Anda di halaman 1dari 35

KARYA TULIS

PROSES PEMBUATAN R0LL DIE CUT MOUNTING


DI CV. HANINDO
KOMPLEK PERGUDANGAN MEIKO ABADI D10-15
JL. RAYA BETRO DESA WEDI
GEDANGAN SIDOARJO

KARYA TULIS TUGAS AKHIR INI


SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN UNTUK MENGIKUTI
UJIAN WAWANCARA DAN KELULUSAN DARI SMK NEGERI 3
BUDURAN (PERKAPALAN) SIDOARJO

DISUSUN OLEH:
ACHMAD SYAIFUDDIN AZIZI
7167/843.047
TEKNIK KONSTRUKSI KAPAL BAJA
SMKN 3 BUDURAN (PERKAPALAN)
SIDOARJO
2018
LEMBAR PENGESAHAN KTI
PROSES PEMBUATAN ROLL DIE CUT MOUNTING

TIM PENGUJI : TTD :


1. ..........................................
NIP : ................................. .............................
2. ..........................................
NIP : ................................. ..............................
3. ..........................................
NIP : ................................. .............................
4. ..........................................
NIP : ................................. .............................

Guru Pembimbing, Pembimbing Industri,

(SUHARJIANTO,ST) (TUKIRIN)
NIP :19630425 1989031010

Pimpinan Perusahaan, Kepala Sekolah


CV. Hanindo SMK Negeri 3 Buduran

(Noviyanto Dwi Sasongko,ST) (Drs. Eko Agus Budi Priatna, M.pd)


Spv. Engineering NIP :196308131988111001

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmahtullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi robbill’alamin, segala puji bagi Allah dimana telah memberikan


limpahan rahmat dan ridho-Nya kepada kami sehingga kami dapat menelesaikan karya
tulis ini. Tidak lupa sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan nabi
Muhammad SAW.

Karya tulis ini saya buat sesuai dengan kemampuan yang saya pelajari disekolah dan
kesempatan yang diberikan sekolah untuk melaksanakan On the Job Training saat kelas
empat selama kurang lebih enam bulan.

Dalam masa On the Job Training banyak sekali manfaat yang didapatkan penulis baik
itu tidak sesuai dan yang sesuai dengan jurusan. Tapi saya yakin apapun yang saya
dapatkan pada masa On the Job Training pasti akan berguna bagi hidup dan kehidupan
saya di masa yang akan datang nantinya. Pemilihan judul karya tulis ini disesuaikan
tempat dikarenakan pada saat di bengkel tengah melakukan “PROSES PEMBUATAN
ROLL DIE CUT MOUNTING”dan dengan batas waktu yang telah diberikan oleh pihak
sekolah.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya


atas semua bantuan yang telah diberikan, baik secara langsung maupun tidak langsung
kepada :

1. Allah SWT. Yang telah menganugerahkan ilmu yang bermanfaat, kemampuan untuk
berfikir serta waktu untuk belajar dan bekerja.
2. Ayah dan Ibu yang selalu memberikan dukungan baik moral maupun material
3. Bapak Drs. Eko Budi Agus Priatna, M.Pd selaku kepala sekolah
SMKN 3 BUDURAN SIDOARJO

4. Bapak Suharijanto selaku kepala program teknik konstruksi kapal baja


5. Bapak Suharjianto selaku guru pembimbing. Terimakasih atas ilmu, bimbingan dan
bantuannya hingga penulis selesai menyusun tugas akhir ini.
6. Bapak Tukirin selaku pembimbing di industri

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting ii
7. Direktur, serta segenap karyawan CV. HANINDO yang telah memberikan banyak
sekali ilmu yang berguna untuk penulis dimasa yang akan datang
8. Teman-teman XIII TKKB 1 angkatan 26 yang dimana sebagai teman berjuang,
penyemangat sekaligus motivator untuk menyelesaikan kewajiban penulis.

Saya menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempurna, baik dari segi materi
maupun penyajiannya. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat
diharapkan dalam penyempurnaan Tugas Akhir ini.

Wassalamualaikum wr.wb.

Sidoarjo, 02 Agustus 2018


Ttd.

