TINJAUAN PUSTAKA
1
Gejala awal berupa bercak eritematosa yang berkembang menjadi eritema
generalisata. Skuama putih atau kuning akan muncul 2-6 hari setelah onset
eritema. Sedangkan gejala klinis lainnya yang bisa dijumpai adalah pruritus,
gangguan termoregulasi, takikardi, edema perifer, limfadenopati, hepatomegali
dan splenomegali. Perjalanan klinis dan prognosis DEG bervariasi, bergantung
pada etiologi dasar. Pengobatan awal DEG adalah dengan penggantian cairan dan
elektrolit, yang kadang-kadang memerlukan penanganan rawat inap. Obat yang
diduga sebagai pencetus dihentikan, pemberian suplemen folat dan diet tinggi
protein. Pemberian steroid sistemik dapat membantu pada beberapa kasus,
kemudian pemberian obat topikal pada kulit meliputi pemberian emolien sebagai
pelembab, dan steroid topikal potensi ringan-sedang. Pemberian antihistamin
diberikan bila ada keluhan pruritus, sedangkan antibiotika sistemik tetap diberikan
pada penderita yang terbukti atau tidak terbukti mengalami infeksi sekunder.6,7
2
1.2. Definisi Dermatitis Eksfoliativa Generalisata
1.3. Epidemiologi
3
DE dapat terjadi pada seluruh jenis ras. Dermatosis yang telah ada
sebelumnya berperan pada lebih dari setengah kasus DE. Psoriasis merupakan
etiologi yang paling banyak ditemukan (hampir pada seperempat kasus). Pada
penelitian psoriasis baru-baru ini, DE dilaporkan pada 87 dari 160 kasus.10
4
- Penyakit immunobullosa (pemphigus superfisial, pemphigoid bullosa, dan
pemphigus paraneoplastik)
- Infeksi (skabies, dermatofitosis)
- Diperantarai oleh toksin (toxic shock syndrome, staphylococcal scaled skin
syndrome)
- Dermatitis aktinik kronik
- Pityriasis rubra pilaris
- Penyakit vaskuler kolagen
- Paraneoplastik (tumor solid dan hematologik)
- Immunodefisiensi primer
- Iktiosis kongenital
5
Pada pemeriksaan fisik dijumpai keadaan umum pasien sedikit lemah,
status gizi: cukup, suhu badan subfebril. Pemeriksaan status dermatologis: pada
regio scalp, fasialis, thoracalis, vertebralis, brachialis dextra et sinistra, pedis
dextra et sinistra dijumpai makula eritematosa yang luas dengan skuama halus
hingga terlihat eksfoliatif.13
Untuk gold standard diagnosis pada kasus ini masih diragukan, menurut
para dermatologi biopsi kulit merupakan suatu standard untuk mendiagnosis tapi
pada kasus dermatitis eksfoliatif generalisata ini sering didapatkan gambaran yang
tidak spesifik.
6
penyerapan sistemik akibat peningkatan permeabilitas kulit dan luasnya area yang
terlibat. Iritan topikal lainnya, seperti anthralin, tar, pelembab asam hidroksil, dan
analog vitamin D juga perlu dihindari.15
7
1.8. Pencegahan
1.9. Komplikasi
8
Terdapat peningkatan kerentanan terjadinya kolonisasi bakteri pada DE
akibat adanya inflamasi, fisura, dan ekskoriasi kulit. Sepsis mungkin terjadi.
Sepsis staphylokokal dapat menjadi resiko pada pasien DE.12,15
9
BAB 2
STATUS ORANG SAKIT
ANAMNESIS
√ Autoanamnesa Alloanamnesa
10
menderita penyakit yang sama diseluruh tubuh dan lebih
berat dari yang dialami sekarang. Riwayat BAK biasa,
warna kuning jernih dan volume +650cc, riwayat BAB
biasa, riwayat hipertensi +5 tahun ini dengan tekanan
darah tertinggi 160 mmHg dan OS tidak teratur minum
obat, riwayat DM dijumpai, riwayat keluarga menderita
penyakit yang sama disangkal oleh OS.
RPO: Antibiotik
RIWAYAT PRIBADI
RiwayatAlergi
Riwayat imunisasi
Tahun Bahan / obat Gejala
Tahun Jenis imunisasi
2014 Tidak jelas Gatal,bersisik
Tidak jelas Tidak jelas
Merokok : (-)
Minum Alkohol : (-)
HubunganSeks : (-)
ANAMNESA ORGAN
Lain-lain : -
11
Saluran Nafsu makan :- Penurunan BB : -
Haid :- Lain-lain :-
Polifagi :- Lain-lain :-
Lain-lain :-
Lain-lain :-
merah..
