Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN AKHIR

PEMBUATAN NASKAH AKADEMIK RETRIBUSI TPU


KABUPATEN KEBUMEN

BAB VI
PENDAHULUAN

6.1. KESIMPULAN

A. Rangkuman

Berdasarkan UU PDRD 2009, Kabupaten Kebumen perlu membentuk


Peraturan Daerah tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat
sebagai dasar hukum pemungutan Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan
Mayat. Dalam rangka pembentukan Perda yang dimaksud perlu didukung dengan
kahian akademik yang hasilnya dituangkan dalam Naskah Akademik Rancangan
Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman dan
Pengabuan Mayat.

Empat isu hukum yang perlu dikaji untuk mendapatkan bahan hukum dalam
rangka pembentukan Perda tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan
Mayat adalah:

1. Aspek-aspek yang digunakan sebagai landasan keabsahan pengaturan


tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat dalam
Peraturan Daerah;
2. Asas-asa yang digunakan sebagai dasar perumusan norma hukum tentang
Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat dalam Peraturan
Daerah;
3. Ruang lingkup materi muatan pengaturan tentang Retribusi Pelayanan
Pemakaman dan Pengabuan Mayat dalam Peraturan Daerah;

PENUTUP VI - 1
LAPORAN AKHIR
PEMBUATAN NASKAH AKADEMIK RETRIBUSI TPU
KABUPATEN KEBUMEN

4. Keterkaitan materi muatan pengaturan Retribusi Pelayanan Pemakaman


dan Pengabuan Mayat dengan hukum positif lainnya.

Empat isu hukum tersebut dikaji dalam perspektif penelitian hukum (legal
research), dalam artian menggunakan bahan hukum dan dianalisis secara
hermeneutika hukum, yaitu memahami, menginterpretasi, dan menerapkan suatu
norma hukum secara bolak-balik antara keseluruhan dan bagian.

Landasan filosofis pengaturan Retribusi Pelayanan Pemakaman dan


Pengabuan Mayat adalah bahwa retribusi tersebut merupakan sumber pendapatan
daerah yang penting guna membiayai pelaksanaan pemerintahan daerah dan
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, sehingga perlu pengaturan Retribusi
Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat berdasarkan prinsip demokrasi,
pemerataan dan keadilan, peran serta masyarakat, dan akuntabilitas dengan
memperhatikan potensi daerah.

Landasan yuridis pengaturan Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan


Mayat adalah Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah. Salah satu jenis retribusi daerah adalah Retribusi Pelayanan Umum
dan Pengabuan Mayat. Undang-undang ini menegaskan di dalam Pasal 156 ayat (1).
Retribusi daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Selanjutnya dalam Pasal 156
ayat (3) ditentukan Peraturan Daerah tentang Retribusi paling sedikit mengatur
ketentuan mengenai: a. nama, objek, dan Subjek Retribusi; b. Golongan retribusi; c.
cara mengukur tingkat penggunaan jasa yang bersangkutan; d. prinsip yang dianut
dalam penetapan struktur dan besarnya tarif Retribusi; e. struktur dan besarnya tarif
Retribusi; f. wilayah pemungutan; g. penentuan pembayaran, tempat pembayaran,
angsuran, dan penundaan pembayaran; h. sanksi administratif; i. penagihan; j.
penghapusan piutang Retribusi yang kedaluwarsa; dan k. tanggal mulai berlakunya.

Berikutnya dalam 156 ayat (4) ditentukan Peraturan Daerah tentang Retribusi
dapat juga mengatur ketentuan mengenai: a. Masa Retribusi; b. pemberian
keringanan, pengurangan, dan pembebasan dalam hal-hal tertentu atas okok
Retribusi dan/atau sanksinya; dan/atau c. tata cara penghapusan piutang Retribusi
yang kedaluwarsa.

PENUTUP VI - 2
LAPORAN AKHIR
PEMBUATAN NASKAH AKADEMIK RETRIBUSI TPU
KABUPATEN KEBUMEN

Landasan sosiologis, Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 9 Tahun


2001 tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman Mayat tidak sesuai dengan UU PDRD
2009 oleh karena itu Peraturan Daerah yang bersangkutan perlu ditinjau ulang dan
dibentuk yang baru.

Asas-asas yang menjadi dasar perumusan norma hukum tentang Retribusi


Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat dalam Peraturan Daerah adalah Asas
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang baik, yang formal dan yang
materiil.