ACHMAD SYAIFUDDIN AZIZI

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting iii
“MOTTO”

“Sesuatu akan menjadi kebanggaan, jika sesuatu itu dikerjakan,


Dan bukan hanya dipikirkan.
Sebuah cita-cita akan menjadi kesuksesan,jika diawali dengan
bekerja untuk mencapainya.
Bukan hanya menjadi impian”

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... I
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ II
KATA PENGANTAR ........................................................................................ IV
MOTTO .............................................................................................................. V
DAFTAR ISI ....................................................................................................... VI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
1.2 Tujuan Karya Tulis ..................................................................................... 1
1.3 Batasan Masalah ......................................................................................... 2
1.4 Metode Penulisan ....................................................................................... 2
BAB II LANDASAN TEORI / PENJELASAN UMUM
2.1 Pengertian mesin rolldie cut mounting ....................................................... 3
2.2 Macam-macam mesin rolldie cut mounting ................................................ 3
2.3 Fungsi cara kerja mesin rolldie cut mounting ............................................. 7
2.4 Kelebihan dan kekurangan mesin rolldie cut mounting ............................ 8
BAB III PROSES PEMBUATAN ROLL DIE CUT MOUNTING
3.1 Desain perencanaan pembuatan roll die cut mounting ............................... 9
3.2 Tahapan proses pembuatan roll die cut mounting....................................... 10
3.2.1 Marking .............................................................................................. 10
3.2.2 Proses pemotongan (cutting) .............................................................. 13
3.2.3 Proses perakitan pangkon roll ............................................................ 14
3.2.4 Welding .............................................................................................. 15
3.2.5 Grinding ............................................................................................. 15
3.2.6 Finishing ............................................................................................. 16
3.3 Keselamatan kerja ...................................................................................... 17
3.4 Alat/Peralatan yang digunakan ................................................................... 21
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ................................................................................................ 27
4.2 Kritik dan Saran ........................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 28
LAMPIRAN
1. Lembar bimbingan ..................................................................................... 29

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk menempuh kelulusan di SMKN 3 BUDURAN SIDOARJO, dan susuai


kurikulum sekolah, kita mendapat tugas untuk membuat sebuah Karya Tulis dan
melaksanakan program On the Job Training (OJT) selama kurang lebih enam bulan.
Disampingi itu pembuatan karya tulis ini juga bertujuan agar siswa-siswi mampu
mencari pokok permasalahan serta dapat memecahkan permasalahan yang sesuai
dengan program studi yang di gunakan pada saaat penyusunan karya tulis.

Dengan adanya kegiatan OJT di dunia industry, siswa-siswi dapat belajar


beradaptasi dengan lingkungan kerja. Mereka juga belajar menjadi pribadi yang ahli
dan kreatif sesuai dengan jurusan mereka masing-masing, sehingga ketika lulus dan
terjun di duinia industry tidak lagi merasa kaku dan beradaptasi lagi dengan
lingkungan kerja industry. Maka oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis
berkeinginan untuk mempelajari lebih detail mengenai ilmu yang di dapat selama
OJT, dengan ini penulis memilih judul “ROLL DIE CUT MOUNTING”

Dengan dibuatnya karya tulis ini di harapkan dapat bermanfaat dan menambah
wawasan ilmu pengetahuan bagi penulis dan pembaca.

1.2 Tujuan Karya Tulis


Tujuan umum penulisan karya tulis ini adalah untuk menambah ilmu pembuat dan
pembaca tentang pembuatan tangki :

1. Siswa mampu memahami ilmu yang didapatkan


2. Sebagai panduan operator dalam melakukan pengujian UT di lapangan.
3. Menambah pengetahuan tentang cara pembuatan rak
4. Merupakan salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir sekolah dan kelulusan
siswa.
5. Agar bisa dijadikan acuan sebagai tambahan pegetahuan teknik.
6. Sebagai tugas akhir salah satu syarat kelulusan setelah menjalani program
pendidikan atau pembelajaran kurang lebih 3 tahun 6 bulan di SMK Negeri 3
Buduran Sidoarjo.

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 1
1.3 Batasan Masalah

Dalam penulisan karya tulis ini penulis membatasi permasalahan yang penulis
bahas, ada pun permasalahan yang penulis angkat adalah pengetahuan dan wawasan
tentang proses pembuatan rak produksi pabrik. Selain itu, pembatasan masalah ini
dimaksud untuk menghindari pembahasan yang keluar dari jalur permasalahan.
Dalam karya tulis ini penulis tidak membahas mengenai sebagai berikut :
1. Proses pengerjaan machining
2. Proses pembuatan mal kerangka machining
3. Proses perhitungan dan pemasangan (assembly)

1.4 Metode Penulisan

Penyusunan karya tulis ini merupakan penerapan dari pengetahuan yang


diperoleh selama melaksanakan kerja industri OJT (On the Job Training) di CV
HANINDO. Dalam penulisan karya tulis ini penulis menggunakan cara cara
pengumpulan data untuk mempermudah penyelesaian karya tulis antara lain :

1. Metode Pengumpulan Data (Literature)


Yaitu dengan cara mengumpulkan data dari buku-buku yang ada ditempat OJT yang
berhubungan dengan karya tulis ini.
2. Metode Pengamatan (Observasi)
Yaitu dengan cara mengumpulkan data yang dilaksanakan dengan indera manusia
disertai dengan melakukan pencatatan secara sistematis.
3. Metode Wawancaran (Interview)
Yaitu dengan melakukan tanya jawab langsung dengan instruktur/pembimbing di
tempat OJT tentang hal-hal yang diperlukan dalam pengerjaan dan pengumpulan data
untuk karya tulis ini.
4. Metode Kepustakaan
Studi yang dilakukan dengan cara mempelajari buku – buku dari berbagai referensi
yang bersangkutan dengan hal – hal yang mengenai sarana yang dibahas.

