dan antarmuka
Depth First Search melakukan pencarian
pengguna. Sistem pakar yang berinteraksi
satu node dalam setiap level pohon dari yang
dengan pengguna dapat pula berisi komponen
paling kiri. Apabila pada level yang paling
tambahan berikut:
dalam solusi atau dalam hal tugas akhir ini
1. Subsistem akuisisi pengetahuan
hipotesa belum ditemukan, maka pencarian
2. Blackboard (tempat kerja)
dilanjutkan pada node sebelah kanan. Dalam
3. Subsistem penjelasan (justifier)
DFS jika simpul atau node merupakan solusi
4. Sistem perbaikan-pengetahuan
atau hipotesa, maka pencarian selesai dan
C. Mesin Inferensi hasil dikembalikan. Misalnya, terdapat
Dalam keputusan kompleks, pengetahuan pohon kepakaran penyakit seperti di bawah
pakar sering tidak dapat direpresentasikan ini :
dalam aturan tunggal. Sebaliknya, aturan dapat
digabungkan secara dinamis untuk mencakup
berbagai kondisi. Proses penggabungan banyak
aturan berdasarkan data yang tesedia, disebut
inferensi. Komponen yang melakukan inferensi
dalam sistem pakar disebut mesin inferensi.
Dua pendekatan populer untuk menarik
kesimpulan adalah forward chaining dan
backward chaining. Gambar: diagram Depth Fisrt Search
Dalam komputer, program dimulai dengan
tujuan yang akan diverifikasi sebagai benar atau E. Wireless Application Protocol (WAP)
salah. Kemudian mencari aturan yang memiliki
Internet, sejak pertengahan tahun 1990-an
tujuan ini dalam kesimpulannya, dan kemudian
hingga kini, telah mengubah cara
memeriksa assertion base terlebih dahulu. Jika
berkomunikasi dan berinteraksi. Internet
pencarian gagal, program mencari aturan lain
memungkinkan terjadinya pertukaran informasi
yang memiliki kesimpulan sama dengan aturan
secara cepat dalam lingkup yang global, yaitu
pertama. Kemudian diusahakan memenuhi
dunia. Informasi kemudian menjadi wilayah
aturan kedua. Proses berlanjut hingga semua
publik, dapat diakses dari manapun
kemungkinan yang diterapkan diperiksa atau
Perkembangan sistem komunikasi personal
hingga aturan yang diperiksa mula-mula
nirkabel (wireless) yang pesat telah
(dengan tujuan) dipenuhi.
membangkitkan gagasan-gagasan tentang akses
D. Algoritma Pencarian internet dan informasi dari perangkat
Algoritma adalah “urutan langkah-langkah komunikasi personal nirkabel dengan tingkat
logis penyelesaian masalah yang disusun secara mobilitas tinggi. Teknologi Wireless Aplication
sistematis dan logis” (Robert R. Korfhage. Protocol (WAP) merupakan sinergi dari
Logic and Algorithms.1966). Berikut adalah
kombinasi internet dan dunia komunikasi sekresi kelenjar lakrimal” (Arif Mansjoer
nirkabel. dkk., 2001 : 54).
Keratitis adalah “peradangan pada kornea”
F. Pemograman Berorientasi Objek
(Arif Mansjoer dkk, 2001 : 56).
Pemograman berorientasi objek adalah
Ulkus Kornea adalah “hilangnya sebagian
“suatu cara baru dalam berfikir serta berlogika
permukaan kornea akibat kematian jaringan
dalam menghadapi masalah-masalah yang akan
kornea” (Arif Mansjoer dkk, 2001: 56).
dicoba-atasi dengan bantuan komputer” (Adi
Endoftalmitis adalah “radang supuratif
Nugroho, 2005: 4). Pemograman berorientasi
dalam bola mata” (Arif Mansjoer dkk., 2001
objek, tidak seperti pendahulunya (pemograman
: 57).
terstruktur), mencoba melihat permasalahan
Uveitis Anterior adalah “peradangan
lewat pengamatan dunia nyata dimana setiap
jaringan uvea anterior, terdiri dari iritis atau
objek adalah entitas tunggal yang memiliki
iridioksiklitis yang terjadi secara mendadak
kombinasi struktur data dan fungsi tertentu. ini
dan biasanya berjalan selama enam hingga
kontras dengan pemograman terstruktur dimana
delapan minggu” (Arif Mansjoer dkk., 2001
struktur data dan fungsi didefinisikan secara
: 58).
terpisah dan tidak berhubungan secara erat.
