Anda di halaman 1dari 29

Tabel 4.1.

Indikasi Program SRS Masjid Pathok Negoro Mlangi


Waktu Pelaksanaan
PJM I (2019 – 2023) PJM II PJM III PJM IV
No Program Utama Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana
(2024 – (2029 – (2033 –
1 2 3 4 5
2028) 2033) 2037)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
A PROGRAM PERWUJUDAN SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI
A1 Peningkatan Jaringan Jalan
Jalan lokal Zona Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY
Koridor utama Masjid APBN
Pathok Negoro Mlangi
Jalan lingkungan Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY DPUP ESDM DIY
di seluruh kawasan
A2 Pengembangan Prasarana Jaringan Jalan
Jalur pedestrian yang juga ramah APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY
Zona Inti dan Penyangga
difabel dan jalur non motorized APBN
Koridor utama Masjid
Pengadaan jalur hijau APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY
Pathok Negoro Mlangi
APBN
B PROGRAM PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN
B1 Perwujudan Jaringan Energi/Listrik
Peningkatan kapasitas jaringan listrik APBD Dana Keistimewaan DIY, PLN, DPUP ESDM DIY
sesuai kebutuhan kawasan inti Zona Inti dan Penyangga Investasi swasta dan/ atau
kerjasama pendanaan
Pengembangan jaringan kabel bawah
Zona Inti
tanah
B2 Perwujudan Jaringan Telekomunikasi
Pengembangan jaringan APBD Dana Keistimewaan DIY, TELKOM, Bappeda DIY, Diskominfo DIY
telekomunikasi APBN, Investasi swasta dan/ atau
kerjasama pendanaan
Zona Inti dan Penyangga
Pengembangan jaringan APBD Dana Keistimewaan DIY, TELKOM, Diskominfo DIY
telekomunikasi dengan teknologi serat APBN, Investasi swasta dan/ atau
optik kerjasama pendanaan
B3 Perwujudan Jaringan Sumber Daya Air
Konservasi sungai dan DAS Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, DPUP ESDM DIY,
Sub zona Peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY, BLH DIY
Perlindungan Setempat kerjasama pendanaan
Pengembangan jaringan sumber daya Zona Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, DPUP ESDM DIY,
air untuk irigasi pertanian Sub zona peruntukan Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY, BLH DIY
pertanian kerjasama pendanaan
Pengembangan jaringan air baku untuk APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, DPUP ESDM DIY,
Zona Inti dan Penyangga
kebutuhan air bersih Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY, BLH DIY
di seluruh kawasan
kerjasama pendanaan
Pengembangan sistem pengendalian Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, DPUP ESDM DIY,
banjir Sub zona Peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY, BLH DIY
Perlindungan Setempat kerjasama pendanaan
B4 Perwujudan Sistem Pengolahan Air Limbah
Pembangunan IPAL komunal untuk Zona Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, BLH DIY
pengunjung Masjid Pathok Negoro Sub zona peruntukan Investasi swasta dan/ atau
RTNH kerjasama pendanaan
Perbaikan sistem dan teknologi sistem Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, BLH DIY
setempat di seluruh kawasan Investasi swasta dan/ atau
kerjasama pendanaan

1
Waktu Pelaksanaan
PJM I (2019 – 2023) PJM II PJM III PJM IV
No Program Utama Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana
(2024 – (2029 – (2033 –
1 2 3 4 5
2028) 2033) 2037)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
B5 Perwujudan Sistem Persampahan
Sosialisasi kegiatan pemilihan dan APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, BLH DIY
Zona Inti dan Penyangga
pemilahan sampah Investasi swasta dan/ atau
di seluruh kawasan
kerjasama pendanaan
Penyediaan container sebagai lokasi Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, BLH DIY
pembuangan sementara Sub zona peruntukan Investasi swasta dan/ atau
permukiman, sub zona kerjasama pendanaan
peruntukan sarana
pelayanan umum, sub
zona peruntukan RTNH
Pengembangan sarpras persampahan APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, BLH DIY
Zona Inti dan Penyangga
untuk mendukung sistem 4R berupa APBN, Investasi swasta dan/ atau
di seluruh kawasan
tong sampah yang dibedakan jenisnya kerjasama pendanaan
B6 Perwujudan Jaringan Drainase
Pengembangan sistem jaringan APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY
drainase dengan penerapan Investasi swasta dan/ atau
ekodrainase kerjasama pendanaan
Pengembangan kolam retensi dan APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY
Zona Inti dan Penyangga
lubang penyerapan air hujan Investasi swasta dan/ atau
di seluruh kawasan
kerjasama pendanaan
Pengembangan jalur inspeksi untuk APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY
pemeliharaam sistem jaringan drainse Investasi swasta dan/ atau
kerjasama pendanaan
C PERWUJUDAN POLA RUANG
C1 Konservasi Sub Zona Peruntukan Perlindungan Setempat
Pengembangan RTH di kawasan Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, DPUP ESDM DIY,
sempadan sungai Sub zona Peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau BLH DIY, Bappeda DIY
Perlindungan Setempat kerjasama pendanaan
Pengembangan bangunan dan sistem Zona Inti atau Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, DPUP ESDM DIY,
pengendali banjir Sub zona Peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau BLH DIY, Bappeda DIY
Perlindungan Setempat kerjasama pendanaan
C2 Konservasi Sub Zona Cagar Budaya Dan Ilmu Pengetahuan
Rehabilitasi dan revitalisasi bangunan APBD Dana Keistimewaan DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY, DPTR DIY,
Zona Inti
cagar budaya APBN, Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY, Dinas Kebudayaan DIY,
Sub zona Cagar Budaya
kerjasama pendanaan Dinas Pariwisata DIY
Pengembangan untuk wisata budaya APBD Dana Keistimewaan DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY, DPTR DIY,
dan sejarah, penelitian dan Zona Inti APBN, Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY Dinas Kebudayaan DIY,
pengembangan ilmu pengetahuan Di seluruh sub zona yang kerjasama pendanaan Dinas Pariwisata DIY
melalui travel guide dengan melatih berada di zona inti
penduduk sekitar menjadi guide
Pengembangan bangunan pendukung Zona inti APBD Dana Keistimewaan DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY, DPTR DIY, Dinas
fungsi cagar budaya berupa museum Sub zona Peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau Kebudayaan DIY, Dinas Pariwisata DIY
budaya Pelayanan Umum kerjasama pendanaan
Pengendalian pemanfaatan ruang APBD Dana Keistimewaan DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY, DPTR DIY,
berupa pembatasan bangunan dengan Zona Inti dan Penyangga APBN, Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY, Dinas Kebudayaan DIY,
fungsi yang bertentangan dengan fungsi kerjasama pendanaan Dinas Pariwisata DIY
cagar budaya
Pengembangan jalur hijau dan ruang Zona Inti APBD Dana Keistimewaan DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY, DPTR DIY,

2
Waktu Pelaksanaan
PJM I (2019 – 2023) PJM II PJM III PJM IV
No Program Utama Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana
(2024 – (2029 – (2033 –
1 2 3 4 5
2028) 2033) 2037)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
terbuka hijau dengan penanaman  Sub zona Cagar APBN, Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY Dinas Pariwisata DIY, BLH
vegetasi khas Kraton Yogyakarta dan Budaya kerjasama pendanaan DIY, Dinas Kebudayaan DIY
vegetasi khas kawasan (jika ada)  Koridor utama Masjid
Pathok Negoro Mlangi
C3 Sub Zona Peruntukan Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Pengembangan sub zona RTNH sebagai APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, Dinas
area parkir bagi pengunjung Masjid Investasi swasta dan/ atau Pariwisata DIY dan Sleman, DPUP-KP
Pathok Negoro kerjasama pendanaan Sleman, Dishub Sleman
Pembangunan sarana dan prasarana APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, Dinas
Zona Penyangga
pendukung aktivitas parkir seperti Investasi swasta dan/ atau Pariwisata DIY dan Sleman, DPUP-KP
Sub zona peruntukan
toilet, container sampah, gazebo, serta kerjasama pendanaan Sleman, Dishub Sleman
Ruang Terbuka Non Hijau
signage
(RTNH)
Pengembangan ruang hijau berupa APBD Dana Keistimewaan DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY, DPTR DIY,
penanaman vegetasi khas Kraton Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY Dinas Pariwisata DIY, BLH
Yogyakarta dan vegetasi khas kawasan kerjasama pendanaan DIY, Dinas Kebudayaan DIY
(jika ada)
C4 Sub Zona Peruntukan Permukiman
Pengendalian pembangunan APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY
perumahan kepadatan tinggi dan Investasi swasta dan/ atau
sangat tinggi kerjasama pendanaan
Peningkatan prasarana sarana dan APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY
Zona Inti dan Penyangga
utilitas umum di permukiman Investasi swasta dan/ atau
Sub zona Permukiman
kerjasama pendanaan
Pengembangan taman sebagai ruang APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, BLH DIY
publik Investasi swasta dan/ atau
kerjasama pendanaan
C5 Sub Zona Peruntukan Pelayanan Umum
Pengembangan sub zona peruntukan APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Dinas Pendidikan,
pelayanan umum berupa pendidikan APBN, Investasi swasta dan/ atau Pemuda dan Olah Raga DIY, Yayasan
Zona Inti
terutama berbasis agama untuk kerjasama pendanaan pendidikan keagamaan
Sub zona peruntukan
menguatkan citra kawasan
Prasarana Sarana Umum
Penyediaan dan peningkatan fasilitas APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, DPTR DIY
(PSU)
kesehatan, sosial, dan ekonomi Investasi swasta dan/ atau
kerjasama pendanaan
C6 Sub Zona Peruntukan Pertanian
Pengembangan kawasan pertanian Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian
lahan basah dan lahan kering/ Sub zona peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau DIY, Dinas Pertanian, Pangan dan
holtikultura pertanian kerjasama pendanaan Perikanan Sleman
Pembangunan sarana penunjang Zona Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian
pertanian seperti gudang penyimpanan
Sub zona peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau DIY, Dinas Pertanian, Pangan dan
hasil pertanian pertanian kerjasama pendanaan Perikanan Sleman
Pembangunan prasarana penunjang Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Dinas Pertanian DIY, Dinas Pertanian,
pertanian seperti saluran irigasi Sub zona peruntukan Investasi swasta dan/ atau Pangan dan Perikanan Sleman
pertanian kerjasama pendanaan
C6 Sub Zona Peruntukan Perdagangan dan Jasa
Pengembangan kawasan dan kegiatan Zona Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
perdagangan-jasa skala regional Sub zona peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau Menengah DIY, Dinas Koperasi, Usaha
Perdagangan dan Jasa kerjasama pendanaan Kecil dan Menengah Bantul, DPTR DIY

3
Waktu Pelaksanaan
PJM I (2019 – 2023) PJM II PJM III PJM IV
No Program Utama Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana
(2024 – (2029 – (2033 –
1 2 3 4 5
2028) 2033) 2037)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
Koridor jalan arteri dan Bantul, Dinas Penanaman Modal dan
(Ringroad) Pelayanan Perizinan Terpadu
Pengembangan kawasan dan kegiatan APBD Dana Keistimewaan DIY, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
perdagangan-jasa skala lokal Investasi swasta dan/ atau Menengah DIY, Dinas Koperasi, Usaha
kerjasama pendanaan Kecil dan Menengah Bantul, DPTR DIY
dan Bantul, Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu
Pembangunan sarana dan prasarana Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
penunjang kegiatan perdagangan dan  Sub zona peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau Menengah DIY, Dinas Koperasi, Usaha
jasa permukiman kerjasama pendanaan Kecil dan Menengah Bantul, DPTR DIY
 Sub zona peruntukan dan Bantul, Dinas Penanaman Modal dan
pelayanan umum Pelayanan Perizinan Terpadu
Pengendalian pemanfaatan ruang APBD Dana Keistimewaan DIY, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
sebagai kawasan perdagangan dan jasa Investasi swasta dan/ atau Menengah DIY, Dinas Koperasi, Usaha
yang tidak sesuai dengan karakteristik kerjasama pendanaan Kecil dan Menengah Bantul, DPTR DIY
wilayah sekitar (terutama yang dan Bantul, Dinas Penanaman Modal dan
bertentangan dengan kawasan cagar Pelayanan Perizinan Terpadu
budaya/kawasan inti)

Tabel 4.2. ARAHAN PERATURAN ZONASI SRS MASJID PATHOK NEGORO MLANGI

A. KAWASAN INTI

1. ARAHAN KETENTUAN PENGENDALIAN SISTEM JARINGAN


Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
a. SISTEM JARINGAN JALAN
1. Jalan lokal Fasilitas layanan Pengembangan RTH/jalur  Kegiatan komersial yang berupa  Kegiatan komersial yang  Garis sempadan  Prasarana dan sarana  Mengacu Peraturan
skala kecamatan hijau di sepanjang jalan yang perdagangan jasa skala lokal dengan bertentangan dengan bangunan untuk ruas minimum alat penerangan Menteri Pekerjaan
memiliki fungsi konservasi intensitas sedang dan menyediakan karakteristik sebagai kawasan milik jalan yang jalan, fasilitas untuk Umum Nomor:
dan penyediaan oksigen prasarana tersendiri dengan spiritual dan budaya kurang dari 8 m, GSB sepeda, dan fasilitas ramah 20/PRT/M/2010
Pemanfaatan untuk sirkulasi memenuhi standar keamanan dan  Kegiatan pembangunan sama dengan 0,5 kali difabel Tentang Pedoman
transportasi orang dan yang tidak menimbulkan kemacetan peruntukan permukiman lebar ruas milik jalan.  Penyediaan penempatan Pemanfaatan Dan
barang dengan berbagai di sepanjang jalan dengan kepadatan tinggi rambu yang sesuai dengan Penggunaan Bagian-
moda  Kegiatan pembangunan peruntukan  Kegiatan lain yang berpotensi tipe penggunaan lahan dan Bagian Jalan
permukiman dengan kepadatan membahayakan pengguna pengguna jalan;
sedang dengan memenuhi standar jalan  Penyediaan penempatan
keamanan dan yang tidak  Pemanfaataan jalan yang iklan yang sesuai dengan
menimbulkan kemacetan di sepanjang melebihi ketentuan muatan, tipe penggunaan lahan dan
jalan dimensi, muatan sumbu pengguna jalan
 Kegiatan pendidikan, khususnya terberat, dan/atau beban;
pendidikan berbasis agama Islam  Penggunaan ruang
yang memenuhi standar keamanan pengawasan jalan yang

