Anda di halaman 1dari 8

Materi Teknis RTRW Kabupaten Pidie Jaya 2014-2034

Bab V
Rencana Kawasan Strategis

5.1 Dasar Perumusan Rencana Kawasan Strategis Kabupaten

Kawasan strategis wilayah kabupaten merupakan wilayah yang penataan ruangnya


diprioritaskan, karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten
terhadap ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan. Penentuan kawasan strategis
kabupaten lebih bersifat indikatif. Batasan fisik kawasan strategis kabupaten akan
ditetapkan lebih lanjut di dalam rencana tata ruang kawasan strategis.
 Kawasan strategis kabupaten berfungsi :
1. Mengembangkan, melestarikan, melindungi, dan/atau mengkoordinasikan
keterpaduan pembangunan nilai strategis kawasan yang bersangkutan dalam
mendukung penataan ruang wilayah kota;
2. Sebagai alokasi ruang untuk berbagai kegiatan sosial ekonomi masyarakat dan
kegiatan pelestarian lingkungan dalam wilayah kabupaten yang dinilai mempunyai
pengaruh sangat penting terhadap wilayah kabupaten bersangkutan;
3. Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi di dalam
rencana struktur dan rencana pola ruang;
4. Sebagai pertimbangan dalam penyusunan indikasi program utama RTRW kabupaten;
dan
5. Sebagai dasar penyusunan rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten.
 Kawasan strategis wilayah kabupaten ditetapkan berdasarkan:
1. Kebijakan dan strategi penataan ruang wilayah kabupaten;
2. Nilai strategis dari aspek-aspek eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi penanganan
kawasan;
3. Kesepakatan para pemangku kepentingan dan kebijakan yang ditetapkan terhadap
tingkat kestrategisan nilai ekonomi, sosial budaya dan lingkungan pada kawasa yang
akan ditetapkan;
4. Daya dukung dan daya tampung wilayah kabupaten; dan

V-1
Materi Teknis RTRW Kabupaten Pidie Jaya 2014-2034

5. Ketentuan peraturan perundang-undangan.

 Kawasan strategis wilayah kabupaten ditetapkan dengan kriteria :


1. Memperhatikan faktor-faktor di dalam tatanan ruang wilayah kabupaten yang
memiliki kekhususan;
2. Memperhatikan kawasan strategis nasional dan kawasan strategis wilayah provinsi
yang ada di wilayah kabupaten;
3. Dapat berhimpitan dengan kawasan strategis nasional, namun harus memiliki
kepentingan/kekhususan yang berbeda serta harus ada pembagian kewenangan
antara pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah
kabupaten/kota yang jelas;
4. Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis ekonomi yang berpengaruh
terhadap pertumbuhan ekonomi kabupaten yaitu merupakan aglomerasi berbagai
kegiatan ekonomi yang memiliki :
a. potensi ekonomi cepat tumbuh;
b. sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi;
c. potensi ekspor;
d. dukungan jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi;
e. kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi;
f. fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi pangan dalam rangka
mewujudkan ketahanan pangan;
g. fungsi untuk mempertahankan tingkat produksi sumber energi dalam rangka
mewujudkan ketahanan energi; atau
h. kawasan yang dapat mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal di dalam
wilayah kabupaten;

5. Merupakan kawasan budi daya maupun kawasan lindung yang memiliki nilai strategis
sosial budaya di wilayah kabupaten, antara lain kawasan yang merupakan:
a. tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau budaya;
b. prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya;
c. aset yang harus dilindungi dan dilestarikan;
d. tempat perlindungan peninggalan budaya;
e. tempat yang memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya; atau
f. tempat yang memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial.

V-2
Materi Teknis RTRW Kabupaten Pidie Jaya 2014-2034

6. Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis pendayagunaan sumber daya alam
dan/atau teknologi tinggi di wilayah kabupaten, antara lain kawasan yang memiliki :
a. peruntukan bagi kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
berdasarkan lokasi sumber daya alam strategi, pengembangan antariksa, serta
tenaga atom dan nuklir;
b. sumber daya alam strategis;
c. fungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa;
d. fungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir; atau
e. fungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.

7. Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis fungsi dan daya dukung lingkungan
hidup, antara lain merupakan :
a. tempat perlindungan keanekaragaman hayati;
b. kawasan lindung yang ditetapkan bagi perlindungan ekosistem, flora dan/atau
fauna yang hampir punah atau diperkirakan akan punah yang harus dilindungi
dan/atau dilestarikan;
c. kawasan yang memberikan perlindungan keseimbangan tata guna air yang setiap
tahun berpeluang menimbulkan kerugian;
d. kawasan yang memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro;
e. kawasan yang menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup;
f. kawasan rawan bencana alam; atau
g. kawasan yang sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai
dampak luas terhadap kelangsungan kehidupan.

8. Merupakan kawasan yang memiliki nilai strategis lainnya yang sesuai dengan
kepentingan pembangunan spasial wilayah kabupaten; dan

9. Untuk mewadahi penataan ruang kawasan yang tidak bisa terakomodasi dalam
rencana struktur ruang dan rencana pola ruang.

Penetapan kawasan strategis harus didukung oleh tujuan tertentu daerah sesuai
pertimbangan aspek strategis masing-masing kabupaten. Kawasan strategis yang ada di
kabupaten memiliki peluang sebagai kawasan strategis Nasional dan Provinsi. Penetapan

V-3
Materi Teknis RTRW Kabupaten Pidie Jaya 2014-2034

kawasan strategis kabupaten didasarkan pada kesepakatan para pemangku kepentingan


dan kebijakan yang ditetapkan.

5.2 Kawasan Strategis Provinsi

Kawasan Strategis Provinsi yang direncanakan untuk Kabupaten Pidie Jaya adalah Kawasan
KSP kawasan pusat perdagangan dan distribusi Aceh atau ATDC (Aceh Trade and
Distribution Center) zona utara; dan KSP kawasan agrowisata. Koridor Banda Aceh-
Lhokseumawe-Langsa- Kuala Simpang, yang terletak di pesisir timur Aceh dengan
sumbunya Jalan Arteri Primer / Jalan Lintas Timur Sumatera, yang menghubungkan PKNp
Banda Aceh – PKN Lhokseumawe – PKW Langsa – PKL Kuala Simpang-Karang Baru. Koridor
ini merupakan bagian dari koridor Banda Aceh – Medan, yang merupakan salah satu
kawasan yang menonjol perkembangannya di Pulau Sumatera. Wilayah yang dilintasi oleh
koridor Banda Aceh – Lhokseumawe – Langsa – Kuala Simpang ini merupakan wilayah yang
paling berkembang di Aceh, dengan kegiatan ekonomi pertanian tanaman pangan,
perkebunan, pertambangan migas, industri, perdagangan, jasa transportasi dan jasa
lainnya, yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah Aceh.
Selain sumbu Jalan Arteri Primer / Jalan Lintas Timur Sumatera, koridor ini akan didukung
juga oleh rencana pengembangan Jalan Bebas Hambatan (highway) dan revitalisasi jalur
kereta api Banda Aceh – batas Sumatera Utara. Dalam Kawasan Strategis ini Kecamatan
yang dilewati Jalan Arteri Primer / Jalan Lintas Timur Sumatera adalah Kecamatan Bandar
Baru, Kecamatan Panteraja, Kecamatan Trienggadeng, Kecamatan Meureudu, Kecamatan
Meurah Dua, Kecamatan Ulim, dan Kecamatan Bandar Baru.
Selain itu di bagian selatan Kabupaten Pidie Jaya juga terdapat Kawasan Strategis Ulu
Masen. Kawasan ekosistem Ulu Masen merupakan area yang berhutan meliputi 7,000
km2 meliputi sejumlah tipe habitat, termasuk hutan Montana, hutan hujan dataran rendah,
hutan rawa, dan di sebelah utara terdapat hutan karst. Sampai saat ini survei flora di dalam
Ulu Masen masih terbatas pada identifikasi jenis makanan kunci untuk gajah dan orangutan.
Survei Awal menandai adanya suatu keanekaragaman hutan yang tinggi. Keanekaragaman
ini disebabkan oleh geologi daerah yang kompleks, variasi rejim iklim, dan tingginya gradien.
Survei sudah mencatat 8,500 jenis tumbuhan berbeda, termasuk pohon Casuarina
(Casuarina Sp.), Pala Liar (Myristica Spp.), Kapur barus (Drybalancops aromatica), Rotan
(Calamus sp.), dan Pandan (Pandanus sp.), dan banyak Pometia pinnata tumbuh di