Glaukoma Akut adalah “penyakit mata
G. Penyakit Mata yang disebabkan oleh tekanan intraokuler
Penyakit mata diklasifikasikan menjadi 7 yang meningkat mendadak sangat tinggi”
klasifikasi yaitu mata merah visus normal, mata (Arif Mansjoer dkk., 2001 : 59).
merah visus menurun, mata tenang virus Glaukoma Kronik adalah “penyakit mata
menurun perlahan, mata tenang virus menurun dengan gejala peningkatan tekanan bola
mendadak, trauma mata, penyakit kelopak mata sehingga terjadi kerusakan anatomi dan
mata, kelainan refraksi dan tumor mata. Dari fungsi mata yang permanent” (Arif
ketujuh klasifikasi tersebut, didapatkan Mansjoer dkk, 2001: 61).
beberapa penyakit mata dan gejala klinisnya, Katarak adalah “setiap keadaan kekeruhan
yaitu sebagai berikut : pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi
Blefaritis adalah “radang pada kelopak (penambahan cairan) lensa, denaturasi
dan/atau tepi kelopak” (Arif Mansjoer dkk, protein lensa, atau akibat kedua-duanya.
2001: 49). Biasanya berjalan pada kedua mata dan
Skleritis adalah “radang kronis berjalan progresif” (Arif Mansjoer dkk,
granulomatosa pada sclera yang ditandai 2001: 62).
dengan desktruksi kolagen, infiltrasi sel dan Ablasi Retina adalah “suatu keadaan
vaskulitis” (Arif Mansjoer dkk, 2001: 50). terpisahnya lapisan sensoris retina dari
Konjungtivitis Bakteri adalah “radang lapisan epitel retina” (Arif Mansjoer dkk.,
konjungtiva yang disebabkan oleh bakteri 2001 : 64).
serta mudah menular” (Arif Mansjoer dkk., Neuritis Optik adalah “peradangan papil
2001 : 51). saraf optik, dan neuritis retrobulbar, berupa
Konjungtivitis Viral adalah “radang radang saraf optik yang terletak di belakang
konjungtiva karena virus” (Arif Mansjoer bola mata dan tidak menunjukkan kelainan.
dkk., 2001 : 52). Lebih sering terjadi pada wanita dewasa dan
Konjungtivitis Alergi adalah “radang terjadi bilateral” (Arif Mansjoer dkk., 2001 :
konjungtiva akibat reaksi alergi terhadap 65).
noninfeksi” (Arif Mansjoer dkk., 2001 : 53). Trauma Tembus adalah “penyakit mata
Konjungtivitis Sika atau konjungtivitis dry akibat masuknya benda asing pada bola
eyes adalah “suatu keadaan keringnya mata” (Arif Mansjoer dkk., 2001 : 68).
permukaan konjungtiva akibat berkurangnya
Computer Science | Industrial Engineering | Mechanic Engineering | Civil Engineering
12
Jurnal J-Ensitec: Vol.02| No.1, Juni 2015.
Kode Penyakit
PA Blefatiris (radang kelopak mata)
PB Skleritis (radang kronis granulomatosa)
PC Konjungtivitis Bakteri ( radang Gambar 1: Tree Sistem Pakar Penyakit Mata
konjungtiva karena bakteri )
PD Konjungtivitis Viral (radang IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
konjungtiva karena virus) Setelah memaparkan implementasi
PE Konjungtivitis Alergi ( radang
diagram objek menjadi page aplikasi dan
konjungtiva karena alergi)
pengalaman spesifik mengenai penggunaan
PF Konjungtiva Sika ( keringnya
konjungtiva )
program aplikasi pengembangan sistem, maka
PG Keratitis ( peradangan kornea ) selanjutnya adalah evaluasi mengenai program
aplikasi sistem kepakaran penyakit mata itu
Computer Science | Industrial Engineering | Mechanic Engineering | Civil Engineering
13
Jurnal J-Ensitec: Vol.02| No.1, Juni 2015.
mengetikkan URL tadi pada aplikasi M3Gate, untuk Admin yang memiliki akses management
kemudian pilih Go there. Pengaturan pemilihan data sistem, Bantuan berisi penjelasan singkat
atau navigasi, bisa menggunakan perangkat kegunaan dan alur sistem, dan Logout adalah
Mouse atau tombol Arrow (kiri, kanan, atas dan untuk keluar dari sistem.
bawah) pada perangkat Keyboard.
