Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ( TAK )

PERUBAHAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI

TAK Stimulasi Persepsi : Halusinasi Sesi III

“Mengontrol Halusinasi Dengan Melakukan Kegiatan “

DISUSUN OLEH :

YAYAT SUDRAJAT

PROGRAM PROFESI

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

2017
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ( TAK )

PERUBAHAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI

SESI III : Mengontrol Halusinasi Dengan Cara Melakukan Kegiatan

A. Latar Belakang

Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang lain,
saling bergantung dan memiliki norma yang sama ( Stuart & Laraia, 2001). Terapi aktifitas
kelompok adalah salah satu terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok
klien yang memiliki masalah keperawatan yang sama (Keliat, 2005). TAK merupakan salah
satu tindakan keperawatan yang dilakukan untuk klien gangguan jiwa , terapi ini yang
pelaksanaannya merupakan tanggung jawab penuh dari seorang perawat.

Dari hasil observasi di ruangan kenanga didapatkan data bahwa sebagian besar pasien yang
dirawat memiliki masalah gangguan sensori persepsi Halusinasi. Pasien dengan masalah
isolasi sosialpun memiliki masalah gangguan sensori persepsi Halusinasi. Maka, kami
selaku mahasiswa program profesi fakultas ilmu keperawatan Universitas
Muhammadiyah Jakarta inginmengadakan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi
persepsi halusinasi sesi III : Mengontrol Halusinasi Dengan Cara Melakukan Kegiatan.

B. Tujuan Terapi aktifitas kelompok (TAK)

1. Tujuan Umum

Klien memiliki kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh


paparan stimulus kepadanya.

2. Tujuan Khusus

a). Klien dapat memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk mencegah timbulnya
halusinasi.

b). Klien dapat menyusun jadwal kegiatan untuk mencegah terjadinya halusinasi.

C. Landasan Teori

Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi merupakan salah satu masalah keperawatan yang
dapat ditemukan pada pasien dengan gangguan jiwa. Halusinasi adalah salah satu gejala
gangguan jiwa , dimana pasien mempunyai perubahan sensori persepsi : merasakan sensasi
pendengaran tanpa wujud, penglihatan ,pengecapan, perabaan atau penghiduan. Pasien
merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada ( Keliat dan Akemat, 2009).

Terapi aktifitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi dalah terapi yang menggunakan
aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman dan /atau kehidupan untuk
didiskusikan didalam kelompok . Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan dalam
persepsi atau alternatif dalam penyelesaian masalah.

D. Setting Tempat

Setiing tempat yang dilakukan adalah sebagai berikut :

- Gunakan tempat yang aman dan tenang pada saat melakukan TAK
- Sediakan tempat yang cukup untuk menampung sesuai dengan jumlah
pasien
- Usahakan tempat yang kondusif untuk mendukung jalannya TAK dari awal
sampai selesai
- Atur posisi klien membentuk lingkaran

Keterangan :

: Leader

: Co Leader

: Fasilitator

: Klien

: Observer

E. Pengorganisasian

Yang bertugas didalam TAK sesi III kali ini disesuaikan dengan yang telah disepakati oleh
kelompok sebagai berikut :
1. Leader : Yayat Sudrajat

2. Co. Leader : Widyastuti

3. Fasilitator : Ikmal Kholkiah

4. Observer : Euis Sri Rejeki

a. Uraian Tugas Pelaksanaan

1). Leader

Tugas :

 Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok


 Merencanakan , mengontrol ddan mengatur jalannya terapi.
 Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK
 Memimpin diskusi kelompok

2). Co. Leader

Tugas :

 Membuka acara
 Mendampingi leader
 Mengambil alih posisi leader jika leader bloking
 Menyerahkan kembali posisi kepada leader.
 Menutup acara diskusi

3). Fasilitator

Tugas :

 Ikut serta dalam kegiatan kelompok


 Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif
mengikuti jalannya terapi

4). Observer

Tugas :

 Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat dalam format yang tersedia )
 Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dimulai dari persiapan, proses hingga
penutupan.

b. Metode Terapi aktifitas kelompok (TAK)

Metode yang digunakan pada Terapi aktifitas kelompok (TAK) ini adalah metode :

1). Diskusi dan Tanya jawab

2). Bermain peran / Stimulasi dan latihan

c. Kriteria Anggota

Klien sebagai anggota yang mengikuti terapi aktivitas kelompok ini adalah :

1). Kondisi fisik sehat

2). Klien dapat membaca dan menulis

3). Klien yang mengalami perubahan sensori perspsi halusinasi

4). Klien yang kooperatif

5). Klien yang sudah pernah setuju dengan kontrak ( TAK 0

d. Waktu dan Tempat pelaksanaan

Terapi aktifitas kelompok (TAK) keompok ini dilaksanakan:pada :