5. Metode Demonstrasi
Yaitu dengan ikut berpartisipasi dalam melakukan pengerjaan dan pembuatan secara
langsung.

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Roll Die Cut Mounting


Pengertian mesin ini memang di buat manual.
Lembaran kertas gulungan kertas nampan ke lembar pemotong kertas lembaran mesin
pemotong, Cegah sistem pengeriting. Menyesuaikan kertas gulung karena kertas yang
melengkung, membuat kertas menjadi halus setelah dipotong.Benar sistem offset
kertas. Ada satu modul offset kertas yang benar, itu berarti bagian atas
Kertas akan menyelaraskan kertas yang lebih rendah secara otomatis sementara
keempat reel tersebut
Bekerja pada saat bersamaan.Sistem sub-pisau, Ada tiga sub-pisau, pisau untuk
memotong web dan pemangkasan tepi web, dan dilengkapi dengan kolektor kertas
limbah untuk membuang limbah kertas.

Penggunaan mesin
Mesin ini digunakan untuk memotong gulungan kertas jumbo menjadi lembaran
kertas, dan dengan fitur
Operasi ramah, bisa dilakukan dengan sempurna untuk memotong ukuran sesuai
dengan pemasangan di atas layar. Ini berlaku untuk memotong gulungan kertas seperti:
gulungan kertas kraft, gulungan kertas berlapis, gulungan kertas offset, kertas karton,
kertas dupleks dan sebagainya.

2.2 Macam-Macam RollDie Cut Mounting


Mesin Roll Plat atau Gulung Plat adalah mesin yang penting dalam pembuatan pipa
atau tangki karena mesin ini mampu menggulung plat sehingga membentuk profil
kurva lingkaran.

Dari desainnya mesin roll plat secara umum dibagi menjadi 3 jenis

Gambar.2.1 mesin roll plat

1. Mesin roll plat asimetris, mesin ini merupakan tipe yang paling sederhana,
menggunakan 3 roll yang disusun secara asimetris yang mana 2 roll digunakan untuk
menjepit dan satu roll untuk mengarahkan. Tenaga yang digunakakan bisa dari tenaga
manusia, motor listrik maupun hidrolik. Mesin ini digunakan untuk mengerol plat plat
tipis.
Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047
Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 3
Gambar.2.2 mesin roll plat asimetris
2. Mesin roll plat 3 roll, mesin ini rollnya disusun seperti segitiga, dua roll dipasang
sejajar dibawah dan 1 roll dipasang diatas diantara 2 roll bawah tersebut. Mesin ini
menggunakan tenaga motor listrik dan hidrolik. Mesin ini dipakai untuk mengeroll plat2
tebal dan dibeberapa merk ternama mesin ini bisa untuk membentuk conebending
(kerucut), fungsi cone bending ini tidak selalu ada di mesin 3 roll, dan untuk diketahui
membentuk cone bending membutuhkan kapasitas 2 kali lebih besar dari pada
membentukpipa atau tangki biasa.

Gambar.2.3 mesin roll plat 3 roll


3. Mesin roll plat 4 roll, mesin ini merupakan penyempurnaan dari mesin 3 roll, dimana
2 rollnya dipasang lurus atas bawah dan 2 roll lagi dipasang disamping kanan kirinya,
mesin ini lebih memudahkan didalam pengoperasian, seperti memudahkan dalam
penempatan plat karena bisa dipasang sejajar dengan meja atau side support. Fungsi
cone bending juga lebih sempurna dikerjakan oleh mesin ini. Dalam melakukan
pengerolan dikenal dengan istilah prebending, yaitu dimana ujung dari plat yang
digulung menjadi sangat keras sehingga tetap lurus (tidak terbending dengan baik) hal
ini dikarenakan beberapa faktor, seperti desain dari mesin roll itu sendiri (terutama 3
roll) dan keahlian dari operator. Dalam mesin 4 roll hal itu bisa diminimalkan

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 4
sehingga hasil dari pengerolan tidak menyisakan plat yang masih lurus(yang biasanya
musti dipotong untuk membuangnya), jadi hasilnya terbending sempurna dari ujung
ke ujung tinggal mengelasnya saja, tentu saja tenaga yang digunakan untuk
melakukan fungsi prebending(mengerol ujung) ini lebih besar daripada mengerol
bagian tengah.