4
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
dan tidak menimbulkan kemacetan di mengganggu keselamatan
sepanjang jalan pengguna jalan dan keamanan
 Kegiatan pelayanan umum lainnya konstruksi jalan; dan
seperti pariwisata, kesehatan,  Penutupan jalan tanpa
olahraga disediakan sesuai mendapatkan izin dari
klebutuhan masyarakat dengan instansi yang berwenang.
memenuhi standar keamanan dan  Kegiatan pembangunan
tidak menimbulkan kemacetan di bangunan dan atau reklame
sepanjang jalan yang menutupi ruas jalan
 Pemasangan utilitas prasarana umum; yang memiliki scenic view
pelengkap jalan dan kelengkapan
jalan (street furniture)
2. Jalan Fasilitas layanan Pengembangan RTH/jalur  Kegiatan komersial yang berupa  Kegiatan komersial yang  Garis sempadan Prasarana dan sarana
lingkungan skala kecamatan/ hijau di sepanjang jalan yang perdagangan jasa skala lokal dengan bertentangan dengan bangunan untuk ruas minimum alat penerangan
desa memiliki fungsi konservasi intensitas sedang dan menyediakan karakteristik sebagai kawasan milik jalan yang jalan, fasilitas untuk sepeda,
dan penyediaan oksigen prasarana tersendiri dengan spiritual dan budaya kurang dari 8 m, GSB dan fasilitas ramah difabel
Pemanfaatan untuk sirkulasi memenuhi standar keamanan dan  Kegiatan pembangunan sama dengan 0,5 kali
transportasi orang dan yang tidak menimbulkan kemacetan peruntukan permukiman lebar ruas milik jalan.
barang dengan berbagai di sepanjang jalan dengan kepadatan tinggi
moda  Kegiatan pembangunan peruntukan  Kegiatan lain yang berpotensi
permukiman dengan kepadatan membahayakan pengguna
sedang dengan memenuhi standar jalan
keamanan dan yang tidak  Pemanfaataan jalan yang
menimbulkan kemacetan di sepanjang melebihi ketentuan muatan,
jalan dimensi, muatan sumbu
 Kegiatan pendidikan, khususnya terberat, dan/atau beban;
pendidikan berbasis agama Islam  Penggunaan ruang
yang memenuhi standar keamanan pengawasan jalan yang
dan tidak menimbulkan kemacetan di mengganggu keselamatan
sepanjang jalan pengguna jalan dan keamanan
 Kegiatan pelayanan umum lainnya konstruksi jalan; dan
seperti pariwisata, kesehatan,  Penutupan jalan tanpa
olahraga disediakan sesuai mendapatkan izin dari
klebutuhan masyarakat dengan instansi yang berwenang.
memenuhi standar keamanan dan
tidak menimbulkan kemacetan di
sepanjang jalan
 Pemasangan utilitas prasarana umum;
pelengkap jalan dan kelengkapan
jalan (street furniture)
3. Jalur Jalur khusus bagi  Pemanfaatan untuk Pemanfaatan untuk becak, andong,  Pemanfaatan jalur pejalan -  Adanya fasilitas pejalan
pedestrian pejalan kaki, kaum sirkulasi pejalan kaki, sepeda dengan kereta samping dan kaki untuk segala jenis kaki yang ramah difabel
dan non difabel, dan kaum difabel, dan sepeda kendaraan tidak bermotor lainnya (non kendaraan bermotor  Fasilitas peneduh dan
motorized pengguna kendaraan  Pengadaan jalur hijau motorized)  Parkir kendaraan bermotor tempat istirahat bagi
non motorized  Kegiatan perdagangan, jasa, pejalan kaki pada jarak
hunian, dan segala jenis paling jauh setiap 400
kegiatan budidaya tetap meter
ataupun temporer
b. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN ENERGI/KELISTRIKAN

5
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
4. Sistem  Pembangkit  Pengembangan jaringan Pada kawasan yang dilewati jaringan  Kegiatan budidaya yang dapat Intensitas pemanfaatan Prasarana dan sarana Mengacu UU No. 30
Jaringan energi listrik dan instalasi energi listrik diperbolehkan kegiatan budidaya mengganggu fungsi dan ruang berupa penentuan minimum berupa pengaman Tahun 2009 tentang
Energi dan  Jaringan kabel kelistrikan yang tidak mengganggu fungsi dan pelayanan energi listrik KDB, KLB dan KDH pada pembangkit energi listrik Ketenagalistrikan
Kelistrikan listrik yang  RTH berupa taman pelayanan energi listrik  Fasilitas pelayanan umum, menyesuaikan dengan
melayani komersial, dan perumahan jenis peruntukan yang
kebutuhan memenuhi ketentuan
kawasan energi dan kelistrikan
c. RENCANA SISTEM JARINGAN TELEKOMUNIKASI
5. Sistem Jaringan telematika  Pengembangan jaringan Pengembangan menara microcell dengan Kegiatan yang dapat mengganggu  Ketinggian bangunan Mengacu pada Permen
Jaringan telematika berupa fiber memperhatikan keamanan dan fungsi dan pelayanan jaringan terbatas kominfo
Telematika optic di bawah tanah karakteristik kawasan. telematika  Bebas interferensi 01/PER/M/01/2010
sesuai peraturan Tentang Penyelengaraan
perundangan yang berlaku Jaringan Telekomunikasi
 Pengembangan jaringan
telematika sesuai
peraturan perundangan
yang berlaku
d. RENCANA SISTEM JARINGAN SUMBER DAYA AIR
6. Jaringan air Jaringan dan fasilitas  Kegiatan pengambilan air  Kegiatan pembangunan bangunan  Pembangunan yang tidak Intensitas bangunan Prasarana dan sarana Peraturan Menteri
baku untuk layanan untuk baku, bangunan instalasi penunjang pariwisata; berhubungan secara langsung berupa KDB yang pelindung terhadap Pekerjaan Umum Dan
kebutuhan air penyediaan air pengolahan air bersih,  Kegiatan pembangunan bangunan dengan fungsi mata air dan diijinkan 10%, KLB 10%, kemungkinan banjir dan Perumahan Rakyat
bersih bersih reservoir dan bangunan pengontrol debit dan kualitas air. sumber air lainnya; dan KDH 90% sesuai pencemaran sumber air Republik Indonesia
pendukung SPAM (sistem  Kegiatan baik berupa ketentuan bangunan yang Nomor 01/Prt/M/2016
penyediaan air minum) bangunan maupun bukan yang dimaksud; Tentang Tata Cara
lainnya, serta jaringan potensi mencemari mata air Perizinan Pengusahaan
perpipaan untuk dan sumber air lainnya. Sumber Daya Air Dan
pemenuhan air bersih. Penggunaan Sumber
 Pertanian berupa tanaman Daya Air
keras, perdu, tanaman
pelindung mata air;
7. Sistem Jaringan dan fasilitas  Pengembangan embung  Kegiatan yang mendukung  Kegiatan budidaya terbangun Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana  Peraturan Pemerintah
pengendalian pengendalian banjir dan sarana pengendali pengendalian banjir yang tidak meresapkan air KDH disesuaikan dengan minimum berupa pelindung Republik Indonesia
banjir banjir lain sebagai  Kegiatan pembangunan bangunan tanah peraturan yang berlaku terhadap kemungkinan banjir Nomor 38 Tahun 2011
penahan air hujan; penunjang kegiatan pariwisata  Kegiatan yang berpotensi Tentang Sungai
 Pembangunan bangunan merusak prasarana dan  Peraturan Menteri
penunjang pengendali sarana pengendali banjir PUPR No 28 Tahun
banjir 2015 - Penetapan
Garis Sempadan
Sungai Dan Garis
Sempadan Danau
e. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH
8. Sistem Sistem Pengelolaan Kegiatan budidaya di atas  Kegiatan yang berpotensi Intensitas KDB, KLB dan Peraturan Menteri
Jaringan Air Limbah secara jaringan limbah yang tidak merusak jaringan sistem air KDH disesuaikan dengan Lingkungan Hidup
Pengelolaan individu mengganggu fungsi dan limbah peraturan yang berlaku Republik Indonesia
Air Limbah layanan jaringan  Kegiatan pembuangan sampah Nomor 5 Tahun 2014
ke dalam jaringan air limbah Tentang Baku Mutu Air
 Kegiatan mengalirkan air ke Limbah
dalam jaringan air limbah
f. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PERSAMPAHAN

6
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
9. Sistem Sistem pengelolaan  Kegiatan pemilihan, Seluruh kegiatan yang tidak Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana  Ketentuan lain-lain
Jaringan dan pengangkutan pemilahan, dan berhubungan dengan KDH disesuaikan dengan minimum berupa unit berupa kerjasama
Persampahan sampah pengangkutan sampah; pengelolaan sampah peraturan yang berlaku pengumpulan dan antara pelaku
 RTH produktif maupun pengangkutan sampah pengolah sampah
non produktif; dan dilakukan melalui
 Bangunan pendukung kerjasama tersendiri
pengangkutan dan sesuai dengan
pengolahan sampah. perundang-undangan
10. Sistem pengumpulan  Kegiatan pemilihan, Seluruh kegiatan yang tidak Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana yang berlaku.
sampah sementara pemilahan, dan berhubungan dengan KDH disesuaikan dengan minimum berupa unit  Mengacu Permen PU
pengangkutan sampah; pengelolaan sampah peraturan yang berlaku container yang tidak permanen No. 3 Tahun 2013
 RTH produktif maupun tentang
non produktif; dan Penyelenggaraan
 Bangunan pendukung Prasarana dan Sarana
pengangkutan dan Persampahan dalam
pengolahan sampah. Penanganan Sampah
Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis
Sampah Rumah
Tangga)
g. SISTEM JARINGAN DRAINASE
11. Sistem Jaringan drainase  Pengembangan jaringan Bangunan pengontrol debit air  Penutupan saluran drainase Saluran dapat Mengacu Permen PU No
Jaringan untuk meresapkan drainase; tanpa izin; mengalirkan air hujan ke 12/PRT/M/2014
Drainase air hujan dan  Pengembangan kolam  Pembuangan sampah dan sungai lintas Penyelenggaraan Sistem
mengalirkan air retensi dan lubang limbah pada saluran drainase; kabupaten/kota dan lintas Drainase Perkotaan
hujan yang tidak penyerapan air hujan;  Semua kegiatan yang provinsi
tertampung dalam  Pengembangan jalur mengganggu fungsi jaringan
resapan ke badan inspeksi untuk drainase
sungai pemeliharaan sistem
jaringan drainase.

2. ARAHAN PERATURAN ZONASI POLA RUANG – KAWASAN LINDUNG


Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang Kegiatan yang Diperbolehkan
dengan Syarat Diperbolehkan
a. SUB ZONA PERUNTUKAN PERLINDUNGAN SETEMPAT
1. Sempadan  Tanaman hijau  Kegiatan pengembangan sistem peringatan  Pariwisata yang tidak  Mendirikan bangunan Pada sub zona Peruntukan Prasarana dan sarana Mengacu Permen PUPR
sungai dan Ruang dini (early warning system) berpotensi merusak hunian, perdagangan dan Perlindungan Setempat minimum berupa pelindung No. 28 tahun 2015
Terbuka Hijau  Penghijauan berupa tanaman keras, perdu, ekosistem sungai; jasa, sertaa prasarana tidak diperbolehkan sungai, jalan setapak, tentang Penetapan Garis
(RTH) tanaman pelindung sungai  Kegiatan pengolahan sarana umum dengan pemanfaatan ruang yang kelengkapan bangunan yang Sempadan Sungai dan
 Bangunan  Kegiatan pengontrol/ pengukuran debit air limbah dan bahan bentuk bangunan massif berupa bangunan dengan diijinkan, dan bangunan Garis Sempadan Danau
pengendalian pencemar yang tidak  Kegiatan yang berpotensi fungsi yang bertentangan pengendali banjir
banjir berpotensi merusak mengurangi dimensi dengan fungsi
ekosistem sungai tanggul dan/atau perlindungan setempat,
 Kegiatan pengambilan air mencemari sungai seperti dalam hal ini adalah
baku, bangunan instalasi sempadan sungai,

7
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang Kegiatan yang Diperbolehkan
dengan Syarat Diperbolehkan
pengolahan air minum, sehingga KDB, KL, dan
reservoir dan bangunan KDH adalah 0 (nol)
pendukung SPAM (sistem
penyediaan air minum)
lainnya, serta jaringan
perpipaan SPAM.
 Pembangunan pondasi
sarana dan prasarana
publik (seperti: jalan dan
jembatan)
b. KAWASAN SUAKA ALAM, PELESTARIAN ALAM, DAN CAGAR BUDAYA
2. Kawasan Kawasan yang  Wisata budaya dan sejarah, penelitian dan Faslitas penunjang kegiatan  Kegiatan yang berpotensi  Pada bangunan cagar Prasarana dan sarana  Mengacu UU No. 11
Cagar Budaya memiliki dua Situs pengembangan ilmu pengetahuan wisata seperti perdagangan mengurangi luas kawasan budaya mengikuti minimum berupa penyediaan Tahun 2010 tentang
dan Ilmu Cagar Budaya atau  Bangunan pendukung fungsi kawasan dan jasa skala lokal yang cagar budaya dan ilmu intensitas bangunan sarana dan prasarana yang Cagar Budaya
Pengetahuan lebih cagar budaya dan ilmu pengetahuan berbasis rumah tangga pengetahuan eksisting menunjang kelestarian cagar  Peraturan Daerah
 kegiatan budidaya yang  Pada bangunan non budaya dan ilmu pengetahuan Provinsi Daerah
dapat mengganggu fungsi Cagar Budaya KDB 50 - Istimewa Yogyakarta
lindung kawasan cagar 60%, KLB 1,2, dan KDH Nomor 6 Tahun 2012
budaya dan ilmu 40% Tentang Pelestarian
pengetahuan Warisan Budaya Dan
Cagar Budaya