12
DESKRIPSI UMUM
Kesan Sakit
Gizi
Berat Badan : 50 kg Tinggi Badan :160 cm
Gizi IMT : 19,53 kg/m² ( normoweight)
TANDA VITAL
KULIT :
13
Tidak dijumpai kelainan.
MATA
Conjunctiva palp. inf. Anemis (-/-),Skleraikterik (-/-), Pupil isokor,ki = ka, ø 3
mm, edema palpebra superior inferior (-/-). Exopthalmus (-/-)
THORAKS
Depan Belakang
JANTUNG
14
Perkusi : Shifting dullness (-)
Auskultasi : Peristaltik (+) normal
PINGGANG
Tapping pain (-/-)
INGUINAL
Tidak dilakukan pemeriksaan
EKSTREMITAS:
Superior: Oedem (-/-)
Inferior : Nyeri pada sendi lutut (-)
Krepitasi (-)
Oedem pretibial (-/-)
Akral hangat
ALAT KELAMIN:
NEUROLOGI:
Refleks Fisiologis: normal
Refleks Patologis (-)
BICARA
Pasien mampu berkomunikasi dengan baik
15
Dokter : dr. Leonardo basa Dairi Alamat Pasien : Pandan
SpPD-KGEH 081375956559
MORFOLOGI :
Eritrosit : anemia normokrom normositer
Leukosit : normal
Trombosit : normal
HEMATOLOGI
Darah Lengkap
Hb : 12,7 g/dL
Eritrosit : 3,97 jt/ µL
Leukosit : 9050 / µL
Hematokrit : 37 %
Trombosit : 275000 / µL
MCV : 92 fL
16
MCH : 32 pg
MCHC : 34,7 g/dL
Hitung Jenis :
Neutrofil : 69,7%
Limfosit : 14,7%
Monosit : 8,3%
Eosinofil : 0%
Basofil : 0,10 %
Kesan : normokrom normositer
KIMIA KLINIK
METABOLISME KARBOHIDRAT
Glukosa Darah ( Sewaktu) : 129 mg/dL
GINJAL
BUN : 18 mg/dL
Ureum : 39 mg/dL
Kreatinin : 0,61 mg/dL
ELEKTROLIT
Na : 140 mEq/L
K : 3,3 mEq/L
Cl : 106 mEq/L
RESUME
17
Telaah : Hal ini dialami OS kurang lebih 3 minggu
ini, kulit bersisik disertai gatal bersifat terus-menerus
dan mengelupas, sebelum kulit bersisik OS mengaku
ada mengkonsumsi antibiotic namun OS tidak tahu
namanya, mual dan muntah (-), nyeri berkemih (-).,
Temperature: 36,6oC
Thoraks :
Palpasi : SF kanan=kiri
Perkusi : sonor
ST: -
Abdomen :
Inspeksi : simetris
18
Palpasi : soepel, tidak dijumpai kelainan. Nyeri (-)
Perkusi : timpani
Auskultasi : normoperistaltik
Medikamentosa :
19
1. Urinalisa 6. Tes provokasi obat
4. Biopsi Kulit 9.
BAB 3
FOLLOW UP
20
S O A P
Mulut
Thorax
Sp : Vesikuler
St : (-)
Abdomen
Simetris, Soepel
21
H/L/R tidak teraba
Ekstremitas
S O A P
Telinga/Hidung
Mulut
Thorax
22
Sp : Vesikuler
St : (-)
Abdomen
Simetris, Soepel
H/L/R tidak teraba
Ekstremitas
Edem inferior(-/-)
BAB 4
DISKUSI KASUS
TEORI DISKUSI
Definisi Anamnesis :
Dermtitis eksfoliativa generalisata (DEG) Keluhan Utama : Kulit Bersisik
adalah suatu kelainan kulit dengan gejala Telaah : Hal ini dialami OS sejak
23
berupa eritema dan skuama generalisata 2 minggu ini, kulit gatal dan
yang melibatkan lebih dari 90% bersisik, sebelum kulit
permukaan kulit penderita. mengelupas dan bersisik OS
Anamnesis mengaku ada mengkonsumsi obat
Gejala klinis bisa dimulai secara 2 minggu yang lalu, namun OS
tiba-tiba maupun secara mendadak. tidak tahu apa nama obatnya.