Asas formal Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang Baik, yang


menjadi dasar perumusan norma hukum tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman
dan Pengabuan Mayat adalah:

1. Asas kejelasan tujuan. Pengaturan Retribusi Pelayanan Pemakaman dan


Pengabuan Mayat bertujuan: (1) memberikan kepastian bagi masyarakat
mengenai siapa dan apa yang dikenakan retribusi, dan bagaimana struktur
dan besaran tarif yang harus dibayar dan bagaimana cara membayarnya;
dan (2) memperkuat dasar hukum bagi Pemerintah Kabupaten melakukan
pungutan Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat,
sehingga Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat dapat
menjadi sumber pendapatan asli daerah dalam rangka membiayai
penyelenggaraan pemerintah daerah dan pelayanan kepada masyarakat.
2. Asas kelembagaan atau organisasi pembentuk yang tepat. Pengaturan
Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat dengan Peraturan
Daerah dilakukan oleh Bupati Kebumen dengan persetujuan DPRD
Kabupaten Kebumen.
3. Asas kesesuaian antara jenis dan materi muatan. Pungutan Retribusi
Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat harus dengan Peraturan
Daerah. Adapun materi pokok yang diatur dengan Peraturan Retribusi
Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat mengacu pada Pasal 156
ayat (3) dan ayat (4) UU PDRD.

PENUTUP VI - 3
LAPORAN AKHIR
PEMBUATAN NASKAH AKADEMIK RETRIBUSI TPU
KABUPATEN KEBUMEN

4. Asas dapat dilaksanakan. Pembentukan Peraturan Daerah tentang Retribusi


Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat harus memperhatikan
beberapa aspek: (1) filosofis, yaitu ada jamminan keadilan damam
pengenaan Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat; (2)
yuridis, adanya jaminan kepastian dalam pengenaan Retribusi Pelayanan
Pemakaman dan Pengabuan Mayat, termasuk substansinya tidak boleh
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi;
dan (3) sosiologis, pengaturan Retribusi Pelayanan Pemakaman dan
Pengabuan Mayat memang dapat memberikan manfaat, baik bagi
pemerintah kabupaten maupun bagi masyarakat, termasuk substansinya
tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum.
5. Asas pendayagunaan dan kehasilgunaan. Pembentukan Peraturan Daerah
tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat memang
benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat dalam mengatur pemungutan
Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat dan membiayai
pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Kebumen.
6. Asas kejelasan rumusan. Pembentukan Peraturan Daerah tentang Retribusi
Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat sesuai dengan persyaratan
teknik penyusunan peraturan perundang-undangan, sistematika dan
pilihan kata atau terminologi, serta bahasa hukum yang jelas dan mudah
dimengerti, sehingga tidak menimbulkan berbagai macam interpretasi
dalam pelaksanaannya. Artinya rumusan aturan hukum dalam Peraturan
Daerah tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat
menjamin kepastian.
7. Asas keterbukaan. Pembentukan Peraturan Daerah tentang Retribusi
Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat harus menjamin partisipasi
masyarakat, dalam artian masyarakat dijamin haknya untuk memberikan
masukan, baik tertulis maupun lisan, serta kewajiban Pemerintah
Kabupaten untuk menjamin masukan tersebut telah dipertimbangkan
relevansinya. Untuk terselenggaranya partisipasi masyarakat itu, maka

PENUTUP VI - 4
LAPORAN AKHIR
PEMBUATAN NASKAH AKADEMIK RETRIBUSI TPU
KABUPATEN KEBUMEN

terlebih dahulu Pemerintah Kabupaten memberikan informasi tentang


proses pembentukan Peraturan Daerah bersangkutan.

Asas materiil Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang Baik, yang


menjadi dasar perumusan norma hukum tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman
dan Pengabuan Mayat adalah:

1. Asas keadilan. Peraturan Daerah tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman


dan Pengabuan Mayat harus mencerminkan keadilan secara proporsional
bagi setiap warga masyarakat tanpa kecuali. Tuntutan keadilan mempunyai
dua arti. Dalam arti formal keadilan menuntut norma hukum dalam
Peraturan Daerah tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan
Mayat berlaku umum. Dalam arti materiil dituntut agar norma hukum
dalam Peraturan Daerah tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman dan
Pengabuan Mayat sesuai dengan cita-cita keadilan dalam masyarakat.
2. Asas kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan. Materi
muatan Peraturan Daerah tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman dan
Pengabuan Mayat tidak berisi ketentuan-ketentuan yang bersifat
membedakan berdasarkan latar belakang antara lain agama, suku, ras,
golongan, gender, atau status sosial. Inti dari kesamaan adalah keadilan,
yang menjamin perlakuan yang sama, sesuai hak dan kewajibannya.
3. Asas ketertiban dan kepastian hukum. Materi muatan Peraturan Daerah
tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat dituntut
dapat menimbulkan ketertiban dalam masyarakat melalui jaminan adanya
kepastian hukum. Jaminan kepastian hukum mempunyai dua arti. Dalam
artian, norma hukum Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan
Mayat harus sedemikian jelas sehingga masyarakat dan pemerintah serta
hakim dapat berpedoman padanya. Terutama masyarakat dapat dengan
jelas mengetahui hak dan kewajiban dalam kaitannya dengan Retribusi
Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat, termasuk norma hukum
pajak dan sanksinya atas pelanggarannya tidak boleh berlaku surut.

