DISUSUN OLEH:
ACHMAD SYAIFUDDIN AZIZI
7167/843.047
TEKNIK KONSTRUKSI KAPAL BAJA
SMKN 3 BUDURAN (PERKAPALAN)
SIDOARJO
2018
LEMBAR PENGESAHAN KTI
PROSES PEMBUATAN ROLL DIE CUT MOUNTING
(SUHARJIANTO,ST) (TUKIRIN)
NIP :19630425 1989031010
Karya tulis ini saya buat sesuai dengan kemampuan yang saya pelajari disekolah dan
kesempatan yang diberikan sekolah untuk melaksanakan On the Job Training saat kelas
empat selama kurang lebih enam bulan.
Dalam masa On the Job Training banyak sekali manfaat yang didapatkan penulis baik
itu tidak sesuai dan yang sesuai dengan jurusan. Tapi saya yakin apapun yang saya
dapatkan pada masa On the Job Training pasti akan berguna bagi hidup dan kehidupan
saya di masa yang akan datang nantinya. Pemilihan judul karya tulis ini disesuaikan
tempat dikarenakan pada saat di bengkel tengah melakukan “PROSES PEMBUATAN
ROLL DIE CUT MOUNTING”dan dengan batas waktu yang telah diberikan oleh pihak
sekolah.
1. Allah SWT. Yang telah menganugerahkan ilmu yang bermanfaat, kemampuan untuk
berfikir serta waktu untuk belajar dan bekerja.
2. Ayah dan Ibu yang selalu memberikan dukungan baik moral maupun material
3. Bapak Drs. Eko Budi Agus Priatna, M.Pd selaku kepala sekolah
SMKN 3 BUDURAN SIDOARJO
Saya menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempurna, baik dari segi materi
maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan dalam penyempurnaan Tugas Akhir ini.
Wassalamualaikum wr.wb.
Dengan dibuatnya karya tulis ini di harapkan dapat bermanfaat dan menambah
wawasan ilmu pengetahuan bagi penulis dan pembaca.
Dalam penulisan karya tulis ini penulis membatasi permasalahan yang penulis
bahas, ada pun permasalahan yang penulis angkat adalah pengetahuan dan wawasan
tentang proses pembuatan rak produksi pabrik. Selain itu, pembatasan masalah ini
dimaksud untuk menghindari pembahasan yang keluar dari jalur permasalahan.
Dalam karya tulis ini penulis tidak membahas mengenai sebagai berikut :
1. Proses pengerjaan machining
2. Proses pembuatan mal kerangka machining
3. Proses perhitungan dan pemasangan (assembly)
5. Metode Demonstrasi
Yaitu dengan ikut berpartisipasi dalam melakukan pengerjaan dan pembuatan secara
langsung.
Penggunaan mesin
Mesin ini digunakan untuk memotong gulungan kertas jumbo menjadi lembaran
kertas, dan dengan fitur
Operasi ramah, bisa dilakukan dengan sempurna untuk memotong ukuran sesuai
dengan pemasangan di atas layar. Ini berlaku untuk memotong gulungan kertas seperti:
gulungan kertas kraft, gulungan kertas berlapis, gulungan kertas offset, kertas karton,
kertas dupleks dan sebagainya.
Dari desainnya mesin roll plat secara umum dibagi menjadi 3 jenis
1. Mesin roll plat asimetris, mesin ini merupakan tipe yang paling sederhana,
menggunakan 3 roll yang disusun secara asimetris yang mana 2 roll digunakan untuk
menjepit dan satu roll untuk mengarahkan. Tenaga yang digunakakan bisa dari tenaga
manusia, motor listrik maupun hidrolik. Mesin ini digunakan untuk mengerol plat plat
tipis.
Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047
Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 3
Gambar.2.2 mesin roll plat asimetris
2. Mesin roll plat 3 roll, mesin ini rollnya disusun seperti segitiga, dua roll dipasang
sejajar dibawah dan 1 roll dipasang diatas diantara 2 roll bawah tersebut. Mesin ini
menggunakan tenaga motor listrik dan hidrolik. Mesin ini dipakai untuk mengeroll plat2
tebal dan dibeberapa merk ternama mesin ini bisa untuk membentuk conebending
(kerucut), fungsi cone bending ini tidak selalu ada di mesin 3 roll, dan untuk diketahui
membentuk cone bending membutuhkan kapasitas 2 kali lebih besar dari pada
membentukpipa atau tangki biasa.
Kekurangan :
Mesin masih beroperasi manual
1. Main frame
2. Roda pengendali
3. Main suport
4. Vertical frame
5. Shoe plate
6. Secunder suport
Dalam pembuatan sebuah produk pasti memerlukan adanya tahapan tahapan proses
produksi. Maka dari itu untuk membuat roll die cut mounting juga memiliki tahapan
proses produksi dari awal hingga terbuat sebuah roll die cut mounting. Adapun proses
tahapan produksi tersebut Antara lain :
3.2.1 Marking
Marking adalah tahap pekerjaan pemberian tanda garis potong, nomor
identifikasi, jarak lubang baut, diameter lubang baut dan jumlah lubang baut pada
bahan baku profil dan plat baja dengan mengacu kepada gambar
Maka dari itu sudah dapat disimpulkan bahwa dalam proses pemotongan yang
harus diperhatikan ialah konsentrasi tinggi dan juga keselamatan dalam bekerja.
