Anda di halaman 1dari 11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1Pengertian Kertas

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kertas merupakan barang lembaran dibuat
dari bubur rumput, jerami, kayu dan sebagainya yang biasa ditulisi atau untuk kertas
pembungkus dan sebagainya. Natural paper atau kertas seni dapat dibuat dari serat-
serat tanaman, selain kayu, seperti jerami, ijuk, eceng gondok, dan sebagainya.

Kertas adalah material yang berasal dari pulp yang menjalani proses
penggilingan. Serat yang digunakan untuk membuat kertas biasanya adalah serat
alami yang mengandung selulosa dan hemiselulosa.

Secara umum kertas dibedakan menjadi dua golongan, yaitu kertas budaya dan
kertas industri. Yang termasuk kertas budaya adalah kertas - kertas cetak dan kertas
tulis diantaranya adalah : kertas kitab (bible-paper), buku, Bristol (kertas kartu),
cover, kertas duplicating, koran, kertas litho (kertas cetak), kertas amplop. Sedangkan
yang termasuk kertas industri adalah : kertas kantong, kertas minyak (tracing paper),
pembungkus buah-buahan (fruit wrapper), cigarette tissue, kertas bangunan dan
karton, kertas pengemas makanan, kertas isolasi elektris, karton, pembungkus sayuran
(water leaf paper).

2.2 Macam-macam tipe kertas:

Pada umumnya kertas dibedakan beberapa macam, yaitu sebagai berikut :


1. Kertas kraft, biasanya digunakan untuk tas, karton berombak, juga untuk
kemasan makanan

Universitas Sumatera Utara


2. Kertas tergelantang, biasanya digunakan untuk dibuat tas kecil, amplop, kertas
lilin, label, dan bahan laminating
3. Kertas Greaseproof , biasanya digunakan untuk fatty foods
4. Kertas Glassine merupakan kertas yang tahan minyak.Biasanya digunakan
untuk tas, kotak dan kemasan makanan berminyak
5. Perkamen sayur Kertas ini tidak beracun dan memiliki kekuatan tahan basah
dan minyak. Biasanya digunakan untuk kemasan makanan basah dan
berminyak
6. Kertas tissue Kertas ini memiliki sifat lembut, dan semitransparan.
(Rebri Atnam, 2012)

2.3 Pulp

Pulp merupakan bahan setengah jadi, apabila diolah lebih lanjut akan menghasilkan
kertas, serat rayon dan lain - lain. Bahan baku utama untuk pembuatan pulp ini
adalahselulosa. Selulosa dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan berserat. Unsur utama
tumbuhan berserat ada tiga, yaitu :
- selulosa = 45,80 %
- Pentosan = 25,90 %
- lignin = 22,60 %

Menurut (Darusetyo.R, 2002), kayu sebagai bahan dasar dalam industri kertas
mengandung beberapa komponen antara lain :
a. Selulosa, tersusun atas molekul glukosa rantai lurus dan panjang yang
merupakan komponen paling disukai dalampembuatan kertas karena panjang,
dan kuat.
b. Hemiselulosa, tersusun atas glukosa rantai pendek dan bercabang.
Hemiselulosa lebih mudah larut dalam air dan biasanya dihilangkan dalam
proses pulping.
c. Lignin, adalah jaringan polimer fenolik tiga dimensi yang berfungsi
merekatkan serat selulosa sehingga menjadikaku. Pulping kimia dan proses

Universitas Sumatera Utara


pemutihan akanmenghilangkan lignin tanpa mengurangi serat selusosa secara
signifikan.
d. Ekstraktif, meliputi hormon tumbuhan, resin, asam lemak dan unsur lain.
Komponen ini sangat beracun bagikehidupan perairan dan mencapai jumlah
toksik akut dalam effluent industri kertas.

Proses pembuatan pulp adalah contoh perlakuan fisik dan kimia yang mempunyai
tujuan untuk memisahkan selulosa dari kandungan impuritiesnya. Pemisahan
dilakukan pada kondisi yang optimum untuk mencegah terjadinya degradasi terhadap
selulosa. Menurut (Fengel dan Wenger,1995), kesulitan yang dihadapi dalam proses
pemisahan ini disebabkan oleh:
a. Berat molekul tinggi.
b. Kesamaan sifat antara komponen impuritis dengan selulosa itu sendiri.
c. Kristalinitas yang tinggi.
d. Ikatan fisika dan kimia yang kuat

2.4 Pembuatan Pulp


2.4.1 Proses Pembuatan Pulp

Pulp adalah hasil pemisahan serat dari tanaman kayu(wood) maupun bukan kayu
(nonwood), melalui proses kimia banyak dilakukan untuk pembuatan pulp.
Proses pembuatan pulp yang menggunakan bahan baku tanaman bukan kayu
(nonwood) dapat bermacam – macam proses pengolahan. Proses pembuatan
pulp dibedakan atas proses mekanis, semikimia (kombinasi kimia dan
mekanis) dan kimia. Umumnya dilaksanakan secara alkali dengan NaOH
sebagai bahan kimia pemasak. (Zainal Nasution,2006).