PENUTUP VI - 5
LAPORAN AKHIR
PEMBUATAN NASKAH AKADEMIK RETRIBUSI TPU
KABUPATEN KEBUMEN

4. Asas keseimbangan, keserasian, dan keselarasan. Norma hukum dalam


Peraturan Daerah tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan
Mayat harus mengandung keseimbangan beban dan manfaat, atau,
kewajiban membayar retribusi dengan hak yang didapatkannya dengan
membayar retribusi.

Mengenai asas-asas materiil yang lain, sebagaimana dimaksud Pasal 6 ayat (2)
UU P3, dalam pengaturan tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan
Mayat berkaitan dengan kriteria umum tentang retribusi daerah, yaitu:

1. Kecukupan dan elastik, artinya dapat mudah naik turun mengikuti


naik/turunnya tingkat pendapatan masyarakat.
2. Adil dan merata secara vertikal artinya sesuai dengan tingkatan kelompok
masyarakat dan horizontal artinya berlaku sama bagi setiap anggota
kelompok masyarakat.
3. Fleksibelitas administrasi artinya sederhana, mudah dihitung, pelayanan
memuaskan bagi wajib retribusi.
4. Keterimaan secara politik, secara politik dapat diterima oleh masyarakat,
sehingga timbul motivasi dan kesadaran pribadi untuk membayar retribusi.
5. Non-distorsi, jangan sampai suatu pajak atau pungutan menimbulkan
beban tambahan yang berlebihan, sehingga akan menimbulkan kerugian
pada masyarakat.
6. Kemudahan (convenience). Dalam prinsip ini ditekankan pentingnya saat
dan waktu yang tepat bagi wajib retribusi dalam memenuhi kewajiban
retribusinya.
7. Efisiensi (Efficiency). Dalam prinsip ini ditekankan pentingnya efisiensi
pemungutan retribusi, artinya biaya yang dikeluarkan dalam melaksanakan
pemungutan retribusi tidak boleh lebih besar dari jumlah retribusi yang
dipungut.

Kriteria menetapkan materi muatan Peraturan Daerah tentang Retribusi


Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat adalah berdasarkan ketentuan dalam
Pasal 156 ayat (3) dan ayat (4) UU PDRD:

PENUTUP VI - 6
LAPORAN AKHIR
PEMBUATAN NASKAH AKADEMIK RETRIBUSI TPU
KABUPATEN KEBUMEN

1. Materi muatan imperatif:


a. nama, objek, dan Subjek Retribusi;
b. golongan Retribusi;
c. cara mengukur tingkat penggunaan jasa yang bersangkutan;
d. prinsip yang dianut dalam penetapan struktur dan besarnya tarif
e. Retribusi;
f. struktur dan besarnya tarif Retribusi;
g. wilayah pemungutan;
h. penentuan pembayaran, tempat pembayaran, angsuran, dan
i. penundaan pembayaran;
j. sanksi administratif;
k. penagihan;
l. penghapusan piutang Retribusi yang kedaluwarsa; dan
m. tanggal mulai berlakunya.
2. Materi muatan fakultatif:
a. Masa Retribusi;
b. pemberian keringanan, pengurangan, dan pembebasan dalam hal-hal
c. tertentu atas pokok Retribusi dan/atau sanksinya; dan/atau
d. tata cara penghapusan piutang Retribusi yang kedaluwarsa.

Batas materi muatan pengaturan tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman dan


Pengabuan Mayat berdasarkan pada ketentuan dalam UU Pemda adalah:

1. Larangan bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau peraturan


perundang-undangan yang lebih tinggi.
2. Larangan menyebabkan ekonomi biaya tinggi dan menghambat mobilitas
penduduk, lalu lintas barang dan jasa antar daerah, dan kegiatan
impor/ekspor.