Gambar.2.4 gambar mesin plat 4 roll

1. Mesin roll dua tingkat (two-high roll mill)


2. Mesin roll tiga tingkat (three-high roll mill)
3. Mesin roll empat tingkat (four-high roll mill)
4. Mesin roll kluster (cluster mill)
5. Mesin roll tandem (tandem roll mill)

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 5
1. Mesin roll dua tingkat
Mesin roll ini mempunyai diameter sekitar 0,6 sd 1,4 m. Roll ini dapat bekerja secara
bolak-balik (reversing) atau searah (nonreversing). Rol yang searah selalu berputar pada
arah yang sama dan benda kerja selalu dimasukkan dari sisi yang sama. Roll yang bekerja
bolak-balik arah putar roll dapat dibalik, sehingga benda kerja bisa dimasukkan dari sisi
yang lain.
1. Lembaran logam bergerak antara rol kemudian dihentikan
2. Arah rol dibalik, benda kerja dimasukkan dari sisi yang lain.
3. Pada interval tertentu logam diputar 900 agar penampang univorm dan butir-butir logam
merata.
Keuntungan:
a. Dapat mereduksi luas penampang dalam berbagai ukuran.
b. Dapat diatur kemampuanya sesuai denagn ukuran batangan dan laju reduksi.
Kelemahan:
a. Ukuran panjang batangan terbatas
b. Pada setiap pembalikan siklus pembalikan gaya kelembaman arus diatasi.

2. Mesin roll tingkat tiga


Keuntungan:
a. Tidak diperlukan arah pembalikan arah putar rol, sehingga tidak ada gaya
kelembaman yang harus diatasi.
b. Biaya lebih murah dan mempunyai keluasan lebih tinggi dibandingkan dengan
mesin rol bolak-balik
Kelemahan:
a. Diperlukan adanya mekanisme elevasi
b. Terdapat sedikit kesulitan dalam mengatasi kecepatan roll

3. Mesin roll tingkat empat


Rol ini menggunakan dua rol dengan diameter lebiuh kecil yang bersentuhan langsung
dengan benda kerja dan dua rol pendukung untuk menahan rol yang berdiameter lebih
kecil. Biasa digunakan untuk lembaran yang lebar.

4. Mesin roll kluster


Menggunakan empat rol pendukung dengan dua rol yang langsung berhubungan langsung
dengan benda kerja dimana diameternya lebih kecil dibandingkan mesin rol tingkat empat.
Penggunaanya sama dengan mesin rol tingkat empat.

5. Mesin roll tandem


Rol ini menggunakan beberapa pasang rol, sehingga dapat dioperasikan secara kontinu
sampai dicapai ketebalan produk yang diinginkan

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 6
2. Mesin roll die cut mounting
Roll die cut mounting adalah mesin ini memang di buat manual.
Lembaran kertas gulungan kertas nampan ke lembar pemotong kertas lembaran mesin
pemotong, Cegah sistem pengeriting. Menyesuaikan kertas gulung karena kertas yang
melengkung, membuat kertas menjadi halus setelah dipotong. Benar sistem offset kertas.
Ada satu modul offset kertas yang benar, itu berarti bagian atas
Kertas akan menyelaraskan kertas yang lebih rendah secara otomatis sementara keempat
reel tersebut
Bekerja pada saat bersamaan. Sistem sub-pisau, Ada tiga sub-pisau, pisau untuk
memotong web dan pemangkasan tepi web, dan dilengkapi dengan kolektor kertas
limbah untuk membuang limbah kertas.

Gambar.2.5 mesin roll die cut mounting

2.3 Fungsi Cara Kerja Roll Die Cut Mounting


Prinsip kerja mesin pemotong adalah penggunaan pisau potong, pisau, cetakan
logam, kawat baja (atau pelat baja yang di ukur pada tempelan), melalui pelat
tekanan untuk memberi tekanan, percetakan atau karton tertentu di gulung menjadi
bentuk tertentu. Jika seluruh mesin cetak memotong satuproduk grafis yang
disebut die-cutting, jika penggunaan kawat baja pada produk cetak atau biarkan
belokan tanda alur disebut lekukan; Dengan memanaskan cetakan sampai suhu

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 7
tertentu, mencetak pada permukaan produk cetak memiliki efek tiga dimensi dari
pola atau font yang disebut bronzing; Jika substrat digunakan kembali pada
substart lain, ini disebut pemasangan.