3. ARAHAN PERATURAN ZONASI POLA RUANG – KAWASAN BUDIDAYA


Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No Ketentuan Pemanfaatan Ruang
sistem jaringan Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Diperbolehkan Syarat Diperbolehkan
a. SUB ZONA PERUNTUKAN PERMUKIMAN
1. Peruntukan  Peruntukan permukiman  Pertanian dengan  Kegiatan beternak (beternak  Kegiatan yang Intensitas pengembangan Prasarana dan sarana  Fasilitas permukiman
rumah  Hunian masyarakat jenis kegiatan seperti ayam, ikan) mempunyai intensitas kawasan terbangun minimum berupa jaringan (mengacu Kepmen
kepadatan berkebun  Kegiatan industri skala rumah besar yang mengganggu dengan ketentuan KDB jalan lingkungan, jaringan Kimpraswil No.
rendah  Sarana dan prasarana tangga; fungsi kawasan 40-50%, KLB 1, KDH 40% listrik, jaringan air bersih, 534/KPTS/M/2011
permukiman  Pariwisata budaya maupun permukiman jaringan pembuangan limbah, tentang Pedoman
 Fasilitas sosial buatan seperti desa wisata yang  Pertambangan RTH, dan jaringan pelayan Penentuan Standar
ekonomi yang bersinergis dengan kawasan  Industri skala besar – minimal Pelayanan Minimal
merupakan bagian permukiman (tidak mengganggu menengah Bidang Penataan
dari permukiman masyarakat) Ruang, Perumahan
 Jalur evakuasi dan Permukiman dan
bencana Pekerjaan Umum)
b. SUB ZONA PERUNTUKAN PELAYANAN UMUM
2. Kawasan Sarana pendidikan dasar sampai  Sarana pendidikan  Kegiatan komersial yang berupa  Kegiatan komersial yang Intensitas KDB 50-70%, Prasarana dan sarana minimal  Merujuk pada SNI 03-
Pendidikan dengan pendidikan tinggi, dasar sampai dengan perdagangan jasa skala lokal bertentangan dengan KLB 1,2, dan KDH 40% adalah berupa: 1733- 2004 Tentang
pendidikan formal dan informal, pendidikan tinggi, dengan intensitas sedang fungsi kawasan  Jaringan jalan minimal Tata Cara Perencanaan
serta dikembangkan secara pendidikan formal  Permukiman dengan kepadatan  Permukiman kepadatan lokal primer Lingkungan
horizontal dan vertikal dan informal sedang tinggi dan sangat tinggi  Jaringan listrik Perumahan di
 Bangunan pendukung  Kegiatan pelayanan umum  Jaringan air bersih Perkotaan
fungsi kawasan lainnya seperti pariwisata,  Jaringan persampahan  Peraturan Daerah
pendidikan kesehatan, olahraga disediakan  Jaringan drainase Provinsi Daerah

8
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No Ketentuan Pemanfaatan Ruang
sistem jaringan Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Diperbolehkan Syarat Diperbolehkan
sesuai kebutuhan fungsi kawasan  Jaringan telekomunikasi Istimewa Yogyakarta
 Penyediaan parkir Nomor 5 Tahun 2011
Tentang Pengelolaan
Dan Penyelenggaraan
Pendidikan Berbasis
Budaya

B. KAWASAN PENYANGGA
1. ARAHAN KETENTUAN PENGENDALIAN SISTEM JARINGAN

Ketentuan Umum Ketentuan Teknis


Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
a. SISTEM JARINGAN JALAN
1. Jalan Arteri Fasilitas layanan  Pengembangan RTH  Kegiatan pembangunan  Kegiatan komersial berupa industri,  Bangunan harus  Prasarana dan sarana  Mengacu Peraturan
Primer skala nasional dan sepanjang jaringan jalan peruntukan permukiman perdagangan dan jasa dengan memiliki sempadan minimum berupa rambu Menteri Pekerjaan
provinsi yang mempunyai fungsi dengan kepadatan sedang intensitas tinggi dan berorientasi bangunan dengan lalu lintas, marka jalan, alat Umum Nomor:
konservasi dan penyediaan sampai rendah dengan syarat langsung pada jalan arteri primer; ketentuan sekurang- pemberi isyarat lalu lintas, 20/PRT/M/2010
oksigen tidak berorientasi langsung  Kegiatan pembangunan peruntukan kurangnya setengah alat penerangan jalan, alat Tentang Pedoman
 Transportasi orang dan pada jalan arteri primer yang permukiman dengan kepadatan ruang milik jalan pengendali dan pengaman Pemanfaatan Dan
barang dengan berbagai tidak menimbulkan parkir di tinggi yang berorientasi langsung (rumija) ditambah 1 pengguna jalan, alat Penggunaan Bagian-
jenis moda transportasi badan jalan arteri ; pada jalan arteri primer; (satu) meter pengawasan dan Bagian Jalan
yang menyesuaikan kelas  Kegiatan lain berupa pariwisata,  Kegiatan lain berupa pariwisata,  Untuk jalar arteri pengamanan jalan, dan
jalan arteri primer dari pendidikan, kesehatan, olahraga pendidikan, kesehatan, olahraga primer GSB adalah fasilitas pendukung
masing-masing ruas jalan disediakan secara terbatas yang berorientasi langsung pada sebesar 10 meter kegiatan lalu lintas dan
melalui penyediaan sarana dan jalan arteri primer;  Bangunan tidak boleh angkutan jalan yang berada
prasarana dengan memenuhi  Kegiatan lain yang berpotensi memiliki akses di jalan dan di luar badan
standar keamanan dan yang membahayakan pengguna jalan langsung jalan.
tidak menimbulkan parkir di arteri primer; dan  Penyediaan tempat
badan jalan arteri;  Pemanfaataan jalan yang melebihi pemberhentian angkutan
 Pemasangan utilitas prasarana ketentuan muatan, dimensi, muatan yang sesuai dengan tipe
umum; kelengkapan jalan sumbu terberat, dan/atau beban; penggunaan lahan dan
(street furniture); dan  Penggunaan ruang pengawasan pengguna jalan.
pemasangan reklame sepanjang jalan yang mengganggu  Tempat istirahat mimimum
tidak mengganggu fungsi jalan keselamatan pengguna jalan dan setiap 25 km.
dan keamanan pengguna jalan. keamanan konstruksi jalan; dan
 Penutupan jalan tanpa
mendapatkan izin dari instansi yang
berwenang.
 Bangunan dan atau reklame yang
menutupi ruas jalan yang memiliki
scenic view.
2. Jalan lokal Fasilitas layanan Pengembangan RTH/jalur hijau  Kegiatan komersial yang berupa  Kegiatan komersial yang  Garis sempadan  Prasarana dan sarana
skala kecamatan di sepanjang jalan yang perdagangan jasa skala lokal bertentangan dengan karakteristik bangunan untuk ruas minimum alat penerangan
memiliki fungsi konservasi dan dengan intensitas sedang dan sebagai kawasan spiritual dan milik jalan yang jalan, dan fasilitas untuk
penyediaan oksigen menyediakan prasarana budaya kurang dari 8 m, GSB sepeda
Pemanfaatan untuk sirkulasi tersendiri dengan memenuhi  Kegiatan pembangunan peruntukan sama dengan 0,5 kali  Penyediaan penempatan
transportasi orang dan barang standar keamanan dan yang permukiman dengan kepadatan lebar ruas milik jalan. rambu yang sesuai dengan

9
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
dengan berbagai moda tidak menimbulkan kemacetan tinggi tipe penggunaan lahan dan
di sepanjang jalan  Kegiatan lain yang berpotensi pengguna jalan;
 Kegiatan pembangunan membahayakan pengguna jalan  Penyediaan penempatan
peruntukan permukiman  Pemanfaataan jalan yang melebihi iklan yang sesuai dengan
dengan kepadatan sedang ketentuan muatan, dimensi, muatan tipe penggunaan lahan dan
dengan memenuhi standar sumbu terberat, dan/atau beban; pengguna jalan
keamanan dan yang tidak  Penggunaan ruang pengawasan
menimbulkan kemacetan di jalan yang mengganggu
sepanjang jalan keselamatan pengguna jalan dan
 Kegiatan pendidikan, khususnya keamanan konstruksi jalan; dan
pendidikan berbasis agama  Penutupan jalan tanpa
Islam yang memenuhi standar mendapatkan izin dari instansi yang
keamanan dan tidak berwenang.
menimbulkan kemacetan di  Kegiatan pembangunan bangunan
sepanjang jalan dan atau reklame yang menutupi
 Kegiatan pelayanan umum ruas jalan yang memiliki scenic view
lainnya seperti pariwisata,
kesehatan, olahraga disediakan
sesuai klebutuhan masyarakat
dengan memenuhi standar
keamanan dan tidak
menimbulkan kemacetan di
sepanjang jalan
 Pemasangan utilitas prasarana
umum; pelengkap jalan dan
kelengkapan jalan (street
furniture)
3. Jalan Fasilitas layanan Pengembangan RTH/jalur hijau  Kegiatan komersial yang berupa  Kegiatan komersial yang Menyesuaikan dengan Prasarana dan sarana Mengacu UU No. 13
lingkungan skala kecamatan/ di sepanjang jalan yang perdagangan jasa skala lokal bertentangan dengan karakteristik jenis peruntukan yang minimum alat penerangan Tahun 2012 tentang
desa memiliki fungsi konservasi dan dengan intensitas sedang dan sebagai kawasan spiritual dan memenuhi ketentuan jalan, dan fasilitas untuk Keistimewaan Daerah
penyediaan oksigen menyediakan prasarana budaya ruang pengawasan jalan sepeda Istimewa Yogyakarta
Pemanfaatan untuk sirkulasi tersendiri dengan memenuhi  Kegiatan pembangunan peruntukan
transportasi orang dan barang standar keamanan dan yang permukiman dengan kepadatan
dengan berbagai moda tidak menimbulkan kemacetan tinggi
di sepanjang jalan  Kegiatan lain yang berpotensi
 Kegiatan pembangunan membahayakan pengguna jalan
peruntukan permukiman  Pemanfaataan jalan yang melebihi
dengan kepadatan sedang ketentuan muatan, dimensi, muatan
dengan memenuhi standar sumbu terberat, dan/atau beban;
keamanan dan yang tidak  Penggunaan ruang pengawasan
menimbulkan kemacetan di jalan yang mengganggu
sepanjang jalan keselamatan pengguna jalan dan
 Kegiatan pendidikan, khususnya keamanan konstruksi jalan; dan
pendidikan berbasis agama  Penutupan jalan tanpa
Islam yang memenuhi standar mendapatkan izin dari instansi yang
keamanan dan tidak berwenang.
menimbulkan kemacetan di
sepanjang jalan
 Kegiatan pelayanan umum

10
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
lainnya seperti pariwisata,
kesehatan, olahraga disediakan
sesuai klebutuhan masyarakat
dengan memenuhi standar
keamanan dan tidak
menimbulkan kemacetan di
sepanjang jalan
 Pemasangan utilitas prasarana
umum; pelengkap jalan dan
kelengkapan jalan (street
furniture)
4. Jalur Jalur khusus bagi  Pemanfaatan untuk sirkulasi Pemanfaatan untuk becak, andong,  Parkir kendaraan bermotor Menyesuaikan dengan  Adanya fasilitas pejalan
pedestrian pejalan kaki, kaum pejalan kaki, kaum difabel, sepeda dengan kereta samping dan  Kegiatan perdagangan, jasa, hunian, jenis peruntukan yang kaki yang ramah difabel
difabel dan sepeda kendaraan tidak bermotor lainnya dan segala jenis kegiatan budidaya memenuhi ketentuan  Fasilitas peneduh dan
 Pengadaan jalur hijau (non motorized) tetap ataupun temporer ruang pengawasan jalan tempat istirahat bagi
pejalan kaki pada jarak
paling jauh setiap 400
meter
b. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN ENERGI/KELISTRIKAN
5. Sistem  Pembangkit  Pengembangan jaringan dan Pada kawasan yang dilewati  Kegiatan budidaya yang dapat Intensitas pemanfaatan Prasarana dan sarana Mengacu UU No. 30
Jaringan energi listrik instalasi energi kelistrikan jaringan listrik diperbolehkan mengganggu fungsi dan pelayanan ruang berupa penentuan minimum berupa pengaman Tahun 2009 tentang
Energi dan  Jaringan kabel  RTH berupa taman kegiatan budidaya yang tidak energi listrik KDB, KLB dan KDH pada pembangkit energi listrik Ketenagalistrikan
Kelistrikan listrik yang mengganggu fungsi dan pelayanan  Fasilitas pelayanan umum, menyesuaikan dengan
melayani energi listrik komersial, dan perumahan jenis peruntukan yang
kebutuhan memenuhi ketentuan
kawasan energi dan kelistrikan

c. RENCANA SISTEM JARINGAN TELEKOMUNIKASI


6. Sistem Jaringan telematika  Pengembangan jaringan Pengembangan menara microcell Kegiatan yang dapat mengganggu  Ketinggian bangunan Mengacu pada Permen
Jaringan telematika berupa fiber dengan memperhatikan keamanan fungsi dan pelayanan jaringan terbatas kominfo
Telematika optic di bawah tanah sesuai dan karakteristik kawasan. telematika  Bebas interferensi 01/PER/M/01/2010
peraturan perundangan Tentang Penyelengaraan
yang berlaku Jaringan Telekomunikasi
 Pengembangan jaringan
telematika sesuai peraturan
perundangan yang berlaku
d. RENCANA SISTEM JARINGAN SUMBER DAYA AIR
7. Jaringan  Jaringan dan  Pengembangan jaringan Bangunan pengolahan limbah dan  Bangunan yang tidak berhubungan Intensitas pemanfaatan Prasarana dan sarana  Peraturan Menteri
sumber daya fasilitas layanan irigasi; bahan pencemar lainnya secara langsung dengan fungsi ruang berupa KDB yang minimum berupa pelindung Pekerjaan Umum Dan
air untuk skala  Pembangunan jalur inspeksi jaringan sumber daya air diijinkan 0-10%, KLB jaringan berupa jalan setapak, Perumahan Rakyat
mendukung provinsi/kabupa di sepanjang jalur irigasi; pendukung pertanian; 10%, KDH 90% kelengkapan bangunan yang Republik Indonesia
irigasi ten/ kota yang  Pemasangan papan  Kegiatan baik berupa bangunan diijinkan, dan bangunan Nomor
pertanian bekerjasama pengumuman maupun bukan yang potensi pelindung terhadap 01/Prt/M/2016
antar daerah  Pemasangan fondasi dan mencemari jaringan sumber daya kemungkinan banjir; Tentang Tata Cara
 Jaringan dan rentangan kabel listrik; air pendukung pertanian. Perizinan
fasilitas layanan  Fondasi jembatan/jalan; Pengusahaan Sumber
skala  Bangunan Daya Air Dan
kecamatan/desa bendung/bendungan dan Penggunaan Sumber
dalam bangunan lalu lintas air Daya Air