V-4
Materi Teknis RTRW Kabupaten Pidie Jaya 2014-2034

sepanjang sungai. Banyak juga jenis lumut dan bunga hutan yang tumbuh termasuk
gentian, primula dan arbei liar, dan anggrek liar. Rafflesia arnoldi, bunga yang paling besar
di dunia danAmorphophallus titanum, bunga paling tinggi di dunia, juga dapat dijumpai
disini. Ekosistem Seulawah adalah rumah bagi berbagai jenis endemik dan jarang, seperti
Orangutan (Pongo Abelii) dan Monyet Daun Thomas (Presbytis thomasi). Kedua jenis
primate ini sering dianggap sebagai flagship species untuk indikator kondisi hutan yang
masih baik. Kawasan Leuser-Ulumasen adalah tempat terakhir yang masih bagus kondisinya
dan satu-satunya tempat di mana populasi Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus),
orangutan, harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) dan badak Sumatera (Dicerorhinus
sumatrensis) ditemukan bersama-sama. Kawasan ini juga adalah rumah bagi populasi tapir
(Tapirus indicus), beruang madu (Helarctos malayanus), anjing hutan (Cuon alpinus), dan
suatu komplemen yang lengkap tentang primata khas Sundaland Barat, termasuk ungko
(Hylobates agilis), dan siamang (Symphalangus syndactylus).
Kekayaan biota yang luar biasa tinggi, dengan lebih dari 1,000 jenis hewan bertulang
belakang, ribuan jenis tumbuhan, dan suatu jumlah yang tak dikenal tetapi sangat besar
(bisa mencapai ratusan ribu) jenis hewan tak bertulang belakang menjadikan kawasan ini
sempurna dan ideal untuk rekreasi, pendidikan dan penelitian dasar maupun terapan.
Jumlah jenis untuk Ulu Masen mungkin dapat diperbandingkan dengan ekosistem Leuser,
dimana lebih dari 700 jenis hewan bertulang belakang telah direkam, mencakup 320
burung-burung, 176 binatang menyusui dan 194 binatang melata dan binatang ampibi.
Ulumasen juga merupakan rumah bagi sekitar 4 persen dari semua jenis burung yang
dikenal di seluruh dunia dan jenis burung yang kondisinya terancam antara lain Burung kuau
Argus (Argusianus argus) dan Burung enggang Badak (Bucerosrhinoceros).

5.3 Kawasan Strategis Kabupaten

1. Kawasan Perkotaan Meureudu


Secara geografis Perkotaan Meureudu memiliki potensi cukup besar untuk
berkembang di masa mendatang karena terkait dengan fungsi dan peranannya
sebagai Ibukota Kabupaten Pidie Jaya. Kawasan perkotaan Meureudu diarahkan
sebagai pusat pemerintahan dan pusat perdagangan skala kabupaten. Posisi
Perkotaan Meureudu yang dilewati jalan arteri primer Banda Aceh – Medan menjadi
kekuatan utama perkembangan dan pertumbuhan perkotaan Meureudu. Untuk

V-5
Materi Teknis RTRW Kabupaten Pidie Jaya 2014-2034

mendorong prioritas pembangunan, maka ditetapkan Meureudu sebagai kawasan


strategis Kota Meureudu Raya .

2. Kawasan Strategis Agropolitan


Agropolitan merupakan kota pertanian yang tumbuh dan berkembang karena
berjalannya sistem dan usaha agribisnis serta mampu melayani, mendorong,
menarik, menghela kegiatan pembangunan (agribisnis) di wilayah sekitarnya. Kota
pertanian (agropolitan) berada dalam kawasan pemasok hasil pertanian (sentra
produksi pertanian) yang mana kawasan tersebut memberikan kontribusi yang besar
terhadap mata pencaharian dan kesejahteraan masyarakatnya. Berdasarkan kajian
Kawasan Agropolitan di Kabupaten Pidie Jaya, Kawasan Agropolitan meliputi:
 Kawasan Agroplitan Bandar Baru
 Kawasan Agropolitan Bandar Dua

