PAPER
KOROIDOPATI HIPERTENSI
Disusun oleh :
Fidya Qodry
130100175
Supervisor :
dr. Vanda Virgayanti, M.Ked(Oph), Sp.M
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah “Koroidopati
Hipertensi” tepat pada waktunya. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan
terima kasih kepada dr. Vanda Virgayanti, M.Ked (Oph), Sp.M selaku
pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan masukan dan saran
dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun demi perbaikan
makalah di masa yang akan datang. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.
Penulis
i
PAPER NAMA : FIDYA QODRY
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100175
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
DAFTAR ISI
Halaman
ii
PAPER NAMA : FIDYA QODRY
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100175
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Anatomi Mata ........................................................................... 2
Gambar 2.2. Vaskularisasi ............................................................................ 5
Gambar 2.4. Elschnig’s spots dan Siegrist spots ........................................... 8
iii
PAPER NAMA : FIDYA QODRY
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100175
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
iv
PAPER NAMA : FIDYA QODRY
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100175
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
BAB 1
PENDAHULUAN
1
PAPER NAMA : FIDYA QODRY
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100175
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Koroid
2.1.1. Anatomi dan Fisiologi koroid
Koroid merupakan bagian traktus uvea paling posterior yang menutrisi
retina bagian luar. Ketebalannya sekitar 0,25 mm dan terdiri atas tiga lapisan yaitu
koriokapiler yang paling dalam, pembuluh kecil bagian tengah dan pembuluh besar
bagian luar. Koroid terbentang dari diskus optik sampai ora serrata. 7
Struktur koroid tipis halus, berupa lapisan berwarna coklat melapisi sklera
bagian dalam dan memiliki banyak vaskularisasi. Permukaan dalam koroid halus,
melekat erat pada pigmen retina, sedangkan permukaan luarnya kasar dan melekat
erat pada saraf optik dan tempat dimana arteri siliaris posterior dan nervus siliaris
memasuki bola mata, juga melekat pada tempat keluar keempat vena vortex.8,9
dengan serat kolagen yang padat, melanosit dan fibroblast. Bagian ini
2
PAPER NAMA : FIDYA QODRY
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100175
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
membran ini dan sklera terdapat suatu ruang potensial yang disebut
beberapa jaringan elastik dan serat retikulum. Bagian ini juga mengandung
sel-sel pigmen dan sel-sel plasma. Pada lapisan ini, penyusun utamanya juga
terdiri dari tiga lapis yaitu : (i) lapisan pembuluh darah besar (Haller’s
layer), (ii) lapisan pembuluh darah sedang (Sattler’s layer) dan (iii) lapisan
arteri dan vena. Arterinya berasal dari cabang arteri posterior brevis yang
menghadap retina. Perisit terdapat pada dinding luar kapiler. Kapiler juga
berasal dari fusi antara membran basalis RPE dan koriokapiler. Membran
ultrastruktural terdiri atas lima lapisan dari luar ke dalam yaitu, membran
3
PAPER NAMA : FIDYA QODRY
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100175
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
1. Arteri siliaris posterior brevis muncul menjadi dua cabang dari arteri
menembus sklera di sekitar saraf optik dan memasok darah koroid secara
segmental.11,12
2. Arteri siliaris posterior dibagi menjadi dua bagian, nasal dan temporal.
Pembuluh darah ini menembus sklera dengan cara melintang di sisi medial
dan lateral dari saraf optik dan berjalan ke depan ruang subaraknoid
dan otot rektus medial dan saru dari rektus lateralis. Arteri ini menembus
dan akhirnya menembus sklera dekat limbus untuk memasuki otot siliaris.
Pada bagian akhir ini beranastomosis dengan dua arteri siliaris posterior
pupil dan beranastomose satu sama lainnya menjadi sirkulus arteri minor.
Drainase vena, vena-vena kecil mengalir dari iris, korpus siliaris, dan koroid
empat yaitu superior temporal, inferior temporal, superior nasal, dan inferior
4
PAPER NAMA : FIDYA QODRY
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100175
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
Gambar 2.2. vaskularisasi darah arteri dan vena pada traktus uvea14
Koroid memiliki fungsi terutama untuk suplai darah ke epitel pigmen retina
(RPE) sampai ke dua pertiga lapisan nuklear dalam dari neurosensori retina.