Fungsi Roll Die Cut Mounting :


 Agar kertas terbentuk rapi
 Untuk memotong kertas menjadi berbagai ukuran sesuai kebutuhan

2.4 Kelebihan dan Kekurangan Roll Die Cut Mounting


Kelebihan :
 Memudahkan manusia untuk memotong kertas dengan simpel
 Bisa mengikuti produknya

Kekurangan :
 Mesin masih beroperasi manual

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 8
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Desain perencanaan pembuatan roll die cut mounting


Roll type ini akan dibuat berbentuk lingkaran dengan spesifikasi tinggi 665mm, lebar
843.58mm, dan panjang 2.615mm. Roll ini terdiri dari beberapa bagian Antara lain
main frame, roda penggendali, main suport, shoe plat, secunder suport. Untuk bagian
penyangga roll atau juga dinamakan support ini mengunakan plat UNP sebagai
tumpuan/menyangga roll produksi agar tetap aman.

Gambar.3.6 Desain perencanaan

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 9
Gambar.3.7 Pangkon mesin roll
Berikut penjelasan mengenai bagian-bagian roll die cut mounting :

1. Main frame
2. Roda pengendali
3. Main suport
4. Vertical frame
5. Shoe plate
6. Secunder suport

3.2 Tahapan proses pembuatan roll die cut mounting

Dalam pembuatan sebuah produk pasti memerlukan adanya tahapan tahapan proses
produksi. Maka dari itu untuk membuat roll die cut mounting juga memiliki tahapan
proses produksi dari awal hingga terbuat sebuah roll die cut mounting. Adapun proses
tahapan produksi tersebut Antara lain :

3.2.1 Marking
Marking adalah tahap pekerjaan pemberian tanda garis potong, nomor
identifikasi, jarak lubang baut, diameter lubang baut dan jumlah lubang baut pada
bahan baku profil dan plat baja dengan mengacu kepada gambar

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 10
fabrikasi. Pemberian tanda biasanya dengan menggunakan penggores, penitik atau
kapur.

Berikut adalah proses marking pembuatan pangkon atau penyangga roll:


Persiapkan alat dan bahan
 Alat meliputi :
Kapur besi, penggaris siku, penggaris panjang, roll meter
 Bahan meliputi :
Besi plat ukuran 2,0 mm
Proses menggambar pada plat
 Gambar garis lurus pada plat ukuran 40mm x 60mm dengan roll meter
 Beri tanda pada plat sesuai ukuran dan beri tanda potongan

Gambar.3.8 Plat Hollow

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 11
Contoh gambar symbol marking :

Gambar.3.9 contoh symbol marking

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 12
Gambar.3.10 contoh symbol marking

3.2.2 Proses pemotongan (Cutting)


Pemotongan, merupakan bagian kedua setelah penandaan selesai yang mana
penandaan tersebut terdapat simbol pemotongan maka daerah tersebutlah yang akan
dipotong.

Gambar.3.10 Pemotongan plat hollow


Pemotongan adalah proses pemisahan benda padat menjadi dua atau lebih,
melalui aplikasi gaya yang terarah melalui luas bidang permukaan yang kecil. Benda
yang umum digunakan untuk memotong adalah pisau, gergaji dan gunting, dll,

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 13
tergantung dari jenis bahan yang akan dipotong. Pada pembuatan pangkon alat yang
digunakan untuk proses pemotongan bernama gerinda potong.

Gambar.3.11 Mesin gerinda potong


Dalam proses pemotongan tersebut sangat harus berhati – hati dan juga
dibutuhkan konsentrasi yang sangat tinggi, mengapa demikian? Karena dalam
proses pemotongan apabila terdapat kesalahan sekecil apapun akan berpengaruh
pada hasilnya, maka dari itu se ahli – ahlinya seseorang dalam melakukan proses
cutting jika tidak berkonsentrasi dan tidak berhati – hati bisa menyebabkan hasil
yang kurang maksimal atau bisa juga melukai diri sendiri apalagi material yang
digunakan tersebut terbuat dari bahan besi dan sebelum meletakkan plat Hollow
dari hasil penandaan periksalah kembali penandaan sudah benar ukuran plat
tersebut diusahakan jangan sampai proses pemotongan tidak pas dengan
ukurannya tersebut karena itu dapat menurunkan kualitas sehingga dapat
menurunkan harga jual.

Maka dari itu sudah dapat disimpulkan bahwa dalam proses pemotongan yang
harus diperhatikan ialah konsentrasi tinggi dan juga keselamatan dalam bekerja.