Proses pembuatan pulp diantaranya dilakukan dengan proses mekanisme,


kimia, dan semikimia. Pulp yang dibuat secara mekanis dinamakan pulp mekanis.
Pulp mekanis ini biasanya dibuat untuk kertas bermutu rendah dan murah, misalnya
seperti kertas koran.

Universitas Sumatera Utara


Proses semikimia merupakan kombinasi antara mekanis dan kimia. Yang
termasuk ke dalam proses ini diantaranya CTMP (Chemi Thermo Mechanical
Pulping) dengan memanfaatkan suhu untuk mendegradasi lignin sehingga diperoleh
pulp yang memiliki rendemen yang lebih rendah dengan kualitas yang lebih baik
daripada pulp dengan proses mekanis.

Proses pembuatan pulp dengan proses kimia dikenal dengan sebutan proses
kraft. Disebut kraft karena pulp yang dihasilkan dari proses ini memiliki kekuatan
lebih tinggi daripada proses mekanis dan semikimia, akan tetapi rendemen yang
dihasilkan lebih kecil diantara keduanya karena komponen yang terdegradasilebih
banyak (lignin,ekstraktif , dan mineral).

Untuk mencari perbedaan sifat-sifat, baik sifat fisik maupun sifat kimia, perlu
dilakukan pengujian baik pengujian fisik maupun pengujian kimia. Sifat-sifat fisik
pulp yaitu adalah : gramatur, tebal (bulky), ketahanan sobek, ketahanan retak,
ketahanan tarik dan ketahanan lipat, derajat putih dan opasitas (kerapatan serat).
Sedangkan sifat kimia adalah : kadar alpa selulosa, kadar abu, kadar lignin, kadar
pentosan dan sebagainya.

2.4.2 Dimensi Serat

Selulosa merupakan kandungan utama untuk membuat kertas, selulosa ini berasal dari
tumbuhan kayu (wood) maupun tumbuhan bukan kayu (nonwood). Pembuatan kertas
merupakan proses penyusunan serat dalam bentuk lembaran. Selama proses
pembuatan kertas, air dikeluarkan dari jaringan serat, sehingga terjadi ikatan antar
serat yang semakin rapat dan disertai perubahan bentuk serat menjadi pipih.

Dimensi serat mempunyai peranan yang penting dalam suatu sifat fisik
kertas seperti densitas, kekuatan kertas, porositas kertas dan kuat sobek
kertas.Diameter serat tergantung dari letak sel. Pada kertas tipis kekuatannya lebih
banyak berhubungan dengan ketegaran serat, sedangkan pada kertas tebal ikatan serat

Universitas Sumatera Utara


merupakan faktor yang sangat penting. Daya ikat serat dalam suatu lembaran kertas
ditentukan oleh besarnya ikatan dan banyaknya fibrilasi (Kasdim Lumbanbatu, 2008).

2.4.3 Panjang Serat

Menurut penelitian-penelitian yang telah dilakukan, panjang serat merupakan sifat


yang sangat menentukan kekuatan kertas dan sangat mempengaruhi kekuatan sobek
serta pembentukan formasi.Serat panjang memberikan kekuatan tarik kertas yang
lebih baik dibandingkan dengan serat pendek, tetapi serat pendek memberikan formasi
yang lebih baik dibandingkan dengan serat panjang.Serat yang terdapat pada pohon
kayu memiliki panjang serat yang berbeda-beda, maka distribusi panjang serat turut
berperan juga dalam menentukan kekuatan kertas. Jumlah persentase serat yang tinggi
akan menurunkan kekuatan serat.

Serat yang panjang lebih dari 5 mm sukar untuk dikerjakan dengan mesin
kertas biasa, maka perlu pemotongan sampai mendapat kekuatan kertas yang
diinginkan.Panjang serat juga mempengaruhi sifat-sifat fisis dari suatu kertas yang
dihasilkan oleh serat tersebut.Semakin panjang serat maka semakin besar pula
kekuatan tarik yang dihasilkan oleh kertas yang berbahan serat panjang tersebut.

(Dormian Saragi,2008)

Universitas Sumatera Utara


2.5 Pulp Serat Jambul Nanas

2.5.1 Klasifikasi Serat Jambul Nanas

Klasifikasi nanas :
Kingdom : Plantae (tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)
Kelas : Angiospermae (berbiji tertutup)
Ordo : Farinosae (Bromeliales)
Famili : Bromiliaceae
Genus : Ananas
Species : Ananas comosus (L) Merr.