Gambar 17: Halaman Menu Administrator Gambar 19: Menu Administrator Hapus Data
memunculkan nama-nama gejala klinis beserta evaluasi program, maka didapatkan nilai
kodenya dari kode penyakit yang dipilih. kegunaan yang maksimal. Karena kondisi
Admin akan memasukkan kode gejala terlebih wilayah tersebut mengalami peningkatan
dahulu, kemudian mengetikkan nama gejala jumlah penderita penyakit mata, sehingga
klinis yang baru untuk menggantikan nama sistem pakar penyakit mata pada perangkat
gejala klinis yang lama. Admin memilih mobile ini memberikan kegunaan bagi
navigasi Choose untuk menyimpan perubahan masyarakat dalam melakukan diagnosa awal
nama gejala klinis tersebut. sebelum dikonsultasikan lebih lanjut pada
Dokter Mata.
B. Saran
Setiap diagram objek yang dipaparkan pada
bab sebelumnya kemudian di implementasikan
menjadi modul-modul atau page-page pada
penulisan kode program aplikasi sistem
kepakaran penyakit mata. Kemudian
pengalaman spesifik mengenai penggunaan
Gambar 21 Halaman Menu Logout program aplikasi pendukung untuk
Gambar 21 merupakan tampilan menu pengembangan aplikasi sistem kepakaran
logout. Berisi 2 (dua) pilihan link, yaitu login penyakit mata, juga dipaparkan. Berdasarkan
administrator dan home. Login administrator penjelasan pada bab 2 (dua), program aplikasi
akan merujuk ke halaman pengetikan validasi yang digunakan untuk pengembangan sistem
data admin dan home akan merujuk ke halaman meliputi WAPDrive Waptor, M3Gate, dan
utama dari sistem pakar penyakit mata ini. ApacheTriad.
Setelah memaparkan implementasi diagram
V. KESIMPULAN DAN SARAN objek menjadi page aplikasi dan pengalaman
A. Kesimpulan spesifik mengenai penggunaan program aplikasi
Setelah dilakukan evaluasi terhadap pengembangan sistem, maka selanjutnya adalah
program, baik itu aliran program untuk user evaluasi mengenai program aplikasi sistem
umum maupun admin, maka dapat disimpulkan kepakaran penyakit mata itu sendiri.
: Bahasannya adalah aliran program.
1. Pembuatan sistem pakar penyakit mata yang
diterapkan pada perangkap mobile dapat VI. DAFTAR PUSTAKA
dilakukan dengan menggunakan
pemograman WAP berbasis XML dengan Fatansyah. 2004. Buku Teks Komputer Sistem
pendekatan PHP. Basis Data Lanjutan Buku Basis
2. Data-data penyakit mata dengan gejala Data. Bandung : Penerbit
klinisnya diolah menjadi tree yang dijadikan INFORMATIKA Bandung.
acuan pengembangan aplikasi sampai tahap Heriyanto, Cecep ST. 2007. Materi
penyelesaian. Pemograman Beorientasi Objek.
3. Spesifikasi sistem pakar yang telah dibuat Majalengka : Fakultas Teknik
meliputi menu user umum dan user admin Teknik Informatika Universitas
(yang memfasilitasi admin untuk melakukan Majalengka.
management data berupa tambah, hapus dan Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelegent..
update data). Yogyakarta : Graha Ilmu.
4. Berdasarkan kondisi dan fakta terbaru dari Mansjoer, Arif, Kuspuji Triyanti, Rakhmi
wilayah yang dijadikan sample pengujian/ Savitri, Wahyu Ika Wardhani dan
Computer Science | Industrial Engineering | Mechanic Engineering | Civil Engineering
19
Jurnal J-Ensitec: Vol.02| No.1, Juni 2015.