11
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
mendukung seperti dermaga, gardu
irigasi pertanian listrik, bangunan
telekomunikasi dan
pengontrol/pengukur debit
air.
8. Jaringan air Jaringan dan  Kegiatan pengambilan air  Kegiatan pembangunan  Pembangunan yang tidak Intensitas bangunan Prasarana dan sarana Peraturan Menteri
baku untuk fasilitas layanan baku, bangunan instalasi bangunan penunjang pariwisata; berhubungan secara langsung berupa KDB yang pelindung terhadap Pekerjaan Umum Dan
kebutuhan air untuk penyediaan pengolahan air bersih,  Kegiatan pembangunan dengan fungsi mata air dan sumber diijinkan 10%, KLB 10%, kemungkinan banjir dan Perumahan Rakyat
bersih air bersih reservoir dan bangunan bangunan pengontrol debit dan air lainnya; dan KDH 90% sesuai pencemaran sumber air Republik Indonesia
pendukung SPAM (sistem kualitas air.  Kegiatan baik berupa bangunan ketentuan bangunan yang Nomor 01/Prt/M/2016
penyediaan air minum) maupun bukan yang potensi dimaksud; Tentang Tata Cara
lainnya, serta jaringan mencemari mata air dan sumber air Perizinan Pengusahaan
perpipaan untuk lainnya. Sumber Daya Air Dan
pemenuhan air bersih. Penggunaan Sumber
 Pertanian berupa tanaman Daya Air
keras, perdu, tanaman
pelindung mata air;
9. Sistem Jaringan dan  Pengembangan embung dan  Kegiatan yang mendukung  Kegiatan budidaya terbangun yang Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana  Peraturan Pemerintah
pengendalian fasilitas sarana pengendali banjir pengendalian banjir tidak meresapkan air tanah KDH disesuaikan dengan minimum berupa pelindung Republik Indonesia
banjir pengendalian lain sebagai penahan air  Kegiatan pembangunan  Kegiatan yang berpotensi merusak peraturan yang berlaku terhadap kemungkinan banjir Nomor 38 Tahun 2011
banjir hujan; bangunan penunjang kegiatan prasarana dan sarana pengendali Tentang Sungai
 Pembangunan bangunan pariwisata banjir  Peraturan Menteri
penunjang pengendali PUPR No 28 Tahun
banjir 2015 - Penetapan
Garis Sempadan
Sungai Dan Garis
Sempadan Danau
e. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH
10. Sistem Sistem Pengelolaan Kegiatan budidaya di atas  Kegiatan yang berpotensi merusak Intensitas KDB, KLB dan Peraturan Menteri
Jaringan Air Limbah secara jaringan limbah yang tidak jaringan sistem air limbah KDH disesuaikan dengan Lingkungan Hidup
Pengelolaan individu mengganggu fungsi dan  Kegiatan pembuangan sampah ke peraturan yang berlaku Republik Indonesia
Air Limbah layanan jaringan dalam jaringan air limbah Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Baku Mutu Air
Limbah
11. Sistem Pengelolaan Kegiatan budidaya di atas  Kegiatan yang berpotensi merusak Intensitas pemanfaatan Peraturan Menteri
Air Limbah secara jaringan limbah yang tidak jaringan sistem air limbah ruang pada sistem Lingkungan Hidup
komunal mengganggu fungsi dan  Kegiatan pembuangan sampah ke pengelolaan air Republik Indonesia
layanan jaringan dalam jaringan air limbah limbahnkomunal adalah Nomor 5 Tahun 2014
berupa toilet umum Tentang Baku Mutu Air
dengan KDB 80 %, Limbah
f. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PERSAMPAHAN
12. Sistem
. Sistem pengelolaan  Kegiatan pemilihan, Seluruh kegiatan yang tidak Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana  Ketentuan lain-lain
Jaringan dan pengangkutan pemilahan, dan berhubungan dengan pengelolaan KDH disesuaikan dengan minimum berupa unit berupa kerjasama
Persampahan sampah pengangkutan sampah; sampah peraturan yang berlaku pengumpulan dan antara pelaku
 RTH produktif maupun non pengangkutan sampah pengolah sampah
produktif; dan dilakukan melalui
 Bangunan pendukung kerjasama tersendiri
pengangkutan dan sesuai dengan
pengolahan sampah. perundang-undangan

12
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
Sistem  Kegiatan pemilihan, Seluruh kegiatan yang tidak Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana yang berlaku.
pengumpulan pemilahan, dan berhubungan dengan pengelolaan KDH disesuaikan dengan minimum berupa unit  Mengacu Permen PU
sampah sementara pengangkutan sampah; sampah peraturan yang berlaku container yang tidak permanen No. 3 Tahun 2013
 RTH produktif maupun non tentang
produktif; dan Penyelenggaraan
 Bangunan pendukung Prasarana dan Sarana
pengangkutan dan Persampahan dalam
pengolahan sampah. Penanganan Sampah
Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis
Sampah Rumah
Tangga)
g. SISTEM JARINGAN DRAINASE
11. Sistem Jaringan drainase  Pengembangan jaringan Bangunan pengontrol debit air  Penutupan saluran drainase tanpa Saluran dapat Mengacu Permen PU No
Jaringan untuk meresapkan drainase; izin; mengalirkan air hujan ke 12/PRT/M/2014
Drainase air hujan dan  Pengembangan kolam  Pembuangan sampah dan limbah sungai lintas Penyelenggaraan Sistem
mengalirkan air retensi dan lubang pada saluran drainase; kabupaten/kota dan lintas Drainase Perkotaan
hujan yang tidak penyerapan air hujan;  Semua kegiatan yang mengganggu provinsi
tertampung dalam  Pengembangan jalur fungsi jaringan drainase
resapan ke badan inspeksi untuk
sungai pemeliharaan sistem
jaringan drainase.

2. ARAHAN PERATURAN ZONASI POLA RUANG – KAWASAN LINDUNG

Ketentuan Umum Ketentuan Teknis


Klasifikasi
Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem
Pemanfaatan Ruang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Kegiatan yang Diperbolehkan
dengan Syarat Diperbolehkan
c. KAWASAN PERLINDUNGAN SETEMPAT
1. Sempadan  Tanaman hijau dan  Kegiatan pengembangan sistem  Pariwisata yang tidak  Mendirikan bangunan Pada sub zona Peruntukan Prasarana dan sarana Mengacu Permen PUPR
sungai Ruang Terbuka peringatan dini (early warning system) berpotensi merusak hunian, perdagangan dan Perlindungan Setempat minimum berupa pelindung No. 28 tahun 2015
Hijau (RTH)  Penghijauan berupa tanaman keras, ekosistem sungai; jasa, sertaa prasarana tidak diperbolehkan sungai, jalan setapak, tentang Penetapan Garis
 Bangunan perdu, tanaman pelindung sungai  Kegiatan pengolahan sarana umum dengan pemanfaatan ruang yang kelengkapan bangunan yang Sempadan Sungai dan
pengendalian  Kegiatan pengontrol/ pengukuran debit limbah dan bahan bentuk bangunan massif berupa bangunan dengan diijinkan, dan bangunan Garis Sempadan Danau
banjir air pencemar yang tidak  Kegiatan yang berpotensi fungsi yang bertentangan pengendali banjir
berpotensi merusak mengurangi dimensi dengan fungsi
ekosistem sungai tanggul dan/atau perlindungan setempat,
 Kegiatan pengambilan air mencemari sungai seperti dalam hal ini adalah
baku, bangunan instalasi sempadan sungai,
pengolahan air minum, sehingga KDB, KL, dan
reservoir dan bangunan KDH adalah 0 (nol)
pendukung SPAM (sistem
penyediaan air minum)
lainnya, serta jaringan
perpipaan SPAM.
 Pembangunan pondasi
sarana dan prasarana

13
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi
Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem
Pemanfaatan Ruang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Kegiatan yang Diperbolehkan
dengan Syarat Diperbolehkan
publik (seperti: jalan dan
jembatan)

3. ARAHAN PERATURAN ZONASI POLA RUANG – KAWASAN BUDIDAYA

Ketentuan Umum Ketentuan Teknis


Klasifikasi
Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem
Pemanfaatan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Syarat Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan
Diperbolehkan Diperbolehkan
c. SUB ZONA PERUNTUKAN RUANG TERBUKA NON HIJAU (RTNH)
1. Peruntukan  Peruntukan parkir  Kegiatan yang terkait  Melakukan pembangunan dengan fungsi  Kegiatan yang terkait Intensitas pemanfaatan Peraturan Menteri
dengan  Kelengkapan area dengan parkir pendukung kegiatan parkir seperti rest dengan pembangunan ruang di sub zona Pekerjaan Umum Nomor
rungsi ruang parkir  Melakukan pembangunan area (dapat berupa gazebo), bangunan hunian, peruntukan RTNH adalah 12/PRT/M/2009 tentang
sebagai Rumah petugas parkir perdagangan dan jasa dengan jumlah pendidikan, dan KDB 80 %, KDH 20 % Pedoman Penyediaan Dan
parkir (parking booths) terbatas sehingga tidak mengurangi perkantoran Pemanfaatan Ruang
 Melakukan pembangunan kapasitas parkir Terbuka Non Hijau Di
dengan fungsi pendukung  Melakukan penyediaan sarana Wilayah Kota/Kawasan
kegiatan parkir seperti persampahan seperti container pada Perkotaan
toilet dan signage lokasi yang mengganggu visual dan
 Penanaman ruang hijau kenyamanan pengguna ruang
dengan vegetasi khas
Kraton atau khas kawasan
(jika ada)
d. SUB ZONA PERUNTUKAN PERMUKIMAN
2. Peruntukan  Peruntukan  Pertanian dengan jenis  Kegiatan beternak (beternak ayam, ikan)  Kegiatan yang Intensitas pengembangan Prasarana dan sarana  Fasilitas permukiman
rumah permukiman kegiatan seperti berkebun  Kegiatan industri skala rumah tangga; mempunyai intensitas kawasan terbangun minimum berupa jaringan (mengacu Kepmen
kepadatan  Hunian masyarakat  Sarana dan prasarana  Pariwisata budaya maupun buatan besar yang mengganggu dengan ketentuan KDB jalan lingkungan, jaringan Kimpraswil No.
rendah permukiman seperti desa wisata yang bersinergis fungsi kawasan 40-50%, KLB 1, KDH 40% listrik, jaringan air bersih, 534/KPTS/M/2011
 Fasilitas sosial ekonomi dengan kawasan permukiman (tidak permukiman jaringan pembuangan limbah, tentang Pedoman
yang merupakan bagian mengganggu masyarakat)  Pertambangan RTH, dan jaringan pelayan Penentuan Standar
dari permukiman  Industri skala besar – minimal Pelayanan Minimal
 Jalur evakuasi bencana menengah Bidang Penataan
Ruang, Perumahan
dan Permukiman dan
Pekerjaan Umum)
Peruntukan  Peruntukan  Pertanian dengan jenis  Kegiatan industri skala rumah tangga;  Kegiatan yang Intensitas pengembangan Prasarana dan sarana  Fasilitas permukiman
rumah permukiman kegiatan seperti berkebun  Pariwisata budaya maupun buatan mempunyai intensitas kawasan terbangun minimum berupa jaringan (mengacu Kepmen
kepadatan  Hunian masyarakat  Sarana dan prasarana seperti desa wisata yang bersinergis besar yang mengganggu dengan ketentuan KDB jalan lingkungan, jaringan Kimpraswil No.
sedang permukiman dengan kawasan permukiman (tidak fungsi kawasan 40-60%, KLB 1,8, dan listrik, jaringan air bersih, 534/KPTS/M/2011
 Fasilitas sosial ekonomi mengganggu masyarakat) permukiman KDH min 28% jaringan pembuangan limbah, tentang Pedoman
yang merupakan bagian  Pertambangan RTH, dan jaringan pelayan Penentuan Standar
dari permukiman  Industri skala besar – minimal Pelayanan Minimal
 Jalur evakuasi bencana menengah Bidang Penataan
Ruang, Perumahan
dan Permukiman dan
Pekerjaan Umum)
SUB ZONA PERUNTUKAN PERTANIAN
Lahan Budidaya tanaman Pembangunan sarana  Kegiatan wisata alam berbasis ekowisata  Pengembangan kawasan Intensitas KDB 0-10%, Prasarana dan sarana Mengacu Permen
pertanian pertanian dapat berupa penunjang pertanian seperti tanpa merusak fungsi kawasan terbangun pada lahan KLB 0,1 dan KDH 90% minimum berupa pemanfaatan Pertanian No.

