BAB V
JANGKAUAN, ARAH
PENGATURAN DAN RUANG
LINGKUP MATERI MUATAN
PERATURAN DAERAH
Materi yang tidak boleh dimuat telah dikemukakan dalam uraian batas negatif
di atas, juga tidak boleh memuat materi yang tidak sesuai dengan keharusan
mendasarkan landasan keabsahan dan asas pembentukan peraturan perundang-
undangan yang baik, yang telah dikemukakan dalam uraian batas positif tersebut di
atas.
Lingkup materi yang boleh dimuat ditentukan oleh asas otonomi daerah dan
tugas pembantuan maupun yang ditentukan secara objektif-normatif dalam
peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi sebagai materi muatan Perda
tentang retribusi. Mengenai materi muatan yang boleh dimuat dalam Perda tentang
retribusi telah ditentukan dalam Pasal 156 ayat (3) dan ayat (4) UU PDRD.
Pasal 156 ayat (3) PDRD mengatur materi muatan imperatif Peraturan Daerah
tentang Retribusi Daerah. Rumusan selengkapnya ketentuan tersebut adalah:
Pasal 156 ayat (4) PDRD mengatur materi muatan fakultatif Peraturan Daerah
tentang Retribusi Daerah. Rumusan selengkapnya ketentuan tersebut adalah:
a. Masa Retribusi;
b. pemberian keringanan, pengurangan, dan
c. pembebasan dalam hal-hal tertentu atas pokok Retribusi dan/atau
sanksinya; dan/atau tata cara penghapusan piutang Retribusi yang
kedaluwarsa.
Ketentuan dalam Pasal 156 ayat (3) dan ayat (4) UU PDRD menunjukan tidak
semua ketentuan tentang retribusi daerah merupakan materi muatan Peraturan
Daerah tentang Retribusi Daerah. Matrik berikut dapat memperjelas.
Tabel 5.1. Ketentuan di Luar Materi Muatan Perda tentang Retribusi Daerah
Berdasarkan Pasal 156 ayat (3) dan ayat (4) UU PDRD
No Ketentuan Pendelegasian Keterangan
(1) (2) (3) (4)
1 Pasal 161 Pasal 161 ayat (2) Dibuat Perda tentang Alokasi
Pasal 8
a. Judul.
b. Pembukaan.
c. Batang Tubuh:
1) Ketentuan Umum.
2) Materi Pokok yang Diatur.
3) Ketentuan Pidana (jika diperlukan).
4) Ketentuan Peralihan (jika diperlukan).
5) Ketentuan Penutup.
d. Penutup.
e. Penjelasan (jika diperlukan).
f. Lampiran (jika diperlukan).
1. Judul
2. Pembukaan
a. Konsiderans
Ketentuan angka 25, 26, dan 27 disebutkan bahwa dasar hukum diawali
dengan kata Mengingat. Dasar hukum memuat dasar kewenangan
3. Batang Tubuh
a. Ketentuan Umum
Pedoman angka 74 TP3 (vide Pasal 44 ayat (2) UU P3) Ketentuan umum
berisi:
Pedoman angka 80 TP3 (vide Pasal 44 ayat (2) UU P3) menentukan jika
suatu batasan pengertian atau definisi perlu dikutip kembali di dalam
ketentuan umum suatu peraturan pelaksanaan, maka rumusan batasan
pengertian atau definisi di dalam peraturan pelaksanaan harus sama
dengan rumusan batasan pengertian atau definisi yang terdapat di dalam
peraturan lebih tinggi yang dilaksanakan tersebut.
5) Wilayah Pemungutan
Kecamatan Sempor;
b) Tempat Pemakaman Umum Kerkop Desa Semanding,
Kecamatan Gombong;
c) Tempat Pemakaman Umum Bong Cina Sindut Plarangan,
Kecamatan Karanganyar;
d) Tempat Pemakaman Umum Dukuh Gede Karangkemiri,
Kecamatan Karanganyar;
e) Tempat Pemakaman Umum Kerkop Dukuh Sendari
Karangkemiri, Kecamatan Karanganyar;
f) Tempat Pemakaman Umum Jingklak Kelurahan Karanganyar,
Kecamatan Karanganyar;
g) Tempat Pemakaman Umum Bong Cina Pejagoan, Kecamatan
Pejagoan;
h) Tempat Pemakaman Umum Bong Cina Dusun Kalimati I
Kedawung, Kecamatan Pejagoan;
i) Tempat Pemakaman Umum Bong Cina Dusun Kalimati II
Kedawung, Kecamatan Pejagoan;
j) Tempat Pemakaman Umum Bong Cina Kaliputih, Kecamatan
Kutowinangun;
k) Tempat Pemakaman Umum Bong Cina Sidogede, Kecamatan
Prembun;
l) Tempat Pemakaman Umum Desa Tamanwinangun,
Kecamatan Kebumen;
m) Taman Makam Pahlawan “ Bumi Wira Bhakti”, Kecamatan
Kebumen.
7) Sanksi Administratif
Dalam hal wajib retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau
kurang membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga
sebesar 2 % (dua persen) setiap bulan dari retribusi yang terhutang
yang tidak atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan
Surat Tagihan Retribusi Daerah.
8) Penagihan
c. Ketentuan Peralihan
d. Ketentuan Penutup
Oleh karena itu rumusannya menjadi : Pada saat Peraturan Daerah ini
mulai berlaku, Peraturan Daerah Kabupaten Kebumen Nomor 9 Tahun
2001 tentang Retribusi Pelayanan Pemakaman Umum dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.