3.2.3 Proses perakitan pangkon roll (Assembly)


Tahapan perakitan merupakan tahapan perakitan awal hingga menjadi sebuah
pangkon roll. Tahap ini merupakan tahapan paling sibuk dalam proses pembuatan
roll. Proses dalam tahap ini antara lain : proses penyetelan main frame, tahap
pengelasan main frame, tahap perangkaian vertical frame, tahapan pemasangan
main frame, tahapan pengelasan total. Dalam proses penyetelan main frame disini
menggunakan pengukuran dilakukan hanya satu kali.Setelah pengukuran plat
HOLLOW untuk bagian main frame selesai maka tahap selanjutnya dipotong
dengan menggunakan mesin gerida potong, kemudian setelah plat HOLLOW
sudah dipotong dengan ukurannya maka tahap selanjutnya menyatukan plat
HOLLOW tersebut hingga menjadi bagian persegi panjang yang dinamakan main
frame, yang selanjutnya akan membuat support atau yang digunakan untuk
menyangga roll produksi. Setelah membuat main frame dan support selanjutnya
membuat persegi panjang untuk membuat kerangka peti yang terbuat dari pipa

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 14
yang akan disatukan dengan main frame dengan panjangnya 2.615mm, lebar
843,58mm, dan tinggi 665mm yang kemudian dipasang main frame, kemudian
selanjutnya agar lebih kuat penyangga atau pangkon tersebut di las full.

Gambar.3.12 pangkon roll

3.3.4 Welding
Tahapan welding merupakan proses pengelasan penuh terhadap sambungan yang
sebelumnya telah dituck weld. Tujuan dari tahapan ini yaitu sebagai pemerkuat
sambungan antar material guna menghindari lepasnya material yang tidak diinginkan.
Dalam tahapan ini welder menggunakan beberapa posisi pengelasan diantara lain :
1. Posisi datar (horizontal)
Mengelas dengan horizontal biasa disebut juga mengelas merata dimana
kedudukan benda kerja dibuat tegak dan arah elektroda mengikuti horizontal
Sewaktu mengelas elektroda dibuat miring sekitar 5 derajat – 10 derajat
terhadap garis vertical dan 70 derajat – 80 derajat kearah benda kerja.
2. Posisi tegak (vertical)
Mengelas posisi tegak adalah apabila dilakukan arah pengelasannya keatas
atau kebawah. Dengan kemiringan elektroda sekitar 10 derajat-15 derajat
terhadapvertikal dan 70 derajat-85 derajat terhadap benda kerja.
3. Posisi diatas kepala (overhead)
Mengelas dengan posisi ini benda kerja terletak pada bagian atas juru las dan
kedudukan elektroda sekitar 5 derajat – 20 derajat terhadap garis vertical dan
75 derajat-85 derajat terhadap benda kerja.

3.2.5 Grinding
Tahapan grinding yaitu proses pengerindaan material yang telah melalui tahapan
cutting. Dalam tahapan ini proses penggerindaan tidak digunakan untuk
membersihkan bekas potongan dan bekas pengelasan saja, tetapi juga digunakan
untuk menggerinda material agar ukurannya sesuai dengan perhitungan.

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 15
Gambar.3.13 Pangkon sudah digerinda

3.2.6 Finishing
Tahapan yang paling akhir dalam proses pembuatan roll die cut mounting adalah
finishing. Sesuai arti dalam Bahasa Indonesia yang berarti penyelesaian. Tahap ini
juga tahapan penyempurnaan roll die cut mounting. Dalam tahap ini terdapat dua
proses pengerjaan yaitu proses painting dan pemasangan roda pengendali. Dalam
proses painting sendiri terdapat dua kali proses pengecatan yaitu pengecatan dasar
dan pengecatan akhir. Pengecatan dasar dilakukan untuk mencegah penyangga
atau pangkon agar tidak mudah berkarat dan mudah keropos, sedangankan
pengecatan akhir yaitu berguna untuk mencegah penyangga atau pangkon agar
terhindar dari noda noda serta meminimalisir lecet pada peti saat terjadi
pergesekan, selain itu juga menjadi nilai estetika pada pangkon. Setelah melalui
proses painting maka proses selanjutnya yaitu proses pemasangan roda
pengendali. Langkah awal yaitu pangkon diposisikan tegak terlebih dahulu
kemudian roda pengendali dipasang di pojok kanan pangkon yang sudah
ditentukan lubang baut dan murnya.

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 16
Jadilah sebuah mesin roll die cut mounting seperti gambar berikut.

Gambar.3.14 roll die cut mounting

3.3 Alat keselamatan kerja

1. Safety Helmet
Safety helmet berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa
mengenai kepala secara langsung.

Gambar.3.15 safety helmet

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 17
2. Safety Belt
Safety belt berfungsi sebagai pelindung diri ketika pekerja bekerja/berada di atas
ketinggian.

Gambar.3.16 Safety belt

3. Safety Shoes
Safety shoes berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena
benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia dan sebagainya.

Gambar.3.17 Safety shoes

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 18
4. Sepatu Karet
Sepatu karet (sepatu boot) adalah sepatu yang didesain khusus untuk pekerja yang
berada di area basah (becek atau berlumpur). Kebanyakan sepatu karet di lapisi
dengan metal untuk melindungi kaki dari benda tajam atau berat, benda panas, cairan
kimia, dsb.

Gambar.3.18 Sepatu karet

5. Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi
yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di
sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.