Hari Tanggal : Sabtu, 18 Juni 2017

Waktu : Pukul 14. 00 s.d selesai

Tempat : Ruang Kenanga RSJ Soeharto Herdjan, jakarta barat

e. Nama Klien

Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 5 orang , sedangkan sisanya sebagai cadangan
jika klien yang ditunjuk berhalangan . Adapun nama-nama klien yang akan mengikuti
TAK serta pasien sebagai cadangan yaitu :

Klien peserta TAK :

1. Ny.......................... 2. Ny........................... 3. Nn .............................

4. Nn........................... 5. Ny...........................
Cadangan peserta TAK :

1. Ny.............................. 2. Ny..........................

f. Media dan Alat

TAK kali ini tidak menggunakan alat atau media yang spesifik, penggunaan alat hanya
yang ada diruangan saja seperti :

1). Pulpen dan Spidol

2). Papan tulis/white board/ Flipchart

3). Formulir jadwal kegiatan klien

g. Mekanisme Kegiatan

Langkah Kegiatan

1. Persiapan

a) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 2

b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

a) Salam terapetik

- salam dari terapis kepada klien

- klien dan terapis memakai papan nama

b) Evaluasi / Validasi :

- Menanyakan perasaan klien saat ini

- Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari

- Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik


halusinasi
3. Kontrak :

a) Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu mencegah terjadinya halusinasi


dengan cara melakukan kegiatan.

b) Menjelaskan aturan main sebagai berikut :

* Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta


izin kepada terapis

* Lama kegiatan kurang lebih 45 menit

* setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

4. Tahap Kerja

a) Terapis menjelaskan cara kedua mengontrol halusinasi dengan


melakukan kegiatan sehari hari secara terjadwal. Menjelaskan bahwa
dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah munculnya
halusinasi.

b) Terapis meminta klien menyampaikan kegiatan sehari hari dilakukan


dan menuliskannya pada papan tulis

c) Terapis membagikan formulir kegiatan harian klien . Terapis menulis


formulir yang sama dipapan tulis .

* Aktivitas teratur dan terjadwal yang dilakukan klien membuat waktu


luang minimal. Klien akan terfokus pada aktivitas yang harus dilakukan
setiap hari.

d) Terapis membimbing satu persatu klien untuk membuat jadwal


kegiatan harian, dari bangun tidur sampai tidur malam. Klien
menggunakan formulir, terapis menggunakan papan tulis

e) Terapis melatih pasien memperagakan kegiatan yang telah disusun


f) Terapis meminta klien masing masing klien membacakan jadwal yang
telah disusun . Berikan pujian atas keberhasilan klien yang sudah selesai
membuat jadwal dan membacakan jadwal yang telah dibuat dengan
memberikan tepuk tangan bersama.

g) Terapis meminta komitmen masing masing klien untuk melaksanakan


kegiatan yang telah disusun dan memberi tanda M (mandiri) kalau
dilaksanakan sendiri, B (bantu) bila dilakukan setelah disuruh dan T (tidak)
bila tidak dilakukan sama sekali.

5. Tahap Terminasi

a). Evaluasi

* Terapis enanyakan perasaanklien setelah menyusun jadwal kegiatan


dan membacakannya.

* Terapis meberikan pujian atas kebersihan kelompok

b) Tindak lanjut

* Terapis menganjurkan klien melaksanakan dua cara untuk


mengontrol halusinasi yaitu dengan cara menghardik dan melakukan
kegiatan sesuai jadwal.

c) Kontrak yang akan datang

* Menyepakati TAK yang akan datang yaitu : belajar cara mengontrol


halusinasi dengan bercakap cakap

* Menyepakati waktu dan tempat

H. Kriteria Evaluasi

1. Evaluasi Input

a) Tim berjumlah 5 orang yang terdiri dari 1 leader, 1 co leader, 2 fasilitator,


dan 1 observer.
b) Lingkungan memilki syarat luas dan sirkulasi baik

c) Klien tidak ada kesulitan memilih klien sesuai dengan kiteria dan
karakteristik klien untuk melakukan terapi aktivitas kelompok sosialisasi.

2. Evaluasi Proses

a) Leader menjelaskan aturan main dengan jelas

b) Fasilitator menempatkan diri di tengah tengah klien

c) Observer menempatkan diri ditempat yang memungkin untuk dapat


mengawasi jalannya permainan.

d) 100% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan


dengan aktif dari awal sampai akhir.

3. Evaluasi Output

Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung khususnya pada saat tahap
kerja . Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan
TAK . untuk TAK stimulasi persepsi halusinasi sesi 3 kemampuan yang
diharapkan adalah klien melakukan kegiatan harian untuk mencegah timbulnya
halusinasi. Formulir evaluasi sebagai berikut :

TAK Stimulasi PersepsI Sesi 3 : Halusinasi

Kemampuan mencegah halusinasi dengan cara melakukan kegiatan

N Aspek yang dinilai Nma Klien


o
Ny Ny. Ny. Ny. Ny. Ny.
.E L S R U A

1 Menyebutkan
kegiatan yg bisa
dilakukan
2 Memperagakan
kegiatan yang bisa

dilakukan

3 Menyusun jadwal
kegiatan harian

4 Menyebutkan dua
cara mencegah PPI

Petunjuk :

a. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama

b. Untuk setiap klien beri penilaian tentang kemampuan menyebutkan kegiatan harian
yang biasa dilakukan, memperagakan salah satu kegiatan, menyusun jadwal kegiatan
harian dan menyebutkan dua cara mencegah halusinasi . Beri tanda √ jika klien mampu
dan tanda – bila klien tidak mampu.

4. Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien pada catatan perawatan setiap klien .
Contoh klien mengikuti sesi 3 TAK stimulasi persepsi sensori halusinasi , klien mampu
memperagakan kegiatan harian dan menyusun jadwal. Anjurkan kepada klien untuk
melakukan kegiatan untuk mencegah halusinasi.

DAFTAR PUSTAKA
Herman, T. Heather . (2012) . Nanda internasional diagnosa keperawatan : Definisi dan
Aplikasi. Jakarta : EGC

Keliat, Budi. Ana dan Akemat (2005). Model Praktik Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas
Kelompok . Jakarta : EGC

Keliat, Budi. Ana dan Akemat (2009). Model Praktik Keperawatan Profesional jiwa.
Jakarta : EGC

Stuart, G.W. (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa STUART Edisi Indonesia: Prinsip dan
Praktik. Singapura: Elsevier
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI

STIMULASI PERSEPSI: HALUSINASI SESI 3 : MENGONTROL HALUSINASI


DENGAN MELAKUKAN KEGIATAN TERJADWAL

A. Proses Pelaksanaan Tindakan

1. Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik

Selamat siang ibu ibu masih ingat dengan saya ? ya, saya Yayat Sudrajat, saya
senang dipanggil Yayat. Siapa yang masih ingat dengan teman teman saya ?
Baiklah saya akan memperkenalkan lagi disini ada mba Widyastuti yang senang
dipanggil Mba Wid , mba Ikmal yang senang dipanggil Mba Ikmal dan teh euis
yang senang dipanggil teh Euis.

b. Evaluasi Validasi

Bagaimana perasaan ibu ibu siang ini ? bagaimana dengan pengalaman TAK
tentang cara mengontrol halusinasi dengan menghardik?

 Kontrak : Ibu ibu sesuai dengan kontrak kita sebelumnya , hari ini kita
akan melakukan terapi aktivitas kelompok
 Waktu : Waktunya kurang lebih 45 menit , dari pukul 14.00 s/d 14.45
 Tempat : Bagaimana kalau tempatnya disini saja, diruang berkumpul
 Tujuan : Tujuan kita melakukan terapi aktivitas kelompok ini agar ibu
ibu mampu mengontrol halusinasi dengan melakukan kegiatan

2. Fase Kerja

Baiklah bu sekarang saya akan langsung menjelaskan aturan mainnya , ditangan


saya ada beberapa lintingan kertas yang sudah di beri nomor . Ibu yang di sebelah
kanan saya mengambil lintingan kertas tersebut di ikuti secara bergantian dengan
teman yang ada di sebelah kanannya, kemudian buka lintingan tersebut dan lihat
dapat nomor berapa , jika dapat nomor satu berarti mendapat giliran pertama untuk
mengisi kegiatan hariannya setelah selesai diikuti oleh nomor dua dan begitu
seterusnya.

Bagaimana apakah semuanya sudah paham ? Apa ada yang bertanya sebelum kita
memulai kegiatan ini ....kalau sudah mengerti mari kita memulai.

( Fasilitator membantu mengarahkan dan memotivasi peserta TAK )

Semua peserta TAK diharapkan dapat menyusun kegiatan hariannya yang di tulis
dijadwal kegiatan hariannya.

3. Fase terminasi

a. Evaluasi subyektif : ibu ibu, bagaimana perasaannya setelah mengikuti


TAK ? Apakah semuanya senang ?

b. Evaluasi Obyektif : Coba sekarang siapa yang berani membcakan jadwal


kegiatan yang sudah disusun.

c. Rencana Tindak Lanjut : Saya harap ibu ibu dapat melakukan kegiatan yang
sudah disusun dan terjadwal

d. Kontrak yang akan datang :

* Topik : Ibu ibu bagaimana kalau selanjutnya kita melakukan TAK


lagi tentang cara mengontrol halusinasi dengan bercakap
cakap yang akan dipimpin oleh teman saya mba ikmal.

* Waktu : waktunya bagaimana kalau sama seperti ini , mulai jam


14.00 siang dan lamanya sekitar 45 menit.

* Tujuan : Tujuannya agar ibu bisa mengontrol halusinasi dengan cara


bercakap cakap

* Tempat : Tempatnya mau dimana bu? Bagaimana kalau disini lagi

( diruang berkumpul ).
Baiklah berhubung TAK yang kita lakukan sudah selesai , sekarang kegiatan
selanjutnya saya serahkan kepada teman saya mba ikmal. Selamat siang....

Anda mungkin juga menyukai