Anda di halaman 1dari 5

KEHILANGAN KELUARGA PASCA BENCANA GEMPA BUMI

ROLEPLAY
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Manajemen Bencana
yang Dibina Oleh Ibu Dyah Widodo, SKp., M.Kes

Oleh
Kelompok 5:
1. Syayekti Antini D P (1601460008)
2. Siti Hasanah (1601460013)
3. Nuri Annisa Faradila (1601460024)
4. Kiki Nur Ro’ismawati (1601460031)
5. Catrina Dyan Ekayanti (1601460036)
6. Daniele Cagar Christian (1601460042)
7. Nadya Fitri Pratiningtyas (1601460043)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D4 KEPERAWATAN
Agustus 2018
Ayah : Daniele Ibu : Syayekti
Petugas A : Catrina Petugas B : Nuri Fara
Anak : Kiki

KEHILANGAN KELUARGA PASCA BENCANA GEMPA BUMI

Pada hari Jum’at tanggal 24 Agustus 2018 terjadi gempa bumi di Malang pada pukul
12:18:56 WIB selama 50 detik dengan kekuatan 5,4 skala Richter dan tidak berpotensi Tsunami.
Getaran juga sempat dirasakan di sejumlah Provinsi Jawa Timur seperti di Jember, Surabaya,
Blitar, Kediri, Banyuwangi, dll. Akibat gempa bumi tersebut terdapat korban yang meninggal,
luka berat maupun luka ringan yang diakibatkan oleh runtuhan bangunan. Kerusakan yang
diakibatkan juga cukup parah yaitu beberapa bangunan rusak dan runtuh. Adanya gempa
tersebut, petugas atau tim penolong berdatangan dan segera melakukan pertolongan pertama
pada korban. Situasi genting tersebut membuat ada beberapa keluarga yang terpisah dengan
keluarganya. Kemudian mereka membawa korban bencana di beberapa posko untuk diamankan
serta diobati luka-lukanya.

Di pengungsian A terdapat seorang anak yang terlihat bingung dan gelisah, suasana
pengungsian masih ricuh dan belum terkondisi. Ia berputar-putar kebingungan mencari
orangtuanya, kemudian ia melihat ada tulisan terpampang “PUSAT INFORMASI” dan
mendatanginya.

Anak : “Permisi bu”

Petugas A : “Iya dek, ada yang bisa saya bantu?”

Anak : “Saya mencari orangtua saya bu, setelah gempa tadi saya terpisah dengan orangtua saya,
apa bapak bisa membantu mencari orangtua saya? mereka ada dimana?” (terlihat sedih)

Petugas A : “Iyaa dek, mari saya data dulu, nama kamu, umur, dan sebelum gempa tinggal
dimana? Tau nama lengkap orangtua kamu kan dek? Masih ingat hal-hal tersebut kan?”

Anak : “Baik bu, saya masih ingat”

Petugas A : “Baik mari segera kami data, agar kamu segera bertemu dengan orangtua mu”
(pendataan)

Petugas A : “Baik dek, informasi yang kami butuhkan sudah cukup. Sementara kamu berkumpul
dengan pengungsi lainnya, jangan kemana-mana ya. Di pengungsian ini saja, nanti apabila
orantua kamu sudah ketemu agar kami tidak bingung mencari kamu, mengerti yaa dek”

Anak : “baik bu, terimakasih atas bantuannya. Mohon bantuannya ya bu, saya mengkhawatirkan
orangtua saya”

Petugas : “iya dek, berdoa saja semoga cepat ketemu yaa”

Di pengungsian B ada sepasang suami istri yang terlihat sedang berputar-putar mengitari
pengungsian. Kemudian ada petugas yang secara tidak langsung memperhatikan gerak gerik
mereka. Kemudian……

Petugas B : “Permisi bu, ada apa ya? Kok saya lihat ibu perputar-putar dari tadi. Ada yang bisa
saya bantu?”

Ibu : “Begini pak, saya dan suami saya mencari anak saya pak, sepertinya kami terpisah saat
kami di bawa ke pengungsian tadi”

Petugas B : “Jadi, ibu dan suami berada di pengungsian yang sama yaitu disini, kemudian ibu
dari tadi sudah mencari anak ibu dari tadi tapi tidak ketemu?”

Ibu : “Iya pak, benar. Apakah petugas disini bisa membantu saya mencari anak saya?”