3.3.4 Welding
Tahapan welding merupakan proses pengelasan penuh terhadap sambungan yang
sebelumnya telah dituck weld. Tujuan dari tahapan ini yaitu sebagai pemerkuat
sambungan antar material guna menghindari lepasnya material yang tidak diinginkan.
Dalam tahapan ini welder menggunakan beberapa posisi pengelasan diantara lain :
1. Posisi datar (horizontal)
Mengelas dengan horizontal biasa disebut juga mengelas merata dimana
kedudukan benda kerja dibuat tegak dan arah elektroda mengikuti horizontal
Sewaktu mengelas elektroda dibuat miring sekitar 5 derajat – 10 derajat
terhadap garis vertical dan 70 derajat – 80 derajat kearah benda kerja.
2. Posisi tegak (vertical)
Mengelas posisi tegak adalah apabila dilakukan arah pengelasannya keatas
atau kebawah. Dengan kemiringan elektroda sekitar 10 derajat-15 derajat
terhadapvertikal dan 70 derajat-85 derajat terhadap benda kerja.
3. Posisi diatas kepala (overhead)
Mengelas dengan posisi ini benda kerja terletak pada bagian atas juru las dan
kedudukan elektroda sekitar 5 derajat – 20 derajat terhadap garis vertical dan
75 derajat-85 derajat terhadap benda kerja.
3.2.5 Grinding
Tahapan grinding yaitu proses pengerindaan material yang telah melalui tahapan
cutting. Dalam tahapan ini proses penggerindaan tidak digunakan untuk
membersihkan bekas potongan dan bekas pengelasan saja, tetapi juga digunakan
untuk menggerinda material agar ukurannya sesuai dengan perhitungan.
3.2.6 Finishing
Tahapan yang paling akhir dalam proses pembuatan roll die cut mounting adalah
finishing. Sesuai arti dalam Bahasa Indonesia yang berarti penyelesaian. Tahap ini
juga tahapan penyempurnaan roll die cut mounting. Dalam tahap ini terdapat dua
proses pengerjaan yaitu proses painting dan pemasangan roda pengendali. Dalam
proses painting sendiri terdapat dua kali proses pengecatan yaitu pengecatan dasar
dan pengecatan akhir. Pengecatan dasar dilakukan untuk mencegah penyangga
atau pangkon agar tidak mudah berkarat dan mudah keropos, sedangankan
pengecatan akhir yaitu berguna untuk mencegah penyangga atau pangkon agar
terhindar dari noda noda serta meminimalisir lecet pada peti saat terjadi
pergesekan, selain itu juga menjadi nilai estetika pada pangkon. Setelah melalui
proses painting maka proses selanjutnya yaitu proses pemasangan roda
pengendali. Langkah awal yaitu pangkon diposisikan tegak terlebih dahulu
kemudian roda pengendali dipasang di pojok kanan pangkon yang sudah
ditentukan lubang baut dan murnya.
1. Safety Helmet
Safety helmet berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa
mengenai kepala secara langsung.
3. Safety Shoes
Safety shoes berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena
benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia dan sebagainya.
5. Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi
yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di
sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.
6.Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).
3. Mistar siku
Mistar siku merupakan sebuah alat ukur yang berbentuk siku dengan spesifikasi yaitu
daun dan blok yang terbuat dari baja. Bloknya lebih tebal dan lebih pendek dari pada
daunnya. Daun dipasang 90° dengan blok, dengan cara dikelilingi. Mistar siku ada
yang diberi ukuran dengan ketelitian 1 mm dan 1/32", dan ada yang tanpa ukuran.
Fungsi dari mistar siku ialah untuk membuat garis-garis sejajar dan untuk mengeset
benda kerja supaya tegak lurus. (Bagyo Sucahyo, 2004 : 41)
4. Penggores
Penggores adalah alat untuk menggores permukaan benda kerja, sehingga dihasilkan
goresan atau gambar pada benda kerja. Bibir penggores tajam, maka penggores dapat
menghasilkan goresan yang tipis. Bahan untuk membuat penggores ini adalah baja
perkakas sehingga penggores cukup keras dan mampu menggores benda kerja.
Penggoresmemiliki ujung yang sangat runcing dan keras. Penggores dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu pertama, penggores dengan kedua ujungnya tajam tetapi
Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047
Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 22
ujung yang satunya lurus dan yang lainnya bengkok. Sedangkan penggores kedua
hanya memiliki salah satu ujung yang tajam
Gambar.3.27 Penggores
Gambar.3.31 Elektroda
9. Cat nippon painttersebut buat pengecetan dasar roll die cut mounting
a. Kesimpulan
1. setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan menambah wawasan dan
pengetahuan tentang pentingnya Ilmu Pengetahuan dan kemampuan penguasaan
Skill (keterampilan praktek)
2. Ilmu pengeahuan dan keterampilan di sekolah dan dunia industri / dunia usaha
harus sejalan dan beriringan perkembangan jika sekolah tidak ingin ketinggalan
dengan kemajuan yang ada di dunia industri / dunia usaha
3. Kita harus lebih fokus, rajin dan giat belajar dalam menuntut ilmu dimanapun kita
berada, karena ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan di lapangan
(dunia pekerjaan) sangat banyak macamnya
1. Untuk sekolah terima kasih sudah memberi kesempatan waktu untuk belajar
mendalami kompetensi
2. Untuk industri terima kasih untuk pengalaman dan ilmu yang sudah diberikan
selama PKL
3. Untuk adik-adik kelas jika kamu melaksanakan PKL kamu harus disiplin dan harus
rajin saat PKL
Mengetahui,
Suharijanto, S.T.