Gambar.3.18 Sarung tangan

6.Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu, beracun, dsb).

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 19
Gambar.3.20 Masker

7. Jas Hujan (Rain Coat)


Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu
hujan atau sedang mencuci alat).

Gambar.3.21 Jas hujan

8. Kaca Mata Pengaman (Safety Glasses)


Berfungsi sebagai pelindung mata ketika bekerja (misalnya mengelas).

Gambar.3.21 Kaca mata las

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 20
9. Penutup Telinga (Ear Plug)
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.

Gambar.3.22 Ear plug

10.Pelindung Wajah (Face Shield)


Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja (misal
pekerjaan menggerinda).

Gambar.3.23 Pelindung wajah

3.4 Alat/peralatan yang digunakan


1. Roll meter
Roll meter adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur benda kerja yang
panjangnya melebihi ukuran dari mistar baja, atau dapat dikatakan untuk mengukur
benda-benda yang panjang. Roll meter ini tingkat ketelitiannya adalah setengah
milimeter sehingga tidak dapat digunakan untuk mengukur benda kerja secara presisi.
Panjang dari roll meter ini bervariasi dari 2, 30, dan 50 meter, tetapi dalam bengkel
kerja mesin ukuran terpanjang adalah 3 meter. (Sumantri,1989 : 39).

Gambar.3.24 Roll meter

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 21
2. Mistar Baja
Mistar baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja tahan karat, dimana permukaan dan
bagian sisinya rata dan lurus sehingga dapat juga digunakan sebagai alat bantu dalam
penggoresan. Mistar baja juga memiliki guratan - guratan ukuran, dimana macam
ukurannya bervariasi. Ada yang dalam satuan inchi, dalam satuan sentimeter dan
dalam satuan millimeter. (Sumantri, 1989 : 38).

Gambar.3.25 Mistar baja

3. Mistar siku
Mistar siku merupakan sebuah alat ukur yang berbentuk siku dengan spesifikasi yaitu
daun dan blok yang terbuat dari baja. Bloknya lebih tebal dan lebih pendek dari pada
daunnya. Daun dipasang 90° dengan blok, dengan cara dikelilingi. Mistar siku ada
yang diberi ukuran dengan ketelitian 1 mm dan 1/32", dan ada yang tanpa ukuran.
Fungsi dari mistar siku ialah untuk membuat garis-garis sejajar dan untuk mengeset
benda kerja supaya tegak lurus. (Bagyo Sucahyo, 2004 : 41)

Gambar.3.26 Mistar siku

4. Penggores
Penggores adalah alat untuk menggores permukaan benda kerja, sehingga dihasilkan
goresan atau gambar pada benda kerja. Bibir penggores tajam, maka penggores dapat
menghasilkan goresan yang tipis. Bahan untuk membuat penggores ini adalah baja
perkakas sehingga penggores cukup keras dan mampu menggores benda kerja.
Penggoresmemiliki ujung yang sangat runcing dan keras. Penggores dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu pertama, penggores dengan kedua ujungnya tajam tetapi
Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047
Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 22
ujung yang satunya lurus dan yang lainnya bengkok. Sedangkan penggores kedua
hanya memiliki salah satu ujung yang tajam

Gambar.3.27 Penggores

5. Mesin gerinda tangan


Jenis mesin ini cenderung memiliki ukuran yang kecil dengan mata gerinda sedang.
Karena bentuknya yang kecil mesin ini bisa dibawa kemana-mana dengan mudah.
Mesin ini lebih sering digunakan untuk perataan permukaan, seperti misalnya
membuang beram hasil pengeboran, pemotongan, menghilangkan hasil lasan, dan lain
sebagainya.

Gambar.3.28 Mesin gerinda tangan

Fungsi Utama Mesin Gerinda :


1. Memotong benda kerja yang ketebalanya yang tidak relatif tebal.
2. Menghaluskan dan meratakan permukaan benda kerja.
3. Sebagai proses jadi akhir ( finishing ) pada benda kerja.
4. Mengasah alat potong agar tajam.
5. Menghilangkan sisi tajam pada benda kerja.
6. Membentuk suatu profil pada benda kerja ( baik itu elips, siku, dan lain-lain )

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 23
6. Mesin gerinda potong
Jenis mesin ini memliki ukuran yang sedang dengan mata gerinda tipis dan cenderung
lebar. Mesin ini berfungsi sebagai alat potong.