14
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi
Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem
Pemanfaatan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Syarat Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan
Diperbolehkan Diperbolehkan
tanaman pangan dan seed center atau gudang pertanian lahan basah basah beririgasi untuk pembangunan 41/Permentan/OT.
holtikultura penyimpanan hasil pertanian  Alih fungsi lahan infrastruktur penunjang 140/9/2009 tentang
Pembangunan prasarana pertanian lahan basah kegiatan pertanian (irigasi) Kriteria Teknis Kawasan
pendukung pertanian seperti yang telah Peruntukan Pertanian
saluran irigasi pertanian ditetapkan/diproyeksikan
sebagai Lahan Pertanian
Pangan Berkelanjutan;
 Kegiatan terbangun
maupun tidak terbangun
yang memutus jaringan
irigasi (tanpa adanya
pemindahan jaringan
irigasi)
SUB ZONA PERUNTUKAN PERDAGANGAN DAN JASA
Kawasan Peruntukan ruang yang Kegiatan pertokoan, jasa, Kegiatan perdagangan dan jasa yang Kegiatan perdagangan dan Intensitas pemanfaatan Penyediaan prasarana dan Peraturan Menteri
Peruntukan merupakan bagian dari kreasi dan pelayanan menimbulkan gangguan secara kronis jasa yang bertentangan perdagangan dan jasa sarana berupa: Pekerjaan Umum Nomor :
Perdagangan kawasan budi daya masyarakat dengan skala maupun kaut seperti menimbulkan efek dengan nilai filosofi kawasan adalah memiliki KDB  Jaringan jalan minimal lokal 41/PRT/M/2007 Tentang
dan Jasa difungsikan untuk regional dan kota kebisingan berebihan, dan dapat secara keseluruhan (SRS 50%, KLB 2,5 dan KDH primer Pedoman Kriteria Teknis
pengembangan menimbulkan sakit atau bahkan kematian Masjid Pathok Negoro) 40%  Jaringan listrik Kawasan Budi Daya
kegiatan usaha yang (limbah kegiatan kesehatan seperti rumah  Jaringan air bersih
bersifat komersial, sakit)  Jaringan persampahan
tempat bekerja, tempat  IPAL
berusaha, serta tempat  Jaringan drainase
hiburan dan rekreasi,  Jaringan telekomunikasi
serta fasilitas  Parkir
umum/sosial
pendukungnya.
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

15
Tabel 4.3. Indikasi Program Kawasan Inti SRS Masjid Pathok Negoro Dongkelan
Waktu Pelaksanaan
PJM I (2019 – 2023) PJM II PJM III PJM IV
No Program Utama Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana
(2024 – (2029 – (2033 –
1 2 3 4 5
2028) 2033) 2037)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
A PROGRAM PERWUJUDAN SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI
A1 Peningkatan Jaringan Jalan
Jalan lokal Zona Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY
Koridor utama Masjid APBN
Pathok Negoro Dongkelan
Jalan lingkungan Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY DPUP ESDM DIY
di seluruh kawasan
A2 Pengembangan Prasarana Jaringan Jalan
Jalur pedestrian yang ramah difabel dan Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY
jalur non motorized Koridor utama Masjid APBN
Pengadaan jalur hijau Pathok Negoro Dongkelan APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY
APBN
Pembangunan jembatan Zona Penyangga
penyeberangan sebagai salah satu pintu Sub zona peruntukan
masuk utama menuju kawasan inti Perlindungan Setempat
(dari sisi timur kawasan)
B PROGRAM PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN
B1 Perwujudan Jaringan Energi/Listrik
Peningkatan kapasitas jaringan listrik APBD Dana Keistimewaan DIY, PLN, DPUP ESDM DIY
sesuai kebutuhan kawasan inti Zona Inti dan Penyangga Investasi swasta dan/ atau
kerjasama pendanaan
Pengembangan jaringan kabel bawah APBD Dana Keistimewaan DIY, PLN, DPUP ESDM DIY
tanah Zona Inti APBN, Investasi swasta dan/ atau
kerjasama pendanaan
B2 Perwujudan Jaringan Telekomunikasi
Pengembangan jaringan APBD Dana Keistimewaan DIY, TELKOM, Bappeda DIY, Diskominfo DIY
telekomunikasi APBN, Investasi swasta dan/ atau
kerjasama pendanaan
Zona Inti dan Penyangga
Pengembangan jaringan APBD Dana Keistimewaan DIY, TELKOM, Diskominfo DIY
telekomunikasi dengan teknologi serat APBN, Investasi swasta dan/ atau
optik kerjasama pendanaan
B3 Perwujudan Jaringan Sumber Daya Air
Konservasi sungai dan DAS Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, DPUP ESDM DIY,
Sub zona Peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY, BLH DIY
Perlindungan Setempat kerjasama pendanaan
Pengembangan jaringan air baku untuk Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, DPUP ESDM DIY,
kebutuhan air bersih di seluruh kawasan Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY, BLH DIY
kerjasama pendanaan
Pengembangan sistem pengendalian Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, DPUP ESDM DIY,
banjir Sub zona Peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY, BLH DIY
Perlindungan Setempat kerjasama pendanaan
B4 Perwujudan Sistem Pengolahan Air Limbah
Pembangunan IPAL komunal untuk Zona Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, BLH DIY
pengunjung Masjid Pathok Negoro Sub zona peruntukan Investasi swasta dan/ atau
RTNH kerjasama pendanaan
Perbaikan sistem dan teknologi sistem Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, BLH DIY

16
Waktu Pelaksanaan
PJM I (2019 – 2023) PJM II PJM III PJM IV
No Program Utama Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana
(2024 – (2029 – (2033 –
1 2 3 4 5
2028) 2033) 2037)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
setempat di seluruh kawasan Investasi swasta dan/ atau
kerjasama pendanaan
B5 Perwujudan Sistem Persampahan
Sosialisasi kegiatan pemilihan dan APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, BLH DIY
Zona Inti dan Penyangga
pemilahan sampah Investasi swasta dan/ atau
di seluruh kawasan
kerjasama pendanaan
Penyediaan container sebagai lokasi Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, BLH DIY
pembuangan sementara Sub zona peruntukan Investasi swasta dan/ atau
permukiman, sub zona kerjasama pendanaan
peruntukan sarana
pelayanan umum, sub
zona peruntukan RTNH
Pengembangan sarpras persampahan APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, BLH DIY
Zona Inti dan Penyangga
untuk mendukung sistem 4R berupa APBN, Investasi swasta dan/ atau
di seluruh kawasan
tong sampah yang dibedakan jenisnya kerjasama pendanaan
B6 Perwujudan Jaringan Drainase
Pengembangan sistem jaringan APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY
drainase dengan penerapan Investasi swasta dan/ atau
ekodrainase kerjasama pendanaan
Pengembangan kolam retensi dan APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY
Zona Inti dan Penyangga
lubang penyerapan air hujan Investasi swasta dan/ atau
di seluruh kawasan
kerjasama pendanaan
Pengembangan jalur inspeksi untuk APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY
pemeliharaam sistem jaringan drainse Investasi swasta dan/ atau
kerjasama pendanaan
C PERWUJUDAN POLA RUANG
C1 Konservasi Sub Zona Peruntukan Perlindungan Setempat
Pengembangan RTH di kawasan Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, DPUP ESDM DIY,
sempadan sungai Sub zona peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau BLH DIY, Bappeda DIY
Perlindungan Setempat kerjasama pendanaan
Pengembangan bangunan dan sistem Zona Inti atau Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, DPUP ESDM DIY,
pengendali banjir Sub zona peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau BLH DIY, Bappeda DIY
Perlindungan Setempat kerjasama pendanaan
C2 Konservasi sub zona Cagar Budaya Dan Ilmu Pengetahuan
Rehabilitasi dan revitalisasi bangunan APBD Dana Keistimewaan DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY, DPTR DIY,
Zona Inti
cagar budaya APBN, Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY, Dinas Kebudayaan DIY,
Sub zona Cagar Budaya
kerjasama pendanaan Dinas Pariwisata DIY
Pengembangan untuk wisata budaya APBD Dana Keistimewaan DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY, DPTR DIY,
dan sejarah, penelitian dan Zona Inti APBN, Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY Dinas Kebudayaan DIY,
pengembangan ilmu pengetahuan Di seluruh sub zona yang kerjasama pendanaan Dinas Pariwisata DIY
melalui travel guide dengan melatih berada di zona inti
penduduk sekitar menjadi guide
Pengembangan bangunan pendukung Zona Inti APBD Dana Keistimewaan DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY, DPTR DIY, Dinas
fungsi cagar budaya berupa museum Sub zona peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau Kebudayaan DIY, Dinas Pariwisata DIY
budaya Permukiman kerjasama pendanaan
Pengendalian pemanfaatan ruang APBD Dana Keistimewaan DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY, DPTR DIY,
Zona Inti dan Penyangga
berupa pembatasan bangunan dengan APBN, Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY, Dinas Kebudayaan DIY,
fungsi yang bertentangan dengan fungsi kerjasama pendanaan Dinas Pariwisata DIY

17
Waktu Pelaksanaan
PJM I (2019 – 2023) PJM II PJM III PJM IV
No Program Utama Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana
(2024 – (2029 – (2033 –
1 2 3 4 5
2028) 2033) 2037)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
cagar budaya
Pengembangan jalur hijau dan ruang Zona Inti APBD Dana Keistimewaan DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY, DPTR DIY,
terbuka hijau dengan penanaman  Sub zona Cagar APBN, Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY Dinas Pariwisata DIY, BLH
vegetasi khas Kraton Yogyakarta dan Budaya kerjasama pendanaan DIY, Dinas Kebudayaan DIY
vegetasi khas kawasan (jika ada)  Koridor utama Masjid
Pathok Negoro
Dongkelan
C3 Sub Zona Peruntukan Ruang Terbuka Non Hijau (RTNH)
Pembebasan lahan untuk Zona penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, Dinas
pengembangan sub zona peruntukan Sub zona peruntukan Investasi swasta dan/ atau Pariwisata DIY dan Bantul, DPUP-KP
ruang terbuka hijau berupa area parkir RTNH kerjasama pendanaan Bantul, Dishub Bantul
Pengembangan sub zona RTNH sebagai APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, Dinas
area parkir bagi pengunjung Masjid Investasi swasta dan/ atau Pariwisata DIY dan Bantul, DPUP-KP
Pathok Negoro kerjasama pendanaan Bantul, Dishub Bantul
Pembangunan sarana dan prasarana APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY, Dinas
Zona Penyangga
pendukung aktivitas parkir seperti Investasi swasta dan/ atau Pariwisata DIY dan Bantul, DPUP-KP
Sub zona peruntukan
toilet, container sampah, gazebo, serta kerjasama pendanaan Bantul, Dishub Bantul
Ruang Terbuka Non Hijau
signage
(RTNH)
Pengembangan ruang hijau berupa APBD Dana Keistimewaan DIY, BPCB DIY, DP2WB DIY, DPTR DIY,
penanaman vegetasi khas Kraton Investasi swasta dan/ atau Bappeda DIY Dinas Pariwisata DIY, BLH
Yogyakarta dan vegetasi khas kawasan kerjasama pendanaan DIY, Dinas Kebudayaan DIY
(jika ada)
C4 Sub Zona Peruntukan Permukiman
Pengendalian pembangunan Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY
perumahan kepadatan sangat tinggi Sub zona peruntukan Investasi swasta dan/ atau
Permukiman kerjasama pendanaan
Peningkatan prasarana sarana dan APBD Dana Keistimewaan DIY,
utilitas umum di permukiman Investasi swasta dan/ atau
kerjasama pendanaan
Pengembangan taman sebagai ruang APBD Dana Keistimewaan DIY, DPUP ESDM DIY, Bappeda DIY
publik Investasi swasta dan/ atau
kerjasama pendanaan
Penyediaan dan fasilitasi hunian bagi Zona penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Kementerian PUPR, DPUP ESDM DIY,
masyarakat yang terkena program Sub zona APBN, Investasi swasta dan/ atau DPUP-KP Bantul, Dinas Pariwisata DIY
pembebasan lahan untuk kerjasama pendanaan dan Bantul
pengembangan museum
C5 Sub Zona Peruntukan Perdagangan dan Jasa
Pengembangan kawasan dan kegiatan Zona Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
perdagangan-jasa skala regional Sub zona peruntukan APBN, Investasi swasta dan/ atau Menengah DIY, Dinas Koperasi, Usaha
Perdagangan dan Jasa kerjasama pendanaan Kecil dan Menengah Bantul, DPTR DIY
Koridor jalan arteri dan Bantul, Dinas Penanaman Modal dan
(Ringroad) Pelayanan Perizinan Terpadu
Pengembangan kawasan dan kegiatan Zona Inti dan Penyangga APBD Dana Keistimewaan DIY, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
perdagangan-jasa skala lokal  Sub zona peruntukan Investasi swasta dan/ atau Menengah DIY, Dinas Koperasi, Usaha
permukiman kerjasama pendanaan Kecil dan Menengah Bantul, DPTR DIY
 Sub zona peruntukan dan Bantul, Dinas Penanaman Modal dan
pelayanan umum Pelayanan Perizinan Terpadu
Pembangunan sarana dan prasarana APBD Dana Keistimewaan DIY, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan

18
Waktu Pelaksanaan
PJM I (2019 – 2023) PJM II PJM III PJM IV
No Program Utama Lokasi Sumber Dana Instansi Pelaksana
(2024 – (2029 – (2033 –
1 2 3 4 5
2028) 2033) 2037)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13)
penunjang kegiatan perdagangan dan APBN, Investasi swasta dan/ atau Menengah DIY, Dinas Koperasi, Usaha
jasa kerjasama pendanaan Kecil dan Menengah Bantul, DPTR DIY
dan Bantul, Dinas Penanaman Modal dan
Pelayanan Perizinan Terpadu
Pengendalian pemanfaatan ruang APBD Dana Keistimewaan DIY, Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan
sebagai kawasan perdagangan dan jasa Investasi swasta dan/ atau Menengah DIY, Dinas Koperasi, Usaha
yang tidak sesuai dengan karakteristik kerjasama pendanaan Kecil dan Menengah Bantul, DPTR DIY
wilayah sekitar (terutama yang dan Bantul, Dinas Penanaman Modal dan
bertentangan dengan kawasan cagar Pelayanan Perizinan Terpadu
budaya/kawasan inti)