Keterkaitan dengan hukum positif lainnya tidak saja dengan UU PDRD 2009,
UU P3, UU Pemda, melainkan juga dengan peraturan perundang-undangan
pelaksanaan dari UU Pemda, seperti Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah

PENUTUP VI - 7
LAPORAN AKHIR
PEMBUATAN NASKAH AKADEMIK RETRIBUSI TPU
KABUPATEN KEBUMEN

Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, dan Peraturan Daerah


Kabupaten Kebumen Nomor 11 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang
Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah.

B. Konklusi

Konklusi yang dikemukakan berikut tidaklah secara eksplisit berkenaan isu


hukum yang dikemukakan dalam Bab Pendahuluan. Konklusi semacam ini telah
diungkapkan dalam bagian Rangkuman di atas. Isu hukum tersebut hanyalah sebagai
panduan melakukan penelitian dalam rangka penyusunan Naskah Akademik
Rancangan Peraturan Daerah tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman dan
Pengabuan Mayat, yang bermuara pada Konsep Awal Rancangan Peraturan Daerah
tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat. Adapun
konklusinya adalah:

1. Kabupaten Kebumen perlu membentuk Peraturan Daerah tentang


Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat yang baru sebagai
dasar hukum pengenaan Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan
Mayat sebagaimana dituangkan dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun
2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dengan terlebih dahulu
dipersiapkan konsep awal rancangannya.
2. Materi muatan konsep awal Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten
Kebumen tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat
berdasarkan pada ketentuan Pasal 156 ayat (3) dan (4) Undang-undang 28
Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dalam batas-batas
yang ditentukan dalam Pasal 236 ayat (2) Undang-undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dengan mendasarkan pada
Landasan Keabsahan filosofis, yuridis, dan sosiologis, dan Asa
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang Baik yang bersifat
normal dan bersifal materiil.
3. Materi muatan Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat
sebagaimana diamanatkan Pasal 156 ayat (3) dan (4) Undang-undang 28

PENUTUP VI - 8
LAPORAN AKHIR
PEMBUATAN NASKAH AKADEMIK RETRIBUSI TPU
KABUPATEN KEBUMEN

Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, yang dituangkan
dalam konsep awal Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen, dirumuskan
dalam Kerangka Peraturan Perundang-undangan sesuai amanat Undan-
undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan.

6.2. SARAN

Saran atau rekomendasi yang dapat diajukan dalam rangka pembentukan


Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman dan
Pengabuan Mayat, yang diawali dengan penyusunan konsep awal rancangannya
adalah:

1. Agar diselenggarakan proses konsultasi publik sehingga masyarakat dapat


memberikan masukan dalam penyusunan Rancangan Peraturan Daerah
Kabupaten Kebumen tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman dan
Pengabuan Mayat (TPU) sesuai dengan asas keterbukaan dan ketentuan
tentang partisipasi masyarakat.
2. Agar segera dipersiapkan Rancangan Peraturan Bupati mengenai:
a. tata cara penerbitan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, dan
STRD;
b. ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengisian dan penyampaian
SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, dan STRD;
c. ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran, penyetoran,
tempat pembayaran, angsuran, dan penundaan pembayaran retribusi;
d. ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengurangan atau
penghapusan sanksi administratif dan pengurangan atau pembatalan
ketetapan retribusi; dan
e. tata cara penghapusan piutang retribusi yang sudah kedaluwarsa;

sehingga saat Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen tentang


Retribusi Pelayanan Pemakaman dan Pengabuan Mayat telah ditetapkan

PENUTUP VI - 9
LAPORAN AKHIR
PEMBUATAN NASKAH AKADEMIK RETRIBUSI TPU
KABUPATEN KEBUMEN

dan diundangakan menjadi Peraturan Daerah dapat dilaksanakan secara


efektif.

3. Perlu dicermati ketentuan-ketentuan Undang-undang Nomor 28 Tahun


2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah berikut:
a. Tata cara pengembalian kelebihan pembayaran Retribusi (pasal 165
ayat (8));
b. Ketentuan lebih lanjut mengenati tata cara pemeriksaan kewajiban
retribusi (Pasal 170 ayat (3));

Apabila berkenaan dengan pengaturan Retribusi Pelayanan Pemakaman


dan Pengabuan Mayat, agar sefera dipersiapkan Peraturan Bupati, oleh
karena materi-materi tersebut pengaturannya didelegasikan langsung
dengan Peraturan Bupati, tanpa harus terlebih dahulu diatur dalam
Peraturan Daerah.

PENUTUP VI - 10

Anda mungkin juga menyukai