dalam proses pertukaran panas di retina karena tingginya aliran darah di pembuluh
darah koroid. Sel-sel pigmen koroid menyerap cahaya yang berlebihan yang
5
PAPER NAMA : FIDYA QODRY
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100175
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
2.2.1. Definisi
Koroidopati hipertensi merupakan kelainan pada koroid berupa keadaan
dimana terdapat cairan dibelakang retina yang disebabkan oleh
kebocoran/kerusakan pada pembuluh darah yang memperdarahi retina akibat
tekanan darah yang tinggi. Mekanisme terjadinya koroidopati hipertensi
berhubungan dengan adanya iskemik koroid yang menyebabkan bagian-bagian
degeneratif dari RPE yang disebut sebagai “Elschnig spot” dan diikuti oleh
“Siegist’s Streak” yang merupakan indikasi prognosis yang buruk.15
2.2.2. Etiologi
2.2.3. Patofisiologi
Sirkulasi koroid diatur oleh sistim syaraf simpatik. Pembuluh darah koroid
Penyebab oklusi koroid pada pasien koroidopati hipertensi tidak diketahui, diduga
adanya gangguan pada sistim syaraf simpatik okular. Dugaan lain lepasnya
6
PAPER NAMA : FIDYA QODRY
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100175
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
Disamping itu optic nerve head dari depan dipengaruhi oleh tekanan intraokular
dan dari belakang oleh tekanan intrakranial pada subarachnoid. Diduga terjadinya
edema papil seperti yang ditemukan pada hipertensi maligna bukan akibat
peninggian TIK, retinopati hipertensi dan ensefalopati hipertensi tapi akibat AION.
Iskemia axon terjadi akibat stasis aliran axoplasmik dan edema axon optic disc.
Iskemia pada optic nerve head pada hipertensi maligna diduga akibat vasokontriksi
dan oklusi pembuluh darah peripapillary choroid dan difusi angiotensin II dan
7
PAPER NAMA : FIDYA QODRY
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100175
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
8
PAPER NAMA : FIDYA QODRY
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100175
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
2.2.5. Penatalaksanaan
9
PAPER NAMA : FIDYA QODRY
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100175
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
2.2.8. Prognosis
Koroidopati hipertensif terjadi lebih lambat daripada perubahan vaskular retina
dari penyempitan arteriolar dan perubahan penyilangan arteriovenous. Kelainan
lanjut ini diamati lebih sering pada pasien yang lebih muda dengan peningkatan
tekanan darah akut dan dikaitkan dengan prognosis yang buruk pada pasien
hipertensi yang tidak diobati. Koroidopati hipertensi telah dilaporkan pada
toksemia kehamilan, penyakit ginjal, pheochromocytoma, dan hipertensi maligna.
Lokasi perubahan ini biasanya diamati di daerah makula.17,18
Ad Vitam : dubia ad malam
Ad Functionam : dubia ad malam
Ad Sanationam : dubia ad malam
10
PAPER NAMA : FIDYA QODRY
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100175
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
BAB 3
KESIMPULAN
11
PAPER NAMA : FIDYA QODRY
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100175
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
DAFTAR PUSTAKA
12
PAPER NAMA : FIDYA QODRY
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN MATA NIM : 130100175
FAKULTAS KEDOKTERAN USU/RS USU
13. Ilyas S, Yulianti SR. Ilmu Penyakit Mata Edisi ke-5. Jakarta: FK UI. 2015.
14. Shilpa J, Karule PT. Detection of Hard Exudates Based on Morphological
Feature Extraction. Bio Pharm J. 2018; 11(1):215-225.
15. American Heart Association. Highlights from the 2017 Guideline for the
Prevention, Detection, Evaluation and Management of High Blood Pressure
in Adult. 2017.
16. Myron Y, Jay SD. Ophthalmology, International 5th Ed. USA: Saunders
Elsevier. p516-519.
17. Jiri R, Matus R. Branch Retinal Vein Occlusion: Pathogenesis, Visual
Prognosis, and Treatment Modalities. Current Eye Research. 2008; 33:111-
117.
18. Varma DD, Cugati S, Lee AW, Chen CS. A Review of Central Artery
Occlusion: clinical presentation and management. Eye (Lond). 2013; 27:688-
697.
19. AlTalbishi A, Khateb S, Amer R. Elschnig’s spots in the acute and remission
stages in preeclampsia: spectral-domain optical coherence tomographic
features. Eur J Ophthalmol. 2015; 5:84-7 .
20. Shah AN, Jones HE, Sinha MD, Morrison DA. Hypertensive chorioretinopathy
with Elschnig spots in a 3-year-old child. Eye. 2011; 25:394–5.
13