Seluruh permukaan kulit menjadi merah, Riwayat alergi obat disangkal
bersisik, menebal dan kadang membentuk oleh OS. penyakit OS ini bersifat
keropeng. Beberapa penderita merasakan gatal terus-menerus, OS mengaku
gatal-gatal dan kelenjar getah beningnya 3 tahun yang lalu pernah
membesar. Penderita mengalami demam, menderita penyakit yang sama
tetapi mereka merasakan kedinginan diseluruh tubuh, OS mengaku
karena begitu banyak panas yang hilang juga mengalami demam kurang
melalui kulit yang rusak. Sejumlah besar lebih 2 minggu ini disertai rasa
cairan dan protein bisa meresap melalui menggigil. Mual dan muntah
kulit dan kulit yang rusak merupakan disangkal oleh OS. Sulit menelan
penghalang infeksi yang buruk. juga disangkal. OS mengaku tidak
Gejala awal berupa bercak mengalami penurunan nafsu
eritematosa yang berkembang menjadi makan. Didapati mara OS
eritema generalisata. Skuama putih atau bengkak. Keluhan sulit berekmih
kuning akan muncul 2-6 hari setelah onset disangkal oleh OS. BAB mencret
eritema. Sedangkan gejala klinis lainnya dan berwarna hitam juga
yang bisa dijumpai adalah pruritus, disangkal oleh OS. Terdapat
gangguan termoregulasi, takikardi, edema riwayat diabetes dan hipertensi
perifer, limfadenopati, hepatomegali dan pada OS. Riwayat keluarga
splenomegali. menderita penyakit yang sama
disangkal oleh OS.
Manifestasi Klinis :
Manifestasi Klinis yang
Seluruh permukaan kulit menjadi merah,
dijumpai
bersisik, menebal dan kadang membentuk
keropeng. Beberapa penderita merasakan
24
gatal-gatal dan kelenjar getah beningnya Kulit mengelupas
membesar. Penderita mengalami demam, Kulit bersisik.
tetapi mereka merasakan kedinginan Gatal pada kulit
karena begitu banyak panas yang hilang
melalui kulit yang rusak. Sejumlah besar
cairan dan protein bisa meresap melalui
kulit dan kulit yang rusak merupakan
penghalang infeksi yang buruk.
Diagnosis : Diagnosis
Pemeriksaan Fisik : 1. Berdasarkan hasil inspeksi
1. Inpeksi dijumpai
Kelainan yang bisa ditemukan Makula
adalah makula, eritema, papula, Eritem
vesikula, pustula, ulkus, crusta, Ekskoriasi
eksoriasis, fisurre, cicatrix, petekie, Sikatriks.
hematoma, naevus pigmentosus,
hiperpigmentasi, vitiligo/ 2. Berdasarkan hasil palpasi
hipopigmentasi, hemangioma, dijumpai:
spider naevi, lichenifikasi, striae, Kulit hangat
mongolian spot, uremie frost, anemi,
Kelembaban basah
cyanosis, dan ikterus.
Tekstur kulit dirasakan
2. Palpasi
halus dan lunak
Pada palpasi pertama dirasakan
kehangatan kulit ( dingin, hangat,
deman ) kemudian kelembabannya,
psien dehidrasi terasa kering dan
pasien hipertiroidisme berkeringat
terlalu banyak.
Tekstur kulit dirasakan halus, lunak,
lentur, pada kulit normal. Teraba
ksar pada defisiensi vitamin A,
25
hipotitoid, terlalu sering mandi,
banyak ketombe, diaper-rash (di
selangkangan bayi ) akibat popok
bayi.
Krepitasi teraba ada gelembung-
gelembung udara di bawah kulit.
Edema adalah terkumpulnya cairan
tubuh di jaringan tubuh lebih
daripada jumlah semestinya.
Pemeriksaan Penunjang
Tes Tempel Terbuka
Tes Tempel Tertutup
Tes tempel dengan Sinar
6. Antihistamin jam/IV
26
Fucilex Cream 2x1
KSR 1x600 mg
BAB 5
KESIMPULAN
27
DAFTAR PUSTAKA
28
7. McKoy K. Exfoliative Dermatitis (Erythroderma),2009.Merck Available
from: http://www.merck.com/mmpe/sec10/ch114/ch114d.html/2017 June
15.
8. Maryam A, Zahra SG, Siavash T, H. Dabbaghian. Research article:
Erythroderma: A clinical study of 97 cases. BMJ Dermatology 2008; 5:5.
Available from: URL: hhtp://www.biomedcentral.com/1471-5945/5/5.
29