Petugas B : “Bisa bu, kami bisa membantu. Mari bu ikut saya ke pusat informasi dan kami akan
mendata data diri ibu dan suami beserta anak ibu. Mungkin anak ibu ada di pengungsian yang
lain dan kami bisa mempertemukan ibu dan anak ibu”

Ibu : “Iya bu, mari pak”

Pendataan informasi pun dilakukan…. Dan, 2 hari kemudian…

Ayah : “Ibu, bagaimana ini? Sudah 2 hari kita tidak bertemu dengan anak kita, bagaimana
kabarnya yaa? ”
Ibu : “Ibu kemarin sudah ke petugas pak, ibu sudah minta bantuan ke petugas untuk membantu
mencari anak kita. Mungkin saja anak kita ada di pengungsian lain pak kata petugas. Mungkin
sekarang mereka masih mencari anak kita, kan pengungsian nya tidak hanya satu dua
pengungsian, ada banyak pengungsian karena gempa kemarin”

Ayah : “Iya bu, kita berdoa saja semoga anak kita segera ketemu dan kita bisa segera bertemu
dengan anak kita”

Ibu : “Amiin pak, kita berdoa saja”

Kemudian petugas A pada hari ke 2 menghubungi petugas B di pengungsian lain..

Petugas A : “Selamat pagi, apakah ini benar dengan pengungsian B?”

Petugas B : “Selamat pagi, iya benar. Ada yang bisa kami bantu?”

Petugas A : “Begini pak, di pengungsian kami ada seorang anak yang kehilangan orangtuanya.
Informasi nya mohon di catat ya pak (pencatatan data)”

Petugas B : “Iya pak, sudah saya catat semua”

Petugas A : “Baik pak, mungkin di pengungsian B ada orangtua dari anak tersebut”

Petugas B : “Baik pak, kami periksa dulu data-data nya. Nanti kalau ada informasi lebih lanjut
kami hubungi kembali”

Ketika Petugas B sudah mencocokkan data yang diberikan petugas A, ternyata data
tersebut sama dengan data yang diberikan data yang diberikan dari anak tersebut. Dan
kemungkinan besar bahwa orangtua tersebut adalah orangtua anak yang mencarimya kemarin
lusa. Setelah itu petugas B menghubungi petugas A

Petugas B : “Selamat siang, kami petugas dari pengungsian B ingin menginformasikan bahwa
data-data yang diberikan tadi pagi ternyata sudah cocok dengan salah satu identitas anak yang
berada di posko A. Jadi silahkan orangtua akan tersebut dibawa ke posko kami ya bu..

Petugas A : “Baik bu terimakasih atas informasinya, akan saya sampaikan kepada pihak orangtua
dan membawa mereka ke posko B”
Petugas B: “ Baik bu kalau begitu terimakasih atas kerjasamanya, selamat siang”

Petugas A: “Bu, ini sesuai dengan informasi yang kami kirimkan ke posko B ternyata terdapat
ciri-ciri yang telah disebutkan, tetapi kami belum bisa memastikan. Oleh karena itu mari ibu saya
antar untuk memastikan ke posko B.”

Petugas B: “Baik bu, terimakasih atas kerjasamanya, selamat siang”

Setelah itu petugas A langsung menginformasikan kepada orangtua tersebut, dan


beberapa saat kemudian petugas A mengantar orangtua tersebut ke posko B.

Sesampainya di posko B.. setelah keduanya bertemu ternyata memang benar mereka
adalah keluarga yang saling mencari.

Ayah : “Anakku, bagaimana kabarnya? Kamu baik-baik saja kan?”

Ibu : “Iya nak apakah kamu baik-baik saja?”

Anak : “Iya ayah ibu, aku baik-baik saja. Ayah dan Ibu juga baik” saja?”

Ayah: “Iya nak kami baik-baik saja.. Terima kasihya bu karena sudah membantu dan
mengantarkan saya untuk menemukan anak saya..”

Petugas A: “Iya pak, kalau begitu silahkan bapak dan ibu tinggal di posko sini saja bersama
dengan anak ibu sampai keadaan sudah mereda, dan nanti silahkan melakukan pendaftaran
dengan petugas B.. Baik pak bu kalau begitu kami pamit dulu..”

Anak : “Baik bu terimakasih banyak yaa…”

Akhirnya orangtua dan anak tersebut bertemu dan tinggal bersama di pengungsian sampai
situasi kembali mereda. Kita sebagai petugas kesehatan maupun sebagai tim penolong harus
dengan ramah dan ihklas membantu saudara-saudara kita yang saat ini atau kapan saja terkena
musibah bencan alam, karena satu saja kebaikan yang kita berikan dan mampu membuat mereka
tersenyum ditengah-tengah kepedihannya, yakinlah semua itu akan dibalas berjuta-juta kali lipat
dari apa yang kita lakukan.

Anda mungkin juga menyukai