Gambar.3.29 Mesin gerinda potong

7. Mesin Las Busur Listrik ( SMAW )


Las Busur Listrik atau yang biasa disebut SMAW (Shielded Metal Arch Welding)
merupakan jenis pengelasan yang menggunakan bahan tambah terbungkus atau
elektroda atau yang biasa disebut busur listrik. Busur listrik digunakan untuk
melelehkan kedua logam yang akan disambung. Terjadinya nyala busur listrik
tersebut diakibatkan oleh perbedaan tegangan listrik antara kedua kutub. Perbedaan
tegangan listrik tersebut biasa disebut dengan tegangan busur nyala. Besar tegangan
busur nyala ini antara 20 volt sampai 40 volt. Untuk penyalaannya, elektroda
digesekkan pada logam terlebih dahulu agar terjadi percikan sehingga busur elektroda
akan menyala. Setelah elektroda menyala atur jarak dari logam dengan elektroda dan
atur pula sudut pengelasannya. Antara ujung elektroda dengan permukaan logam akan
terjadi busur nyala. Suhu busur nyala ini biasanya mencapai 5000 ° C.

Gambar.3.30 Mesin las SMAW

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 24
8. elektroda atau yang biasa disebut busur listrik. Busur listrik digunakan untuk
melelehkan kedua logam yang akan disambung. Terjadinya nyala busur listrik
tersebut diakibatkan oleh perbedaan tegangan listrik antara kedua kutub. Perbedaan
tegangan listrik tersebut biasa disebut dengan tegangan busur nyala. Besar tegangan
busur nyala ini antara 20 volt sampai 40 volt. Untuk penyalaannya, elektroda
digesekkan pada logam terlebih dahulu agar terjadi percikan sehingga busur elektroda
akan menyala. Setelah elektroda menyala atur jarak dari logam dengan elektroda dan
atur pula sudut pengelasannya. Antara ujung elektroda dengan permukaan logam akan
terjadi busur nyala. Suhu busur nyala ini biasanya mencapai 5000 ° C.Sebelum
melakukan pengelasan haruslah diperhatikan jenis elektroda yang akan digunakan.
Biasanya ukuran elektroda berkisar antara Ø 2,6 sampai Ø 8 mm dengan panjang
antara 300 sampai 450 mm. Jenis elektroda biasanya mempengaruhi hasil dari lasan
sehingga akan sangat penting mengetahui jenis dan sifat masing – masing elektroda
sebagai dasar pemilihan elektroda yang tepat.

Gambar.3.31 Elektroda

9. Cat nippon painttersebut buat pengecetan dasar roll die cut mounting

Gambar.3.32 Cat dasaran

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 25
10. Cat nippon painttersebut buat pengecetan finishing roll die cut mounting

Gambar.3.33 Cat finishing

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 26
BAB IV
PENUTUP

a. Kesimpulan
1. setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan menambah wawasan dan
pengetahuan tentang pentingnya Ilmu Pengetahuan dan kemampuan penguasaan
Skill (keterampilan praktek)
2. Ilmu pengeahuan dan keterampilan di sekolah dan dunia industri / dunia usaha
harus sejalan dan beriringan perkembangan jika sekolah tidak ingin ketinggalan
dengan kemajuan yang ada di dunia industri / dunia usaha
3. Kita harus lebih fokus, rajin dan giat belajar dalam menuntut ilmu dimanapun kita
berada, karena ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan di lapangan
(dunia pekerjaan) sangat banyak macamnya

b. Kritik dan saran

1. Untuk sekolah terima kasih sudah memberi kesempatan waktu untuk belajar
mendalami kompetensi
2. Untuk industri terima kasih untuk pengalaman dan ilmu yang sudah diberikan
selama PKL
3. Untuk adik-adik kelas jika kamu melaksanakan PKL kamu harus disiplin dan harus
rajin saat PKL

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 27
DAFTAR PUSTAKA
http://blogriyani.blogspot.com/2012/07/rolling-mill-machine-a.html
http://mesinfabrikasi.blogspot.com/2013/04/mesin-bending-roll-roll-plat-gulung-plat.html
http://projectmedias.blogspot.com/2013/07/jenis-jenis-alat-pelindung-diri-apd.html

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 28
LEMBAR BIMBINGAN KARYA TULIS ILMIAH
Nama : ACHMAD SYAIFUDDIN AZIZI

No. Induk Siswa : 7167/843.047

Kompetensi keahlian : KONSTRUKSI KAPAL BAJA

Nama Perusahaan : CV. HANINDO

Judul Karya Tulis : PROSES PEMBUATAN ROOL DIE CUT MOUNTING

Waktu Pelaksanaan OJT : 07 MEI 2018 – 27 OKTOBER 2018

Pembimbing Sekolah : 1. SUHARJIANTO

Pembimbing Industri : 2. TUKIRIN

NO. HARI/ TANGGAL PEMBAHASAN TANDA TANGAN


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Mengetahui,

Kepala Kompetensi Keahlian

Suharijanto, S.T.

NIP :19630425 1989031010

Achmad Syaifuddin Azizi – Konstruksi Kapal Baja – 7167/843.047


Proses Pembuatan Roll Die Cut Mounting 29

Anda mungkin juga menyukai