Tanaman nanas berasal dari Amerika tropis, yaitu daerah Brazil, Argentina dan
Peru.Saat ini nanas telah tersebar di seluruh dunia, terutama disekitas khatulistiwa
antar 30o LU dan 30o LS.Indonesia merupakan wilayah tropis beriklim basah yang
memungkinkan tumbuhnya berbagai macam buah-buahan seperti nanas. Di Indonesia,
tanaman nanas sangat popular dan banyak ditanam di dataran rendah hingga dataran
tinggi. Maka terdapat daerah penghasil nanas yang terkenal, yaitu Subang, Bogor,
Riau, Palembang dan Blitar.

Tanaman nanas dapat tumbuh di daerah beriklim kering dan masih mampu
berbuah, tetapi yang harus diperhatikan adalah kedalaman air tanah antara 50-150 cm.
Hal ini dikarenakan nanas memiliki akar yang dangkal tetapi mampu menyimpan air.
Buah nanas merupakan buah majemuk yang disebut sinkarpik atau
coenocarpium.Diatas buah tumbuh daun-daun pendek yang tersusun seperti pilin-pilin
yang disebut mahkota. (AnneAhira.com)

Serat jambul nanas adalah salah satu jenis serat yang berasal dari tumbuhan
(vegetable fibre) yang diperoleh dari daun-daun tanaman nanas. Tanaman nanas yang
juga mempunyai nama lain, yaitu Ananas Cosmosus, (termasuk dalam family
Bromeliaceae), pada umumnya termasuk jenis tanaman semusim. Terdapat lebih dari
50 varietas tanaman nanas didunia, beberapa varietas tanaman nanas yang telah

Universitas Sumatera Utara


dibudidayakan di Indonesia antara lain Cayenne, Spanish/Spanyol, Abacaxi dan
Queen. Tabel 2.1 memperlihatkan sifat fisik beberapa jenis varietas lain tanaman
nanas yang sudah banyak dikembangkan. (Doraiswarmy et al., 1993).

Tabel 2.1Karakteristik Fisik Serat Jambul Nanas


Karakteristik Fisik
Varietas Nanas
Panjang (cm) Lebar (cm) Tebal (cm)
Assam local 75 4.7 0.21
Cayenalisa 55 4.0 0.21
Kallara local 56 3.3 0.22
Kew 73 5.2 0.25
Mauritius 55 5.3 0.18
Pulimath local 68 3.4 0.27
SmoothCayenne 58 4.7 0.21
Valera Moranda 65 3.9 0.23
Sumber :Doraiswarmy et al., 1993

2.5.2 Komposisi Serat Jambul Nanas

Hampir semua jenis serat alam, khususnya yang berasal dari tumbuhan (vegetable
fibres), abaca, rami dan daun nanas, komposisi kandungan serat secara kimia yang
paling besar adalah cellulose, meskipun unsur atau zat-zat lain juga terdapat pada serat
tersebut, hemicellulose, lignin, pektin dan colouring matter (pigmen) yang
menyebabkan serat berwarna. Komposisi kandungan zat-zat tersebut pada umumnya
sangat bervariasi tergantung dengan jenis atau varietas tanaman nanas yang berbeda.
Zat-zat tersebut perlu dihilangkan atau dikurangi pada proses selanjutnya
(degumming) agar proses bleaching ataupun dyeing lebih mudah dikerjakan.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 2.2 komposisi kimia yang terkandung pada jenis serat alam nanas

Komposisi Kimia Serat Nanas (%)


Alpha Selulosa 69,5 – 71,5
Pentosan 17,0 – 17,8
Lignin 4,4 – 4,7
Pektin 1,0 – 1,2
Lemak 3,0 – 3,3
Abu 0,71 – 0,87
Zat – zat lain
(protein, asam 4,5 – 5,3
organik, dll)
Sumber : Pratikno Hidayat,2008

2.6 Pulp Serat Jerami Padi

2.6.1 Klasifikasi Serat Jerami

Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Ordo : Poales
Famili : Poaceae
Genus : Oryza
Spesies : Oryza Sativa

Jerami padi merupakan limbah pertanian yang cukup besar jumlahnya dan belum
banyak dimanfaatkan karena dianggap tidak memiliki nilai ekonomis, karena dibuang
begitu saja setelah panen dilakukan.

Jerami padi bagian dari batang padi tanpa akar yang tertinggal setelah diambil
butir buahnya-merupakan limbah pertanian terbesar dengan jumlah sekitar 20 juta ton

Universitas Sumatera Utara


per tahun. Sebagian besar jerami padi tidak dimanfaatkan karena selalu dibakar
setelah proses pemanenan.