3. Kawasan Strategis Minapolitan


Minapolitan merupakan konsep pembangunan kelautan dan perikanan berbasis
manajemen ekonomi kawasan dengan motor penggerak sektor kelautan dan
perikanan. Berdasarkan issue dan permasalahan pembangunan pedesaan yang
terjadi, pengembangan kawasan minapolitan merupakan alternatif solusi untuk
pengembangan wilayah (pedesaan). Kawasan minapolitan disini diartikan sebagai
sistem fungsional desa-desa yang ditunjukkan dari adanya hirarki keruangan desa
yakni dengan adanya pusat minapolitan dan desa-desa disekitarnya membentuk
Kawasan Minapolitan. Berdasarkan hasil kajian minapolitan di Kabupaten Pidie Jaya,
kawasan minapolitan meliputi:
 Kawasan Minapolitan Jabulbimbaraksa (Jangka Buya-Ulim-Lueng Bimba-
Meuraksa)
 Kawasan Minapolitan Rajacanjong (Pante Raja-Lancang Paru-Njong)

4. Kawasan Agrowisata

Agrowisata atau wisata agro adalah kegiatan wisata yang berlokasi atau berada di
kawasan pertanian secara umum. Pengembangan agrowisata pada konsep umum
dapat ditempuh melalui diversifikasi dan peningkatan kualitas. Objek wisataagro
tidak hanya terbatas kepada objek dengan skala hamparan yang luas seperti yang
dimiliki oleh areal perkebunan, tetapi juga skala kecil yang karena keunikannya dapat

V-6
Materi Teknis RTRW Kabupaten Pidie Jaya 2014-2034

menjadi objek wisata yang menarik. Kawasan Agrowisata di Kabupaten Pidie Jaya
memiliki potensi buah-buahan yang kemudian dapat diolah sehingga bisa
menghasilkan nilai tambah dari komoditas yang diunggulkan. Kawasan Agrowisata di
Kabupaten Pidie Jaya meliputi:

 Kawasan Agrowisata Cariheu Gajah (Blang Cari – Blang Rheue – Lhok Gajah)
Kawasan Agrowisata Cariheu Gajah diarahkan pada pengembangan komoditas
Durian, Manggis, Rambutan, dan Nangka. Kawasan Agrowisata Cariheu Gajah
terletak di Gampong Blang Cari, Blang Rheue, Lhok Gajah, Kecamatan Ulim.

 KS Agrowisata Paru
Kawasan Agrowisata Paru diarahkan pada pengembangan Buah Duku dan
Rambutan. Kawasan Agrowisata Paru terletak di Paru Keude.

5. Kawasan Gampong Terpadu

Gampong binaan untuk pengembangan ekonomi kerakyatan. Gampong terpadu


diarahkan menjadi kawasan mandiri energi, mandiri pangan dan mandiri generasi.
Kawasan Gampong terpadu direncanakan di Kemukiman Nanggroe Timur,
Kecamatan Ulim.

6. Kawasan Historis Blang Raweue

Kawasan wisata sejarah yang dahulu adalah kawasan militer Kerajaan Aceh. Lokasi
Kawasan Historis Blang Raweue berada di Kecamatan Meurah Dua, dimana masuk
kedalam Kawasan Strategis Provinsi Ulu Masen.

7. Kawasan Strategis Pariwisata


Kabupaten Pidie Jaya memiliki potensi wisata pesisir pantai di Kecamatan
Trienggadeng. Posisi Kecamatan Trienggadeng disepanjang pesisir pantai timur
memiliki akses yang mudah karena dilewati jalan utama arteri primer Banda Aceh –
Medan. Pemandangan pantai yang indah dan area pantai berpasir yang luas menjadi
kelebihan pantai di Kecamatan Trienggadeng. Pengembangan prasarana penunjang
wisata di kawasan pantai, serta menjadikan perkotaan Trienggadeng dan sekitarnya
dapat menjadi kawasan yang tumbuh cepat yang dapat membantu pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Pidie Jaya.

V-7
Materi Teknis RTRW Kabupaten Pidie Jaya 2014-2034

Peta 5.1 Rencana Kawasan Strategis

V-8

Anda mungkin juga menyukai