Tabel 4.4. ARAHAN PERATURAN ZONASI SRS MASJID PATHOK NEGORO DONGKELAN
A. KAWASAN INTI
1. ARAHAN KETENTUAN PENGENDALIAN SISTEM JARINGAN

Ketentuan Umum Ketentuan Teknis


Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
a. SISTEM JARINGAN JALAN
1. Jalan lokal Fasilitas layanan Pengembangan RTH/jalur hijau  Kegiatan komersial yang berupa  Kegiatan komersial yang  Garis sempadan  Prasarana dan sarana  Mengacu Peraturan
skala kecamatan di sepanjang jalan yang perdagangan jasa skala lokal dengan bertentangan dengan bangunan untuk jalan minimum alat penerangan Menteri Pekerjaan
memiliki fungsi konservasi dan intensitas sedang dan menyediakan karakteristik sebagai kawasan lokal adalah 6 m jalan, fasilitas untuk Umum Nomor:
penyediaan oksigen prasarana tersendiri dengan spiritual dan budaya sepeda, dan fasilitas ramah 20/PRT/M/2010
Pemanfaatan untuk sirkulasi memenuhi standar keamanan dan  Kegiatan pembangunan difabel Tentang Pedoman
transportasi orang dan barang yang tidak menimbulkan kemacetan peruntukan permukiman  Penyediaan penempatan Pemanfaatan Dan
dengan berbagai moda di sepanjang jalan dengan kepadatan tinggi rambu yang sesuai dengan Penggunaan Bagian-
 Kegiatan pembangunan peruntukan  Kegiatan lain yang berpotensi tipe penggunaan lahan dan Bagian Jalan
permukiman dengan kepadatan membahayakan pengguna jalan pengguna jalan;
sedang dengan memenuhi standar  Pemanfaataan jalan yang  Penyediaan penempatan
keamanan dan yang tidak melebihi ketentuan muatan, iklan yang sesuai dengan
menimbulkan kemacetan di dimensi, muatan sumbu tipe penggunaan lahan dan
sepanjang jalan terberat, dan/atau beban; pengguna jalan
 Kegiatan pendidikan, khususnya  Penggunaan ruang pengawasan
pendidikan berbasis agama Islam jalan yang mengganggu
yang memenuhi standar keamanan keselamatan pengguna jalan
dan tidak menimbulkan kemacetan dan keamanan konstruksi jalan;
di sepanjang jalan dan
 Kegiatan pelayanan umum lainnya  Penutupan jalan tanpa
seperti pariwisata, kesehatan, mendapatkan izin dari instansi
olahraga disediakan sesuai yang berwenang.
klebutuhan masyarakat dengan  Kegiatan pembangunan
memenuhi standar keamanan dan bangunan dan atau reklame
tidak menimbulkan kemacetan di yang menutupi ruas jalan yang

19
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
sepanjang jalan memiliki scenic view
 Pemasangan utilitas prasarana
umum; pelengkap jalan dan
kelengkapan jalan (street furniture)
2. Jalan Fasilitas layanan Pengembangan RTH/jalur hijau  Kegiatan komersial yang berupa  Kegiatan komersial yang  Garis sempadan Prasarana dan sarana
lingkungan skala kecamatan/ di sepanjang jalan yang perdagangan jasa skala lokal dengan bertentangan dengan bangunan untuk jalan minimum alat penerangan
desa memiliki fungsi konservasi dan intensitas sedang dan menyediakan karakteristik sebagai kawasan lingkunga adalah 2,5 m jalan, fasilitas untuk sepeda,
penyediaan oksigen prasarana tersendiri dengan spiritual dan budaya dan fasilitas ramah difabel
Pemanfaatan untuk sirkulasi memenuhi standar keamanan dan  Kegiatan pembangunan
transportasi orang dan barang yang tidak menimbulkan kemacetan peruntukan permukiman
dengan berbagai moda di sepanjang jalan dengan kepadatan tinggi
 Kegiatan pembangunan peruntukan  Kegiatan lain yang berpotensi
permukiman dengan kepadatan membahayakan pengguna jalan
sedang dengan memenuhi standar  Pemanfaataan jalan yang
keamanan dan yang tidak melebihi ketentuan muatan,
menimbulkan kemacetan di dimensi, muatan sumbu
sepanjang jalan terberat, dan/atau beban;
 Kegiatan pendidikan, khususnya  Penggunaan ruang pengawasan
pendidikan berbasis agama Islam jalan yang mengganggu
yang memenuhi standar keamanan keselamatan pengguna jalan
dan tidak menimbulkan kemacetan dan keamanan konstruksi jalan;
di sepanjang jalan dan
 Kegiatan pelayanan umum lainnya  Penutupan jalan tanpa
seperti pariwisata, kesehatan, mendapatkan izin dari instansi
olahraga disediakan sesuai yang berwenang.
klebutuhan masyarakat dengan
memenuhi standar keamanan dan
tidak menimbulkan kemacetan di
sepanjang jalan
 Pemasangan utilitas prasarana
umum; pelengkap jalan dan
kelengkapan jalan (street furniture)
3. Jalur Jalur khusus bagi  Pemanfaatan untuk sirkulasi Pemanfaatan untuk becak, andong,  Pemanfaatan jalur pejalan kaki -  Adanya fasilitas pejalan
pedestrian pejalan kaki, kaum pejalan kaki, kaum difabel, sepeda dengan kereta samping dan untuk segala jenis kendaraan kaki yang ramah difabel
difabel dan sepeda kendaraan tidak bermotor lainnya (non bermotor  Fasilitas peneduh dan
 Pengadaan jalur hijau motorized)  Parkir kendaraan bermotor tempat istirahat bagi
 Kegiatan perdagangan, jasa, pejalan kaki pada jarak
hunian, dan segala jenis paling jauh setiap 400
kegiatan budidaya tetap meter
ataupun temporer
b. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN ENERGI/KELISTRIKAN
Sistem  Pembangkit  Pengembangan jaringan dan Pada kawasan yang dilewati jaringan  Kegiatan budidaya yang dapat Intensitas pemanfaatan Prasarana dan sarana Mengacu UU No. 30
Jaringan energi listrik instalasi energi kelistrikan listrik diperbolehkan kegiatan budidaya mengganggu fungsi dan ruang berupa penentuan minimum berupa pengaman Tahun 2009 tentang
Energi dan  Jaringan kabel  RTH berupa taman yang tidak mengganggu fungsi dan pelayanan energi listrik KDB, KLB dan KDH pada pembangkit energi listrik Ketenagalistrikan
Kelistrikan listrik yang pelayanan energi listrik  Fasilitas pelayanan umum, menyesuaikan dengan
melayani komersial, dan perumahan jenis peruntukan yang
kebutuhan memenuhi ketentuan
kawasan energi dan kelistrikan
c. RENCANA SISTEM JARINGAN TELEKOMUNIKASI

20
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
4. Sistem Jaringan telematika  Pengembangan jaringan Pengembangan menara microcell Kegiatan yang dapat mengganggu  Ketinggian bangunan Mengacu pada Permen
Jaringan telematika berupa fiber dengan memperhatikan keamanan dan fungsi dan pelayanan jaringan terbatas kominfo
Telematika optic di bawah tanah sesuai karakteristik kawasan. telematika  Bebas interferensi 01/PER/M/01/2010
peraturan perundangan Tentang Penyelengaraan
yang berlaku Jaringan Telekomunikasi
 Pengembangan jaringan
telematika sesuai peraturan
perundangan yang berlaku
d. RENCANA SISTEM JARINGAN SUMBER DAYA AIR
7. Jaringan air Jaringan dan  Kegiatan pengambilan air  Kegiatan pembangunan bangunan  Pembangunan yang tidak Intensitas bangunan Prasarana dan sarana Peraturan Menteri
baku untuk fasilitas layanan baku, bangunan instalasi penunjang pariwisata; berhubungan secara langsung berupa KDB yang pelindung terhadap Pekerjaan Umum Dan
kebutuhan untuk penyediaan pengolahan air bersih,  Kegiatan pembangunan bangunan dengan fungsi mata air dan diijinkan 10%, KLB 10%, kemungkinan banjir dan Perumahan Rakyat
air bersih air bersih reservoir dan bangunan pengontrol debit dan kualitas air. sumber air lainnya; dan KDH 90% sesuai pencemaran sumber air Republik Indonesia
pendukung SPAM (sistem  Kegiatan baik berupa bangunan ketentuan bangunan yang Nomor 01/Prt/M/2016
penyediaan air minum) maupun bukan yang potensi dimaksud; Tentang Tata Cara
lainnya, serta jaringan mencemari mata air dan Perizinan Pengusahaan
perpipaan untuk sumber air lainnya. Sumber Daya Air Dan
pemenuhan air bersih. Penggunaan Sumber
 Pertanian berupa tanaman Daya Air
keras, perdu, tanaman
pelindung mata air;
8. Sistem Jaringan dan  Pengembangan embung dan  Kegiatan yang mendukung  Kegiatan budidaya terbangun Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana  Peraturan Pemerintah
pengendalian fasilitas sarana pengendali banjir pengendalian banjir yang tidak meresapkan air KDH disesuaikan dengan minimum berupa pelindung Republik Indonesia
banjir pengendalian lain sebagai penahan air  Kegiatan pembangunan bangunan tanah peraturan yang berlaku terhadap kemungkinan banjir Nomor 38 Tahun 2011
banjir hujan; penunjang kegiatan pariwisata  Kegiatan yang berpotensi Tentang Sungai
 Pembangunan bangunan merusak prasarana dan sarana  Peraturan Menteri
penunjang pengendali pengendali banjir PUPR No 28 Tahun
banjir 2015 - Penetapan
Garis Sempadan
Sungai Dan Garis
Sempadan Danau
e. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH
9. Sistem Sistem Pengelolaan Kegiatan budidaya di atas  Kegiatan yang berpotensi Intensitas KDB, KLB dan Peraturan Menteri
Jaringan Air Limbah secara jaringan limbah yang tidak merusak jaringan sistem air KDH disesuaikan dengan Lingkungan Hidup
Pengelolaan individu mengganggu fungsi dan limbah peraturan yang berlaku Republik Indonesia
Air Limbah layanan jaringan  Kegiatan pembuangan sampah Nomor 5 Tahun 2014
ke dalam jaringan air limbah Tentang Baku Mutu Air
 Kegiatan mengalirkan air ke Limbah
dalam jaringan air limbah
f. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PERSAMPAHAN
10. Sistem Sistem pengelolaan  Kegiatan pemilihan, Seluruh kegiatan yang tidak Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana  Ketentuan lain-lain
Jaringan dan pengangkutan pemilahan, dan berhubungan dengan pengelolaan KDH disesuaikan dengan minimum berupa unit berupa kerjasama
Persampahan sampah pengangkutan sampah; sampah peraturan yang berlaku pengumpulan dan antara pelaku
 RTH produktif maupun non pengangkutan sampah pengolah sampah
produktif; dan dilakukan melalui
 Bangunan pendukung kerjasama tersendiri
pengangkutan dan sesuai dengan
pengolahan sampah. perundang-undangan
Sistem  Kegiatan pemilihan, Seluruh kegiatan yang tidak Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana yang berlaku.

21
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan
Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem Pemanfaatan
Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Ruang
Diperbolehkan Syarat
pengumpulan pemilahan, dan berhubungan dengan pengelolaan KDH disesuaikan dengan minimum berupa unit  Mengacu Permen PU
sampah sementara pengangkutan sampah; sampah peraturan yang berlaku container yang tidak permanen No. 3 Tahun 2013
 RTH produktif maupun non tentang
produktif; dan Penyelenggaraan
 Bangunan pendukung Prasarana dan Sarana
pengangkutan dan Persampahan dalam
pengolahan sampah. Penanganan Sampah
Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis
Sampah Rumah
Tangga)
g. SISTEM JARINGAN DRAINASE
11. Sistem Jaringan drainase  Pengembangan jaringan Bangunan pengontrol debit air  Penutupan saluran drainase Saluran dapat Mengacu Permen PU No
Jaringan untuk meresapkan drainase; tanpa izin; mengalirkan air hujan ke 12/PRT/M/2014
Drainase air hujan dan  Pengembangan kolam  Pembuangan sampah dan sungai lintas Penyelenggaraan Sistem
mengalirkan air retensi dan lubang limbah pada saluran drainase; kabupaten/kota dan lintas Drainase Perkotaan
hujan yang tidak penyerapan air hujan;  Semua kegiatan yang provinsi
tertampung dalam  Pengembangan jalur mengganggu fungsi jaringan
resapan ke badan inspeksi untuk drainase
sungai pemeliharaan sistem
jaringan drainase.