Penggunaan jerami padi sebagai bahan baku pulp padapabrik pulp dan kertas
merupakan salah satu cara untukmemanfaatkan limbah pertanian karena mempunyai
kandungan selulosa yang besar, di samping untuk menggantikan kayu sebagai bahan
baku utama.Selain itu ketersediaannya pun melimpah sebagai hasil limbah pertanian
yang kurang dimanfaatkan selama ini.

Jerami padi sebagai limbah pertanian yangberlignoselulosa memiliki prospek


yang baik untuk digunakansebagai bahan baku produk berbasis serat seperti pulp dan
kertasl. Jenis kertas yang dapat diproduksi dari jeramipadi, antara lain kertas kraft,
kertas cetak, dan kertas map denganmutu yang memenuhi standar.

2.6.2 Komposisi Serat Jerami

Jerami yang dimaksud di sini adalah adalah batang jerami.Pada batang padi terdapat
bulir – bulir padi melekat yang disebut malai.Daun padi terdiri atas upih daun yang
membalut batang dan helai daun yang diantaranya terdapat beberapa sambungan
berupa sendi.Serat- serat pada batang padi berfungsi sebagai penguat dan penegak
batang.

Tabel 2.3 Kadar Serat Daun Panjang Serat Tanaman Padi


Berat serat Panjang serat
No Bagian
rata – rata (%) Rata – rata (mm)
1 Batang 72,83 0,98
2 Malai 60,27 1,03
3 Upih daun 63,78 1,55
4 Helai daun 39,64 1,10
Sumber : Buletin Litbang Industri No.1 Vol.20 Tahun 2000

Universitas Sumatera Utara


Tabel 2.4 Komponen Kimia dari Tanaman Padi
No Parameter Persentase %
1 Abu 16,23
2 Silikat 14,65
3 Holoselulosa 57,87
4 Selulosa Alfa 39,48
5 Sari 6,50
6 Pentosan 28,82
7 Kelarutan dalam NaOH,1% 21,23
Sumber :Buletin Litbang Industri No. 1 Vol. 20 Tahun 2000

2.7 Bahan Kimia NaOH

NaOH (Natrium Hidroksida) berwarna putih atau praktis putih, massa melebur,
berbentuk pellet, serpihan atau batang atau bentuk lain. Sangat basa, keras, rapuh dan
menunjukkan pecahan hablur. Bila dibiarkan di udara akan cepat menyerap
karbondioksida dan lembab. NaOH ini berfungsi sebagai pemisah antara lignin dan
selulosa. Kelarutan mudah larut dalam air dan dalam etanol tetapi tidak larut dalam
eter. Titik leleh 318°C serta titik didih 1390°C. Hidratnya mengandung 7; 5; 3,5; 3; 2
dan 1 molekul air (Daintith, 2005).

NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air, NaOH murni merupakan
padatan berwarna putih, densitas NaOH adalah 2,1 . Senyawa ini sangat mudah
terionisasi membentuk ion natrium dan hidroksida (Keenan dkk, 1989).

2.7.1Sifat Kimia

NaOH berwarna putih atau praktis putih, berbentuk pellet, serpihan atau batang atau
bentuk lain. Sangat basa, keras, rapuh dan menunjukkan pecahan hablur. Bila
dibiarkan di udara akan cepat menyerap karbondioksida dan lembab. mudah larut
dalam air dan dalam etanol tetapi tidak larut dalam eter.

Universitas Sumatera Utara


NaOH membentuk basa kuat bila dilarutkan dalam air, NaOH murni merupakan
padatan berwarna putih.Senyawa ini sangat mudah terionisasi membentuk ion natrium
dan hidroksida.

2.8 Kalsium hipoklorit

Kalsium hipoklorit adalah senyawa kimia yang memiliki rumus kimia


Ca(ClO)2.Kalsium hipoklorit adalah padatan putih yang siap didekomposisi di dalam
air untuk kemudian melepaskan oksigen dan klorin. Kalsium hipoklorit memiliki
aroma klorin yang kuat.Senyawa ini tidak terdapat di lingkungan secara bebas.

Kalsium hipoklorit umumnya digunakan sebagai agen pemutih atau


disinfektan.Senyawa ini adalah komponen yang digunakan dalam pemutih komersial,
larutan pembersih, dan disinfektan untuk air minum, sistem pemurnian air, dan kolam
renang.

Penggunaan kalsium hipoklorit dalam level kecil ketika menggunakan


disinfektan seperti pemutih rumah tangga.Biasa digunakan ketik berenang di kolam
yang menggunakan bahan kimia ini untuk membunuh bakteri. Ketiga, meminum air
dari suplai air minum publik yang menggunakan bahan kimia ini untuk membunuh.
Selain itu, para pekerja yang dipekerjakan di pekerjaan dimana senyawa ini digunakan
sebagai pemutih kertas dan tekstil dapat menjadi subyek penggunaan kalsium
hipoklorit dalam level sedikit lebih tinggi.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai