Pembelajaran disekolah pada saat ini mulai disesuaikan dengan perkembangan teknologi
informasi, sehingga terjadi perubahan dan pergeseran paradigma pendidikan. Perkembangan
pesat dibidang teknologi informasi khususnya internet, mempercepat aliran ilmu pengetahuan
yang menembus batas-batas dimensi ruang, birokrasi, kemapanan, dan waktu. Program-program
di internet bukan hanya menampilkan data dan informasi yang dapat ditransmisikan dengan
kecepatan tinggi, tetapi juga ilmu pengetahuan yang dapat diakses secara cepat oleh
penggunanya. Dan tentu saja kondisi ini berpengaruh pada kebiasaan dan budaya pendidikan
yang dikelola selama ini.
Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat
mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan
keterampilan membuat media pengajaran yang akan digunakannya apabila media tersebut belum
tersedia.
Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang media pengajaran, yang
meliputi (Hamalik, 1994 : 6) :
Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar
Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan;
Seluk-beluk proses belajar
Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan
Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran
Pemilihan dan penggunaan media pendidikan
Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan
Media pendidikan dalam setiap mata pelajaran
Usaha inovasi dalam media pendidikan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa media adalah bagian yang tidak terpisahkan
dari proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan
pembelajaran di sekolah pada khususnya.
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’,
‘perantara’ atau ‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara atau pengantar pesan
dari pengirim kepada penerima pesan.
Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional
atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut Media Pembelajaran.
Menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan
isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan sebagainya. Kemudian menurut National
Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana
komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat keras.
Istilah media mula-mula dikenal dengan alat peraga, kemudian dikenal dengan istilah audio
visual aids (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya disebut instructional materials (materi
pembelajaran), dan kini istilah yang lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah
instructional media (media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam perkembangannya,
sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e” merupakan singkatan dari “elektronik”. Artinya
media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi CD Multimedia Interaktif sebagai bahan
ajar offline dan Web sebagai bahan ajar online.
1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para
peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor
yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan
melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut.
Jika peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka
obyeknyalah yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata,
miniatur, model, maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio
visual dan audial.
2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak
mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu
obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c)
obyek yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek
yang terlalu kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung
berbahaya dan resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek
itu dapat disajikan kepada peserta didik.
3. Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik
dengan lingkungannya.
a. Media menghasilkan keseragaman pengamatan
b. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
c. Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
d. Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
e. Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit
sampai dengan abstrak
Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian
informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi
sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula
berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi.
Media berfungsi untuk tujuan instruksi di mana informasi yang terdapat dalam media itu
harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata
sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan
psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif.
Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang
menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorang siswa
1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-
kata tertulis atau lisan belaka).
2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:
a. Objek yang terlalu besar, bisa digantikan dengan realita, gambar, film bingkai, film, atau
model
b. Objek yang kecil-dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film, atau gambar
c. Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan timelapse atau high-
speed photography
d. Kejadian atau peristiwa yang terjadi di masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman
film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal
e. Objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model,
diagram, dan lain-lain, dan
Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat di visualkan
dalam bentuk film, film bingkai, gambar, dan lain-lain.
1. Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif
anak didik. Dalam hal ini media pendidikan berguna untuk:
a. Menimbulkan kegairahan belajar
b. Memungkinkan interaksi yang lebih langsung antara anak didik dengan
lingkungan dan kenyataan
c. Memungkinkan anak didik belajar sendiri-sendiri menurut kemampuan dan
minatnya.
2. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan
pengalaman yang berbeda,, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama
untuk setiap siswa, maka guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus
diatasi sendiri. Hal ini akan lebih sulit bila latar belakan lingkungan guru dengan siswa
juga berbeda. Masalah ini dapat diatasi dengan media pendidikan, yaitu dengan
kemampuannya dalam:
a. Memberikan perangsang yang sama
b. Mempersamakan pengalaman
c. Menimbulkan persepsi yang sama.
4. Klasifikasi Media
1. Media Audio
Media audio berfungsi untuk menyalurkan pesan audio dari sumber pesan ke penerima
pesan. Media audio berkaitan erat dengan indra pendengaran.contoh media yang dapat
dikelompokkan dalam media audio diantarany : radio, tape recorder, telepon, laboratorium
bahasa, dll.
2. Media Visual
Media visual yaitu media yang mengandalkan indra penglihat. Media visual dibedakan
menjadi dua yaitu (1) media visual diam (2) media visual gerak. Media visual diam contohnya
foto, ilustrasi, flashcard,gambar pilihan dan potongan gambar, film bingkai, film rngkai,OHP,
grafik, bagan, diagram, poster, peta, dan lain- lain. Media visual gerak contohnya gambar-
gambar proyeksi bergerak seperti film bisu dan sebagainya.
Media audiovisual merupakan media yang mampu menampilkan suara dan gambar.
Ditinjau dari karakteristiknya media audio visual dibedakan menjadi 2 yaitu (1) madia audio
visual diam, dan (2) media audio visual gerak.
a. Media audiovisual diam diantaranya TV diam, film rangkai bersuara, halaman bersuara,
buku bersuara.
b. Media audio visual gerak diantaranya film TV, TV, film bersuara, gambar bersuara, dll.