2. ARAHAN PERATURAN ZONASI POLA RUANG – KAWASAN LINDUNG

Ketentuan Umum Ketentuan Teknis


Klasifikasi
Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem
Pemanfaatan Ruang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Kegiatan yang Diperbolehkan
dengan Syarat Diperbolehkan
a. SUB ZONA PERUNTUKAN PERLINDUNGAN SETEMPAT
1. Sempadan  Tanaman hijau dan  Kegiatan pengembangan sistem  Pariwisata yang tidak  Mendirikan bangunan Building Coverage tidak Prasarana dan sarana Mengacu Permen PUPR
sungai Ruang Terbuka Hijau peringatan dini (early warning berpotensi merusak hunian, perdagangan dan lebih dari 10% luas total minimum berupa pelindung No. 28 tahun 2015
(RTH) system) ekosistem sungai; jasa, sertaa prasarana area sungai, jalan setapak, tentang Penetapan Garis
 Bangunan  Penghijauan berupa tanaman keras,  Kegiatan pengolahan sarana umum dengan kelengkapan bangunan yang Sempadan Sungai dan
pengendalian banjir perdu, tanaman pelindung sungai limbah dan bahan bentuk bangunan massif diijinkan, dan bangunan Garis Sempadan Danau
 Kegiatan pengontrol/ pengukuran pencemar yang tidak  Kegiatan yang berpotensi pengendali banjir
debit air berpotensi merusak mengurangi dimensi
ekosistem sungai tanggul dan/atau
 Kegiatan pengambilan air mencemari sungai seperti
baku, bangunan instalasi
pengolahan air minum,
reservoir dan bangunan
pendukung SPAM (sistem
penyediaan air minum)
lainnya, serta jaringan
perpipaan SPAM.
 Pembangunan pondasi
sarana dan prasarana
publik (seperti: jalan dan

22
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi
Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No sistem
Pemanfaatan Ruang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
jaringan Kegiatan yang Diperbolehkan
dengan Syarat Diperbolehkan
jembatan)
b. KAWASAN SUAKA ALAM, PELESTARIAN ALAM, DAN CAGAR BUDAYA
2. Kawasan Kawasan yang memiliki  Wisata budaya dan sejarah,  Kegiatan perdagangan dan  Kegiatan yang berpotensi  Pada bangunan cagar Prasarana dan sarana  Mengacu UU No. 11
Cagar Budaya dua Situs Cagar Budaya penelitian dan pengembangan ilmu jasa berupa mengurangi luas kawasan budaya mengikuti minimum berupa penyediaan Tahun 2010 tentang
dan Ilmu atau lebih pengetahuan restoran/rumah makan cagar budaya dan ilmu intensitas bangunan sarana dan prasarana yang Cagar Budaya
Pengetahuan  Bangunan pendukung fungsi  Sarana pelayanan umum pengetahuan eksisting menunjang kelestarian cagar  Peraturan Daerah
kawasan cagar budaya dan ilmu berupa pendidikan, gedung  Kegiatan budidaya yang  Pada bangunan non budaya dan ilmu pengetahuan Provinsi Daerah
pengetahuan pertemuan, lapangan dapat mengganggu fungsi Cagar Budaya KDB 40 - Istimewa Yogyakarta
parkir lindung kawasan cagar 50%, KLB 0-1,5 dan Nomor 6 Tahun 2012
budaya dan ilmu KDH 50% Tentang Pelestarian
pengetahuan seperti Warisan Budaya Dan
pembangunan hunian, Cagar Budaya
pertanian, perkantoran
 Kegiatan wisata yang
bertentangan dengan
fungsi cagar budaya dan
ilmu pengetahuan

3. ARAHAN PERATURAN ZONASI POLA RUANG – KAWASAN BUDIDAYA

Ketentuan Umum Ketentuan Teknis


Klasifikasi
Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum Ketentuan Khusus
No sistem
Pemanfaatan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang
jaringan
Diperbolehkan Syarat Diperbolehkan
a. SUB ZONA PERUNTUKAN PERMUKIMAN
Peruntukan  Peruntukan  Pertanian dengan  Kegiatan beternak (beternak ayam,  Kegiatan yang Intensitas Prasarana dan sarana minimum berupa  Fasilitas permukiman
Rumah permukiman jenis kegiatan ikan) mempunyai intensitas pengembangan jaringan jalan lingkungan, jaringan listrik, (mengacu Kepmen
Kepadatan  Hunian masyarakat seperti berkebun  Kegiatan industri skala rumah besar yang mengganggu kawasan terbangun jaringan air bersih, jaringan pembuangan Kimpraswil No.
Tinggi  Sarana dan tangga; fungsi kawasan dengan ketentuan : limbah, RTH, dan jaringan pelayan minimal 534/KPTS/M/2011
prasarana  Pariwisata budaya maupun buatan permukiman  KDB maksimal tentang Pedoman
permukiman seperti desa wisata yang bersinergis  Pertambangan 70% Penentuan Standar
 Fasilitas sosial dengan kawasan permukiman (tidak  Industri skala besar –  KLB maksimum Pelayanan Minimal
ekonomi yang mengganggu masyarakat) menengah 30% dari luas Bidang Penataan
merupakan bagian lahan/persil Ruang, Perumahan
dari permukiman  KDH minimal 30% dan Permukiman dan
 Jalur evakuasi dari keseluruhan Pekerjaan Umum)
bencana luas perumahan
b. SUB ZONA PERUNTUKAN PERDAGANGAN DAN JASA
Kawasan Peruntukan ruang Kegiatan pertokoan, Kegiatan perdagangan dan jasa yang Kegiatan perdagangan dan Intensitas Penyediaan prasarana dan sarana berupa: Mengacu UU No. 13
Peruntukan yang merupakan jasa, kreasi dan menimbulkan gangguan secara kronis jasa yang bertentangan pemanfaatan  Jaringan jalan minimal lokal primer Tahun 2012 tentang
Perdagangan bagian dari kawasan pelayanan masyarakat maupun kaut seperti menimbulkan efek dengan nilai filosofi perdagangan dan jasa  Jaringan listrik Keistimewaan Daerah
dan Jasa budi daya difungsikan dengan skala regional kebisingan berebihan, dan dapat kawasan secara adalah memiliki KDB  Jaringan air bersih Istimewa Yogyakarta
untuk pengembangan dan kota menimbulkan sakit atau bahkan keseluruhan (SRS Masjid 80%, KLB 3,2 dan KDH  Jaringan persampahan
kegiatan usaha yang kematian (limbah kegiatan kesehatan Pathok Negoro) minimal 20%  IPAL
bersifat komersial, seperti rumah sakit)  Jaringan drainase
tempat bekerja,  Jaringan telekomunikasi
tempat  Parkir

23
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi
Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Sarana Minimum Ketentuan Khusus
No sistem
Pemanfaatan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang
jaringan
Diperbolehkan Syarat Diperbolehkan
berusaha, serta
tempat hiburan dan
rekreasi, serta fasilitas
umum/sosial
pendukungnya.

B. KAWASAN PENYANGGA

1. ARAHAN KETENTUAN PENGENDALIAN SISTEM JARINGAN


Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Ketentuan
Klasifikasi Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No Pemanfaatan
sistem jaringan Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Ruang
Diperbolehkan dengan Syarat
a. SISTEM JARINGAN JALAN
1. Jalan Arteri Fasilitas layanan  Pengembangan RTH  Kegiatan pembangunan  Kegiatan komersial berupa  Untuk jalan arteri  Prasarana dan sarana  Mengacu Peraturan
Primer skala nasional dan sepanjang jaringan jalan peruntukan permukiman industri, perdagangan dan jasa memiliki garis minimum berupa rambu Menteri Pekerjaan
provinsi yang mempunyai fungsi dengan kepadatan sedang dengan intensitas tinggi dan sempadan bangunan lalu lintas, marka jalan, alat Umum Nomor:
konservasi dan penyediaan sampai rendah dengan syarat berorientasi langsung pada jalan sebesar 9 m pemberi isyarat lalu lintas, 20/PRT/M/2010
oksigen tidak berorientasi langsung arteri primer;  Bangunan tidak boleh alat penerangan jalan, alat Tentang Pedoman
 Transportasi orang dan pada jalan arteri primer yang  Kegiatan pembangunan memiliki akses pengendali dan pengaman Pemanfaatan Dan
barang dengan berbagai tidak menimbulkan parkir di peruntukan permukiman dengan langsung pengguna jalan, alat Penggunaan Bagian-
jenis moda transportasi badan jalan arteri ; kepadatan tinggi yang berorientasi pengawasan dan Bagian Jalan
yang menyesuaikan kelas  Kegiatan lain berupa langsung pada jalan arteri primer; pengamanan jalan, dan
jalan arteri primer dari pariwisata, pendidikan,  Kegiatan lain berupa pariwisata, fasilitas pendukung
masing-masing ruas jalan kesehatan, olahraga pendidikan, kesehatan, olahraga kegiatan lalu lintas dan
disediakan secara terbatas yang berorientasi langsung pada angkutan jalan yang berada
melalui penyediaan sarana dan jalan arteri primer; di jalan dan di luar badan
prasarana dengan memenuhi  Kegiatan lain yang berpotensi jalan.
standar keamanan dan yang membahayakan pengguna jalan  Penyediaan tempat
tidak menimbulkan parkir di arteri primer; dan pemberhentian angkutan
badan jalan arteri;  Pemanfaataan jalan yang melebihi yang sesuai dengan tipe
 Pemasangan utilitas prasarana ketentuan muatan, dimensi, penggunaan lahan dan
umum; kelengkapan jalan muatan sumbu terberat, dan/atau pengguna jalan.
(street furniture); dan beban;  Tempat istirahat mimimum
pemasangan reklame  Penggunaan ruang pengawasan setiap 25 km.
sepanjang tidak mengganggu jalan yang mengganggu
fungsi jalan dan keamanan keselamatan pengguna jalan dan
pengguna jalan. keamanan konstruksi jalan; dan
 Penutupan jalan tanpa
mendapatkan izin dari instansi
yang berwenang.
 Bangunan dan atau reklame yang
menutupi ruas jalan yang memiliki
scenic view.
2 Jalan lokal Fasilitas layanan Pengembangan RTH/jalur hijau  Kegiatan komersial yang  Kegiatan komersial yang Untuk jalan lokal memiliki  Prasarana dan sarana  Mengacu UU No. 38
skala kecamatan di sepanjang jalan yang berupa perdagangan jasa skala bertentangan dengan karakteristik garis sempadan bangunan minimum alat penerangan Tahun 2004 tentang
memiliki fungsi konservasi dan lokal dengan intensitas sedang sebagai kawasan spiritual dan sebesar 6 m jalan, dan fasilitas untuk Jalan dan PP No. 34
penyediaan oksigen dan menyediakan prasarana budaya sepeda Tahun 2006 tentang

24
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Ketentuan
Klasifikasi Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No Pemanfaatan
sistem jaringan Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Ruang
Diperbolehkan dengan Syarat
Pemanfaatan untuk sirkulasi tersendiri dengan memenuhi  Permukiman kepadatan tinggi  Penyediaan penempatan Jalan
transportasi orang dan barang standar keamanan dan yang  Kegiatan lain yang berpotensi rambu yang sesuai dengan  Mengacu Peraturan
dengan berbagai moda tidak menimbulkan kemacetan membahayakan pengguna jalan tipe penggunaan lahan dan Menteri Pekerjaan
di sepanjang jalan  Pemanfaataan jalan yang melebihi pengguna jalan; Umum Nomor:
 Permukiman dengan ketentuan muatan, dimensi,  Penyediaan penempatan 20/PRT/M/2010
kepadatan sedang dengan muatan sumbu terberat, dan/atau iklan yang sesuai dengan Tentang Pedoman
memenuhi standar keamanan beban; tipe penggunaan lahan dan Pemanfaatan Dan
dan yang tidak menimbulkan  Penggunaan ruang pengawasan pengguna jalan Penggunaan Bagian-
kemacetan di sepanjang jalan jalan yang mengganggu Bagian Jalan
 Kegiatan pendidikan, keselamatan pengguna jalan dan
khususnya pendidikan keamanan konstruksi jalan; dan
berbasis agama Islam yang  Penutupan jalan tanpa
memenuhi standar keamanan mendapatkan izin dari instansi
dan tidak menimbulkan yang berwenang.
kemacetan di sepanjang jalan  Bangunan dan atau reklame yang
 Kegiatan pelayanan umum menutupi ruas jalan yang memiliki
lainnya seperti pariwisata, scenic view
kesehatan, olahraga
disediakan sesuai klebutuhan
masyarakat dengan memenuhi
standar keamanan dan tidak
menimbulkan kemacetan di
sepanjang jalan
 Pemasangan utilitas prasarana
umum; pelengkap jalan dan
kelengkapan jalan (street
furniture)
3 Jalan Fasilitas layanan Pengembangan RTH/jalur hijau  Kegiatan komersial yang  Kegiatan komersial yang Untuk jalan lingkungan Prasarana dan sarana
lingkungan skala kecamatan/ di sepanjang jalan yang berupa perdagangan jasa skala bertentangan dengan karakteristik memiliki garis sempadan minimum alat penerangan
desa memiliki fungsi konservasi dan lokal dengan intensitas sedang sebagai kawasan spiritual dan bangunan sebesar 2,5 m jalan, dan fasilitas untuk
penyediaan oksigen dan menyediakan prasarana budaya sepeda
Pemanfaatan untuk sirkulasi tersendiri dengan memenuhi  Permukiman kepadatan tinggi
transportasi orang dan barang standar keamanan dan yang  Kegiatan lain yang berpotensi
dengan berbagai moda tidak menimbulkan kemacetan membahayakan pengguna jalan
di sepanjang jalan  Pemanfaataan jalan yang melebihi
 Permukiman dengan ketentuan muatan, dimensi,
kepadatan sedang dengan muatan sumbu terberat, dan/atau
memenuhi standar keamanan beban;
dan yang tidak menimbulkan  Penggunaan ruang pengawasan
kemacetan di sepanjang jalan jalan yang mengganggu
 Kegiatan pendidikan, keselamatan pengguna jalan dan
khususnya pendidikan keamanan konstruksi jalan; dan
berbasis agama Islam yang  Penutupan jalan tanpa
memenuhi standar keamanan mendapatkan izin dari instansi
dan tidak menimbulkan yang berwenang.
kemacetan di sepanjang jalan
 Kegiatan pelayanan umum
lainnya seperti pariwisata,
kesehatan, olahraga

25
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Ketentuan
Klasifikasi Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No Pemanfaatan
sistem jaringan Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Ruang
Diperbolehkan dengan Syarat
disediakan sesuai klebutuhan
masyarakat dengan memenuhi
standar keamanan dan tidak
menimbulkan kemacetan di
sepanjang jalan
 Pemasangan utilitas prasarana
umum; pelengkap jalan dan
kelengkapan jalan (street
furniture)
b. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM JARINGAN ENERGI/KELISTRIKAN
4 Sistem  Pembangkit  Pengembangan jaringan dan Pada kawasan yang dilewati  Kegiatan budidaya yang dapat Intensitas pemanfaatan Prasarana dan sarana Mengacu UU No. 30
Jaringan Energi energi listrik instalasi energi kelistrikan jaringan listrik diperbolehkan mengganggu fungsi dan pelayanan ruang berupa penentuan minimum berupa pengaman Tahun 2009 tentang
dan Kelistrikan  Jaringan kabel  RTH berupa taman kegiatan budidaya yang tidak energi listrik KDB, KLB dan KDH pada pembangkit energi listrik Ketenagalistrikan
listrik yang mengganggu fungsi dan pelayanan  Fasilitas pelayanan umum, menyesuaikan dengan
melayani energi listrik komersial, dan perumahan jenis peruntukan yang
kebutuhan memenuhi ketentuan
kawasan energi dan kelistrikan

c. RENCANA SISTEM JARINGAN TELEKOMUNIKASI


5. Sistem Jaringan telematika  Pengembangan jaringan Pengembangan menara microcell Kegiatan yang dapat mengganggu  Ketinggian bangunan Mengacu pada Permen
Jaringan telematika berupa fiber dengan memperhatikan fungsi dan pelayanan jaringan terbatas kominfo
Telematika optic di bawah tanah sesuai keamanan dan karakteristik telematika  Bebas interferensi 01/PER/M/01/2010
peraturan perundangan kawasan. Tentang Penyelengaraan
yang berlaku Jaringan Telekomunikasi
 Pengembangan jaringan
telematika sesuai peraturan
perundangan yang berlaku
d. RENCANA SISTEM JARINGAN SUMBER DAYA AIR
8. Jaringan air Jaringan dan fasilitas  Kegiatan pengambilan air  Kegiatan pembangunan  Pembangunan yang tidak Intensitas bangunan Prasarana dan sarana Peraturan Menteri
baku untuk layanan untuk baku, bangunan instalasi bangunan penunjang berhubungan secara langsung berupa KDB yang pelindung terhadap Pekerjaan Umum Dan
kebutuhan air penyediaan air pengolahan air bersih, pariwisata; dengan fungsi mata air dan sumber diijinkan 10%, KLB 10%, kemungkinan banjir dan Perumahan Rakyat
bersih bersih reservoir dan bangunan  Kegiatan pembangunan air lainnya; dan KDH 90% sesuai pencemaran sumber air Republik Indonesia
pendukung SPAM (sistem bangunan pengontrol debit dan  Kegiatan baik berupa bangunan ketentuan bangunan yang Nomor 01/Prt/M/2016
penyediaan air minum) kualitas air. maupun bukan yang potensi dimaksud; Tentang Tata Cara
lainnya, serta jaringan mencemari mata air dan sumber Perizinan Pengusahaan
perpipaan untuk air lainnya. Sumber Daya Air Dan
pemenuhan air bersih. Penggunaan Sumber
 Pertanian berupa tanaman Daya Air
keras, perdu, tanaman
pelindung mata air;
9. Sistem Jaringan dan fasilitas  Pengembangan embung dan  Kegiatan yang mendukung  Kegiatan budidaya terbangun yang Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana  Peraturan Pemerintah
pengendalian pengendalian banjir sarana pengendali banjir pengendalian banjir tidak meresapkan air tanah KDH disesuaikan dengan minimum berupa pelindung Republik Indonesia
banjir lain sebagai penahan air  Kegiatan pembangunan  Kegiatan yang berpotensi merusak peraturan yang berlaku terhadap kemungkinan banjir Nomor 38 Tahun 2011
hujan; bangunan penunjang kegiatan prasarana dan sarana pengendali Tentang Sungai
 Pembangunan bangunan pariwisata banjir  Peraturan Menteri
penunjang pengendali banjir PUPR No 28 Tahun
2015 - Penetapan
Garis Sempadan
Sungai Dan Garis

26
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Ketentuan
Klasifikasi Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No Pemanfaatan
sistem jaringan Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Diperbolehkan Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Ruang
Diperbolehkan dengan Syarat
Sempadan Danau
e. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH
10. Sistem Sistem Pengelolaan Kegiatan budidaya di atas  Kegiatan yang berpotensi merusak Intensitas KDB, KLB dan Peraturan Menteri
Jaringan Air Limbah secara jaringan limbah yang tidak jaringan sistem air limbah KDH disesuaikan dengan Lingkungan Hidup
Pengelolaan individu mengganggu fungsi dan  Kegiatan pembuangan sampah ke peraturan yang berlaku Republik Indonesia
Air Limbah layanan jaringan dalam jaringan air limbah Nomor 5 Tahun 2014
Sistem Pengelolaan Kegiatan budidaya di atas  Kegiatan yang berpotensi merusak Intensitas pemanfaatan Tentang Baku Mutu Air
Air Limbah secara jaringan limbah yang tidak jaringan sistem air limbah ruang pada sistem Limbah
komunal mengganggu fungsi dan  Kegiatan pembuangan sampah ke pengelolaan air
layanan jaringan dalam jaringan air limbah limbahnkomunal adalah
berupa toilet umum
dengan KDB 80 %,
f. RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM PERSAMPAHAN
11. Sistem Sistem pengelolaan  Kegiatan pemilihan, Seluruh kegiatan yang tidak Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana  Ketentuan lain-lain
Jaringan dan pengangkutan pemilahan, dan berhubungan dengan pengelolaan KDH disesuaikan dengan minimum berupa unit berupa kerjasama
Persampahan sampah pengangkutan sampah; sampah peraturan yang berlaku pengumpulan dan antara pelaku
 RTH produktif maupun non pengangkutan sampah pengolah sampah
produktif; dan dilakukan melalui
 Bangunan pendukung kerjasama tersendiri
pengangkutan dan sesuai dengan
pengolahan sampah. perundang-undangan
Sistem pengumpulan  Kegiatan pemilihan, Seluruh kegiatan yang tidak Intensitas KDB, KLB dan Prasarana dan sarana yang berlaku.
sampah sementara pemilahan, dan berhubungan dengan pengelolaan KDH disesuaikan dengan minimum berupa unit  Mengacu Permen PU
pengangkutan sampah; sampah peraturan yang berlaku container yang tidak permanen No. 3 Tahun 2013
 RTH produktif maupun non tentang
produktif; dan Penyelenggaraan
 Bangunan pendukung Prasarana dan Sarana
pengangkutan dan Persampahan dalam
pengolahan sampah. Penanganan Sampah
Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis
Sampah Rumah
Tangga)
g. SISTEM JARINGAN DRAINASE
12. Sistem Jaringan drainase  Pengembangan jaringan Bangunan pengontrol debit air  Penutupan saluran drainase tanpa Saluran dapat Mengacu Permen PU No
Jaringan untuk meresapkan drainase; izin; mengalirkan air hujan ke 12/PRT/M/2014
Drainase air hujan dan  Pengembangan kolam  Pembuangan sampah dan limbah sungai lintas Penyelenggaraan Sistem
mengalirkan air retensi dan lubang pada saluran drainase; kabupaten/kota dan lintas Drainase Perkotaan
hujan yang tidak penyerapan air hujan;  Semua kegiatan yang mengganggu provinsi
tertampung dalam  Pengembangan jalur fungsi jaringan drainase
resapan ke badan inspeksi untuk
sungai pemeliharaan sistem
jaringan drainase.

27
2. ARAHAN PERATURAN ZONASI POLA RUANG – KAWASAN LINDUNG
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi Ketentuan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
sistem jaringan Pemanfaatan Ruang Kegiatan Diperbolehkan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Kegiatan yang Diperbolehkan
dengan Syarat Diperbolehkan
a. SUB ZONA PERLINDUNGAN SETEMPAT
1. Sempadan  Tanaman hijau dan  Kegiatan pengembangan sistem  Pariwisata yang tidak  Mendirikan bangunan Building Coverage tidak Prasarana dan sarana Mengacu Permen PUPR
sungai Ruang Terbuka peringatan dini (early warning berpotensi merusak hunian, perdagangan dan lebih dari 10% luas total minimum berupa pelindung No. 28 tahun 2015
Hijau (RTH) system) ekosistem sungai; jasa, sertaa prasarana area sungai, jalan setapak, tentang Penetapan Garis
 Bangunan  Penghijauan berupa tanaman keras,  Kegiatan pengolahan sarana umum dengan kelengkapan bangunan yang Sempadan Sungai dan
pengendalian perdu, tanaman pelindung sungai limbah dan bahan bentuk bangunan massif diijinkan, dan bangunan Garis Sempadan Danau
banjir  Kegiatan pengontrol/ pengukuran pencemar yang tidak  Kegiatan yang berpotensi pengendali banjir
debit air berpotensi merusak mengurangi dimensi
ekosistem sungai tanggul dan/atau
 Kegiatan pengambilan air mencemari sungai seperti
baku, bangunan instalasi
pengolahan air minum,
reservoir dan bangunan
pendukung SPAM (sistem
penyediaan air minum)
lainnya, serta jaringan
perpipaan SPAM.
 Pembangunan pondasi
sarana dan prasarana
publik (seperti: jalan dan
jembatan)

3. ARAHAN PERATURAN ZONASI POLA RUANG – KAWASAN BUDIDAYA

Ketentuan Umum Ketentuan Teknis


Klasifikasi sistem Ketentuan Pemanfaatan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
jaringan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Diperbolehkan Syarat Diperbolehkan
a. SUB ZONA PERUNTUKAN RUANG TERBUKA NON HIJAU (RTNH)
1. Peruntukan dengan  Peruntukan parkir  Kegiatan yang terkait  Melakukan pembangunan  Kegiatan yang terkait Intensitas pemanfaatan Peraturan Menteri
rungsi ruang sebagai  Kelengkapan area dengan parkir dengan fungsi pendukung dengan pembangunan ruang di sub zona Pekerjaan Umum Nomor
parkir parkir  Melakukan kegiatan parkir seperti rest area bangunan hunian, peruntukan RTNH adalah 12/PRT/M/2009 tentang
pembangunan Rumah (dapat berupa gazebo), pendidikan, dan KDB 80 %, KDH 20 % Pedoman Penyediaan Dan
petugas parkir perdagangan dan jasa dengan perkantoran Pemanfaatan Ruang
(parking booths) jumlah terbatas sehingga tidak Terbuka Non Hijau Di
 Melakukan mengurangi kapasitas parkir Wilayah Kota/Kawasan
pembangunan dengan  Melakukan penyediaan sarana Perkotaan
fungsi pendukung persampahan seperti container
kegiatan parkir seperti pada lokasi yang mengganggu
toilet dan signage visual dan kenyamanan
 Penanaman ruang pengguna ruang
hijau dengan vegetasi
khas Kraton atau khas
kawasan (jika ada)
b. SUB ZONA PERUNTUKAN PERMUKIMAN
2. Peruntukan Rumah  Peruntukan  Pertanian dengan jenis  Kegiatan beternak (beternak  Kegiatan yang Intensitas pengembangan Prasarana dan sarana  Fasilitas permukiman

28
Ketentuan Umum Ketentuan Teknis
Klasifikasi sistem Ketentuan Pemanfaatan Ketentuan Kegiatan dan Penggunaan Lahan Ketentuan Intensitas Ketentuan Prasarana dan Ketentuan Khusus
No
jaringan Ruang Kegiatan yang Kegiatan Diperbolehkan dengan Kegiatan Tidak Pemanfaatan Ruang Sarana Minimum
Diperbolehkan Syarat Diperbolehkan
Kepadatan Tinggi permukiman kegiatan seperti ayam, ikan) mempunyai intensitas kawasan terbangun minimum berupa jaringan (mengacu Kepmen
 Hunian masyarakat berkebun  Kegiatan industri skala rumah besar yang mengganggu dengan ketentuan : jalan lingkungan, jaringan Kimpraswil No.
 Sarana dan prasarana tangga; fungsi kawasan  KDB maksimal 70% listrik, jaringan air bersih, 534/KPTS/M/2011
permukiman  Pariwisata budaya maupun permukiman  KLB maksimum 30% jaringan pembuangan limbah, tentang Pedoman
 Fasilitas sosial buatan seperti desa wisata yang  Pertambangan dari luas lahan/persil RTH, dan jaringan pelayan Penentuan Standar
ekonomi yang bersinergis dengan kawasan  Industri skala besar –  KDH minimal 30% dari minimal Pelayanan Minimal
merupakan bagian permukiman (tidak mengganggu menengah keseluruhan luas Bidang Penataan
dari permukiman masyarakat) perumahan Ruang, Perumahan
 Jalur evakuasi bencana dan Permukiman dan
Pekerjaan Umum)
d. KAWASAN PERDAGANGAN DAN JASA
5. Kawasan Peruntukan Peruntukan ruang yang Kegiatan pertokoan, jasa, Kegiatan perdagangan dan jasa yang Kegiatan perdagangan dan Intensitas pemanfaatan Penyediaan prasarana dan Mengacu UU No. 13
Perdagangan dan Jasa merupakan bagian dari kreasi dan pelayanan menimbulkan gangguan secara jasa yang bertentangan perdagangan dan jasa sarana berupa: Tahun 2012 tentang
kawasan budi daya masyarakat dengan skala kronis maupun kaut seperti dengan nilai filosofi kawasan adalah memiliki KDB  Jaringan jalan minimal lokal Keistimewaan Daerah
difungsikan untuk regional dan kota menimbulkan efek kebisingan secara keseluruhan (SRS 80%, KLB 3,2 dan KDH primer Istimewa Yogyakarta
pengembangan kegiatan berebihan, dan dapat menimbulkan Masjid Pathok Negoro) minimal 20%  Jaringan listrik
usaha yang bersifat sakit atau bahkan kematian (limbah  Jaringan air bersih
komersial, tempat kegiatan kesehatan seperti rumah  Jaringan persampahan
bekerja, tempat sakit)  IPAL
berusaha, serta tempat  Jaringan drainase
hiburan dan rekreasi,  Jaringan telekomunikasi
serta fasilitas  Parkir
umum/sosial
pendukungnya.
Sumber : Hasil Rencana, Tahun 2018

29

Anda mungkin juga menyukai